TEKNOLOGI BETON
PENGENDALIAN MUTU BETON
Oleh Kelompok 3:
JIMMY HARRISON NABABAN NOVALIN AYU PALISUNGAN TRY SUNANDA FATHANAH
NIM. 2022062014004 NIM. 2022062014006 NIM. 2022062014003
DEFINISI
Mutu adalah sifat dan karakteristik produk atau jasa yang membuatnya memenuhi kebutuhan pelanggan
atau pemakai (Iman Suharto, 1998 di dalam Susila, tanpa tahun).
Philip B. Crosby di dalam Chaeriah (2016) berpendapat bahwa mutu ialah conformance to requirement, yaitu
sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan.
Joseph Juran di dalam Chaeriah (2016) berpendapat mutu ialah kecocokan penggunaan produk (fitness for
use) untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Pengendalian mutu (Quality Control) atau menjaga mutu adalah teknik cara kerja dan
kegiatan yang digunakan untuk memenuhi syarat-syarat untuk menjaga mutu/kualitas (Wah,
Min, & An, 1994 dalam Usman dan Widyawati, 2011)
PENGENDALIAN MUTU BETON
Dalam hal pekerjaan beton, menurut Prabawati dan Herumanta (2018)Pengendalian mutu
(Quality control) bertujuan untuk menjamin tercapainya pekerjaan beton yang memenuhi syarat
melalui pengetesan-pengetesan material, pengetesan beton segar, dan pengetesan beton keras.
Pengendalian mutu beton mencakup sejak persiapan, pelaksanaan hingga masa perawatan
selesai dan struktur dapat digunakan.
SELESAI
PERAWATAN
PERSIAPAN PELAKSANAAN / STRUKTUR
TERPASANG
1. Pengujian Material
1. Pengujian beton segar 1. Pengujian beton
2. Job Mix Design & Job Mix
2. Pengujian beton keras keras/struktur terpasang
Formula
PENGENDALIAN MUTU BETON
PERSIAPAN 1. SNI 03-2816-1992 - Metode pengujian kotoran organik dalam pasir untuk
campuran mortar dan beton
2. SNI 03-6817-2002 – Metode pengujian mutu air untuk digunakan dalam beton
3. SNI 03-1750-1990 – Mutu dan cara uji agregat beton
4. SNI ASTM C136:2012 – metode pengujian analisis saringan agregat kasar dan
halus
5. SNI 03-1969-2016 – Metode pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat
kasar
6. SNI 03-1970-2016 – metode pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat
halus
7. SNI 2417:2008 – Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles
PENGENDALIAN MUTU BETON
SELESAI
PERAWATAN/ Pengujian Beton Keras / Struktur terpasang
STRUKTUR
TERPASANG
1. SNI 03-3403-1994 – Metode pengujian kuat tekan beton inti pemboran;
2. SNI 03-4430-1997 – Metode pengujian kuat tekan elemen struktur beton
dengan palu beton tipe N dan NR
Kuat Tekan Beton Inti Pemboran
Tidak
Mulai
SNI 03-3403-1994 Catat:
• Catat beban uji Sesuai
syarat
Pengeboran beton inti maks ?
• Tipe keremukan
Pengukuran panjang • Sifat tampak bahan Ya
dan diameter beton inti beton
• Ukuran maksimum
Tidak Sesuai agregat
syarat?
Ya
Ya
Ada tulangan?
Hitung kuat tekan
Tidak
•Ukur diameter tulangan
•Ukur jarak terpendek antara tulangan Timbang benda uji Tentukan :
dengan ujung benda uji • faktor pengali C0
• Faktor pengali C1
Kaping benda uji • Faktor pengali C2
pengujian
Catat:
• Catat sudut pukulan
• Nilai lenting palu beton
(R)
• Perkiraan kuat tekan
beton terkoreksi
(kg/cm2)/ (kubus/silinder)
Selesai
Kuat Tekan Beton Dengan Palu Beton
Peralatan :
• Alat palu beton yang digunakan harus dilengkapi
dengan bagian-bagian alat yang dapat dilihat pada
gambar disamping
• Pegas baja dapat bergerak pada kecepatan yang
tetap dan dapat berulang-ulang
• Nilai lenting dapat dibaca pada garis skala yang
terpasang pada rangka selubung atau lembar
pencatat
Benda uji
• tebal elemen struktur pelat dan dinding minimal
100mm dan kolom minimal 125mm
Persiapan pengujian
• Permukaan bidang uji diberi tanda batas lokasi titik-titik uji dengan
Ketentuan Bidang Uji minimum berukuran seluas 100 x 100 mm2
• Permukaan bidang uji yang kasar harus digerinda halus sebelum
• Permukaan beton yang akan diuji harus diuji
padat, rata, halus dan tidak dilapisi oleh • Bidang uji pada struktur yang berumur lebih dari 6 bulan harus
plesteran atau bahan pelapis lainnya digerinda rata sampai kedalaman 5mm sebelum diuji.
• Bidang uji yang dipilih harus kering dan
halus, bebas dari tonjolan-tonjolan atau Arah Pukulan
lubang-lubang • Arah pukulan pada satu lokasi bidang uji harus sama
• Lokasi-lokasi bidang uji harus ditentukan • Pada pengujian dengan arah pukulan tidak horisontal, nilai lenting
sesuai dengan dimensi elemen struktur dan rata-rata harus dikoreksi dengan nilai inklinasi sesuai dengan
jumlah nilai uji yang diperlukan untuk petunjuk penggunaan alat palu uji yang bersangkutan
perhitungan perkiraan kekuatan beton
Kuat Tekan Beton Dengan Palu Beton
PENGUJIAN
• Sentuhkan ujung peluncur pada permukaan titik uji dengan posisi tegak lurus bidang uji
• Secara perlahan, tekankan palu beton dengan arah tegak lurus bidang uji sampai terjadi pukulan pada titik uji
• Lakukan 10 kali pukulan pada satu lokasi bidang uji dengan jarak terdekat antara titik-titik pukulan 25 mm
• Catat semua nilai pembacaan yang ditunjukan oleh skala
• Hitung nilai rata-rata pembacaan
• Nilai pembacaan yang berselisih lebih dari 5 satuan terhadap nilai rata-rata tidak boleh doperhitungkan, kemudian hitung nilai
rata-rata sisanya
• Semua nilai pembacaan harus diabaikan apabila terdapat dua atau lebih nilai pembacaan yang berselisih lebih dari 5 satuan
terhadap nilai rata-ratanya
• Koreksi nilai akhir rata-rata sesuai inklinasi pukulan bila arah pukulan tidak horisontal
• Hitung perkiraan nilai kuat tekan kubus atau silinder beton dengan menggunakan tabel atau kurva korelasi yang terdapat pada
petunjuk penggunaan palu beton
• Isikan semua nilai lenting dan perkiraan kuat tekan dalam formulir
TERIMA KASIH