Anda di halaman 1dari 4

Nama : Farid Arufalani

NRP : 5012201009
Tugas TBB

1. Core Drilled Test


Metode core drill adalah suatu metoda pengambilan sampel beton pada suatu struktur
bangunan. Sampel yang diambil (bentuk silinder) selanjutnya dibawa ke laboratorium
untuk dilakukan pengujian seperti Kuat tekan.Pengambilan sample beton dengan coredrill
(pengeboran inti) dan uji kuat tekan beton di laboratorium untuk Pengambilan contoh
dilakukan dengan alat bor yang mata bornya berupa “pipa” dari intan, sehingga diperoleh
contoh beton berupa silinder.

❖ Alat yang digunakan

❖ Hal yang perlu diperhatikan dalam mengambil sampel

1) Umur beton minimal 14 hari.


2) Pengambilan contoh silinder beton dilakukan di daerah yang kuat tekannya
diragukan,
3) Dari satu pengambilan contoh diambil 3 titik pengeboran. Pengeboran harus
ditempat yang tidak membahayakan struktur, misalnya jangan dekat
sambungan tulangan, momen maksimum, dan tulangan utama.
4) Benda uji yang cacat karena terlalu banyak terdapat rongga, adanya
serpihan/agregat kasar yang lepas, tulangan besi yang lepas dan
ketidakteraturan dimensi, tidak boleh digunakan untuk
5) Diameter benda uji untuk uji kuat tekan tidak boleh kurang dari 90 mm;
6) Rasio tinggi sample dengan diameter lebih besar atau sama dengan 0,95
7) Pengeboran harus tegak lurus dengan permukaan beton.
8) Lubang bekas pengeboran harus segera diisi dengan beton yang mutunya
minimal sama.
9) Apabila ada kandungan tulangan besi dalam benda uji beton inti, letaknya
harus tegak lurus terhadap sumbu benda uji;
10) Jumlah kandungan tulangan besi dalam benda uji beton inti tidak boleh
lebih dari 2 batang;
11) Apabila jumlah kandungan tulangan besi dalam benda uji beton inti lebih
dari 2 batang, benda uji harus dikerjakan dengan gergaji beton dan gerinda,
sehingga memenuhi ketentuan dan bila tidak terpenuhi, benda uji tersebut
tidak boleh digunakan untuk uji kuat tekan

Standar metode pengambilan dan pengujian beton inti sesuai standar SNI 03-
2492-2002

2. Hammer Test
Hammer test merupakan metode pengujian yang dilakukan untuk melakukan penilaian
kualitas beton. Ada dua jenis hammer test yait;
• Tipe N dan NR
untuk melakukan pengujian kekuatan tekan beton bermutu keras
• Tipe P dan PT
untuk menguji kekuatan tekan beton yang memiliki kualitas rendah

❖ Alat yang digunakan:

❖ Cara kerja
1) Tempatkan ujung plunger hammer test pada titik tembak yang telah
ditentukan.
2) Tekan plunger secara perlahan menuju ke arah titik tembak. Jangan lupa
untuk menjaga agar hammer test tetap dalam kondisi stabil.
3) Lakukan pengujian dengan cara serupa pada setiap titik tembak yang telah
ditentukan.
4) Hasil pengujian menggunakan hammer test bisa didapatkan dalam bentuk
grafik yang memperlihatkan hubungan antara nilai pantul dengan kuat tekan
beton.

Untuk pengujian ini digunakan salah satu standar seperti ACI 318 yaitu uji
pembebanan hanya bisa dilakukan jika struktur beton berumur lebih dari 56 hari.
Selain itu juga tertera pada SNI-03-4803-1998 bahwa metode ini tidak sebagai
alternatif untuk menetapkan kekuatan dari beton
3. Ultrasonic Pulse Velocity Test
Ultrasonic Pulse Velocity Test, UPVT adalah suatu uji non destructive untuk
mengidentifikasi mutu integritas beton dengan pendekatan rambatan gelombang ultrasonic
pada beton.

❖ Alat yang digunakan:

❖ Sistem kerja
pengambilan data dengan alat pundit. Sesuai penjelasan singkat standar yang
dipakai, terdapat tiga metode pengambilan . Untuk pengambilan dengan direct
transmission sangat direkomendasikan karena hasil yang paling akurat namun
keterbatasan pengambilannya di lapangan, pada semi-direct hasil yang diperoleh
bisa dibilang sangat akurat, dan yang terakhir adalah indirect/surface transmission
merupakan metode yang paling buruk hasilnya dibanding metode yang lainnya,
namun butuh direduksi agar hasilnya mendekati nilai pulse velocity direct
transmission.
Berdasarkan BS 1881 : Part 203: 1986 dan ASTM C597-97

4. Electromagnetic Rebar Test


Electromagnetic rebar test merupakan prinsip kerja electromagnetic yang didasarkan pada
pengukuran perubahan medan magnet yang disebabkan oleh tulangan yang tertanam di
dalam beton. Medan magnet ditimbulkan oleh sistem muatan listrik dalam coil. Apabila
terdapat tulangan dalam medan magnetik tersebut, garis gaya medan magnet akan
menyimpang. Penyimpangan ini mengakibatkan perubahan tegangan yang dapat dibaca
oleh alat pengukur.

❖ Alat yang digunakan:

Metode ini menggunakan standar dari BS 1881


5. Half-Cell Potential Test
half-cell potential test merupakan salah satu metode yang bisa digunakan
untukmengindikasikan tingkat korosi dari tulangan yang berada di dalam beton.
Pengukuran yang dilakukandidasarkan pada beda potensial tulangan yang berada di dalam
beton relatif terhadap referensi half-cell yang ditempatkan pada permukaan beton

❖ Alat yang digunakan:

❖ Metode
Metode ini mengikuti baku menurut ASTM C876 yg menyebutkan mengenai interaksi
antara nilai potensial yg telah ditetapkan dan kemungkinan terjadinya korosi. Hasil
menurut metode ini berbentuk kualitatif bedasarkan copper sulfate electrode (CSE)

Anda mungkin juga menyukai