Anda di halaman 1dari 8

1.

1 Company identity

Company name : PT. PHOENIX Konstruksi Indonesia


PT. PHOENIX Konsultan Indonesia
Telephone : (+6281) 887 7222 & +62819 9991 9993
e-Mail : info@Phoen1x.com
Website : www.Phoen1x.com

ADDRESS: Jl. Tkd. Yeh Penet, GII/1B, Renon, Bali


Ultrasonic Pulse Velocity Test UPVT

Ultrasonic Pulse
Velocity Test,
UPVT adalah
suatu uji non
destructive untuk
mengidentifikasi
mutu integritas
beton dengan
rambatan
gelombang
ultrasonic pada
beton.

Harga Jasa UPVT


Salah satu faktor yang menentukan harga jasa UPV Test adalah jumlah titik uji yang akan diambil datanya sebagai
sampel pengujian. Sedangkan penentuan tentang banyaknya jumlah titik uji pada suatu lokasi/obyek pengujian
disesuaikan dengan keperluan dan tujuan pengujian; kasus per kasus kejadian. Jika pengujian ditujukan untuk
keperluan validasi atau pembuatan grafik hubungan nilai velocity dengan kuat tekan, BS-4408 (Part V – 1974)
mensyaratkan nilai velocity dikorelasikan dengan 20 hasil uji kuat tekan sample beton, atau dapat juga merefer
ke ASTM C-597.
Pada prinsipnya, semakin banyak sample yang diambil dalam pengujian, maka hasil analisis akan semakin
mendekati kondisi sebenarnya. Jika memungkinkan diambil semua akan lebih baik. Misalnya pengambilan
sampel pada suatu gedung, guna mendapatkan informasi mutu beton dari gedung tersebut: satu elemen struktur
diambil 3 (tiga) titik misalnya, tapi kalau tidak memungkinkan, biasanya diambil masing-masing 3 untuk kolom
eks, 3 kolom int, 3 balok arah x, 3 balok arah y, 3 balok anak (jika ada), 3 pelat, pada masing-masing lantainya.
VIDEO UPVT : https://youtu.be/yaGIZc88Qn4

Rp. 4.000.000 (10 titik)


Concrete Hammer Test

Concrete Hammer Test atau Schmidt


Hammer Test merupakan suatu
metode uji yang mudah dan praktis
untuk memperkirakan mutu beton.

Karena prinsip kerja dan cara penggunaan


alat sangat mudah, maka secara luas alat ini
banyak digunakan untuk memperkirakan
mutu beton, terutama pada struktur
bangunan yang sudah jadi. Dan dengan
proses uji yang cepat maka alat inipun
secara praktis dapat menguji secara
keseluruhan struktur bangunan ataupun
bagian struktur secara luas untuk
mengindikasikan keseragaman mutu beton.
Sebagai catatan karena alat ini hanya
membaca kekerasan beton pada lapisan
permukaan (+4 cm), sehingga untuk elemen
struktur dengan dimensi yang besar,
concrete hammer test hanya menjadi indikasi awal bagi mutu dan keragaman mutu. Selain itu pada saat pengujian
permukaan beton yang akan diuji harus dibersihkan dan diratakan karena alat ini peka terhadap variasi yang ada
di permukaan beton.

Rp. 2.000.000 (10 titik)


Leeb Hardness Test

Pengujian kekerasan dengan metode Brinell atau


Brinell Test bertujuan untuk menentukan kekerasan
suatu material dalam bentuk daya tahan material
terhadap bola baja (identor) yang ditekankan pada
permukaan material uji tersebut (speciment).

LEEB HARDNESS
Dikembangkan pada pertengahan 1970-an, metode
Leeb (atau Equotip) diterima secara luas sebagai
instrumen portabel pertama untuk mengukur kekerasan
komponen logam dalam hitungan detik. Nama
“Rebound” nama berasal dari sifat dasar dari tes.

Metode ‘Rebound” atau pantulan didasarkan pada pengukuran tegangan yang menunjukkan hilangnya energi dari
“impact body” setelah menumbuk benda uji. Dalam alat uji yang menggunakan prinsip Rebound, pegas
mendorong impact body melalui tabung pengarah sehingga menumbuk benda uji.

Impact Body menumbuk benda uji tanpa hambatan, magnet yang ada menghasilkan tegangan dalam sistem
kumparan yang mengelilingi tabung pengarah impact body. Indentor yang biasanya terbuat dari ”tungsten
carbide” atau “diamond ball”, yang terletak di ujung impact body, menumbuk benda uji, menyebabkan impact
body memantul dari permukaan benda uji dengan kecepatan yang lebih lambat.

Lebih lunak benda uji, akan lebih besar bekas lekukan yang terjadi pada benda uji yang menyebabkan kehilangan
energy yang lebih besar dan kecepatan pantulan yang lebih lambat, yang pada akhirnya menghasilkan tegangan
lebih rendah.

Rp. 1.000.000 (10 titik)


Half-Cell Potential

Metode pengukuran half-cell potential


merupakan salah satu metode yang bisa
digunakan untuk mengindikasikan tingkat
korosi dari tulangan yang berada di dalam
beton. Cara uji korosi tulangan beton
dengan salah satu metode pengujian tidak
merusak Nondestructive test ini memberi
banyak keuntungan, karena selain hasilnya
yang akurat juga biaya yang dikeluarkan
relatif murah.

Prinsip Kerja Uji Korosi Pada Tulangan


Beton Metode Half-Cell Potential
Pengukuran yang dilakukan umumnya
didasarkan pada beda potensial tulangan
yang berada di dalam beton relatif terhadap
referensi half-cell yang ditempatkan pada permukaan beton.
Half-cell yang digunakan biasanya tembaga/ tembaga sulfat atau perak/ sel chloride perak tetapi ada juga yang
menggunakan kombinasi bahan lainnya. Sementara beton berfungsi sebagai elektrolit dan kemungkinan korosi
pada tulangan pada lokasi uji secara empiris terkait dengan perbedaan potensial yang terukur.

Rp. 4.000.000 (10 titik)


Carbonation Test

Karbonasi beton terjadi ketika karbon


dioksida di atmosfer dengan kelembaban
tertentu bereaksi dengan mineral semen
terhidrasi dan menghasilkan karbonat
(misalnya: calcium karbonat).

Proses karbonasi juga disebut


depassivation. Karbonasi menembus
bagian bawah permukaan beton dengan
perlahan. Waktu yang diperlukan untuk
karbonasi dapat diperkirakan dari mutu
beton.

Artikel dari konsultan uji tanpa rusak yang terpercaya PT. Phoenix Konsultan Indonesia ini, akan memberikan
gambaran secara sederhana bagaimana proses uji karbonasi dilakukan, yang outputnya bisa dijadikan bahan
informasi yang cukup dalam memperkirakan usia sebuah bangunan yang selanjutnya dapat digunakan dalam
beberapa studi lanjutan, diantaranya sebagai studi kelayakan teknis bangunan.

Rp. 5.000.000 (5 titik)


Rebar Scanning

Pemeriksaan beton dengan rebar detector.


Electromagnetic induction (EMI) adalah prinsip dari
sebagian besar rebar detector yang tersedia secara
komersial. Sensor EMI terdiri dari kumparan magnetik,
yang membangkitkan medan magnet yang bervariasi
terhadap beton dan menerima medan magnet sekunder
yang diinduksi dari benda konduktif. Ketika sensor EMI
digunakan untuk pemeriksaan tulangan baja, medan
magnet sekunder yang diinduksi sensitif terhadap
diameter tulangan baja dan ketebalan selimut beton.

Karakterisasi yang akurat dari sifat-sifat tulangan baja dalam struktur beton sangat penting untuk kontrol kualitas
selama fase konstruksi, serta untuk pemantauan kondisi dan evaluasi keselamatan pasca bencana selama fase
operasi dari struktur. Parameter tulangan yang perlu diperiksa meliputi lokasi, jarak, diameter, dan ketebalan
selimut beton.

Rp. 2.000.000 (10 titik)

Anda mungkin juga menyukai