PERCOBAAN VIII
TEGANGAN TARIK BAJA BETON
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Beton merupakan campuran dari air, semen, agregat halus, dan agregat
kasar, serta seringkali ditambahkan berbagai bahan tambahan seperti
silicafume. Sedangkan baja merupakan logam paduan yang terdiri dari
berbagai elemen unsur, namun unsur yang paling menonjol adalah karbon.
Untuk baja sendiri memiliki kuat tarik yang sangat tinggi serta sangat
ringan dan mudah dibentuk. Hal inilah yang menyebabkan baja sering
digunakan untuk menopang berbagai atap bangunan sebagai tulangan atau
kuda-kuda. Hanya saja, baja ini mudah sekali berkarat apabila terjadi
perawatan atau penanganan yang salah serta terpengaruh temperatur atau
cuaca yang buruk.
Maka dari itu untuk memaksimalkan kelebihan dari kedua bahan tersebut
diperlukan pengetahuan untuk mengelolah dan memanfaatkan kedua
material tersebut, Salah satunya dengan mengetahui kekuatannya.
Program Studi Teknik Sipil 2
Praktikum Teknologi Bahan KELOMPOK IV
2. Tujuan Percobaan
Pengujian ini bertujuan untuk mendapatan nilai kuat tarik baja baik
tegangan leleh, tegangan putus, renggangan, maupun kontraksi yang
nantinya digunakan dalam pengendalian mutu baja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BJ 34 340 210 22
BJ 37 370 240 20
BJ 41 410 250 18
BJ 50 500 290 16
BJ 55 550 410 13
Tegangan tarik leleh adalah besarnya gaya tarik yang bekerja pada saat
suatu bahan mengalami leleh pertama. Rumus yang di gunakan untuk
menentukan tegangan tarik leleh adalah :
Py
fy = …………………………………………….persamaan (2.1)
A so
Tegangan tarik putus adalah besarnya gaya tarik maksimum yang bekerja
pada saat bahan mengalami putus. Rumus yang digunakan untuk
menentukan tegangan tarik leleh adalah :
P maks
fS = ………………………………………persamaan (2.2)
A so
3) Regangan Maksimum
lu −l o
ε maks = x 100 % ………………………….persamaan (2.3)
lo
Dimana : ε maks = Renggangan maksimum benda uji pada saat putus (%)
4) Kontraksi
A so− Asu
S= x 100 % …………………………persamaan (2.4)
A so
BAB III
METODE PERCOBAAN
c) Alat pengunci
d) Jangka sorong
e) Mistar ukur
g) Type-X
2. Bahan
a) Baja Beton diameter 8
b) Baja Beton diameter 10
3. Prosedur percobaan
a) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
c) Setiap bedan uji memiliki panjang 30 cm, dengan diameter yang berbeda.
dengan jarak 5 cm
g) Letakkan benda uji pada mesin uji tarik baja beton dengan cara menjepit
bagian ujung yang telah diberi tanda ; sumbu alat penjepit harus berimpit
dengan sumbu benda uji sesuai dengan ketentuan SNI yang berlaku.
h) Lakukan pengujian pada sampel uji dan amati tegangan leleh pada benda
j) Ukur benda uji yang telah diuji untuk mendapatkan dimensi dan diameter
benda uji setelah pengujian pada mesin uji tarik baja beton.
BAB IV
1. Perhitungan
Obeservasi 1
DO = 0,8 cm = 8 mm
Ps = 26,9 kN = 26900 N
lo = 30 cm = 300 mm
1 2
Aso = x π xd
4
1 2
= x 3,14 x 8
4
= 50,240 mm2
Py
fy =
A so
25700
=
50,240
= 511,54 MPa
l u−l o
ε maks = x 100 %
lo
337−300
= x 100 %
300
= 12,3 %
Du = 0,45 cm = 4,5 mm
Py = 25,7 Kn = 25700 N
lu = 33,7cm
= 337 mm
1
Asu = π d2
4
1 2
= x 3,14 x 4,5
4
= 15,896 mm2
Ps
fs =
A so
26900
=
50,240
= 535,42 MPa
A so − A su
S = x 100 %
A so
50,240 – 15,896
= x 100 %
50,240
= 68,3%
Obeservasi 2
DO = 1,0 cm = 10 mm
Ps = 26,2 kN = 26200 N
lo = 30 cm = 300 mm
1 2
Aso = x π xd
4
1
= x 3,14 x 102
4
= 78,5 mm2
Py
fy =
A so
44700
=
78,5
= 569,42 MPa
l u−l o
ε maks = x 100 %
lo
335−300
= x 100 %
300
= 11,6 %
Du = 0,72 cm = 7,2 mm
Py = 44,7 Kn = 44700 N
lu = 33,5 cm = 335 mm
1 2
Asu = πd
4
1 2
= x 3,14 x 7,2
4
= 40,694 mm2
Ps
fs =
A so
26200
=
78,5
= 333,75 MPa
A so − A su
S = x 100 %
A so
78,5−40,694
= x 100 %
78,5
= 48,1 %
Program Studi Teknik Sipil 14
Praktikum Teknologi Bahan KELOMPOK IV
BAB V
1. Kesimpulan
Hasil pemeriksaan kuat tarik baja beton, diperoleh hasil sebagai berikut:
2. Saran
agar praktikum berjalan lebih efektif dan tempat praktikum tidak menjadi
sempit.
arahan.
tempat semula.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional, 1991. Metode Pengujian Kuat Tarik Baja Beton,
SNI 07-2529-1991, Badan Standarisasi Nasional, Bandung.
LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN