Anda di halaman 1dari 21

Praktikum Teknologi Bahan KELOMPOK IV

PERCOBAAN VIII
TEGANGAN TARIK BAJA BETON

Program Studi Teknik Sipil 1


Praktikum Teknologi Bahan KELOMPOK IV

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam kontruksi bangunan, Beton dan baja merupakan material yang


paling sering digunakan mengingat material tersebut sangat kuat dan kokoh.
Kedua bahan konstruksi tersebut, baik beton maupun baja memegang
peranan yang sangat penting dalam sebuah konstruksi bangunan.

Beton merupakan campuran dari air, semen, agregat halus, dan agregat
kasar, serta seringkali ditambahkan berbagai bahan tambahan seperti
silicafume. Sedangkan baja merupakan logam paduan yang terdiri dari
berbagai elemen unsur, namun unsur yang paling menonjol adalah karbon.

 Beton banyak digunakan dalam pembangunan karena bahannya yang


mudah untuk diperoleh, mudah untuk melakukan proses pencampurannya,
serta harganya pun relatif murah. Selain itu, beton juga mempunyai kuat
tekan yang besar dan tahan terhadap temperatur yang tinggi, sehingga
sangat kuat sebagai ponpang utama sebuah bangunan. Namun, beton
memiliki kuat tarik yang sangat lemah sehingga dibuat dalam struktur beton
bertulang serta mudah terpengaruh zat kimia seperti sulfat yang terkandung
di air laut yang menyebabkan menurunnya kuat tekan beton tersebut. 

Untuk baja sendiri memiliki kuat tarik yang sangat tinggi serta sangat
ringan dan mudah dibentuk. Hal inilah yang menyebabkan baja sering
digunakan untuk menopang berbagai atap bangunan sebagai tulangan atau
kuda-kuda. Hanya saja, baja ini mudah sekali berkarat apabila terjadi
perawatan atau penanganan yang salah serta terpengaruh temperatur atau
cuaca yang buruk.

Maka dari itu untuk memaksimalkan kelebihan dari kedua bahan tersebut
diperlukan pengetahuan untuk mengelolah dan memanfaatkan kedua
material tersebut, Salah satunya dengan mengetahui kekuatannya.
Program Studi Teknik Sipil 2
Praktikum Teknologi Bahan KELOMPOK IV

2. Tujuan Percobaan

Pengujian ini bertujuan untuk mendapatan nilai kuat tarik baja baik
tegangan leleh, tegangan putus, renggangan, maupun kontraksi yang
nantinya digunakan dalam pengendalian mutu baja.

Program Studi Teknik Sipil 3


Praktikum Teknologi Bahan KELOMPOK IV

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Baja Beton

Baja beton adalah baja yang digunakan sebagai penulangan dalam


konstruksi beton bertulang. Baja merupakan suatu bahan yang homogen
yang terdiri dari campuran besi (Fe) dan karbon (C) dengan besar unsur
karbon 0,04-1,6%. Baja dibuat dengan bahan utama Fe ( biji besi dan besi
tua) dan bahan campuran terdiri dari silicon (Si), mangan (Mn), karbon (C),
fosfor (P) dan sulfur (S) serta oksigen (O) untuk pembakannya yang diolah
dalam tungku temperatur tinggi (proses dapur tinggi). Sifat baja bergantung
sekali kepada kadar zat arang, semakin bertambah kadar ini, semakin naik
tegangan patah dan regangan menurut prosen, yang terjadi pada sebuah
batang percobaan yang dibebani dengan tarikan, yaitu regangan patah
menjadi lebih kecil. Nilai kuat tarik leleh adalah besarnya gaya tarik yang
bekerja pada saat benda uji mengalami leleh pertama. Keliatan (ductility)
adalah kemampuan untuk berdeformasi secara nyata baik dalam tegangan
maupun dalam kompresi sebelum terjadi kegagalan.

2. Jenis-jenis baja beton

Baja beton terdiri dari dua jenis:

1) Baja Beton Polos (plain rebar).

Baja beton ini memilliki permukaan yang mulus dan licin.


Penampangnyapun berbentuk bundar mulus. Baja beton kurang memiliki
daya ikat dengan coran beton. Baja beton polos lebih mudah ditemukan dan
dijual secara eceran. Baja beton polos bersifat lentur dan mudah
dibengkokkan serta memiliki ketahanan tekan minimal 240 Mpa. Harganya
lebih murah dibandingkan baja beton ulir. Baja beton polos biasanya

Program Studi Teknik Sipil 4


Praktikum Teknologi Bahan KELOMPOK IV

digunakan untuk membungkus dan mengikat beberapa batang baja beton


ulir dalam satu konstruksi beton.

2) Baja Beton (Sirmed rebar).

Baja beton sirip memiliki tonjolan-tonjolan seperti sirip pada sepanjang


permukaannya, sehingga memiliki daya ikat tinggi dengan coran beton.
Bentuk sirip-sirip ini berbeda untuk setiap produsennya. Baja beton ini
hanya dijual dalam volume besar oleh distributor kepada kontraktor. Baja
beton sirip kurang lentur dan sulit dibengkokkan sehingga sulit
pemasangannya. Daya tahan tekan minimal baja beton sirip adalah 400 Mpa.

3. Sistem Mekanis Baja

Untuk mengetahui sifat-sifat mekanis dari baja, terutama mengenai batas


leleh, kuat tarik dan regangannya, biasanya dilakukan pengujian kuat tarik.
Kekuatan atau tegangan yang dapat dikerahkan oleh baja tergantung dari
mutu baja, tegangan leleh dan tegangan dasar dari berbagai macam baja
bangunan adalah sebagai berikut.

Tabel 2.1 Sifat Mekanis Baja Struktural

Tegangan putus Tegangan leleh


Peregangan
Jenis Baja minimum fs minimum fy
minimum (%)
(MPa) (MPa)

BJ 34 340 210 22

BJ 37 370 240 20

BJ 41 410 250 18

BJ 50 500 290 16

BJ 55 550 410 13

(Sumber : SNI 03- 1729- 2002)

Program Studi Teknik Sipil 5


Praktikum Teknologi Bahan KELOMPOK IV

1) Tegangan Tarik Leleh

Tegangan tarik leleh adalah besarnya gaya tarik yang bekerja pada saat
suatu bahan mengalami leleh pertama. Rumus yang di gunakan untuk
menentukan tegangan tarik leleh adalah :

Py
fy = …………………………………………….persamaan (2.1)
A so

Dimana : fy = Tegangan tarik leleh (N)

Py = kuat tarik leleh (N)

Aso = Luas penampang benda uji semula (mm)

2) Tegangan Tarik Putus

Tegangan tarik putus adalah besarnya gaya tarik maksimum yang bekerja
pada saat bahan mengalami putus. Rumus yang digunakan untuk
menentukan tegangan tarik leleh adalah :

P maks
fS = ………………………………………persamaan (2.2)
A so

Dimana : fs = tegangan tarik putus (N)

Pmaks = kuat tarik leleh (N)

Aso = Luas penampang benda uji semula (mm )

3) Regangan Maksimum

Regangan adalah bagian dari deformasi, yang dideskripsikan sebagai


perubahan relative dari partikel-partikel di dalam benda yang bukan
merupakan benda kaku. Defenisi lain dari regangan bisa berbeda-beda
tergantung pada bidang apa istilah tersebut digunakan atau dari dank e titik
mana regangan terjadi.

lu −l o
ε maks = x 100 % ………………………….persamaan (2.3)
lo

Program Studi Teknik Sipil 6


Praktikum Teknologi Bahan KELOMPOK IV

Dimana : ε maks = Renggangan maksimum benda uji pada saat putus (%)

Lu = panjang benda uji setelah pengujian (mm)

Lo = panjang benda uji semula (mm)

4) Kontraksi

Kontraksi adalah penegangan/pengerutan suatu penampang benda uji pada saat


putus. Rumus yang digunakan untuk menentukan kontraksi adalah.

A so− Asu
S= x 100 % …………………………persamaan (2.4)
A so

Dimana : S = kontraksi/reduksi penampang benda uji pada saat putus (10%)

Aso = luas penampang benda uji semula (mm2)

Asu = Luas penampang Benda uji setelah pengujian (mm)

Program Studi Teknik Sipil 7


Praktikum Teknologi Bahan KELOMPOK IV

BAB III

METODE PERCOBAAN

1. Alat yang akan digunakan


a) Mesin Uji Tarik Baja ( Universal Testing Machine )

Gambar 3.1. Mesin uji Tarik Baja


(Universal Testing Machine)
b) Tipe-X

Gambar 3.2. Tipe-X

c) Alat pengunci

Program Studi Teknik Sipil 8


Praktikum Teknologi Bahan KELOMPOK IV

Gambar 3.3. Alat pengunci

d) Jangka sorong

Gambar 3.4. Jangka sorong

e) Mistar ukur

Gambar 3.5. Pengunci alat mesin


f) Timbangan digital

Gambar 3.6. Timbangan Digital


Program Studi Teknik Sipil 9
Praktikum Teknologi Bahan KELOMPOK IV

g) Type-X

Gambar 3.7. Type-X

2. Bahan
a) Baja Beton diameter 8
b) Baja Beton diameter 10

3. Prosedur percobaan
a) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

b) Ukur panjang benda uji yang akan digunakan.

c) Setiap bedan uji memiliki panjang 30 cm, dengan diameter yang berbeda.

Yaitu, d= 8 dan 10 mm.

d) Setelah di ukur, benda uji di potong menggunakan gergaji besi.

e) Kemudian timbang benda uji yang telah dipotong tadi.

f) Setelah ditimbang dan dicatat beratnya, berikan tanda disetiap ujungnya

dengan jarak 5 cm

Program Studi Teknik Sipil 10


Praktikum Teknologi Bahan KELOMPOK IV

g) Letakkan benda uji pada mesin uji tarik baja beton dengan cara menjepit

bagian ujung yang telah diberi tanda ; sumbu alat penjepit harus berimpit

dengan sumbu benda uji sesuai dengan ketentuan SNI yang berlaku.

h) Lakukan pengujian pada sampel uji dan amati tegangan leleh pada benda

uji hingga benda uji putus.

i) Keluarkan benda uji dari mesin uji tarik baja beton.

j) Ukur benda uji yang telah diuji untuk mendapatkan dimensi dan diameter

benda uji setelah pengujian pada mesin uji tarik baja beton.

k) Catat hasil pengujian.

l) Bersihkan alat dan kembalikan ke tempat semulanya.

Program Studi Teknik Sipil 11


Praktikum Teknologi Bahan KELOMPOK IV

BAB IV

HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

1. Perhitungan
 Obeservasi 1

DO = 0,8 cm = 8 mm

Ps = 26,9 kN = 26900 N

lo = 30 cm = 300 mm

1 2
Aso = x π xd
4

1 2
= x 3,14 x 8
4

= 50,240 mm2

Py
fy =
A so

25700
=
50,240

= 511,54 MPa

l u−l o
ε maks = x 100 %
lo

337−300
= x 100 %
300

= 12,3 %

Du = 0,45 cm = 4,5 mm

Program Studi Teknik Sipil 12


Praktikum Teknologi Bahan KELOMPOK IV

Py = 25,7 Kn = 25700 N

lu = 33,7cm

= 337 mm

1
Asu = π d2
4

1 2
= x 3,14 x 4,5
4

= 15,896 mm2

Ps
fs =
A so

26900
=
50,240

= 535,42 MPa

A so − A su
S = x 100 %
A so

50,240 – 15,896
= x 100 %
50,240

= 68,3%

 Obeservasi 2

DO = 1,0 cm = 10 mm

Ps = 26,2 kN = 26200 N

lo = 30 cm = 300 mm

1 2
Aso = x π xd
4

1
= x 3,14 x 102
4

= 78,5 mm2

Program Studi Teknik Sipil 13


Praktikum Teknologi Bahan KELOMPOK IV

Py
fy =
A so

44700
=
78,5

= 569,42 MPa

l u−l o
ε maks = x 100 %
lo

335−300
= x 100 %
300

= 11,6 %

Du = 0,72 cm = 7,2 mm

Py = 44,7 Kn = 44700 N

lu = 33,5 cm = 335 mm

1 2
Asu = πd
4

1 2
= x 3,14 x 7,2
4

= 40,694 mm2

Ps
fs =
A so

26200
=
78,5

= 333,75 MPa

A so − A su
S = x 100 %
A so

78,5−40,694
= x 100 %
78,5

= 48,1 %
Program Studi Teknik Sipil 14
Praktikum Teknologi Bahan KELOMPOK IV

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Hasil pemeriksaan kuat tarik baja beton, diperoleh hasil sebagai berikut:

Baja dengan Diameter 8 :

a) Tegangan leleh (fy) = 511,54 MPa

b) Tegangan putus (fu) = 535,42 MPa

Berdasarkan nilai Tegangan Leleh dan Tegangan Putus yang diperoleh,

maka dapat diklasifikasikan bahwa baja beton tersebut dapat digolongkan

dalam jenis mutu baja Bj 55.

Program Studi Teknik Sipil 15


Praktikum Teknologi Bahan KELOMPOK IV

Baja dengan Diameter 10 :

a) Tegangan leleh (fy) = 569,42 MPa

b) Tegangan putus (fu) = 333,75 MPa

Berdasarkan nilai Tegangan Leleh dan Tegangan Putus yang diperoleh,

maka dapat diklasifikasikan bahwa baja beton tersebut dapat digolongkan

dalam jenis mutu baja Bj 55.

2. Saran

1. Sebaiknya praktikan teliti dalam mengukur dimensi baja.

2. Sebaiknya jumlah kelompok dalam melaksanakan praktikum dikurangi

agar praktikum berjalan lebih efektif dan tempat praktikum tidak menjadi

sempit.

3. Sebaiknya praktikan jangan terlalu dekat dengan mesin uji tarik.

4. Sebaiknya praktikan memperhatikan pada saat asisten memberikan

arahan.

5. Sebaiknya praktikan melakukan praktikum sesuai dengan jadwal yang

telah ditetapkan, sehingga praktikum berjalan teratur.

Program Studi Teknik Sipil 16


Praktikum Teknologi Bahan KELOMPOK IV

6. Sebaiknya ketika praktikan selesai melakukan percobaan agar

membersikan alat-alat yang telah digunakan dan dikembalikan ke

tempat semula.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standarisasi Nasional, 1991. Metode Pengujian Kuat Tarik Baja Beton,
SNI 07-2529-1991, Badan Standarisasi Nasional, Bandung.

Badan Standardisasi Nasional, 2002. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja


untuk Bangunan Gedung, SNI-03-1729-2002, Litbang Teknologi
Pemukiman, Bandung.

Tonapa, Suryanti Rapang, 2017. Pedoman Praktikum Teknologi Bahan.


Makassar: Universitas Kristen Indonesia Paulus.

Program Studi Teknik Sipil 17


Praktikum Teknologi Bahan KELOMPOK IV

Program Studi Teknik Sipil 18


Praktikum Teknologi Bahan KELOMPOK IV

LAMPIRAN

FOTO KEGIATAN

Gambar 1. Proses pemotongan baja


beton
Program Studi Teknik Sipil 19
Praktikum Teknologi Bahan KELOMPOK IV

Gambar 3.2. Proses pengukuran dimensi


baja beton

Gambar 3. Pemasangan benda uji pada


mesin Tarik baja
Program Studi Teknik Sipil 20
Praktikum Teknologi Bahan KELOMPOK IV

Gambar 4. Proses pengukuran benda uji


setelah di uji di mesin Tarik baja

Program Studi Teknik Sipil 21

Anda mungkin juga menyukai