Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

UJI TARIK BAJA


TEKNOLOGI BETON DAN BANGUNAN

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2 KELAS A (2018)

1. Rifqi Nadhif Arrafid (10111810013012)


2. Ranu Saputra Dewa Manuputty (10111810013013)
3. Geralda Nurry Arifa (10111810013014)
4. Virly Shafira Nazuar (10111810013015)
5. Aditya Tamateja Diputra (10111810013017)
6. Disan Anwari Saputro (10111810013018)
7. Onne Mutiara Ramadhini Asyah (10111810013019)
8. Bala Arizalu Putra Dinar (10111810013020)
9. Muhammad Jati Kusumo (10111810013021)

PROGRAM STUDI
D-IV TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2019
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Teknologi Beton dan
Bahan Bangunan ini.

Laporan ini dibuat berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dan perolehan
referensi dari internet yang berfungsi sebagai penunjang kegiatan perkuliahan mahasiswa pada
mata kuliah Teknologi Beton dan Bahan Bangunan. Sehingga dengan adanya laporan ini
diharapkan dapat membantu kita untuk memahami lebih dalam tentang langkah-langkah
praktikum, perhitungan beberapa parameter yang dibutuhkan selama praktikum, dan
menganalisis kandungan beberapa bahan bangunan agar penggunaannya pada suatu bangunan
dapat disesuaikan dengan mutu bahan.

Kami menyadari bahwa meskipun kami telah berusaha sebaik mungkin dalam
menyelesaikan laporan ini, hasilnya belum sempurna dan tentu masih banyak kekurangan.
Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
perbaikan laporan ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan materi dan arahan dalam mengerjakan laporan ini. Dan tidak lupa juga kepada
teman-teman yang telah melakukan praktikum dengan semangat, membantu proses
perhitungan, dan memberi sumbangan pemikiran dalam menyelesaikan laporan ini. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat dan membantu para pembaca dalam memperoleh pengetahuan
mengenai teknologi beton dan bahan bangunan.

Surabaya, 28 Oktober 2019

Tim Penyusun Laporan


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Besi baja merupakan sebuah logam yang sangat penting keberadaannya dalam dunia
pembangunan. Hal ini disebabkan karena kegunaan besi baja yang sangat luas. besi baja
merupakan sebuah logam yang dibuat dengan menggunakan campuran besi dan juga
karbon. Besi merupakan unsur dasar yang dimiliki oleh besi baja sedangkan karbon
merupakan campuran utama yang dimilikinya. Banyaknya campuran karbon dalam sebuah
besi baja adalah hal yang akan membedakan grade dari sebuah besi baja. Tujuan dari
pencampuran bahan karbon dalam besi baja adalah untuk membantu mengeraskan besi
tersebut sehingga kegunaan besi baja bisa menjadi sangat luas. Selain memiliki campuran
karbon, besi baja juga memiliki campuran lainnya seperti mangan, krom, vanadium dan
masih banyak yang lainnya. Campuran yang ada di dalam besi baja inilah yang menjadikan
besi baja memiliki sangat banyak manfaat. Durabilitas yang tinggi karena sifatnya yang
kerasa adalah salah satu nilai plus dari besi baja yang menyebabkannya memiliki
pemanfaatan sangat besar.

Besi baja memiliki tingkat durabilitas yang tinggi sehingga sangat besar
pemanfaatannya dalam dunia konstruksi. Dalam dunia konstruksi, makin tinggi ketahanan
yang dimiliki oleh sebuah bahan maka makin baik bahan tersebut. dalam dunia konstruksi
sebagian besar perlengkapan yang di bangun akan berhadapan dengan air dan juga hal-hal
lainnya yang dapat menyebabkan korosi atau kerusakan yang lain jika sebuah bahan
memiliki ketahanan yang tinggi maka bahan tersebut akan banyak digunakan. Besi baja
merupakan bahan yang sangat kuat sehingga pemanfaatannya dalam dunia konstruksi
sangat besar dan bisa digunakan disegala bidang. Berikut ini adalah kegunaan besi baja
dalam pembentukan perkakas-perkakasnya.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang diangkat dalam praktikum ini adalah kekuatan tarik baja tulangan.

1.3 Tujuan Praktikum


Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kekuatan tarik baja tulangan
baik polos maupun ulir.

1.4 Manfaat Praktikum


Manfaat dari dilaksanakannya praktikum uji Tarik baja ini secara umum adalah sebagai
berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui alat-alat yang digunakan dalam uji tarik baja beserta
prosedur dalam menggunakannya.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan mengerti tes yang digunakan dalam menentukan
kekuatan tarik baja.
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

BAB II
DASAR TEORI

2.1 Bahan Pembuat Besi Baja


Besi baja merupakan sebuah logam yang dibuat dengan menggunakan campuran besi
dan juga karbon. Besi merupakan unsur dasar yang dimiliki oleh besi baja sedangkan karbon
merupakan campuran utama yang dimilikinya. Banyaknya campuran karbon dalam sebuah
besi baja adalah hal yang akan membedakan grade dari sebuah besi baja. Tujuan dari
pencampuran bahan karbon dalam besi baja adalah untuk membantu mengeraskan besi
tersebut sehingga kegunaan besi baja bisa menjadi sangat luas.

Selain memiliki campuran karbon, besi baja juga memiliki campuran lainnya seperti
mangan, krom, vanadium dan masih banyak yang lainnya. Campuran yang ada di dalam
besi baja inilah yang menjadikan besi baja memiliki sangat banyak manfaat. Durabilitas
yang tinggi karena sifatnya yang kerasa adalah salah satu nilai plus dari besi baja yang
menyebabkannya memiliki pemanfaatan sangat besar.

2.2 Jenis Baja Tulangan


Baja tulangan beton adalah baja yang berbentuk batang berpenampang lingkaran yang
digunakan untuk penulangan beton,yang diproduksi dari bahan baku billet dengan cara hot
rolling. Berdasarkan bentuknya, baja tulangan beton dibedakan menjadi 2 (dua) jenis yaitu
baja tulangan beton polos dan baja tulangan beton sirip.

Baja tulangan beton polos (BJTP) adalah baja tulangan beton berpenampang lingkaran
dengan permukaan rata tidak bersirip dan baja tulangan beton sirip (BJTS) adalah baja
tulangan beton dengan bentuk khusus yang permukaannya memiliki sirip melintang dan
rusuk memanjang yang dimaksudkan untuk rneningkatkan daya lekat dan menahan gerakan
membujur dari batang secara relatif terhadap beton. Bentuk permukaan batang baja tulangan
beton polos harus rata tidak bersirip dan bentuk permukaan batang baja tulangan beton sirip
harus bersirip teratur. Setiap batang diperkenankan rnempunyai rusuk memanjang yang
searah dan sejajar dengan sumbu batang, Sirip melintang sepanjang batang baja tulangan
beton harus terletak pada jarak yang teratur dan mempunyai ukuran yang sama.

2.3 Manfaat Besi Baja


Besi baja memiliki tingkat durabilitas yang tinggi sehingga sangat besar
pemanfaatannya dalam dunia konstruksi. Dalam dunia konstruksi, makin tinggi ketahanan
yang dimiliki oleh sebuah bahan maka makin baik bahan tersebut. Karena dalam dunia
konstruksi sebagian besar perlengkapan yang di bangun akan berhadapan dengan air dan
juga hal-hal lainnya yang dapat menyebabkan korosi atau kerusakan yang lain jika sebuah
bahan memiliki ketahanan yang tinggi maka bahan tersebut akan banyak digunakan. Besi
baja merupakan bahan yang sangat kuat sehingga pemanfaatannya dalam dunia konstruksi
sangat besar dan bisa digunakan disegala bidang. Berikut ini adalah kegunaan besi baja
dalam pembentukan perkakas-perkakasnya.

2.4 Sifat Mekanis Baja Tulangan Beton


Baja tulangan struktur pada umumnya dikelompokkan berdasarkan tegangan leleh
karakteristik dan kandungan karbonnya.
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Gambar 2.1 Grafik karbon pada baja tulangan beton

Berdasarkan SNI 07-2052-2002, sifat mekanis baja tercantum pada tabel berikut

Tabel 2.1 Sifat mekanis baja tulangan

Sumber: SNI 07-2052-2002


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Hubungan antara tegangan dan regangan tarik baja dilukiskan pada gambar di bawah :

Gambar 2.2 Grafik hubungan tegangan dan regangan baja

Dari hubungan tegangan-regangan tarik baja tulangan, terlihat sudut α (alpha), yaitu antara
garis lurus kurva yang ditarik dari kondisi tegangan nol sampai tegangan leleh (fy) dan
garis regangan (εs). Modulus elastisitas baja tulangan (Es) merupakan tangens dari sudut
α (alpha) tersebut. Menurut Pasal 10.5.2 SNI 03-2847-2002, modulus elastisitas baja
tulangan non pratekan Es dapat diambil sebesar 20000 Mpa.
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Baja Tulangan Beton Polos


3.1.1 Tujuan Praktikum
Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kekuatan tarik baja
tulangan beton polos.

3.1.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan untuk mendukung praktikum ini, antara lain:
a. Alat :
1. Alat uji Tarik
2. Timbangan
3. Jangka sorong
4. Alat tulis
b. Bahan :
1. Benda uji berupa baja tulangan polos

3.1.3 Langkah Kerja


Langkah-langkah untuk melakukan percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan diuji.
2. Mengukur material baja tulangan menggunakan jangka sorong lalu catat
dimensi dari baja tulangan tersebut.
3. Mengaitkan baja tulangan pada alat tes tarik baja tulangan.

Gambar 3.1 Baja tulangan beton polos dikaitkan pada alat

4. Mencatat data titik leleh dan titik putus yang didapatkan.


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

3.1.4 Hasil Praktikum

Tabel 3.1 Data hasil praktikum tarik baja tulangan polos

Gambar 3.2 Grafik kekuatan tarik baja tulangan polos

3.1.5 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan diatas dapat ditarik kesimpulan untuk kuat
leleh baja (𝑓𝑦 ) adalah sebesar 376,94 N/mm2 dan kuat putus baja (𝑓𝑢 ) adalah sebesar
516,54 N/mm2.
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

3.2 Baja Tulangan Beton Sirip


3.2.1 Tujuan Praktikum
Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kekuatan tarik baja
tulangan beton sirip.

3.2.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini, antara lain:
a. Alat :
1. Alat uji Tarik
2. Timbangan
3. Jangka sorong
4. Alat tulis
b. Bahan :
1. Benda uji berupa baja tulangan beton sirip.

3.2.3 Langkah Kerja


Langkah-langkah dalam melakukan percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan diuji.
2. Mengukur material baja tulangan menggunakan jangka sorong lalu catat
dimensi dari baja tulangan tersebut.
3. Mengaitkan baja tulangan pada alat tes tarik baja tulangan.

Gambar 3.3 Baja tulangan beton sirip dikaitkan pada alat

4. Mencatat data titik leleh dan titik putus yang didapatkan.


DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

3.2.4 Hasil Praktikum

Tabel 3.2 Data hasil praktikum tarik baja tulangan sirip.

Gambar 3.4 Grafik kekuatan tarik baja tulangan sirip

3.2.5 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan diatas dapat ditarik kesimpulan untuk kuat
leleh baja (𝑓𝑦 ) adalah sebesar 392,38 N/mm2 dan kuat putus baja (𝑓𝑢 ) adalah sebesar
555,87 N/mm2.

Anda mungkin juga menyukai