Anda di halaman 1dari 63

BALAI JASA KONSTRUKSI WILAYAH III JAKARTA

REFRESHMENT TRAINING OF TRAINERS

PEKERJAAN PEMBESIAN &

PEKERJAAN BEKISTING (FORM WORK)

TINTUS NOVIYANTO, ST., MT.


CURRICULUM VITAE

TINTUS NOVIYANTO, ST., MT.


Pendidikan
• S1 Teknik Sipil Universitas Brawijaya (2006)
• S2 Teknologi Konstruksi dan Manajemen Universitas Trisakti (2020)

Pengalaman Kerja
• (2006 – 2009) Site Engineer, PT. Teguh Raksa Jaya
• (2009 – 2011) Site Engineer, PT. Istaka Karya (Persero)
• (2012 – 2015) Site Operation Manager, PT. Brantas Abipraya (Persero)
• (2016 – Sekarang) Project Manager, PT. Brantas Abipraya (Persero)
PEKERJAAN
PEMBESIAN
01 JENIS BAJA TULANGAN 2. Baja Ulir/Deform
Berpenampang bersirip
teratur
1. Baja Polos
Berpenampang bulat
01 WIRE MESH
Wire mesh:
a) jaringan kawat baja tulangan beton prefab yang pada titik pertemuan tulangan, dilas
listrik untuk mendapatkan shear resistant.
b) Mutu baja U50, diameter 4 mm 10 mm.
c) Toleransi diameter:
• Wiremesh diameter 4 - 6 mm = ±0,10 mm
• Wiremesh diameter 6 mm ke atas = ±0,13 mm
d) Kelebihan:
• Mempercepat waktu pelaksanaan
• Mempermudah pengawasan
02 TOLERANSI BAJA TULANGAN
TOLERANSI
DIAMETER BAJA
a. Baja tulangan polos dan ulir harus memenuhi standar toleransi pada SNI 2052:2014
b. Toleransi diameter tulangan akan berpengaruh pada berat dan kemampuan mekanis baja dalam menahan
beban yang bekerja
c. Ketentuan toleransi diameter:
No Diameter (mm) Toleransi (mm) Penyimpangan
kebundaran (%)
1 6 ± 0.3 Maksimum 70 dari
batas toleransi
2 8 ≤ d ≤ 14 ± 0.4
3 16 ≤ d ≤ 25 ± 0.5
4 28 ≤ d ≤ 34 ± 0.6
5 d ≥ 36 ± 0.8

Penyimpangan kebundaran adalah perbedaan antara diameter maksimum dan minimum dari hasil pengukuran pada
penampang yang sama dari baja tulangan beton
03 TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBESIAN
Pengujian Laboratorium Baja

Approval Material

Approval Shop Drawing

Pendatangan Material Baja

Inspection & Test Prosedur


Kedatangan Material Baja

Proses Fabrikasi Baja

Pemasangan Baja

Inspection & Test Prosedur


Proses Pemasangan Baja
04 QUALITY CONTROL BAJA TULANGAN
1. PENGUJIAN DI LABORATORIUM
INDEPENDENT
Sifat mekanis baja tulangan beton:
Sifat mekanik baja adalah:
a) kemampuan bahan untuk menahan segala gaya yang
diterimanya,
b) kemampuan baja dalam menahan gaya luar.

Wajib dilaksanakan pengujian pada laboratorium


independen
04 QUALITY CONTROL BAJA TULANGAN

Sample baja tiap diameter Pengujian tarik statis (tensile test)

Pengujian lengkung statis (bending


Pengujian tarik statis (tensile test)
test)
04 QUALITY CONTROL BAJA TULANGAN

Laporan Pengujian tarik statis (tensile Laporan Pengujian lengkung statis


test) (bending test)
04 QUALITY CONTROL BAJA TULANGAN
2. Inspection & Test Prosedur (ITP) - 3. Inspection & Test Prosedur (ITP) -
Kedatangan Proses
Pemeriksaan pada setiap kedatangan material baja Pemeriksaan besi yang terpasang di lapangan sebelum
pengecoran
05 STANDAR PENULANGAN
Standar penulangan pada proyek tertuang dalam gambar for construction oleh Pemberi kerja, dan dibuatkan
shop drawing oleh Kontraktor sebagai acuan kerja
05 STANDAR PENULANGAN
05 STANDAR PENULANGAN
05 STANDAR PENULANGAN
05 STANDAR PENULANGAN
06 PERALATAN PEKERJAAN PEMBESIAN

1. Bar Cutter 2. Bar Bender


07 FORM CEK LIST PENGECEKAN PEKERJAAN PEMBESIAN
08 BAR BENDING SCHEDULE (BBS)
Tahapan Pembuatan Daftar Pemotongan/Pembengkokan Besi atau Bar bending Schedule (BBS):
1. Baca shop drawing pekerjaan pembesian
2. Dari gambar dapat dilihat Daftar Pembengkokan besi atau Bar Bending Schedule (BBS)
a) Lokasi pekerjaan
b) Diameter baja tulangan
c) Banyaknya tulangan
d) Panjang tulangan
e) Berat tulangan
3. Dari BBS tersebut bisa dibuat daftar pemotongan besi beton
a) Sisa batang
b) Rencana dipakai dimana

Pembuatan BBS sangat bermanfaat untuk :


1. Rencana pengadaan baja beton (waktu dan jenis)
2. Pendetailan sistem pembesian, potongan pembesian
3. Potongan pembesian yang dibuat lebih efektif dan efisien
4. Menghasilkan waste paling sedikit
08 BAR BENDING SCHEDULE (BBS)
09 PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBESIAN
Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan pembesian:
1. Penyimpanan baja beton bebas dari tanah dan tertumpu balok atau yang sejenis.
2. Penyimpanan dipisah sesuai diameternya.
3. Area stok baja dekat dengan area workshop fabrikasi baja
4. Area stok dan Workshop baja harus berada pada radius alat angkut / Tower Crane
5. Pembuatan Bar Bending Schedule (BBS) pada setiap item pekerjaan besi
6. Perlindungan terhadap pengaruh cuaca, apakah memakai atap atau cukup dengan ditutup terpal.
09 PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBESIAN
Pemotongan, Pembengkokan Besi dan Ganjal Tulangan
 Tulangan beton terdiri dari tulangan pokok dan tulangan pengikat/Sengkang
 Tulangan pokok berfungsi menahan gaya tarik yang diakibatkan momen tertentu
 Tulangan sengkang berfungsi menahan tegangan geser.
 Yang paling mempengaruhi kekuatan sengkang adalah diameter yang dipakai dan jarak antar sengkang.
 Selimut beton melindungi besi beton dari pengaruh cuaca, kemungkinan korosi maupun pengaruh
panas/kebakaran

 Ganjal tulangan/beton dekking/spacers/chair support. Terbuat dari 3 bahan:


 Beton
 Tulangan besi
 plastik
Beton decking Besi Plastik
09 PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBESIAN
Penyambungan baja tulangan dapat dilakukan dengan cara :
1. Overlapping (sambungan dengan penyaluran)
2. Pengelasan
3. Alat penyambung (selongsong)

Pengikatan besi dengan kawat bendrat


09 PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBESIAN
Penganyaman tulangan balok:
09 PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBESIAN
Tahapan Pelaksanaan Fabrikasi Besi
1. Pengadaan material besi

Mobilisasi material besi Stock material besi Penyimpanan material besi

2. Pabrikasi pembesian

Pemotongan besi Pembengkokan besi Pabrikasi pembesian Stock Precast pembesian


PEKERJAAN BEKISTING
(FORM WORK)
01 DEFINISI DAN PERSYARATAN BEKISTING
Bekisting adalah cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton selama beton dituang dan
dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan (Stephens, 1985)

Sesuai dengan Civil Engineer’s Reference Book,


ada 3 aspek yang harus diperhatikan dalam pemilihan bekisting kolom:
1. Kualitas bekisting harus tepat dan layak, untuk mendapatkan hasil beton dengan kualitas yang baik
2. Keamanan bagi pekerja
3. Biaya dan material bekisting harus direncanakan seefektif mungkin.

Persyaratan Pekerjaan Bekisting:


1. Ekonomis
2. Kualitas permukaan beton dan dimensi terpenuhi
3. Kokoh dan kuat
4. Mudah dipasang dan dibongkar
5. Tidak bocor memenuhi persyaratan permukaan
6. Mampu menahan gaya vertical dan horizontal agar tidak bergeser posisinya
02 JENIS MULTIPLEK UNTUK BEKISTING
1. Multiplek Biasa
 Material yang dipakai ketebalan 12 mm, 15 mm, 18 mm
 Ketahanan material kurang baik
 Pemakaian 2-3 kali
 Permukaan beton kurang halus

2. Multiplek Poly Resin (Poly Film)


 Material yang dipakai ketebalan 12 mm, 15 mm, 18 mm
 Ketahanan material kurang baik
 Pemakaian 4-6 kali
 Permukaan beton halus

3. Multiplek Film Face (Phenol Film/Tago Film)


 Material yang dipakai ketebalan 12 mm, 15 mm, 18 mm
 Ketahanan material baik
 Pemakaian 8-10 kali
 Permukaan beton halus
 Material semen tidak menempel dan mudah dibersihkan
03 JENIS SISTEM BEKISTING
1. Bekisting Konvensional 2. Bekisting Semi Sistem

Terbuat dari material plat baja dan hollow


Kekurangan: Kelebihan:
a) Waktu pelaksanaan lama (pasang dan bongkar) a) Waktu bongkar pasang lebih cepat dari konvensional
b) Ketahanan material kurang baik b) Beton hasil bekisting presisi
c) Menghasilkan sampah/limbah yang banyak c) Bisa dipakai berulang-ulang
d) Boros pemakaian material Kekurangan:
e) Kualitas yang tidak presisi d) Fabrikasi bekisting cukup lama, perlu area luas
e) Jika dimensi kolom banyak tipe, lebih boros untuk
penyiapan bekisting
f) Bekisting berat, perlu alat angkut
03 JENIS SISTEM BEKISTING
3. Bekisting Sistem Peri

Kelebihan: Bekisting system peri:


a) Mudah dipasang dan dibongkar  Bekisting dapat dibeli atau disewa, tenaga pemasangan
b) Material ringan disiapkan oleh kontraktor
c) Dapat dipakai berulang-ulang  Dapat melalui aplikator (material dan tenaga)
d) Kualitas pengecoran baik
e) Siklus pembongkaran cepat
03 JENIS SISTEM BEKISTING
3. Bekisting Sistem Tecon

Bekisting system Tecon:


 Sistem bekisting dengan pembelian material bekiting
 Tecon menyiapkan engineering untuk desain dan pendampingan untuk supervisor selama pelaksanaan
 Tenaga pemasangan diluar Tecon / disiapkan kontraktor
04 BEKISTING KOLOM
Sistem Bekisting Semi Sistem

Fabrikasi Bekisting Kolom :


1. Siapkan area kerja yang rata
2. Tempatkan balok yang lurus untuk dudukan column wafer
3. Posisikan column wafer sesuai jarak yang ditentukan
4. Pasang pipa hollow pada column wafer dengan menggunakan hookstrap
5. Potong Tago Film sesuai ukuran
6. Pasangan Tago Film di atas hollow dengan menggunakanscrew
7. Check ukuran column yang sudah dipabrikasi dan kesikuannya (90 o)
8. Lapisi Tago Film dengan form oil sebelum dipasang

Pabrikasi bekisting kolom


Pabrikasi bekisting kolom
04 BEKISTING KOLOM
PEKERJAAN BEKISTING KOLOM

COLUMN WHALLER

HOLLOW 50/100

WEDGE HEAD PIECE

ADJUSTABLE RSS I

ADJUSTABLE KICKERS

BASE PLATE
04 BEKISTING KOLOM
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Kolom Struktur
Fabrikasi Pembesian Kolom
1. Penentuan As Kolom (Pemberian Mаkkіnɡ)

Pekerjaan Pemotongan Dan Pembengkokan

Fabrikasi Besi Kolom


2. Marking sepatu kolom sebagai tempat batas bekisting dan pasang sepatu kolom

Stock Precast Pembesian Kolom


04 BEKISTING KOLOM
3. Pasang besi kolom ke dalam stek besi yang sudah ada atau disiapkan 5. Pasang bekisting kolom ,tempatkan sesuai dengan marking yang ada

4. Kencangkan besi kolom dan stek besi dengan menggunakan sengkang 6. Atur kelurusan bekisting kolom dengan memutar push pull.

Penulangan kolom dikerjakan secara prefabrikasi di workshop dan


diangkut menggunakan Tower Crane ke lokasi kolom yang direncanakan.
Selanjutnya disambung dengan stek kolom dengan overlap di sesuaikan
dengan spesifikasi atau dapat diamankan pada posisi 40 D.
04 BEKISTING KOLOM
Sistem Bekisting PERI

Langkah 1
PANEL PERTAMA Tahapan Pelaksanaan 1:
.... BESI KOLOM a. Fabrikasi bekisting kolom
Dipasang setelah ....
..
..

BESI KOLOM
Dipabrikasi dilapangan b. Memasang setengah panel dibantu dgn TC

..
..
.... Dipasang dibantu oleh

BESI KOLOM
TC atau pabrikasi
ditempat
.... c. Ditempatkan pada garis marking
d. Perkuat panel dgn adj. Brace dan adj.Kicker
e. Menegakkan panel dgn menyetel adj.Brace dan
adj.Kicker

BESI KOLOM
Dipasang setelah
Dipabrikasi dilapangan
Dipasang dibantu oleh
TC atau pabrikasi
ditempat

Garis Marking
04 BEKISTING KOLOM
Langkah 2
Tahapan Pelaksanaan 2:
PANEL PERTAMA a. Memasang setengah panel ke-2 dibantu
.... dengan TC
PANEL KE-2
b. Perkuat panel dgn adj.Brace dan adj.Kicker
..
..

.... c. Menegakkan panel dgn menyetel adj.Brace


dan adj.Kicker
PERI GIRDER GT
ADJ. BRACE RSS.1
WEDGE HEAD PIECE
ADJ. KICKER AV.1
BASE PLATE
04 BEKISTING KOLOM
Tahapan Pelaksanaan 3:
Langkah 3 a. Mememriksa ketegakkan dengan unting-unting
b. Menyetel Adj. Brace dan Adj. Kicker
c. Cek terakhir bekisting dan ketegakkan bekisting
d. Kolom siap dicor
Backet

....

..
..
TIMBER 5/10
....
TIMBER 5/20

SCAFFOLD JACK GB.80

UNTING-UNTING Vibrator
05 BEKISTING BALOK DAN PLAT
TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK DAN PLAT LANTAI

1 2 3

Pemasangan perancah Pemasangan bekisting Pemasangan perancah


balok balok Plat lantai

4 5 6

Pemasangan bekisting Instal besi tulangan Pengecoran balok & plat


Plat lantai Menggunakan concrete pump
05 BEKISTING BALOK DAN PLAT
Metode Kerja Bekisting Balok dan Plat :

1. Pemasangan Scafolding untuk perancah balok


a. Pemasangan scaffolding perancah balok dengan ketinggian
balok lebih besar > 70 cm , sistem perancah harus di double
dengan jarak antara scaffolding ke scaffolding = 90 cm
b. Dimensi dinding balok lebih kecil < 70 cm, perancah
scaffolding tidak perlu didouble dengan jarak antara
scaffolding ke scaffolding = 180 cm
05 BEKISTING BALOK DAN PLAT
2. Pemasangan Scafolding untuk perancah plat lantai :
a. Untuk menghemat dan mempercepat pemasangan perancah scaffolding
untuk plat lantai, ditambahkan alat yang namanya PPM (Perancah Plat
Modifikasi)
b. Cara kerjanya PPM yaitu menumpang digelagar Balok atau suri suri dari
pada perancah balok.

Perancah dan Bekisting Plat lantai

Visualisasi bekisting plat lantai


Tampak Pot.Perancah dan Bekisting Plat lantai
05 BEKISTING BALOK DAN PLAT
Sistem Bekisting PERI

LANGKAH 1
- MELETAKKAN BASE JACK
LANGKAH 3
- PASANG JOIN PIN LANGKAH 4
- PASANG LADDER FRAME - PASANG CROSS HEAD JACK
- PERKUAT DENGAN CROSS BRACE - PASANG PERI GIRDER GT. 24

LANGKAH 2
- PASANG MAIN FRAME
- PERKUAT DENGAN CROSS BRACE
05 BEKISTING BALOK DAN PLAT
LANGKAH 5 LANGKAH 6 LANGKAH 7 LANGKAH 8
- PASANG TIMBER - PASANG BOTTOM FORM - PASANG BEAM CLAMP
- PASANG SIDE FORM
- STRONGER BEAM
05 BEKISTING BALOK DAN PLAT
Sistem Perancah PCH untuk Balok dan Plat lantai
05 BEKISTING BALOK DAN PLAT
Sistem Perancah PCH untuk Balok dan Plat lantai

1 2 3

4 5
05 BEKISTING BALOK DAN PLAT
Sistem Perancah PCH untuk Balok dan Plat lantai
6 7 8

9 10
05 BEKISTING BALOK DAN PLAT
Pekerjaan Pembongkaran Bekisting Balok Dan Plat Lantai
Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses pembongkaran bekisting, mencabut batang bekisting yang masih tersisa,
hal ini dilakukan setelah 3 sampai 4 minggu atau 21 sampai 28 hari dari umur beton.

Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan


tertulis dari Konsultan Manajemen Konstruksi (MK),
atau jika umur beton telah melampaui waktu sebagai
berikut:
1) Bagian sisi balok : 48 jam
2) Balok tanpa beban konstruksi : 7 hari
3) Balok dengan beban konstruksi : 21 hari
4) Pelat lantai / atap / tangga : 21 hari
05 BEKISTING BALOK DAN PLAT
Pekerjaan Pembongkaran Bekisting Balok Dan Plat Lantai

Dengan persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi


(MK), cetakan dapat dibongkar lebih awal apabila hasil
pengujian dari benda uji yang mempunyai kondisi sama
dengan beton sebenarnya, telah mencapai 75% dari
kekuatan beton pada umur 28 hari (100%).
06 BEKISTING TANGGA
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Tangga :
1. Pasang perancah sebagai tumpuan bekisting dengan ketinggian sesuai 4
elevasi tangga
2. Pemasangan bekisting plat dan tembereng dilanjutkan marking trap tangga
3. Instal besi plat tangga dan anak tangga
4. Cor Tangga secara hati-hati, jangan menumpuk beton di satu lokasi.
Ratakan beton dan finish permukaan sesuai shop drawing ( Floor Instal pembesian

Hardener / finish struktur yang nantinya akan dipasang keramik )


5 6
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Tangga :

1 2

Pemasangan pembesian tangga Bekisting trap anak tangga

Pemasangan perancah Pemasangan Bekisting plat tangga

7 8
3

Pekerjaan pengecoran tangga Pekerjaan Curing Beton


Pemasangan bekisting plat dan
tembereng
07 PERKEMBANGAN SYSTEM BEKISTING

Bekisting: Bekisting: Bekisting: Bekisting: Bekisting:


Kayu-Triplek Triplek Triplek Aluminium Aluminium
Phenolic Film
Perancah: Perancah: Perancah: Perancah:
Bambu Mainframe Perancah: PCH Prophead
PCH
08 ALUMINIUM FORMWORK

• Material bekisting menggunakan pelat


aluminium dan perancah menggunakan
propping (fix shoring)
• Pengecoran menggunakan sistem meja (table
system)
• Sifat material bekisting adalah modular seperti
puzzle dengan siklus penggunaan material bisa
sampai 150-200 kali pakai
• Sudah banyak diterapkan di negara maju di Asia
seperti Korea Selatan dan China
08 ALUMINIUM FORMWORK

apan Pekerjaan:

2. 3. 4.
1. 5.
Desain & Fabrikasi & Aplikasi di
Workshop Visit Hasil Akhir
Perencanan Pengiriman Lapangan
08 ALUMINIUM FORMWORK
1. Workshop Visit (Mockup)
Bekisting kolom Bekisting balok Bekisting dinding fasad

Aksesoris
08 ALUMINIUM FORMWORK
2. Desain dan Perencanaan

2.
1. 3. 4.
Sumperimposed
Gambar Forcons Cek Perencanaan Pengesahan Gambar
Gambar

Gambar forcons yang fix Sumperimposed gambar Pengecekan lanjutan Pengesahan gambar Shop
(MK, Owner, Kontraktor) struktur, arsitek dan MEP perencanaan untuk struktur Drawing
(MK, Kontraktor) (MK, Owner, Kontraktor, (MK, Owner, Kontraktor)
Perencana)

5. 6. 7. 8.
Submit Gambar Proses Feedback Revisi Gambar Shell Drawing

Submit gambar ke rekanan Feedback dari Fabricator Pengecekan final gambar Shell Drawing adalah gambar
Fabricator Aluminium (Kontraktor, Fabricator) (Kontraktor, Fabricator) shopdrawing bekisting yang
Formwork memunculkan dimensi
(Kontraktor, Fabricator) panel, bracket dan jarak
support
(Fabricator)
08 ALUMINIUM FORMWORK
3. Fabrikasi dan Pengiriman

Designing Shell Drawing Fabrication Checking Shipping Onsite

1. Raw material warehouse


2. Cutting
3. Hole processing
4. Notching
5. Welding
6. Grinding
7. Brushing
8. Leveling, panel adjustment
9. Coating
10. Barcoding panels
11. Packing
08 ALUMINIUM FORMWORK
4. Aplikasi di Lapangan
08 ALUMINIUM FORMWORK
4. Aplikasi di Lapangan

1. Cek elevasi & marking 2. Pembesian vertikal 3. Beri oli pada panel 4. Rakit panel, bracket, pipe 5. Pasang propping & head
08 ALUMINIUM FORMWORK
4. Aplikasi di Lapangan

6. Pasang corner bracket 7. Shoring kolom & wall 8. Cek verticality 9. Sparing MEP 10. Pengecoran
08 ALUMINIUM FORMWORK
5. Hasil Akhir
08 ALUMINIUM FORMWORK
Kelebihan Bekisting Aluminium
08 ALUMINIUM FORMWORK
Perbandingan Bekisting Konvensional vs Aluminium
08 ALUMINIUM FORMWORK
bihan:
1. Material bekisting menggunakan pelat aluminium dan perancah menggunakan propping (fix shoring)
2. sifat material bekisting adalah modular seperti puzzle, pengecoran menggunakan sistem meja (table system).
3. Kelebihan bekisting aluminium dibanding konvensional adalah hasil pengecoran yang baik, fix shoring yang tidak
menimbulkan lendutan pada struktur beton
4. Bekisting bisa digunakan sampai 150-200x pakai
5. Tidak ada limbah bekisting,
6. Bongkar-pasang bekisting lebih mudah sehingga siklus floor to floor lebih cepat, dan manpower lebih sedikit
dibanding sistem konvensional.
urangan:
1. Biaya relative lebih mahal (sebaiknya dijadikan investasi)
2. Struktur yang dibuat harus tipikal dari bawah sampai atas
3. Desain harus fix dari awal perencanaan tidak ada perubahan dimensi
4. Material impor, dan perlu adanya formwork engineer.
5. Stockyard bekisting harus rapi dikarenakan komponen modul bekisting banyak berupa alat kecil yang rawan hilang
6. Harus ada tenaga khusus pemberi nomor modul dan pemberi minyak bekisting
7. hasil akhir terdapat garis bekas modul dan lubang bekas prophead (harus ditutup)
8. tidak bisa pesan mendadak
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai