Anda di halaman 1dari 37

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL

POLITEKNIK NEGERI MALANG


Jl. Soekarno-Hatta No. 9 Malang 65141
telp (0341)404424 404425
web: www.polinema.ac.id

Metode Pelaksanaan Pekerjaan

Pekerjaan:
Pembangunan Gedung Parkir Politeknik Negeri Malang

HAN NOPENG
KARYA

PT. HAN NOPENG KARYA


JL. Ikan Tombro Barat No.39 Malang

DATA ADMINISTRASI

Nama Pekerjaan

: Pembangunan Gedung Parkir Politeknik Negeri Malang

Lokasi Pekerjaan

Pemilik Pekerjaan

: Kementrian Pendidikan Nasional

Nilai HPS

:-

Sumber dana

Waktu Pelaksanaan : 120 (seratus dua puluh) hari kalender

: Jl. Soekarno Hatta no. 9 Malang, Jawa Timur

: DIPA-APBN-P Politeknik Negeri Malang Tahun 2015

Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Persiapan
1. Penyediaan fasilitas sementara
2. Mobilitas
3. Surveying
Pekerjaan arsitektur
1. Pekerjaan dinding struktur
2. Pekerjaan Plesteran
3. Pekerjaan Pengecatan
4. Pekerjaan Plafond
5. Pekerjaan jendela
Pekerjaan Struktur
1. Pekerjaan struktur beton
2. Pekerjaan struktur baja

Denah Lokasi site plant


Pembangunan Gedung Parkir
Polinema

Flowchart Pelaksanaan Seluruh Kegiatan


Start
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan arsitektur
lantai
(Basement, Lantai 1)

Pekerjaan struktur atas lantai 2, 3 dan


atap
(Kolom, balok, plat, ramp)
Pekerjaan baja struktur
Pekerjaan arsitektur
(Lantai 2 dan 3)

Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal


Finish

Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan Persiapan terdiri dari:

1. Penyediaan fasilitas sementara


2. Mobilitas
3. Surveying (setting dan marking)
Fasilitas sementara yang disediakan
1. Kantor proyek sementara untuk direksi dan kontraktor disediakan dengan luas bangunan
yang sesuai dengan yang dipersyaratkan.
2. Kebutuhan listrik kantor direksi dan kontraktor menggunakan sambungan PLN. Kemudian
untuk kerja listrik menggunakan kerja genset.
3. Kebutuhan air bersih direksi dan kontraktor di suplay dari PDAM yang terlebih dahulu
ditampung pada tandon.
4. Alat komunikasi di area proyek menggunakan handie talkie (HT), sedangkan untuk
komunikasi keluar menggunakan telepon, feximile dan handphone.
5. Fasilitas ibadah yaitu Musholla yang terletak di dekat kantor proyek dan barak pekerja.

6. Gudang alat dan Bahan sebagai tempat penyimpanan material (bahan) dan peralatan agar
tertata rapi dan tidak mudah hilang
7. Fasilitas bak benda uji untuk pengetesan benda uji.
8. Kebutuhan area workshop dan publikasi untuk pekerjaan begisting, pembesian, pilling beton
dan pilling baja.
9. Barak pekerja yang dilengkapi dengan kamar mandi dan toilet yang layak.
10. Pagar pengaman dan pembatas proyek mengelilingi lokasi proyek menggunakan seng dan
kayu 5/7 untuk rangka pagar.
Mobilisasi
Pelaksanaan mobilisasi disesuaikan dengan rencana kebutuhan peralatan pada schedule alat.
Surveying (Setting dan Marking)
Survey dimulai dengan lokasi area proyek dan pembuatan referensi Bench Mark (BM) sekaligus
menentukan posisi dan elevasi bangunan yang akan dikerjakan. 2 gruop tim survey akan
dilaksanakan untuk pelaksanaan proyek. Sedangkan peralatan yang digunakan antara lain:
Electric Distance Machine (EDM), Teodolith, autolevel, rol meter dan sebagainya.

PEKERJAAN STRUKTUR
LANTAI 2, 3 DAN ATAP

Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Kolom

Buat ijin pelaksanaan pekerjaan pembesian kolom

Buat bending list sesuai gambar kerja tulangan kolom

Marking posisi tulangan dan posisi beton kolom

Pasang tulangan kolom sesuai jumlah dan diameter tulangan, sesuai gambar kerja

Pasang sengkang/begel, sesuai jarak dan jumlah yang sudah ditentukan dan ikat kuat-kuat untuk menjaga tulangan bergeser

Pasang beton decking (selimut beton) pada 4 sisinya dengan jarak maximum 2m

Periksa jika ada pekerjaan terkait (sparing, block out, conduit, dll) jika ada

Lanjutkan pekerjaan berikutnya (bekisting)

Buat izin pelaksanaan pekerjaan bekisting kolom

Marking posisi bekisting kolom pada lantai

Buat panel-panel bekisting kolom sesuai dimensi kolom, dengan jarak rangka yang kuat untuk menahan tekanan beton

Pasang panel bekisting kolom sesuai dimensi kolom dengan vertikal selimut beton 3 cm

Pasang klem bekisting kolom sesuai gambar kerja

Pasang support dengan kuat agar posisi kolom tegak/vertikal

Check dengan unting-unting pada keempat posisi sisi kolom, maksimum penyimpangan adalah 5 mm.

Bersihkan kotoran dan sampah sisa pemasangan bekisting dari lokasi pengerjaan kolom dengan kompressor/air, hingga bersih.

Pasang tanda stop cor pada ketinggian yang ditentukan maksimum 2 cm dari dasar balok

Bekisting kolom harus tetap tegak sampai dengan pengecoran beton selesai

Lanjutkan item pekerjaan berikutnya (pengecoran)

Buat izin pelaksanaan pekerjaan pengecoran

Check verticallity bekisting kolom, dengan unting-unting minimum 2 sisi

Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Balok dan Plat Lantai

Buat ijin pelaksanaan pekerjaan pembesian lantai/balok

Buat bending list sesuai gambar kerja tulangan lantai/balok

Marking posisi tulangan dan posisi beton lantai/balok

Pasang tulangan lantai/balok sesuai jumlah dan diameter tulangan, sesuai gambar kerja

Pasang sengkang/begel, sesuai jarak dan jumlah yang sudah ditentukan dan ikat kuat-kuat untuk menjaga tulangan bergeser

Pasang beton decking (selimut beton) pada 3 sisinya dengan jarak maximum 2m

Periksa jika ada pekerjaan terkait (sparing, block out, conduit, dll) jika ada

Lanjutkan pekerjaan berikutnya (bekisting)

Buat izin pelaksanaan pekerjaan bekisting lantai/balok

Marking posisi bekisting lantai/balok

Buat panel-panel bekisting lantai/balok sesuai dimensi, dengan jarak rangka yang kuat untuk menahan tekanan beton

Pasang panel bekisting lantai/balok sesuai dimensi dengan horisontal selimut beton 3 cm

Pasang klem bekisting lantai/balok sesuai gambar kerja

Bersihkan kotoran dan sampah sisa pemasangan bekisting dari lokasi pengerjaan lantai/balok

Buat izin pelaksanaan pekerjaan pengecoran dengan kompressor/air, hingga bersih

Periksa besi tulangan sesuai gambar kerja

Laksanakan pengecoran

Padatkan dengan alat vibrator, dan diketuk dengan palu di sisi luar bekisting mengikuti arah cor dengan padat dan merata

Bersihkan sisa-sisa dari tumpahan beton yang tercecer di sekitar area pengecoran

PENGUJIAN BESI TULANGAN

Pemeriksaan tulangan dimaksudkan untuk mengetahui mutu tulangan yang dipakai. Tulangan diambil sampel pada tiap
jenis diameter tulangan sepanjang 1 meter. Setiap 1 meter besi mewakili 100 ton material besi yang datang. Sampel
tersebut kemudian dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengujian kuat tarik dan lengkung statis baja. Pemeriksaan
tulangan yang dilakukan antara lain adalah :

1. Pemeriksaan Visual Tulangan


2. Pengujian Tarik Tulangan
3. Pengujian Lengkung Statis Tulangan
1. Pemeriksaan Visual Tulangan
Yaitu meliputi pemeriksaan diameter tulangan yang dipakai dengan jangka sorong dan pemeriksaan tulangan terhadap
adanya cacat luar.
2. Pengujian Tarik Tulangan
Pengujian tarik dilakukan terhadap sampel tulangan dengan berbagai diameter dengan menggunakan mesin uji tarik
sehingga didapatkan data regangan, tegangan leleh maupun kuat tarik baja.
Pengujian mutu besi tulangan ini dilakukan oleh Laboratorium Uji Independent yang sudah berser.tifikasi atau badan uji /
dinas-dinas uji yang

3. Pengujian Lengkung Statis Tulangan


Pengujian lengkung statis dilakukan terhadap sampel tulangan dengan berbagai diameter
dengan menggunakan mesin uji lengkung statis sehingga didapatkan data gaya maksimum
yang dapat ditahan oleh tulangan sampai tulangan mengalami sudut lengkung 180.
Pengujian ini dilakukan oleh Laboratorium Uji Independent yang sudah berser. tifikasi atau
badan uji / dinas-dinas uji yang ditunjuk oleh owner.

Pengujian Lengkung

Pemilihan mutu baja tulangan seperti dalam spesifikasi yang ada yaitu disesuaikan
dengan pembebanan yang ada sehingga konstruksi kuat

karena memenuhi spesifikasi pembebanan yang ada dan diameter yang sesuai sehingga
tidak terjadi pemborosan biaya. Mutu baja tulangan disesuaikan dengan yang diinginkan
oleh pemilik proyek serta tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat teknis.

PEKERJAAN BAJA
STRUKTUR

METODE FABRIKASI KONSTRUKSI BAJA

Metode Fabrikasi Konstruksi Baja :

1. Gambar Kerja

Gambar kerja atau shop drawings yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan fabrikasi harus dibuat dan dimintakan persetujuan terlebih dulu kepada Pengawas

2. Persiapan Alat kerja dan bahan

Alat kerja yang harus disiapkan : Mesin las, elektrode, mesin bor, sikat baja, mesin potong, gerinda dan chainblock untuk loading ke truk Bahan atau material baja
harus sesuai dengan spesifikasi dan type yang ditentukan, penataan harus rapi sehingga memudahkan dalam proses pengerjaan.

3. Proses Fabrikasi Konstruksi Baja :


a. Pemotongan bahan dengan ukuran sesuai gambar kerja.
b. Setelah dipotong sesuai ukuran, pada tiap ujung-ujung potongan yang akan disambung dilas dengan end plate yang telah dilobangi dengan ukuran dan jarak tertentu
sesuai dengan gambar.

Sebelum dilas, setiap bagian harus di set kelurusan dan kerapian

potongannya, setelah itu dikunci dengan dilas titik pada

beberapa bagian, dicek kelurusan dan

kerapian baru dilas penuh. Setelah dilas, sisa-sisa las harus dirapikan dan dibersihkan menggunakan sikat baja.
c. Pada sambungan-sambungan seperti sambungan kopel,
sambungannya agar sesuai

dengan gambar kerja. Sambungan antar plat harus bersih sehingga plat menempel dengan sempurna. Pengeboran pada kolom

jarak dan besar lubang harus benar-benar sesuai


kelonggaran pada bautnya.

sambungan rafter tengah dan sambungan tepi harus diperhatikan kelurusan dankemiringan sudut

dengan

WF

pengeboran pada plat simpulnya. Ukuran lubang diperbesar 1,5mm untuk memberikan sedikit

d. Penyetelan sambungan

Setelah proses membuat sambungan selesai, dilakukan penyetelan/assembly, hubungkan setiap sambungan yang
telah dibuat sesuai dengan gambar kerja sehingga membentuk sesuai portal diatas lahan kerja, cek ukuran vertikal
dan horizontal berikut sudut kemiringan rafter, apabila kurang sesuai perbaiki dan cek lagi sehingga sesuai dengan
ukuran pada gambar kerja.

e. Pengecatan.

Setelah semua sambungan dan plat stifener dilas dengan baik dan dapat terangkai sesuai ukuran, selanjutnya pada
setiap bagian yang dilas dibersihkan dari sisa-sisa las yang menempel dengan sikat baja. Bersihkan seluruh
permukaan dari kotoran seperti sisa las dan minyak. Sandblas setiap bagian-bagian potongan profil baja dengan
tingkat kebersihan SA-2 2 dan langsung dilapisi dengan cat Primer epoxy sehingga merekat dengan sempurna
dengan ketebalan total 250 micron.

Pengiriman Konstruksi Baja ke lokasi :


a. Semua komponen konstruksi baja diangkut dari tempat fabrikasi ke truk dengan menggunakan chainblock.
b. Pengecekan atau inspeksi bersama dengan pihak konsultan dan direksi pada saat konstruksi baja tiba di lokasi.
c. Penurunan komponen konstruksi baja dengan chainblock dan diletakkan di stockyard yang terlebih dulu diberi alas
dan ditutup terpal.

Tahapan Pelaksanaan :

Pembuatan Shop Drawing


Buat ijin pelaksanaan pekerjaan konstruksi baja
Erection Konstruksi Baja

Sebelum pekerjaan erction dilakukan, pasang dan cek kedudukan dan posisi
dari angker lapangan.

Pasang kolom-kolom WF terlebih dahulucek ketegakan dan ketinggiannya.


Kemudian erection balok baja menggunakan baut sesuai dengan lubang yang
ada dan kencangkan. Rangkai konstruksi baja sampai dengan el. Top, dengan
bantuan chainblock. Pekerja yang memasang harus memakai helm dan sabuk
pengaman untuk keselamatan diri.

Pekerjaan Ramp
Rampadalah bidang miring, yang pada dasarnya ramp digunakan untuk
menggantikan fungsi tangga, untuk memindahkan manusia atau barang dari lantai
bawah ke lantai atas.Biasanyaramp berfungsi sebagai sarana untuk parkir mobil
dari lantaibasemant menuju lantai 1 hingga lantai 2.
Tebalrampadalah

15

lapis.Pengecoranrampmengunakan

cm
sistem

dengan
cor

ditempat

penulangan
(cast

dua

insitu),proses

pekerjaaanrampterlebih dahulu adalah dengan membuatbekisting rampyang


bawahnya sudah diberiscaffoldinguntuk menyanggabekisting, kemudian proses
penulanganrampyang disesuaikan denganShop drawingdan selanjutnya proses
pengecoran.

1Pemasangan Perancah (Scaffolding)


Perancah (Scaffolding)adalah suatu struktur sementara yang digunakan
untuk menyangga manusia dan material dalam konstruksi atau perbaikan
gedung dan bangunan-bangunan besar lainnya.
Fungsiscaffoldingadalah sebagai struktur sementara untuk menahan beton
yang belum mampu memikul beratnya sendiri ( pada pelaksanaan pengecoran)
Scaffoldingdirakit mulai dari peletakanjack basedi bagian bawah,
kemudianjack basedimasukkan ke dalammain base, antaramain baseyang
satu denganmain baseyang satu dihubungkan dengancrossbrace. Untuk
menghubungkanscaffoldingke atas,main basedisambung menggunakanjoin
pin, di bagian atasmain basedi beriu head untuk peletakan balok kayu
sebagai suri-suri.

2PemasanganBekistingRampParkir
Papan bekisting adalah papan yang digunakan untuk mencetak beton sesuai yang
diinginkan. Papan bekisting terdiri dari rangka kayu dan papan yang berasal dari
multiplek. Jarak antar papan bekisting harus sesuai dengan ukuran plat lantai yang
akan dicetak. Pemasanganbekisting rampdi kerjakan pada saat sebelum tulangan di
rakit karena untuk mempermudah kerja tukang dan menjaga keselamatan tukang.
Papanbekistingdipasang setelah perancah terakit.
Papan tersebut dirakit diatas perancah dengan bentuk seperti sisi-sisi balok, sisi
atasnya dibiarkan terbuka untuk proses pengecoran, pemasanganbekistingharus
sangat kuat karena saat melakukan pengecoran,bekistingmengalami tekanan yang
sangat kuat saat pemadatan dan oleh berat beton itu sendiri sehingga jika
papanbekistingmengalami perubahan akan berdampak dengan hasil pengecoran.

Gambar proses pemasangan rangkabekisting Ramp

3Pemasangan TulanganRampParkir
Pemasangan tulanganrampdilakukan sesuai denganShop drawing. Tulangan
yang digunakan menggunakan baja tulangan defom dengan ukuran dan jarak
sesuaiShop drawing. Penulanganrampberupa tulangan 2 lapis, dalam
pemasangan tulanganrampterlebih dahulu di lakukan penulangan lapis pertama
setelah itu tulangan lapis kedua, kedua lapis tulangan di beri jarak 5 cm, tahu
beton dipasang di bawah dan samping tulangan dan setelah semua tulangan
terpasang dan terikat oleh kawat bendrat selanjutnya proses pengecoran.
4PengecoranRampParkir
Pengecoranrampadalah proses pengisian beton segar yang berasal
dariconcretemixer truckdengan persyaratan pelaksanaan yang sesuai dengan
standar.
Setelah
pemasangan
tulangan
pada
bekisting
selesai,
dan
bekistingrampdinyatakan bersih dari kotoran yang menempel danrampsiap di
cor. Pengecoranrampdimulai dengan pengisian beton segar yang berasal
darimixerkedalam papanbekistingyang sudah terpasang tulangan. Selanjutnya
beton tersebut dipadatkan denganvibratoragar tidak terdapat rongga udara yang
mengurangi kekuatan beton.

Gambar pengecoran ramp

PEKERJAAN ARSITEKTUR

Pekerjaan Pasangan Bata


LANGKAH-LANGKAH PEMASANGAN DINDING BATA :

Pasang batu bata diatas lantai pada ujung A dan pasang batu bata ukuran 1/2
batu pada ujung B dengan menggunakan spesi / adukan / luluh setebal 1 cm
2mm.

Ukur kedataran kedua permukaan pasangan bata dengan menggunakan tongkat


ukur dan waterpass.

Pasang Line-Bobbyn pada kedua ujung pasangan dengan keadaan benang


regang (lurus)

Pasang batu bata dengan adukan selurus dan sedatar benang dengan siar / nat
(jarak antara) setebal 1 cm.

Selanjutnya pasang batu bata hingga pasangan penuh.

Setelah pasangan penuh, Line-Bobbyn dapat dilepas.

Lapisan selanjutnya (lapisan ke II) memasang batu bata pada kedua ujungnya
dan diukur tegak lurus kedua sisi dan datar dengan waterpass.

Plesteran
LANGKAH-LANGKAH
1. Buat titik kepalan plesteran minimal pada dua titik ( misal titik A dan B )
2. Buat titiki bantu kepalan antara A-B dengan jarak 1m
3. Proyeksikan ketebalan titik kepalaan A dan B ke C dan D.
4. Buat titik titik bantu kepalan antara A-C dan B- D ( secara vertikal )
5. Hubungkan titik titik kepalan secara vertikal
6. Diamkan kepalan terdebut minimal 1 hari supaya mengering
7. Kamprotkan adukan spesi antara dua kepalan
8. Ratakan dengan jidar dan finish dengan roskam

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. Sebelum plesteran di mulai dinding pasangan bata disiram dahulu menggunakan air agar dinding bata menjadi jenuh
2. Pengamprotan spesi plesteran berjalan dari bawah ke atas
3. Jarak antara kepalan maksimal 1 m
4. Jidar yang dipakai harus rata, lurus dan tidak boleh melengkung
5. Pasir yang digunakan harus diayak agar memperoleh

dan lebih panjang dari jarak antar kepalaan

gradasi material yang seragam

6. Air tidak boleh mengandung zat kimia atau asam / garam

Pekerjaan Lantai Keramik

Pekerjaan lantai

1. Check kondisi real dilapangan dan buat shop drawing


2. Tentukan posisi start point dalam shop drawing dan mintalah persetujuan dari pengawas / mk
3. Pasang keramik menurut salah satu arah sumbu kepalaan
4. Pemasangan berikutnya dilaksanakan dengan cara menggeser benang nylon sejajar dengan salah satu
sumbu kepalaan.

Alat yang diperlukan :

1. Palu karet
2. Water pass
3. Besi siku
4. Benang nylon
5. Ember dan gayung
6. Skrap
7. Sapu
8. Spon basah / kain basah

Hal hal yang perlu diperhatikan :

1. Check terhadap elevasi lantai pada saat


Membuat kepalaan awal
2. Pasir yang digunakan harus diayak agar mendapatkan gradasi material yang seragam
3. Air yang digunakan memenuhi syarat sebagai air minum
4. Sebelum dipasang keramik harus direndam dalam air dahulu sampai jenuh

5. Pada saat pemasangan keramik harus dipastikan bahwa spesi yang terletak dibawah keramik benar-benar
padat tidak berongga dengan cara dipukul pukul dengan palu karet
6. Pemasangan keramik dapat juga dengan cara menggunakan lem (tergantung permintaan spek)
7. Check kerataan pasangan keramik dengan jidar atau pun dengan water pass.

PEKERJAAN KUSEN, PINTU / JENDELA


KAYU / ALUMUNIUM

ALAT YANG DIPERLUKAN :

1. Baji karet / kayu


2. Bor
3. Obeng

MATERIAL YANG DIGUNAKAN :

1. Rangka Kusen (Kayu/Aluminium)


2. Daun Pintu/jendela (setelah dipasang kaca)
3. Sekrup
4. Adukan Semen

TAHAPAN PELAKSANAAN
1. Pasang rangka pintu pada lokasi yang ditentukan (sesuai tipe yang ada),
sesuaikan lubang kusen dengan ukuran kusen ( selisih lubang 1 cm)
2. Masukkan kusen yang siap dipasang ke lubang tembok dengan bantuan kayu
3. Atur kedudukan kusen dengan kayu
4. Stel kelurusan / kedudukan kusen terhadap tembok / dinding
5. Pasang daun pintu/jendela (setelah dipasang kaca kedalam kusen. Stel
perlengkapannya (roda / rel, engsel, kunci, dll)
6. Finish dinding dengan mortar / sealant (pengisisan pada celah antara kusen
dan dinding)

Pekerjaan Pengecatan
A. Peralatan yang digunakan :
1. Kertas semen / koran
2. Lakban
3. Amplas
4. Rol
5. Kwas
6. Skrap
7. Kain lap
B. Bahan yang digunakan :
1. Plamir
2. Cat dinding

C. Pelaksanaan :
1. Bersihkan permukaan dinding dari debu, kotoran dan bekas percikan plesteran
dengan kain lap.
2. Lindungi bahan - bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang
akan dicat dengan kertas semen / koran dan lakban.
3. Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian bagian dinding yang retak & kurang
rata dengan plamir, kemudian tunggu sampai kering.
4. Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.
5. Cek , apakah permukaan dinding sudah rata ?
6. Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada
bidang yang luas & dengan kwas untuk bidang yang sempit ( sulit ).
7. Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.

8. Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish yang
kedua / terakhir ( jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi ).
9. Cek , apakah pengecatan finish yang kedua / terakhir itu sudah rata ?
10. Apabila sudah rata, bersihkan cat cat yang mengotori bahan bahan /
pekerjaan lain yang seharusnya tidak terkena cat dengan kain lap.
D. Hasil akhir :

Hasil akhir pengecatan dinding yang baik adalah sebagai berikut :

1. Permukaan rata.
2. Tidak mengenai bidang lain.
3. Tidak mengelupas.

PEKERJAAN MEKANIKAL DAN


ELEKTRIKAL

Pekerjaan Plumbing
instalasi air bersih adalah :
a. Sarana Pipa untuk menyalurkan air bersih dari PAM ke pemakaian langsung atau ke reservoir melalui pompa distribusi
b. Sarana pipa dari reservoir ke setiap titik pemakaian (kran, fixtures sanitary) dengan sistem gravitasi atau dilengkapi
pompa booster jika membutuhkan tekanan air lebih besar daripada tekanan gravitasi
Material :
1. Pompa-pompa (delivery, distribusi, booster)
2. Tanki reservoir (kapasitas masing-masing disesuaikan kebutuhan)
3. Pipa GIP klas medium dan accessoriesnya
4. Pipa PVC (klas AW,VP) dan accessoriesnya
5. Fitting galvanized (tee, elbow, reducer,

socket, flame, dll)

6. Material bantu (lem PVC, seal tape, penggantung, clamp, dll)


Alat :
1. Mesin las
2. Tang
3. Bor tangan dan bor duduk
4. Kunci pipa dan kunci pas
5. Mesin Senai
6. Gerinda tangan, dll

PEMASANGAN INSTALASI LISTRIK


Material :
1. Kabel NYY, NYM
2. Las dop
Alat :
1. Kawat pancingan
2. Obeng, tang
3. Lakban kertas, spidol
Tahapan Pelaksanaan :
A. Pemasangan Indoor
Masukkan kawat pancingan kedalam pipa konduit sesuai grupnya

Tarik kabel dengan kawat pancingan

Tandai kabel sesuai grupnya dengan lakban kertas dan spidol

Sambungan kabel hanya boleh pada tee dos dan dilas dop

Gabung kabel yang telah dipasang

B. Pemasangan Outdoor

Marking jalur instalasi

Marking lokasi pilar lampu

Gali jalur yang sudah ditandai

Gelar kabel NYY sesuai ukuran pada grupnya

Timbun dengan pasir

Urug galian dengan urugan tanah kembali

PEMASANGAN SOCKET LISTRIK

Material :

1. Socket Listrik
2. Switch Listrik
3. Grid Switch

Alat :

1. Bor tangan
2. Obeng, tang
3. Waterpass dll

Tahapan Pelaksanaan

1. Marking jalur konduit pada dinding


2. Bobok dinding bata
3. Pasang konduit dan inbow dos
4. Tunggu sampai plesteran dinding selesai
5. Sambung switch dan socket ke instalasinya
6. Pasang switch dan socket, gunakan waterpass untuk mengukur kerataan

INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN


SAKLAR & STOP KONTAK

I. MATERIAL YANG DIPERLUKAN

- Saklar, Stop Kontak, dan Grid Switch.

II. PERALATAN YANG DIGUNAKAN

- Tang, obeng, bor tangan, dan waterpass.

III. URUTAN PELAKSANAAN

- Marking jalur conduit pada dinding,


- Bobok dinding pasang bata dengan cutter,
- Pasang conduit dan inbow dos,
- Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya,
- Pasang saklar & stop kontak, gunakan waterpass agar rata setelah dinding finish.

Anda mungkin juga menyukai