PENDAHULUAN
Saat ini abu batu tidak begitu laku di jual karena pemakaian dalam industri
konstruksi sudah sangat sedikit mengingat konstruksi perkerasan jalan dengan
lapen (Lapisan penetrasi macadam) sudah banyak beralih ke lapisan aspal beton.
Sehubungan dengan abu batu yang tidak begitu laku dijual, maka akan dicoba
untuk meneliti distribusi ukuran butir abu batu untuk dapat digunakan sebagai
bahan pengisi semen.
1.2. Permasalahan
Pengoperasian jaw cruher pada perusahaan batu pecah pada umumnya untuk
menghasilkan agregat kasar yang digunakan untuk pondasi bangunan dan
pembuatan jalan raya, namun disamping itu juga diperoleh agregat halus yang
sering disebut abu batu. Pada beberapa perusahaan pengolahan batu pecah, abu
batu yang jumlahnya banyak saat ini tidak begitu laku untuk dijual dikarenakan
pemakaian dalam industri konstruksi perkerasan jalan dengan lapen sudah banyak
beralih ke lapisan aspal beton.
Sehubungan dengan hal tersebut dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah gradasi ukuran butir produk jaw crusher dari ukuran 2000
m (10 #) sampai dengan 74 m (< 200#).
2. Apakah abu batu hasil jaw crusher sesuai untuk bahan campuran semen
plester dan adukan.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah mengetahui distribusi ukuran butir abu batu
dari beberapa perusahaan pengolahan batu pecah.
Sedangkan tujuan dari penelitian adalah mengoptimalkan agregat abu batu agar
dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengisi pada semen plesteran atau adukan
sesuai dengan Standar Nasional Indonesia
1-2
1-3
Preparasi Conto
Gradasi
Pencampuran
Penilaian Cu dan Cc
Sesuai untuk plesteran atau adukan
Tidak
Ya
Rekomendasi
1-4