Anda di halaman 1dari 23

2023

LAPORAN HAMMER TEST

PROYEK UPGRADE MOTHER STATION MS KHT 2

Dikerjakan oleh :

CV. Surveyor Tasik

0|Page
Laporan Hammer Test

I KATA PENGANTAR

Dalam rangka menunjang pekerjaan dalam pengujian mutu beton, maka perlu dilakukan
pengujian Hammer Test, Sehubungan dengan pekerjaan tersebut telah dilaksanakan
penyelidikan Hammer Test pada pekerjaan Upgrade Proyek KHT 2 yang berlokasi CNG Plant
Indamayu, Jawa Barat.

Pekerjaan Hammer Test ini meliputi pekerjaan lapangan serta pelaporan. Hasil pekerjaan
tersebut diatas ditambah dengan data studi terdahulu dan analisa serta perhitungan-perhitungan,
disusun dan dituangkan dalam bentuk laporan akhir ini.

Kami mengharapkan agar laporan ini berguna untuk bahan penunjang kebutuhan teknik
dan kepada semua pihak yang telah membantu pekerjaan ini, kami ucapkan terima kasih.

Tasikmalaya, 20 Maret 2023

Mengetahui,
Direktur

Syara Hanjaya, ST

Page 1|
Laporan Hammer Test

II DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................1

DAFTAR ISI.................................................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................................3

1.1. Maksud dan Tujuan Penyelidikan......................................................................................3

1.2. Lingkup Pekerjaan Hammer Test......................................................................................3

1.3. Arti dan Kegunaan.............................................................................................................4

1.4 Tata Cara Pekerjaan Hammer Test.....................................................................................5

1.5 Daerah pengujian dan hambatan.........................................................................................6

1.6 Perhitungan.........................................................................................................................7

1.7 Ketelitian dan penyimpangan.........................................................................................8

1.8 Lokasi Pekerjaan............................................................................................................8

BAB 2 HASIL UJI HAMMER TEST..........................................................................................9

2.1 Tabel bacaan uji hammer test.............................................................................................9

2.2 Hasil Pengujian Hammer Test..........................................................................................10

BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................................15

3.1. Kesimpulan......................................................................................................................15

3.2. Saran................................................................................................................................15

REFERENSI...............................................................................................................................16

DOKUMENTASI.......................................................................................................................17

Page 2|
Laporan Hammer Test

III BAB I
IV PENDAHULUAN

1.1. Maksud dan Tujuan Penyelidikan


Maksud dan Tujuan penyelidikan ialah mendapatkan data Hammer Test di lokasi
bangunan, sebagai bahan perhitungan mutu beton tanpa merusak beton. Disamping itu
dengan menggunakan metode ini akan diperoleh cukup banyak data dalam waktu yang
relatif singkat.

Gambar 1. Contoh alat Hammer Test

1.2. Lingkup Pekerjaan Hammer Test


Metode uji ini merupakan acuan dan pegangan bagi para penanggung jawab dan
teknisi dalam pengujian angka pantul beton yang sudah mengeras sehingga diperoleh hasil
yang benar dan akurat.
Dalam metode uji ini, dijelaskan secara detail dan singkat cara uji angka pantul
beton keras, penjelasan pengujian kalibrasi (uji anvil) dan penjelasan mengenai syarat dan
cara perhitungan.
Pengujian dilaksanakan untuk menyelidiki secara cepat suatu area yang luas dari
struktur yang terbuat dari beton, akan tetapi tidak dimaksudkan sebagai alternatif untuk
menetapkan kekuatan beton.

Page 3|
Laporan Hammer Test

1.3. Arti dan Kegunaan


A. Metode ini dapat digunakan untuk menilai keseragaman beton di lapangan,
menggambarkan bagian dari struktur yang mempunyai kualitas jelek atau beton yang
mengalami kerusakan, serta memperkirakan perkembangan kekuatan beton di
lapangan.
B. Metode uji ini dapat juga digunakan untuk memperkirakan kekuatan beton, untuk itu
dibutuhkan korelasi antara kekuatan beton dan angka pantul. Hubungan ini harus
ditetapkan dari campuran beton dan alat yang telah ditetapkan. Hubungan beton dan
angka pantul dibuat dari kekuatan beton yang biasa digunakan. Untuk memperkirakan
kekuatan pada saat pembangunan, tetapkan hubungan dengan menampilkan angka
pantul pada benda uji yang dicetak dan mengukur kekuatan dari benda uji yang sama
atau serupa. Untuk memperkirakan kekuatan pada struktur yang ada, tetapkan
hubungan antara angka pantul yang diukur pada struktur dengan kekuatan inti beton
yang diambil dari lokasi yang bersangkutan.
C. Untuk campuran beton yang diketahui, angka pantul dipengaruhi oleh beberapa factor
antara lain kelembapan pada permukaan bidang uji, metode yang digunakan untuk
memperoleh permukaan bidang uji (tipe bahan cetakan dan tipe penyelesaian
akhir/finishing), dan kedalaman karbonasi. Faktor-faktor ini harus diperhatikan untuk
mempersiapkan hubungan kekuatan dan menginterpretasikan hasil pengujian.
D. Palu pantul yang berbeda dengan desain nominal beton rencana yang sama dapat
memberikan angka pantul yang berbeda antara 1 satuan sampai dengan 3 satuan. Oleh
karena itu pengujian harus dilakukan dengan palu pantul yang sama apabila hendak
membandingkan hasil. Jika digunakan lebih dari satu palu pantul , lakukan pengujian
pada sejumlah permukaan beton tipikal sehingga dapat digunakan untuk menentukan
besarnya perbedaan angka pantul.
E. Metode uji ini tidak dapat digunakan sebagai dasar penerimaan atau penolakan beton
karena ketidakpastian yang tersirat dalam perkiraan kekuatan.

Page 4|
Laporan Hammer Test

1.4 Tata Cara Pekerjaan Hammer Test


A. Peralatan
1. Palu pantul , terdiri dari sebuah palu baja yang gerakannya dikendalikan oleh pegas,
apabila dilepas akan memukul hulu palu yang terbuat dari baja yang kontak langsung
pada permukaan beton. Palu baja harus bergerak dengan kecepatan konstan dan
dapat dilakukan ulang. Jarak pantul antara palu baja dan hulu palu diukur dalam
skala linier.
2. Batu penggosok, terbuat dari silika karbid atau bahan lain yang sejenis dengan
tekstur butiran sedang.
3. Anvil penguji, silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 150 mm terbuat dari baja
dengan kekerasan permukaan tumbukan sampai dengan 66 HRC  ± 2 HRC diukur
dengan metode uji ASTM E 18. Anvil memiliki alat pengarah agar palu pantul
berada di tengah daerah tumbukan dan berfungsi menjaga alat tetap tegak lurus
permukaan uji.
4. Verifikasi, palu pantul harus dirawat dan diverifikasi setiap tahun serta apabila
pengoperasiannya diragukan. Verifikasi pengoperasian palu pantul dengan
menggunakan anvil. Selama verifikasi, anvil diletakkan pada pelat atau lantai beton.
Pabrik harus melaporkan angka pantul yang diperoleh dari pengoperasian alat yang
benar ketika pengujian dilakukan pada anvil dengan kekerasan sesuai spesifikasi.

A. Cara kerja
1. Gosok permukaan beton yang akan diuji
2. Lukiskan bujur sangkar 9 x 9 cm pada permukaan beton tersebut
3. Tembakkan hammer pada anvil callibration
4. Hitung kalibrasinya dengan rumus :
c = 80/r
r = nilai pantul dari anvil
5. Titik test untuk pelat diambil sebanyak 9 titik dibagi menjadi segmen Kolom, Balok
dan pelat.
6. Hitung nilai rata-rata nilai pantulnya
7. Hubungkan nilai tersebut pada rebound curve sesuai dengan sudut pantulnya
8. Nilai kuat desak dapat diperoleh
9. Nilai ini dapat menggunakan interpolasi bila ternyata rata-ratanya berupa bilangan
pecah.
Page 5|
Laporan Hammer Test

10. Catatan : Cara menembakkan hammer adalah menekankan kepala hammer sampai
menjulur penuh. Kemudian tekankan pada bidang yang akan ditembak sampai
terasaa hentakannyaa dan tekan tombol hammer. Nilai hammer dapat dibaca pada
sekala ditubuh hammer.
a. Penilaian : Kuat desak memenuhi syarat bila > 80 % dari nilai kuat desak

Gambar 2. Prinsip Kerja Concrete Hammer

1.5 Daerah pengujian dan hambatan


1. Pemilihan permukaan uji - elemen beton yang akan diuji harus memiliki tebal minimum
100 mm dan menyatu dengan struktur. Benda uji yang lebih kecil harus diletakkan pada
tumpuan kaku. Hindari pengujian pada daerah yang menunjukkan adanya keropos,
permukaan beralur (scaling), permukaan kasar atau daerah dengan porositas yang
tinggi. Hasil pengujian tidak dapat dibandingkan jika beton menggunakan bahan
bekisting yang berbeda (lihat Catatan 3). Permukaan beton yang digosok (troweled)
akan menghasilkan angka pantul yang lebih tinggi daripada permukaan yang diplester
atau diaci (finishing). Bila memungkinkan pengujian pada plat lantai sebaiknya
dilakukan pada permukaan bagian bawah untuk memperoleh permukaan benda uji yang
berhubungan langsung dengan cetakan.

Page 6|
Laporan Hammer Test

2. Persiapan permukaan bidang uji - Diameter bidang uji minimum 150 mm. Permukaan
dengan tekstur yang kasar, lunak atau terkelupas mortarnya harus diratakan dengan batu
penggosok seperti yang diuraikan pada butir 6.2. Permukaan bekas cetakan yang sudah
rata dan permukaan yang sudah halus tidak perlu digosok sebelum pengujian (lihat
Catatan 3). Jangan membandingkan hasil dari permukaan yang sudah dan tidak
dihaluskan.
3. Jangan menguji beton yang membeku, Kelembapan beton pada 0 °C (32 F) atau kurang
dapat eningkatkan angka pantul. Beton seharusnya diuji hanya sesudah mencair.
Temperatur pada palu pemantulnya dapat mempengaruhi angka pantul. Palu pemantul
pada 18 °C (0 °F) dapat mengurangi angka pantul sebanyak 2 atau 3.
4. Untuk pembacaan yang akan dibandingkan, arah tumbukan baik horizontal, ke bawah,
ke atas atau arah lainnya harus sama atau hasil pembacaan dikoreksi dengan faktor
koreksi yang sudah ada.
5. Pengujian tidak diijinkan apabila di bawah permukaan beton terdapat batang tulangan
dengan selimut kurang dari 20 mm.

1.6 Perhitungan
Hasil pembacaan yang ditulis dalam tabel bacaan, selanjutnya di olah untuk
mendapatkan hasil kedalam satuan MPa (Mega Pascal) dan juga satuan Mutu Beton
Kubus.

Page 7|
Laporan Hammer Test

Gambar 3. Hubungan Empirik dari Nilai Hammer Rebound dengan Kuat Tekan Beton

1.7 Ketelitian dan penyimpangan


A. Ketelitian - untuk benda uji tunggal, operator tunggal, mesin, pada hari yang sama
maka standar deviasi adalah 2,5 satuan sebagaimana didefinisikan dalam ASTM C 670.
Dengan demikian rentang dari sepuluh bacaan tidak boleh melebihi 12.
B. Penyimpangan - Penyimpangan dari cara uji ini tidak dapat dievaluasi karena angka
pantul hanya dapat ditentukan dalam kerangka metode uji ini.

1.8 Lokasi Pekerjaan


Secara administratif lokasi proyek tersebut berada di Jalan Kertaninagun Soge,
Eretan Kulon, Kec. Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Gambar 4. Peta Lokasi Pekerjaan

Page 8|
Laporan Hammer Test

V BAB II
VI HASIL UJI HAMMER TEST

2.1 Tabel bacaan uji hammer test

Page 9|
Laporan Hammer Test

2.2 Hasil Pengujian Hammer Test

PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON


DENGAN HAMMER TEST
: HAMMER
Nama Proyek TEST Tangal uji : 16-03-2023
: UPGRADE PROYEK
Nama Lokasi KHT 2 Tipe alat : HAMMER
: Model
: CNG PLANT MATEST
Alamat Lokasi INDRAMAYU C380
: PELAT
Benda uji LANTAI

Mutu Mutu
Arah
No. Bacaan Beton Beton K
Bagian Struktur Tembaka Ket
Uji Ukuran f'c Rata-rata (kg/cm2)
n
(MPa) (MPa)
    A   B C F G
AREA PARKIR
1 22   16.0  
2 21   15.0  
3 22   16.0  
PELAT LANTAI 4 22 16.0  
AREA PARKIR 5 26 22.0 20.22 244  
1 6 26 22.0  
7 30   28.0  
8 28   25.0  
9 26   22.0  
1 22   16.0  
2 26   22.0  
3 22   16.0  
PELAT LANTAI 4 22 16.0  
AREA PARKIR 5 28 25.0 20.33 245  
2 6 26 22.0  
7 26   22.0  
8 26   22.0  
9 26   22.0  

P a g e 10 |
Laporan Hammer Test

1 26   22.0  
2 26   22.0  
3 24   19.0  
PELAT LANTAI 4 26 22.0  
AREA PARKIR 5 24 19.0 21.33 257  
3 6 26 22.0  
7 26   22.0  
8 26   22.0  
9 26   22.0  
1 26   22.0  
2 25   21.0  
3 26   22.0  
PELAT LANTAI 4 24 19.0  
AREA PARKIR 5 27 24.0 21.56 260  
4 6 26 22.0  
7 26   22.0  
8 25   21.0  
9 25   21.0  
1 24   19.0  
2 26   22.0  
3 28 25.0  
PELAT LANTAI 4 27 24.0  
AREA PARKIR 5 26 22.0 22.33 269  
5 6 24 19.0  
7 26   22.0  
8 27   24.0  
9 27   24.0  
1 30   28.0  
2 29   27.0  
3 32 31.0  
PELAT LANTAI 4 30 28.0  
AREA PARKIR
5 29 27.0 29.11 351  
(PEMBANDING
) 6 32   31.0  
7 30   28.0  
8 32   31.0  
9 32   31.0  
AREA KOMPRESOR, DISPENSER & DRYER
PELAT LANTAI 1 20   14.0  
AREA 2 22   16.0 15.22 183  
KOMPRESOR 3 22 16.0  

P a g e 11 |
Laporan Hammer Test

4 22 16.0  
5 22 16.0  
6 21   15.0  
2000 7 21   15.0  
8 21   15.0  
9 20   14.0  
1 30   28.0  
2 30   28.0  
3 32 31.0  
4 34 34.0  
PELAT LANTAI
5 32 31.0 30.00 361  
DISPENSER
6 30   28.0  
7 32   31.0  
8 32   31.0  
9 30   28.0  
1 29   27.0  
2 29 27.0  
3 32 31.0  
4 30 28.0  
PELAT LANTAI
5 32   31.0 27.78 335  
DRYER
6 28   25.0  
7 30   28.0  
8 30   28.0  
9 28   25.0  

RINGKASAN

P a g e 12 |
Laporan Hammer Test

PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON


DENGAN HAMMER TEST

Tangal
Nama Proyek : HAMMER TEST uji : 16-03-2023
Nama Lokasi : UPGRADE PROYEK KHT 2 Tipe alat : HAMMER
: Model
Alamat MATEST
Lokasi : CNG PLANT INDRAMAYU C380
Benda : PELAT
uji LANTAI

Kuat Tekan (Kg/cm2) Hasil Uji Hammer

AREA
PARKIR
PARKI
PARKIR PARKIR PARKIR PARKIR R PARKIR
No
BANDIN
1 2 3 4 5 G
1 16.0 16.0 22.0 22.0 19.0 28.0
2 15.0 22.0 22.0 21.0 22.0 27.0
3 16.0 16.0 19.0 22.0 25.0 31.0
4 16.0 16.0 22.0 19.0 24.0 28.0
5 22.0 25.0 19.0 24.0 22.0 27.0
6 22.0 22.0 22.0 22.0 19.0 31.0
7 28.0 22.0 22.0 22.0 22.0 28.0
8 25.0 22.0 22.0 21.0 24.0 31.0
9 22.0 22.0 22.0 21.0 24.0 31.0
Min 15.0 16.0 19.0 19.0 19.0 27.0
Max 28.0 25.0 22.0 24.0 25.0 31.0
Average 20.2 20.3 21.3 21.6 22.3 29.1
Standev 4.66 3.39 1.32 1.33 2.18 1.83
FK alat 1 1 1 1 1 1
FK data 1.08 1.08 1.08 1.08 1.08 1.08

Kuat Tekan
Elemen 20.22 20.33 21.33 21.56 22.33 29.11
Struktur (Mpa)

Kuat Tekan
Elemen
243.64 244.98 257.03 259.71 269.08 350.74
Struktur
(Kg/cm2)

P a g e 13 |
Laporan Hammer Test

AREA KOMPRESOR, DISPENSER & DRYER


KOMPRESO DISPENSE
No DRYER
R R
1 14.0 28.0 27.0
2 16.0 28.0 27.0
3 16.0 31.0 31.0
4 16.0 34.0 28.0
5 16.0 31.0 31.0
6 15.0 28.0 25.0
7 15.0 31.0 28.0
8 15.0 31.0 28.0
9 14.0 28.0 25.0
Min 14.0 28.0 25.0
Max 16.0 34.0 31.0
Average 15.2 30.0 27.8
Standev 0.83 2.12 2.17
FK alat 1 1 1
FK data 1.08 1.08 1.08
Kuat Tekan
Elemen Struktur 15.22 30.00 27.78
(Mpa)
Kuat Tekan
Elemen
183.40 361.45 334.67
Struktur
(Kg/cm2)

P a g e 14 |
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penyelidikan di lapangan untuk Pekerjaan Upgrade Proyek KHT
2, berikut ini disampaikan kesimpulan dan saran antara lain :
Untuk arrea parkir, kompresor, dispense dan dryer dengan kekuatan yang
direncanakan adalah K-300 berikut keimpulannya adalah sebagai berikut :
AREA PARKIR
1. Rata-rata Kuat tekan beton Area Parkir 1 = 243.6 Kg/cm2 ket: tidak memenuhi
2. Rata-rata Kuat tekan beton Area Parkir 2 = 245.0 Kg/cm2 ket: tidak memenuhi
3. Rata-rata Kuat tekan beton Area Parkir 3 = 257.0 Kg/cm2 ket: tidak memenuhi
4. Rata-rata Kuat tekan beton Area Parkir 4 = 259.7 Kg/cm2 ket: tidak memenuhi
5. Rata-rata Kuat tekan beton Area Parkir 5 = 269.1 Kg/cm2 ket: tidak memenuhi
6. Rata-rata Kuat tekan beton Area Parkir Pembanding = 350.7 Kg/cm2 ket: memenuhi

AREA KOMPRESOR, DISPENSER & DRYER


1. Rata-rata Kuat tekan beton Area Kompresor = 183.4 Kg/cm2 ket: tidak memenuhi
2. Rata-rata Kuat tekan beton Area Dispenser = 361.4 Kg/cm2 ket: memenuhi
3. Rata-rata Kuat tekan beton Area Dryer = 334.7 Kg/cm2 ket: memenuhi

3.2. Saran
 Dalam pelaksanaan konstruksi disarankan agar memakai pedoman teknik yang sudah
diperoleh dari hasil perhitungan.
 Disarankan melakukan perkuatan terhadap struktur terhadap mutu beton yang masih
kurang.
 Disarankan melakukan pengujian Baja Tulangan
 Untuk mengetahui mutu beton yang lebih detail bisa melakukan pengecekan
menggunakan metode coredrill dan uji tekan beton.

15 | P a g e
Laporan Hammer Test

VII REFERENSI

SNI ASTM C805:2012 Metode uji angka pantul beton keras

SNI 03 4430 1997  Metode Pengujian Kuat Tekan Elemen Struktur Beton Dengan Alat Palu

Beton Tipe N dan NR

SNI 03 4803 1998  Metode Angka Pantul Beton Yang Sudah Mengeras.

ACI 228.1R-95, “In-Place Methods to Estimate Concrete Strength”, ACI Manual of

Concrete Practice-Part 2, 2000, American Concrete Institute, 38800 Country Club

Drive, Farmington Hills, MI 48331.

Gaynor, R. D., “In-Place Strength of Concrete – A Comparison of Two Test System”, and

“Appendix to Series 193”, National Ready Mixed Concrete Assn., TIL No. 272,

November 1969.

Zoldners, N. G. “Calibration and Use of Impact Test Hammer”, Proceedings, American

Concrete Institute, Vol 54, August 1957, pp. 161 – 165.

P a g e 16 |
Laporan Hammer Test

VIII DOKUMENTASI
1. AREA PARKIR

P a g e 17 |
Laporan Hammer Test

P a g e 18 |
Laporan Hammer Test

P a g e 19 |
Laporan Hammer Test

2. AREA KOMPRESOR, DISPENSER DAN DRYER

P a g e 20 |
Laporan Hammer Test

P a g e 21 |
Laporan Hammer Test

Sertifikat Kalibrasi

P a g e 22 |

Anda mungkin juga menyukai