I. REFERENSI
1. SNI 03-4430-97, Metode Pengujian dengan Alat Hammer Test tipe N atau NR
2. ASTM C. 805 – 97, Test Method Rebound Number of Hardened Concrete
3. Peraturan Beton Indonesia 1971
II. TUJUAN
Untuk mengetahui besarnya nilai kuat tekan beton pada suatu elemen struktur dari
beton yang sudah mengeras, yang diukur atas dasar besarnya pantulan dari alat
(Hammer) terhadap beton yang diuji.
III. DASAR TEORI
Pengujian beton keras di lapangan dilakukan untuk memeriksa struktur beton
keras. Metode yang biasa dilakukan dalam melakukan pemeriksaan terhadap beton
keras di lapangan, ada dua macam yaitu :
1. Metode pemeriksaan tanpa merusak (Non-destructive Test / NDT)
Metode pemeriksaan ini adalah suatu metode pengujian terhadap konstruksi
beton dengan tidak melakukan kerusakan baik secara struktural maupun
nonstruktural untuk pengambilan sampe uji atau pengujian langsung di lapangan.
Jenis pengujian ini yaitu :
a. Pengujian untuk mengukur tegangan karakteristik beton dengan alat Schmidt
Hammer Test
b. Pengujian untuk mengukur kepadatan beton dan kedalaman retakan dengan
alat Ultrasonic Test/UPV/PUNDIT
2. Metode pemeriksaan dengan merusak (Destructive Test / DT)
Metode pengujian ini adalah suatu pengujian terhadap konstruksi beton
dengan melakukan kerusakan baik secara struktural maupun nonstruktural. Jenis
pengujian ini yaitu :
a. Pengujian untuk mengambil sampel beton dengan dicor menggunakan alat
Core Drill Test yang nanti akan diukur tegangan karakteristik dari betonnya.
Ada beberapa cara untuk melakukan pengujian beton di lapangan, cara
pertama yaitu dengan melakukan metode pemeriksaan tanpa merusak dengan
menggunakan hammer test/palu beton.
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext 266 Bandung
Pengujian ini dilakukan pada beberapa titik di area dimana mutu betonnya
diragukan. Besarnya sudut pukulan yang terdapat pada alat palu beton ini yaitu :
Keterangan :
N = Jumlah benda uji (buah)
r = Besar pukulan
R = Angka rebound/pukulan rata-rata
AK = Angka kalibrasi
Angka kalibrasi dihitung jika angka rebound/pukulan rata-rata yang didapat
kurang dari 78 atau lebih dari 82
2. Rumus kuat tekan rata-rata (f’cr) :
Keterangan :
f’cr = Kuat tekan rata-rata benda uji (kg/cm2)
f’ci = Kuat tekan masing-masing benda uji (kg/cm2)
n = Jumlah benda uji (buah)
3. Standar Deviasi (sd)
Keterangan :
Sd = Standar deviasi ((kg/cm2)
4. Kuat tekan karakteristik
f’c = f’cr - (k x Sd)
Keterangan :
k = Konstanta statistik 5 % cacat = 1,64
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext 266 Bandung
Konstruksi atau beton yang diuji dengan menggunakan alat ini dianggap
memenuhi syarat , bila hasil evaluasinya mencapai angka minimum 80% dari
kuat tekan karakteristik (f’c) yang direncanakan (PBI-71).
b. Alat Pendukung
Tabel 4. Alat Pendukung Uji Kuat Tekan dengan Alat Palu Beton (Hammer Test)
2. Bahan
Tabel 5. Bahan Uji Kuat Tekan dengan Alat Palu Beton (Hammer Test)
Kolom di depan
1. Laboratorium Uji ( 21,6 x 21,3 )
Bahan
V. PROSEDUR PELAKSANAAN
Prosedur pengujian :
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Melakukan pengujian kalibrasi (uji anvil) dengan cara memasukan alat pada
lubang uji anvil lalu menekan perlahan torak (plunger) terhadap permukaan alat
uji kalibrasi. Ketika torak (plunger) ditekan ke dalam hammer, terus dorong lebih
keras sampai terdengar suara berderak.
3. Menekan tombol pada pegangan untuk mengunci torak (plunger) pada tempatnya
agar data lebih mudah dibaca, karena akan mengunci indikator.
4. Memcatat data nomor pukulan/rebound (r) pada skala.
5. Mengulang langkah 2,3 dan 4 sebanyak 10 kali.
6. Menentukan titik pada permukaan benda uji..
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext 266 Bandung
10. Menekan tombol pada pegangan untuk mengunci torak (plunger) pada tempatnya
agar data lebih mudah dibaca, karena akan mengunci indikator.
11. Memcatat data nomor pukulan/rebound (r) pada skala.
12. Melakukan 10 kali pukulan/rebound pada satu buah benda uji dengan jarak
terdekat antara titik pukula yaitu 25 mm.
13. Menghtitung rata-rata dari pembacaan nomor pukulan/rebound (R) .
Catatan : - Apabila pada suatu titik atau bidang uji dilakukan beberapa
kalipukulan, maka nilai pembacaan skala yang diperoleh sejauh
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext 266 Bandung
922885.93
=√ = 125.069 kg/cm2
60−1
=
Analisa :
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext 266 Bandung
VII. KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan diatas kuat tekan karakteristik beton yang didapatkan
adalah 308.520 kg/cm² berarti beton tersebut.................. dengan 80% rencana
mutu beton K-300 .
Pembimbing, Dikerjakan,