I. REFERENSI
II. TUJUAN
Dapat memperkirakan berapa besar nilai kuat tekan beton pada suatu
elemen struktur untuk keperluan pengendalian mutu beton.
Tabel 1.1 Correction of the Test Hammer Indication for Nonhorizontal Impacts
ASTM C.850-97, Standard spesification for precast reinforced concrete box section.
∑r AK =
80
R=
1
R
N
R terkoreksi=R × AK
N = jumlah pukulan
R = besar pukulan (rebound)
R = angka rebound rata-rata
AK = angka kalibrasi / angka koreksi
80 = standar kalibrasi
Catatan :
AK diperhitungkan bila R berada diantara 78 dengan 82 (rata-rata 80)
∑ (σ b)
1
σ br=
N
√
N
∑ (σ ¿ ¿ br −σ bi )2
1
Sd= ¿
N −1
σ bk =σ bm−¿(K × S) ¿
K = Konstanta
Catatan: K = 1,64 yaitu konstanta penyesuaian “k” dengan 5%
kemungkinan adanya kuat tekan beton dibawah kuat tekan
beton karakteristik.
Alat untuk
mengkalibrasi
Alat Kalibrasi
hammer test
2. Hammer Test
sebelum dilakukan
(ANVIL)
pengujian kuat
tekan beton.
Untuk menandai
titik titik pada
3. Penggaris siku
benda uji beton
agar lurus.
Untuk membuat
4. Kapur tanda pada benda
uji beton.
Sebagai pelindung
untuk pakaian
agar tidak terkena
5. Jas Laboratorium
kotoran maupun
debu pada saat di
laboratorium.
2. Bahan
Kolom beton
Benda uji
selasar
berjumlah 2
Gudang
kolom, yang
1. Politeknik
masing masing
Negeri
hanya di uji 1 sisi
Bandung.
saja.
Plat lantai
Laboratorium
Uji Bahan
Benda uji hanya
2. Gedung
diuji di 1 sisi saja.
Jurusan
Teknik Sipil
V. PROSEDUR PENGUJIAN
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada pengujian yang akan
dilakukan.
2. Kalibrasi alat hammer test manual terlebih dahulu menggunakan alat anvil.
3. Masukan hammer test, lalu tekan plunger ke dalam alat kalibrasi (anvil).
(Gambar 1)
4. Baca lalu catat besar pukulan atau rebound (r) pada hammer test. (Gambar
2)
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3
8. Jika sudah bisa langsung tekan ujung peluncur alat hammer test pada titik-
titik uji tersebut sampai terdapat getaran atau pantulan yang terasa pada
tangan. (Gambar 4)
Gambar 4
9. Tekan penguncinya lalu baca dan catat berapa besar pukulan atau rebound
(r) pada hammer test di titik tersebut. karena sesuai pada Gambar 4 arah
penekanan horizontal maka sudut pukulan = 0˚
10. Catat semua nilai hasil pembacaan tersebut pada formulir pengujian.
11. Dari angka-angka rebound tersebut dapat dihitung nilai rata-ratanya.
Catatan :
Jika terdapat salah satu pukulan yang menghasilkan nilai dengan selisih 6
terhadap nilai rata-rata (R), maka pukulan tersebut perlu diulangi pada titik
pukulan di dekatnya.
12. Dari hasil nilai rata-rata (R) yang telah didapat kemudian dikalikan dengan
angka kalibrasi (AK), dan koreksikan dengan arah pukulan, lalu
dikonfirmasikan kepada kekuatan tekan, sesuai dengan grafik kalibrasi alat
dan sudut pukulan.
13. Hitung nilai kuat tekan rata-rata dan nilai kuat tekan beton.
VII. PERHITUNGAN
80 80
AK = = =1,235
R 64,8
2. Nilai R Rata-Rata
Kolom 1:
Kolom 2 :
5. Standar Deviasi
√ √
N 2
∑ (σ ¿ ¿ bm−σ bi) 2
= ∑ (441,5−σ bi)2 = 30,9 kg/cm 2
1 1
Sd= ¿
N −1 2−1
VIII. KESIMPULAN
80 80
AK = = =1,235
R 64,8
Pembimbing
σ bk Real = 390,82 kg/cm 2 Praktikan
Sehingga, dari perhitungan yang dilakukan didapat kuat tekan dari beton
yang diuji yaitu sebesar 390,82 kg/cm2