Anda di halaman 1dari 105

TUGAS AKHIR

PENGARUH PENAMBAHAN NATRIUM KLORIDA (NaCl) TERHADAP


WAKTU IKAT, KUAT TEKAN MORTAR DAN PASTA

DISUSUN OLEH :

ST. NUR ASIA ADAM


D 111 11 607

J URUSAN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2014
PENGARUH PENAMBAHAN NATRIUM KLORIDA (NaCl) TERHADAP WAKTU
IKAT, KUAT TEKAN MORTAR DAN PASTA

M. W. Tjaronge1, Rita Irmawati2 , St. Nur Asia3

ABSTRAK :Mortar dapat digunakan sebagai pengikat batubata, pekerjaan plesteran


serta pengikat keramik pada dinding, maka peranan mortar dalam aplikasi konstruksi
sangatlah penting sehingga pembuatan dan penggunaannya harus diperhatikan dengan
seksama agar mendapatkan hasil konstruksi yang efisien. Secara estetika, mortar
memberikan warna dan tekstur pada dinding tembok. Secara fungsional, mortar
mengikat batu bata serta menahan terhadap rembesan air dan udara. Pemilihan dan
penggunaan berbagai material pembentuk mortar secara langsung mempengaruhi
karakteristik lekatan pada dinding tembok. Pasta semen adalah campuran antara air
suling dan semen Portland dengan komposisi tertentu. Meskipun dalam praktik pasta
semen hanya dipakai dalam kasus khusus, seperti injeksi semen atau metode preplaced
aggregate, namun penting sifatnya. Butir agregat dalam mortar atau beton adalah
tertanam dan dipegang oleh matriks pasta. Olehkarenaitu, kebanyakan sifat teknis yang
penting dari beton, seperti kohesi, kelecakan, kekuatan, susut permeabilitas dan
ketahanan ditentukan terutama oleh sifat matriks pasta. Metode rancangan campuran
(mix design) menggunakan metode standar mix untuk mortar (JIS, 1997 Physical
Testing Methods for Cement). Benda ujidicampur dengan menggunakan natrium klorida
(NaCl) konsentrasi 0%, 2% dan 5% terhadap berat semen, lama perendaman 1,3,7 dan
28 hari. Pengujian kuat tekan mortar dan pasta dilakukan pada umur 1,3,7, dan 28 hari.
Dari hasil pengujian kuat tekan mortar dan pasta, elastisitas mortar dan pasta dapat
dilihat bahwa semakin bertambahnya umur maka semakin besar kuat tekannya. Mortar
dan pasta dengan penambahan natrium klorida (NaCl) 2% dan 5% lebih besar kuat
tekannya dibandingkan tanpa penambahan natrium klorida (NaCl) dan semakin besar
kuat tekannya maka semakinbesar pula modulus elastisitasnya.

Kata kunci :Mortar, Pasta, NaCl, Kuat tekan, Modulus elastisitas

1Professor,
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar90245, INDONESIA
2Dosen,Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar90245, INDONESIA
3Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar90245, INDONESIA

iii
EF F ECT OF ADDITION OF SODIUM CHLORIDE ( NaCl ) BINDING TO TIME,
COMPRESSIVE STRENGTH MORTAR AND PASTA

M. W. Tjaronge �, Rita Irmawati�, St. Nur Asia �

ABSTRACT: Mortar can be used as a binder brick , stucco work and ceramic binder on
the wall , then the role of mortar in construction applications is very important so that
the manufacture and use should be considered carefully in order to get the efficient
construction . Aesthetically , mortar color and texture give the walls . Functionally , the
mortar binding bricks and resist against water and air infiltration . The selection and use
of various materials forming the mortar directly affect the bonding characteristics on
walls . Cement paste is a mixture of distilled water and portland cement with a specific
composition . Although in practice the cement paste is only used in special cases , such
as the injection of cement or preplaced aggregate method , but its important . Grains in
the mortar or concrete aggregate is embedded and held by the matrix pasta . Therefore,
the most important technical properties of concrete , such as cohesion , kelecakan ,
strength , permeability and durability shrinkage is determined primarily by the nature of
the paste matrix . Method of mix design ( mix design ) using standard methods for
mortar mix ( JIS , 1997 Physical Testing Methods for Cement ) . Specimens were mixed
by using sodium chloride ( NaCl ) concentration of 0 % , 2 % and 5 % of the cement
weight , long soaking 1,3,7 and 28 days . Testing the compressive strength of mortar
and paste made at age 1,3,7 , and 28 days . From the results of testing compressive
strength of mortar and paste , mortar and paste elasticity can be seen that the increasing
age of the greater compressive strength . Mortar and pasta with the addition of sodium
chloride ( NaCl ) 2 % and 5 % greater than the compressive strength without the
addition of sodium chloride ( NaCl ) and the greater the compressive strength , the
greater the modulus of elasticity .

Keywor ds:Mortar , Pasta , NaCl , Compressive Strength , Modulus of Elasticity

1Professor,
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar90245, INDONESIA
2Dosen,Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar90245, INDONESIA
3Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar90245, INDONESIA

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Laporan Tugas Akhir ini dengan judul
“ Pengaruh Penambahan Natrium Klorida (NaCl) Pada Waktu Ikat dengan Kuat
Tekan Mortar dan Pasta” .

Penyusunan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk


menyelesaikan studi pada Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis banyak menemukan kendala.
Namun, karena adanya pengarahan dan bimbingan dari berbagai pihak, terutama
dari kedua pembimbing sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-
besarnya, khususnya kepada :
1. Prof.Dr.Eng.M.Wihardi Tjaronge, ST., M.Eng. sebagai Pembimbing I dan
Dr.Eng.Hj.Rita Irmawaty,ST., MT. sebagai Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dalam memotivasi dan membimbing penulis mulai
persiapan penulisan, penelitian sampai dengan penyelesaian skripsi ini.
2. Prof. Dr. Ir. H. Lawalenna S, MS.M.Eng selaku Ketua Jurusan Teknik
Sipil yang telah membantu penulis selama pendidikan.
3. Para dosen dan staff yang telah membantu penulis selama mengikuti
pendidikan di Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin Makassar.
4. Pak Sudirman Sitang, ST. selaku staf di Laboratorium Struktur dan Bahan
yang telah banyak memberikan masukan dalam proses penelitian ini.
5. Teman-teman Jurusan Teknik Sipil, khususnya anak-anak regular sore
(Ikha, Nhia, Inchi, Evy, Rahmi, Fira, Risma, Ikhakikuk, Ippank, Naja,
Rakha, Irsan, Zack, Hadi dan teman-teman dari Sipil Poltek 07 (Iccank,
Tamzan, dan Hendra) serta teman-teman yang tidak dapat penulis sebut
satu persatu). Terima kasih atas bantuan dan motivasinya selama
penyusunan skripsi ini.

v
Serta penghargaan yang setinggi-tingginya khususnya kepada kedua orang
tua dan keluarga tercinta yang selalu mendoakan, memberikan dorongan moral
dan motivasi dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan dan penyusunan


laporan tugas akhir ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, segala kritikan
dan saran yang sifatnya membangun senantiasa penulis harapkan demi
kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis berharap semoga tulisan dalam laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak, Amin.

Wassalamu Alaikum Wr.Wb.

Makassar, Januari, 2014

PENULIS

vi




Seawater Concrete
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN DAN PELAKSANAAN

3.1. Bagan Alir Penelitian


Untuk menyelidiki ketahanan mortar dan pasta yang ditambahkan
dengan natrium klorida, maka dilakukan metode eksperimental.
Secara garis besar alur proses penelitian yang dilaksanakan di
laboratorium dapat dilihat pada bagan berikut ini :

MULAI

Persiapan Alat dan Bahan

Uji Laboratorium :
Berat Jenis Pemeriksaan karakteristik Pemeriksaan Semen
Analisa agregat halus - Tes Vicat
Saringan

Rancangan campuran standar mix untuk mortar JIS R 5201


(Physical Testing Methods for Cement)

Uji Konsistensi Pengadukan mortar dan Pengadukan mortar dan


(Flow) pasta penambahan pasta penambahan
superplasticizer dengan superplasticizer dengan
tanpa penambahan NaCl penambahan NaCl

Pembuatan benda uji yaitu


silinder (ø5,7 – 10 cm)

III-1
A

Perawatan mortar dan pasta pada


umur (1,3,7,28 hari)

Pengujian kuat tekan mortar dan pasta


pada umur 1,3,7 dan 28 hari

Olah Data / Analisis


Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran

SELESAI

Gambar 3.1. Bagan Alir Penelitian

III-2
3.2. Waktu dan Tempat penelitian
Pengujian karakteristik agregat, mix design, pembuatan dan
perawatan benda uji dilakukan di Laboratorium Struktur dan Bahan
Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin. Waktu penelitian dimulai
bulan Juli 2013 sampai selesai.

3.3. Penyiapan Bahan dan Alat


Sebelum kegiatan penelitian terhadap bahan campuran yang akan
dilakukan di laboratorium yang meliputi sifat bahan, terlebih dahulu bahan
dan alat yang akan dipakai dalam penelitian ini disiapkan.
3.3.1. Penyiapan Bahan
Kegiatan penyiapan bahan bertujuan untuk mempersiapkan bahan-
bahan yang akan diuji dalam penelitian ini. Penyiapan bahan ini meliputi
pengangkutan dan mendatangkan bahan uji ke laboratorium.
Adapun bahan uji yang akan digunakan berupa :
Agregat Halus
Agregat halus yang digunakan pada campuran mortar dalam
penelitian ini adalah pasir yang diperoleh dari lokasi Bili-bili
Kabupaten Gowa. Pasir yang sudah disiapkan untuk digunakan pada
penelitian ini terlebih dahulu disaring dengan nomor ayakan No.4 (4,8
mm), lalu dilakukan pencucian agar pasir tersebut bersih dari kotoran
dan meminimalkan kadar lumpur pada pasir tersebut.
Semen
Pada penelitian ini digunakan semen jenis PCC (Portland Cement
Composite) yaitu semen yang diproduksi oleh PT. Semen Tonasa.
Sebagai gambaran pemakaian semen portland komposit untuk
konstruksi.
Air bersih
Air yang digunakan untuk membuat campuran mortar dan pasta
harus bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam alkali, garam, zat
organik yang dapat merusak mortar dan pasta.

III-3
Superplasticizer
Admixture yang digunakan dalam penelitian ini adalah
superplasticizer jenis Visconcrete 3115 ID yang diproduksi oleh PT.
Sika Indonesia.
Pada penelitian ini, dosis pemakaian admixture superplasticizer
adalah 1% terhadap berat semen, sebagai perilaku dari mortar dan
pasta.
Natrium klorida
Pada penelitian ini menggunakan bahan tambah yaitu natrium
klorida atau garam dapur. Pemaiakan natrium klorida pada penelitian
ini adalah 2% dan 5% terhadap berat semen.

3.3.2. Penyiapan Alat


Kegiatan penyiapan alat dimaksudkan sebagai penunjang didalam
melakukan penelitian untuk mendapatkan hasil-hasil dari pengujian bahan
agregat, mix design dan pemeriksaan karakteristik mortar.
Adapun alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa :
A. Persiapan
Timbangan dengan kapasitas 5 kg dengan skala nonius 1 gram
Corong kronik dan penumbuk
Piknometer
Talang
Saringan
Oven
Botol bening
B. Mix Design
Mesin aduk (mixer) : Maruto Testing Machine CO.
Model : No. CI-38A-16
Manuctured in : 1986, Tokyo, Jepang
Tongkat pemadat
Sendok adukan

III-4
Flow table, mould flow dan tamper
Stopwatch
Cetakan silinder ø5,7 10 cm
C. Pengujian
Mesin yang digunakan untuk pengujian kuat tekan pada benda uji
silinder yaitu : Tokyo Testing Machine dengan kapasitas 1000 kN.

3.4. Pengujian Sifat Bahan Agregat Halus (Pasir)


Kegiatan pengujian sifat bahan agregat halus (pasir) dimaksudkan
untuk mengetahui karakteristik dari agregat halus tersebut, apakah
mempunyai karakteristik yang memenuhi spesifikasi yang digunakan.
Yang dimaksud dengan agregat halus adalah agregat yang butirannya
5mm atau dapat pula dengan jalan saringan yaitu agregat yang lolos
saringan No.4 (SNI 03-6821-2002). Pemeriksaan karakteristik agregat halus
yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan American Society of
Testing and Material (ASTM) dengan perincian sebagai berikut :
1. Pemeriksaan analisa saringan
Pemeriksaan ini dilakukan berdasarkan pada peraturan (ASTM C 136-
01). Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada lampiran.
2. Pemeriksaan berat jenis dan penyerapannya
Pemeriksaan ini dilakukan berdasarkan pada peraturan (ASTM C128-
01). Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada lampiran.

3.5. Pembuatan Benda Uji


3.5.1. Perencanaan Campuran (Mix Design)
Metode rancangan campuran (mix design) digunakan metode standar
Physical

III-5
3.5.2. Pencampuran Bahan
Salah satu syarat untuk mendapatkan suatu mutu yang baik adalah
proses pelaksanaan di lapangan harus baik dan benar. Hal ini erat
kaitannya dengan proses pencampuran material pembentuk mortar dan
pasta yaitu semen, air dan pasir harus dicampur hingga menghasilkan
campuran yang merata. Dalam penelitian ini proses pencampuran
dilakukan dengan mortar mixer (mesin pengaduk mortar). Proses langkah
kerja pencampuran dan pembuatan benda uji adalah sebagai berikut :
1. Material pembentuk mortar (semen, pasir, air) dan pembentuk pasta
(semen dan air) ditimbang sesuai dengan hasil perhitungan mix design.
2. Masukkan pasir dan semen ke dalam mortar mixer, sebelumnya basahi
terlebih dahulu mortar mixer dengan air agar pada proses mixing
komposisi air yang telah dihitung tidak berkurang akibat diserap oleh
dinding-dinidng mortar mixer.
3. Putar mortar mixer untuk beberapa detik agar material pasir dan semen
yang telah dimasukkan ke dalam mortar mixer dapat tercampur
merata. Setelah itu, masukkan air kedalam campuran tersebut secara
bertahap lalu tunggu beberapa menit hingga menghasilkan campuran
yang homogen.
Berikut ini adalah gambar mortar mixer yang digunakan :

Gambar 3.2. Mortar Mixer

III-6
3.5.3. Pengukuran Flow
Setelah proses pencampuran bahan selesai, maka dilanjutkan
dengan pengukuran flow dimana campuran dimasukkan ke dalam troun
conique yang berada di tengah flow table. Untuk lapisan pertama,
campuran dimasukkan setengah dari volume troun conique kemudian
dipadatkan menggunakan tamper sebanyak 20 kali tekanan. Kemudian
dilanjutkan untuk lapisan yang kedua.
Setelah campuran mortar diratakan, maka troun conique diangkat
secara perlahan dan segera handle flow table diputar dengan kecepatan 25
kali hentakan dalam waktu 15 detik sampai dasar mortar membesar.
Diameter dasar mortar yang telah membesar ini kemudian diukur dan
dicatat.
Untuk penentuan konsistensi flow adukan digunakan rumus :

K= x 100 %

Keterangan :
K = Konsistensi flow adukan (%)
Di = Diameter adukan setelah troun conique diangkat (cm)
Do= Diameter dalam troun conique (cm)
Flow mortar yang disyaratkan minimal sebesar 100%
Berikut menunjukkan gambar flow table yang digunakan dan metode
pengujian flow :

Gambar 3.3. flow table

III-7
Gambar 3.4. Pengujian Flow

3.5.4. Jumlah Benda Uji


Tabel 3.1. Jumlah benda uji untuk mortar yang tanpa penambahan natrium
klorida dan penambahan natrium klorida (silinder ø5,7 10 cm).
Kuat tekan Tanpa Penambahan Penambahan
pada hari ke- penambahan natrium klorida natrium
natrium klorida 2% klorida 5%

1 5 5 5

3 5 5 5

7 5 5 5

28 5 5 5

Jumlah 20 20 20

Total 60

III-8
Tabel 3.2. Jumlah benda uji untuk pasta yang tanpa penambahan natrium
klorida dan penambahan natrium klorida (silinder ø5,7 10 cm).
Kuat tekan Tanpa Penambahan Penambahan
pada hari ke- penambahan natrium klorida natrium
natrium klorida 2% klorida 5%
1 5 5 5
3 5 5 5
7 5 5 5
28 5 5 5
Jumlah 20 20 20
Total 60
Total keseluruhan benda uji silinder ø5,7 10 cm adalah 120 sampel

3.6. Perawatan (curring) Benda Uji


Untuk semua benda uji dilakukan perawatan (curing) baik untuk
mortar dan pasta normal serta mortar dan pasta dengan penambahan natrium
klorida. Untuk semua benda uji dilakukan curing dengan air tawar atau air
bersih pada kondisi suhu yang sama.

Gambar 3.5. Proses perawatan (curring) benda uji

3.7. Pengujian Kuat Tekan dan Modulus Elastisitas


Pengujian kuat tekan mortar bertujuan untuk menentukan kuat tekan
mortar yang berbentuk kubus atau silinder. Kuat tekan mortar adalah
perbandingan beban terhadap luas penampang mortar. Pengujian kuat
III-9
tekan mortar dilakukan dengan menggunakn Tokyo Testing Machine
dengan kapasitas 1000 kN
Standar pengujian menurut SNI-03-6825-2002, pengukuran kuat tekan
mortar dilakukan dengan membuat benda uji berupa mortar dan pasta
dengan ukuran diameter 5,7 cm dan tinggi 10 cm. Selanjutnya benda uji
tersebut ditekan sampai benda uji mengalami pecah. Beban tekan
maksimum pada saat benda uji pecah dibagi dengan luas penampang
benda uji merupakan nilai kuat tekan beton yang dinyatakan dalam satuan
MPa atau N/ .
Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 1,3,7 dan 28 hari. Adapun
rumus yang digunakan untuk menentukan kuat tekan mortar adalah :

Keterangan
)
P = Gaya tekan hancur benda uji (Kg)
A= Luas bidang permukaan benda uji ( )

Dalam pengujian modulus elastisitas pada beton silinder, menurut


ASTM C 469-02 memberikan cara menentukan nilai modulus elastisitas
sebagai berikut:

Keterangan :
E = Modulus Elastisitas, (MPa)
S2= Nilai dari 40% tegangan maksimum
S1= Nilai Tegangan pada regangan 0,00005
2= Regangan pada S2
1= 0,00005.

III-10
Gambar 3.6. Alat Uji Kuat Tekan dan Modulus Elastisitas

III-11





BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan nilai kuat tekan yang dihasilkan pada mortar dan pasta yang menggunakan
larutan natrium klorida (NaCl) dengan batasan persentase 5%, menunjukkan nilai kuat
tekan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mortar dan pasta yang dicampur dengan air
tawar dengan faktor air semen yang sama.
2. Kuat tekan pasta dan mortar meningkat seiring dengan pertambahan umur.
3. Berdasarkan dari nilai modulus elastisitas yang dihasilkan pada mortar dan pasta juga
meningkat seiring dengan peningkatan kuat tekan.
4. Korelasi penambahan NaCl, umur dengan kuat tekan mortar adalah Y = 30,414 + 0,605X�
+ 1,198X� sedangkan korelasi dengan kuat tekan pasta adalah Y = 33,157 + 0,545X� +
1,385X� dengan X� menyatakan persentase penambahan natrium klorida (NaCl) dan X�
menyatakan umur (hari).

5.2. Sar an
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka sebagai bahan pertimbangan
disarankan:
1. Sebaiknya dilakukan ersentase enambahan untuk senyawa natrium klorida dalam
campuran mortar dan pasta.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan variasi penambahan NaCl untuk
mendapatkan nilai yang optimal.
3. Sebaiknya pada saat adanya penelitian lanjutan diharapkan jumlah benda uji diperbanyak
lagi untuk mendapatkan pegaruh NaCl terhadap mortar dan pasta normal yang maksimum.
4. Perhatikan proses pemadatan pada saat pembuat bendauji.

V-1
DAFTAR PUSTAKA

1. ASTM C 1329-03 Standard Specification for Mortar Cement.


2. ASTM C39-49 Compressive Strength Test.
3. ASTM C270-73 Standard Specification for Mortar for Unit Masonry.
4. ASTM C230-08 Standard Specification for Flow Table for Use in Tests of
Hydraulic Cement.
5. ASTM C109-07 Standard Test Method for Compressive Strength of Hydraulic
Cement Mortars.
6. ASTM C1437-07 Standard Test Method for Flow of Hydraulic Cement Mortar.
7. ASTM C469-02 Standard Test Method for Static Modulus of Elasticity and
Poisson’ s Ratio of Concrete in Compression.
8. Collepardi, S., and Troli, R. “ Salt Weathering of Masonry Walls The Venice
Experience” .
9. Filloramo, Richard. 2006. “ Mortar Testing” . Structure Magazine.
10. JIS R 5201 “ Pysical Testing Methods for Cement” . 1997.
11. JSCE No.6 Standard Specification for Concrete Structures-2002 “ Materials and
Construction” .2005
12. Mulyono,T. 2005. Teknologi Beton. Yogyakarta : Andi.
13. Mortar For Concrete Masonry. TEK 9-1a. National Concrete Masonry
Association. 2004.
14. Nugraha, Paul dan Antoni. 2007. Teknologi Beton. Yogyakarta : Andi.
15. SNI-03-6825-2002 Metode Pengujian Kekuatan Mortar Semen Portland Untuk
Pekerjaan Sipil.
16. SNI-03-1974-1990 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton.
17. SNI-03-6827-2002 Metode Pengujian Waktu Ikat Awal Semen Portland dengan
Menggunakan Alat Vicat untuk Pekerjaan Sipil.
18. SNI-15-7064-2004 Semen Portland Komposit.
19. SNI-03-6826-2002 Konsistensi Normal Semen Portland dengan Alat Vicat.
20. SNI-03-6821-2002 Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Batu Cetak Beton
Pasangan Dinding.
21. Yusuf, AL.Egwin, P. Agustina, 2009. “ Pengaruh Asam Sulfat Terhadap
Kekuatan Mortar yang Menggunakan Semen Portland Pozolan dan Semen
Portland Komposit” . Makassar : Universitas Hasanuddin.
PENGUJIAN KARAKTERISTIK

� ANALISA SARINGAN
Tanggal percobaan : 10 Juli 2013
Berat contoh : 1500 gr
Agregat halus
No. Saringan Berat tertahan Komulatif Persen total Persen lolos
tertahan tertahan

4 0 0 0 100

8 89 89 5,93 94,07

16 214 303 20,2 79,80

30 273 576 38,4 61,60

50 668 1244 82,93 17,07

100 200 1444 96,27 3,73

Pan 56 1500 100 0

5,93+ 20,2+ 38,4+ 82,93+ 96,27


Modulus kehalusan = = 2,44
100

� BERAT JENIS
Tanggal percobaan : 24 Juli 2013
Berat contoh : 500 gr
Agregat halus
Uraian I II Rata-rata
Berat contoh kering oven (A) 473 470 471,5
Berat picno + air (B) 778 776 777
Berat contoh + picno + air ( C ) 1080 1079 1079,5
퐴 2,39 2,38 2,385
Berat jenis kering oven ( 퐵+ 500 − 퐶)
500 2,52 2,54 2,53
Berat jenis permukaan (SSD) ( 퐵+ 500 − 퐶)
퐴 2,76 2,81 2,785
Berat jenis semu ( 퐵+ 퐴− 퐶)
500 − 퐴 5,71 6,38 6,045
Penyerapan air ( 푥100% )

� ANALISA SARINGAN
Tanggal percobaan : 10 Juli 2013
Berat contoh : 1500 gr
Agregat kasar
No. Berat Komulatif Persen total Persen
Saringan tertahan tertahan tertahan lolos

½ 0 0 0 0

¾ 13 13 0,86 99,14

3/8 1342 1355 90,33 9,67

4 123 1478 98,53 1,47

Pan 22 1500 100 0


100 + 100 + 100 + 100 + 100 + 98,53+ 90,33+ 0,86
Modulus kehalusan = = 6,89
100

� BERAT JENIS
Tanggal percobaan : 11 Juli 2013
Berat contoh : 2500 gr
Agregat kasar
Uraian I II Rata-rata

Berat contoh kering oven (A) 2438 2421 2429,5

Berat contoh kering permukaan (B) 2450 2457 2443,5

Berat contoh dalam air ( C ) 1555 1540 1547,5


퐴 2,72 2,69 2,705
Berat jenis kering oven ( 퐵− 퐶)
퐵 2,73 2,71 2,72
Berat jenis permukaan (SSD) ( 퐵− 퐶)
퐴 2,76 2,74 2,75
Berat jenis semu ( 퐴− 퐶 )
Penyerapan air 0,46 0,66 0,575
Nama : ST. NUR ASIA ADAM
Nim : D111 11 607

Judul : “ PENGARUH PENAMBAHAN NACL PADA WAKTU I KAT DAN


KUAT TEKAN MORTAR DAN PASTA”
PERHITUNGAN MIX DESIGN MORTAR

Standard mix untuk “Mortar” (JIS R 5201) Physical Testing Method for Cement.
� Perhitungan campuran mortar
Untuk w/c = 50%
Material Weight Volume (L)

Water 225 225

Cement 450 142,88

Sand 1350 533,59

Untuk w/c = 30%


w = 0,3 c
w + c = 367,8 L

0,3 c + 3,15 = 367,8 L
C = 595,6 L atau C = 595,6 x 3,15 = 1876
gr
W= 562,8 gr 0,3 x 1876 =
562,8 gr
S = 1350 gr = 1350
gr

Jika ditambahkan superplasticizer 1 % x berat semen, maka :


1% 푥1876
Jumlah superplasticizer = = 18,04 mL
1,04
DOKUMENTASI
Hubungan Peresentasi Natrium Klorida, Umur dan Kuat Tekan Mortar

Kegunaan analisis regresi linear berganda


Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih
dari satu variable predictor (variable bebas) terhadap variable terikat.
Rumus :
Y = a+퐛ퟏ퐗ퟏ+퐛ퟐ퐗ퟐ+….+퐛퐧퐗퐧

Y = Variabel terikat
a = Konstanta
b1,b2 = Koefisien regresi
X1,X2 = Variabel bebas

a = Ῡ - 퐛ퟏẊ
ퟏ- 퐛ퟐẊ

훴푌 훴X1 훴X
Ῡ= 푛 Ẋ
1 = Ẋ = 푛2
푛 2

Dapat ditentukan dengan beberapa cara sebagai berikut:


� Metode kuadrat terkecil
훴푋2 2 ��훴X1 y�− (훴X1 X2 )�훴X2 y�
b1 = 훴푋1 2 � 훴푋2 2 �− (훴X1 X2 ) 2
훴푋1 2 ��훴X2 y�− (훴X1 X2 )�훴X1 y�
b2 = 훴푋1 2 � 훴푋2 2 �− (훴X1 X2 ) 2
훴푥1 2
= 훴푋1 2 - n.Ẋ 1
2

훴푥2 2 = 훴푋2 2 - n.Ẋ 2


2

훴푦2 2
= 훴푌 - n.Ῡ 2

훴푥1 y = 훴X1 Y – n. 1ẊῩ


훴푥2 y = 훴X2 Y – n. 2ẊῩ
훴푥1 푥2 = 훴X1 X2 - n. 1ẊẊ
2
Data Kasus
No. Persen NaCl (%) Umur (Hari) Kuat Tekan
(X1,) (X2 ) (Y)
1 0 1 30.100
2 2 3 34.883
3 5 7 45.376
4 0 28 62.688
5 2 1 31.386
6 5 3 35.699
7 0 7 41.503
8 2 28 64.971
9 5 1 32.220
10 0 3 33.182
11 2 7 43.559
12 5 28 66.502
JUMLAH 28 117 522.069
Tabel Pembantu
X1 X2 Y X1 Y X2 Y X1 X2 푋1 2 푋2 2 푌2
0 1 30.100 0.000 30.100 0 0 1 906,01
2 3 34.883 69.766 104.649 6 4 9 1216,82
5 7 45.376 226.880 317.632 35 25 49 2058,98
0 28 62.688 0.000 1755.264 0 0 784 3929,78
2 1 31.386 62.772 31.386 2 4 1 985,08
5 3 35.699 178.495 107.097 15 25 9 1274,42
0 7 41.503 0.000 290.521 0 0 49 1722,49
2 28 64.971 129.942 1819.188 56 4 784 4221,23
5 1 32.220 161.100 32.220 5 25 1 1038,13
0 3 33.182 0.000 99.546 0 0 9 1101,04
2 7 43.559 87.118 304.913 14 4 49 1897,38
5 28 66.502 332.510 1862.056 140 25 784 4422,52
28 117 522.069 1248.583 6754.572 273 116.000 2529 24773,88

훴푥1 2 = 훴푋1 2 - n.Ẋ


1
2
= 116 – (12)(2,3332 ) =
50,686
훴푥2 2 = 훴푋2 2 - n.Ẋ
2
2
= 2529 – (12)( 9,752 ) =
1388,25
훴푦2 = 훴푌2 - n.Ῡ 2
= 24773,88 – (12)( 43,5052 ) =
2061,66
훴푥1 y = 훴X1 Y – n. 1ẊῩ= 1248,583 – (12)(2,333)(43,505) = 30,618
훴푥2 y = 훴X2 Y – n. 2ẊῩ= 6754,572 – (12)(9,75)(43,505) = 1664,487
훴푥1 푥2 = 훴X1 X2 - n. 1ẊẊ
2 = 273 – (12)(2,333)(9,75) =
0,039

Setelah itu dimasukkan ke dalam dua persamaan yang telah


disederhanakan.
훴푦푥1 = b1 훴푥1 2 + b2 훴x1 x2 …………………………….. (1)
훴푦푥2 = b1 훴x1 x2 + b2 훴푥2 2 …………………………….. (2)

Maka :
30,618 = 50,686 b1 + 0,039 b2 ………………… (1)
1664,487 = 0,039 b1 + 1388,25 b2 ……………….. (2)

Persamaan (1) kita kalikan dengan 0,039 dan persamaan (2) kita kalikan
dengan 50,686 untuk menghilangkan faktor b1
1,194 = 1,976 b1 + 0,001521 b2
84366,18 = 1,976 b1 + 70364,84 b2 -
-84364,98 = - 70364,84 b2
퐛ퟐ = 1,198
Dengan mencari nilai b1 substitusi nilai b2 kesalah satu persamaan di atas.
1,194 = 1,976 b1 + 0,001521 b2
1,194 = 1,976 b1 + 0,001521 (1,198)
퐛ퟏ = 0,605

a = Ῡ - b1 1Ẋ- b2 Ẋ
2
= 43,505 – (0,605)(2,333) – (1,198)(9,75)
= 43,505 – 1,411 – 11,680
= 30,414
Jadi diperoleh persamaan :
Y = 30,414 + 0,605퐗ퟏ+ 1,198퐗ퟐ
Hubungan Peresentasi Natrium Klorida, Umur dan Modulus Elastisitas
Mortar

Kegunaan analisis regresi linear berganda


Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih
dari satu variable predictor (variable bebas) terhadap variable terikat.
Rumus :
Y = a+퐛ퟏ퐗ퟏ+퐛ퟐ퐗ퟐ+….+퐛퐧퐗퐧

Y = Variabel terikat
a = Konstanta
b1,b2 = Koefisien regresi
X1,X2 = Variabel bebas
a = Ῡ - 퐛ퟏẊ
ퟏ- 퐛 ퟐẊ

훴푌 훴X1 훴X
Ῡ= 푛 Ẋ
1 = Ẋ = 푛2
푛 2

Dapat ditentukan dengan beberapa cara sebagai berikut:


� Metode kuadrat terkecil
훴푋2 2 ��훴X1 y�− (훴X1 X2 )�훴X2 y�
b1 = 훴푋1 2 � 훴푋2 2 �− (훴X1 X2 ) 2
훴푋1 2 ��훴X2 y�− (훴X1 X2 )�훴X1 y�
b2 = 훴푋1 2 � 훴푋2 2 �− (훴X1 X2 ) 2
훴푥1 2
= 훴푋1 2 - n.Ẋ 1
2

훴푥2 2 = 훴푋2 2 - n.Ẋ 2


2

훴푦2 2
= 훴푌 - n.Ῡ 2

훴푥1 y = 훴X1 Y – n. 1ẊῩ


훴푥2 y = 훴X2 Y – n. 2ẊῩ
훴푥1 푥2 = 훴X1 X2 - n. 1ẊẊ
2

Data Kasus
No. Persen NaCl (%) Umur (Hari) Modulus Elastisitas
(X1,) (X2 ) (Y)
1 0 1 13.521
2 2 3 20.821
3 5 7 22.940
4 0 28 32.176
5 2 1 18.519
6 5 3 22.781
7 0 7 20.923
8 2 28 32.295
9 5 1 22.668
10 0 3 20.756
11 2 7 22.178
12 5 28 32.926
JUMLAH 28 117 282.504
Tabel Pembantu
X1 X2 Y X1 Y X2 Y X1 X2 푋1 2 푋2 2 푌2
0 1 13.521 0.000 13.521 0 0 1 182.817441
2 3 20.821 41.642 62.463 6 4 9 433.514041
5 7 22.940 114.700 160.580 35 25 49 526.243600
0 28 32.176 0.000 900.928 0 0 784 1035.294976
2 1 18.519 37.038 18.519 2 4 1 342.953361
5 3 22.781 113.905 68.343 15 25 9 518.973961
0 7 20.923 0.000 146.461 0 0 49 437.771929
2 28 32.295 64.590 904.260 56 4 784 1042.967025
5 1 22.668 113.340 22.668 5 25 1 513.838224
0 3 20.756 0.000 62.268 0 0 9 430.811536
2 7 22.178 44.356 155.246 14 4 49 491.863684
5 28 32.926 164.630 921.928 140 25 784 1084.121476
28 117 282.504 694.201 3437.185 273 116 2529 7041.171

훴푥1 2 = 훴푋1 2 - n.Ẋ


1
2
= 116 – (12)(2,3332 ) =
50,686
훴푥2 2 = 훴푋2 2 - n.Ẋ
2
2
= 2529 – (12)( 9,752 ) =
1388,25
훴푦2 = 훴푌2 - n.Ῡ 2
= 7041,171 – (12)( 23,5422 ) =
390,462
훴푥1 y = 훴X1 Y – n. 1ẊῩ= 694,201 – (12)(2,333)(23,542) = 35,12
훴푥2 y = 훴X2 Y – n. Ẋ 2 Ῡ= 3437,185 – (12)(9,75)(23,542) = 682,771
훴푥1 푥2 = 훴X1 X2 - n. 1Ẋ2Ẋ = 273 – (12)(2,333)(9,75) =
0,039

Setelah itu dimasukkan ke dalam dua persamaan yang telah


disederhanakan.
훴푦푥1 = b1 훴푥1 2 + b2 훴x1 x2 …………………………….. (1)
훴푦푥2 = b1 훴x1 x2 + b2 훴푥2 2 …………………………….. (2)

Maka :
35,12 = 50,686 b1 + 0,039 b2 ………………… (1)
682,771 = 0,039 b1 + 1388,25 b2 ……………….. (2)

Persamaan (1) kita kalikan dengan 0,039 dan persamaan (2) kita kalikan
dengan 50,686 untuk menghilangkan faktor b1
1,369 = 1,976 b1 + 0,001521 b2
34606,93 = 1,976 b1 + 70364,84 b2 -
-34605,561 = - 70364,84 b2
퐛ퟐ = 0,492
Dengan mencari nilai b1 substitusi nilai b2 kesalah satu persamaan di atas.
1,369 = 1,976 b1 + 0,001521 b2
1,369 = 1,976 b1 + 0,001521 (0,492)
퐛ퟏ = 0,692

a = Ῡ - b1 1Ẋ- b2 Ẋ
2
= 23,542 – (0,692)(2,333) – (0,492)(9,75)
= 23,542 – 1,614 – 4,797
= 17,131
Jadi diperoleh persamaan :
Y = 17,131 + 0,692퐗ퟏ+ 0,492퐗ퟐ
Hubungan Peresentasi Natrium Klorida, Umur dan Kuat Tekan Pasta

Kegunaan analisis regresi linear berganda


Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih
dari satu variable predictor (variable bebas) terhadap variable terikat.

Rumus :
Y = a+퐛ퟏ퐗ퟏ+퐛ퟐ퐗ퟐ+….+퐛퐧퐗퐧

Y = Variabel terikat
a = Konstanta
b1,b2 = Koefisien regresi
X1,X2 = Variabel bebas

a = Ῡ - 퐛ퟏẊퟏ- 퐛ퟐẊ

훴푌 훴X 훴X2
Ῡ= 푛 Ẋ= 푛1 Ẋ
1 2 = 푛
Dapat ditentukan dengan beberapa cara sebagai berikut:
� Metode kuadrat terkecil
훴푋2 2 ��훴X1 y�− (훴X1 X2 )�훴X2 y�
b1 = 훴푋1 2 � 훴푋2 2 �− (훴X1 X2 ) 2
훴푋1 2 ��훴X2 y�− (훴X1 X2 )�훴X1 y�
b2 = 훴푋1 2 � 훴푋2 2 �− (훴X1 X2 ) 2
훴푥1 2
= 훴푋1 2 - n.Ẋ 1
2

훴푥2 2 = 훴푋2 2 - n.Ẋ 2


2

훴푦2 2
= 훴푌 - n.Ῡ 2

훴푥1 y = 훴X1 Y – n. 1ẊῩ


훴푥2 y = 훴X2 Y – n. 2ẊῩ
훴푥1 푥2 = 훴X1 X2 - n. 1ẊẊ
2
Data Kasus
No. Persen NaCl (%) Umur (Hari) Kuat Tekan
(X1,) (X2 ) (Y)
1 0 1 34.856
2 2 3 37.245
3 5 7 46.364
4 0 28 71.151
5 2 1 36.794
6 5 3 37.975
7 0 7 43.761
8 2 28 72.869
9 5 1 37.290
10 0 3 35.818
11 2 7 45.901
12 5 28 75.163
JUMLAH 28 117 575.187
Tabel Pembantu
X1 X2 Y X1 Y X2 Y X1 X2 푋1 2 푋2 2 푌2
0 1 34.856 0.000 34.856 0 0 1 1214.94
2 3 37.245 74.490 111.735 6 4 9 1387.19
5 7 46.364 231.820 324.548 35 25 49 2149.62
0 28 71.151 0.000 1992.228 0 0 784 5062.46
2 1 36.794 73.588 36.794 2 4 1 1353.80
5 3 37.975 189.875 113.925 15 25 9 1442.10
0 7 43.761 0.000 306.327 0 0 49 1915.03
2 28 72.869 145.738 2040.332 56 4 784 5309.89
5 1 37.290 186.450 37.290 5 25 1 1390.54
0 3 35.818 0.000 107.454 0 0 9 1282.93
2 7 45.901 91.802 321.307 14 4 49 2106.90
5 28 75.163 375.815 2104.564 140 25 784 5649.48
28 117 575.19 1369.58 7531.36 273.00 116.00 2529 30264.88

훴푥1 2 = 훴푋1 2 - n.Ẋ


1
2
= 116 – (12)(2,3332 ) =
50,686
훴푥2 2 = 훴푋2 2 - n.Ẋ
2
2
= 2529 – (12)( 9,752 ) =
1388,25
훴푦2 = 훴푌2 - n.Ῡ 2
= 30264,88 – (12)( 47,9322 ) =
2695,16
훴푥1 y = 훴X1 Y – n. 1ẊῩ= 1369,58 – (12)(2,333)(47,932) =
27,68
훴푥2 y = 훴X2 Y – n. Ẋ 2Ῡ= 7531,36 – (12)(9,75)(47,932) =
1923,316
훴푥1 푥2 = 훴X1 X2 - n. 1ẊẊ
2 = 273 – (12)(2,333)(9,75) =
0,039

Setelah itu dimasukkan ke dalam dua persamaan yang telah


disederhanakan.
훴푦푥1 = b1 훴푥1 2 + b2 훴x1 x2 …………………………….. (1)
훴푦푥2 = b1 훴x1 x2 + b2 훴푥2 2 …………………………….. (2)

Maka :
27,68 = 50,686 b1 + 0,039 b2 ………………… (1)
1923,316 = 0,039 b1 + 1388,25 b2 ……………….. (2)

Persamaan (1) kita kalikan dengan 0,039 dan persamaan (2) kita kalikan
dengan 50,686 untuk menghilangkan faktor b1
1,079 = 1,976 b1 + 0,001521 b2
97485,19 = 1,976 b1 + 70364,84 b2 -
-97484,11 = - 70364,84 b2
퐛ퟐ = 1,385

Dengan mencari nilai b1 substitusi nilai b2 kesalah satu persamaan di atas.


1,079 = 1,976 b1 + 0,001521 b2
1,079 = 1,976 b1 + 0,001521 (1,385)
퐛ퟏ = 0,545
a = Ῡ - b1 1Ẋ- b2 2Ẋ
= 47,932 – (0,545)(2,333) – (1,385)(9,75)
= 47,932 – 1,271 – 13,504
= 33,157
Jadi diperoleh persamaan :
Y = 33,157 + 0,545퐗ퟏ+ 1,385퐗ퟐ
Hubungan Peresentasi Natrium Klorida, Umur dan Modulus Elastisitas
Pasta

Kegunaan analisis regresi linear berganda


Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih
dari satu variable predictor (variable bebas) terhadap variable terikat.
Rumus :
Y = a+퐛ퟏ퐗ퟏ+퐛ퟐ퐗ퟐ+….+퐛퐧퐗퐧

Y = Variabel terikat
a = Konstanta
b1,b2 = Koefisien regresi
X1,X2 = Variabel bebas
a = Ῡ - 퐛ퟏẊ
ퟏ- 퐛 ퟐẊ

훴푌 훴X1 훴X
Ῡ= 푛 Ẋ
1 = Ẋ = 푛2
푛 2

Dapat ditentukan dengan beberapa cara sebagai berikut:


� Metode kuadrat terkecil
훴푋2 2 ��훴X1 y�− (훴X1 X2 )�훴X2 y�
b1 = 훴푋1 2 � 훴푋2 2 �− (훴X1 X2 ) 2
훴푋1 2 ��훴X2 y�− (훴X1 X2 )�훴X1 y�
b2 = 훴푋1 2 � 훴푋2 2 �− (훴X1 X2 ) 2
훴푥1 2
= 훴푋1 2 - n.Ẋ 1
2

훴푥2 2 = 훴푋2 2 - n.Ẋ 2


2

훴푦2 2
= 훴푌 - n.Ῡ 2

훴푥1 y = 훴X1 Y – n. 1ẊῩ


훴푥2 y = 훴X2 Y – n. 2ẊῩ
훴푥1 푥2 = 훴X1 X2 - n. 1ẊẊ
2
Data Kasus
No. Persen NaCl (%) Umur (Hari) Modulus Elastisitas
(X1,) (X2 ) (Y)
1 0 1 19.108
2 2 3 23.641
3 5 7 34.836
4 0 28 37.531
5 2 1 22.800
6 5 3 25.786
7 0 7 26.211
8 2 28 37.704
9 5 1 25.103
10 0 3 23.519
11 2 7 31.710
12 5 28 38.064
JUMLAH 28 117 346.013
Tabel Pembantu
X1 X2 Y X1 Y X2 Y X1 X2 푋1 2 푋2 2 푌2
0 1 19.108 0.000 19.108 0 0 1 365.12
2 3 23.641 47.282 70.923 6 4 9 558.90
5 7 34.836 174.180 243.852 35 25 49 1213.55
0 28 37.531 0.000 1050.868 0 0 784 1408.58
2 1 22.800 45.600 22.800 2 4 1 519.84
5 3 25.786 128.930 77.358 15 25 9 664.92
0 7 26.211 0.000 183.477 0 0 49 687.02
2 28 37.704 75.408 1055.712 56 4 784 1421.59
5 1 25.103 125.515 25.103 5 25 1 630.16
0 3 23.519 0.000 70.557 0 0 9 553.14
2 7 31.710 63.420 221.970 14 4 49 1005.52
5 28 38.064 190.320 1065.792 140 25 784 1448.87
28 117 346.01 850.66 4107.52 273 116 2529 10477.20

훴푥1 2 = 훴푋1 2 - n.Ẋ


1
2
= 116 – (12)(2,3332 ) =
50,686
훴푥2 2 = 훴푋2 2 - n.Ẋ
2
2
= 2529 – (12)( 9,752 ) =
1388,25
훴푦2 = 훴푌2 - n.Ῡ 2
= 10477,20 – (12)( 28,8342 ) =
500,405
훴푥1 y = 훴X1 Y – n. 1ẊῩ= 850,66 – (12)(2,333)(28,834) = 43,423
훴푥2 y = 훴X2 Y – n. 2ẊῩ= 4107,52 – (12)(9,75)(28,834) = 733,942
훴푥1 푥2 = 훴X1 X2 - n. 1ẊẊ
2 = 273 – (12)(2,333)(9,75) =
0,039

Setelah itu dimasukkan ke dalam dua persamaan yang telah


disederhanakan.
훴푦푥1 = b1 훴푥1 2 + b2 훴x1 x2 …………………………….. (1)
훴푦푥2 = b1 훴x1 x2 + b2 훴푥2 2 …………………………….. (2)

Maka :
43,423 = 50,686 b1 + 0,039 b2 ………………… (1)
733,942 = 0,039 b1 + 1388,25 b2 ……………….. (2)

Persamaan (1) kita kalikan dengan 0,039 dan persamaan (2) kita kalikan
dengan 50,686 untuk menghilangkan faktor b1
1,693 = 1,976 b1 + 0,001521 b2
37200,58 = 1,976 b1 + 70364,84 b2 -
-37198,88 = - 70364,84 b2
퐛ퟐ = 0,528
Dengan mencari nilai b1 substitusi nilai b2 kesalah satu persamaan di atas.
1,693 = 1,976 b1 + 0,001521 b2
1,693 = 1,976 b1 + 0,001521 (0,528)
퐛ퟏ = 0,856

a = Ῡ - b1 1Ẋ- b2 Ẋ
2
= 28,834 – (0,856)(2,333) – (0,528)(9,75)
= 28,834 – 1,997 – 5,148
= 21,689
Jadi diperoleh persamaan :
Y = 21,689 + 0,856퐗ퟏ+ 0,528퐗ퟐ
MORTARNORMALUMUR28 HARI
80

70

60
TEGANGAN (N/ mm2)

50

40

30
SAMPEL-1
20 SAMPEL-2

10 SAMPEL-3

0
0,00000 0,00050 0,00100 0,00150 0,00200
REGANGAN

Gambar.1. Grafik Hubungan antara Tegangan dan Regangan pada Mortar


Normal Umur 28 Hari

Pada grafik di atas menunjukkan bahwa hubungan grafik antara tegangan dan
regangan pada mortar normal dengan umur 28 hari. Adapun nilai regangan
maximum rata-rata dari ketiga sampel tersebut adalah 0,00133 μm sedangkan
tegangan rata-rata yaitu 62,688 푁/ 푚푚2 . Adapun perhitungan modulus elastisitas
menurut ACI adalah sebagai berikut :
NAMA UMUR MODULUS ELASTISITAS
BENDA
UJI E = (s2-s1)/(ε2-ε1) RATA-RATA
(N/mm2)

SAMPEL-1 28 HARI 33199,743

SAMPEL-2 28 HARI 30861,751 32175,903

SAMPEL-3 28 HARI 32466,215


MORTARNACL2%UMUR28 HARI
80

70

60
TEGANGAN (N/ mm2)

50

40

30
SAMPEL-1
20
SAMPEL-2
10 SAMPEL-3

0
0,00000 0,00050 0,00100 0,00150 0,00200
REGANGAN

Gambar.2. Grafik Hubungan antara Tegangan dan Regangan pada Mortar NaCl 2%
Umur 28 Hari

Pada grafik di atas menunjukkan bahwa hubungan grafik antara tegangan dan regangan
pada mortar NaCl 2% dengan umur 28 hari. Adapun nilai regangan maximum rata-rata
dari ketiga sampel tersebut adalah 0,00162 μm sedangkan tegangan rata-rata yaitu 64,971
푁/ 푚푚2 . Adapun perhitungan modulus elastisitas menurut ACI adalah sebagai berikut :
NAMA UMUR MODULUS ELASTISITAS
BENDA UJI
E = (s2-s1)/(ε2-ε1) RATA-RATA
(N/mm2)
(N/mm2)

SAMPEL-1 28 HARI 31087,083

SAMPEL-2 28 HARI 30083,432 32294,603

SAMPEL-3 28 HARI 35713,295


MORTARNACL5%UMUR28 HARI
80

70

60
TEGANGAN (N/ mm2)

50

40

30
SAMPEL-1
20
SAMPEL-2
10 SAMPEL-3

0
0,00000 0,00050 0,00100 0,00150 0,00200
REGANGAN

Gambar.3. Grafik Hubungan antara Tegangan dan Regangan pada Mortar NaCl
5% Umur 28 Hari

Pada grafik di atas menunjukkan bahwa hubungan grafik antara tegangan dan regangan

pada mortar NaCl 5% dengan umur 28 hari. Adapun nilai regangan maximum rata-rata

dari ketiga sampel tersebut adalah 0,00163 μm sedangkan tegangan rata-rata yaitu 66,502

푁/ 푚푚2 . Adapun perhitungan modulus elastisitas menurut ACI adalah sebagai berikut :

NAMA UMUR MODULUS ELASTISITAS


BENDA
UJI E = (s2-s1)/(ε2- RATA-RATA
ε1) (N/mm2)
(N/mm2)

SAMPEL-1 28 HARI 33633,631

SAMPEL-2 28 HARI 31194,653 32926,413

SAMPEL-3 28 HARI 33950,954


PASTA NORMALUMUR28 HARI
80

70

60
TEGANGAN (N/ mm2)

50

40

30
SAMPEL-1
20
SAMPEL-2
10 SAMPEL-3

0
0,00000 0,00050 0,00100 0,00150 0,00200
REGANGAN

Gambar.4. Grafik Hubungan antara Tegangan dan Regangan pada Pasta Normal
Umur 28 Hari

Pada grafik di atas menunjukkan bahwa hubungan grafik antara tegangan dan
regangan pada pasta normal dengan umur 28 hari. Adapun nilai regangan
maximum rata-rata dari ketiga sampel tersebut adalah 0,00136 μm sedangkan
tegangan rata-rata yaitu 71,151 푁/ 푚푚2 . Adapun perhitungan modulus elastisitas
menurut ACI adalah sebagai berikut :
NAMA UMUR MODULUS ELASTISITAS
BENDA
UJI E = (s2-s1)/(ε2-ε1) RATA-RATA
(N/mm2)

SAMPEL-1 28 HARI 40342,021

SAMPEL-2 28 HARI 35208,071 37531,151

SAMPEL-3 28 HARI 37043,362


PASTA NACL2%UMUR28 HARI
80

70

60
TEGANGAN (N/ mm2)

50

40

30

20 SAMPEL-1

10 SAMPEL-2
SAMPEL-3
0
0,00000 0,00050 0,00100 0,00150 0,00200
REGANGAN

Gambar.5. Grafik Hubungan antara Tegangan dan Regangan pada Pasta NaCl
2% Umur 28 Hari
Pada grafik di atas menunjukkan bahwa hubungan grafik antara tegangan dan

regangan pada pasta NaCl 2% dengan umur 28 hari. Adapun nilai regangan

maximum rata-rata dari ketiga sampel tersebut adalah 0,00166 μm sedangkan

tegangan rata-rata yaitu 72,869 푁/ 푚푚2 . Adapun perhitungan modulus elastisitas

menurut ACI adalah sebagai berikut :

NAMA UMUR MODULUS ELASTISITAS


BENDA
UJI E = (s2-s1)/(ε2-ε1) RATA-RATA
(N/mm2)

SAMPEL-1 28 HARI 35598,737

SAMPEL-2 28 HARI 38869,167 337704,158

SAMPEL-3 28 HARI 38644,571


PASTA NACL5%UMUR28 HARI
80

70
TEGANGAN (N/ mm2)

60

50

40

30
SAMPEL-1
20
SAMPEL-2
10
SAMPEL-3
0
0,00000 0,00050 0,00100 0,00150 0,00200
REGANGAN

Gambar.6. Grafik Hubungan antara Tegangan dan Regangan pada Pasta NaCl
5% Umur 28 Hari
Pada grafik di atas menunjukkan bahwa hubungan grafik antara tegangan dan

regangan pada pasta NaCl 5% dengan umur 28 hari. Adapun nilai regangan

maximum rata-rata dari ketiga sampel tersebut adalah 0,00155 μm sedangkan

tegangan rata-rata yaitu 75,163 푁/ 푚푚2 . Adapun perhitungan modulus elastisitas

menurut ACI adalah sebagai berikut :

NAMA UMUR MODULUS ELASTISITAS


BENDA
UJI E = (s2-s1)/(ε2-ε1) RATA-RATA
(N/mm2)

SAMPEL-1 28 HARI 35375,898

SAMPEL-2 28 HARI 36860,956 38064,496

SAMPEL-3 28 HARI 41956,634


MORTARNORMAL, NACL 2%, NACL 5%UMUR28 HARI
80

70

60
TEGANGAN (N/ mm2)

50

40

30

20 NORMAL
NACL2%
10
NACL5%
0
0,00000 0,00050 0,00100 0,00150 0,00200
REGANGAN

Gambar.7. Grafik Hubungan antara Tegangan dan Regangan pada Mortar


Normsl, NaCl 2%, NaCl 5% pada Umur 28 Hari

Pada grafik di atas menunjukkan bahwa hubungan grafik antara tegangan dan

regangan pada mortar normal, NaCl 2%, NaCl 5% pada umur 28 hari.. Adapun

perhitungan modulus elastisitas menurut ACI adalah sebagai berikut :

NAMA UMUR MODULUS ELASTISITAS


BENDA
UJI E = (s2-s1)/(ε2-ε1) RATA-RATA
(N/mm2)

Normal 28 HARI 30861,751

NaCl 2% 28 HARI 35713,295 33402,892

NaCl 5% 28 HARI 33633,631

Anda mungkin juga menyukai