DISUSUN OLEH :
J URUSAN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2014
PENGARUH PENAMBAHAN NATRIUM KLORIDA (NaCl) TERHADAP WAKTU
IKAT, KUAT TEKAN MORTAR DAN PASTA
1Professor,
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar90245, INDONESIA
2Dosen,Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar90245, INDONESIA
3Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar90245, INDONESIA
iii
EF F ECT OF ADDITION OF SODIUM CHLORIDE ( NaCl ) BINDING TO TIME,
COMPRESSIVE STRENGTH MORTAR AND PASTA
ABSTRACT: Mortar can be used as a binder brick , stucco work and ceramic binder on
the wall , then the role of mortar in construction applications is very important so that
the manufacture and use should be considered carefully in order to get the efficient
construction . Aesthetically , mortar color and texture give the walls . Functionally , the
mortar binding bricks and resist against water and air infiltration . The selection and use
of various materials forming the mortar directly affect the bonding characteristics on
walls . Cement paste is a mixture of distilled water and portland cement with a specific
composition . Although in practice the cement paste is only used in special cases , such
as the injection of cement or preplaced aggregate method , but its important . Grains in
the mortar or concrete aggregate is embedded and held by the matrix pasta . Therefore,
the most important technical properties of concrete , such as cohesion , kelecakan ,
strength , permeability and durability shrinkage is determined primarily by the nature of
the paste matrix . Method of mix design ( mix design ) using standard methods for
mortar mix ( JIS , 1997 Physical Testing Methods for Cement ) . Specimens were mixed
by using sodium chloride ( NaCl ) concentration of 0 % , 2 % and 5 % of the cement
weight , long soaking 1,3,7 and 28 days . Testing the compressive strength of mortar
and paste made at age 1,3,7 , and 28 days . From the results of testing compressive
strength of mortar and paste , mortar and paste elasticity can be seen that the increasing
age of the greater compressive strength . Mortar and pasta with the addition of sodium
chloride ( NaCl ) 2 % and 5 % greater than the compressive strength without the
addition of sodium chloride ( NaCl ) and the greater the compressive strength , the
greater the modulus of elasticity .
1Professor,
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar90245, INDONESIA
2Dosen,Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar90245, INDONESIA
3Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar90245, INDONESIA
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Laporan Tugas Akhir ini dengan judul
“ Pengaruh Penambahan Natrium Klorida (NaCl) Pada Waktu Ikat dengan Kuat
Tekan Mortar dan Pasta” .
v
Serta penghargaan yang setinggi-tingginya khususnya kepada kedua orang
tua dan keluarga tercinta yang selalu mendoakan, memberikan dorongan moral
dan motivasi dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Akhir kata penulis berharap semoga tulisan dalam laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak, Amin.
PENULIS
vi
�
�
�
�
Seawater Concrete
BAB III
MULAI
Uji Laboratorium :
Berat Jenis Pemeriksaan karakteristik Pemeriksaan Semen
Analisa agregat halus - Tes Vicat
Saringan
III-1
A
SELESAI
III-2
3.2. Waktu dan Tempat penelitian
Pengujian karakteristik agregat, mix design, pembuatan dan
perawatan benda uji dilakukan di Laboratorium Struktur dan Bahan
Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin. Waktu penelitian dimulai
bulan Juli 2013 sampai selesai.
III-3
Superplasticizer
Admixture yang digunakan dalam penelitian ini adalah
superplasticizer jenis Visconcrete 3115 ID yang diproduksi oleh PT.
Sika Indonesia.
Pada penelitian ini, dosis pemakaian admixture superplasticizer
adalah 1% terhadap berat semen, sebagai perilaku dari mortar dan
pasta.
Natrium klorida
Pada penelitian ini menggunakan bahan tambah yaitu natrium
klorida atau garam dapur. Pemaiakan natrium klorida pada penelitian
ini adalah 2% dan 5% terhadap berat semen.
III-4
Flow table, mould flow dan tamper
Stopwatch
Cetakan silinder ø5,7 10 cm
C. Pengujian
Mesin yang digunakan untuk pengujian kuat tekan pada benda uji
silinder yaitu : Tokyo Testing Machine dengan kapasitas 1000 kN.
III-5
3.5.2. Pencampuran Bahan
Salah satu syarat untuk mendapatkan suatu mutu yang baik adalah
proses pelaksanaan di lapangan harus baik dan benar. Hal ini erat
kaitannya dengan proses pencampuran material pembentuk mortar dan
pasta yaitu semen, air dan pasir harus dicampur hingga menghasilkan
campuran yang merata. Dalam penelitian ini proses pencampuran
dilakukan dengan mortar mixer (mesin pengaduk mortar). Proses langkah
kerja pencampuran dan pembuatan benda uji adalah sebagai berikut :
1. Material pembentuk mortar (semen, pasir, air) dan pembentuk pasta
(semen dan air) ditimbang sesuai dengan hasil perhitungan mix design.
2. Masukkan pasir dan semen ke dalam mortar mixer, sebelumnya basahi
terlebih dahulu mortar mixer dengan air agar pada proses mixing
komposisi air yang telah dihitung tidak berkurang akibat diserap oleh
dinding-dinidng mortar mixer.
3. Putar mortar mixer untuk beberapa detik agar material pasir dan semen
yang telah dimasukkan ke dalam mortar mixer dapat tercampur
merata. Setelah itu, masukkan air kedalam campuran tersebut secara
bertahap lalu tunggu beberapa menit hingga menghasilkan campuran
yang homogen.
Berikut ini adalah gambar mortar mixer yang digunakan :
III-6
3.5.3. Pengukuran Flow
Setelah proses pencampuran bahan selesai, maka dilanjutkan
dengan pengukuran flow dimana campuran dimasukkan ke dalam troun
conique yang berada di tengah flow table. Untuk lapisan pertama,
campuran dimasukkan setengah dari volume troun conique kemudian
dipadatkan menggunakan tamper sebanyak 20 kali tekanan. Kemudian
dilanjutkan untuk lapisan yang kedua.
Setelah campuran mortar diratakan, maka troun conique diangkat
secara perlahan dan segera handle flow table diputar dengan kecepatan 25
kali hentakan dalam waktu 15 detik sampai dasar mortar membesar.
Diameter dasar mortar yang telah membesar ini kemudian diukur dan
dicatat.
Untuk penentuan konsistensi flow adukan digunakan rumus :
K= x 100 %
Keterangan :
K = Konsistensi flow adukan (%)
Di = Diameter adukan setelah troun conique diangkat (cm)
Do= Diameter dalam troun conique (cm)
Flow mortar yang disyaratkan minimal sebesar 100%
Berikut menunjukkan gambar flow table yang digunakan dan metode
pengujian flow :
III-7
Gambar 3.4. Pengujian Flow
1 5 5 5
3 5 5 5
7 5 5 5
28 5 5 5
Jumlah 20 20 20
Total 60
III-8
Tabel 3.2. Jumlah benda uji untuk pasta yang tanpa penambahan natrium
klorida dan penambahan natrium klorida (silinder ø5,7 10 cm).
Kuat tekan Tanpa Penambahan Penambahan
pada hari ke- penambahan natrium klorida natrium
natrium klorida 2% klorida 5%
1 5 5 5
3 5 5 5
7 5 5 5
28 5 5 5
Jumlah 20 20 20
Total 60
Total keseluruhan benda uji silinder ø5,7 10 cm adalah 120 sampel
Keterangan
)
P = Gaya tekan hancur benda uji (Kg)
A= Luas bidang permukaan benda uji ( )
Keterangan :
E = Modulus Elastisitas, (MPa)
S2= Nilai dari 40% tegangan maksimum
S1= Nilai Tegangan pada regangan 0,00005
2= Regangan pada S2
1= 0,00005.
III-10
Gambar 3.6. Alat Uji Kuat Tekan dan Modulus Elastisitas
III-11
�
�
�
�
�
�
�
�
BAB V
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan nilai kuat tekan yang dihasilkan pada mortar dan pasta yang menggunakan
larutan natrium klorida (NaCl) dengan batasan persentase 5%, menunjukkan nilai kuat
tekan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mortar dan pasta yang dicampur dengan air
tawar dengan faktor air semen yang sama.
2. Kuat tekan pasta dan mortar meningkat seiring dengan pertambahan umur.
3. Berdasarkan dari nilai modulus elastisitas yang dihasilkan pada mortar dan pasta juga
meningkat seiring dengan peningkatan kuat tekan.
4. Korelasi penambahan NaCl, umur dengan kuat tekan mortar adalah Y = 30,414 + 0,605X�
+ 1,198X� sedangkan korelasi dengan kuat tekan pasta adalah Y = 33,157 + 0,545X� +
1,385X� dengan X� menyatakan persentase penambahan natrium klorida (NaCl) dan X�
menyatakan umur (hari).
5.2. Sar an
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka sebagai bahan pertimbangan
disarankan:
1. Sebaiknya dilakukan ersentase enambahan untuk senyawa natrium klorida dalam
campuran mortar dan pasta.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan variasi penambahan NaCl untuk
mendapatkan nilai yang optimal.
3. Sebaiknya pada saat adanya penelitian lanjutan diharapkan jumlah benda uji diperbanyak
lagi untuk mendapatkan pegaruh NaCl terhadap mortar dan pasta normal yang maksimum.
4. Perhatikan proses pemadatan pada saat pembuat bendauji.
V-1
DAFTAR PUSTAKA
� ANALISA SARINGAN
Tanggal percobaan : 10 Juli 2013
Berat contoh : 1500 gr
Agregat halus
No. Saringan Berat tertahan Komulatif Persen total Persen lolos
tertahan tertahan
4 0 0 0 100
8 89 89 5,93 94,07
� BERAT JENIS
Tanggal percobaan : 24 Juli 2013
Berat contoh : 500 gr
Agregat halus
Uraian I II Rata-rata
Berat contoh kering oven (A) 473 470 471,5
Berat picno + air (B) 778 776 777
Berat contoh + picno + air ( C ) 1080 1079 1079,5
퐴 2,39 2,38 2,385
Berat jenis kering oven ( 퐵+ 500 − 퐶)
500 2,52 2,54 2,53
Berat jenis permukaan (SSD) ( 퐵+ 500 − 퐶)
퐴 2,76 2,81 2,785
Berat jenis semu ( 퐵+ 퐴− 퐶)
500 − 퐴 5,71 6,38 6,045
Penyerapan air ( 푥100% )
퐴
� ANALISA SARINGAN
Tanggal percobaan : 10 Juli 2013
Berat contoh : 1500 gr
Agregat kasar
No. Berat Komulatif Persen total Persen
Saringan tertahan tertahan tertahan lolos
½ 0 0 0 0
¾ 13 13 0,86 99,14
� BERAT JENIS
Tanggal percobaan : 11 Juli 2013
Berat contoh : 2500 gr
Agregat kasar
Uraian I II Rata-rata
Standard mix untuk “Mortar” (JIS R 5201) Physical Testing Method for Cement.
� Perhitungan campuran mortar
Untuk w/c = 50%
Material Weight Volume (L)
Y = Variabel terikat
a = Konstanta
b1,b2 = Koefisien regresi
X1,X2 = Variabel bebas
a = Ῡ - 퐛ퟏẊ
ퟏ- 퐛ퟐẊ
ퟐ
훴푌 훴X1 훴X
Ῡ= 푛 Ẋ
1 = Ẋ = 푛2
푛 2
훴푦2 2
= 훴푌 - n.Ῡ 2
Maka :
30,618 = 50,686 b1 + 0,039 b2 ………………… (1)
1664,487 = 0,039 b1 + 1388,25 b2 ……………….. (2)
Persamaan (1) kita kalikan dengan 0,039 dan persamaan (2) kita kalikan
dengan 50,686 untuk menghilangkan faktor b1
1,194 = 1,976 b1 + 0,001521 b2
84366,18 = 1,976 b1 + 70364,84 b2 -
-84364,98 = - 70364,84 b2
퐛ퟐ = 1,198
Dengan mencari nilai b1 substitusi nilai b2 kesalah satu persamaan di atas.
1,194 = 1,976 b1 + 0,001521 b2
1,194 = 1,976 b1 + 0,001521 (1,198)
퐛ퟏ = 0,605
a = Ῡ - b1 1Ẋ- b2 Ẋ
2
= 43,505 – (0,605)(2,333) – (1,198)(9,75)
= 43,505 – 1,411 – 11,680
= 30,414
Jadi diperoleh persamaan :
Y = 30,414 + 0,605퐗ퟏ+ 1,198퐗ퟐ
Hubungan Peresentasi Natrium Klorida, Umur dan Modulus Elastisitas
Mortar
Y = Variabel terikat
a = Konstanta
b1,b2 = Koefisien regresi
X1,X2 = Variabel bebas
a = Ῡ - 퐛ퟏẊ
ퟏ- 퐛 ퟐẊ
ퟐ
훴푌 훴X1 훴X
Ῡ= 푛 Ẋ
1 = Ẋ = 푛2
푛 2
훴푦2 2
= 훴푌 - n.Ῡ 2
Data Kasus
No. Persen NaCl (%) Umur (Hari) Modulus Elastisitas
(X1,) (X2 ) (Y)
1 0 1 13.521
2 2 3 20.821
3 5 7 22.940
4 0 28 32.176
5 2 1 18.519
6 5 3 22.781
7 0 7 20.923
8 2 28 32.295
9 5 1 22.668
10 0 3 20.756
11 2 7 22.178
12 5 28 32.926
JUMLAH 28 117 282.504
Tabel Pembantu
X1 X2 Y X1 Y X2 Y X1 X2 푋1 2 푋2 2 푌2
0 1 13.521 0.000 13.521 0 0 1 182.817441
2 3 20.821 41.642 62.463 6 4 9 433.514041
5 7 22.940 114.700 160.580 35 25 49 526.243600
0 28 32.176 0.000 900.928 0 0 784 1035.294976
2 1 18.519 37.038 18.519 2 4 1 342.953361
5 3 22.781 113.905 68.343 15 25 9 518.973961
0 7 20.923 0.000 146.461 0 0 49 437.771929
2 28 32.295 64.590 904.260 56 4 784 1042.967025
5 1 22.668 113.340 22.668 5 25 1 513.838224
0 3 20.756 0.000 62.268 0 0 9 430.811536
2 7 22.178 44.356 155.246 14 4 49 491.863684
5 28 32.926 164.630 921.928 140 25 784 1084.121476
28 117 282.504 694.201 3437.185 273 116 2529 7041.171
Maka :
35,12 = 50,686 b1 + 0,039 b2 ………………… (1)
682,771 = 0,039 b1 + 1388,25 b2 ……………….. (2)
Persamaan (1) kita kalikan dengan 0,039 dan persamaan (2) kita kalikan
dengan 50,686 untuk menghilangkan faktor b1
1,369 = 1,976 b1 + 0,001521 b2
34606,93 = 1,976 b1 + 70364,84 b2 -
-34605,561 = - 70364,84 b2
퐛ퟐ = 0,492
Dengan mencari nilai b1 substitusi nilai b2 kesalah satu persamaan di atas.
1,369 = 1,976 b1 + 0,001521 b2
1,369 = 1,976 b1 + 0,001521 (0,492)
퐛ퟏ = 0,692
a = Ῡ - b1 1Ẋ- b2 Ẋ
2
= 23,542 – (0,692)(2,333) – (0,492)(9,75)
= 23,542 – 1,614 – 4,797
= 17,131
Jadi diperoleh persamaan :
Y = 17,131 + 0,692퐗ퟏ+ 0,492퐗ퟐ
Hubungan Peresentasi Natrium Klorida, Umur dan Kuat Tekan Pasta
Rumus :
Y = a+퐛ퟏ퐗ퟏ+퐛ퟐ퐗ퟐ+….+퐛퐧퐗퐧
Y = Variabel terikat
a = Konstanta
b1,b2 = Koefisien regresi
X1,X2 = Variabel bebas
a = Ῡ - 퐛ퟏẊퟏ- 퐛ퟐẊ
ퟐ
훴푌 훴X 훴X2
Ῡ= 푛 Ẋ= 푛1 Ẋ
1 2 = 푛
Dapat ditentukan dengan beberapa cara sebagai berikut:
� Metode kuadrat terkecil
훴푋2 2 ��훴X1 y�− (훴X1 X2 )�훴X2 y�
b1 = 훴푋1 2 � 훴푋2 2 �− (훴X1 X2 ) 2
훴푋1 2 ��훴X2 y�− (훴X1 X2 )�훴X1 y�
b2 = 훴푋1 2 � 훴푋2 2 �− (훴X1 X2 ) 2
훴푥1 2
= 훴푋1 2 - n.Ẋ 1
2
훴푦2 2
= 훴푌 - n.Ῡ 2
Maka :
27,68 = 50,686 b1 + 0,039 b2 ………………… (1)
1923,316 = 0,039 b1 + 1388,25 b2 ……………….. (2)
Persamaan (1) kita kalikan dengan 0,039 dan persamaan (2) kita kalikan
dengan 50,686 untuk menghilangkan faktor b1
1,079 = 1,976 b1 + 0,001521 b2
97485,19 = 1,976 b1 + 70364,84 b2 -
-97484,11 = - 70364,84 b2
퐛ퟐ = 1,385
Y = Variabel terikat
a = Konstanta
b1,b2 = Koefisien regresi
X1,X2 = Variabel bebas
a = Ῡ - 퐛ퟏẊ
ퟏ- 퐛 ퟐẊ
ퟐ
훴푌 훴X1 훴X
Ῡ= 푛 Ẋ
1 = Ẋ = 푛2
푛 2
훴푦2 2
= 훴푌 - n.Ῡ 2
Maka :
43,423 = 50,686 b1 + 0,039 b2 ………………… (1)
733,942 = 0,039 b1 + 1388,25 b2 ……………….. (2)
Persamaan (1) kita kalikan dengan 0,039 dan persamaan (2) kita kalikan
dengan 50,686 untuk menghilangkan faktor b1
1,693 = 1,976 b1 + 0,001521 b2
37200,58 = 1,976 b1 + 70364,84 b2 -
-37198,88 = - 70364,84 b2
퐛ퟐ = 0,528
Dengan mencari nilai b1 substitusi nilai b2 kesalah satu persamaan di atas.
1,693 = 1,976 b1 + 0,001521 b2
1,693 = 1,976 b1 + 0,001521 (0,528)
퐛ퟏ = 0,856
a = Ῡ - b1 1Ẋ- b2 Ẋ
2
= 28,834 – (0,856)(2,333) – (0,528)(9,75)
= 28,834 – 1,997 – 5,148
= 21,689
Jadi diperoleh persamaan :
Y = 21,689 + 0,856퐗ퟏ+ 0,528퐗ퟐ
MORTARNORMALUMUR28 HARI
80
70
60
TEGANGAN (N/ mm2)
50
40
30
SAMPEL-1
20 SAMPEL-2
10 SAMPEL-3
0
0,00000 0,00050 0,00100 0,00150 0,00200
REGANGAN
Pada grafik di atas menunjukkan bahwa hubungan grafik antara tegangan dan
regangan pada mortar normal dengan umur 28 hari. Adapun nilai regangan
maximum rata-rata dari ketiga sampel tersebut adalah 0,00133 μm sedangkan
tegangan rata-rata yaitu 62,688 푁/ 푚푚2 . Adapun perhitungan modulus elastisitas
menurut ACI adalah sebagai berikut :
NAMA UMUR MODULUS ELASTISITAS
BENDA
UJI E = (s2-s1)/(ε2-ε1) RATA-RATA
(N/mm2)
70
60
TEGANGAN (N/ mm2)
50
40
30
SAMPEL-1
20
SAMPEL-2
10 SAMPEL-3
0
0,00000 0,00050 0,00100 0,00150 0,00200
REGANGAN
Gambar.2. Grafik Hubungan antara Tegangan dan Regangan pada Mortar NaCl 2%
Umur 28 Hari
Pada grafik di atas menunjukkan bahwa hubungan grafik antara tegangan dan regangan
pada mortar NaCl 2% dengan umur 28 hari. Adapun nilai regangan maximum rata-rata
dari ketiga sampel tersebut adalah 0,00162 μm sedangkan tegangan rata-rata yaitu 64,971
푁/ 푚푚2 . Adapun perhitungan modulus elastisitas menurut ACI adalah sebagai berikut :
NAMA UMUR MODULUS ELASTISITAS
BENDA UJI
E = (s2-s1)/(ε2-ε1) RATA-RATA
(N/mm2)
(N/mm2)
70
60
TEGANGAN (N/ mm2)
50
40
30
SAMPEL-1
20
SAMPEL-2
10 SAMPEL-3
0
0,00000 0,00050 0,00100 0,00150 0,00200
REGANGAN
Gambar.3. Grafik Hubungan antara Tegangan dan Regangan pada Mortar NaCl
5% Umur 28 Hari
Pada grafik di atas menunjukkan bahwa hubungan grafik antara tegangan dan regangan
pada mortar NaCl 5% dengan umur 28 hari. Adapun nilai regangan maximum rata-rata
dari ketiga sampel tersebut adalah 0,00163 μm sedangkan tegangan rata-rata yaitu 66,502
푁/ 푚푚2 . Adapun perhitungan modulus elastisitas menurut ACI adalah sebagai berikut :
70
60
TEGANGAN (N/ mm2)
50
40
30
SAMPEL-1
20
SAMPEL-2
10 SAMPEL-3
0
0,00000 0,00050 0,00100 0,00150 0,00200
REGANGAN
Gambar.4. Grafik Hubungan antara Tegangan dan Regangan pada Pasta Normal
Umur 28 Hari
Pada grafik di atas menunjukkan bahwa hubungan grafik antara tegangan dan
regangan pada pasta normal dengan umur 28 hari. Adapun nilai regangan
maximum rata-rata dari ketiga sampel tersebut adalah 0,00136 μm sedangkan
tegangan rata-rata yaitu 71,151 푁/ 푚푚2 . Adapun perhitungan modulus elastisitas
menurut ACI adalah sebagai berikut :
NAMA UMUR MODULUS ELASTISITAS
BENDA
UJI E = (s2-s1)/(ε2-ε1) RATA-RATA
(N/mm2)
70
60
TEGANGAN (N/ mm2)
50
40
30
20 SAMPEL-1
10 SAMPEL-2
SAMPEL-3
0
0,00000 0,00050 0,00100 0,00150 0,00200
REGANGAN
Gambar.5. Grafik Hubungan antara Tegangan dan Regangan pada Pasta NaCl
2% Umur 28 Hari
Pada grafik di atas menunjukkan bahwa hubungan grafik antara tegangan dan
regangan pada pasta NaCl 2% dengan umur 28 hari. Adapun nilai regangan
70
TEGANGAN (N/ mm2)
60
50
40
30
SAMPEL-1
20
SAMPEL-2
10
SAMPEL-3
0
0,00000 0,00050 0,00100 0,00150 0,00200
REGANGAN
Gambar.6. Grafik Hubungan antara Tegangan dan Regangan pada Pasta NaCl
5% Umur 28 Hari
Pada grafik di atas menunjukkan bahwa hubungan grafik antara tegangan dan
regangan pada pasta NaCl 5% dengan umur 28 hari. Adapun nilai regangan
70
60
TEGANGAN (N/ mm2)
50
40
30
20 NORMAL
NACL2%
10
NACL5%
0
0,00000 0,00050 0,00100 0,00150 0,00200
REGANGAN
Pada grafik di atas menunjukkan bahwa hubungan grafik antara tegangan dan
regangan pada mortar normal, NaCl 2%, NaCl 5% pada umur 28 hari.. Adapun