Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PUMPING CONCRETE

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah : Material Bangunan Gedung

Dosen Pengampu : Nursyafril, ST., SP1.

Disusun Oleh :

1. Muhammad Rio Perdinan 211144012


2. Muhammad Miftahul Riza 211144013
3. Muhammad Rafi Abrar Rizky 211144014
4. Nazwa Nabilla Dwiputriandari R 211144015
5. Nurhasanah Salsabila 211144016

D-4 Teknik Perawatan dan Perbaikan Gedung


Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bandung
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Pumping Concrete ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari pak Nursyafril pada mata kuliah Material Bangunan Gedung. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pumping
Concrete bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.

Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 8 Desember 2021

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Pumping Concrete............................................................................3
2.2 Sejarah Pumping Concrete.................................................................................3
2.3 Bagian-bagian Alat..............................................................................................4
2.4 Jenis-jenis Alat....................................................................................................6
2.5 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan.............................................................7
BAB III.................................................................................................................................9
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................9
3.2. Saran..................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pembangunan konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan


komposit yang terbuat dari kombinasi agregat dan pengikat semen. Bentuk paling
umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral
(biasanya kerikil dan pasir), semen dan air, agar beton mendapatkan kekuatan
yang diinginkan beton dapat di kombinasikan dengan tulangan. Dalam proyek
gedung bertingkat banyak, beton digunakan sebagai dasar pengecoran lantai atau
slab dari basement, ground floor, dan lantai tingkat 1, tingkat 2, dan seterusnya.
Secara konvensional, proses pengecoran beton dilakukan oleh pekerja secara
manual, di mana mulai dari proses pencampuran sampai dengan proses
penyaluran campuran ke tempat yang direncanakan.

Pada masa kini pembangunan semakin berkembang dan proyek dituntut harus
selaras dengan biaya, mutu, dan waktu. Perkembangan itu pasti akan diikuti
dengan teknologi peralatan yang lebih canggih dan pasti akan membantu
kelancaran pelaksanaan proyek. Begitu juga dalam dunia perbetonan, Alat yang
biasa digunakan dalam proyek konstruksi saat ini adalah concrete mixer truck,
concrete pump truk, concrete batching plant (tempat pembuatan beton ready
mix/beton segar).

Di antara beberapa alat berat perbetonan di atas, penggunaan concrete pump


truck dalam proyek adalah hal yang paling layak diperhatikan. Karena dengan
adanya alat berat ini, proyek yang berskala besar, bertingkat banyak dan sulit
dijangkau menjadi lebih efektif dan efesien dalam pengerjaannya, mulai dari
pengurangan gaji pekerja yang akan berdampak pada anggaran biaya, proses
pengerjaannya lebih cepat yang akan berpengaruh pada efesiensi waktu, hingga
mutu yang terjaga karena beton yang digunakan adalah beton segar (ready mix)
dari concrete batching plant dan beton dari batching plant ke lokasi proyek diantar
oleh truck mixer.

1
1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, ditarik rumusan masalah sebagai berikut :


1. Apakah itu concrete pump truck?
2. Bagaimana sejarah awal penggunaan concrete pump truck?
3. Bagaimana bagian-bagian dari concrete pump truck?
4. Bagaimana jenis-jenis concrete pump truck?
5. Apakah keuntungan atau kerugian menggunakan concrete pump
truck?

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pumping Concrete

Pompa beton adalah beton yang diangkut ke ketinggian dengan cara dipompa
menggunakan pompa beton. Metode ini digunakan ketika pekerjaan beton skala besar
pada ketinggian yang begitu tinggi dan sarana transportasi lainnya tidak mudah untuk
dikelola. Pompa beton telah dikenal selama lebih dari 50 tahun. Saat ini, beton dalam
jumlah besar dapat diangkut dengan cara memompa melalui jarak yang cukup jauh
dengan melewati pipa. Dalam banyak kasus, dapat dikirim ke lokasi yang tidak
mudah diakses oleh sarana transportasi lain. Sistem pompa beton pada dasarnya
terdiri dari corong tempat beton dikeluarkan dari mixer, kemudian ke pompa beton
itu sendiri, dan terakhir dari jalur suplai tempat beton dibawa.

2.2 Sejarah Pumping Concrete

Pumping concrete tidak diketahui dengan pasti awal penggunaannya,


tetapi hak paten pertama pumping concrete telah dimiliki oleh Amerika sejak
tahun 1913. Sekitar tahun 1930 sebuah perusahaan di Jerman memulai
produksi pumping concrete dengan mesin satu silinder. Penelitian dan
pengembangan pumping concrete dilakukan secara berlanjut dan pembuatan
pumping concrete harus dibawah lisensi dari Amerika, Perancis, Belanda dan
Inggris. Bagaimanapun juga desain untuk peningkatan mutu pumping concrete
masih diperlukan. Pada periode ini telah diperkenalkan klep peluncur untuk
menggantikan klep sebelumnya.
Ketika pembangunan di Eropa dimulai lagi setelah Perang Dunia ke-2
pumping concrete masih dikemudikan dengan menggunakan sistem mesin.
Pada masa berikutnya mulai dikenalkan concrete pump dengan sistem
hidrolik. Pada tahun 1950 dan tahun 1960-an Wirtschaft Warder memberi
suatu masukan untuk peningkatan pumping concrete. Jerman Barat sedang
mengadakan pembangunan dengan cepat dan pumping concrete digunakan
secara luas. Sebagai hasilnya Jerman barat menjadi pemimpin dunia dalam
pembuatan pumping concrete dan hampir 40% pembangunan di Jerman Barat
menggunakan pumping concrete, dibandingkan dengan Inggris hanya 10%
saja yang menggunakan pumping concrete dalam pembangunan. Suatu
laporan pada tahun 1986 mencatat perbedaan sikap tentang pumping concrete
antara Inggris dengan Jerman Barat. Bila Jerman Barat menganggap dengan
menggunakan pumping concrete pekerjaan dapat lebih cepat bila
dibandingkan cara tradisional, sedangkan 8nggris menganggap dengan
menggunakan concrete pump biaya yang dikeluarkan akan lebih mahal
dibanding dengan cara tradisional.

3
Setelah Perang Dunia ke-2 penggunaan concrete pump di Inggris
mempunyai permasalahan. Hal yang dipermasalahkan para pemakai concrete
pump di Inggris adalah tentang kehandalannya. Para pemakai menganggap
pipa pada concrete pump dapat menyebabkan kemacetan yang disebabkan
oleh campuran beton yang mengeras.
Inggris membuat kemajuan dalam desain klep concrete pump untuk
campuran beton di dalam penggunaannya. Bagaimanapun juga, kemajuan
dalam mendesain campuran beton untuk concrete pump sudah ditingkatkan di
dalam penggunaannya.
Sejak akhir Perang Dunia ke-2, kontraktor dari negara-negara lain melihat
bahwa metoda menempatkan beton harus disesusaikan lagi dalam
pengerjaannya. Kemudian diputuskan untuk penggunaan concrete pump, para
kontraktor mengubah secara otomatis metoda pekerjaan mereka. Sebagai
contoh, mendesain ukuran papan, format pengerjaannya, tulangan baja yang
digunakan dan fasilitas untuk mempermudah suplai beton dalm
pengerjaannya. Dengan kata lain, pemompaan beton selalu dipertimbangkan
dalam memprogram bagian integral dan mengorganisir suatu proyek.
Pompa beton sudah cukup lama digunakan dalam pekerjaan konstruksi.
Cara kerja pompa beton yaitu menggerakkan material melalui suatu pipa atau
slang.
Pompa disebut juga peristaltic yang mempunyai penggerak/pemutar yang
memberikan tekanan kedalam pipa, menyedot kearah dalam dan menekan
keluar sampai keujung pipa. Dalam pekerjaannya pipa menyimpan dan
mencegah mesin kontak dengan material sewaktu bergerak.
Concrete pump adalah suatu alat yang menggunakan pompa peristaltic
yang telah dikembangkan. Salah satu contoh penggerak untuk
menggerakkan/menyalurkan beton ketempat yang dituju. Pipa tersebut biasa
dikendalikan ketika ada tekanan, tapi untuk mengisi kembali ke dalam corong
(“hopper”), corong tersebut harus dalam keadaan kosong.
Pompa piston lebih banyak digunakan dibandingkan dengan pompa
peristaltic dalam bebarapa tahun pada awal penggunaannya. Tetapi sekarang
pompa beton lebih banyak digunakan.
Pompa beton merupakan peralatan penyalur beton. Pemompaan pertama
kali digunakan dalam pembuatan terowongan dimana tidak ada lagi metoda
lain yang lebih efektif.

2.3 Bagian-bagian Alat

Concrete Pump dibagi menjadi 3 bagian penting:


1. Trailer
Trailer adalah suatu bagian dari concrete pump yang utama dan
berfungsi untuk membawa boom pump dan line pump.

4
Keterangan :
a. Slewing head (on/oft)
b. Delivery line (pipa penyalur)
c. Boom cylinder 1 with safety valve (silinder boom dengan
penutup 1 katup penutup)
d. Boom section 1(boom 1)
e. Boom cylinder 4 with safety valve (silinder boom dengan 4
katup penutup)
f. Boom section 4 (boom 4)
g. Boom cylinder 2 with safety valve (silinder boom dengan 2
katup penutup)
h. Boom section 2 (boom 2)
i. Boom cylinder 3 with safety valve (silinder boom dengan 3
katup penutup)
j. Boom scction 3 (boom 3)
k. Boom pedcstal (tumpuan boom)
l. Support leg (Front)
2. Boom Pump
Boom pupm terdiri dari truk dan kerangka penyangga. Boom pump
digunakan untuk menuangkan dari slab padat saat cetakan beton siap
untuk di cor pada bangunan tingkat tinggi, dengan volume yang besar
dan untuk proyek industri.

5
3. Line Pump
Line Pump adalah alat serba guna (pipa penyaluran beton saat
memompa beton) yang mudah dibawa khusus digunakan untuk
memompa beton tetapi tidak hanya digunakan memompa beton
struktur tetapi juga untuk spesies semen atau adukan semen encer,
beton basah, adukan kapur atau mortar.
Cara kerja line pump untuk jenis bola katup pompa yang model
terkecilnya sering disebut pompa adukan banyak digunakan untuk
struktur beton dimana keluarannya sesuai untuk volume beton rendah.
alat ini juga digunakan untuk memperbaiki beton dibawah air,
memompa atau mengecor beton dengan kekutan tinggi.

2.4 Jenis-jenis Alat

1. Pompa longboom

2. Pompa standar

6
3. Pompa mini

4. Pompa portable

2.5 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan

Keuntungan
1. Waktu Pengerjaan Lebih Efisien
Dengan menggunakan concrete pump,waktu yang dibutuhkan
untuk mengerjakan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi
dan ruang pekerjaan yang sangat luas akan lebih efisien
dibandingkan jika dikerjakan secara manual.
2. Lebih Ekonomis
Biaya yang dikeluarkan akan lebih sedikit dan tidak
memerlukan tenaga yang banyak. Dengan concrete pump nantinya
akan hanya memerlukan biaya sewa alat dan upah operator.

7
3. Mempermudah Pekerjaan
Daya jangkau concrete pump sangat luas sehingga akan
mempermudah dalam pengecoran beton.
4. Kualitas Beton tetap terjaga
Dengan concrete pump, beton yang akan digunakan dalam
pengecoran akan terhindar dari pencemaran atau tercampurnya
beton dengan campuran-campuran lain. Beton akan terlindungi
dengan adanya pipa karet saat berada dalam pompa, tidak ada
pemisahan campuran saat pengecoran berlangsung dan akan lebih
konstan dalam pelaksanaannya dengan efek getaran yang lebih
sedikit.

Kerugian
1. Kekuatan atau kualitas campuran beton berkurang
Campuran beton akan masuk kedalam pompa ketika pipa
karet rusak,hal tersebut akan merusak piston pada pompa dan
menyebabkan keausan campuran beton. Jika terjadi keausan
campuran beton maka kualitas dari beton tersebut juga akan
berkurang.
2. Harga sewa mahal
Jika pada proyek dengan pengerjaan betonisasi bervolume
sedikit akan sangat mahal biayanya dibanding pengecoran secara
manual dan menggunakan teknik estafet.
3. Suara Bising Mesin
Pompa beton menggunakan tenaga mesin diesel dengan
bahan bakar solar, dan menggunakan sistem hidraulik untuk
memompa beton. Pada saat pengerjaan cor akan sangat bising,
sama ketika kita mendengarkan suara mesin diesel pada
umumnya.

8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Penggunaan concrete pump sangat membantu dan berguna untuk


pekerjaan pengecoran beton, sebab besarnya kapasitas kerja concrete
pump, efesien waktu pekerjaan. Dengan begitu, secara tidak langsung
concrete pump juga bisa menghemat biaya proyek karena dilihat dari
kapasitas kerja yang besar, tenaga kerja dalam proyek bisa dikurangi
sehingga biaya untuk membayar tenaga kerja dapat dialokasikan kepada
hal-hal lain. namun dalam menggunkannya perlu diperhatikan persiapan
pelaksanaan pekerjaan dan keselamatan kerja. Petugas pengoperasi
(operator) concrete pump harus menggunakan alat-alat keselamatan
Pemilihan tipe concrete pump yang sesuai akan sangat membantu
pekerjaan konstruksi. Apabila proyek besar yang membutuhkan
pengecoran beton dengan kapasitas yang besar, maka perlu concrete pump
dengan kapasitas yang besar. Tetapi sebaliknya jika proyek konstruksi
kecil menggunakan concrete pump dengan kapasitas kecil. Pemilihan tipe
concrete pump ini dapat meminimalisasi biaya, dengan harga jual maupun
harga beli dan harga sewanya.

3.2. Saran

Sebelum memutuskan untuk mempergunakan concrete pump, terlebih


dahulu kita harus mempertimbangkan hal-hal yang menjadi dasar dalam
pemilihan alat, diantaranya adalah :
1. Perhatikan volume pekerjaan pengecoran.
Apabila volumenya tidak terlalu besar sebaiknya tidak
menggunakan concrete pump karena biaya yang dikeluarkan akan
lebih besar.
2. Pemilihan tipe concrete pump harus disesuaikan dengan biaya yang
ada.

9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.indonesiareadymix.com/kelebihan-dan-kekurangan-menggunakan-
concrete-pump-pompa-beton-untuk-bangunan-anda/
https://theconstructor.org/concrete/pumped-concrete-pump-types-selection/6081/

10

Anda mungkin juga menyukai