Sebab belum tentu tiap-tiap type alat pancang tersebut sesuai dengan tiang pancang
yang akan kita pancangkan, kondisi tanah setempat dan waktu yang kita perlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan pemancangan tersebut :
1) Pada pekerjaan pemancangan tiang pancang beton precast yang berat ke dalam
lapisan tanah yang padat seperti pada stiff clay, compact gravel dan sebagainya maka
akan sesuai bila kita pilih alat pancang yang mempunyai :
Berat penumbuk (hammer) yang besar.
Tinggi jatuh pendek.
Kecepatan hammer yang rendah pada saat hammer menimpa tiang pancang.
Dengan keadaan alat pancang seperti di atas akan diperoleh lebih banyak energi yang
disalurkan pada penurunan tiang pancang dan mengurangi kerusakan-kerusakan pada
kepala tiang pancang akibat pemancangan. ype alat pancang yang sesuai dengan
pekerjaan ini adalah type Single – Acting Hammer.
2) Bila pada pemancangan tiang pancang yang ringan atau tiang pipa pada tanah padat
akan sesuai bila dipergunakan “double – Acting Hammer”. Dengan alat ini maka
kecepatan penumbukan tiang pancang akan lebih cepat bila dibandingkan dengan alat
pancang lain. Dengan demikian akan mempercepat waktu pemancangan.
Pada pemancangan tiang-tiang pancang dan baja yang berbentuk pipa tipis sering
terjadi pipa tersebut rusak sebelum mencapai kedalaman yang direncankan, hal ini
dapat dihindari dengan :
Waktu yang diperlukan untuk pemancangan adalah merupakan faktor yang penting
dalam pekerjaan pemancangan tiang pancang. Misalnya saja waktu pemancangan
yang diperlukan untuk pemancangan tiang dengan alat pancang drop – hammer relatif
lebih lama jika dibandingkan dengan alat-alat pancang type lain. Jadi jelaslah bahwa
pemilihan type alat pancang sangat besar pengaruhnya pada perencanaan dan
pelaksanaan pekerjaan pemancangan tiang pancang. PEmilihan berat penumbuk
(hammer) tergantung pada berat tiang pancang yang akan dipancang.
B = 0,5 P + 600 kg *)
Diaman :
dikutip :
SPESIFIKASI
Spesifikasi tentang alat ini dapat dilihat pada BS4408 pt.4 atau ASTM
G80S-89
1. Kelebihan dan Kekurangan “Hammer Test”
Kelebihan :
Murah
Pengukuran bisa dilakukan dengan cepat
Praktis (mudah digunakan)
Tidak merusak
Kekurangan :
2. Kalibrasi
Seperti yang disebutkan sebelumnya, banyak sekali variabel yang
berpengaruh terhadap hasil pengukuran dengan menggunakan peralatan
hammer. Oleh karena itu sangat sulit untuk mendapatkan diagram
kalibrasi yang bersifat umum yang dapat menghubungkan parameter
tegangan beton sebagai fungsi dari pada jumlah skala pemantulan
hammer dan dapat diaplikasikan untuk sembarang beton
Jadi diagram kalibrasi sebaiknya berbeda untuk setiap jenis campuran
beton yang berbeda. Oleh karena itu setiap jenis beton yang berbeda
perlu diturunkan diagram kalibrasi dan perlu dilakukan pengujian tekan
sample hasil coring untuk setiap jenis beton yang berbeda dari struktur
yang sedang ditinjau. Hasil uji coring tersebut kemudian dijadikan
sebagai konstanta untuk mengkalibrasikan bacaan yang didapat dari
peralatan hammer tersebut.
Jadi penggunaan diagram kalibrasi yang dibuat oleh produsen alat uji
hammer sebagainya dihindarkan, karena diagram kalibrasi tersebut
diturunkan atas dasar pengujian beton dengan jenis dan
ukuran agregat tertentu, bentuk benda uji yang tertentu dan kondisi test
yang tertentu.
PERSIAPAN DAN TATA CARA PENGUJIAN
1. Persiapan
Menyusun rencana jadwal pengujian, mempersiapkan peralatan-
peralatan serta perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan
Mencari data dan informasi termasuk diantaranya data tentang letak
detail konstruksi, tata ruang dan mutu bahan konstruksi selama
pelaksanaan bangunan berlangsung
Menentukan titik test
Titik test untuk kolom diambil sebanyak 5 (lima) titik, masing-masing
titik test terdiri dari 8 (delapan) titik tembak, untuk balok diambil
sebanyak 3 (tiga) titik test masing-masing titik terdiri dari 5 (lima)
titik tembak sedangkan pelat lantai diambil sebanyak 5 (lima) titik test
masing-masing terdiri dari 5 (lima) titik tembak