Anda di halaman 1dari 3

Quality Control

a. Slump Test
1. Basahi cetakan kerucut dan plat dengan kain basah
2. Letakkan cetakan di atas plat
3. Isi 1/3 cetakan dengan beton segar, padatkan dengan batang logam sebanyak merata
dengan menusukkannya. Lapisan ini penusukan bagian tepi dilakukan dengan besi
dimiringkan sesuai dengan dinding cetakan. Pastikan besi menyentuh dasar. Lakukan
25x tusukan.
4. Isi 1/3 bagian berikutnya (menjadi terisi 2/3) dengan hal yang sama sebanyak 25x
tusukan. Pastikan besi menyentuh lapisan pertama.
5. Isi 1/3 akhir dengan hal yang sama sebanyak 25 x tusukan. Pastikan besi menyentuh
lapisan kedua.
6. Setelah selesai dipadatkan, ratakan permukaan benda uji, tunggu kira-kira 1/2 menit.
Sambil menunggu bersihkan kelebihan beton di luar cetakan dan di plat.
7. Cetakan diangkat perlahan tegak lurus ke atas.
8. Ukur nilai slump dengan membalikkan kerucut di sebelahnya menggunakan perbedaan
tinggi rata-rata dari benda uji.
9. Toleransi nilai slump dari beton segar  ±  2 cm 
10. Jika nilai slump sesuai dengan standar, maka beton dapat digunakan.

b. Pembuatan dan Pemeliharaan Sampel


1. Bila beton memenuhi uji slump kemudian beton di masukkan ke dalam cetakkan
2. Dimasukan kedalam cetakan kubus dengan cara di rojok dengan besi penusuk sehingga
cetakan yang dihasilkan tidak berongga
3. 1 hari setelah Beton di masukkan kedalam cetakkan, beton selanjutnya di rendam
4. Sebelum semua beton direndam, timbang dahulu dan catat berat masing-masing beton
5. Rendam semua bagian beton dengan air sampai semua bagian beton tertutup air
6. Masa perendaman selama 13 dan 27 hari
7. Setelah 13 dan 27 hari, beton yang direndam tadi diangkat dan dikeringkan dengan cara
di angin anginkan selama 24 jam
8. Setelah benar-benar kering , beton tadi ditimbang dan dicatat berat masing-masing
beton.

c. Pengujian Kuat Tekan Beton :


- Setelah waktu perawatan beton berakhir selama 14, dan 28 hari dilakukan pengujian
kuat tekan beton menggunakan alat uji kuat tekan beton berbentuk kubus dengan
ukuran 15x15x15 cm. Bila hasil uji kuat tekan selama 14 hari dan 28 hari di
laboratorium tidak memenuhi syarat yang di tetapkan di dalam kontrak, maka
dilakukan uji kuat tekan dengan metode hammer test.
- Pengujian dengan metode hammer test dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Persiapan dan cara pengujian


 Persiapan
1. Menyusun rencana jadwal pengujian, mempersiapkan peralatan-peralatan serta
perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan
2. Mencari data dan informasi termasuk diantaranya data tentang letak detail konstruksi,
tata ruang dan mutu bahan konstruksi selama pelaksanaan bangunan berlangsung
3. Menentukan titik test
4. Titik test untuk kolom diambil sebanyak 5 (lima) titik, masing-masing titik test terdiri
dari 8 (delapan) titik tembak, untuk balok diambil sebanyak 3 (tiga) titik test masing-
masing titik terdiri dari 5 (lima) titik tembak sedangkan pelat lantai diambil sebanyak 5
(lima) titik test masing-masing terdiri dari 5 (lima) titik tembak
 Tata Cara Pengujian
1. Sentuhkan ujung plunger yang terdapat pada ujung alat hammer test pada titik-titik
yang akan ditembak dengan memegang hammer sedemikian rupa dengan arah tegak
lurus atau miring bidang permukaan beton yang akan ditest
2. Plunger ditekan secara perlahan-lahan pada titik tembak dengan tetap menjaga
kestabilan arah dari alat hammer. Pada saat ujung plunger akan lenyap masuk
kesarangnya akan terjadi tembakan oleh plunger terhadap beton, dan tekan tombol yang
terdapat dekat pangkal hammer
3. Lakukan pengetesan terhadap masing-masing titik tembak yang telah ditetapkan semula
dengan cara yang sama
4. Tarik garis vertikal dari nilai pantul yang dibaca pada grafik 1 yaitu hubungan antara
nilai pantul dengan kekuatan tekan beton yang terdapat pada alat hammer sehingga
memotong kurva yang sesuai dengan sudut tembak hammer
5. Besar kekuatan tekan beton yang di test dapat dibaca pada sumbu vertikal yaitu hasil
perpotongan garis horizontal dengan sumbu vertikal. Oleh karena itu mutu beton yang
dinyatakan dengan kekuatan karakteristik α bk didasarkan atas kekuatan tekan beton
yang diperoleh pada saat pengetesan yang dilaksanakan perlu dikonversi menjadi
kekuatan tekan beton umur 28 hari.

Anda mungkin juga menyukai