Anda di halaman 1dari 2

2

Widyawati Adila/E021201095

BAB 7
PEMASARAN DIGITAL SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI PEMASARAN:
PERSPEKTIF PERILAKU KONSUMEN
Pemasaran digital adalah konsep pemasaran yang luas, menjelaskan pemasaran produk
atau layanan jasa menggunakan teknologi digital, terutama berbasis jaringan internet.Media
digital meliputi: program komputer dan perangkat lunak; citra digital, data dan data base, video
digital, video game; situs web termasuk media sosial; audio digital, seperti MP3; dan e-book.
Jumlah penduduk Indonesia juga terkenal aktif menggunakan media sosial digital.
Prediksinya, di tahun 2020 jumlah pengguna aktif internet di Indonesia akan mencapai 215 juta
dan menjadikannya populasi internet terbesar keempat di seluruh dunia. Peran aktif dalam
memanfaatkan media sosial sebagai alat komunikasi, penjualan langsung, akuisisi pelanggan,
dan retensi konsumen. Hal tersebut bersesuaian tujuan pemasaran, yaitu untuk memberikan
informasi kepada pemasar atau konsumen dalam perspektif perilaku konsumen tentang
kebutuhan pasar, pengalaman pelanggan, pergerakan, dan tren yang kompetitif.
Pemasaran digital sebagai alat komunikasi pemasaran, khususnya, media sosial yang
mendahului dalam perilaku konsumen, dalam pengambilan keputusan sebagai dampak
komunikasi teknologi digital, meliputi: pra-pembelian, kegunaan pembelian, dan tahap pasca
pembelian, sebagai perangkat dan fungsi perangkat digital.
1. PROFIL KONSUMEN PEMASARAN DIGITAL
Profil konsumen pemasaran digital sebagai pengguna inovasi komunikasi pemasaran
digital yang menghubungkan perusahaan ke pasar dan persaingan perusahaan dengan mesin
pencari sebagai kolaborator dan platform pemasaran digital (interaksi kontekstual),

Konsumen target sasaran perempuan sedikit lebih banyak, yaitu sebesar 55,03%
dibandingkan laki-laki sebesar 44,97%. Hal ini berarti, kecenderungan pengguna pemasaran
digital hampir sama antar laki-laki atau perempuan, terus meningkat secara kuantitatif.
Konsumen ini rata-rata memiliki kebiasaan belanja atau membeli sesuatu produk dalam
sebulan secara online.
2. PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMASARAN DIGITAL
Perilaku baru dalam berkomunikasi pemasaran melalui penggunaan mesin pencari (SEO),
membantu perusahaan mengoptimalkan pencarian dan penemuan pesan konten online
tertinggi dari pencarian kata kunci tertentu. Perilaku baru konsumen menggunakan mesin
pencari pemasaran (SEM), memungkinkan konsumen membeli produk/layanan jasa hasil
pencarian saat mereka online melalui bentuk komunikasi pemasaran berbayar atau
proaktif.Hasil penelitian menemukan perilaku konsumen menggunakan internet per hari untuk
aktivitas pemasaran digital adalah 2-3 jam sehari sebesar 48% dari total sampel populasi.
2

Kemudian 4-5 jam sehari sebesar 21% dan 1 jam sehari sebesar 21% (Gambar 21).Preferensi
konsumen penggunaan pemasaran digital sebagai alat komunaksi pemasaran terutama pada
toko online sebesar 48%. Kemudian masing-masing jejaring sosial sebesar 30%, situs web
sebesar 15%, dan mailing list sebesar 8% (Gambar 22).
Pemasaran digital tidak memiliki batasan. Perusahaan dapat menggunakan perangkat
digital, seperti smartphone, tablet, laptop, TV, konsol game, display. Selain itu, iklan digital,
serta media, seperti jejaring sosial, SEO (pengoptimalan mesin pencari), video, email, dan
banyak lagi untuk mempromosikan perusahaan sendiri dan produk/layanannya.
Paling menarik konsumen menunjukkan minat pada produk pakaian jadi ketika mencari
atau berbelanja online meskipun produk eletronik dan produk lainnya, seperti aksesori, dan
produk kepariwisataan juga dicari (Gambar 23). Minat mencari pakaian sebesar 34% dan
paling rendah pada produk kepariwisataan hanya sebesar 10% dari total jumlah konsumen.
Penelitian ini juga menemukan media komunikasi pemasaran digital populer dalam
komunikasi pemasaran digital/ Mayoritas konsumen mengikuti pesan konten video dan pesan
konten video lebih menarik (Gambar 24). Media komunikasi pemasaran terpopuler dalam
pemasaran digital sebagai alat komunikasi pemasaran adalah video sebesar 53%, kemudian
media bergambar/poster sebesar 24%, media tertulis atau postingan teks sebesar 15%, dan
media tidak populer adalah media audio hanya sebesar 8%.
Alat pemasaran digital merupakan dekonstruksi alat pemasaran tradisional dan telah
sangat penting dalam memberikan interaktivitas kepada konsumen dan produsen dalam proses
pemasaran.
Di masa pendemi Covid-19 ini, pemasaran digital produk kepariwisataan tidak diminati
konsumen. Perubahan perilaku konsumen harus dimanfaatkan melalui peningkatan strategi
komunikasi pemasaran untuk meningkatkan setiap minat beli konsumen pada produk.

Anda mungkin juga menyukai