Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Student Teknik Sipil

Edisi Volume 2 No. 2 Mei 2020


e-ISSN : 2686-5033

Stabilisasi Tanah Lempung Dengan


Menggunakan Serbuk Batu Karang
Syahrul Hidayatullah
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Sukabumi.

Email : Plosyahrul@gmail.com
ABSTRAK

Tanah lempung merupakan tanah yang memiliki sifat yang khas yaitu bila dalam keadaan
kering akan bersifat keras tetapi jika basah akan bersifat plastis dan kohesif, hal tersebut
mengakibatkan konstruksi yang berdiri di atasnya mengalami kerusakan. Stabilisasi tanah
merupakan suatu cara untuk memperbaiki tanah yang tidak stabil seperti tanah lempung, ada
beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menstabilisasi tanah yaitu dengan mencampurkan
serbuk batu karang. Serbuk batu karang merupakan hasil penghalusan dari batu karang
material yang banyak mengandung silika dan material pozzolan karena mengandung unsur
kapur bebas yang dapat mengeras dengan sendirinya mengingat sifat serbuk batu karang yang
bisa mengikat air. Serbuk batu karang merupakan suatu bahan stabilisasi tanah yang bisa
dicocokan dan digunakan untuk meningkatkan kondisi tanah yang tidak stabil karena serbuk
batu karang dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas mineral yang ada pada tanah dan
meningkatkan ikatan antar partikel dalam tanah, sehingga dapat meningkatkan daya dukung
dan kuat tekan tanah.

Dari hasil pengujian yang dilakukan, didapat kesimpulan dari analisa data tinjauan sifat fisik
tanah dan hasil kompaksi dengan melakukan percampuran serbuk batu karang dengan
persentase 30%,35%,40%,45% dan 50% pada tanah lempung, adalah sebagai berikut.
Penambahan serbuk batu karang mengalami peningkatkan terhadap berat isi kering pada
pencampuran 50% sebesar 1,65% dari berat isi kering tanah asli. Maka, pada pencampuran
serbuk batu karang sebanyak 50% dapat meningkatkan kepadatan tanah dan menurunkan nilai
indek plastisitas sampai 9.77%. serbuk batu karang untuk stabilisasi tanah dapat menurunkan
kadar air optimum, semakin banyak serbuk batu karang yang digunakan maka kadar air
optimum semakin menurun. Penurunan kadari air optimum sebesar 29.8%.

Kata Kunci : Stabilisasi, Tanah Lempung, Serbuk Batu Karang, Kompaksi

168
Jurnal Student Teknik Sipil
Edisi Volume 2 No. 2 Mei 2020
e-ISSN : 2686-5033

STABILIZATION OF CLAY USING CORAL STONE POWDER


Syahrul Hidayatullah1, Haadi Kusumah2, Yuni Sri Wahyuni3
Civil Engineering, Faculty of Science and Technology, Muhammadiyah
University, Sukabumi
Email : Plosyahrul@gmail.com

ABSTRACT
Clay is a soil with a characteristic when it is dry it will be hard but if it is wet it will
be plastic and cohesive, it will cause the construction standing on it to be damaged. Soil
stabilization is a way to improve unstable soils such as clay, there are several ways that can
be done to stabilize the soil by mixing rock powder. Coral stone powder is the result of
refinement of rock material that contains a lot of silica and pozzolan material because it
contains the element of free lime which can harden by itself considering the nature of rock
powder that can bind water. Coral powder is a soil stabilization material that can be matched
and used to improve unstable soil conditions because coral powder can improve the quality
of minerals in the soil and increase bonding between particles in the soil, thereby increasing
the carrying capacity and compressive strength of the soil.
From the results of the tests conducted, the conclusions obtained from the analysis of
data on the physical properties of the soil and the results of compacting by mixing rock powder
with a percentage of 30%, 35%, 40%, 45% and 50% in clay soil, are as follows. The addition
of coral powder increased the weight of the dry contents at 50% mixing by 1.65% of the dry
weight of the original soil. So, by mixing rock powder by 50% it can increase soil density and
reduce the plasticity index value to 9.77%. Coral pollen for soil stabilization can reduce
optimum water content, the more the coral powder is used, the optimum level will decrease.
The decrease in the optimum water level is 29.8%.
Keywords: Stabilization, Clay Soil, Coral Powder, Compact

169
Jurnal Student Teknik Sipil
Edisi Volume 2 No. 2 Mei 2020
e-ISSN : 2686-5033
(maintenance) dan pembangunan jalan
PENDAHULUAN
yang ekonomis, tidak menutup kemungkinan
Jalan raya merupakan sarana
dalam hal pemeliharaan (maintenance) dan
perhubungan darat yang besar pengaruhnya
pembangunan jalan tidak lain sangat
terhadap perkembangan suatu daerah baik
membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
jalan di tingkat nasional, provinsi,
Disamping itu ada daerah-daerah tertentu
kabupaten, kota serta jalan desa. Dengan
yang kondisinya menyulitkan upaya untuk
semakin berkembangnya lalu lintas,
mendatangkan bantuan, pemeliharaan jalan
kerusakan jalanpun semakin meningkat
yang teratur, serta pembangunan jalan yang
sehingga pembangunan jalan seharusnya
ekonomis dari daerah lain. Untuk mengatasi
diperhatikan agar jalan tersebut dapat
permasalahan dan meminimalisir keadaan
memberikan rasa aman dan nyaman bagi
tersebut, upaya yang dapat dilakukan adalah
pemakai jalan dan dapat memberikan
salah satunya menggunakan tanah lempung
manfaat sesuai dengan umur rencana serta
sebagai pengganti fungsi agregat untuk bahan
ekonomis. Sedangkan jika terjadi kerusakan
lapis pondasi bawah pada perkerasan jalan
jalan maka akan terjadi berbagai hambatan,
raya dengan dilakukan treatmen pada tanah
bukan hanya hambatan sosial dan ekonomi
lempung yaitu stabilisasi tanah.
tetapi bisa juga terjadi kecelakaan. Untuk
Tidak dapat diketahui sejak kapan
mendukung agar transportasi tersebut
manusia menggunakan tanah sebagai bahan
berjalan dengan baik, maka diperlukan suatu
bangunan karena pada awalnya, seni rekayasa
konstruksi yang dapat memenuhi syarat
tanah hanya dilaksanakan berdasarkan masa
spesifikasi.
lalu. Tetapi dengan berkembangnya ilmu
Guna memenuhi hal-hal tersebut diatas,
pengetahuan dan teknologi, perancangan dan
maka kontruksi jalan harus memenuhi
pelaksanaan pembangunan menjadi lebih
syarat-syarat tertentu, salah satu syarat
ekonomis dan lebih baik lagi menjadi lebih
tersebut adalah sifat material yang
diperlukan (Das, 1998).
digunakan sebagai bahan lapis perkerasan
Daerah Kabupaten Sukabumi sebagian
karena sangat menentukan daya dukung
besar tanahnya bertekstur sedang atau tanah
kontruksi jalan tersebut dalam memikul
lempung yang memiliki daya dukung yang
beban lalu lintas dan umur rencana jalan
terbilang rendah. Pada jenis tanah lempung
dalam pengunaanya.
dengan daya dukung yang terbilang rendah
Salah satu permasalahan yang di
maka harus terlebih dahulu dilakukan
hadapi kini adalah masalah pemeliharaan

170
Jurnal Student Teknik Sipil
Edisi Volume 2 No. 2 Mei 2020
e-ISSN : 2686-5033
tanah yang baik dan berdasarkan
perbaikan atau stabilisasi terhadap tanah
lempung untuk meminimalisir dampak yang kemampuan batu karang yang bisa

dapat diakibatkan oleh tanah tersebut. meproduksi kapur, salah satunya pozzolan

Agar tanah lempung dapat digunakan yang mengandung unsur silikat, maka dari itu

sebagai bahan lapis pondasi bawah (sub- serbuk batu karang cocok sebagai bahan untuk

base) maka perlu dilakukan perbaikan stabilisasi tanah Penelitian ini mengacu pada

terhadap sifat-sifat tanah lempung, salah hasil review jurnal penelitian dimana pada

satunya dengan cara distabilisasi dengan jurnal penelitian (Juanita, 2017) dengan judul

bahan-bahan tertentu. Proses stabilisasi “pengaruh penambahan serbuk batu karang

dilakukan dengan mencampurkan secara pada tanah lempung sekpansif terhadap nilai

langsung material tambahan pada tanah CBR tanah”. Dengan penambahan serbuk batu

lempung setelah dihancurkan terlebih karang sebanyak 0%, 5%,

dahulu dan diberi air. Kemudian setelah 10%, 15%, dan 20% dengan hasil nilai indeks

material tercampur dengan baik, maka tanah plastisitas nya sebesar 15,15% maka dari itu

campuran tersebut segera dipadatkan stabilisasi tanah tersebut belum memenuhi

kembali. Hasil campuran stabilisasi tanah standar bina marga dengan pariasi campuran

tersebut diharapkan dapat menghasilkan diantas, sehingga perlu adanya penelitian

kondisi tanah yang lebih baik dibandingkan lebih lanjut tujuannya yaitu untuk

sebelumnya. menurunkan nilai indeks plastisitas, karena

Ada beberapa cara yang dilakukan syarat dari pada hasil indeks plastisitas dari

untuk stabilisasi tanah agar biaya yang bina marga adalah maksimal IP 10%.

diperlukan lebih murah, yaitu dengan Maka, perubahan campuran

memakai limbah-limbah yang dapat agregat dalam penelitian ini menjadi

dimanfaatkan (Yudhistira, 2014). Melihat 25%, 30%,

banyaknya perkembangan teknologi, 35%, 40% dan 45% diharapkan pada

khususnya untuk stabilisasi tanah penelitian ini, bisa memenuhi sebagai bahan

mengalami peningkatan, salah satu yang effektif terhadap lapis perkerasan

stabilisasi tanah yang akan diteliti dari hasil (subbase) jalan dan memenuhi standar

review jurnal penelitian yaitu dengan spesifikasi bina marga dengan nilai indeks

menggunakan serbuk batu karang. plastisitasnya dengan syarat yaitu nilai IP

Serbuk batu karang memiliki 10%.

kemampuan mengikat butiran-butiran


agregat untuk mendapatkan daya dukung

171
Jurnal Student Teknik Sipil
Edisi Volume 2 No. 2 Mei 2020
e-ISSN : 2686-5033
4. Pengujian Material Alam
RUMUSAN MASALAH
Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti
berat jenis, kadar air Serbuk batu karang.
menyimpulkan rumusan masalah.
Untuk mengetahui pencampuran pada
Bagaimana pengaruh campuran Serbuk Batu
pengujian kompaksi.
Karang sebanyak 30%, 35%, 40%,
5. Pembuatan Sampel Uji Kompaksi
45% dan 50% terhadap stabilisasi tanah
Pembuatan sampel uji untuk pengujian
dengan campuran tanah terganggu?
kompaksi dengan pemadatan modified pada
METODE PENELITIAN
tanah terganggu sebanyak 5 sampel, campuran
1. Metode Pengambilan Sampel
serbuk batu karang 30%, 35%,
Pengambilan sampel tanah dilakukan
40%, 45% dan 50%.
dengan 2 keadaan yaitu tanah tak terganggu
dan tanah yang terganggu. Untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
pengambilan sampel tanah tak terganggu 4.1 Analisis Uji Sifat Fisik Tanah
dilakukan dengan menggunakan tabung Dari hasil pengujian tanah asli yang
sampel pada kedalaman 0-50 cm dan 50- terdapat dalam lampiran, didapat karakteristik
100 cm sebanyak masing-masing 1 sampel, tanah sebagai berikut :
sedangkan untuk tanah yang terganggu Tabel 4.1.1 Karakteristik Tanah
menggunakan cangkul kemudian dimasukan Pemeriksaan Tanah Asli
kedalam karung. Kadar Air % 43.03
Berat Jenis 2.69
2. Klasifikasi Tanah
Batas Cair 61.2
Pengujian klasifikasi tanah yang akan Batas Plastis 48.08
dilakukan adalah pengujian tanah asli Indeks Plastisitas 13.12
dengan keadaan terganggu. Pengujian
Berdasarkan berat jenis tanah sebesar 2,69
klasifikasi tana yang dilakukan meliputi
dengan nilai plastisitas sebesar 9,77% tanah
kurva distribusi ukuran butir uji sarinan
tersebut temasuk kedalam tanah lempung non
yaitu analisis saringan.
organik dengan sifat plastisitas rendah, nilai
3. Pengujian Sifat Fisik Tanah
Pengujian pertama yang akan dilakukan plastisitas rendah (low plasticity) <35%
adalah pengujian tanah asli dengan menandakan bahwa tanah tersebut tidak
keadaan tak terganggu, Pengujian sifat memiliki banyak butiran lempung.
fisik tanah yang dilakukan meliputi kadar 4.2 Analisis Pengujian Serbuk Batu
air, berat jenis, batas cair, batas plastis dan Karang
indeks plastisitas.

172
Jurnal Student Teknik Sipil
Edisi Volume 2 No. 2 Mei 2020
e-ISSN : 2686-5033
standard modified didapat grafik sebagai
Pengujian terhadap serbuk batu karang
berikut :
yang dilaksanakan dalam penelitian ini
meliputi pengujian berat jenis dan kadar Tabel.4.1.4 Hasil Campuran Kompaksi

air. Hasil dari pengujian terdapat pada Persentase


Berat isi
Campuran Kadar Air
Kering
Tabel 4.1.2. Karakteristik Serbuk Batu Serbuk Batu Optimum
Maksimum
Karang Karang
C1 C2 C3
Pemeriksaan Tanah 37.93 1.4
Nilai Nilai Nilai 30% 36.92 1.42
Berat jenis 2.13 1.98 1.83 35% 35.87 1.44
30.73 30.58 30.43 40% 34.87 1.47
Kadar Air 45% 31.87 1.53
% % %
Rata-Rata 30.58% 50% 29.8 1.65

Gambar 4.1.5 Analisis Kompaksi


4.3 Komposisi Campuran untuk Uji
Kadar Air Optimum
Kompaksi 43
Dapat dilihat di tabel 4.1.3 untuk
Kadar Air
Optimum
37.93
38 36.96 35.87
34.87
komposisi percampuran serbuk batu karang 33 31.87
29.8
dan tanah asli terganggu pada pengujian 28
kompaksi. Pada contoh uji tanah 5000 gr 0 30 35 40 45 50)
Kadar Campuran
jika dicampurkan dengan 30% Serbuk batu
karang maka yang dibutuhkan adalah 3500 Gambar 4.1.6 Analisis Kompaksi
gr tanah + 1500 gr serbuk batu karang. Berat Isi Kering Optimum
Tabel 4.1.3. Komposisi Campuran Uji
1.7
Berat Isi Kering

1.65
Kompaksi 1.6
Maksimum

Pemeriksaan 30 35 40 45 50 1.5 1.53


1.47
1.4 1.42 1.44
1.4
Tanah 3500 3250 3000 2750 2500 1.3
0 30 35 40 45 50
Serbuk Batu
1500 1750 2000 2250 2500 Kadar Campuran
Karang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap


4.4 Analisis dan Pembahasan Hasil percampuran serbuk batu karang pada
Uji Kompaksi tanah asli terganggu mengalami penurunan
Dari hasil uji kompaksi yang terhadap nilai kadar air optimum dan
dilakukan di laboratorium menggunakan mengalami kenaikan terhadap nilai berat isi
kering optimum.

173
Jurnal Student Teknik Sipil
Edisi Volume 2 No. 2 Mei 2020
e-ISSN : 2686-5033

Terlihat pada gambar diatas, perubahan persentase 30%,35%,40%,45% dan 50%

yang signifikan teradap nilai berat berat pada tanah lempung, adala sebagai

kering maksimum terlihat pada berikut :


percampuran serbuk batu karang pada Penambahan serbuk batu karang
3
persentase 50% yaitu 1.6 gr.cm dan nilai mengalami peningkatkan terhadap berat
penurunan kadar air optimum pada isi kering pada pencampuran 50%
percampuran 50% yaitu 29.8. Peningkatan sebesar 1,65% dari berat isi kering tanah
persentase berat isi kering maksimum dan asli. Maka, pada pencampuran serbuk
penurunan kadar air optimum itu terjadi batu karang sebanyak 50% dapat
akibat percampuran dengan serbuk batu meningkatkan kepadatan tanah dan
karang. menurunkan nilai indek plastisitas
Pada penelitian ini menunjukan bahwa sampai 9.77%.
percampuran tanah untuk pemadatan
1. Penambahan serbuk batu karang
modified yang baik yaitu dengan
untuk stabilisasi tanah dapat
percampuran serbuk batu karang, karena
menurunkan kadar air optimum,
semakin banyak serbuk batu karang yang
semakin banyak serbuk batu karang
ditambakan maka kepadatan tanah semakin
yang digunakan maka kadar air
ada peningkatan teradap nilai berat kering
optimum semakin menurun.
maksimum, mengingat sifat yang dimiliki
Penurunan kadari air optimum
serbuk batu karang yaitu dapat mengikat
sebesar 29.8%.
air, namun pada percampuran persentase
2. Berdasarkan dari hasil pengujian
untuk serbuk batu karang yang menuranik
teradap nilai indeks plastisitas dibawa 10% yang telah dilakukan, perbaikan

adapada percampuran serbuk batu karang tanah lempung dengan

50% dengan nilai indeks plastisitas pencampuran serbuk batu karang

terendah 9.77%. sangat efektif untuk dilakukan


dalam uji kepadatan tanah, karena
KESIMPULAN
mengingat sifat yang dimiliki
1.1 Kesimpulan
serbuk batu karang yaitu dapat
Dari hasil pengujian yang dilakukan,
mengikat air.
didapat kesimpulan dari analisa data
1.2 Saran
tinjauan sifat fisik tanah dan hasil
1. Perlu ada penelitian lebih lanjut
kompaksi dengan melakukan
untuk mengetahui kadar-kadar kimia
percampuran serbuk batu karang dengan

174
Jurnal Student Teknik Sipil
Edisi Volume 2 No. 2 Mei 2020
e-ISSN : 2686-5033

yang terkandung pada serbuk batu dokumen.tips_sni-1964-2008-uji-

karang yang lebih efektif, sehingga berat- jenis-tanah.pdf

penggunaan serbuk batu karang bisa dokumen.tips_sni-1967-2008-cara-

dipakai sebagai bahan stabilisasi uji- penentuan-batas-cair-tanah

tanah yang ekonomis. Das (2006) - Principles of geotechnical


engineering.pdf
2. Perlu adanya tinjauan kembali
Jurnal_Studi perbandingan uji
dari segi tempat pengambilan sampel,
pemadatan standar dan uji pemadatan
agar bisa membandingkan mana yang
modified terhadap nilai koefisien.pdf
lebih baik.
SNI uji penentuan batas plastis dan
indeks plastisitas tanah.pdf
Ebook_Dasar Dasar PerbaikanTanah.pdf
DAFTAR PUSTAKA
SNI Cara uji berat jenis tanah.pdf
ASTM D-1557 (2012). Laboratory
Compaction Characteristics of Soil
Using Modified Effort (56,000 ft-
lbf/ft³(2,700 kN- ASTM D-2216 (2010).
Laboratory Determination of Water
(Moisture) Content of Soil and Rock by
Mas¹
ASTM D-4318 (2000). Liquid Limit, and
Plasticity Index of Soils¹
ASTM D-854 (2002). Specific Gravity of
Soil Solids by Water Pycnometer¹
Badan Standarisasi Nasional. 2008.
“Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air
Agregat Kasar”. SNI 1969-2008.
Badan Standariasasi Nasional : 2008.
“Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air
Agregat Halus”. SNI 1970-2008.
dokumen.tips_sni-1742-2008-uji-
kepadatan-ringan-tanah.pdf

175

Anda mungkin juga menyukai