Dikerjakan Oleh :
Nama : HARDIANSYAH
Nim : 1805903020098
Bidang : Transportasi
Dosen Pembimbing :
YULITA RAHMI, S.T., M.Eng
NIP : 199006162019032024
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR
ALUE PEUNYARENG - MEULABOH
2020
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LEMBAR PENILAIAN
Oleh :
Nama : HARDIANSYAH
Nim : 1805903020090
Nilai : ………..
LEMBAR KONSULTASI
Dosen Pengasuh
Assalamualaikum wr…wb…
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadiran allah swt yang telah
melimpahkan taufik dan hidayahnya serta izin karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas Perencanaan Konstruksi Geotek 1 ini. Tak lupa kita sanjungkan
shalawat serta salam kepada junjungan nabi besar Muhammad saw yang telah
membawa umat manusia dari alam jahiliyah ke alam islamiyah yang penuh dengan ilmu
pengetahuan seperti sekarang ini.
Penulis menyadari bahwa penulis ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu,
dengan segala kerendahan hati penulis memohon maaf jika terdapat kekurangan
ataupun kesilapan dalam laporan ini. Penulis sangat mengharapkan saran – saran dari
berbagai pihak untuk kemajuan dimasa yang akan datang, insha Allah.
Akhir kata,semoga Allah swt. memberikan balasan yang setimpal atas jasa dan
budi baik dari semua pihak yang membantu dalam penulisan laporan tugas perencanaan
ini, semoga dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, pembaca serta mahasiswa lainnya .
Meulaboh,Januari 2021
Penulis
(HARDIANSYAH)
NIM : 1805903020090
z
BAB I
PENDAHULUAN
Pondasi bangunan adalah konstruksi yang paling penting pada suatu bangunan,
karena pondasi sebagai penahan seluruh beban hidup (hidup dan mati) yang berada
di atasnya dan gaya-gaya dari luar titik pondasi didisain agar memiliki kapasitas daya
dukung dengan penurunan atau settietment. desain utamanya mempertimbangkan
penurunan dan gaya dukung tanah. ketika berbicara penurunan, yang
diperhitungkan biasanya penurunan total (keseluruhan bagian pondasi turun
bersama-sama) dan persamaan di differensial (sebagai pondasi saja yang
turun/miring).
Penurunan konsolidasi terjadi pada tanah berbutir halus, yang terletak dibawah
muka air tanah titik penurunan ini butuh waktu yang lamanya tergantung pada
kondisi lapisan tanah titik fase penurunan Terbagi 3, pertama fase awal yaitu
penurunan yang terjadi segera setelah beban bekerja, diakibatkan oleh keluarnya
udara dari rongga pori. kedua, fase konsolidasi primer yaitu penurunan yang
dipengaruhi oleh Kecepatan aliran air pori yang meninggalkan rongga pori-pori
tanah akibat beban.ketiga,fase konsolidasi sekunder penurunan lanjutan dari proses
konsolidasi primer, proses ini berjalan sangat lambat.
1.2 Maksud dan Tujuan
Tugas perencanaan geoteknik ini ini merupakan bagian dari kurikulum Fakultas
Teknik jurusan Teknik Sipil Universitas Teuku Umar. Tujuan dari perhitungan ini bagi
mahasiswa adalah:
Dapat memahami bagai bagaimana menganalisis daya dukung tanah
Dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di lapangan kerja
Dapat mengetahui bahwa bagaimana cara mendesain ukuran pondasi
dengan aman
Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi suatu pondasi
Dapat memahami tahapan mendesain pondasi dari perhitungan beban
konstruksi, perhitungan kemampuan dukung pondasi, sehingga
penurunan pada suatu pondasi.
2.1Beban Rencana
Beban rencana dibutuhkan dalam menentukan jenis dan bentuk pondasi yang
direncanakan pada suatu konstruksi. Beban rencana yang ditinjau terdiri dari beban
hidup dan beban mati titik perhitungan beban rencana dilakukan dengan
memperhatikan beban mati dan beban hidup yang bekerja pada setiap bagian
konstruksi tersebut dengan berpedoman pada peraturan pembebanan Indonesia (PPI
1983).
Dimana :
Nq = tan2 (45 + / 2)
Ny = (Nq - 1) tan(1.5 )
Tabel 2.1
Faktor bentuk pondasi (Sc Sq Sɣ), faktor kedalaman (dc dq dᵧ) dan factor kemiringan
beban (ic iq iᵧ) berturut-turut ditampilkan pada Tabel 2.2, Tabel 2.3, dan Tabel 2.4.
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4
Sehingga perhitungan daya dukung pondasi dangkal dengan beban axial pada tanah
pasir (tanah non kohesif), persamaan daya dukung pondasi dengan teori Meyerhof
dapat dilihat pada Persamaan berikut :
qu = Sq dq iq Po (Nq - 1) + Sᵧ dᵧ iᵧ 0.5 B ɣ Nᵧ
Dimana :
qu = Kapasitas Daya Dukung Ultimit (ton/m2)
Nc Nq Nᵧ = Faktor Daya Dukung Mayerhof
Q Mx . x Mx . y
τ= ± ±
A 1y 1x
Keterangan :
Kapasitas daya dukung dihitung berdasarkan atas sifat-sifat tanah dan dimensi
pondasi sedangkan tegangan kontak dihitung berdasarkan pada beban struktur diatas
pondasi (upper shructure voo) dan dimensi pondasi .
Hitungan antara keduanya dinyatakan dalam bentuk faktor keamanan dimensi:
s.f-1 artinya tegangan kontak sama dengan kapasitas daya dukung , lapisan
tanah tepat dalam seimbang menerima beban .
s.f>1, arahnya tegangan kontak lebih kecil dari, mobilisasi kemampuan daya
lapisan tanah tah dapat menerima beban.
s.f<1, artinya tegangan kontak lebih besar dari mobilisasi keamanan daya
dukung lapisan tanah dapat menerima beban .
Kapasitas daya dukung yang digunakan biasanya kapsitas daya dukung ultimate,
tetapi apabila diketahui s.f telah konservatif, kapasitas daya dukung tanah yang
digunakan adalah kapasitas daya dukung izin (allowable bearing capacity).
St = Si + Sc
dimana:
Si = penurunan pondasi tapak
St = penurunan pondasi tapak seketika
Sc = penurunan konsolidasi pondasi tapak
Bila suatu lapisan tanah lempeng jenuh air yang mampu mampat diberi
penambahan beban, maka penurunan akan terjadi dengan segera. Koefisien rembesan
lempeng adalah sangat kecil dibandingkan koefisien rembesan pasir sehingga
penambahan tekanan pori yang disebabkan oleh pembebanan akan berkurang secara
lambat laun dalam waktu yang sangat lama. Jadi untuk tanah yang jenuh, perubahan
volume yang disebabkan oleh keluarnya air pori dari dalam pori (konsolidasi) akan
terjadi penurunan segera, penurunan konsolidasi tersebut biasanya jauh lebih lama
dibandingkan dengan penurunan segera.
Penurunan segera atau prnurunan elastis dari suatu pondasi terjadi dengan segera
dengan pemberian beban tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan kadar air.
Besarnya penurunan ini akan bergantung pada ketentuan dari pondasi dan tipe dari
material dimana pondasi ini berada.
Penurunan (settiement ) pondasi yang terletak pada tanah berbutir halus yang
jenuh dapat dibagi 3 komponen yaitu penurunan segera (immodiate settietment)
penurunan konsolidasi sekunder, penurunan total adalah dari ketiga penurunan
tersebut.
Keterangan :
Si = H = penurunan seketika
Q = Beban aksial (Qteg.kontak)
B = Dimensi pondasi
m = angka pori (untuk pasir padat = 0.2 -0.4), (untuk lempung jenuh = 0.2- 0.3)
dilihat di tabel 2.5)
Ik.Iw = sifat elastis tanah : 1000 ksf = 10764.26 t/m3 (tabel 2.8) Tabel
2.4 Hanya untuk jenis tanah
Tabel 2.6 Harga Faktor Pengaruh
Sc=ΔH =
cc
1+ e
H . log(p 1+ Δp
po )
Dimana :
Sc = penurunan konsolidasi
p = tambahan tenaga pada tengah-tengah lapisan yang akan berkonsolidasi Cc =
Compression index (angka pori)
e0 = intial vadi index (angka pori) H
= ketinggian tanah
P0 = efektif overburden layer (tekanan awal)
PERHITUNGAN PEMBEBANAN
Pembebabanan dari konstruksi bangunan yang dilimpahkan kesetiap titik pondasi dihitung dengan
membaginya menjadi beban dari konstruksi lantai I dan lantai II dan beban atap. Perhitungan dilakukan
dengan memperhatikan beban mati dan beban hidup yang bekerja pada setiap bagin dari konstruksi
bangunan tersebut, serta dengan berpedoman pada peraturan Indonesia
Berat Jendela J1
Berat kusen jendela vertikal = (0.05 x 0.03 x 1.50) x 3 x 2712 = 18.306 kg
Berat kusen jendela horinzontal = (0.05 x 0.03 x 0.60) x x 2712 = 4.8816 kg
= 23.1876 kg
Berat kaca = (0.005 x 0.36 x 1.10)x 2 x 10 = 0.0396 kg
Berat daun jendela vertical = (0.10 X 0.10 X 1.40)x 4 x 2712 = 151.872 kg
Berat daun jendela horizontal = (0.10 X 0.10 X 0.40)x 4 x 2712 = 43.392 kg
= 195.264 kg
Total = 218.4912 kg
Berat ventilasi
Berat kusen ventilas vertical = (0.06 x 0.06x 0.40) x 2 x 980 = 2.8224 kg
Berat kusen ventilas horizontal = (0.06 x 0.06x 0.20) x 2 x 980 = 1.4112 kg
= 4.2336 kg
Berat Kaca =( 0.003 x 0.16 x 0.36) x 10 = 0.0172 kg
Total = 4.2508 kg
20.00
SELASAR
1.50 - 0.02 1.51
3 TOILET TOILET
PRIA WANITA
2.00 - 0.05 - 0.05
GUDANG 5.00
ARSIP
3.00
- 0.02
2
R.KERJA
± 0.00
A N A
5.00 5.00
1.50
SELASAR 1.51
- 0.02
- 0.17
- 0.32
- 0.47 B
MT - 0.62
1.50 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 1.50
A B C D E F
Pembebanan Lantai 1
Titik 1A
Berat Sloof = (0.20 X 0.30) x ½(4 + 5 ) x 2400 = 648 kg
Berat Kolom lantai 1 = (0.4 x 0.55 x 3.4 ) x 2400 = 1795.2 kg
Berat dinding = (0.13 x 3.4 x ½(4 + 5) x 1700)- ½(2.25 x 1.70) +(0.40 x 0.20 x 3)
=3381.3 – 2.1525 = 3379.1475 kg
Berat P1 = ½(347.3178) = 173.6589 kg
Berat ventilasi =½(4.2508) x 3 = 6.3762 kg
Total = 6002.3826 kg
Titik 2A
Berat Sloof = (0.20 X 0.30) x ½(5 + 5 + 4 ) x 2400 = 1008 kg
Berat Kolom lantai 1 = (0.4 x 0.55 x 3.4 ) x 2400 =1795.2 kg
Berat dinding = (0.13 x 3.4 x ½(5 + 5+ 4 ) x 1700)- ½(2.25 x 0.80) +(0.40 x 0.20
x 6) =5259.8 – 1.38 = 5258.42 kg
Berat P3 = ½(171.2058) = 85.6029 kg
Berat ventilasi =½(4.2508) x 6 = 12.7524 kg
Berat kolom Praktis = ½(0.13 x 0.13 x 3.4 ) x 2400 = 68.952 kg
Total = 8228.9273kg
Berat Tangga
Beban Mati
Plat tangga (7 cm) = (0.12 x 2.00x 6.58) x 2400 = 3790.08 kg
Tegel dan spasi (4cm) = (0.04 x 2.00 x 6.58 ) x 2200 = 1158.08 kg
Beban anak tangga = 2.00 x ½ (0.29 x 0.26) x 2400 = 180.96 kg
Total = 5129.12 kg
Beban Hidup (wl)
Wl = 19 x 2.00 x 0.4 x 250 x 0.75 = 2850 kg
Maka ,
Wu = 1.2 WD + 1.6WL = 1.2 (5129.12) + 1.6(2850) = 10714.944/4 =2678.736 kg
Total pembebanan = 8228.9273 + 2678.736 = 3507.6633kg
Titik 3A
Berat Sloof =(0.2 x 0.3) x ½(5 + 4 + 4) x 2400 = 936 kg
Berat Kolom lantai 1 = (0.4 x 0.55 x 3.4 ) x 2400 = 1795.2 kg
Berat dinding = (0.13 x 3.4 x ½(5 + 4 + 4) x 1700)- ½((2.25 x 0.80 x 2)+(0.40 x0.
20 x 5)) = 4884.1 –2.2 = 4881.9 kg
Berat P3 = ½ (171.2058) x 2 = 171.2058 kg
Ventilasi =½ (4.2508) x 5 = 10.627 kg
Berat kolom Praktis = ½(0.13 x 0.13 x 3.4) x 3 x 2400 = 206.856 kg
Total = 8000.7988 kg
Berat Tangga
Beban Mati
Plat tangga (7 cm) = (0.12 x 2.00x 6.58) x 2400 = 3790.08kg
Tegel dan spasi (4cm) = (0.04 x 2.00 x 6.58 ) x 2200 = 1158.08 kg
Beban anak tangga = 2.00 x ½ (0.29 x 0.26) x 2400 = 180.96 kg
Total = 5129.12 kg
Beban Hidup (wl)
Wl = 19 x 2.00 x 0.4 x 250 x 0.75 = 2850 kg
Maka ,
Wu = 1.2 WD + 1.6WL = 1.2 (5129.12) + 1.6(2850) = 10714.944/4 =2678.736 kg
Berat bordes
Beban Mati (WD)
Plat bordes (12cm) = 0.12 x 4.00 x2.68 x 2400 = 3087.36 kg
Tegel + spesi (4 cm) = 0.04 x 4.00 x 2.68 x 2200 = 943.36 kg
Total = 4030.72 kg
Beban hidup (wl)
Wl = 4.00 x 2.68 x 250 x 0.75 = 2010 kg
Maka ,
Wu = 1.2 WD + 1.6WL = 1.2 (4030.72)+ 1.6(2010) = 8052/2 = 4026 kg
Total Pembebanan =8000.7988 + 2678.736 + 4026 =14705.5348 kg
Titik = B1
Berat Sloof = (0.2 X 0.3) x ½(4 + 4 + 5) x 2400 = 936 kg
Berat Kolom lantai 1 = (0.4 x 0.55 x 3.4 ) x 2400 = 1795.2 kg
Berat dinding = (0.13 x 3.4 x ½(4 + 4 + 5 )x1700)- ½(2.25 x 1.70 x 2) +(0.40 x0.
20 x 6) =4884.1 – 4.305 = 4879.795 kg
Berat Ventilasi = ½(4.2508) x 6 = 12.7524 kg
Berat P1 = ½(347.3178) 2 = 173.6589kg
Total = 7797.4063kg
Titik 2B
Berat Sloof = (0.20 X 0.30) x ½(5 + 5 + 4 ) x 2400 = 1008 kg
Berat Kolom lantai 1 = (0.4 x 0.55 x 3.4 ) x 2400 = 1795.2 kg
Berat dinding = (0.13 x 3.4 x ½(5 + 5+ 4 ) x 1700)- ½(2.02 x 0.80)
=5259.8 – 0.808 = 5258.992 kg
Berat P3 = ½(171.2058) = 85.6029 kg
Berat kolom Praktis = ½(0.13 x 0.13 x 3.4 ) x 2400 = 68.952 kg
Total = 8216.7469 kg
Berat Tangga
Beban Mati
Plat tangga (7 cm) = (0.12 x 2.00x 6.58) x 2400 = 3790.08kg
Tegel dan spasi (4cm) = (0.04 x 2.00 x 6.58 ) x 2200 = 1158.08kg
Beban anak tangga = 2.00 x ½ (0.29 x 0.26) x 2400 = 180.96 kg
Total = 5129.12 kg
Beban Hidup (wl)
Wl = 19 x 2.00 x 0.4 x 250 x 0.75 = 2850 kg
Maka ,
Wu = 1.2 WD + 1.6WL = 1.2 (5129.12) + 1.6(2850) = 10714.944/4 =2678.736 kg
Total pembebanan = 8228.9273 + 2678.736 = 10907.6633 kg
Titik 3B
Berat Sloof =(0.2 X 0.3) x ½(5 + 4 + 4 + 4) x 2400 = 1224 kg
Berat Kolom lantai 1 = (0.4 x 0.55 x 3.4 ) x 2400 = 1795.2 kg
Berat dinding = (0.13 x 3.4 x ½(5 + 4 + 4 + 4)x1700 - ½((2.02 x 0.80 )+ (1.50 x
1.35) + (0.40 x 0.20)) = 6386.9 – 2.913 = 6383.987 kg
Berat J1 = ½(218.4912) = 109.2456 kg
Berat P3 = ½ (171.2058) x 2 = 171.2058 kg
Berat ventilasi = ½ (4.2508) x 5 = 10.627 kg
Berat kolom praktis = ½(0.13 x 0.13 ) x 3.4 x 2400 x 3 = 206.856 kg
Total = 9901.1214 kg
Berat Tangga
Beban Mati
Plat tangga (7 cm) = (0.12 x 2.00x 6.58) x 2400 = 3790.08 kg
Tegel dan spasi (4cm) = (0.04 x 2.00 x 6.58 ) x 2200 = 1158.08 kg
Beban anak tangga = 2.00 x ½ (0.29 x 0.26) x 2400 = 180.96 kg
Total = 5129.12 kg
Beban Hidup (wl)
Wl = 19 x 2.00 x 0.4 x 250 x 0.75 = 2850 kg
Maka ,
Wu = 1.2 WD + 1.6WL = 1.2 (5129.12) + 1.6(2850) = 10714.944/4 =2678.736kg
Berat bordes
Beban Mati (WD)
Plat bordes (12cm) = 0.12 x 4.00 x2.68 x 2400 = 3087.36 kg
Tegel + spesi (4 cm) = 0.04 x 4.00 x 2.68 x 2200 = 943.36 kg
Total = 4030.72 kg
Beban hidup (wl)
Wl = 4.00 x 2.68 x 250 x 0.75 = 2010 kg
Maka ,
Wu = 1.2 WD + 1.6WL = 1.2 (4030.72)+ 1.6(2010) = 8052/2 = 4026 kg
Titik 1C
Berat Sloof =(0.2 X 0.3) x ½(4 + 4 +5 ) x 2400 = 936 kg
Berat Kolom lantai 1 = (0.4 x 0.55 x 3.4) x 2400 = 1795.2 kg
Berat dinding =(0.13 x 3.4x½(4 + 4)x1700) - ½((2.25x 0 80 x 2)+(1.50 x 1.35) +
(0.40 x 0.20 x 6 )) = 3005.6 – 2.772 = 3002.828 kg
Berat P1 = ½(347.3178) = 173.6589 kg
Berat J1 = ½(218.4912) = 109.2456 kg
Berat ventilasi =½ (4.2508) x 6 = 12.7524 kg
Total = 6029.6849 kg
Titik 2C = 2D = 2E
Berat sloof =(0.2 X 0.3) x ½(5 + 5 ) x 2400 = 720 kg
Berat Kolom lantai 1 = (0.4 x 0.55 x 3.4 ) x 2400 = 1795.2 kg
Total = 2515.2 kg
Titik 3C = 1D = 3D = 1E = 3E
Berat Sloof =(0.2 x 0.3) x ½(4 + 4 +5) x 2400 = 576 kg
Berat Kolom lantai 1 = (0.4 x 0.55 x 3.4 ) x 2400 =1795.2 kg
Berat dinding = (0.13 x 3.4 x ½( 4 + 4 )x1700)- ½(( 1.50 x 1.35 x 7) + (0.40 x 0.20
x 21)) =3005.6 – 8.7675 = 2996.8325 kg
Berat J1 = ½ (218.4912) x 7 = 764.7192 kg
Berat ventilasi = ½ (4.2508) x 21 = 44.6334 kg
Total = 6537.3851 kg
Titik 1F = 3F
Beban Sloof =(0.2 X 0.3) x ½(4 + 5) x 2400 = 648 kg
Berat Kolom lantai 1 = (0.4 x 0.55 x 3.4 ) x 2400 = 1795.2 kg
Berat dinding = (0.13 x 3.4 x ½(4 + 5)x1700)- ½((1.50 x 1.35 x 4) + (0.50 x 0.20 x
12) = 3381.3– 5.01 = 3376.29kg
Berat J1 = ½(218.4912) x 4 = 436.9824 kg
Berat ventilasi = ½(4.2508) x 12 = 25.5048 kg
Total = 6281.9772kg
Titik 2F
Berat Sloof =(0.2X 0.3) x ½(5 + 5) x 2400 = 720 kg
Berat Kolom lantai 1 = (0.4 x 0.55 x 3.4 ) x 2400 = 1795.2 kg
Berat dinding = (0.13 x 3.4 x ½(5 + 5)x1700)- ½((1.50 x 1.35 x 2) + (0.50 x 0.20
x 6)) = 3757 – 2.505 = 3754.495 kg
Berat J1 = ½(218.4912) x 2 = 218.4912kg
Berat ventilasi = ½(4.2508) x 6 = 12.7524 kg
Total = 6500.9416 kg
20.00
1.20 1.20
3
BORDES
+ 2.47
5.00 5.00
R.AULA
2 + 4.00
10.00
T
A A
5.00 5.00
LOBBY
+ 4.00
1
BALKON
1.50 1.50
+ 4.00
B
20.00
PEMBEBANAN LANTAI II
Titik 1A
Berat balok lantai 1 = 0.15 x 0.13 x ½ (1.5+ 5 + 4) x 2400 =245.7 kg
Berat kolom lantai 2 = 0.4 x 0.55 x 3.8 x 2400 =2006.4 kg
Berat dinding = (0.13 x 3.8 x ½ (1.5 + 5 + 4)1700 )– ½(0.40 x 0.20 x3)
=4408.95 – 0.12= 4408.83 kg
Berat ring balok = ( 0.20 x 0.18 ) x½ (1.5 + 4 + 4) x 2400 =453.6 kg
Berat plafond = ½ (1.5 + 5 + 4) x 18=94.5 kg
Ventilasi = ½ (4.2508)x3 =6.3762 kg
Total = 7215.4062 kg
Berat Lantai
Beban Mati
Plat lantai = 0.12 x ½ (1.5+1.2+5+5+4) x 2400 =1684.8 kg
Tebal spesi dan tegel = 0.04 x ½ (1.5+1.2+5+4) x 2200 =514.8 kg
Plafond bawah = ½ (1.5+5+4) x 18 =94.5 kg
Total =2294.1 kg
Beban Hidup
Wl = ½ (1.5 + 5 + 4) x 250 x 0.75 = 984.375 kg
Wu =1.2(2294.1) + 1.6 (984.375) = 4327.92 kg
Titik 2A
Berat balok lantai 1 = 0.15 x 0.13 x ½ (5+ 4+ 5) x 2400 =327.6 kg
Berat kolom lantai 2 = 0.4 x 0.55 x 3.8 x 2400 =2006.4 kg
Berat dinding = (0.13 x 3.8 x ½ (5 + 2 + 5)1700 )– ½(0.40 x 0.20 x3)
=5038.8 – 0.12=5038.68 kg
Berat ring balok = ( 0.20 x 0.18 ) x½ (5 + 4 + 5) x 2400 =604.8 kg
Berat plafond = ½ (5 + 4 + 5) x 18=126 kg
Ventilasi = ½ (4.2508)x3 =6.3762 kg
Total = 8109.8562 kg
Berat Lantai
Beban Mati
Plat lantai = 0.12 x ½ (1.2+5+5+4) x 2400 =2188.8 kg
Tebal spesi dan tegel = 0.04 x ½ (1.2+5+5+4) x 2200 = 668.8 kg
Plafond bawah = ½ (5+5+4) x 18 =126 kg
Total = 2983.6 kg
Beban Hidup
Wl = ½ (1.2+5+5+4) x 250 x 0.75 = 1900.75 kg
Wu =1.2(2983.6) + 1.6 (1900.75) = 6621.52 kg
Titik 3A
Berat balok lantai 1 = 0.15 x 0.13 x ½ ( 5 + 4) x 2400 =210.6 kg
Berat kolom lantai 2 = 0.4 x 0.55 x 3.8 x 2400 =2006.4 kg
Berat dinding = (0.13 x 3.8 x ½ ( 5 + 4)1700 )– ½(0.40 x 0.20 x6)
=3779.1 – 0.24= 3778.86 kg
Berat ring balok = ( 0.20 x 0.18 ) x½ (5 + 4) x 2400 =388.8 kg
Berat plafond = ½ ( 5 + 4) x 18=81 kg
Ventilasi = ½ (4.2508)x6 =12.7524 kg
Total = 6478.4124 kg
Berat Lantai
Beban Mati
Plat lantai = 0.12 x ½ (1.2+5+4) x 2400 =1684.8 kg
Tebal spesi dan tegel = 0.04 x ½ (1.2+5+4) x 2200 =514.8 kg
Plafond bawah = ½ (1.5+5+4) x 18 = 81 kg
Total = 2280.6 kg
Beban Hidup
Wl = ½ (1.5 + 5 + 4) x 250 x 0.75 = 984.375 kg
Wu =1.2(2280.6) + 1.6 (984.375) = 4311.72 kg
Titik 1B
Berat balok lantai 1 = 0.15 x 0.13 x ½ (1.5+4+ 4+ 5) x 2400 =339.3 kg
Berat kolom lantai 2 = 0.4 x 0.55 x 3.8 x 2400 =2006.4 kg
Berat dinding = (0.13 x 3.8 x ½ (1.5 + 4 + 4 + 5)1700 )– ½(2.5 x 1.75 ) + (2.5 x
0.80) + (1.50 x 1.35 ) + (0.40 x 0.20 x3) =6088.55 –6.4525 =6082.0975 kg
Berat ring balok = ( 0.20 x 0.18 ) x½ (1.5+ 4 + 4 + 5) x 2400 =626.4 kg
Berat plafond = ½ (1.5+ 4 + 4 + 5) x 18=130.5 kg
P1 = ½ (347.39 )=173.695 kg
P2 =½ (182.0244) = 91.0122
J1 =½ (217.6912) = 108.8456
Ventilasi = ½ (4.2508)x3 =6.3762 kg
Kolom praktis =½ (0.13x0.13x3.8)x2400 =77.064
Total = 9641.6905 kg
Berat Lantai
Beban Mati
Plat lantai = 0.12 x ½ (1.5+4+4+5) x 2400 =2088 kg
Tebal spesi dan tegel = 0.04 x ½ (1.5+4+4+5) x 2200 = 6638 kg
Plafond bawah = ½ (1.5+4+4+5) x 18 =130.5 kg
Total = 8856.5 kg
Beban Hidup
Wl = ½ (1.5+4+4+5) x 250 x 0.75 = 1359.375 kg
Wu =1.2(8856.5) + 1.6 (1359.375) = 12802.8 kg
Titik 2B
Berat balok lantai 1 = 0.15 x 0.13 x ½ (5+ 5) x 2400 =245.7 kg
Berat kolom lantai 2 = 0.4 x 0.55 x 3.8 x 2400 =2006.4 kg
Berat dinding = (0.13 x 3.8 x ½ (5 + 5)1700 )– ½(2.25 x 1.75)
=4199 – 1.96875= 4197.03125kg
Berat ring balok = ( 0.20 x 0.18 ) x½ (5 + 5) x 2400 =432 kg
Berat plafond = ½ ( 5 + 5) x 18=90 kg
P1 = ½ (347.39 )=173.695 kg
Total = 7144.82425 kg
Berat Lantai
Beban Mati
Plat lantai = 0.12 x ½ (5+5) x 2400 =1440 kg
Tebal spesi dan tegel = 0.04 x ½ (5+5) x 2200 = 440kg
Plafond bawah = ½ (+5+5) x 18 =90 kg
Total =1970 kg
Beban Hidup
Wl = ½ (5 + 5) x 250 x 0.75 = 984.375 kg
Wu =1.2(1970) + 1.6 (984.375) = 3939 kg
Titik 3B
Berat balok lantai 1 = 0.15 x 0.13 x ½ (5+ 4+ 4) x 2400 =304.2 kg
Berat kolom lantai 2 = 0.4 x 0.55 x 3.8 x 2400 =2006.4 kg
Berat dinding = (0.13 x 3.8 x ½ (5 + 4 + 4)1700 )– ½(1.50 x 1.35) + (0.40 x 0.20
x6) =5458.7 – 1.4925=5457.2075 kg
Berat ring balok = ( 0.20 x 0.18 ) x½ (5 + 4 + 4) x 561.6 kg
Berat plafond = ½ (5 + 4 + 5) x 18=117 kg
J1 =½ (217.6912) = 108.8456
Ventilasi = ½ (4.2508)x6 =12.7524 kg
Total = 8568.0055 kg
Berat Lantai
Beban Mati
Plat lantai = 0.12 x ½ (1.2+5+4+4) x 2400 =2044.8 kg
Tebal spesi dan tegel = 0.04 x ½ (1.2+5+4+4) x 2200 = 624.8 kg
Plafond bawah = ½ (5+4+4) x 18 =117 kg
Total = 2786.6 kg
Beban Hidup
Wl = ½ (1.2+5+4+4) x 250 x 0.75 = 1331.25 kg
Wu =1.2(2786.6) + 1.6 (1331.25) = 3557.12 kg
Titik 1C=1D
Berat balok lantai 1 = 0.15 x 0.13 x ½ ( 4 + 4 +5 ) x 2400 =304.2 kg
Berat kolom lantai 2 = 0.4 x 0.55 x 3.8 x 2400 =2006.4 kg
Berat dinding = (0.13 x 3.8 x ½ ( 4 + 4)1700 )– ½(2.5 x 1.75) + (1.50 x 1.35 x 2) +
(0.40 x 0.20 x9) =3359.2 – 6.895= 3352.305 kg
Berat ring balok = ( 0.20 x 0.18 ) x½ (5 + 4) x 2400 =345.6 kg
Berat plafond = ½ ( 5 + 4) x 18=72 kg
P1 = ½ (347.39) =173.695 kg
J1 = ½ (217.6912)x2 =217.6912 kg
Ventilasi = ½ (4.2508)x9 =19.1286 kg
Total = 6491.0195 kg
Berat Lantai
Beban Mati
Plat lantai = 0.12 x ½ (1.2+5+4) x 2400 =1684.8 kg
Tebal spesi dan tegel = 0.04 x ½ (1.2+5+4) x 2200 =514.8 kg
Plafond bawah = ½ (1.5+5+4) x 18 = 81 kg
Total = 2280.6 kg
Beban Hidup
Wl = ½ (1.5 + 5 + 4) x 250 x 0.75 = 984.375 kg
Wu =1.2(2280.6) + 1.6 (984.375) = 4311.72 kg
Titik 3C=3D=3E
Berat balok lantai 1 = 0.15 x 0.13 x ½ (4+4 +5) x 2400 =304.2 kg
Berat kolom lantai 2 = 0.4 x 0.55 x 3.8 x 2400 =2006.4 kg
Berat dinding = (0.13 x 3.8 x ½ (4+4)1700 )– ½(1.50 x 1.35 x4)
+(0.40x0.20x12) =3354.19 kg
Berat ring balok = ( 0.20 x 0.18 ) x½ (4+4) x 2400 =345.6 kg
Berat plafond = ½ (4+4) x 18=72 kg
Ventilasi = ½ (4.2508)x12 =25.5048kg
Total = 6543.2772 kg
Berat Lantai
Beban Mati
Plat lantai = 0.12 x ½ (4+4+1.2) x 2400 =1324 kg
Tebal spesi dan tegel = 0.04 x ½ (1.2+4+4) x 2200 = 404.8 kg
Plafond bawah = ½ (4+4) x 18 =72 kg
Total = 1801.6 kg
Beban Hidup
Wl = ½ (1.2+4+4) x 250 x 0.75 = 862.5kg
Wu =1.2(1801.6) + 1.6 (862.5) = 3541.92kg
Titik 1E
Berat balok lantai 1 = 0.15 x 0.13 x ½ (1.5+ 5 + 4 +5) x 2400 =245.7 kg
Berat kolom lantai 2 = 0.4 x 0.55 x 3.8 x 2400 =2006.4 kg
Berat dinding = (0.13 x 3.8 x ½ (1.5 + 5 + 4)1700 )– ½(0.40 x 0.20 x3)
=4408.95 – 0.12= 4408.83 kg
Berat ring balok = ( 0.20 x 0.18 ) x½ (1.5 + 4 + 4) x 2400 =453.6 kg
Berat plafond = ½ (1.5 + 5 + 4) x 18=94.5 kg
Ventilasi = ½ (4.2508)x3 =6.3762 kg
Total = 7326.03 kg
Berat Lantai
Beban Mati
Plat lantai = 0.12 x ½ (1.5+1.2+5+5+4) x 2400 =1684.8 kg
Tebal spesi dan tegel = 0.04 x ½ (1.5+1.2+5+4) x 2200 =514.8 kg
Plafond bawah = ½ (1.5+5+4) x 18 =94.5 kg
Total =2294.1 kg
Beban Hidup
Wl = ½ (1.5 + 5 + 4) x 250 x 0.75 = 984.375 kg
Wu =1.2(2294.1) + 1.6 (984.375) = 4327.92 kg
Titik 1F
Berat balok lantai 1 = 0.15 x 0.13 x ½ (1.5+ 4+ 5) x 2400 =245.7 kg
Berat kolom lantai 2 = 0.4 x 0.55 x 3.8 x 2400 =2006.4 kg
Berat dinding = (0.13 x 3.8 x ½ (1.5 + 4 + 5)1700 )– ½(1.50 x 1.35 ) + (0.40 x
0.20 x6) =4408.95 –1.4925 =4407.4575 kg
Berat ring balok = ( 0.20 x 0.18 ) x½ (1.5 + 4 + 5) x 2400 =453.6 kg
Berat plafond = ½ (1.5 + 4 + 5) x 18=94.5 kg
Ventilasi = ½ (4.2508)x6 = 12.7524 kg
Total = 7220.4099 kg
Berat Lantai
Beban Mati
Plat lantai = 0.12 x ½ (1.5+1.5+4+5) x 2400 =1728 kg
Tebal spesi dan tegel = 0.04 x ½ (1.5+1.5+4+5) x 2200 = 528 kg
Plafond bawah = ½ (1.5+4+5) x 18 =94.5 kg
Total = 2350.5 kg
Beban Hidup
Wl = ½ (1.5+1.5+4+5) x 250 x 0.75 = 1125 kg
Wu =1.2(2350.5) + 1.6 (1125) = 4620 kg
Titik 2F
Berat balok lantai 1 = 0.15 x 0.13 x ½ (5+5) x 2400 =234 kg
Berat kolom lantai 2 = 0.4 x 0.55 x 3.8 x 2400 =2006.4 kg
Berat dinding = (0.13 x 3.8 x ½ (5 + 5)1700 )– ½(0.40 x 0.20 x6)
= 4199 –0.24 =4198.76 kg
Berat ring balok = ( 0.20 x 0.18 ) x½ (5 + 5) x 2400 =432 kg
Berat plafond = ½ (5 + 5) x 18=90 kg
Ventilasi = ½ (4.2508)x6 = 12.7524 kg
Total = 6973.9124 kg
Berat Lantai
Beban Mati
Plat lantai = 0.12 x ½ (1.2+5+5) x 2400 =1612.8 kg
Tebal spesi dan tegel = 0.04 x ½ (1.2+5+5) x 2200 = 492.8 kg
Plafond bawah = ½ (5+5) x 18 =90 kg
Total = 2195.6 kg
Beban Hidup
Wl = ½ (1.2+5+5) x 250 x 0.75 = 1050 kg
Wu =1.2(2195.6) + 1.6 (1050) = 19434.72 kg
Titik 3F
Berat balok lantai 1 = 0.15 x 0.13 x ½ ( 5 + 4) x 2400 =210.6 kg
Berat kolom lantai 2 = 0.4 x 0.55 x 3.8 x 2400 =2006.4 kg
Berat dinding = (0.13 x 3.8 x ½ ( 5 + 4)1700 )– ½(0.40 x 0.20 x6)
=3779.1 – 0.24= 3778.86 kg
Berat ring balok = ( 0.20 x 0.18 ) x½ (5 + 4) x 2400 =388.8 kg
Berat plafond = ½ ( 5 + 4) x 18=81 kg
Ventilasi = ½ (4.2508)x6 =12.7524 kg
Total = 6480.9009 kg
Berat Lantai
Beban Mati
Plat lantai = 0.12 x ½ (1.2+5+4) x 2400 =1684.8 kg
Tebal spesi dan tegel = 0.04 x ½ (1.2+5+4) x 2200 =514.8 kg
Plafond bawah = ½ (1.5+5+4) x 18 = 81 kg
Total = 2280.6 kg
Beban Hidup
Wl = ½ (1.5 + 5 + 4) x 250 x 0.75 = 984.375 kg
Wu =1.2(2280.6) + 1.6 (984.375) = 4311.72 kg
Jumlah beban total = 10790.1324 kg
Panjang = 60
Luas = 11.68
PxL
60 x 11.68 = 700.8
BAB IV
PERHITUNGAN KEMAMPUAN DAYA DUKUNG PONDASI
Dalam bab ini diuraikan perhitungan perencanaan pondasi berdasarkan datadata dan teori-teori
yang telah dikemukakan pada bab tinjauan pustaka konstruksi bagian bangunan bawah tanah yang
direncanakan untuk gedung ini adalah pondasi dangkal (Pondasi Tapak) yang berbentuk bujur sangkar
desain pondasi yang meliputi kedalaman perletakan pondasi (DF) lebar tapak (B) disesuaikan dengan
beban yang bekerja diatas pondasi tersebut.
Berdasarkan hasil perhitungan pembebanan dan konstruksi, maka pondasi tapak ini direncanakan
terdiri dari 4 buah ukuran dengan dimensi yang bervariasi disesuaikan dengan beban yang diterima oleh
setiap kolom , untuk daerah perletakan pondasi dapat dilihat pada lampiran gambar pondasi yang
direncanakan.
Untuk beban 2F dengan beban konstruksi 33.62 ton
Untuk beban 2C dengan beban konstruksi 3.23 ton
Untuk beban 2B dengan beban konstruksi 22.70 ton
Untuk beban 3F dengan beban konstruksi 17.78 ton
Lapisan 1 :
= 1.64
= 28°
e = 1.94
G = 2.6
w = 49 %
Df= 1.8
Lapisan 2 :
❑w = 1 t/m2
Lapisan 3 :
= 1.68
= 30°
LL = 46 %
G = 2.63
e = 1.95
CV = 47.10-4 cm2/detik
( )( ) ( )( 18.40 30.14 )
B Nq 1.14
Sc = 1 + =1+ = 1.610
L Nc 1.14
S = 1 + ( ) tan = 1 + (
1.14 )
B 1.14
q tan 28° = 1.531
L
c. Faktor kedalaman
d c = 1 + 0.4 ( )
Df
B
= 1 + 0.4 ( )
1.8
1.14
= 1.631
d. Faktor inklimasi
(
I c = I q = 1− ) = (1− 1.14
B
90
2
90 )
= 0.9742
= ( 1− ) = ( 1−
28 )
B 2 1.14 2
I❑ = 0.920
❑
Po = D f x = 1.8 x 1.64 = 2.952
q ult = ( Sc xd c x I c x c x N c ) + ( Sq x d q x I q x Po x N q ) + ( S❑ x d ❑ x I ❑ x 0.5 x b x x N ❑)
= (1.610 x 1.631 x 0.974 x 0 x30.14 ) + (1.531 x1.472 x 0.974 x 2.952 x 18.40) + (0.6 x 1.472 x
0.920x 0.5 x 1.14 x 1.64 x 15.67)
= 0 + 119.227 + 11.90
=131.17
P = 33.62 TON
1.93
1.28
1.28
B= 1.14
Tegangan Kontak :
Q 35.834
c= = = 27.573
A (1.14 x 1.14)
( )( ) ( )( 30.14 )
B Nq 0.95 18.40
Sc = 1 + =1+ = 1.610
L Nc 0.95
S = 1 + ( ) tan = 1 + (
0.95 )
B 0.95
q tan 28° = 1.531
L
g. Faktor kedalaman
d c = 1 + 0.4
( DB ) f
= 1 + 0.4 ( 0.95
1.8
) = 1.757
d q = d ❑ = 1 + (2 tan )(1 – sin )2 ( DB )
f
= 1 + (2 tan 28°)(1 – sin 28°)2 ( 0.95
1.8
) = 1.1827
h. Faktor inklimasi
(
I c = I q = 1− ) = (1− 0.95
B
90 90 )
2
=0.979
2
= ( 1− ) = ( 1−
28 )
B 2 0.95 2
I❑ = 0.933
❑
Po = D f x = 1.8 x 1.64 = 2.952
q ult = ( Sc xd c x I c x c x N c ) + ( Sq x d q x I q x Po x N q ) + ( S❑ x d ❑ x I ❑ x 0.5 x b x x N ❑)
= (1.610 x 1.757 x0.979 x 0 x 30.14) + (1.531x 1.1827 x 0.979x 2.952 x 18.40) + (0.6 x 1.1827 x
0.933 x 0.5 x 0.95 x 1.64 x 15.67)
= 0 + 96.286 + 8.081
= 104,367
P = 22.70 TON
1.93
1.28
B = 0.95
Tegangan Kontak :
Q 24.231
c= = = 26.848
A (0.95 x 0.95)
4.2.3 Perencanaan pondasi tapak untuk beban struktur 3F
Data rencana
= 28° N c = 30.14 N q = 18.40 N ❑ = 15.67
Langkah perhitungan :
Q ult = (1.3 x c x N c ) + ( x D f x N q ) + (0.4 x x B x N ❑)
= (1.3 x 0 x 30.14) + (1.64 x 1.8 x 18.40) + (0.4 x 1.64 x B x 15.67)
= 0 + 54.3168 +10.2795 B …… (1)
W kons = 17.78……..(2)
( BL )( N ) = 1 + ( 0.92
0.92 30.14 )
)(
Nq 18.40
Sc = 1 + = 1.610
c
S = 1 + ( ) tan = 1 + (
0.92 )
B 0.92
q tan 28° = 1.531
L
c. Faktor kedalaman
d c = 1 + 0.4
( DB )f
= 1 + 0.4 ( 0.92
1.8
) =1.782
d q = d ❑ = 1 + (2 tan )(1 – sin )2 ( )
Df
B ( )
= 1 + (2 tan 28°)(1 – sin 28°)2
1.8
0.92
=1.585
d. Faktor inklimasi
(
I c = I q = 1− ) = (1− 0.92
B
90 90 )
2
= 0.980
2
= ( 1− ) = ( 1−
28 )
B 2 0.92 2
I❑ = 0.935
❑
Po = D f x = 1.8 x 1.64 = 2.952
q ult = ( Sc xd c x I c x c x N c ) + ( Sq x d q x I q x Po x N q ) + ( S❑ x d ❑ x I ❑ x 0.5 x b x x N ❑)
= (1.610 x 1.782x 0.980 x 0 x 30.14) + ( 1.531 x1.585x 0.980 x 2.952 x 18.40) + (0.6 x 1.585 x
0.935x 0.5 x 0.92x 1.64 x 15.67)
= 0 +129.170+ 10,511
= 139.681
17.78
1.93
1.28
B=0.92
Tegangan Kontak :
Q 19.21
c= = = 19.21
A (0.92 x 0.92)
4.2.4 Perencanaan pondasi tapak untuk beban struktur
Data rencana
= 28° N c = 30.14 N q =18.40 N ❑ = 15.67
Langkah perhitungan :
Q ult = (1.3 x c x N c ) + ( x D f x N q ) + (0.4 x x B x N ❑)
= (1.3 x 0 x 30.14) + (1.64 x 1.8 x 18.40) + (0.4 x 1.64 x B x 15.67)
= 0 + 54.316+10.279 B …… (1)
W kons = 3.23……..(2)
3.23 54.3126+10.279 B
BXB
= 2.5
( )( ) ( )( 14.72 25.80 )
B Nq 0.5
Sc = 1 + =1+ = 1.570
L Nc 0.5
S = 1 + ( ) tan = 1 + (
0.5 )
B 0.5
q tan 28° = 1.531
L
c. Faktor kedalaman
( DB )
d c = 1 + 0.4 f
= 1 + 0.4 ( 1.8
0.5 )
= 2.44
d. Faktor inklimasi
(
I c = I q = 1− ) = (1− 0.590 ) = 0.988
B
90
2 2
= ( 1− ) = ( 1−
28 )
B 2 0.5 2
I❑ = 0.964
❑
q ult = ( Sc xd c x I c x c x N c ) + ( Sq x d q x I q x Po x N q ) + ( S❑ x d ❑ x I ❑ x 0.5 x b x x N ❑)
= (1.570 x 2.44 x 0.988 x 0 x 30.14) + (1.531 x 2.077 x0.988 x 2.952 x 18.40) + (0.6 x 2.077 x
0.964 x 0.5 x 0.5 x 1.64 x 15.67)
= 0 + 170.648 + 7.718
= 178,366
3.23
1.93
1.28
B=0.5
Tegangan Kontak :
Q 4.3894
c= = = 17.5576
A (0.5 x 0.5)
BAB V
PENURUNAN (SETTLEMENT)
Agar konstruksi yang direncanakan terjamin keamanannya, maka perlu diperhitungkan kestabilan
terhadap beban yang bekerja akibat beban rencana terjadi penurunan pada konstruksi, baik penurunan
secara seketika maupun penurunan konsolidasi. Pada bab ini, penurunan yang ditinjau memiliki beban
yang terjadi pada titik 2F = 33.62ton dimensi pondasi 1.14 m,2B = 22.70 ton dimensi pondasi 0.95 m, 3F
= 17.78 dimensi pondasi 0.92m, 2C = 3.23ton dimensi pondasi 0.5m.
5.1 Penurunan pada pondasi 2F
h1 =2.5-0.5= 2
P =33.62ton
1.93
1.28
1.8
B =1.14
h2 =3.2-1.8 = 1.4 M
2.5
0.5
3.2
z = 3.9 – 1.8= 2.1
3.9
h hokonsolidasi = 4.6 - 3.2= 1.4
Lapisan 1 :
= 1.64
= 28°
e = 1.94
G = 2.6
w = 49 %
Df= 1.8
Lapisan 2 :
❑w = 1 t/m2
Lapisan 3 :
= 1.68
= 30°
LL = 46 %
G = 2.63
e = 1.95
CV = 47.10-4 cm2/detik
0.285
0.57 1.14
4
0.285
1.14
r = √ (0.285)2 +(0.285)2
= √ 0.57+0.57
= √ 1.14 = 1.06
z = 2.1
r/z = 1.06/2.1 = 0.504
K B = 0.2733 (Hasil pembacaan grafik factor pengaruh boussneq K B untuk beban titik)
Nilai Q
33.62
q= = 25.869
1.14 x 1.14
Q = q x K B = 25.869 x 0.2733 = 7.069
Waktu yang diperlukan untuk konsolidasi pada 80% lihat tabel 2.7 pada bab 2
U = 80% , Tv = 0.567 , h = 1.4 m = 140 cm
2
Tv . h
Cv =
t
2 2
Tv . h 0.567 x 140
T = = = 2364510.638
Cv 0.0047
Total penurunan
St = Sc + Si
St = 0.0173 + 0.03
= 0.0473 cm < 2.54 cm (aman)
33.62 ton 18.84 ton
17.78 ton
r=5m r=5m
1.28
1.8
2.5 B = 1.14 B = 1.14 B = 1.14
3.2
3.9
4.6
33.62
qp1 = = 25.869
1,14 x 1.14
18.84
qp2 = = 14.496
1.14 x 1,14
17.78
qp3 = = 13.681
1.14 x 1.14
Pondasi 1F
Cc . h P 0+❑ 0.00324 x 1.4 8.703+5.952
S= x log p
= x log = 0.00034 m = 0.034 cm
1+e P0 1+1.94 8.703
Pondasi 3F
Cc . h P 0+❑ 0.00324 x 1.4 8.703+3.205
S= x log p
= x log = 0.00078 m = 0.078 cm
1+e P0 1+1.94 8.703
Total Penurunan
St = Sc + Si = 0.038 + 0.0053 = 0.0473 cm < 2.54 cm (aman)
1.93
1.28
1.8
B=1M
B=0.95
h1 =2.5-0.5= 2
2.5
h2 =3.2-1.8 = 1.4
3.2
Z = 3.9-1.8 = 2.1
3.9
h hokonsolidasi = 4.6-3.2 = 1.4
4.6
Pekerjaan tanah perlapisan :
h 1.G(1+ w) 2 x 2.6(1+ 49 %)
P1 = xγ= x 1.64 = 4.322
1+ e 1+1.94
h 2 ( G−1 ) 1.4(2.6−1)
P2 = x= x 1 = 0.761
1+ e 1+1.94
h 2 ( G−1 ) 3.9(2.63−1)
P3 = x= x 1.68 = 3.620
1+ e 1+1.95
Tekanan awal pada tanah
P0 = P1 + P2 + P3 = 4.322 + 0.761 + 3.620 = 8.703
Tekanan akibat beban luar, perhitungan r/z
0.2375
0.475
0.95
0.2375
0.95
r = √ (0.2375)2 +(0.2375)2
= √ 0.0564+ 0.0564
= √ 0.1128 = 0.33
z = 2.1
r/z = 0.33/2.1 = 0.157
K B = 0.4516 (Hasil pembacaan grafik factor pengaruh boussneq K B untuk beban titik)
Nilai Q
22.70
q= = 25.15
0.95 x 0.95
Q = q x K B = 25.15 x 0.4516 = 11.357
Tekanan total akibat beban luar
1 1
❑ p= 2 xQx4= 2 x 11.375 x 4 = 10.317
z 2.1
5.3.1 Penurunan Konsolidasi
Cc = 0.009 (LL – 10%)
= 0.009 (46 – 10)
= 0.00324
Cc . h P 0+❑ 0.00324 x 1.4 8.703+10.317
Sc = x log = p
x log = 0.00052 m = 0.052 cm
1+e P0 1+1.94 8.703
Waktu yang diperlukan untuk konsolidasi pada 80% lihat tabel 2.7 pada bab 2
U = 80% , Tv = 0.567 , h = 1.4 m = 140 cm
2
Tv . h
Cv =
t
Tv . h2 0.567 x 1402
T = = = 2364510.638
Cv 0.0047
Total penurunan
St = Sc + Si
St = 0.052 + 0.18
= 0.23 cm < 2.54 cm (aman)
r = 5m r = 5m
1.28
1.8
30.95
qp1 = = 34.29
0.95 x 0.95
22.70
qp2 = = 25.15
0.95 x 0.95
29.44
qp3 = = 32.62
0.95 x 0.95
Pondasi 2B
Cc . h P 0+❑ 0.00324 x 1.4 8.703+9.175
S= x log p
= x log = 0.00048 m = 0.048 cm
1+e P0 1+1.94 8.703
Pondasi 3B
Cc . h P 0+❑ 0.00324 x 1.4 8.703+6.538
S= x log p
= x log = 0.00037 m = 0.037 cm
1+e P0 1+1.94 8.703
Total Penurunan
St = Sc + Si = 0.052 + 0.048 = 0.1 cm < 2.54 cm (aman)
P =3.23ton
1.93
1.28
8
1.8
B=0.5M
h1 =2.5-0.5= 2
2.5
h2 =3.2-1.8= 1.4
3.2
z = 3.9-1.8= 2.1
3.9
h hokonsolidasi = 4.6-3.2=1.4
4.6
0.125
0.25 0.5
0.125
0.5
r = √ (0.125)2 +(0.125)2
= √ 0.25+0.25
= √ 0.5 = 0.707
z = 2.1
r/z = 0.707/2.1 = 0.336
K B = 0.3687 (Hasil pembacaan grafik factor pengaruh boussneq K B untuk beban titik)
Nilai Q
3.23
q= = 12.92
0.5 x 0.5
Q = q x K B = 12.92 x 0.3687 = 4.763
Tekanan total akibat beban luar
1 1
❑ p= 2 xQx4= 2 x 4.763 x 4 =9.526
z 2.1
5.3.1 Penurunan Konsolidasi
Cc = 0.009 (LL – 10%)
= 0.009 (46 – 10)
= 0.00324
Cc . h P 0+❑ 0.00324 x 1.4 8.703+9.526
Sc = x log p
= x log = 0.00049 m = 0.049 cm
1+e P0 1+1.94 8.703
Waktu yang diperlukan untuk konsolidasi pada 80% lihat tabel 2.7 pada bab 2
U = 80% , Tv = 0.567 , h = 1.4 m = 140 cm
Tv . h2
Cv =
t
2 2
Tv . h 0.567 x 140
T = = = 2364510.638
Cv 0.0047
Total penurunan
St = Sc + Si
St = 0.042 + 0.019
= 0.061 cm < 2.54 cm (aman)
r = 5m r = 5m
1.5
1.8
17.55
qp1 = = 70.2
0.5 x 0.5
3.23
qp2 = = 12.92
0.5 x 0.5
17.44
qp3 = = 69.76
0.5 x 0.5
Pondasi 2C
Cc . h P 0+❑ 0.00324 x 1.4 8.703+12.152
S= x log p
= x log = 0.00058 m = 0.058 cm
1+e P0 1+1.94 8.703
Pondasi 3C
Cc . h P 0+❑ 0.00324 x 1.4 8.703+37.281
S= x log p
= x log = 0.0011 m = 0.11 cm
1+e P0 1+1.94 8.703
Total Penurunan
St = Sc + Si = 0.042 + 0.019 = 0.061 cm < 2.54 cm (aman)
P=17.78 ton
1.8
B=0.8M
h1 =2.5-0.5= 2
2.5
h2 =3.2-1.8= 1.4
3.2
z = 3.9-1.8= 2.1
3.9
h hokonsolidasi = 4.6-3.2=1.4
4.6
Pekerjaan tanah perlapisan :
h 1.G(1+ w) 2 x 2.6(1+ 49 %)
P1 = xγ= x 1.64 = 4.322
1+ e 1+1.94
h 2 ( G−1 ) 1.4(2.6−1)
P2 = x= x 1 = 0.761
1+ e 1+1.94
h 2 ( G−1 ) 3.9(2.63−1)
P3 = x= x 1.68 = 3.620
1+ e 1+1.95
Tekanan awal pada tanah
P0 = P1 + P2 + P3 = 4.322 + 0.761 + 3.620 = 8.703
Tekanan akibat beban luar, perhitungan r/z
0.2
0.4 0.8
0.2
0.8
r = √ (0.2)2 +(0.2)2
= √ 0.4+ 0.4
= √ 0.8= 0.894
z = 2.1
r/z = 0.894/2.1 = 0.425
K B = 0.3181 (Hasil pembacaan grafik factor pengaruh boussneq K B untuk beban titik)
Nilai Q
17.78
q= = 27.78
0.8 x 0.8
Q = q x K B = 17.78 x 0.3181 = 5.655
Tekanan total akibat beban luar
1 1
❑ p= 2 xQx4= 2 x 5.655 x 4 =11.31
z 2.1
5.3.1 Penurunan Konsolidasi
Cc = 0.009 (LL – 10%)
= 0.009 (46 – 10)
= 0.00324
Cc . h P 0+❑ 0.00324 x 1.4 8.703+11.31
Sc = x log =
p
x log = 0.00056m = 0.056 cm
1+e P0 1+1.94 8.703
Waktu yang diperlukan untuk konsolidasi pada 80% lihat tabel 2.7 pada bab 2
U = 80% , Tv = 0.567 , h = 1.4 m = 140 cm
2
Tv . h
Cv =
t
Tv . h2 0.567 x 1402
T = = = 2364510.638
Cv 0.0047
Total penurunan
St = Sc + Si
St = 0.056 + 0.035
= 0.091 cm < 2.54 cm (aman)
r=5m r=5m
1.8
B=0.9 B=0.9 B=0.92
2.5
2 2
3.2
3.9
4.6
.
Tekanan akibat beban luar
33.62
qp1 = = 25.869
1,14 x 1.14
18.84
qp2 = = 14.496
1.14 x 1,14
17.78
qp3 = = 13.681
1.14 x 1.14
Pondasi 1F
Cc . h P 0+❑ 0.00324 x 0.92 8.703+5.952
S= x log p
= x log = 0.00034 m = 0.034 cm
1+e P0 1+1.94 8.703
Pondasi 3F
Cc . h P 0+❑ 0.00324 x 0.92 8.703+3.205
S= x log p
= x log = 0.00078 m = 0.078 cm
1+e P0 1+1.94 8.703
Total Penurunan
St = Sc + Si
St = 0.056 + 0.035
= 0.091 cm < 2.54 cm (aman)
BAB VI
6.1 Kesimpulan
1. Konstruksi bawah tanah (sub struktur) atau pondasi yang direncanakan untuk
pembangunan gedung asrama 1 pamas Kab. Aceh Barat adalah pondasi tapak.
2. Perhitungan pembebanan dilakukan dengan memperhatikan beban mati dan beban hidup
yang bekerja pada setiap bagian dari konstruksi bangunan tersebut.
3. Berdasarkan hasil perhitungan pembebanan konstruksi, beban terbesar yaitu 25.66 ton
terletak pada titik 4C dan beban terkecil yaitu 8.23 ton pada titik 1A.
4. Pondasi tapak direncanakan terdiri dari 4 ukuran pembebanan yang disesuaikan dengan
beban yang diterima setiap kolom.
a. Untuk beban 1A dengan beban konstruksi 8.63 ton, lebar pondasi direncakan sebesar
0.5 meter.
b. Untuk beban 10D dengan beban konstruksi 23.20 ton, lebar pondasi direncakan
sebesar 1 meter.
c. Untuk beban 11B dengan beban konstruksi 13.98 ton, lebar pondasi direncakan 0.8
meter.
d. Untuk beban 4C dengan beban konstruksi 25.66 ton, lebar pondasi direncakan 1
meter.
5. Penurunan yang diterima pada titik 1ª sebesar beban 8.63 ton dengan dimensi pondasi
0.5 meter, penurunan yang terjadi sebesar 0.149 cm kurang dari 2.54 cm (aman). Pada
titik 10D dengan bebena sebesar 23.20 ton dan dimensi pondasi 1 meter, penurunan yang
terjadi sebesar 0.263 cm kurang 2.5 cm (aman). Pada titik 11B dengan beban sebesar
13.98 ton dan dimensi pondasi 0.8 meter, penurunan yang terjadi sebesar 0.178 cm
kurang dari 2.5 cm (aman). Pada titik 4C dengan beban sebesar 25.66 ton dan dimensi
pondasi sebesar 1 meter, penurunan yang terjadi sebesar 0.334 cm kurang dari 2.5
(aman).
6.2 Saran
Adapun saran-saran yang penulis sampaikan bertujuan untuk tercapainya hasil yang lebih
baik berkaitan dengan perancangan pondasi ini adalah :
1. Mahasiswa harus memahami maksud dan tujuan dari perancangan pondasi, sehingga
pengerjaannya lebih baik.
2. Perhitungan harus dilakukan dengan teilitik dan sistematis, baik dalam pembebanan
kemampuan daya dukung pondasi dan penurunan yang timbul.
3. Mahasiswa diharapkan segera melakukan perhitungan pembebanan sehingga dalam
perhitungan tidak memakan waktu yang lama karena inti dari dari rancangan ini kita dapat
merencanakan dimensi pondasi dengan aman.
4. Sebagai seorang sarjana teknik sipil maka harus mampu merencanakan konstruksi yang
efektif dan efisien sehingga dapat menghemat bahan dan anggaran biaya.
5. Penurunan seketika dan penurunan konsolidasi harus diperhitungkan untuk mengetahui
penurunan yang terjadi p ada pondasi.
6. Dalam kapasitas daya dukung pondasi sebaiknya digunakan dari beberapa metode sehingga
kita dapat melihat dari tingkat keakurasiannya dalam analisis yang telah kita perhitungkan.
DAFTAR LAMPIRAN
`