Anda di halaman 1dari 85

PERENCANAAN KONSTRUKSI GEOTEKNIK I

Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Kurikulum Jurusan


Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Teuku Umar

Dikerjakan Oleh :

Nama : HARDIANSYAH

Nim : 1805903020098

Jurusan : Teknik Sipil

Bidang : Transportasi

Dosen Pembimbing :
YULITA RAHMI, S.T., M.Eng
NIP : 199006162019032024
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR
ALUE PEUNYARENG - MEULABOH
2020
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

MEULABOH, ACEH BARAT


Laman : www.utu.ac.id, Email : teknik@utu.ac.id Kode Pos 23615

LEMBAR PENILAIAN

PERENCANAAN KONSTRUKSI GEOTEKNIK 1

Oleh :

Nama : HARDIANSYAH

Nim : 1805903020090

Jurusan : Teknik Sipil

Kepada Mahasiswa Yang Bersangkutan Diberikan

Nilai : ………..

Mengesahkan Meulaboh, Desember 2020


Ketua Jurusan Teknik Sipil Dosen Pengasuh

LISSA OPIRINA, ST.MT VYULITA RAHMI,S.T.,M.Eng


NIDN. 0005107904 NIP. 199006162019032024
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKKAN TINGGI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

MEULABOH, ACEH BARAT

Laman : www.utu.ac.id, Email : teknik@utu.ac.id Kode pos : 23615

LEMBAR KONSULTASI

A. Mata Kuliah : Perencanaan Konstruksi Geoteknik


Nama : HARDIANSYAH
Nim : 1805903020029
Jurusan : Teknik Sipil
Nama Dosen : Yulita Rahmi, ST.,M.Eng
B. Kegiatan Konsultasi

No Tanggal Konsultasi Paraf

1. 5/10/2020 ACC denah lantai 1 dan 2

2. 30/11/2020 ACC bab 3, perhitungan lantai 1

3. 4/12/2020 ACC bab 3,perbaikan lantai 1

4. 12/12/2020 ACC bab 3,perbaikan lantai 1 dan lantai 2

5. 1/01/2021 ACC bab3,pembebanan atap

6. 6/01/2021 ACCbab 3, perbaikan sloof,balok lantai dan


dimensi atap

7. 7/01/2021 ACC perbaikan bab3 dan lanjut bab 4

8. 12/01/2021 ACC bab 4,dan bab 5 dan lampiran gambar

C. Selesai pada tanggal...................


/ Alue Peunyareng, 2021

Dosen Pengasuh

( Yulita Rahmi, ST.,M.Eng)


NIP.199006162019032024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr…wb…

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadiran allah swt yang telah
melimpahkan taufik dan hidayahnya serta izin karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas Perencanaan Konstruksi Geotek 1 ini. Tak lupa kita sanjungkan
shalawat serta salam kepada junjungan nabi besar Muhammad saw yang telah
membawa umat manusia dari alam jahiliyah ke alam islamiyah yang penuh dengan ilmu
pengetahuan seperti sekarang ini.

Dalam menyelesaikan tugas Perencanaan Konstruksi Geotek 1 ini,penulis telah


banyak memperoleh petunjuk,bimbingan ,bantuan, serta motivasi dari berbagai pihak
terutama pembimbing. Penulis juga menyampaikna ucapan terimakasih yang amat tulus
kepada ibu Yulita Rahmi ,ST.,MT. Selaku dosen pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktu,tenaga dan ilmu untuk membimbing penulis dala menyelesaikan
tugas perencanaan ini. Tidak lupa pula kepada kakak dan abang letting dan juga kawan –
kawan yang telah banyak memberi saran – saran bantuan, motivasi serta doa.

Penulis menyadari bahwa penulis ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu,
dengan segala kerendahan hati penulis memohon maaf jika terdapat kekurangan
ataupun kesilapan dalam laporan ini. Penulis sangat mengharapkan saran – saran dari
berbagai pihak untuk kemajuan dimasa yang akan datang, insha Allah.

Akhir kata,semoga Allah swt. memberikan balasan yang setimpal atas jasa dan
budi baik dari semua pihak yang membantu dalam penulisan laporan tugas perencanaan
ini, semoga dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, pembaca serta mahasiswa lainnya .

Meulaboh,Januari 2021
Penulis

(HARDIANSYAH)
NIM : 1805903020090

z
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanah berguna sebagai bahan bangunan pada berbagai macam pekerjaan teknik
sipil, seperti untuk jalan, konstruksi bangunan, dan lain-lainnya. di samping itu tanah
juga berfungsi sebagai tempat berdirinya suatu konstruksi.

Pondasi bangunan adalah konstruksi yang paling penting pada suatu bangunan,
karena pondasi sebagai penahan seluruh beban hidup (hidup dan mati) yang berada
di atasnya dan gaya-gaya dari luar titik pondasi didisain agar memiliki kapasitas daya
dukung dengan penurunan atau settietment. desain utamanya mempertimbangkan
penurunan dan gaya dukung tanah. ketika berbicara penurunan, yang
diperhitungkan biasanya penurunan total (keseluruhan bagian pondasi turun
bersama-sama) dan persamaan di differensial (sebagai pondasi saja yang
turun/miring).

Daya dukung pondasi merupakan kombinasi dan kekuatan gesekan tanah


terhadap pondasi (tergantung pada jenis tanah tanah, massa jenis, nilai kohesi
adhesi nya; kedalamannya dan sebagainya). kekuatan tanah di mana yang pondasi
itu berdiri, dan juga pada bahan pondasi itu sendiri dalamnya tanah serta
perubahan. perubahan yang terdiri di dalamnya nya amat sulit dipastikan Oleh
karena itu pada ahli geoteknik membatasi beban yang bekerja hanya boleh biasanya
sepertiga dari kekuatan desaignnya.

Penurunan konsolidasi terjadi pada tanah berbutir halus, yang terletak dibawah
muka air tanah titik penurunan ini butuh waktu yang lamanya tergantung pada
kondisi lapisan tanah titik fase penurunan Terbagi 3, pertama fase awal yaitu
penurunan yang terjadi segera setelah beban bekerja, diakibatkan oleh keluarnya
udara dari rongga pori. kedua, fase konsolidasi primer yaitu penurunan yang
dipengaruhi oleh Kecepatan aliran air pori yang meninggalkan rongga pori-pori
tanah akibat beban.ketiga,fase konsolidasi sekunder penurunan lanjutan dari proses
konsolidasi primer, proses ini berjalan sangat lambat.
1.2 Maksud dan Tujuan
Tugas perencanaan geoteknik ini ini merupakan bagian dari kurikulum Fakultas
Teknik jurusan Teknik Sipil Universitas Teuku Umar. Tujuan dari perhitungan ini bagi
mahasiswa adalah:
 Dapat memahami bagai bagaimana menganalisis daya dukung tanah
 Dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di lapangan kerja
 Dapat mengetahui bahwa bagaimana cara mendesain ukuran pondasi
dengan aman
 Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi suatu pondasi
 Dapat memahami tahapan mendesain pondasi dari perhitungan beban
konstruksi, perhitungan kemampuan dukung pondasi, sehingga
penurunan pada suatu pondasi.

1.3 Ruang Lingkup yang dikerjakan


Dalam tugas perencanaan geoteknik ini, merencanakan Bagaimana Pondasi yang
digunakan dalam menggunakan persamaan Terzaghi.Tugas ini terdiri dari bab 1
pendahuluan, Bab 2 tinjauan pustaka, Bab 3 perhitungan pembebanan, Bab 4
perhitungan perencanaan pondasi, Bab 5 perhitungan penurunan (settlement) dan Bab
6 kesimpulan dan saran.

1.4 Gambaran Umum Perencanaan Geoteknik


Bangunan yang didirikan pada tanah akan mengalami penurunan atau retakan jika
lapisan tanah mengalami pembebanan, bangunan yang dirikan pada tanah tersebut
biasanya akan mengalami penurunan atau retakan yang berbeda. Hanya sedikit
bangunan-bangunan yang ambruk karena penurunan berlebihan akan tetapi tidaklah
jarang bahwa terjadi rontok sebagian atau kerusakan yang teredukasi pada suatu bagian
struktural. Kejadian-kejadian yang lebih umum ialah retak- retak yang buruk pada
dinding dan lantai, lantai tidak rata (melendut atau miring), pintu dan jendela yang
macet dan sejenisnya.
Bentuk pondasi macam-macam, dipilih sesuai dengan bangunan dan kondisi tanah
atau suatu daerah tempat konstruksi. Pondasi tapak mempunyai bentuk seperti kolom
suatu bangunan tetapi ukurannya dibuat lebih besar dari kolom sehingga bahan yang
diteruskan ke pondasi dapat disebarkan ke luasan tanah yang lebih besar.
Pondasi tapak atau yang sering disebut pondasi dangkal ini secara umum diberi
penomoran sesuai dengan perbandingan antara kedalaman dengan lebar pondasi ≤ 1.
BAB II
TINJAUANPUSTAK
A

2.1Beban Rencana
Beban rencana dibutuhkan dalam menentukan jenis dan bentuk pondasi yang
direncanakan pada suatu konstruksi. Beban rencana yang ditinjau terdiri dari beban
hidup dan beban mati titik perhitungan beban rencana dilakukan dengan
memperhatikan beban mati dan beban hidup yang bekerja pada setiap bagian
konstruksi tersebut dengan berpedoman pada peraturan pembebanan Indonesia (PPI
1983).

2.1.1 Beban Mati


Beban mati merupakan beban sendiri dari konstruksi bagian atas maupun di
bagian bawah. Berat konstruksi bagian atas meliputi berat konstruksi kuda-kuda,
berat penutup atap, berat plafond, berat listplank, berat ring balok, berat kolom,
berat dinding, berat lantai, berat sloof, dan berat perlengkapan lainnya yang
bersifat tetap, sedangkan berat konstruksi bagian bawah adalah berat sendiri dari
pondasi yang direncanakan (PPI 1983).

 dinding bata :1700


 Berat jenis kayu kelas :19800
 Berat jenis beton :2400
 Berat jenis besi 2200
 Berat jenis kaca :2579
 Berat jenis pasir :1600
 Berat jenis tegel dan spesi :2200
 Berat jenis plafond + penggantung :18
 Berat jenis atap seng :10

2.1.2 Beban Hidup


Menurut peraturan pembangunan Indonesia (PPI) beban hidup adalah semua
beban yang terjadi akibat semua penggunaan gedung termasuk didalamnya beban-
beban pada lantai yang berasal dari barang. Barang yang berpindah-pindah , mesin-
mesin serta peralatan lainnya yang mendukung selama, pengunaan konstruksi
gedung tersebut.

 BJ Kayu: 980 kg/m2


 BJ Kaca : 10 kg/m2
2.2 Klasifikasi Pondasi
Ponadasi menurut Bowies (1983) dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam yaitu:
1. Pondasi dangkal , direncanakan sebagai alat tapak, tapak tersebut atau
pondasi rakit (matil, kedalaman umumnya D/B ≤1 namun bisa saja lebih.
2. Pondasi dalam , tiang pancang, tembok /tiang yang dibor , atau kusen
yang dibor kedalaman umumnya D/B ≥ 4 dengan suatu tiang pancang.

2.2.1 Persyaratan – persyaratan Umum Pondasi


Sebuah pondasi harus mampu memenuhi beberapa persyaratan stabibilitas
dari deformasi, adapun persyaratan stabilitas dan deformasi antara lain :
1. Kedalaman harus memadai untuk menghindarkan pergerakan tanah
lateral dari bawah pondasi, khususnya untuk pondasi telapak dan
pondasi rakit.
2. Kedalaman harus berada dibawah daerah penambahan volume
musiman yang disebabkan oleh pembekuan, pencairan, dan
pertumbuhan tanaman .
3. System harus tahan terhadap penggulingan, rotasi penggelinciran
atau pergeseran tanah.
4. System harus mampu beradaptasi terhadap koreksi atau kerusakan
yang disebabkan oleh bahan yang berbahaya yang terdapat didalam
tanah.
5. Sistem harus mampu berdaptasi terhadap beberapa perubahan
geometri konstruksi lapangan selama proses pelaksanaan dan
mudah dimodifikasi seandainya perubahan perlu dilakukan.
6. Metode pemasangan pondasi harus seekonomis mungkin.
7. Penurunan harus dapat ditererir oleh elemen pondasi dan elemen
bangunan diatas.
8. Pondasi dan konstruksinya harus memenuhi syarat standar untuk
perlindungan lingkungan.
Selain itu persyaratan – persyaratan yang harus dipenuhi dalam perancangan
adalah :
1. faktor aman terhadap keruntuhan – keruntuhan akibat terlampunya
daya dukung harus dipenuhi , dalam hitungan daya dukung
umumnya digunakan faktor aman (saffy factor/sf) = 3.
2. Penurunan pondasi harus masih dalam batas- batas nilai yang
ditoleransikan khususnya penurunan yang tidak seragam diferensial
elemental harus tidak mengakibatkan kerusakan pada struktur.
2.3 Kemampuan Dukung Pondasi Dangkal (Pondasi Tapak)
Didalam teknik pondasi terdapat bermacam-macam cara untuk menghitung
besarnya kapasitas daya dukung tanah pondasi dangkal , yang dapat disebut planir atau
paling terkenal den terzaghi (1943) kemudian disusul oleh penelitian lain seperti,
Meyerhof, baja, dan lain-lain.

2.3.1 Persamaan Daya Dukung Mayerhof


Meyerhof (1976), menyarankan persamaan kapasitas dukung dengan
mempertimbangkan bentuk pondasi, kemiringan beban dengan kuat geser
tanah diatas pondasi dapat dihitung sesuai dengan Persamaan beriukut :
qu = Sc dc ic c Nc + Sq dq iq Po Nq + Sᵧ dᵧ iᵧ 0.5 B ɣ Nᵧ

Dimana :

qu = Kapasitas Daya Dukung Ultimit (ton/m2)


Nc Nq Nᵧ = Faktor Daya Dukung Mayerhof

Sc Sq Sᵧ = Faktor bentuk pondasi

dc dq dᵧ = Faktor kedalaman pondasi


ic iq iᵧ = Faktor Kemiringan beban B
= Lebar Pondasi (m)

Po = Df ɣ= Tekanan Overburden pada dasar pondasi (ton/m2)


Df = Kedalaman Pondasi (m)
ɣ = Berat volume tanah (ton/m3)

Faktor-faktor kapasitas dukung yang diusulkan (Meyerhof, 1976) dapat


dihitung sesuai dengan Persamaan berikut :
Nc = (Nq - 1) cos

Nq = tan2 (45 + / 2)

Ny = (Nq - 1) tan(1.5 )

Tabel 2.1
Faktor bentuk pondasi (Sc Sq Sɣ), faktor kedalaman (dc dq dᵧ) dan factor kemiringan
beban (ic iq iᵧ) berturut-turut ditampilkan pada Tabel 2.2, Tabel 2.3, dan Tabel 2.4.

Tabel 2.2

Tabel 2.3
Tabel 2.4

Sehingga perhitungan daya dukung pondasi dangkal dengan beban axial pada tanah
pasir (tanah non kohesif), persamaan daya dukung pondasi dengan teori Meyerhof
dapat dilihat pada Persamaan berikut :

qu = Sq dq iq Po (Nq - 1) + Sᵧ dᵧ iᵧ 0.5 B ɣ Nᵧ

Dimana :
qu = Kapasitas Daya Dukung Ultimit (ton/m2)
Nc Nq Nᵧ = Faktor Daya Dukung Mayerhof

Sc Sq Sᵧ = Faktor bentuk pondasi

dc dq dᵧ = Faktor kedalaman pondasi


ic iq iᵧ = Faktor Kemiringan beban B
= Lebar Pondasi (m)

Po = Df ɣ = Tekanan Overburden pada dasar pondasi (ton/m 2)


Df = Kedalaman Pondasi (m)
ɣ = Berat volume tanah (ton/m3)

2.4 Tegangan Kontak


Tegangan kontak yang bekerja dibawah pondasi akibat beban struktur diberinama
tegangan kontak. Apabila yang beban aksial saja tepat pada titik beratnya maka
persamaannya adalah :

Q Mx . x Mx . y
τ= ± ±
A 1y 1x

Keterangan :

τ = tegangan kontak(kg/cm2 atau


k/m2) Q = beban aksial total (ton)

Mx,My= momen total sejajar reflektif terhadap sumbu x dan y


(ton.m) A = Luas bidang / pondasi (m2)
2.5 Faktor Keamanan (s.f) kapasitas daya dukung pondasi tapak
Secara umum faktor keamanan didefinisikan sebagai berikut :

kapasitas kapasitas daya dukung pondasi


SF= =
beban tegangan kontak

Kapasitas daya dukung dihitung berdasarkan atas sifat-sifat tanah dan dimensi
pondasi sedangkan tegangan kontak dihitung berdasarkan pada beban struktur diatas
pondasi (upper shructure voo) dan dimensi pondasi .
Hitungan antara keduanya dinyatakan dalam bentuk faktor keamanan dimensi:
 s.f-1 artinya tegangan kontak sama dengan kapasitas daya dukung , lapisan
tanah tepat dalam seimbang menerima beban .
 s.f>1, arahnya tegangan kontak lebih kecil dari, mobilisasi kemampuan daya
lapisan tanah tah dapat menerima beban.
 s.f<1, artinya tegangan kontak lebih besar dari mobilisasi keamanan daya
dukung lapisan tanah dapat menerima beban .
Kapasitas daya dukung yang digunakan biasanya kapsitas daya dukung ultimate,
tetapi apabila diketahui s.f telah konservatif, kapasitas daya dukung tanah yang
digunakan adalah kapasitas daya dukung izin (allowable bearing capacity).

2.6 Penurunan (Settlemen)


Pada kondisi dangkal, penurunan yang terjadi adalah sama dengan
persamaan untuk menghitung penurunan, adalah :

St = Si + Sc

dimana:
Si = penurunan pondasi tapak
St = penurunan pondasi tapak seketika
Sc = penurunan konsolidasi pondasi tapak

Bila suatu lapisan tanah lempeng jenuh air yang mampu mampat diberi
penambahan beban, maka penurunan akan terjadi dengan segera. Koefisien rembesan
lempeng adalah sangat kecil dibandingkan koefisien rembesan pasir sehingga
penambahan tekanan pori yang disebabkan oleh pembebanan akan berkurang secara
lambat laun dalam waktu yang sangat lama. Jadi untuk tanah yang jenuh, perubahan
volume yang disebabkan oleh keluarnya air pori dari dalam pori (konsolidasi) akan
terjadi penurunan segera, penurunan konsolidasi tersebut biasanya jauh lebih lama
dibandingkan dengan penurunan segera.
Penurunan segera atau prnurunan elastis dari suatu pondasi terjadi dengan segera
dengan pemberian beban tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan kadar air.
Besarnya penurunan ini akan bergantung pada ketentuan dari pondasi dan tipe dari
material dimana pondasi ini berada.

Ada beberapa sebab terjadi prnurunan akibat pembebanan, yaitu:


1. Kegagalan atau keruntuhan geser akibat terlampaunya daya dukung tanah.
2. Kerusakan atau terjadi defleksi yang besar pada pondasinya
3. Distersi geser (shear distorial) dari tanah pendukungnya
4. Turunnya tanah akibat angka pori

Penurunan (settiement ) pondasi yang terletak pada tanah berbutir halus yang
jenuh dapat dibagi 3 komponen yaitu penurunan segera (immodiate settietment)
penurunan konsolidasi sekunder, penurunan total adalah dari ketiga penurunan
tersebut.

2.6.1 Penurunan Seketika


Penurunan seketika adalah penurunan yang langsung terjadi begitu
pembebanan dilaksanakan (waktu berkisar dari 0- kurang dari 7 hari ). Penurunan
seketika biasanya terjadi pada derajat kejenuhan st > 90%.
Rumus umum untuk menghitung penurunan seketika prodoso (1989)
adalah:

Si=ΔH = ( 2.tB )(1−H )lw


2

Keterangan :
Si = H = penurunan seketika
Q = Beban aksial (Qteg.kontak)
B = Dimensi pondasi
m = angka pori (untuk pasir padat = 0.2 -0.4), (untuk lempung jenuh = 0.2- 0.3)
dilihat di tabel 2.5)
Ik.Iw = sifat elastis tanah : 1000 ksf = 10764.26 t/m3 (tabel 2.8) Tabel
2.4 Hanya untuk jenis tanah
Tabel 2.6 Harga Faktor Pengaruh

2.6. Penurunan Konsolidasi


Dimana besar penurunan ditentukan oleh waktu dimulai sejak pembebanan
dilaksanakan.
Rumus penurunan konsolidasi adalah :

Sc=ΔH =
cc
1+ e
H . log(p 1+ Δp
po )
Dimana :

Sc = penurunan konsolidasi
p = tambahan tenaga pada tengah-tengah lapisan yang akan berkonsolidasi Cc =
Compression index (angka pori)
e0 = intial vadi index (angka pori) H
= ketinggian tanah
P0 = efektif overburden layer (tekanan awal)

Persamaan konsolidasi berlaku untuk tanah yang normality consolidation. Untuk


tanah yang over consolidation persamaan untuk menghitung settietment berbeda
menurut teori konsolidasi Terzaghi. Faktor waktu terhadap derajat konsolidasi.
Tabel 2.7 Faktor Waktu Terhadap Derajat
Konsolidasi

Tabel 2.8 Es Menurut Jenis Tanah


BAB III

PERHITUNGAN PEMBEBANAN

Pembebabanan dari konstruksi bangunan yang dilimpahkan kesetiap titik pondasi dihitung dengan
membaginya menjadi beban dari konstruksi lantai I dan lantai II dan beban atap. Perhitungan dilakukan
dengan memperhatikan beban mati dan beban hidup yang bekerja pada setiap bagin dari konstruksi
bangunan tersebut, serta dengan berpedoman pada peraturan Indonesia

3.1 Pembebanan Konstruksi Lantai 1


Yang menjadi beban dari konstruksi lantai 1 adalah :
 Berat sloof (2400 kg/m3)
 Berat kolom lantai 1 (2400 kg/m 3)
 Berat dinding lantai 1 (dinding bawah ) (1300 kg/m 3)
 Berat tangga (2400 kg/m3)
 Berat plat border (2400 kg/m3)

3.1.1 Perhitungan Berat Pintu dan Jendela


 Berat pintu type( P1 )4 unit
 Daun pintu vertical = (0.10 x 0.10 x 2.20) x 4 x 2712 = 238.65 kg
 Daun pintu horizontal = (0.10 x 0.10 x 0.80) x 4 x 2712 = 86.784 kg
= 325.434
 Berat Kusen vertical = ( 0.05 x 0.03 x 2.25) x 2 x 2712 = 18.306 kg
 Berat kusen horizontal = ( 0.05 x 0.03 x 0.85) x 2712 = 3.4578 kg
= 21.7638 kg
 Berat kaca = ( 0.005 x 0.60 x 2.00 ) x 2 x 10 = 0.12 kg
Total = 347.3178 kg
 Berat pintu type (P2),1 unit
 Daun pintu vertikal = (0.10 x 0.10 x 2.20) x 2 x 2712 = 119.328 kg
 Daun pintu horizontal = (0.10 x 0.10 x 0.80) x 2 x 2712 = 43.392 kg
= 162.72 kg
 Berat Kusen vertikal = (0.05 x 0.03 x 2.25) x 2 x 2712 = 18.306 kg
 Berat Kusen horizontal = (0.05 x 0.03 x 0.60) x 2712 = 2.4408 kg
= 20.7468 kg
 Berat triplek = ( 0.005 x 0.56 x 1.96) x 980 = 5.488 kg
Total = 188.9548 kg
 Berat pintu type (P3),3 unit
 Daun pintu vertikal = (0.10 x 0.10 x 2.20) x 2 x 2712 = 119.328 kg
 Daun pintu horizontal = (0.10 x 0.10 x 0.50) x 2 x 2712 = 27.12 kg
= 146.448 kg
 Berat Kusen vertikal = (0.05 x 0.03 x 2.25) x 2 x 2712 = 18.306 kg
 Berat Kusen horizontal = (0.05 x 0.03 x 0.50) x 2712 = 2.034 kg
= 20.34 kg
 Berat triplek = ( 0.005 x 0.46 x 1.96) x980 = 4.4178 kg
 Total = 171.2058 kg

 Berat Jendela J1
 Berat kusen jendela vertikal = (0.05 x 0.03 x 1.50) x 3 x 2712 = 18.306 kg
 Berat kusen jendela horinzontal = (0.05 x 0.03 x 0.60) x x 2712 = 4.8816 kg
= 23.1876 kg
 Berat kaca = (0.005 x 0.36 x 1.10)x 2 x 10 = 0.0396 kg
 Berat daun jendela vertical = (0.10 X 0.10 X 1.40)x 4 x 2712 = 151.872 kg
 Berat daun jendela horizontal = (0.10 X 0.10 X 0.40)x 4 x 2712 = 43.392 kg
= 195.264 kg
Total = 218.4912 kg
 Berat ventilasi
 Berat kusen ventilas vertical = (0.06 x 0.06x 0.40) x 2 x 980 = 2.8224 kg
 Berat kusen ventilas horizontal = (0.06 x 0.06x 0.20) x 2 x 980 = 1.4112 kg
= 4.2336 kg
 Berat Kaca =( 0.003 x 0.16 x 0.36) x 10 = 0.0172 kg
Total = 4.2508 kg
20.00

1.50 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 1.50


B

SELASAR
1.50 - 0.02 1.51

3 TOILET TOILET
PRIA WANITA
2.00 - 0.05 - 0.05

GUDANG 5.00
ARSIP
3.00

- 0.02
2
R.KERJA
± 0.00
A N A

5.00 5.00

1.50
SELASAR 1.51
- 0.02
- 0.17
- 0.32
- 0.47 B
MT - 0.62
1.50 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 1.50
A B C D E F
Pembebanan Lantai 1
 Titik 1A
 Berat Sloof = (0.20 X 0.30) x ½(4 + 5 ) x 2400 = 648 kg
 Berat Kolom lantai 1 = (0.4 x 0.55 x 3.4 ) x 2400 = 1795.2 kg
 Berat dinding = (0.13 x 3.4 x ½(4 + 5) x 1700)- ½(2.25 x 1.70) +(0.40 x 0.20 x 3)
=3381.3 – 2.1525 = 3379.1475 kg
 Berat P1 = ½(347.3178) = 173.6589 kg
 Berat ventilasi =½(4.2508) x 3 = 6.3762 kg
Total = 6002.3826 kg

 Titik 2A
 Berat Sloof = (0.20 X 0.30) x ½(5 + 5 + 4 ) x 2400 = 1008 kg
 Berat Kolom lantai 1 = (0.4 x 0.55 x 3.4 ) x 2400 =1795.2 kg
 Berat dinding = (0.13 x 3.4 x ½(5 + 5+ 4 ) x 1700)- ½(2.25 x 0.80) +(0.40 x 0.20
x 6) =5259.8 – 1.38 = 5258.42 kg
 Berat P3 = ½(171.2058) = 85.6029 kg
 Berat ventilasi =½(4.2508) x 6 = 12.7524 kg
 Berat kolom Praktis = ½(0.13 x 0.13 x 3.4 ) x 2400 = 68.952 kg
Total = 8228.9273kg
 Berat Tangga
Beban Mati
 Plat tangga (7 cm) = (0.12 x 2.00x 6.58) x 2400 = 3790.08 kg
 Tegel dan spasi (4cm) = (0.04 x 2.00 x 6.58 ) x 2200 = 1158.08 kg
 Beban anak tangga = 2.00 x ½ (0.29 x 0.26) x 2400 = 180.96 kg
Total = 5129.12 kg
Beban Hidup (wl)
Wl = 19 x 2.00 x 0.4 x 250 x 0.75 = 2850 kg
Maka ,
Wu = 1.2 WD + 1.6WL = 1.2 (5129.12) + 1.6(2850) = 10714.944/4 =2678.736 kg
Total pembebanan = 8228.9273 + 2678.736 = 3507.6633kg

 Titik 3A
 Berat Sloof =(0.2 x 0.3) x ½(5 + 4 + 4) x 2400 = 936 kg
 Berat Kolom lantai 1 = (0.4 x 0.55 x 3.4 ) x 2400 = 1795.2 kg
 Berat dinding = (0.13 x 3.4 x ½(5 + 4 + 4) x 1700)- ½((2.25 x 0.80 x 2)+(0.40 x0.
20 x 5)) = 4884.1 –2.2 = 4881.9 kg
 Berat P3 = ½ (171.2058) x 2 = 171.2058 kg
 Ventilasi =½ (4.2508) x 5 = 10.627 kg
 Berat kolom Praktis = ½(0.13 x 0.13 x 3.4) x 3 x 2400 = 206.856 kg
Total = 8000.7988 kg
 Berat Tangga
Beban Mati
 Plat tangga (7 cm) = (0.12 x 2.00x 6.58) x 2400 = 3790.08kg
 Tegel dan spasi (4cm) = (0.04 x 2.00 x 6.58 ) x 2200 = 1158.08 kg
 Beban anak tangga = 2.00 x ½ (0.29 x 0.26) x 2400 = 180.96 kg
Total = 5129.12 kg
Beban Hidup (wl)
Wl = 19 x 2.00 x 0.4 x 250 x 0.75 = 2850 kg
Maka ,
Wu = 1.2 WD + 1.6WL = 1.2 (5129.12) + 1.6(2850) = 10714.944/4 =2678.736 kg

 Berat bordes
Beban Mati (WD)
Plat bordes (12cm) = 0.12 x 4.00 x2.68 x 2400 = 3087.36 kg
Tegel + spesi (4 cm) = 0.04 x 4.00 x 2.68 x 2200 = 943.36 kg
Total = 4030.72 kg
Beban hidup (wl)
Wl = 4.00 x 2.68 x 250 x 0.75 = 2010 kg
Maka ,
Wu = 1.2 WD + 1.6WL = 1.2 (4030.72)+ 1.6(2010) = 8052/2 = 4026 kg
Total Pembebanan =8000.7988 + 2678.736 + 4026 =14705.5348 kg

 Titik = B1
 Berat Sloof = (0.2 X 0.3) x ½(4 + 4 + 5) x 2400 = 936 kg
 Berat Kolom lantai 1 = (0.4 x 0.55 x 3.4 ) x 2400 = 1795.2 kg
 Berat dinding = (0.13 x 3.4 x ½(4 + 4 + 5 )x1700)- ½(2.25 x 1.70 x 2) +(0.40 x0.
20 x 6) =4884.1 – 4.305 = 4879.795 kg
 Berat Ventilasi = ½(4.2508) x 6 = 12.7524 kg
 Berat P1 = ½(347.3178) 2 = 173.6589kg
Total = 7797.4063kg
 Titik 2B
 Berat Sloof = (0.20 X 0.30) x ½(5 + 5 + 4 ) x 2400 = 1008 kg
 Berat Kolom lantai 1 = (0.4 x 0.55 x 3.4 ) x 2400 = 1795.2 kg
 Berat dinding = (0.13 x 3.4 x ½(5 + 5+ 4 ) x 1700)- ½(2.02 x 0.80)
=5259.8 – 0.808 = 5258.992 kg
 Berat P3 = ½(171.2058) = 85.6029 kg
 Berat kolom Praktis = ½(0.13 x 0.13 x 3.4 ) x 2400 = 68.952 kg
Total = 8216.7469 kg
 Berat Tangga
Beban Mati
 Plat tangga (7 cm) = (0.12 x 2.00x 6.58) x 2400 = 3790.08kg
 Tegel dan spasi (4cm) = (0.04 x 2.00 x 6.58 ) x 2200 = 1158.08kg
 Beban anak tangga = 2.00 x ½ (0.29 x 0.26) x 2400 = 180.96 kg
Total = 5129.12 kg
Beban Hidup (wl)
Wl = 19 x 2.00 x 0.4 x 250 x 0.75 = 2850 kg
Maka ,
Wu = 1.2 WD + 1.6WL = 1.2 (5129.12) + 1.6(2850) = 10714.944/4 =2678.736 kg
Total pembebanan = 8228.9273 + 2678.736 = 10907.6633 kg

 Titik 3B
 Berat Sloof =(0.2 X 0.3) x ½(5 + 4 + 4 + 4) x 2400 = 1224 kg
 Berat Kolom lantai 1 = (0.4 x 0.55 x 3.4 ) x 2400 = 1795.2 kg
 Berat dinding = (0.13 x 3.4 x ½(5 + 4 + 4 + 4)x1700 - ½((2.02 x 0.80 )+ (1.50 x
1.35) + (0.40 x 0.20)) = 6386.9 – 2.913 = 6383.987 kg
 Berat J1 = ½(218.4912) = 109.2456 kg
 Berat P3 = ½ (171.2058) x 2 = 171.2058 kg
 Berat ventilasi = ½ (4.2508) x 5 = 10.627 kg
 Berat kolom praktis = ½(0.13 x 0.13 ) x 3.4 x 2400 x 3 = 206.856 kg
Total = 9901.1214 kg
 Berat Tangga
Beban Mati
 Plat tangga (7 cm) = (0.12 x 2.00x 6.58) x 2400 = 3790.08 kg
 Tegel dan spasi (4cm) = (0.04 x 2.00 x 6.58 ) x 2200 = 1158.08 kg
 Beban anak tangga = 2.00 x ½ (0.29 x 0.26) x 2400 = 180.96 kg
Total = 5129.12 kg
Beban Hidup (wl)
Wl = 19 x 2.00 x 0.4 x 250 x 0.75 = 2850 kg
Maka ,
Wu = 1.2 WD + 1.6WL = 1.2 (5129.12) + 1.6(2850) = 10714.944/4 =2678.736kg

 Berat bordes
Beban Mati (WD)
Plat bordes (12cm) = 0.12 x 4.00 x2.68 x 2400 = 3087.36 kg
Tegel + spesi (4 cm) = 0.04 x 4.00 x 2.68 x 2200 = 943.36 kg
Total = 4030.72 kg
Beban hidup (wl)
Wl = 4.00 x 2.68 x 250 x 0.75 = 2010 kg
Maka ,
Wu = 1.2 WD + 1.6WL = 1.2 (4030.72)+ 1.6(2010) = 8052/2 = 4026 kg

Total Pembebanan = 9901.1214 + 2678.736 + 4026 = 16605.8574 kg

 Titik 1C
 Berat Sloof =(0.2 X 0.3) x ½(4 + 4 +5 ) x 2400 = 936 kg
 Berat Kolom lantai 1 = (0.4 x 0.55 x 3.4) x 2400 = 1795.2 kg
 Berat dinding =(0.13 x 3.4x½(4 + 4)x1700) - ½((2.25x 0 80 x 2)+(1.50 x 1.35) +
(0.40 x 0.20 x 6 )) = 3005.6 – 2.772 = 3002.828 kg
 Berat P1 = ½(347.3178) = 173.6589 kg
 Berat J1 = ½(218.4912) = 109.2456 kg
 Berat ventilasi =½ (4.2508) x 6 = 12.7524 kg
Total = 6029.6849 kg

 Titik 2C = 2D = 2E
 Berat sloof =(0.2 X 0.3) x ½(5 + 5 ) x 2400 = 720 kg
 Berat Kolom lantai 1 = (0.4 x 0.55 x 3.4 ) x 2400 = 1795.2 kg

Total = 2515.2 kg

 Titik 3C = 1D = 3D = 1E = 3E
 Berat Sloof =(0.2 x 0.3) x ½(4 + 4 +5) x 2400 = 576 kg
 Berat Kolom lantai 1 = (0.4 x 0.55 x 3.4 ) x 2400 =1795.2 kg
 Berat dinding = (0.13 x 3.4 x ½( 4 + 4 )x1700)- ½(( 1.50 x 1.35 x 7) + (0.40 x 0.20
x 21)) =3005.6 – 8.7675 = 2996.8325 kg
 Berat J1 = ½ (218.4912) x 7 = 764.7192 kg
 Berat ventilasi = ½ (4.2508) x 21 = 44.6334 kg
Total = 6537.3851 kg

 Titik 1F = 3F
 Beban Sloof =(0.2 X 0.3) x ½(4 + 5) x 2400 = 648 kg
 Berat Kolom lantai 1 = (0.4 x 0.55 x 3.4 ) x 2400 = 1795.2 kg
 Berat dinding = (0.13 x 3.4 x ½(4 + 5)x1700)- ½((1.50 x 1.35 x 4) + (0.50 x 0.20 x
12) = 3381.3– 5.01 = 3376.29kg
 Berat J1 = ½(218.4912) x 4 = 436.9824 kg
 Berat ventilasi = ½(4.2508) x 12 = 25.5048 kg
Total = 6281.9772kg
 Titik 2F
 Berat Sloof =(0.2X 0.3) x ½(5 + 5) x 2400 = 720 kg
 Berat Kolom lantai 1 = (0.4 x 0.55 x 3.4 ) x 2400 = 1795.2 kg
 Berat dinding = (0.13 x 3.4 x ½(5 + 5)x1700)- ½((1.50 x 1.35 x 2) + (0.50 x 0.20
x 6)) = 3757 – 2.505 = 3754.495 kg
 Berat J1 = ½(218.4912) x 2 = 218.4912kg
 Berat ventilasi = ½(4.2508) x 6 = 12.7524 kg
Total = 6500.9416 kg
20.00

4.00 4.00 4.00 4.00 4.00


B

1.20 1.20
3
BORDES
+ 2.47

5.00 5.00

R.AULA

2 + 4.00
10.00

T
A A

5.00 5.00

LOBBY
+ 4.00
1
BALKON
1.50 1.50
+ 4.00

B
20.00

1.20 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 1.20


A B C D E F

Pembebanan Kontruksi Lantai II

PEMBEBANAN LANTAI II

 Titik 1A
 Berat balok lantai 1 = 0.15 x 0.13 x ½ (1.5+ 5 + 4) x 2400 =245.7 kg
 Berat kolom lantai 2 = 0.4 x 0.55 x 3.8 x 2400 =2006.4 kg
 Berat dinding = (0.13 x 3.8 x ½ (1.5 + 5 + 4)1700 )– ½(0.40 x 0.20 x3)
=4408.95 – 0.12= 4408.83 kg
 Berat ring balok = ( 0.20 x 0.18 ) x½ (1.5 + 4 + 4) x 2400 =453.6 kg
 Berat plafond = ½ (1.5 + 5 + 4) x 18=94.5 kg
 Ventilasi = ½ (4.2508)x3 =6.3762 kg
Total = 7215.4062 kg
 Berat Lantai
Beban Mati
Plat lantai = 0.12 x ½ (1.5+1.2+5+5+4) x 2400 =1684.8 kg
Tebal spesi dan tegel = 0.04 x ½ (1.5+1.2+5+4) x 2200 =514.8 kg
Plafond bawah = ½ (1.5+5+4) x 18 =94.5 kg
Total =2294.1 kg
Beban Hidup
Wl = ½ (1.5 + 5 + 4) x 250 x 0.75 = 984.375 kg
Wu =1.2(2294.1) + 1.6 (984.375) = 4327.92 kg

Jumlah beban total = 11543.3262kg

 Titik 2A
 Berat balok lantai 1 = 0.15 x 0.13 x ½ (5+ 4+ 5) x 2400 =327.6 kg
 Berat kolom lantai 2 = 0.4 x 0.55 x 3.8 x 2400 =2006.4 kg
 Berat dinding = (0.13 x 3.8 x ½ (5 + 2 + 5)1700 )– ½(0.40 x 0.20 x3)
=5038.8 – 0.12=5038.68 kg
 Berat ring balok = ( 0.20 x 0.18 ) x½ (5 + 4 + 5) x 2400 =604.8 kg
 Berat plafond = ½ (5 + 4 + 5) x 18=126 kg
 Ventilasi = ½ (4.2508)x3 =6.3762 kg
Total = 8109.8562 kg
 Berat Lantai
Beban Mati
Plat lantai = 0.12 x ½ (1.2+5+5+4) x 2400 =2188.8 kg
Tebal spesi dan tegel = 0.04 x ½ (1.2+5+5+4) x 2200 = 668.8 kg
Plafond bawah = ½ (5+5+4) x 18 =126 kg
Total = 2983.6 kg
Beban Hidup
Wl = ½ (1.2+5+5+4) x 250 x 0.75 = 1900.75 kg
Wu =1.2(2983.6) + 1.6 (1900.75) = 6621.52 kg

Jumlah beban total = 14731.3762 kg

 Titik 3A
 Berat balok lantai 1 = 0.15 x 0.13 x ½ ( 5 + 4) x 2400 =210.6 kg
 Berat kolom lantai 2 = 0.4 x 0.55 x 3.8 x 2400 =2006.4 kg
 Berat dinding = (0.13 x 3.8 x ½ ( 5 + 4)1700 )– ½(0.40 x 0.20 x6)
=3779.1 – 0.24= 3778.86 kg
 Berat ring balok = ( 0.20 x 0.18 ) x½ (5 + 4) x 2400 =388.8 kg
 Berat plafond = ½ ( 5 + 4) x 18=81 kg
 Ventilasi = ½ (4.2508)x6 =12.7524 kg
Total = 6478.4124 kg
 Berat Lantai
Beban Mati
Plat lantai = 0.12 x ½ (1.2+5+4) x 2400 =1684.8 kg
Tebal spesi dan tegel = 0.04 x ½ (1.2+5+4) x 2200 =514.8 kg
Plafond bawah = ½ (1.5+5+4) x 18 = 81 kg
Total = 2280.6 kg
Beban Hidup
Wl = ½ (1.5 + 5 + 4) x 250 x 0.75 = 984.375 kg
Wu =1.2(2280.6) + 1.6 (984.375) = 4311.72 kg

Jumlah beban total = 10790.1324 kg

 Titik 1B
 Berat balok lantai 1 = 0.15 x 0.13 x ½ (1.5+4+ 4+ 5) x 2400 =339.3 kg
 Berat kolom lantai 2 = 0.4 x 0.55 x 3.8 x 2400 =2006.4 kg
 Berat dinding = (0.13 x 3.8 x ½ (1.5 + 4 + 4 + 5)1700 )– ½(2.5 x 1.75 ) + (2.5 x
0.80) + (1.50 x 1.35 ) + (0.40 x 0.20 x3) =6088.55 –6.4525 =6082.0975 kg
 Berat ring balok = ( 0.20 x 0.18 ) x½ (1.5+ 4 + 4 + 5) x 2400 =626.4 kg
 Berat plafond = ½ (1.5+ 4 + 4 + 5) x 18=130.5 kg
 P1 = ½ (347.39 )=173.695 kg
 P2 =½ (182.0244) = 91.0122
 J1 =½ (217.6912) = 108.8456
 Ventilasi = ½ (4.2508)x3 =6.3762 kg
 Kolom praktis =½ (0.13x0.13x3.8)x2400 =77.064
Total = 9641.6905 kg
 Berat Lantai
Beban Mati
Plat lantai = 0.12 x ½ (1.5+4+4+5) x 2400 =2088 kg
Tebal spesi dan tegel = 0.04 x ½ (1.5+4+4+5) x 2200 = 6638 kg
Plafond bawah = ½ (1.5+4+4+5) x 18 =130.5 kg
Total = 8856.5 kg
Beban Hidup
Wl = ½ (1.5+4+4+5) x 250 x 0.75 = 1359.375 kg
Wu =1.2(8856.5) + 1.6 (1359.375) = 12802.8 kg

Jumlah beban total = 22444.4905 kg

 Titik 2B
 Berat balok lantai 1 = 0.15 x 0.13 x ½ (5+ 5) x 2400 =245.7 kg
 Berat kolom lantai 2 = 0.4 x 0.55 x 3.8 x 2400 =2006.4 kg
 Berat dinding = (0.13 x 3.8 x ½ (5 + 5)1700 )– ½(2.25 x 1.75)
=4199 – 1.96875= 4197.03125kg
 Berat ring balok = ( 0.20 x 0.18 ) x½ (5 + 5) x 2400 =432 kg
 Berat plafond = ½ ( 5 + 5) x 18=90 kg
 P1 = ½ (347.39 )=173.695 kg
Total = 7144.82425 kg
 Berat Lantai
Beban Mati
Plat lantai = 0.12 x ½ (5+5) x 2400 =1440 kg
Tebal spesi dan tegel = 0.04 x ½ (5+5) x 2200 = 440kg
Plafond bawah = ½ (+5+5) x 18 =90 kg
Total =1970 kg
Beban Hidup
Wl = ½ (5 + 5) x 250 x 0.75 = 984.375 kg
Wu =1.2(1970) + 1.6 (984.375) = 3939 kg

Jumlah beban total = 11083.82425 kg

 Titik 3B
 Berat balok lantai 1 = 0.15 x 0.13 x ½ (5+ 4+ 4) x 2400 =304.2 kg
 Berat kolom lantai 2 = 0.4 x 0.55 x 3.8 x 2400 =2006.4 kg
 Berat dinding = (0.13 x 3.8 x ½ (5 + 4 + 4)1700 )– ½(1.50 x 1.35) + (0.40 x 0.20
x6) =5458.7 – 1.4925=5457.2075 kg
 Berat ring balok = ( 0.20 x 0.18 ) x½ (5 + 4 + 4) x 561.6 kg
 Berat plafond = ½ (5 + 4 + 5) x 18=117 kg
 J1 =½ (217.6912) = 108.8456
 Ventilasi = ½ (4.2508)x6 =12.7524 kg
Total = 8568.0055 kg
 Berat Lantai
Beban Mati
Plat lantai = 0.12 x ½ (1.2+5+4+4) x 2400 =2044.8 kg
Tebal spesi dan tegel = 0.04 x ½ (1.2+5+4+4) x 2200 = 624.8 kg
Plafond bawah = ½ (5+4+4) x 18 =117 kg
Total = 2786.6 kg
Beban Hidup
Wl = ½ (1.2+5+4+4) x 250 x 0.75 = 1331.25 kg
Wu =1.2(2786.6) + 1.6 (1331.25) = 3557.12 kg

Jumlah beban total = 12125.1255 kg

 Titik 1C=1D
 Berat balok lantai 1 = 0.15 x 0.13 x ½ ( 4 + 4 +5 ) x 2400 =304.2 kg
 Berat kolom lantai 2 = 0.4 x 0.55 x 3.8 x 2400 =2006.4 kg
 Berat dinding = (0.13 x 3.8 x ½ ( 4 + 4)1700 )– ½(2.5 x 1.75) + (1.50 x 1.35 x 2) +
(0.40 x 0.20 x9) =3359.2 – 6.895= 3352.305 kg
 Berat ring balok = ( 0.20 x 0.18 ) x½ (5 + 4) x 2400 =345.6 kg
 Berat plafond = ½ ( 5 + 4) x 18=72 kg
 P1 = ½ (347.39) =173.695 kg
 J1 = ½ (217.6912)x2 =217.6912 kg
 Ventilasi = ½ (4.2508)x9 =19.1286 kg
Total = 6491.0195 kg
 Berat Lantai
Beban Mati
Plat lantai = 0.12 x ½ (1.2+5+4) x 2400 =1684.8 kg
Tebal spesi dan tegel = 0.04 x ½ (1.2+5+4) x 2200 =514.8 kg
Plafond bawah = ½ (1.5+5+4) x 18 = 81 kg
Total = 2280.6 kg
Beban Hidup
Wl = ½ (1.5 + 5 + 4) x 250 x 0.75 = 984.375 kg
Wu =1.2(2280.6) + 1.6 (984.375) = 4311.72 kg

Jumlah beban total = 10802.7395 kg

 Titik 3C=3D=3E
 Berat balok lantai 1 = 0.15 x 0.13 x ½ (4+4 +5) x 2400 =304.2 kg
 Berat kolom lantai 2 = 0.4 x 0.55 x 3.8 x 2400 =2006.4 kg
 Berat dinding = (0.13 x 3.8 x ½ (4+4)1700 )– ½(1.50 x 1.35 x4)
+(0.40x0.20x12) =3354.19 kg
 Berat ring balok = ( 0.20 x 0.18 ) x½ (4+4) x 2400 =345.6 kg
 Berat plafond = ½ (4+4) x 18=72 kg
 Ventilasi = ½ (4.2508)x12 =25.5048kg
Total = 6543.2772 kg
 Berat Lantai
Beban Mati
Plat lantai = 0.12 x ½ (4+4+1.2) x 2400 =1324 kg
Tebal spesi dan tegel = 0.04 x ½ (1.2+4+4) x 2200 = 404.8 kg
Plafond bawah = ½ (4+4) x 18 =72 kg
Total = 1801.6 kg
Beban Hidup
Wl = ½ (1.2+4+4) x 250 x 0.75 = 862.5kg
Wu =1.2(1801.6) + 1.6 (862.5) = 3541.92kg

Jumlah beban total = 10085.1972kg

 Titik 1E
 Berat balok lantai 1 = 0.15 x 0.13 x ½ (1.5+ 5 + 4 +5) x 2400 =245.7 kg
 Berat kolom lantai 2 = 0.4 x 0.55 x 3.8 x 2400 =2006.4 kg
 Berat dinding = (0.13 x 3.8 x ½ (1.5 + 5 + 4)1700 )– ½(0.40 x 0.20 x3)
=4408.95 – 0.12= 4408.83 kg
 Berat ring balok = ( 0.20 x 0.18 ) x½ (1.5 + 4 + 4) x 2400 =453.6 kg
 Berat plafond = ½ (1.5 + 5 + 4) x 18=94.5 kg
 Ventilasi = ½ (4.2508)x3 =6.3762 kg
Total = 7326.03 kg
 Berat Lantai
Beban Mati
Plat lantai = 0.12 x ½ (1.5+1.2+5+5+4) x 2400 =1684.8 kg
Tebal spesi dan tegel = 0.04 x ½ (1.5+1.2+5+4) x 2200 =514.8 kg
Plafond bawah = ½ (1.5+5+4) x 18 =94.5 kg
Total =2294.1 kg
Beban Hidup
Wl = ½ (1.5 + 5 + 4) x 250 x 0.75 = 984.375 kg
Wu =1.2(2294.1) + 1.6 (984.375) = 4327.92 kg

Jumlah beban total = 11653.95 kg

 Titik 1F
 Berat balok lantai 1 = 0.15 x 0.13 x ½ (1.5+ 4+ 5) x 2400 =245.7 kg
 Berat kolom lantai 2 = 0.4 x 0.55 x 3.8 x 2400 =2006.4 kg
 Berat dinding = (0.13 x 3.8 x ½ (1.5 + 4 + 5)1700 )– ½(1.50 x 1.35 ) + (0.40 x
0.20 x6) =4408.95 –1.4925 =4407.4575 kg
 Berat ring balok = ( 0.20 x 0.18 ) x½ (1.5 + 4 + 5) x 2400 =453.6 kg
 Berat plafond = ½ (1.5 + 4 + 5) x 18=94.5 kg
 Ventilasi = ½ (4.2508)x6 = 12.7524 kg
Total = 7220.4099 kg
 Berat Lantai
Beban Mati
Plat lantai = 0.12 x ½ (1.5+1.5+4+5) x 2400 =1728 kg
Tebal spesi dan tegel = 0.04 x ½ (1.5+1.5+4+5) x 2200 = 528 kg
Plafond bawah = ½ (1.5+4+5) x 18 =94.5 kg
Total = 2350.5 kg
Beban Hidup
Wl = ½ (1.5+1.5+4+5) x 250 x 0.75 = 1125 kg
Wu =1.2(2350.5) + 1.6 (1125) = 4620 kg

 Jumlah beban total =11840.4099 kg

 Titik 2F
 Berat balok lantai 1 = 0.15 x 0.13 x ½ (5+5) x 2400 =234 kg
 Berat kolom lantai 2 = 0.4 x 0.55 x 3.8 x 2400 =2006.4 kg
 Berat dinding = (0.13 x 3.8 x ½ (5 + 5)1700 )– ½(0.40 x 0.20 x6)
= 4199 –0.24 =4198.76 kg
 Berat ring balok = ( 0.20 x 0.18 ) x½ (5 + 5) x 2400 =432 kg
 Berat plafond = ½ (5 + 5) x 18=90 kg
 Ventilasi = ½ (4.2508)x6 = 12.7524 kg
Total = 6973.9124 kg
 Berat Lantai
Beban Mati
Plat lantai = 0.12 x ½ (1.2+5+5) x 2400 =1612.8 kg
Tebal spesi dan tegel = 0.04 x ½ (1.2+5+5) x 2200 = 492.8 kg
Plafond bawah = ½ (5+5) x 18 =90 kg
Total = 2195.6 kg
Beban Hidup
Wl = ½ (1.2+5+5) x 250 x 0.75 = 1050 kg
Wu =1.2(2195.6) + 1.6 (1050) = 19434.72 kg

Jumlah beban total = 26408.6324 kg

 Titik 3F
 Berat balok lantai 1 = 0.15 x 0.13 x ½ ( 5 + 4) x 2400 =210.6 kg
 Berat kolom lantai 2 = 0.4 x 0.55 x 3.8 x 2400 =2006.4 kg
 Berat dinding = (0.13 x 3.8 x ½ ( 5 + 4)1700 )– ½(0.40 x 0.20 x6)
=3779.1 – 0.24= 3778.86 kg
 Berat ring balok = ( 0.20 x 0.18 ) x½ (5 + 4) x 2400 =388.8 kg
 Berat plafond = ½ ( 5 + 4) x 18=81 kg
 Ventilasi = ½ (4.2508)x6 =12.7524 kg
Total = 6480.9009 kg
 Berat Lantai
Beban Mati
Plat lantai = 0.12 x ½ (1.2+5+4) x 2400 =1684.8 kg
Tebal spesi dan tegel = 0.04 x ½ (1.2+5+4) x 2200 =514.8 kg
Plafond bawah = ½ (1.5+5+4) x 18 = 81 kg
Total = 2280.6 kg
Beban Hidup
Wl = ½ (1.5 + 5 + 4) x 250 x 0.75 = 984.375 kg
Wu =1.2(2280.6) + 1.6 (984.375) = 4311.72 kg
Jumlah beban total = 10790.1324 kg

3.3 Pembebanan konstruksi atap

Panjang = 60

Luas = 11.68

PxL

60 x 11.68 = 700.8

 Berat atap = 700.8 x 10 kg/m² = 7008kg


 Berat kuda-kuda (rangka baja ringan)
Luas 1 detail kuda-kuda
= (½ x alas x tinggi )
= ( ½ x 10 x 3.94 )
= 19.7m²

 Berat kuda-kuda = 19.7 m² x 12 kg/m


= 236.4 kg

Berat x kuda-kuda = 236.4 x 25


= 5910kg
Jumlah 1 + 2 ( beban atap + beban atap kuda-kuda)
=5910 + 7008
=12918 kg
Asumsi dilimpahkan ke kolom atap dari A1 sampai F3
=1/18 x 12918
=717.67 kg

3.4 Tabel Pelimpahan Beban Kolom

Pembebanan Lantai 1 Pembebanan lantai 2 Berat Atap


No Nomor Total (Kg) Total (Ton)
(kg) (Kg) (Kg)
1 1A 6002.3826 11543.3262 717.67 18263.3788 18.26
2 2A 3507.6633 14731.3767 717.67 18956.71 18.95
3 3A 14705.5348 10790.1324 717.67 26213.33388 26.21
4 1B 7797.4063 22444.4905 717.67 30959.5668 30.95
5 2B 10907.6633 11083.82425 717.67 22709.15755 22.70
6 3B 16605.8574 12125.1255 717.67 29448.6529 29.44
7 1C 6029.6849 10802.7395 717.67 17550.0944 17.55
8 2C 2515.2 717.67 3232.87 3.23
9 3C 6637.3851 10085.1972 717.67 17440.2523 17.44
10 1D 6637.3851 10802.7395 717.67 18157.7946 18.15
11 2D 2515.2 717.67 3232.87 3.23
12 3D 6637.3851 10085.1972 717.67 17440.2523 17.44
13 1E 6637.3851 11536.95 717.67 18892.0051 18.89
14 2E 2515.2 717.67 3232.87 3.23
15 3E 6637.3851 10085.1972 717.67 17440.2523 17.44
16 1F 6281.9772 11840.4099 717.67 18840.0571 18.84
17 2F 6500.9416 26408.6324 717.67 33627.244 33.62
18 3F 6281.9772 10790.1324 717.67 17789.7796 17.78

BAB IV
PERHITUNGAN KEMAMPUAN DAYA DUKUNG PONDASI

Dalam bab ini diuraikan perhitungan perencanaan pondasi berdasarkan datadata dan teori-teori
yang telah dikemukakan pada bab tinjauan pustaka konstruksi bagian bangunan bawah tanah yang
direncanakan untuk gedung ini adalah pondasi dangkal (Pondasi Tapak) yang berbentuk bujur sangkar
desain pondasi yang meliputi kedalaman perletakan pondasi (DF) lebar tapak (B) disesuaikan dengan
beban yang bekerja diatas pondasi tersebut.
Berdasarkan hasil perhitungan pembebanan dan konstruksi, maka pondasi tapak ini direncanakan
terdiri dari 4 buah ukuran dengan dimensi yang bervariasi disesuaikan dengan beban yang diterima oleh
setiap kolom , untuk daerah perletakan pondasi dapat dilihat pada lampiran gambar pondasi yang
direncanakan.
 Untuk beban 2F dengan beban konstruksi 33.62 ton
 Untuk beban 2C dengan beban konstruksi 3.23 ton
 Untuk beban 2B dengan beban konstruksi 22.70 ton
 Untuk beban 3F dengan beban konstruksi 17.78 ton

4.1 Data Rencana


Data yang diperlukan dalam perhitungan pondasi meliputi data tanah yaitu data
Mayerhoof.

4.2 Perencanaan desain pondasi dangkal (pondasi tapak)


Berdasarkan grafik data mayerhoof terlampir maka dapat digambar sesuai profil tanah
yang memperhatikan keadaan lapisan tanah dibawah permukaan atau menunjukkan beraktivitas
dari setiap lapisan tanah.

Lapisan 1 :
 = 1.64
 = 28°
e = 1.94
G = 2.6
w = 49 %
Df= 1.8
Lapisan 2 :
❑w = 1 t/m2
Lapisan 3 :
 = 1.68
 = 30°
LL = 46 %
G = 2.63
e = 1.95
CV = 47.10-4 cm2/detik

4.2.1 Perencanaan pondasi tapak untuk beban struktur 2F


Data rencana
 = 28° N c = 30.14 N q = 18.40 N ❑ = 15.67
Langkah perhitungan :
Q ult = (1.3 x c x N c ) + ( x D f x N q ) + (0.4 x  x B x N ❑)
= (1.3 x 0 x 30.14) + (1.64 x 1.8 x 18.40) + ( 0.4 x 1.64 x B x 15.67)
= 0 + 54.3168 + 10.2795 B……. (1)
W kons = 33.62……… (2)

Gabungan kedua persamaan :


W kons Qult
= S
BXB f
33.62 54.3168+ 10.2795 B
BXB
= 2.5

84.05 = 54.3168 B2 + 10.2795 B3


0 = 54.3168 B2 +10.2795 B3 - 84.05
0 = B3 + 5.283B2 – 8.176
Menggunakan metode coba-coba B yang digunakan = 0.8 m
B3 + 5.283 B2 – 8.176 = 0
(1.14)3 +5.283 (1.14)2 –8.176 = 0.17

a. Faktor daya dukung


 = 28° N c = 30.14 N q = 18.40 N ❑ = 15.67
b. Faktor bentuk

( )( ) ( )( 18.40 30.14 )
B Nq 1.14
Sc = 1 + =1+ = 1.610
L Nc 1.14

S = 1 + ( ) tan  = 1 + (
1.14 )
B 1.14
q tan 28° = 1.531
L

S❑ = 1 – 0.4 ( BL ) = 1 – 0.4 ( 1.14


1.14 )
=0.6

c. Faktor kedalaman

d c = 1 + 0.4 ( )
Df
B
= 1 + 0.4 ( )
1.8
1.14
= 1.631

d q = d ❑ = 1 + (2 tan )(1 – sin )2


Df
B ( )
= 1 + (2 tan 28°)(1 – sin 28°)2 ( )
1.8
1.14
= 1.472

d. Faktor inklimasi

(
I c = I q = 1− ) = (1− 1.14
B
90
2
90 )
= 0.9742

= ( 1− ) = ( 1−
28 )
B 2 1.14 2
I❑ = 0.920

Po = D f x  = 1.8 x 1.64 = 2.952

q ult = ( Sc xd c x I c x c x N c ) + ( Sq x d q x I q x Po x N q ) + ( S❑ x d ❑ x I ❑ x 0.5 x b x  x N ❑)

= (1.610 x 1.631 x 0.974 x 0 x30.14 ) + (1.531 x1.472 x 0.974 x 2.952 x 18.40) + (0.6 x 1.472 x
0.920x 0.5 x 1.14 x 1.64 x 15.67)
= 0 + 119.227 + 11.90

=131.17

- Q Aksial = Berat total konstruksi + Berat yang ditampung pondasi


= 33.62 +
[ ( 1.14 x 1.14 ) x 0.3 x 2.4 ¿+ ( 0.4 x 0.55 x 1.28 x 2.4 ) + ( 1.14 x 1.14 ) −( 0.4 x 0.55 ) x 1.93 x 1.64 ]
= 33.62 + 2.214
= 35.834
- Beban yang diizinkan
Q ult x Luas pondasi 131.17 x (1.14 x 1.14)
Qizin = = = 68.18
Sf 2.5

Qizin  Q Aksial = 68.18  35.834 (aman)

P = 33.62 TON

1.93

1.28
1.28

B= 1.14

Tegangan Kontak :

Q 35.834
c= = = 27.573
A (1.14 x 1.14)

4.2.2 Perencanaan pondasi tapak untuk beban struktur 2B


Data rencana
 = 28° N c = 30.14 N q = 18.40 N ❑ = 15.67
Langkah perhitungan :
Q ult = (1.3 x c x N c ) + ( x D f x N q ) + (0.4 x  x B x N ❑)
= (1.3 x 0 x 30.14) + (1.64 x 1.8 x 18.40) + ( 0.4 x 1.64 x B x 15.67)
= 0 + 54.3168 +10.2795 B……. (1)

W kons = 22.70……… (2)

Gabungan kedua persamaan :


W kons Qult
= S
BXB f
22.70 54.3168+ 10.2795 B
BXB
= 2.5

56.75 = 54.3168 B2 + 10.2795B3


0 = 54.3168 B2 + 10.2795B3 – 56.75
0 = B3 + 5.283B2 – 5.5206

Menggunakan metode coba-coba B yang digunakan = 0.95 m


B3 + 5.920 B2 – 10.459 = 0
(0.95)3 +5.283(0.95)2 – 5.5206 = 0.10

e. Faktor daya dukung


 = 28° N c =30.14 N q =18.40 N ❑ =15.67
f. Faktor bentuk

( )( ) ( )( 30.14 )
B Nq 0.95 18.40
Sc = 1 + =1+ = 1.610
L Nc 0.95

S = 1 + ( ) tan  = 1 + (
0.95 )
B 0.95
q tan 28° = 1.531
L

S❑ = 1 – 0.4 ( BL ) = 1 – 0.4 ( 0.95


0.95 )
= 0.6

g. Faktor kedalaman

d c = 1 + 0.4
( DB ) f
= 1 + 0.4 ( 0.95
1.8
) = 1.757
d q = d ❑ = 1 + (2 tan )(1 – sin )2 ( DB )
f
= 1 + (2 tan 28°)(1 – sin 28°)2 ( 0.95
1.8
) = 1.1827

h. Faktor inklimasi

(
I c = I q = 1− ) = (1− 0.95
B
90 90 )
2
=0.979
2

= ( 1− ) = ( 1−
28 )
B 2 0.95 2
I❑ = 0.933

Po = D f x  = 1.8 x 1.64 = 2.952

q ult = ( Sc xd c x I c x c x N c ) + ( Sq x d q x I q x Po x N q ) + ( S❑ x d ❑ x I ❑ x 0.5 x b x  x N ❑)

= (1.610 x 1.757 x0.979 x 0 x 30.14) + (1.531x 1.1827 x 0.979x 2.952 x 18.40) + (0.6 x 1.1827 x
0.933 x 0.5 x 0.95 x 1.64 x 15.67)

= 0 + 96.286 + 8.081

= 104,367

- Q Aksial = Berat total konstruksi + Berat yang ditampung pondasi


= 22.70+
[ ( 0.95 x 0.95 ) x 0.3 x 2.4¿+ ( 0.4 x 0.55 x 1.28 x 2.4 ) + ( 0.95 x 0.95 )−( 0.4 x 0.55 ) x 1.93 x 1.64 ]
= 22.70 + 1.531
= 24.231

- Beban yang diizinkan


Q ult x Luas pondasi 104.367 x (0.95 x 0,95)
Qizin = = = 37.676
Sf 2.5

Qizin  Q Aksial = 37.676  24.231 (aman)

P = 22.70 TON

1.93

1.28

B = 0.95

Tegangan Kontak :

Q 24.231
c= = = 26.848
A (0.95 x 0.95)
4.2.3 Perencanaan pondasi tapak untuk beban struktur 3F
Data rencana
 = 28° N c = 30.14 N q = 18.40 N ❑ = 15.67
Langkah perhitungan :
Q ult = (1.3 x c x N c ) + ( x D f x N q ) + (0.4 x  x B x N ❑)
= (1.3 x 0 x 30.14) + (1.64 x 1.8 x 18.40) + (0.4 x 1.64 x B x 15.67)
= 0 + 54.3168 +10.2795 B …… (1)

W kons = 17.78……..(2)

Gabungan kedua persamaan :


W kons Qult
= S
BXB f

17.78 54.3168+ 10.2795 B


BXB
= 2.5

44.45= 54.3168 B2 + 10.2795 B3


10.2795 B3 + 54.3168 B2 – 44.45 = 0
B3 + 5.283 B2 – 4.324 = 0
Menggunakan metode coba-coba B yang digunakan = 0.92 m

(0.92)3+ 5.283(0.92)2 – 4.324 = 0.68

a. Faktor daya dukung


 = 28° N c = 30.14 N q = 18.40 N ❑ = 15.67
b. Faktor bentuk

( BL )( N ) = 1 + ( 0.92
0.92 30.14 )
)(
Nq 18.40
Sc = 1 + = 1.610
c

S = 1 + ( ) tan  = 1 + (
0.92 )
B 0.92
q tan 28° = 1.531
L

S❑ = 1 – 0.4 ( BL ) = 1 – 0.4 ( 0.92


0.92 )
= 0.6

c. Faktor kedalaman

d c = 1 + 0.4
( DB )f
= 1 + 0.4 ( 0.92
1.8
) =1.782
d q = d ❑ = 1 + (2 tan )(1 – sin )2 ( )
Df
B ( )
= 1 + (2 tan 28°)(1 – sin 28°)2
1.8
0.92
=1.585

d. Faktor inklimasi

(
I c = I q = 1− ) = (1− 0.92
B
90 90 )
2
= 0.980
2

= ( 1− ) = ( 1−
28 )
B 2 0.92 2
I❑ = 0.935

Po = D f x  = 1.8 x 1.64 = 2.952

q ult = ( Sc xd c x I c x c x N c ) + ( Sq x d q x I q x Po x N q ) + ( S❑ x d ❑ x I ❑ x 0.5 x b x  x N ❑)

= (1.610 x 1.782x 0.980 x 0 x 30.14) + ( 1.531 x1.585x 0.980 x 2.952 x 18.40) + (0.6 x 1.585 x
0.935x 0.5 x 0.92x 1.64 x 15.67)

= 0 +129.170+ 10,511

= 139.681

- Q Aksial = Berat total konstruksi + Berat yang ditampung pondasi


= 17.78 +
[ ( 0.92 x 0.92 ) x 0.3 x 2.4 ¿+ ( 0.4 x 0.55 x 1.28 x 2.4 )+ ( 0.92 x 0.92 )−( 0.4 x 0.55 ) x 1.93 x 1. 64 ]
= 17.78+ 1,435
= 19.21
- Beban yang diizinkan
Q ult x Luas pondasi 139.681 x (0.92 x 0.92)
Qizin = = =
Sf 2.5

Qizin  Q Aksial = 44.581  19.21 (aman)

17.78

1.93

1.28

B=0.92

Tegangan Kontak :

Q 19.21
c= = = 19.21
A (0.92 x 0.92)
4.2.4 Perencanaan pondasi tapak untuk beban struktur
Data rencana
 = 28° N c = 30.14 N q =18.40 N ❑ = 15.67
Langkah perhitungan :
Q ult = (1.3 x c x N c ) + ( x D f x N q ) + (0.4 x  x B x N ❑)
= (1.3 x 0 x 30.14) + (1.64 x 1.8 x 18.40) + (0.4 x 1.64 x B x 15.67)
= 0 + 54.316+10.279 B …… (1)

W kons = 3.23……..(2)

Gabungan kedua persamaan :


W kons Q ult
= S
BXB f

3.23 54.3126+10.279 B
BXB
= 2.5

8.075= 54.3126 B2 + 10.279B3


10.279 B3 + 54.3126 B2 – 8.075 = 0
B3 +5.283 B2 –0.7855 = 0

Menggunakan metode coba-coba B yang digunakan = 0.5m


(0.5)3 + 5.920(0.5)2 – 6.536 = 0.6

a. Faktor daya dukung


 = 28° N c = 25.80 N q = 14.72 N ❑ = 11.19
b. Faktor bentuk

( )( ) ( )( 14.72 25.80 )
B Nq 0.5
Sc = 1 + =1+ = 1.570
L Nc 0.5

S = 1 + ( ) tan  = 1 + (
0.5 )
B 0.5
q tan 28° = 1.531
L

S❑ = 1 – 0.4 ( BL ) = 1 – 0.4 ( 0.5


0.5 )
= 0.6

c. Faktor kedalaman

( DB )
d c = 1 + 0.4 f
= 1 + 0.4 ( 1.8
0.5 )
= 2.44

d q = d ❑ = 1 + (2 tan )(1 – sin )2


( DB )f
= 1 + (2 tan 28°)(1 – sin 28°)2 ( 1.8
0.5 )
= 2.077

d. Faktor inklimasi
(
I c = I q = 1− ) = (1− 0.590 ) = 0.988
B
90
2 2

= ( 1− ) = ( 1−
28 )
B 2 0.5 2
I❑ = 0.964

Po = D f x  = 1.8 x 1.64 = 2.952

q ult = ( Sc xd c x I c x c x N c ) + ( Sq x d q x I q x Po x N q ) + ( S❑ x d ❑ x I ❑ x 0.5 x b x  x N ❑)

= (1.570 x 2.44 x 0.988 x 0 x 30.14) + (1.531 x 2.077 x0.988 x 2.952 x 18.40) + (0.6 x 2.077 x
0.964 x 0.5 x 0.5 x 1.64 x 15.67)

= 0 + 170.648 + 7.718

= 178,366

- Q Aksial = Berat total konstruksi + Berat yang ditampung pondasi


= 3.23 +
[ ( 0.5 x 0.5 ) x 0.3 x 2.4¿+ ( 0.4 x 0.55 x 1. .28 x 2.4 )+ ( 0.5 x 0.5 ) −( 0.4 x 0.55 ) x 1.93 x 1.64 ]
= 3.23 + 1.159496
= 4.3894

- Beban yang diizinkan


Qult x Luas pondasi 178.366 x (0.5 x 0.5)
Qizin = = = 17.83
Sf 2.5

Qizin  Q Aksial = 17.83 4.3894 (aman)

3.23

1.93

1.28

B=0.5
Tegangan Kontak :

Q 4.3894
c= = = 17.5576
A (0.5 x 0.5)

BAB V
PENURUNAN (SETTLEMENT)

Agar konstruksi yang direncanakan terjamin keamanannya, maka perlu diperhitungkan kestabilan
terhadap beban yang bekerja akibat beban rencana terjadi penurunan pada konstruksi, baik penurunan
secara seketika maupun penurunan konsolidasi. Pada bab ini, penurunan yang ditinjau memiliki beban
yang terjadi pada titik 2F = 33.62ton dimensi pondasi 1.14 m,2B = 22.70 ton dimensi pondasi 0.95 m, 3F
= 17.78 dimensi pondasi 0.92m, 2C = 3.23ton dimensi pondasi 0.5m.
5.1 Penurunan pada pondasi 2F

h1 =2.5-0.5= 2
P =33.62ton

1.93

1.28

1.8

B =1.14
h2 =3.2-1.8 = 1.4 M
2.5

0.5
3.2
z = 3.9 – 1.8= 2.1
3.9
h hokonsolidasi = 4.6 - 3.2= 1.4

Lapisan 1 :
 = 1.64
 = 28°
e = 1.94
G = 2.6
w = 49 %
Df= 1.8
Lapisan 2 :
❑w = 1 t/m2
Lapisan 3 :
 = 1.68
 = 30°
LL = 46 %
G = 2.63
e = 1.95
CV = 47.10-4 cm2/detik

 Pekerjaan tanah perlapisan :


h 1.G(1+ w) 2 x 2.6(1+ 49 %)
P1 = xγ= x 1.64 = 4.322
1+ e 1+1.94
h 2 ( G−1 ) 1.4(2.6−1)
P2 = x= x 1 = 0.761
1+ e 1+1.94
h 2 ( G−1 ) 3.9(2.63−1)
P3 = x= x 1.68 = 3.620
1+ e 1+1.95
 Tekanan awal pada tanah
P0 = P1 + P2 + P3 = 4.322 + 0.761 + 3.620 = 8.703
 Tekanan akibat beban luar, perhitungan r/z

0.285

0.57 1.14
4

0.285
1.14

r = √ (0.285)2 +(0.285)2

= √ 0.57+0.57

= √ 1.14 = 1.06

z = 2.1
r/z = 1.06/2.1 = 0.504
K B = 0.2733 (Hasil pembacaan grafik factor pengaruh boussneq K B untuk beban titik)

 Nilai Q
33.62
q= = 25.869
1.14 x 1.14
Q = q x K B = 25.869 x 0.2733 = 7.069

 Tekanan total akibat beban luar


1 1
❑ p= 2 xQx4= x 7.069 x 4 = 6.411
z 2.12
5.1.1 Penurunan Konsolidasi
Cc = 0.009 (LL – 10%)
= 0.009 (46 – 10)
= 0.00324
Cc . h P 0+❑ 0.00324 x 1.4 8.703+6.411
Sc = x log p
= x log = 1.7366 m = 0.0173cm
1+e P0 1+1.94 8.703

 Waktu yang diperlukan untuk konsolidasi pada 80% lihat tabel 2.7 pada bab 2
U = 80% , Tv = 0.567 , h = 1.4 m = 140 cm
2
Tv . h
Cv =
t
2 2
Tv . h 0.567 x 140
T = = = 2364510.638
Cv 0.0047

5.1.2 Penurunan Seketika


QxB 7.069 x 1.14
Si = (1 – v2) I w = (1 – 0.32) x 0.95 = 0.0003 m = 0.03 cm
Es 10764.26

Total penurunan
St = Sc + Si
St = 0.0173 + 0.03
= 0.0473 cm < 2.54 cm (aman)
33.62 ton 18.84 ton
17.78 ton

r=5m r=5m

1.28

1.8
2.5 B = 1.14 B = 1.14 B = 1.14
3.2
3.9
4.6

Tekanan akibat beban luar

Tekanan akibat beban luar

Tinjauan Tekanan R Z r/z Kb q Q Z=(1/Z2)


pondasi pada titik xQ

1 0 2.1 0 0.4775 25.869 12.352 2.800

2F 2 2.5 2.1 1.19 0.0526 25.869 1.360 0.428

3 5 2.1 2.38 0.0042 25.869 0.1086 0.039

4 7.5 2.1 3.57 0.0056 25.869 0.1448 0.016

5 10 2.1 3.09 0.000018 25.869 0.00004 0.007


1 5 2.1 2.38 0.0042 14.4967 0.060 0.041

1F 2 2.5 2.1 1.19 0.0526 14.4967 0.762 0.448

3 0 2.1 0 0.4775 14.4967 6.922 3.023

4 7.5 2.1 3.57 0.0056 14.4967 0.081 1.835

5 10 2.1 3.09 0.000018 14.4967 2.609 0.605

1 10 2.1 3.09 0.000018 13.6811 2.462 0.004

3F 2 7.5 2.1 3.57 0.0056 13.6811 0.076 0.029

3 5 2.1 2.38 0.0042 13.6811 0.057 0.351

4 2.5 2.1 1.19 0.0526 13.6811 0.719 1.065

5 0 2.1 0 0.4775 13.6811 6.532 1.756

33.62
 qp1 = = 25.869
1,14 x 1.14
18.84
 qp2 = = 14.496
1.14 x 1,14
17.78
 qp3 = = 13.681
1.14 x 1.14

Tegangan luas yang terjadi pada pondasi


 z P1 =3.287
 z P2 = 5.952
 z P3 = 3.205

Penurunan yang terjadi


 Pondasi 2F
Cc . h P 0+❑ 0.00324 x 1.4 8.703+3.287
S= x log =
p
x log = 0.00021 m = 0.021 cm
1+e P0 1+1.94 8.703

 Pondasi 1F
Cc . h P 0+❑ 0.00324 x 1.4 8.703+5.952
S= x log p
= x log = 0.00034 m = 0.034 cm
1+e P0 1+1.94 8.703

 Pondasi 3F
Cc . h P 0+❑ 0.00324 x 1.4 8.703+3.205
S= x log p
= x log = 0.00078 m = 0.078 cm
1+e P0 1+1.94 8.703

Total Penurunan
St = Sc + Si = 0.038 + 0.0053 = 0.0473 cm < 2.54 cm (aman)

5.3 Penurunan pondasi pada 2B


P = 22.70 ton

1.93

1.28

1.8
B=1M
B=0.95
h1 =2.5-0.5= 2
2.5
h2 =3.2-1.8 = 1.4

3.2
Z = 3.9-1.8 = 2.1
3.9
h hokonsolidasi = 4.6-3.2 = 1.4
4.6
 Pekerjaan tanah perlapisan :
h 1.G(1+ w) 2 x 2.6(1+ 49 %)
P1 = xγ= x 1.64 = 4.322
1+ e 1+1.94
h 2 ( G−1 ) 1.4(2.6−1)
P2 = x= x 1 = 0.761
1+ e 1+1.94
h 2 ( G−1 ) 3.9(2.63−1)
P3 = x= x 1.68 = 3.620
1+ e 1+1.95
 Tekanan awal pada tanah
P0 = P1 + P2 + P3 = 4.322 + 0.761 + 3.620 = 8.703
 Tekanan akibat beban luar, perhitungan r/z

0.2375

0.475
0.95

0.2375
0.95

r = √ (0.2375)2 +(0.2375)2

= √ 0.0564+ 0.0564

= √ 0.1128 = 0.33

z = 2.1
r/z = 0.33/2.1 = 0.157
K B = 0.4516 (Hasil pembacaan grafik factor pengaruh boussneq K B untuk beban titik)

 Nilai Q
22.70
q= = 25.15
0.95 x 0.95
Q = q x K B = 25.15 x 0.4516 = 11.357
 Tekanan total akibat beban luar
1 1
❑ p= 2 xQx4= 2 x 11.375 x 4 = 10.317
z 2.1
5.3.1 Penurunan Konsolidasi
Cc = 0.009 (LL – 10%)
= 0.009 (46 – 10)
= 0.00324
Cc . h P 0+❑ 0.00324 x 1.4 8.703+10.317
Sc = x log = p
x log = 0.00052 m = 0.052 cm
1+e P0 1+1.94 8.703
 Waktu yang diperlukan untuk konsolidasi pada 80% lihat tabel 2.7 pada bab 2
U = 80% , Tv = 0.567 , h = 1.4 m = 140 cm
2
Tv . h
Cv =
t
Tv . h2 0.567 x 1402
T = = = 2364510.638
Cv 0.0047

5.3.2 Penurunan Seketika


QxB 24.231 x 0.95
Si = (1 – v2) I w = (1 – 0.32) x 0.95 = 0.0018 m = 0.18 cm
Es 10764.26

Total penurunan
St = Sc + Si
St = 0.052 + 0.18
= 0.23 cm < 2.54 cm (aman)

30.95 ton 22.70 ton


29.44 ton

r = 5m r = 5m

1.28

1.8

2.5 0.95 0.95 0.95


3.2
3.9
4.6
Tekanan akibat beban luar
Tinjauan Tekanan R Z r/z Kb q Q Z=(1/Z2)
pondasi pada titik xQ

1 0 2.1 0 0.4775 34.29 16.373 3.712

1B 2 2.5 2.1 1.19 0.4370 34.29 14.984 3.397

3 5 2.1 2.38 0.0042 34.29 0.144 0.032

4 7.5 2.1 3.57 0.0056 34.29 0.192 0.043

5 10 2.1 4.76 0.002 34.29 0.068 0.015

1 2.5 2.1 0.83 0.1288 25.15 3.239 0.734

2B 2 5 2.1 1.19 0.4370 25.15 10.990 2.492

3 0 2.1 0 0.4775 25.15 12.009 2.723

4 5 2.1 1.19 0.4370 25.15 10.990 2.492

5 2.5 2.1 0.83 0.1288 25.15 3.239 0.734

1 10 2.1 4.76 0.002 32.62 0.065 0.014

3B 2 7.5 2.1 3.57 0.0056 32.62 0.182 0.041

3 5 2.1 1.19 0.4370 32.62 14.254 3.232

4 2.5 2.1 0.83 0.1288 32.62 4.201 0.952

5 0 2.1 0 0.4775 21.24 10.142 2.299

30.95
 qp1 = = 34.29
0.95 x 0.95
22.70
 qp2 = = 25.15
0.95 x 0.95
29.44
 qp3 = = 32.62
0.95 x 0.95

Tegangan luas yang terjadi pada pondasi


 z P1 = 8.168
 z P2 = 9.175
 z P3 = 6.538

Penurunan yang terjadi


 Pondasi 1B
Cc . h P 0+❑ 0.00324 x 1.4 8.703+8.168
S= x log p
= x log = 0.00044 m = 0.044 cm
1+e P0 1+1.94 8.703

 Pondasi 2B
Cc . h P 0+❑ 0.00324 x 1.4 8.703+9.175
S= x log p
= x log = 0.00048 m = 0.048 cm
1+e P0 1+1.94 8.703

 Pondasi 3B
Cc . h P 0+❑ 0.00324 x 1.4 8.703+6.538
S= x log p
= x log = 0.00037 m = 0.037 cm
1+e P0 1+1.94 8.703

Total Penurunan
St = Sc + Si = 0.052 + 0.048 = 0.1 cm < 2.54 cm (aman)

P =3.23ton

1.93

1.28
8

1.8
B=0.5M
h1 =2.5-0.5= 2
2.5
h2 =3.2-1.8= 1.4

3.2
z = 3.9-1.8= 2.1
3.9
h hokonsolidasi = 4.6-3.2=1.4
4.6

 Pekerjaan tanah perlapisan :


h 1.G(1+ w) 2 x 2.6(1+ 49 %)
P1 = xγ= x 1.64 = 4.322
1+ e 1+1.94
h 2 ( G−1 ) 1.4(2.6−1)
P2 = x= x 1 = 0.761
1+ e 1+1.94
h 2 ( G−1 ) 3.9(2.63−1)
P3 = x= x 1.68 = 3.620
1+ e 1+1.95
 Tekanan awal pada tanah
P0 = P1 + P2 + P3 = 4.322 + 0.761 + 3.620 = 8.703
 Tekanan akibat beban luar, perhitungan r/z

0.125

0.25 0.5

0.125
0.5

r = √ (0.125)2 +(0.125)2

= √ 0.25+0.25

= √ 0.5 = 0.707

z = 2.1
r/z = 0.707/2.1 = 0.336
K B = 0.3687 (Hasil pembacaan grafik factor pengaruh boussneq K B untuk beban titik)

 Nilai Q
3.23
q= = 12.92
0.5 x 0.5
Q = q x K B = 12.92 x 0.3687 = 4.763
 Tekanan total akibat beban luar
1 1
❑ p= 2 xQx4= 2 x 4.763 x 4 =9.526
z 2.1
5.3.1 Penurunan Konsolidasi
Cc = 0.009 (LL – 10%)
= 0.009 (46 – 10)
= 0.00324
Cc . h P 0+❑ 0.00324 x 1.4 8.703+9.526
Sc = x log p
= x log = 0.00049 m = 0.049 cm
1+e P0 1+1.94 8.703
 Waktu yang diperlukan untuk konsolidasi pada 80% lihat tabel 2.7 pada bab 2
U = 80% , Tv = 0.567 , h = 1.4 m = 140 cm
Tv . h2
Cv =
t
2 2
Tv . h 0.567 x 140
T = = = 2364510.638
Cv 0.0047

5.3.2 Penurunan Seketika


QxB 4.763 x 0.5
Si = (1 – v2) I w = (1 – 0.32) x 0.95 = 0.00019 m = 0.019 cm
Es 10764.26

Total penurunan
St = Sc + Si
St = 0.042 + 0.019
= 0.061 cm < 2.54 cm (aman)

17.55 ton 3.23 ton


17.44 ton

r = 5m r = 5m

1.5

1.8

2.5 B= 0.5 B= 0.5 B= 0.5


3.2
3.9
4.6
Tinjauan Tekanan R Z r/z Kb q Q Z=(1/Z2)
pondasi pada titik xQ

1 0 2.1 0 0.4775 70.2 33.520 16.76

1C 2 2.5 2.1 1.19 0.4370 70.2 30.677 15.33

3 5 2.1 2.38 0.0042 70.2 0.294 0.147

4 7.5 2.1 2.57 0.0056 70.2 0.393 0.196

5 10 2.1 4.76 0.002 70.2 0.140 0.07

1 2.5 2.1 0.83 0.1288 12.92 1.664 0.832

2C 2 5 2.1 1.19 0.4370 12.92 5.646 2.823

3 0 2.1 0 0.4775 12.92 9.163 4.581

4 5 2.1 1.19 0.4370 12.92 6.169 3.084

5 2.5 2.1 0.83 0.1288 12.92 1.664 0.832

1 10 2.1 4.76 0.002 69.76 1.395 0.697

3C 2 7.5 2.1 3.57 0.0056 69.76 0.3906 0.195

3 5 2.1 1.19 0.4370 69.76 30.485 15.242

4 2.5 2.1 0.83 0.1288 69.76 8.985 4.492

5 0 2.1 0 0.4775 69.76 33.31 16.655

17.55
 qp1 = = 70.2
0.5 x 0.5
3.23
 qp2 = = 12.92
0.5 x 0.5
17.44
 qp3 = = 69.76
0.5 x 0.5

Tegangan luas yang terjadi pada pondasi


 z P1 = 32.503
 z P2 = 12.152
 z P3 = 37.281
Penurunan yang terjadi
 Pondasi 1C
Cc . h P 0+❑ 0.00324 x 1.4 8.703+32.503
S= x log p
= x log = 0.0010 m = 0.10 cm
1+e P0 1+1.94 8.703

 Pondasi 2C
Cc . h P 0+❑ 0.00324 x 1.4 8.703+12.152
S= x log p
= x log = 0.00058 m = 0.058 cm
1+e P0 1+1.94 8.703

 Pondasi 3C
Cc . h P 0+❑ 0.00324 x 1.4 8.703+37.281
S= x log p
= x log = 0.0011 m = 0.11 cm
1+e P0 1+1.94 8.703

Total Penurunan
St = Sc + Si = 0.042 + 0.019 = 0.061 cm < 2.54 cm (aman)

P=17.78 ton

1.8
B=0.8M
h1 =2.5-0.5= 2
2.5
h2 =3.2-1.8= 1.4

3.2
z = 3.9-1.8= 2.1
3.9
h hokonsolidasi = 4.6-3.2=1.4
4.6
 Pekerjaan tanah perlapisan :
h 1.G(1+ w) 2 x 2.6(1+ 49 %)
P1 = xγ= x 1.64 = 4.322
1+ e 1+1.94
h 2 ( G−1 ) 1.4(2.6−1)
P2 = x= x 1 = 0.761
1+ e 1+1.94
h 2 ( G−1 ) 3.9(2.63−1)
P3 = x= x 1.68 = 3.620
1+ e 1+1.95
 Tekanan awal pada tanah
P0 = P1 + P2 + P3 = 4.322 + 0.761 + 3.620 = 8.703
 Tekanan akibat beban luar, perhitungan r/z

0.2

0.4 0.8

0.2
0.8

r = √ (0.2)2 +(0.2)2

= √ 0.4+ 0.4

= √ 0.8= 0.894

z = 2.1
r/z = 0.894/2.1 = 0.425
K B = 0.3181 (Hasil pembacaan grafik factor pengaruh boussneq K B untuk beban titik)

 Nilai Q
17.78
q= = 27.78
0.8 x 0.8
Q = q x K B = 17.78 x 0.3181 = 5.655
 Tekanan total akibat beban luar
1 1
❑ p= 2 xQx4= 2 x 5.655 x 4 =11.31
z 2.1
5.3.1 Penurunan Konsolidasi
Cc = 0.009 (LL – 10%)
= 0.009 (46 – 10)
= 0.00324
Cc . h P 0+❑ 0.00324 x 1.4 8.703+11.31
Sc = x log =
p
x log = 0.00056m = 0.056 cm
1+e P0 1+1.94 8.703

 Waktu yang diperlukan untuk konsolidasi pada 80% lihat tabel 2.7 pada bab 2
U = 80% , Tv = 0.567 , h = 1.4 m = 140 cm
2
Tv . h
Cv =
t
Tv . h2 0.567 x 1402
T = = = 2364510.638
Cv 0.0047

5.3.2 Penurunan Seketika


QxB 5.655 x 0.8
Si = (1 – v2) I w = (1 – 0.32) x 0.95 = 0.00035 m = 0.035 cm
Es 10764.26

Total penurunan
St = Sc + Si
St = 0.056 + 0.035
= 0.091 cm < 2.54 cm (aman)

33.62 ton 18.84 ton


17.78 ton

r=5m r=5m

1.8
B=0.9 B=0.9 B=0.92
2.5
2 2
3.2
3.9
4.6

.
Tekanan akibat beban luar

Tinjauan Tekanan R Z r/z Kb q Q Z=(1/Z2)


pondasi pada titik xQ

1 0 2.1 0 0.4775 25.869 12.352 2.800

2F 2 2.5 2.1 1.19 0.0526 25.869 1.360 0.428

3 5 2.1 2.38 0.0042 25.869 0.1086 0.039

4 7.5 2.1 3.57 0.0056 25.869 0.1448 0.016

5 10 2.1 3.09 0.000018 25.869 0.00004 0.007

1 5 2.1 2.38 0.0042 14.4967 0.060 0.041

1`F 2 2.5 2.1 1.19 0.0526 14.4967 0.762 0.448

3 0 2.1 0 0.4775 14.4967 6.922 3.023

4 7.5 2.1 3.57 0.0056 14.4967 0.081 1.835

5 10 2.1 3.09 0.000018 14.4967 2.609 0.605

1 10 2.1 3.09 0.000018 13.6811 2.462 0.004

3F 2 7.5 2.1 3.57 0.0056 13.6811 0.076 0.029

3 5 2.1 2.38 0.0042 13.6811 0.057 0.351

4 2.5 2.1 1.19 0.0526 13.6811 0.719 1.065


5 0 2.1 0 0.4775 13.6811 6.532 1.756

33.62
 qp1 = = 25.869
1,14 x 1.14
18.84
 qp2 = = 14.496
1.14 x 1,14
17.78
 qp3 = = 13.681
1.14 x 1.14

Tegangan luas yang terjadi pada pondasi


 z P1 =3.287
 z P2 = 5.952
 z P3 = 3.205

Penurunan yang terjadi


 Pondasi 2F
Cc . h P 0+❑ 0.00324 x 0.92 8.703+3.287
S= x log p
= x log = 0.00021 m = 0.021 cm
1+e P0 1+1.94 8.703

 Pondasi 1F
Cc . h P 0+❑ 0.00324 x 0.92 8.703+5.952
S= x log p
= x log = 0.00034 m = 0.034 cm
1+e P0 1+1.94 8.703

 Pondasi 3F
Cc . h P 0+❑ 0.00324 x 0.92 8.703+3.205
S= x log p
= x log = 0.00078 m = 0.078 cm
1+e P0 1+1.94 8.703

Total Penurunan
St = Sc + Si
St = 0.056 + 0.035
= 0.091 cm < 2.54 cm (aman)
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
1. Konstruksi bawah tanah (sub struktur) atau pondasi yang direncanakan untuk
pembangunan gedung asrama 1 pamas Kab. Aceh Barat adalah pondasi tapak.
2. Perhitungan pembebanan dilakukan dengan memperhatikan beban mati dan beban hidup
yang bekerja pada setiap bagian dari konstruksi bangunan tersebut.
3. Berdasarkan hasil perhitungan pembebanan konstruksi, beban terbesar yaitu 25.66 ton
terletak pada titik 4C dan beban terkecil yaitu 8.23 ton pada titik 1A.
4. Pondasi tapak direncanakan terdiri dari 4 ukuran pembebanan yang disesuaikan dengan
beban yang diterima setiap kolom.
a. Untuk beban 1A dengan beban konstruksi 8.63 ton, lebar pondasi direncakan sebesar
0.5 meter.
b. Untuk beban 10D dengan beban konstruksi 23.20 ton, lebar pondasi direncakan
sebesar 1 meter.
c. Untuk beban 11B dengan beban konstruksi 13.98 ton, lebar pondasi direncakan 0.8
meter.
d. Untuk beban 4C dengan beban konstruksi 25.66 ton, lebar pondasi direncakan 1
meter.
5. Penurunan yang diterima pada titik 1ª sebesar beban 8.63 ton dengan dimensi pondasi
0.5 meter, penurunan yang terjadi sebesar 0.149 cm kurang dari 2.54 cm (aman). Pada
titik 10D dengan bebena sebesar 23.20 ton dan dimensi pondasi 1 meter, penurunan yang
terjadi sebesar 0.263 cm kurang 2.5 cm (aman). Pada titik 11B dengan beban sebesar
13.98 ton dan dimensi pondasi 0.8 meter, penurunan yang terjadi sebesar 0.178 cm
kurang dari 2.5 cm (aman). Pada titik 4C dengan beban sebesar 25.66 ton dan dimensi
pondasi sebesar 1 meter, penurunan yang terjadi sebesar 0.334 cm kurang dari 2.5
(aman).
6.2 Saran
Adapun saran-saran yang penulis sampaikan bertujuan untuk tercapainya hasil yang lebih
baik berkaitan dengan perancangan pondasi ini adalah :
1. Mahasiswa harus memahami maksud dan tujuan dari perancangan pondasi, sehingga
pengerjaannya lebih baik.
2. Perhitungan harus dilakukan dengan teilitik dan sistematis, baik dalam pembebanan
kemampuan daya dukung pondasi dan penurunan yang timbul.
3. Mahasiswa diharapkan segera melakukan perhitungan pembebanan sehingga dalam
perhitungan tidak memakan waktu yang lama karena inti dari dari rancangan ini kita dapat
merencanakan dimensi pondasi dengan aman.
4. Sebagai seorang sarjana teknik sipil maka harus mampu merencanakan konstruksi yang
efektif dan efisien sehingga dapat menghemat bahan dan anggaran biaya.
5. Penurunan seketika dan penurunan konsolidasi harus diperhitungkan untuk mengetahui
penurunan yang terjadi p ada pondasi.
6. Dalam kapasitas daya dukung pondasi sebaiknya digunakan dari beberapa metode sehingga
kita dapat melihat dari tingkat keakurasiannya dalam analisis yang telah kita perhitungkan.
DAFTAR LAMPIRAN
`

Anda mungkin juga menyukai