Anda di halaman 1dari 21

TUGAS BESAR

MENGGAMBAR REKAYASA

DISUSUN OLEH :

OLIVIA PERDIANA AHMAD

E1A119083

UNIVERSITAS HALU OLEO


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang telah
membarikannikmat kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas besar mata kuliah menggambar rekayasa 1 ini.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada para asisten dosen
pembimbing yang turut adil dalam proses penyelesaian tugas besar menggambar
rekayasa 1 ini serta semua pihak terkait yang mendukung. Ucapan terima kasih
juga secara khusus saya tujukan kepada dosen ALOYSIUS A.PRIMA
MANGIRI,.ST.,MT yang telah membimbing menyelesaikan laporan tugas besar
ini.

Semoga laporan ini dapat di terima dengan baik serta dapat bermanfaat
bagi penulis dan juga pembaca sekalian.mberikan pengarahan hingga
penyelesaian tugas besar menggambar rekayasa ini.

Laporan ini tentunya masih jauh dari kata sempurna, karena kesempurnaan
hanya milik Allah SWT, maka dari itu kritik dan saran pembaca sangat kami
harapkan.

Kendari,25 Desember 2019

OLIVIA PERDIANA AHMAD


E1A119083
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..
SOAL TUGAS BESAR..........................................................................................
KARTU ASISTENSI……………………………………………………………...
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………….
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….…

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG………………………………………………....
1.2 TUJUAN DALAM MENGGAMBAR REKAYASA ……………….

BAB II PEMBAHASAN………………………………..........................................
2.1 DENAH................................................................................................
2.2 GAMBAR TAMPAK KONSTRUKSI ATAP.....................................
2.3 GAMBARPOTONGAN GAMBAR TAMPAK...............................
2.4 PONDASI …………………………………………………...
2.5 KOLOM, BALOK, DAN SLOOF…………………………………
.
2.6 KONSTRUKSI ATAP.........................................................................
2.7 KONSTRUKSI PINTU DAN JENDELA...................................
2.8 KONTRUKSI PLAFOND...........................................
2.9 GAMBAR DETAL............................................................
2.10 GAMBAR POTONGAN …………………………………….

BAB III PENUTUP...............................................................................................


3.1 KESIMPULAN...................................................................................
3.2 SARAN................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………..


LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Menggambar rekayasa merupakan salah satu mata kuliah yang terdapat
dalam Program Studi Teknik sipil yang mempelajari tentang cara-cara
menggambar dengan berbasis keteknikan yang berupa rekayasa menggabar
denah rumah. Mata kuliah ini wajib untuk diambil, sehingga untuk
melengkapi dan memahami dalam proses pembelajaran menggambar
rekayasa ini dilakukanlah dengan tugas besar. Teknik sipil memerlukan
pengetahuan mengenai gambar rekayasa karena salah satu bidang kajian di
Teknik sipil merancang bangunan .Perancangan alat ini dapat dilakukan
secara manual ataupun dengan software. Menggarmbar rekayasa dilakukan
untuk mempermudah dalam pembuatan rumah serta komponen komponen
nya . Menggambar rekayasa juga berguna dalam pengaplikasiannya di
lapangan kerja.

Dalam menggambar rekayasa metode penggambaran yang digunakan yaitu


dengan metode manual.menggambar rekayasa secara manual sangatlah
penting, karena sebagian besar menggambar rekayasa lebih dipakai metode
yang manual. Penggunaan metode manual dapat melatih keterampilan tangan.
Penggunaan metode manual maupun metode software dalam menggambar
rekayasa, keduanya tetap penting, karena dalam suatu kondisi, metode manual
sangat susah untuk digunakan dalam perancangan denah rumah serta
komponen komponen pendukungnnya tersebut.

1.2 TUJUAN DALAM MENGGAMBAR REKAYASA


a. Mahasiswa dapat belajar merancang dalam penggambaran denah rumah.
b. Dapat menggambar serta mengklasifikasikan yang mana gambar tampak,
gambar potongan, gambar detail, pondasi, konstruksi atap, kolong ,balok,
dan sloof, konstruksi pintu ,dan jendela, konstruksi plafon, denah instalasi
listrik, instalasi air kotor dan bersih, dan septic tank
c. Dapat melatih mahasiswa dalam memperlancar pembacaan gambar
rekayasa
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DENAH

Denah adalah tampak atas bangunan yang seolah-olah di potong secara


horizontal setinggi 1 M dari ketinggian 0,00 bangunan tersebut. Bagian atas
bangunan yang terpotong dihilangkan sehingga bagian lantainya yang terlihat.
Pada gambar denah presentasi, ada yang menggambar bagian dinding yang
terpotong dengan diblok warna hitam, sementara kolom di beri warna putih
atau warna kontras lain untuk perbedaan.

Gambar 2.1 Denah

1) Fungsi denah
 Fungsi ruang
 Susunan ruang
 Sirkulasi ruang
 Dimensi ruang
 Letak pintu dan bukaan
 Isi ruang
 Fungsi utilitas ruang (air, listrik, ac, dll.) pada denah-denah tertentu
2.2 GAMBAR TAMPAK

Wujut luar fisik bangunan yang tampak secara dua dimensi. Gambar
tampak dapat digambar secara plainatau ditambah efek bayangan untuk
mempertegas dimensi atau maju mundurnya bidang pada bangunan.

Gambar 2.2 Tampak

1.) Fungsi tampak

 Dimensi bangunan
 Proporsi
 Gaya arsitektur
 Warna, & material
 Estetika

2.3 GAMBAR POTONGAN

Gambar dari suatu bangunan yang dipotong vertikal dengan


memunculkan notasi sebagai penjelas dan dimensi ukuran. Bagian bangunan
yang dipotong serta arah pandangnya disertakan dalam denah agar gambar
keseluruhan dapat di baca serta komprehensif.
Gambar 2.3 Potongan

1) Fungsi potongan
 Struktur bangunan
 Dimensi tinggi ruang

2.4 GAMBAR DETAIL

Merupakan gambar pejelasan dari keseluruhan bentuk/bidang debgan


memunculkan notasi ukuran bahan/jenis benda.

Gambar 3.4 Detail Pondasi


2.5 PONDASI

Pondasi adalah struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan


langsung dengan tanah, atau bagian bangunan yang terletak dibawah
permukaan tanah yang mempunyai fungsi memikul beban bagian bangunan
lainnya diatasnya. Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin
kestabilan bangunan terhadap beratnya sendiri, beban-beban bangunan (beban
isi bangunan), gaya-gaya luar seperti: tekanan angin, gempa bumi, dan lain-
lain. Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan level melebihi batas yang
di ijinkan.

Agar kegagalan fungsi pondasi dapat dihindari, maka pondasi bangunan


harus diletakkan pada lapisan tanah yang cukup keras, padat, dan kuat
mendukung beban bangunan tampa menimbulkan penurunan yang
berlebihan.

Proses pembangunan pondasi harus memenuhi persyaratan utama sebagai


berikut:

1. Cukup kuat menahan muatan geser akibat muatan gesek kebawah


2. Dapat menyesuaikan pergerakan tanah yang tidak stabil (tanah gerak).
3. Tahan terhadap pengaruh perubahan cuaca
4. Tahan terhadap pengaruh bahan kimia.

Pembuatan pondasi dihitung berdasarkan hal-hal berikut :


1. Berat bangunan yang harus dipikul pondasi berikut beban-beban hidup,
mati serta baban-baban lain dan beban-beban yang diakibatkan gaya-
gaya eksternal.
2. Jenis tanah dan daya dukung tanah.
3. Bahan pondasi yang tersedia atau mudah diperoleh di tempat.
4. Alat dan tenaga kerja yang tersedia.
5. Lokasi dan lingkungan tempat pekerjaan.
6. Waktu dan biaya pekerjaan.

1) Bagian-bagian pondasi

1. Lapisan pasir dasar

Lapisan pasir yang dipadatkan setebal 5-10 cm, berfungsi sebagai


drainase untuk mengeringkan air tanah yang terdapat disekitar badan
pondasi, juga agar pori-pori pada permukaan tanah dasar dan bidang
bawah pondasi dapat tertutup rapat.

2. Pas. Batu kosong

Lapisan atas pasir dasar, terbuat dari batu kali berdiameter sekitar 10-
15 cm, disusun tegak dan rapat tanpa adukan (batu kosong), di sela-
selanya diisi pasir yang disiram air lalu dipadatkan (ditumbuk)
sehingga tidak ada rongga kosong dan susunan batu menjadi kokoh
bersama-sama..

Berfungsi sebagai latai kerja dan drainase untuk mengeringkan air


tanah yang terdapat di sekitar badan pondasi. Bila lapisan tanah untuk
pondasi mendukung pasir atau cukup kering. Cukup di beri lapisan
pasir besar yang sudah dipadatkan setebal 10 cm.

3. Badan pondasi

Dibuat dari pasangan batu kalidengan perekat (beraping) campuran


1 kp:1sm:2ps atau 1 pc : 3 ps.Untuk pondasi dinding luar bangunan,
sejak ketinggian 10 cm dibawah halaman sampai ke atas, dipakai
perekat /plesteran transram (kedap air) yaitu campuran 1 pc : 2 ps.

4. Sloof beton

Berupa balok beton bertulang dengan campuran 1 pc:2 ps: 3 kr di


atas sepanjang pondasi berfungsi untuk menyalurkan beban dari
dinding tembok di atasnya agar terbagi secara merata disepanjang
pondasi. Lebarnya setebal tembok di atas dan tingginya 20-30 cm,
balok-balok yang memikul beban selalu diletakkan tegak (tidak rebah)
agar daya pikul bebannya lebih besar.

5. Tembok dg perekat traansram

Tingginya sampai 20 cm di atas permukaan lantai. Fungsinya ialah


untuk mencegah merembesnya air dari tanah naik ketembok sehingga
tembok menjadi rusak. Untuk dinding kamar mandi, tinggi tembok
traansram yaitu 150 cm.
6. Lapisan pasir bawah lantai

Berupa urugan pasir setebal 15-20 cm yang dapat di padatkan dan


berfungsi untuk mencegah pecahnya lantai akibat penyusutan tanah
dibawahnya.

7. Beton tumbuk

Jarang terdapat pada gambar konstruksi yang sudah agak lama,


fungsinya untuk menjaga agar lapisan lantai tidak pecah dan turunnya
merata. Tebalnya sekitar 3-5 cm, terbuat dari canpuran 1 pc: 3 ps: 6 kr
atau 1:3:6

8. Lantai tegel (ubin semen/traso)

Dipasang dengan perekat campuran 1 pc: 3 ps.

9. Tanah urug

Untuk mengisi sisa lubang pondasi yang tidak terisi pasangan


pondasi. Sebelum sisa galian di timbun, sebaiknya dinding badan
pondasi diberap/dilapisi dengan perekatnya agar rata dan untuk
menutup celah antara pasangan batu yang mungkin ada dan bisa
dimasuki binatang kecil atau akar tanaman yang dapat merusak
pondasi.

10. Kemiringan lahan

Perbandingan kemiringannya 5:1

Gambar 2.5 Pondasi


2.6 KONSTRUKSI ATAP

Atap adalah bagian paling atas dari suatu bangunan, yang melindungi
gedung dan penghuninya secara fisik maupun
metafisik(mokrokosmos/makrokosmos).Permasalahan atap tergantung pada
luasnya ruang yang harus dilindungi, bentuk dan konstruksi yang dipilih, dan
lapisan penutupnya. Struktur atap terbagi menjadi rangka atap dan penopang
rangka atap. Rangka atap berfungsi menahan beban dari bahan atap.
Penopang rangka atap adalah balok kayu/baja yang di susun membentuk
segitiga, di sebut dengan istilah kuda-kuda.

1. Fungsi atap

1) Angin
2) Bobot sendiri
3) Curah hujan
4) Melindungi ruang bawah, manusia serta elemen bangunan dari
pengaruh cuaca
5) Hujan
6) Sinar cahaya matahari
7) Sinar panas matahari
8) Petir danbunga api penerbangan

2. Jenis-Jenis atap

1) Atap datar
2) Atap sengkuap (sandar)
3) Atap pelana
4) Atap limasan (perisai)
5) Atap joglo
6) Atap kombinasi

3. Penutup bidang atap


1) Beton
2) Kaca
3) Asbes/seng gelombang
4) Genteng
5) Sirap
6) Dll.
4. Kuda-Kuda

Kuda-kuda adalah suatu komponen rangka batang yang berfungsi


untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan
sekaligus dapat memberikan bentuk pada atapnya. Kuda-kuda merupakan
penyangga utama pada struktur atap.

Gambar 3.6 Konstruksi atap

2.7 KOLOM, BALOK, DAN SLOOF

1. Kolom

Kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas umumnya


menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak di
potong paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil.

Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan


kepondasi. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat
bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-
barang), serta beban hembusan angin. Struktur dalam kolom dibuat dari
besi dan beton. Gabungan kedua material ini dalam struktur beton
memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok
biasa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan.
Untuk kolom pada bangunan sederhanabentuk kolom ada dua jenis,
yaitu: kolom utama dan kolom praktis.

1) Kolom utama

Yang dimaksut kolom utama adalah kolom yang fungsi utamanya


menyangga beban utama yang berada diatasnya. Untuk rumah tinggal
disarankan jarak kolom utama adalah 3,5m, agar dimensi balok untuk
menopang lantai tidak begitu besar, dan apabila jarak antara kolom
dibuat lebih dari 3,5 m, maka struktur bangunan harus dihitung.
Sedangkan dimensi kolom utama untuk bangunan rumah tinggal lantai
2 biasanya dipakai ukuran 20/20, dengan tulangan pokok 8/12 mm, dan
begel 8-10 cm.

2) Kolom praktis

Adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga


sebagai pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom maksimum
3,5 m, atau pada pertemuan pasangan bata. Dimensi kolom praktis
15/15 dengan tulangan beton 4 d 10 dan begel d 8-20.
Dalam buku struktur beton bertulang ( Istimawan dipohusodo,1994) ada
tiga jenis kolom beton bertulang yaitu :

a. Kolom menggunakan menggunakan pengikat sengkang lateral.


Kolom ini merupakan kolom beton yang ditulangi dengan batang
tulangan pokok memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat
dengan pengikat sengkang kearah lateral. Tulangan ini berfungsi
untuk memegang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh
pada tempatnya.

b. Kolom menggunakan pengikat spiral. Pengikat tulangan pokok


memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling
membentuk heliks menerus disepanjang kolom. Fungsi dari
tulangan spiral adalah membari kemampuan kolom unuk menyerap
deformasi yang cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu
mencegah terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum proses
redistribusi momen dan tegangan terwujud.
c. Kolom komposit, merupakan komponen struktur tekan yang
diperkuat pada arah memanjang dengan gelagar baja profil atau
pipa, dengan atau tanpa di beri batang tulangan pokok memanjang.

2. Balok

Balok merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan


lantai dan pengikat kolom lantai atas. Fungsinya adalah sebagai rangka
penguat horizontal bangunan akan beban-beban.

Persyaratan balok menurut PBBI 1971.N.I-2 hal.91 sebagai berikut.

a. Lebar badan balok tidak boleh diambil kurang dari 1/50 kali bentang
bersih. Tinggi balok harus dipilih sedemikian rupa hingga dengan
lebar badan yang dipilih.
b. Untuk semua jenis baja bertulang, diameter (diameter pengenal)
batang bertulang untuk balok tidak bolah diambil kurang dari 12 mm.
Sedapat mungkin harus dihindarkan pemasangan bertulang balok
dalam lebih dari dua lapis, kecuali pada keadaan-keadaan khusus.
c. Tulangan tarik harus disebar merata di daerah tarik maksimum dari
penampang.
d. Pada balok-balok yang lebih tinggi dari 90 cm pada bidang-bidang
sampingnya harus dipasang tulangan samping dengan luar minimum
10% dari lias tulangan tarik pokok. Diameter batang tulangan tersebut
tidak boleh diambil kurang dari 8 mm pada jenis baja lunak dan 6 mm
pada jenis baja keras.
e. Pada balok senantiasa harus dipasang sengkang. Jarak sengkang tidak
boleh diambil lebih dari 30 cm, sedangkan bagian balok sengkang-
sengkang bekerja sebagai tulangan geser. Atau jarak sengkang
tersebut tidak boleh diambil lebih dari 2/3 dari tinggi balok. Diameter
batang sengkang tidak boleh lebih kurang dari 6 mm pada jenis baja
lunak dan 5 mm pada jenis baja keras.

3. Sloof

Sloof adalah beton bertulang yang diletakkan secara horizontal diatas


pondasi. Gunanya ialah untuk meratakan beban yang diterima kolom
menuju pondasi. Sehingga setiap beban yang diterima suatu kolom, akan
tersebar merata pada seluruh pondasi. Selain itu, sloof berfungsi sebagai
pengikat antara dinding pondasi dengan kolom.
Dimensi sloof yang sering digunakan pada bangunan rumah tinggal
lantai satu, lebar 15 cm, tinggi 20 cm, besi beton bertulang utama
menggunakan 4 buah diameter 10 mm (4 d 10) sedangkan untuk begel
menggunakan diameter 8 mm berjarak 15 cm ( d 8-15).

Gambar 2.7 Kolom,Balok,Sloof

2.8 KONSTRUKSI PINTU DAN JENDELA

Kusen adalah salah satu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi
untuk membentuk hubungan baik antara sebuah dinding pasangan bata, beton,
atau kayu dengan pintu atau jendela.
Jenis-jenis kusen sebagai berikut :

1. Berdasarkan fungsinya dapat dibedakan antara lain : kusen pintu dan


kusen jendela.
2. Berdasarkan lokasinya dapat dibedakan antara lain : kusen dalam dan
kusen luar.

3. Berdasarkan bahannya dapat dibedakan antara lain : kusen kayu, kusen


logam, dan kusen beton.Daun pintu dan jendela berfungsi sebagai
penutup atau pemisah ruang yang movable tidak statis dan dapat dibuka
atau ditutup bahwa bila perlu untuk keamanan dapat pula dikunci.
Macam-macam kusen sebagai berikut :
1. Berdasarkan sifatnya

a. Pintu/jendela 1 sayap (membuka satu arah)


b. Pintu/jendela putar
c. Pintu/jendela 2 sayap
d. Pintu/jendela geser
e. Pintu lipat/harmonica
f. Pintu gulung/rolling
g. Jendela jalusi/nako
h. Pintu/jendela daun rangkap
i. Jendela mati

2. Berdasarkan konstruksinya

a. Pintu/jendela panil kayu/kaca


b. Pintu/jendela julasi
c. Pintu/jendela papan berangka (plipit)
d. Pintu/jendela blok kerangka didalam
e. Pintu/jendela blok tanpa rangka
f. Pintu kisi

3. Berdasarkan penggunaan bahan dapat dibedakan menjadi :

a. Pintu/jendela kayu
b. Pintu/jendela logam atau aluminium

Gambar 2.8 Konstruksi Pintu dan Jendela


2.9 KONTRUKSI PLAFON

1. Rangka Plafond

Rangka plafond adalah batang-batang tempat bidang plafond


digantungkan.Rangka plafond terdiri dari beberapa bagian, yaitu balok
induk dan balok anak.Balok induk berperan sebagai rangka
utama.Bahannya terbuat dari kayu atau logam.Ukuran balok dari kayu
adalah 5/7 cm atau 3/5 cm. sementara balok induk yang terbuat dari logam
besi atau aluminium berbentuk pipa persegi atau T dan U.

Rangka penggantung plafond atau balok anak atau balok penggantung,


jaraknya disesuaikan dengan ukuran standar bahan penutup plafond.Untuk
menjamin kekakuan posisi rangka plafond, sebaiknya balok induk dan
balok anak digantungkan pada struktur di atasnya, yaitu balok kuda-kuda
atau balok lantai pada bangunan bertingkat.

2. Penutup Plafond

Bahan penutup plafond pada umumnya berupa bidang tipis yang memiliki
ukuran standar tertentu, tergantung jenis bahannya.Plafond berbahan
anyaman kulit bambo, pengadaannya sangat terbatas karena masih
merupakan produk kerajinan tangan.Sementara produk industry tersedia
dalam berbagai macam ukuran dan banyak ditemukan di pasaran.

3. Aksesoris Plafond

Aksesoris plafond terdiri dari lis plafond ceiling rose.Lis plafond tidak
berfungsi structural, melainkan sebagai finishing atau bahan pelapis akhir
yang bersifat merapikan.Dengan adanya lis, batas antara dinding yang
vertical dengan plafond yang horizontal.Selain itu kehadiran lis plafond
dapat meningkatkan nilai estetika plafond, begitu juga interiornya.Peran lis
plafond tidak hanya sekadar pembatas.Tapi juga dengan bentuk profil lis
plafond yang diperkaya dengan ornament-ornamen dapat memperindah
plafond dan ruang di bawahnya.
Gambar 2.9 konstruksi Plafon
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada Tugas besar menggambar rekayasa kali ini saya sebagai
praktikan mendapat kesimpulan bahwa :
1. Belaja AutoCAD mudah bila kita banyak belajar dan juga
berlatih mempraktekannya.
2. Banyak mendapat wawasan dan pengetahuan yang lebih
tentang menggambar dengan menggunakan AutoCAD.
3. Dalam menggambar konstruksi kita harus memperhatikan
ukuran dan aturan yang telah di tetapkan agar bangunan bisa
berdiri kokoh.
3.2 Saran
Dalam melaksanakan Tugas Menggambar Rekayasa kali ini
penyusun dapat memberikan saran sebagai berikut :
1. Jangan menyerah jika bentuk gambar tidak sesuai teruslah
berlatih dab tetap semangat.
2. Harus banyak berlatih menggambar menggunakan AutoCAD.
3. Diharapkan jika belajar menggambar menggunakan AutoCAD
tidak hanya pada waktu belajar tetapi juga berlatih dirumah.
4. Memperbanyak membaca agar wawasan lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.desainrumahnya.com/2015/03/gambar-dan-denah-rumah-
minimalis-type-60.html
https://fa15al.wordpress.com/2008/11/03/gambar-tampak-depan/
http://www.griyabagus.com/2014/09/contoh-gambar-potongan-rumah-
minimalis-menggunakan-autocad.html
https://khedanta.wordpress.com/2011/04/04/gambar-dan-fungsinya-
dalam-membangun-rumah/
http://kontemporer2013.blogspot.co.id/2013/08/jenis-jenis-pondasi-
bangunan.html
http://www.megatrussglobal.com/2014/04/analisis-perbandingan-
harga-konstruksi.htm
http://aarsitek.blogspot.co.id/2012/08/mengenal-sloof-kolom-dan-ring-
balk_23.html
http://ilmu-konstruksi.blogspot.co.id/2013/01/konstruksi-pintu-dan-
jendela.html
http://jadhomes.com/a29uc3RydWtzaS1wbGFmb24ta2F5dQ/
http://www.desainrumahidamanku.xyz/instalasi-listrik-
rumah/instalasi-listrik-rumah-mewah/
https://sepraita.wordpress.com/2010/06/16/instalasi-air-kotor-dan-
bersih/
http://jurnalarsitek.blogspot.co.id/2016/05/pengertian-utilitas-
bangunan-denah.html

Anda mungkin juga menyukai