MONITORING USAHA
PERBAIKAN TANAH
Dikerjakan Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Tugas Perbaikan Tanah ini sebagai salah satu tugas yang
diberikan pada semester VII ini dengan baik.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan................................................................ 6
BAB II Pembahasan................................................................ 8
3
DAFTAR GAMBAR
4
Gambar 2.23 Tubing Pipe .................................................. ............... 23
5
BAB 1
PENDAHULUAN
6
ini dilakukan dengan bantuan alat-alat yang disebut instrumen geoteknik.
Dengan kata lain instrumen geoteknik adalah seperangkat alat yang
membantu upaya perbaikan tanah dengan sistem pemantauan atau
monitoring. Instrument geoteknik berfungsi untuk memonitor kinerja
pekerjaan tanah, khususnya pengaruhnya terhadap bangunan dan utilitas
disekitar dan menjamin bahwa keselamatan pembangunan dalam kontrol
yang baik dan aman.
Terdapat banyak sekali jenis dan macam instrumen geoteknik yang dapat
digunakan untuk memastikan pekerjaan tanah baik berupa pekerjaan
langsung ataupun pekerjaan perbaikan tanah berjalan dengan baik dan
sesuai dengan desain rencana yang diinginkan. Oleh karena itu, instrumen
geoteknik ini butuh dipelajari lebih dalam sehingga pengguasaan terhadap
perilaku tanah dapat diamati dan dikendalikan.
Selanjutnya dalam makalah ini akan membahas mengenai macam, fungsi
dan metode penggunaan instrumen geoteknik untuk mendukung upaya
monitoring dalam proses perbaikan tanah.
1.2 Tujuan
Tujuan dari topik bahasan makalah ini adalah untuk mengetahui macam,
fungsi dan metode penggunaan instrumen geoteknik untuk mendukung
upaya monitoring dalam proses perbaikan tanah.
1.3 Manfaat
Memperkaya pengetahuan mahasiswa/pembaca mengenai instrumen-
instrumen geoteknik dalam upaya perbaikan tanah sehingga manfaat atas
pengetahuan ini selanjutnya dapat diterapkan langsung dalam kegiatan
konstruksi.
7
BAB 2
1. Settlement Plate
Settlement Plate adalah alat yang digunakan untuk mengukur penurunan
tanah pada periode waktu tertentu.
8
Penurunan tanah ini yang nantinya akan menjadi dasar apakah kondisi
tanah tersebut masih mengalami penurunan (intermediate settlement)
atau sudah mengalami penurunan akhir (final settlement) artinya sudah
tidak terjadi penurunan lagi.
9
Gambar 2.3 Alat Monitoring Settlement Plate
10
Gambar 2.5 Perencanaan Timbunan Preload pada Proyek Jalan
Dari instrument settlement plate ini akan didapat data penurunan tanah
dan akan diperoleh grafik hubungan antara penurunan tanah dasar dan
waktu seperti yang disajikan pada gambar dibawah ini.
Dari grafik bisa diketahui penurunan tanah yang terjadi pada suatu
interval waktu tertentu.
11
2. Piezometer
Piezometer pada dasarnya adalah alat yang digunakan untuk mengukur
tekanan air di dalam suatu sistem. Penggunaan piezometer pada
geoteknik mempunyai beberapa manfaat diantaranya, yaitu :
1. Pemantauan tekanan air pori untuk menentukan tingkat yang aman
untuk menimbun tanah atau penggalian,
2. Pemantauan tekanan air pori untuk mengevaluasi stabilitas lereng,
3. Pemantauan sistem dewatering yang digunakan untuk penggalian,
4. Pemantauan sistem perbaikan tanah, seperti saluran vertikal dan pasir
mengalir,
5. Pemantauan tekanan pori untuk memeriksa kinerja bendungan dan
tanggul earthfill,
6. Pemantauan tekanan pori untuk memeriksa sistem penahanan di
tempat pembuangan sampah dan bendungan tailing.
1. Standpipe Piezometer
Standpipe Piezometer digunakan untuk mengamati level tekanan
piezmoetric air. Tipe Piezometer ini biasa digunakan untuk
mengamati tekanan air pori pada stabilitas lereng dan mengamati
rembesan serta pergerakan air tanah.
12
Standpipe Piezometer terdiri dari filter tip dan riser pipe, dipasang
didalam suatu lubang bor. Zona filter tip diisi dengan pasir,
pelindung bentonite diisi diatas intake zone.
Keuntungan dari penggunaan Standpipe Piezometer ini adalah alat
– alat yang digunakan ekonomis, pembacaan alat mudah, dan bisa
diandalkan dalam waktu panjang.
2. Vibrating Wire Piezometer
Penggunaan dari alat vibrating wire piezometer ini adalah sebagai
berikut :
1. Mengamati tekanan air pori untuk menentukan faktor keamanan
dalam galian dan timbunan,
2. Mengamati tekanan air pori untuk stabilitas lereng,
3. Mengamati efek dari dewatering untuk penggalian,
4. Mengamati efek dari perlakuan perbaikan tanah seperti vertical
drain.
13
lalu dialirkan ke electromagnetic coil yang diubah menjadi frekuensi
sinyal yang ditransmisikan ke alat pembaca.
14
2. Multi-Level Piezometer
Multi-Level Piezometer merupakan
variasi dari SB Piezometer. Terdapat
perbedaan pada instrumen di dalam
pipanya.
3. Heavy-Duty Piezometer
Sama seperti SB Piezometer tetapi bahan stainless steel yang
digunakan lebih tebal.
15
4. Push In Piezometer
16
5. Reliable Signal Transmission
Dapat diandalkan dan bisa menangkap sinyal frekuensi yang
jaraknya jauh dengan kabel tertutup yang ada pada piezometer.
6. Temperature Measurement
Dilengkapi dengan pengukur suhu.
3. Pneumatic Piezometer
Pneumatic Piezometer ini digunakan untuk mengukur tekanan air
pori pada tanah jenuh dan memiliki beberapa kegunaan yaitu
antara lain mengetahui perubahan tekanan air pori pada tanah
dasar.
17
Pneumatic Piezometer menggunakan prinsip tekanan udara dan
biasanya menggunakan gas nitrogen pada piezometer. Didalam
pipa piezometer terdapat diafragma yang berfungsi untuk
merespon tekanan air yang ada dan mendesak gas yang ada
didalam piezometer karena mendapat tekanan dari air.
3. Inclinometer
b. Torpedo dan Kabel torpedo. Torpedo adalah alat yang terbuat dari
baja anti karat yang dilengkapi dengan suatu sensor pengimbangan
yang bekerja seperti pendulum sedemikian rupa sehingga dapat
mengukur penyimpangan dalam arah horisontal sehingga dapat
mengukur pergerakan horisontal
c. Alat baca Inclinometer
d. Alat bantu lainnya (misalnya semen, waterpass, mesin bor, dll)
18
a)
19
Prinsip kerja dari inclinometer yaitu dengan menanamkan inclinometer
pada kedalaman rencana yang telah ditentukan dan diasumsikan akan
terjadi pergerakan untuk mendapatkan informasi pergerakan pada
kedalaman tertentu. Pada saat terjadinya pergerakan maka ujung
inclinometer yang telah tertanam akan mengikuti pergerakan yang akan
terjadi, maka dari itu kita mengetahui besarnya pergerakan, dan arah
pergerakan yang terjadi.
Selanjutnya melalui alat baca dari inclinometer itu sendiri. Proses
pengambilan data dilakukan sesuai dengan prosedur dan besaran atau
quantity-nya disesuaikan permintaan oleh konsultan perencana.
4. Ekstensometer
20
Gambar 2.20 Material Extensometer
21
Gambar 2.21 Skema Pemasangan Extensometer
Read switch probe merupakan gulungan yang terbuat dari nilon yang
digunakan untuk membaca kedalaman dan dibagian ujung terdapat sensor
untuk membaca kedudukan magnet pada spider magnetic dan datum.
22
2. Tubing pipe
Tubing pipe adalah sebuah pipa kosong untuk memasukan read switch
probe. Panjang 1 tubbing pipe adalah 3 meter dengan diameter 2 inci,
sedangkan untuk kedalamannya disesuaikan dengan kebutuhan.
3. Magnetic datum
4. Spider magnetic
Spider magnetic memiliki bentuk yang sama dengan datum tetapi memiliki
kaki yang terbuat dari baja. Kaki-kaki tersebut ditancapkan ke tanah.
Apabila ada peningkatan atau penurunan pada level tanah, kaki spider
akan mengikuti perubahan tersebut, sehingga dapat terbaca oleh read
switch probe. 1 spider magnetic memiliki ketinggian 40 cm.
23
Gambar 2.25 Spider Magnetic
24
Penurunan tanah dapat terjadi dikarenakan dua hal yaitu beban bangunan
diatas yang melebihi daya dukung tanah dan muka air tanah yang terlalu
banyak hilang yang menyebabkan terbentuknya rongga dan menyebabkan
tanah turun. Pemasangan dan pembacaan extensometer dilakukan untuk
mengetahui besar penirunan tanah yang terjadi, apabila terjadi penurunan
tanah terlalu besar maka kegiatan pemompaan air yang berupa pekerjaan
dewatering dihentikan sementara. Extensometer juga dibaca pada saat
pembuatan struktur atas, sehingga extensometer juga membaca
penurunan tanah yang diakibatkan oleh beban struktur. Pada saat
pelaksanaan pekerjaan struktur atas beban akan terus bertambah dan
terdapat beban-beban tambahan seperti lalu lintas alat berat, bekisting,
dan lainnya, yang dapat berpotensi menyebabkan penurunan tanah.
25
BAB 3
KESIMPULAN
26
DAFTAR PUSTAKA
27
Setiyadi, Syukur. 2009. Settlement Plate, Kegunaannya dalam pekerjaan
Timbunan tanah. http://syukursetiyadi.blogspot.co.id/2009/11/settlement-
plate-kegunaannya-dalam.html. Diakses Tanggal 15 November 2017.
28