Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH AMDAL

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN PROYEK


PEMBANGUNAN JALAN TOL SIGLI - BANDA ACEH

DISUSUN OLEH:

Nama : Nurul Wilda (1922302013)


Aisyah Qifty Muda (19223020)

Jurusan : Teknik Sipil

Program Studi : Teknologi Rekayasa Konstruksi Jalan dan Jembatan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN, RISET


DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI LHOKEUMAWE
2023

1
KATA PEGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah Amdal Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Proyek Pembangunan Jalan Tol Sigli - Banda Aceh” ini
dengan tepat waktu.

Dalam penyelesaian Makalah ini banyak bantuan yang didapatkan. Oleh karena itu
pada kesempatan ini Penulis ucapan terima kasih dan syukur kepada Allah SWT, ucapan
terima kasih kepada Ibu Kurniati, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Kajian
Dampak Lingkungan yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan
menyalurkan ilmunya. Selanjutnya ucapan terima kasih disampaikan kepada Kaprodi
Sarjana Terapan TRKJJ, Ketua Jurusan beserta seluruh Staf pada Jurusan Teknik Sipil.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Direktur Politeknik Negeri
Lhokseumawe beserta seluruh civitas akademika. Terima kasih kepada para sahabat dan
teman seperjuangan dari Jurusan Teknik Sipil yang selalu mendukung dan menemani dalam
penyelesaian Makalah ini dari awal hingga akhir.
Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan
membalas segala amal baik setiap hamba-Nya. Besar harapan semoga Makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Buketrata, 1 Juni 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4

1.1. Latar Belakang........................................................................................... 4

BAB II PERMASALAHAN................................................................................... 5

2.1. Permasalahan ............................................................................................. 5

2.2. Peningkatan Laju Aliran Permukaan dan Potensi Genangan ....................... 5

2.3. Terganggunya Kenyamanan dan Keamanan .............................................. 5

2.4. Penurunan Kualitas Udara.......................................................................... 6

BAB III RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RPL) ......................... 7

3.1. Peningkatan Laju Aliran Permukaan dan Potensi Genangan ....................... 7

3.2. Terganggunya Kenyamanan dan Keamanan Pengguna Jalan ...................... 8

3.3. Penurunan Kualitas Udara.......................................................................... 9

BAB IV RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPLH) ......... 10

4.1. Peningkatan Laju Aliran Permukaan dan Potensi Genangan ..................... 10

4.2. Terganggunya Kenyamanan dan Keamanan Pengguna Jalan .................... 10

4.3 Penurunan Kualitas Udara........................................................................ 11


BAB V KESIMPULAN…………………………….. ……………………………..12

3
BAB I
PENDAHULUAN

Jalan tol termasuk infrasruktur beserta fasilitas yang memerlukan pengelolaan


yang baiksebagai aset Negara yang dioperasikan oleh Operator Jalan Tol dalam bentuk
Konsensi Operasional. Infrastruktur harus dikelola dengan baik agar tetap bisa
berfungsi dengan baik, secara ekonomi, efisien, efektif dan selaras dengan prinsip
“green” (Suprayitno & Soemitro 2018). Oleh karena itu, salah satu kewajiban
manajemen jalan tol adalah menyusun dokumen amdal (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan) untuk memperoleh izin lingkungan, baik untuk jalan tol yang masih
dalam taraf perencanaan, maupun jalan tol yang sudah lama beroperasi tapi masih
belum mempunyai dokumen lingkungan. Kawajiban ini tertuang dalam PermenLH No
5/2012 (Anonim, 2012b). Untuk pedoman penyusunan dokumen amdal sendiri
mengacu ke PermenLH 16/2012 (Anonim, 2012c), untuk jalan tol yang masih dalam
perencanaanan dan untuk jalan tol yang sudah beroperasi lama mengacu ke
PermenLHK No P.102/2016 (Anonim, 2016). Apabila jalan tol yang direncanakan
atau yang sudah beroperasi tidak memiliki izin lingkungan maka manajemennya akan
terkena sangsi pidana maksimum 3 tahun dan denda maksimum 3 miliar.

Dalam meningkatkan perekonomian Negara tentu tidak terlepas dari


kebutuhan infrastruktur. Infrastruktur menjadi kebutuhan dasar penduduk suatu
Negara secara ekonomi dan sosial. Seperti misalnya, fasilitas transportasi, dalam hal
ini infrastruktur transportasi menjadi hal utama dalam menopang kegiatan
perekonomian Negara, karena itu infrastruktur transportasi menjadi sangat penting
untuk Indonesia. Salah satu infrastruktur yang penting yaitu Infrastruktur tol.
Infrastruktur Tol sangat penting dimiliki oleh bangsa Indonesia.

4
BAB II
PERMASALAHAN

2.1 Permasalahan

Pada Proyek pembangunan Jalan Tol Sigli – Banda Aceh ini tentunya tidak
lepas dari permasalahan- permasalahan yang akan dibahas pada saat prakontsruksi pada
saat konstruksi berlangsung. Adapun permasalahan yang ditimbulkan Tahap
Prakonstruksi: peningkatan keresahan masyarakat, penurunan produksi pertanian, dan
penurunan produksi tambak. Tahap Konstruksi: penurunan kualitas air permukaan,
penurunan kualitas air tanah, peningkatan timbulan sampah, penurunan sanitasi
lingkungan, gangguan fungsi gorong-gorong dan drainase eksisting, penurunan kualitas
udara, penurunan flora darat, berkurangnya lahan pertanian, peningkatan timbulan
sampah, peningkatan kesempatan kerja, peningkatan peluang berusaha, mata
pencaharian masyarakat, peningkatan kecemburuan sosial, peningkatan kebisingan,
peningkatan getaran, peningkatan kerusakan jalan, berkurangnya kenyamanan lalu
lintas, peningkatan kemacetan lalu lintas, berkurangnya RTH sebagai daerah resapan,
peningkatan limpasan air permukaan, banjir (genangan air sekitar lokasi), penurunan
aksesbilitas masyarakat, berkurangnya biota perairan, peningkatan flora darat,
peningkatan fauna darat.

2.2 Penurunan Produksi Pertanian dan Produksi Tambak

Penurunan produksi pertanian dan tambak ini terjadi pada saat sebelum konstruksi
berlangsung, penyebab pada saat sebelum konstruksi berlangsung adalah pekerjaan tanah
atau pembebasan lahan. Penyebab pada saat pasca konstruksi adalah berkurangnya daerah
petanian dan tambak yang menyebabkan jumlah pertanian dan perikanan berkurang.

2.3 Terganggunya Kenyamanan dan Keamanan Masyarakat Serta Flora dan Fauna

Penyebab terganggunya kenyamanan dan keamanan masyarakat yang mendiami


permukiman sekitar proyek konstruksi dan beraktivitas di area tersebut.

5
2.4 Penurunan Kualitas Udara

Penurunan kualitas udara (peningkatan kadar debu) diakibatkan oleh kegiatan


pembukaan lahan dan mobilisasi alat dan bahan pada tahap konstruksi serta dari kegiatan-
kegiatan disekitar lokasi, Terkait dengan dampak penurunan kulitas udara ini telah dilakukan
prediksi dari CO, CO2, CH4 dan N2O dari emisi kendaraan tahun 2014-2048, yang
menghasilkan persamaan regresi yang bisa dipakai untuk menghitung besarnya emisi setiap
tahunnya (Razif & Santoso, 2016).

6
BAB III
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RPL)

3.1 Penurunan Produksi Pertanian dan Produksi Tambak


A. Sumber Dampak
 Pekerjaan pembebasan lahan atau tanah yang terdiri atas galian dan
penimbunan tanah untuk pembangunan jalan,
 Kegiatan pekerjaan pembangunan Jalan Tol Sigli – Banda Aceh, yang
berakibat berkurangnya lahan pertanian dan perikanan masyarakat.

B. Tolak Ukur Dampak


 Timbulnya permasalahan diantara masyarakat sekitar, baik kecemburuan
social maupun hal hal lain. Selisih paham dan juga kurangnya produksi
pertanian dan perikanan masyarakat yang membuat ekonomi masyarakat
berkurang.

C. Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan


 Mengupayakan agar tidak terjadi kesenjangan dan selisih padahm diantara
masyarakat.
 Mendesain Geometrik jalan raya sedemikian rupa sehingga tidak banyak lahan
pertanian dan perikanan yang menjadi korban dari proyek tersebut.

D. Pengelolaan Lingkungan
 Melibatkan masyarakat sekitar dalam proyek konstrusksi, tentunya terhadap
apa yang bisa mereka kerjakan.
 Mendalangi ( mengganti ) lahan masyarakat yang terkena dampak proyek
konstuksi.
 Melakukan penanaman kembali (reboisasi) terhadap hutan.

7
3.2 Terganggunya Kenyamanan dan Keamanan Masyarakat Serta Flora dan
Fauna

A. Sumber Dampak
• Pekerjaan mobilisasi peralatan, alat berat dan material.

B. Tolak Ukur Dampak


• Lokasi kerusakan lahan dan jalan yang ada pada permukiman masyarakat yang
berlokasi didekat pembangunan oleh adanya alat berat yang dipergunakan
untuk pengangkutan material dan peralatan.
• Penebangan hutan liar saat pembebasan lahan akan berakibat pada
kelangsungan hidup flora dan fauna
• Lokasi jalan yang kotor akibat material tanah yang jatuh dari kendaraan
pengangkut.

C. Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan


 Memberlakukan K3 untuk keselamatan baik pekerja maupun masyarakat
sekitar.

 Mencegah/ mengurangi terjadinya kerusakan jalan yang berdampak pada


masyarakat sekitar.

 Memungkinan agar perencanaan lokasi paling stategis guna menhindari


tempat-tempat yang mungkin dihuni oleh flora dan fauna
 Mencegah/ mengurangi daerah yang terkena sisa material yang berdampak
kecelakaan.

D. Pengelolaan Lingkungan

 Memberikan protocol Kesehatan dan keselamtan bagi masyarakat sekitar


permukiman proyek.
 Melakukan proses mobalisasi alat berat dan juga material dengan baik agar
tidak terganggunya masyarakat dan hewan pada alam sekitar.
 Menjaga keselamatan satwa yang ada disekitar proyek

8
3.3 Penurunan Kualitas Udara
A. Sumber Dampak
• Pekerjaan konstruksi dan juga alat berat.

B. Tolak Ukur Dampak


• Menurunnya kualitas udara ambien terutama meningkatnya kandungan
partikel debu, SO2, NOx, CO, HC, Pb di udara yang dapat mengganggu
kesehatan dan kenyamanan masyarakat yang ada di daerah permukiman,
fasilitas umum dan fasilitas sosial.
• Tolak ukur dampak mengacu kepada Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No.41 tahun 1999 tentang Penetapan Baku Mutu Udara Ambien.

C. Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan


 Mencegah atau mengurangi meningkatnya kadar debu di udara yang dapat
mengganggu kesehatan dan kenyamanan masyarakat dan juga satwa yang
ada di sekitar proyek.
 Mengupayakan agar area permukiman masyarakat yang berdomisili di
sekitar kegiatan proyek tidak terganggu oleh emisi gas kendaraan.

D. Pengelolaan Lingkungan
 Melakukan penyiraman di lokasi proyek secara berkala untuk mengurangi
sebaran debu (sesuai keperluan) atau sesuai kondisi.
 Menutupi bak kendaraan pengangkut material dengan terpal (canvas) untuk
mencegah sebaran debu ke lingkungan.

9
BAB IV
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
(RPLH)

4.1. Penurunan Produksi Pertanian dan Produksi Tambak

A. Parameter lingkungan hidup yang dipantau

 Tingkat banyaknya pertanian dan perikanan


 Kapasitas pertanian dan perikan pada area proyek
 Populasi masyarakat pada permukiman yang di lewati oleh proyek Jalal Tol
Sibanceh

B. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

 Untuk mengetahui kondisi existing pada saat melakukan survey jika memadai
perencanaan bisa dilakukan lebih meninjau pada lingkungan agar tidak terlalu
banyak pertanian dan perikanan yang dikorbankan.

C. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

 Pengamatan langsung di lapangan (Survey Lapangan) .

 Analisis data dengan cara statistic baik data penduduk maupun area pertanian,
perkebunan dan juga perikanan.

4.2. Terganggunya Kenyamanan dan Keamanan Masyarakat Serta Flora dan


Fauna

A. Parameter lingkungan hidup yang dipantau

 Banyaknya/ jumlah lokasi permukiman warga dan populasi flora dan fauna
yang menjadi pertimbangan untuk pembebasan lahan, mobilisasi peralatan dan
angkutan material.

10
B. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

 Memperoleh kondisi geometric jalan raya berdasarkan survey lapangan.

 Memperoleh data statistic meliputi populasi pendudukan dan juga satwa liar.

C. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

 Melakukan pengamatan lapangan pada lokasi proyek yang melintasi


permukiman penduduk.

4.3 Penurunan Kualitas Udara

A. Parameter lingkungan hidup yang dipantau

 Partikel debu, SO2, NOx, CO, HC, Pb di udara.

B. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

 Untuk memperoleh informasi tentang peningkatan parameter debu ambient di


udara, yaitu SO2, NOx, CO, HC, Pb dan TSP.
 Untuk mengetahui kualitas udara pada saat kegiatan konstruksi terutama
sebaran debu di lingkungan akibat kegiatan konstruksi.

C. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup

 Mengukur kualitas udara ambient di lapangan dan analisis laboratorium,


kemudian dibandingkan dengan Baku Mutu menurut PP No. 41 tahun 1999
tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

11
BAB V
KESIMPULAN

Kesimpulan dari hasil pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup pada Proyek
Pembangunan Jalan Tol Sigli – Banda Aceh adalah :

1. Salah satu kewajiban manajemen jalan tol adalah menyusun dokumen amdal (Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan) yang diatur dalam PermenLH No 5/2012 untuk
memperoleh izin lingkungan. Metoda amdal untuk rencana jalan tol mengacu ke
PermenLH 16/2012, sedangkan metoda amdal untuk jalan tol yang sudah beroperasi
mengacu ke PermenLHK P.102/2016..

2. Dampak yang di timbulkan diantaranya adalah :

 Penurunan Produksi Pertanian dan Produksi Tambak


 Terganggunya Kenyamanan dan Keamanan Masyarakat serta Flora dan Fauna.
 Menurunnya kualitas udara

12

Anda mungkin juga menyukai