PERMASALAHAN
• Di internal, masalah lingkungan masih disikapi secara beragam.
• Dokumen lingkungan, Tebal dan dianggap kelengkapan administrasi semata
• Dokumen bersifat kualitatif ( tidak bisa diukur )
• Tidak sebanding jumlah konsultan lingkungan dengan kebutuhan.
• Waktu legalisasi dokumen sulit diprediksi (ketergantungan eksternal - KLH/BLHD )
PARADIGMA BARU
Merupakan keharusan, sesuai UU 32/2009 ada sanksi
Integrasi Dok Lingkungan ke dalam Detailed Engineering Design
(DED) dan Pelaksanaan fisik .
Diatur dalam Spek, TOR Perencanaan, dok kontrak dan TOR
supervisi
Harus terkuantifikasi.
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
“memenuhi kebutuhan
Pembangunan sekarang tanpa mengorbankan
Berkelanjutan pemenuhan kebutuhan
generasi yg akan datang”
Mitigasi dan adaptasi
terhadap perubahan iklim
FENOMENA PERUBAHAN IKLIM
.....
Adalah berbagai tindakan aktif untuk mencegah/
memperlambat terjadinya perubahan iklim/ pemanasan
global & mengurangi dampak perubahan iklim/pemanasan
global (melalui upaya penurunan emisi Gas Rumah Kaca
(GRK), peningkatan penyerapan GRK, dll.)
.......
Semua intervensi manusia yang menurunkan
sumber-sumber gas rumah kaca atau yang
meningkatkan penyerapannya.
MITIGASI PERUBAHAN IKLIM
DI INDONESIA
.....
Adalah langkah yang perlu kita lakukan untuk
menghadapi perubahan iklim yang tengah terjadi. Bisa
dikatakan sebagai langkah penyesuaian atau adaptasi
sehingga kita dan lingkungan kita bisa tetap lestari.
MENINGKATNYA TEMPERATUR UDARA
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara:
◦ Teknologi tanaman pereduksi polusi udara
◦ Mengurangi kemacetan pada kawasan perkotaan
◦ Teknologi poros aspal (Penggunaan material additif yang dapat menurunkan suhu
pencampuran dan waktu pemadatan lebih cepat)
◦ Sistem peringatan dini untuk badai
◦ Pembangunan jalan dan jembatan dengan struktur tahan badai
IMPLEMENTASI GREEN CONSTRUCTION
DAL = An a li s is M engenai
A M
n
Dampak Lingkunga
L = K e ra n g ka A c u an ANDAL
KA-ANDA
A n ali sis D a m p a k Lingkungan
ANDAL =
e n g e lo la a n L in gk ungan
RKL = Rencana P
e m an ta u a n L in gk ungan
RPL = Rencana P
a P e ng elo la a n Li n gkungan
UKL = Upay L in gkungan
a P e m a n ta u an
UPL = Upay e s anggupan
t Pe rn ya ta a n K
SPPL= Sura n L ingkungan
n & P e m a n ta u a
Pengelolaa
Hidup
ISTILAH SOSIAL
ENA
WTP :WARGA TERK
PROYEK
na li sa Dampak S osial
(ANDAS ) : A
PERATURAN PERUNDANGAN
PASAL 34 :
• Setiap usaha dan/atau kegiatan yg tdk termasuk dlm kriteria
wajib AMDAL wajib memiliki UKL - UPL
PASAL 37 :
• Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai
kewenangannya. wajib menolak permohonan izin lingkungan yg
tidak dilengkapi dokumen AMDAL atau UKL / UPL
Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi UKL-UPL wajib
membuat SPPL (Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan & Pemantauan
Lingkungan)
IZIN LINGKUNGAN (PP RI No. 27 Tahun 2012)
PASAL 1
Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang
melakukan Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-UPL
dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai
prasyarat memperoleh izin Usaha dan/atau Kegiatan.
PASAL 2
(1) Setiap Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki Amdal atau UKL-UPL
wajib memiliki Izin Lingkungan.
(2) Izin Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh melalui
tahapan kegiatan yang meliputi:
a. penyusunan Amdal dan UKL-UPL;
b. penilaian Amdal dan pemeriksaan UKL-UPL; dan
c. permohonan dan penerbitan Izin Lingkungan.
IZIN LINGKUNGAN (PP RI No. 27 Tahun 2012)
PASAL 13
PASAL 44
PASAL 1:
adalah bidang lahan pertanian yg ditetapkan untuk
dilindungi & dikembangkan secara konsisten pangan
pokok bagi kemandirian, ketahanan, & kedaulatan
pangan nasional
PASAL 44 dilindungi & PASAL 46 Kompensasi
dilarang dialihfungsikan
38
PERSYARATAN LINGKUNGAN
BADAN/NEGARA DONOR (LANJUTAN)
39
Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa, kegiatan pengelolaan
lingkungan hidup untuk menangani dampak-dampak yang timbul
akibat pelaksanaan pembangunan jalan, tidak atau kurang dapat
diterapkan dengan baik sesuai dengan dokumen RKL maupun UKL
yang telah disusun
2. PENDEKATAN TEKNIS
a. Perencanaan jaringan jalan
b. Sistem transportasi & manajemen lantas
c. Sistem pola lalu lintas
d. Pengaturan kecepatan kendaraan
e. Zona penyangga
f. Penempatan persimpangan jalan
g. Penanaman tanaman
UPAYA MITIGASI KEBISINGAN
UU No. 20 tahun 1961 tentang Pencabutan Hak-hak Atas Tanah dan Benda-
benda Yang Ada di atasnya
Perpres No. 65 tahun 2006 tentang Perubahan Atas Perpres No 36/2005 tentang
Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
UU No. 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum
.
PENGADAAN TANAH – Kebijakan Negara/Lembaga Donor(1)
SASARAN
2. Proses pengumuman;
AMDAL PerMen LH No.13/2010
PerMen PU No.10/2008
3. Penyusunan KA-ANDAL Ya Tidak
Pengumuman rencana
(Proses Pelingkupan) dan kegiatan dan konsultasi
masyarakat UKL – UPL SPPL
Penilaian KA-ANDAL;
Penyusunan KA-ANDAL
4. Penyusunan dan Penilaian Pembahasan di BLH Not OK OK
ANDAL, RKL dan RPL; Penilaian KA-ANDAL
Not OK OK
Tidak Layak
Layak
Proses Perijinan
APAKAH YANG DIMAKSUD PENYARINGAN LINGKUNGAN?
a.Pembangunan subway/underpass,
terowongan/tunnel, jalan layang/fly over < 2 km
- Panjang
a.Pembangunan jembatan (diatas sungai/
badan air) 100 M S/D < 500 M
- Panjang
Catatan :
• Kota Metropolitan : jumlah penduduk > 1.000.000 jiwa
• Kota Besar : jumlah penduduk 500.000 - 1.000.000 jiwa
• Kota Sedang : jumlah penduduk 200.000 - 500.000 jiwa
• Kota Kecil : jumlah penduduk 20.000 – 200.000 jiwa
Input Data:
Input Data:
PRA - KONSTRUKSI Detailed Eng Design
Dokumen kontrak (ketentuan
Survey sosial
umum, gambar rencana, spesifikasi Proses/Implementasi/Pemantapan Data kepemilikan tanah
umum , spesifikasi khusus, BOQ)
RKL/UKL-RPL/UPL
Pengadaan Tanah (LARAP) Opsi kompensasi
SOP
PROSEDUR PENYARINGAN
RENCANA KEGIATAN
Ya
WAJIB AMDAL AMDAL
Tidak I I P
Z Z E
I I K
DAERAH SENSITIF N N E
(Termasuk Kawasan
Ya DAMPAK Ya R
PENTING L K J
Lindung dan KAT) I O A
N N A
Tidak G S N
K T
Tidak
U R F
N U I
Ya G K S
WAJIB UKL-UPL UKL–UPL A S I
N I K
Tidak
S PPL
Proyek Jalan yang Perlu Dilengkapi dengan ANDAS
Rencana Kegiatan
Ya Ya
RT-PTPK Ya
RT-PMA RT-RS
Keterangan:
• *) : Kajian sosial terutama aspek sosial ekonomi
• **) : Kajian sosial terutama aspek sosial budaya (dan ekonomi)
• RT-PMA : Rencana Tindak Pemberdayaan Masyarakat Adat
• RT-PTPK : Rencana Tindak Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali (LARAP)
• RT-RS : Rencana Tindak Rehabilitasi Sosial
KAWASAN LINDUNG DAN DAERAH SENSITIF LAINNYA
1. Kawasan Hutan Lindung;
2. Kawasan Bergambut & Kawasan Resapan Air;
3. Sempadan Pantai & Sempadan Sungai;
4. Kawasan Sekitar Danau/Waduk & Kawasan Sekitar Mata Air;
5. Kawasan Suaka Alam (terdiri dari Cagar Alam, Suaka Marga Satwa, Hutan
Wisata, Daerah Perlindungan Plasma Nutfah, dan Daerah Pengungsian
Satwa);
6. Kawasan Suaka Alam Laut dan Perairan Lainnya yang Mempunyai Ciri
Khas berupa Keanekaragaman dan/atau Keunikan Ekosistem;
7. Kawasan Pantai berhutan Bakau (mangrove);
8. Taman Nasional, Taman Hutan Raya & Taman Wisata Alam;
9. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan;
10. Kawasan Rawan Bencana Alam & Daerah berlereng Curam;
11. Komunitas Rentan (Komunitas Adat, termasuk KAT & kelompok Fakir
Miskin);
12. Daerah Pemukiman Padat, Daerah Komersial;
13. Lahan Produktif.
AMDAL
(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup)
Konsultasi Masyarakat
KEGIATAN
TANGGAL &
BATAS WAKTU
ALAMAT
CONTOH DIAGRAM PELINGKUPAN
DAMPAK POTENSIAL DPK PENTING HIPOTETIK
RENCANA
KEGIATAN Lingkungan Fisik Kimia: Lingkungan Fisik Kimia:
Pra-Konstruksi 1. Iklim 1. Perubahan bentang alam
Konstruksi 2. Perubahan bentang alam 2. Kualitas udara
3. Kualitas udara 3. Kebisingan
Pasca 4. Kebisingan 4. Getaran
Konstruksi 5. Getaran 5. Lalulintas
Operasi 6. Lalulintas 6. Geologi (kestabilan tanah) PRIORITAS DAMPAK
7. Geologi (kestabilan tanah) 7. Pola hidrologi/Irigasi PENTING HIPOTETIK
8. Pola hidrologi/Irigasi 8. Tata guna lahan 1. Kualitas udara
9. Kualitas air 9. Erosi 2. Lalu lintas
10.Tata guna lahan 10.Banjir dan genangan 3. Geologi
11.Erosi 11.Aksesibilitas
Identifikasi Evaluasi Klasifikasi 4. Aksesibilitas
12.Banjir dan genangan 12.Utilitas
13.Aksesibilitas 13.Kerusakan jalan
5. Utilitas
Dampak Dampak dan 6. Kerusakan jln
14.Utilitas Lingkungan Biologi:
Potensial 15.kerusakan jalan Potensial 14.Vegetasi darat Prioritas 7. Lapangan krja
16.Resapan air Lingkungan Sosekbud: 8. Persepsi masy.
Lingkungan Biologi: 15.Lapangan kerja 9. K3
17.Vegetasi darat 16.Peluang usaha 10.Sanitasi lingk.
RONA LH 18.Fauna 17.Pendapatan Masyarakat
Lingkungan Sosekbud: 18.Perekonomian Masyarakat
AWAL 19.Lapangan kerja 19.Perubahan lahan
Fisik-Kimia 20.Peluang usaha 20.Persepsi masyarakat
21.Pendapatan Masyarakat 21.K3
Biologi 22.Perekonomian Masyarakat Lingkungan Kesmas:
Sosekbud 23.Perubahan lahan 22.Sanitasi lingkungan
24.Perekonomian Daerah 23.Kesehatan masyarakat
Keslingmas 25.Persepsi masyarakat
26.Dinamika sosial
27. K3
Lingkungan Kesmas:
Matriks 28.Sanitasi lingkungan Analisis
Metode:
Identifikasi 29.Kesehatan masyarakat
Diskusi Antar Pakar, Keterkaitan
Studi Literatur, Survei
Lapangan, Konsultasi
Publik, Professional
Judgement
PERMEN LH NO 13 TAHUN 2010
KETERANGAN:
A. Dampak Lingkungan Yang Terjadi:
1. ....cth. pencemaran debu...berasal dari kegiatan....
2. ....cth. gangguan lalu lintas........
3. ....dst....
B. Pengelolaan Dampak Lingkungan Yang Terjadi:
1. ....cth. Debu dikelola dengan penyiraman....
2. ....cth. pemasangan rambu pekerjaan jalan....
3. ....dst....
FORMULIR (DOKUMEN) SPPL
Pasal 28 Ayat 1
“ Penyusun Amdal WAJIB memiliki Sertifikat
Kompetensi Penyusun Amdal ”
Pasal 28 Ayat 3
“ Sertifikat Kompetensi Penyusun Amdal
diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi
Kompetensi Penyusun Amdal “
TENAGA AHLI PENYUSUN
DOKUMEN AMDAL
Permen LH NO. 7 TAHUN 2010
Pasal 2 Ayat 3
“ Penyusun Amdal WAJIB memiliki Sertifikat
Kompetensi ”
Pasal 4 Ayat 3
“ Tim Penyusun Amdal terdiri atas paling sedikit
3 orang penyusun Amdal yang TELAH MEMILIKI
Sertifikat Kompetensi, termasuk 1 orang dengan
Kualifikasi sebagai Ketua Tim ”
PROSES PENILAIAN DAN PERSETUJUAN DOKUMEN KA-ANDAL DAN
DOKUMEN AMDAL
Kmtn LH/Bapedalda Masyarakat Men.LH/Gub/
Pemrakarsa Komisi Penilai
(Inst. yg bertgg jwb) Berkepentingan Bupati/W.kota
Pengumuman
Rencana
Kegiatan
Penilaian/Pembahasan
(maks. 75 hr)
Kesepakatan
Perbaikan Ok? Ok
sudah
Penyusunan
Dasar Studi AMDAL
ANDAL,RKL, RPL
Ok Rekomendasi Keputusan
Layak
Salinan
ANDAL,RKL,RPL dan
Salinan Kelayakan
Keterangan :
= Tujuan akhir surat/dokumen untuk kemudian diteruskan, diproses dan/atau ditembuskan
Sumber : PP No.27 Tahun 2012 Bab III Pasal 20-41
PROSES PENYUSUNAN DAN PENGESAHAN DOKUMEN UKL/UPL
KLH/BLH/BLHD
PEMRAKARSA DITJEN/DINAS BINA
(Instansi yang KETERANGAN
(PPK PERENCANA) MARGA/B(B)PJN
bertanggung jawab)
Formulir Isian
Pembahasan
koordinasi Maksimum 7 hari
UKL/UPL (sudah
diisi)
Perbaikan ?
ada Maksimum 7 hari
Perbaikan
Tidak **
PENGERTIAN:
Kegiatan pada tahap perencanaan teknis berwujud penjabaran rumusan rekomendasi lingkungan (hasil
AMDAL dan/atau UKL/UPL) ke dalam Dokumen Perencanaan Teknis (Gambar Rencana; Spesifikasi; dan Bill
Of Quantity).
PELAKSANA:
Lembaga /unit Perencanaan Teknis
REFERENSI/RUJUKAN:
1. Tabel RPL pada Dokumen RPL (Untuk proyek jalan wajib AMDAL)
2. Tabel UKL pada Dokumen UKL/UPL (Untuk proyek jalan wajib UKL/UPL)
PRODUK:
1. Notasi gambar dan lokasi (STA) road furniture/bangunan pelengkap jalan (Gambar Rencana)
2. Spesifikasi road furniture/bangunan pelengkap jalan butir 1(Spesifikasi dan/atau Spesifikasi Khusus)
3. Estimasi volume road furniture/bangunan pelengkap jalan butir 1 (BOQ)
DESIGN INTEGRATION
(Integrasi Rekomendasi Lingkungan Ke Dalam Detailed Engineering Design)
PENYELENGGARA JALAN
WAJIB
MELAKUKAN PENYELENGGARAAN JALAN YANG
BERWAWASAN LINGKUNGAN
ARTINYA
BBPJN/BPJN
Bidang Rencana Atau Yg Ditunjuk Untuk
Melaksanakan Penyusunan Dok Lingkungan Diluar
Jalan Khusus/Strategis/Loan/Toll/Kota Kecuali Atas
Persetujuan Pejabat Yg Berwenang,
PIHAK PIHAK TERKAIT
DALAM INTEGRASI LINGKUNGAN
BIDANG PELAKSANA
Memfasilitasi SNVT PJN dalam pelaksanaan
pengintegrasian DED dalam pelaksanaan
fisik , spesifikasi, dokumen lelang maupun
kontrak fisik.
PIHAK PIHAK TERKAIT
DALAM INTEGRASI LINGKUNGAN
P2JN
Melakukan Integrasi Lingkungan Dalam DED Dan Menyiapkan Tenaga
Ahli Lingkungan Dalam Pelaksanaan Kegiatan Supervisi
(Monitoring Sejauh Mana Saran Lingkungan Di Implementasikan ).
PJN
Monitoring Thd Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Dari Kontraktor.
KLH/BLH PROV/KAB/KOTA.
Melakukan Pengesahan Dokumen Lingkungan , Monitoring Pengelolaan
Lingkungan Dalam Konstruksi Serta Mendapat Laporan Pemantauan &
Pelaksanaan Rekomendasi Lingkungan.
PIHAK PIHAK TERKAIT
DALAM INTEGRASI LINGKUNGAN
Kontraktor
Melaksanakan/implementasi pengelolaan dan
perlindungan lingkungan dalam tahap konstruksi
Konsultan Supervisi
Melaksanakan pemantauan/monitoring pengelolaan
lingkungan dalam tahap konstruksi
STUDI KASUS PENYARINGAN LINGK. DI KALTIM
Total Panjang Trase : 699 Km
Jarak Trase dengan Perbatasan Kalimantan
•Terdekat : + 2 Km
•Terjauh : + 85 Km Mensalong-Tou Lumbis Sp.3 Apas-Simanggaris Simanggaris-Sei Ular
Jarak terjauh karena Wilayah Langap kondisi Alinyemen
yang ekstrim, dan terkendala lingkungan, Namun telah
terdapat jalan sirip menuju PLB Longbawang
Longbawan-Tou Lumbis
Mensalong-Sp.3 Apas
Malinau-Long Bawan
Malinau-Mensalong
3
Longnawang-Long Bawan
Langap-Malinau
Longkemuat-Langap
Longbujungan-Longkemuat
Longnawan-
Longbujungan