K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M
BAD AN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN
Jl. Jend A.H Nasution No. 264 Kotak Pos 2 Ujungberung Telp. (022) 7802251 Fax. 7802726 Bandung 40294 e-mail:pusjal@melsa.net.id
Fungsi Jalan
Fungsi Jalan prasarana umum untuk
memperlancar assessibilitas dalam menunjang
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan
pertumbuhan sektor usaha, maka :
SLIDING
1. Harus dapat diakses dengan nyaman, cepat dan
aman
rawa gambut
maksimum
• Ketebalan < 2m 3% 1%
Peninggian
(Bahan Timbunan)
6
Perilaku Kareakteristik Lalu Lintas di Jalan
Arteri
Karakteristik
Lalu lintas II B
7
Faktor yang Mempengaruhi Stabilitas Lereng
dan Timbunan Jalan
Faktor Pemicu Longsoran : source of Disasters
PGA is set up refer to the return period of 475 years, subduction source and fault background, analyzed using
PSHA-07,09
PGA Map of Indonesia
PGA is set up refer to the return period of 475 years, subduction source and fault background, analyzed using
PSHA-07,09
Fenomena Kerusakan Bangunan pada daerah soft Sedimen Contoh
Gempa Yogya
Liqufaction akibat
Bantul naiknya tegangan air
pori
Fenomena Kerusakan Bangunan gedung
Bangunan Gedung Bertingkat dapat mengalami
mengalami
1. Keruntuhan akibat runtuh Pondasi Tiangnya
2. Keruntuhan akibat momen guling
Bangunan
mengalami
keruntuhan
lantai
Fenomena Kerusakan Bangunan akibat
keruntuhan Pondasi
Longitudinal
Cross-sectional
Crack
Type of crack on the Approach Bridge
KM 73+000 s/d KM 94+200 on
the Main Body of Road
Embankment
Longitudinal
Cross-sectional
Crack
Site Location Martadinata
Road Jakarta
Pre Analized failure
Dugaan Faktor penyebab
1. Drilling - Soil Stratigraphy 14. Sea Water Intrusion
2. Batimetry Maps 14. Gravity Well Pump
3. Situation Maps 15. Decreasing Strength salt water
4. Tidal sea Level 16. Strength Losses of saturated
5. Flooding Level Sandy Clay layer Sediment
6. Gradient Flows 17. Settlement / creeping of Soft
7. Shear Strength Soils
8. Lateral Movement
9. Traffic / cyclic Loading
10.Fill Embankment
11.Pavement Condition
12.Sea Wave (day and night)
13.Liquefy Zone (sandy Clay)
Predicted Cases :
Concluded temporary from a number of issues: News, Experts and
Other Stakeholders :
1) Intrusion of sea water
2) Sea Water Erosion (Abrasion) – ministry of PU, Iman Sadisun –
Geologi ITB
3) Bearing Capacity Failure of Embankment (soft Soil)
4) The rising up of water river as Flooding Impact and Heavy Rain in
recently occurrences
5) Lowering tidal sea water level
6) Cyclic Loading:
1) heavy Traffic and its Resonance due to traffic jam
2) Fluctuation of Water Level (Flooding/heavy rain/river and sea water leves)
7) Structure Collapse
Rise up Sea Level
Other Cases
Drawdown Sea level
Flooding
Traffic Loading
Steady
wave
Gradient
Tidal Sea Flows
Failure
Liquefy Zone
Intrusion
Soft Soil Layers
Road Failure at Other Country (USA)
Timbunan
Oprit
- 0.00 m
- 17.00 m
- 26.00 m
Keruntuhan Tanah akibat Gempa
• Longsoran aliran (pada batuan sedimen yang berupa
lereng)
• keruntuhan lateral pondasi infrastruktur pada lapisan
tanah berupa sedimen sungai, sehingga merusak
bangunan utilitas disekitarnya: foundations, pipelines,
railroads, and retaining walls.
• Keruntuhan tanah dasar akibat proses pencairan
tanah: naiknya tegangan air pori akibat getaran gempa.
• Penurunan pada terrain lapisan tanah karena
mengalami pemadatan akibat getaran dan air keluar
(tekanan air pori naik).
Foto lokasi pembenihan udang di bontang
Jalan Menggunakan
CONBLOK
Timbunan menggunakan
Pasir Lokal setinggi 3 m
Foto lokasi pembenihan udang di bontang
Consistency N qu (kPa)
Very Soft 0 to 2 < 25
Soft 2 to 4 25 to 50
Medium Stiff 4 to 8 50 to 100
Stiff 8 to 12 100 to 200
Very Stiff 15 to 30 200 to 400
Hard > 30 > 400
Other test methods
• DCPT – Dynamic cone penetration test IS:4968
-1976 (Method for subsurface sounding for
soils: Parts I and II)
• CPT – Static Cone Penetration Test (Method for
subsurface sounding for soils: Part 3 Static
cone penetration test)
• Plate Load Test (Method of Load Test on Soils)
Stabilitas Timbunan Jalan di Atas Tanah Lunak
(Lempung Organik)
• Berdasarkan pola keruntuhan pondasi
Tinggi kritis yang
diperhitungkan
terhadap
kemampuan nilai
kohesi tanah lunak
settlement
Stabilitas Timbunan Jalan di Atas Tanah Lunak
(lempung organik)
• Berdasarkan keseimbangan gaya horizontal
menurut Salencon
Tinggi Kritis yang
diperhitungkan
terhadap
kemampuan
bekerjanya beban
gaya horizontal
menurut Salencon
Problem keruntuhan timbunan di atas tanah
lunak (tanah gambut)
• Mengakibatkan tanah lunak dibawah timbunan jalan akan
terdesak keluar
Gelegar Jembatan Terdorong
1. Tekanan Pasif cukup mengimbangi
2. Timbunan Tinggi melebihi Batasnya
Beberapa Tipe Inovasi Teknologi pada
Timbunan diatas tanah bermasalah
• Ground Improvement:
– Driven Pile and Bore Pile
– PVD, Stone and Sand Column
– Jet Grouting and Solidification
• Soil Stabilization and Solidification
– Subgrade / sub-base, base improvement
– Replacement Method
• Soil Strengthening and Reinforcing
– Base Embankment
– Embankment Slope
• Light Weight Materials
– Peat Bag and Stabilization
– EPS (Expanded Poly-styrene)
– Foamed Mortar
• Road Foundation Improvement
– Pile Corduroy
– Geosyntetic Technology (geogrid, geotextile,)
– Combination of Slab + Short Pile, e.g. Cakar Ayam
Alternatif Teknologi
Penanganan dalam
meningkatkan Stabilitas
Timbunan
Aplikasi:
1. Jalan Lingkar Semarang (PVD)
2. Jalan di Kalimanatan pada tanah
lunak / gambut (cerucuk)
3. Jalan Kalimantan (penggantian
Material)
FK = 1
Alternatif Teknologi
Penanganan dalam
meningkatkan
Stabilitas Timbunan
Aplikasi:
1. Jalan minyak di sumatera
2. Jalan akses hph
3. Jalan lama diKalimantan
Untuk mengatasi stabilitas terhadap longsoran dapat (jalan ke airport Kalteng)
diterapkan sistim corduroy atau galar serta
kemungkinan menerapkan geosintetis yang berfungsi
sebagai: separator, drainase dan kekuatan
(reinforcement)
Alternatif Teknologi
Penanganan dalam
meningkatkan Stabilitas
Timbunan
Foam Mortar
Penerapan Foam Mortar
• Penurunan yang berkembang menjadi
keruntuhan timbunan dapat di-minimal-kan
• Tinggi timbunan dapat dinaikkan melebihi tinggi
kritisnya karena perubahan density material
timbunan, maka density standar dari 1.80 t/m3
menjadi 0.90 – 1.20 t/m3.
• Material timbunan dapat mempunyai Daya
dukung yang cukup tinggi, yaitu :
– dapat disesuaikan sebagai lapisan subgrade
– pondasi perkerasan jalan.
Penerapan Foam Mortar
• Sebagai perkerasan jalan maka akan mempunyai
berat isi beton antara 1200 - 1900 kg/m3, sedang
beton normal > 2400 kg/m3.
• Penerapan material mortar beton ringan untuk
mengatasi permasalahan longsoran timbunan
didaerah pegunungan pada pelebaran jalan dan
telah banyak digunakan di Jepang (MIKI, H., 2000).
• Pemanfaatan mortar beton ringan untuk
memperoleh daya dukung yang tinggi digunakan
untuk meningkatkan stabilitasnya yaitu dengan
memasang tulangan (MIYATA, Y., 2000).
Hasil penerapan Foam Mortar
• Foam Beton Mortar untuk menangani permasalahan penurunan oprit
jembatan Kedaton KM 21+000 Cirebon, Balai Geoteknik Jalan (2007,
2008 dan 2009).
• Sebelumnya telah dikaji dalam skala laboratorium pada tahun 2007
dan menunjukkan hasil yang sangat baik dimana density mortar
beton ringan dapat turun secara signifikan
• Kelebihan material ringan foam mortar:
– Self compacted atau memadat sendiri sesuai dengan ketentuan
mortar beton, dibentuk dari material lokal (standar atau
substandar) dicampur semen dan foam.
– Memiliki karakteristik yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan
perencanaan (unit weight dan unconfined compressive strength)
Penerapan Foam Mortar
• Dasar pertimbangan
– Oprit jembatan Kedaton dari tahun ke tahun selalu dilakukan
overlay atau pelapisan ulang
– Permasalahan penurunan yang terus
Kondisi Oprit Jembatan Kedaton
sebelum di tanggulangi (sumber:
Balai Geoteknik Jalan, 2007)
Kondisi permukaan
oprit Jembatan
Kedaton pada
bulan Nov 2008
Kondisi permukaan
oprit Jembatan
Kedaton pada
bulan Mei 2012
Kesimpulan
• Karakterstik tanah problematik
– Soft soil
– Tanah ekspansif
– Tanah gambut
– Residual – batuan serpih dan lapisan clayshale (pegunungan)
• Investigasi (lapangan dan laboratorium)
• Analisa Stabilitas (tinggi timbunan kritis dan mekanisme
keruntuhan)
– Penurunan
– Longsoran
• Inovasi Penaggulangan
Penggantian
material
biaya
Beban kontra
Beban Bertahap /
Timb Bahan Ringan
Tanah Lunak
beban Berlebih
Penyalir tegak (vertikal
drain) atau Timbunan
Bahan Ringan
Problematik)
Slab)
Tebal lapisan
Jembatan
Konstruksi Penanganan Peningkatan Stabilitas Jalan (Tanah
Sekian dan terimakasih