rendah (Bo, B1 dan K125) dapat dipakai campuran semen, pasir dan kerikil/batu pecah dalam
perbandingan isi/volume = 1 : 2 : 3 atau 1 : 1 ½ : 2 1/2 , dengakan untuk mutu beton yang diatas
K125 atau mutu beton yang baik dipakai campuran beton yang direncanakan dengan melalui
percobaan untuk mengetahui karakteristik beton yang diinginkan.
Uraian mengenai rancangan beton ini hanya mutu beton yang rendah, sedangkan untuk mutu
beton yang tinggi dapat dilihat pada pelajaran teknologi beton. Didalam pembuatan campuran
beton mutu rendah disamping dengan cara diatas dapat juga menggunakan cara sekop, ember,
atau kereta dorong. Rancangan dengan cara ini dapat dilihat di bawah ini :
Pertama-tama kapasitas dari sekop, ember dan kereta dorong di cari dahulu, hingga didapat data-
data sebagai berikut :
Jadi :
Misal :
Diketahui :
Ditanya :
Atau
LAMA PENGADUKAN
Ketentuan lamanya pengadukan, dalam mengaduk secara manual kurang diperhatikan, jadi
sebagai pedoman bahwa adukan telah selesai (jadi) ialah berdasarkan visual saja, yang mana bila
terlihat adukan sudah mengental dan merata pencampuran bahannya. Pengamatan secarea visual
ini kadang kala dilakukan dalam pengadukan secara manual akan tetapi dengan persyaratan
bahwa adukan yang dikerjakan mutunya rendah. Sedangkan untuk mutu beton yang tinggi waktu
pengadukan ditentukan lamanya pengadukan berdasarkan :
Akan tetapi pada umumnya waktu pengadukan harus diambil paling sedikit 1,5 menit setelah
semua bahan dimasukan kedalam teromol.
Tabel. 1. Merupakan ketentuan dari waktu pengadukan minimum berdasarkan penyelidikan oleh
ACI dan BR
1,5 sampai 2 1 1
2,3 sampai 3 2 1
3,1 sampai 4 2 1
3,8 sampai 5 2 2
4,6 sampai 6 3 2
7,6 sampai 10 3