Anda di halaman 1dari 32

BUILDING METABOLISM

BUILDING METABOLISM
BANGUNAN SBG BUILT ENVIRONMENT MEMPUNYAI METABOLISME YG DPT DIPETAKAN DAN DIUKUR, YG AKAN MEMPERLIHATKAN HUBUNGAN KETERGANTUNGAN ANTARA BANGUNAN DENGAN LINGKUNGANNYA. TERDAPAT PROSES ALIRAN ENERGI YG DIGUNAKAN UNTUK MENGUBAH KETERSEDIAAN LAHAN, BANGUNAN, INFRASTRUKTUR, EKOSISTEM, DAN KOMUNITAS MENJADI BUILT ENVIRONMENT, DAN MENGHASILKAN LIMBAH PADAT, CAIR, AIR BAH, EMISI KE UDARA, PERUBAHAN LANDSKAP. DAMPAKNYA ADALAH HILANGNYA KEANEKARAGAMAN, TIMBULNYA BERBAGAI PENCEMARAN DG SEMUA BENTUKNYA (dan berubahnya sistem sosial user dan masy sekitar) EXTENDED (BUILDINGS, URBAN, ETC) METABOLISM APPROACH PADA GAMBAR 3 DI BAWAH INI MEMPERLIHATKAN KETERGANTUNGAN TERSEBUT.

BUILDING METABOLISM
Biosphere

FLOWS
Energy Materials Water

STOCKS
Land Building Infrastructure Ecosystems Community OUTPUTS Sewage Stormwater Emmisions to air Altered Landscape

IMPACTS
ECOSYSTEMS Loss of Bio Diversity Loss of Ecosystem Diversity & Resilience NATURAL CYCLES Green house effect Water polution Acid rain

Biosphere

ENERGI
Energi adalah sumber dan pengontrol segala kegiatan manusia dan alam. Embodied Energi : Di dalam pembangunan diperlukan untuk menyiapkan material mentah, memproduksi material jadi, menggerakkan peralatan konstruksi, infrastruktur transportasi dan penyimpanan. Operational energy : Untuk pengoperasian bangunan saat dimanfaatkan oleh penggunanya. Dampak thd lingkungan tergantung dari jumlah penggunaannya. Dampak konsumsi energi tergantung pada :
Gangguan fisik lingk saat penambangan SD energi. Polusi saat proses konversi energi. Emisi gas ruang kaca. Pembuangan sampah bekas proses atau pemanfaatan energi.

Kebijaksanaan paling tepat mengurangi dampak : mengurangi konsumsi energi melalui desain bangunan dan konstruksi bangunan, serta dalam penggunaan embodied energy-nya.

MATERIAL
TERDAPAT 5 FAKTOR YG MEMPENGARUHI IMPLIKASI PENGGUNAAN MATERIAL DLM SIKLUS HIDUP BANGUNAN : Besaran dan tingkat konsumsinya. Sifat terbaharukan atau tidak terbaharukan. Tingkat toksitas material dan cara pembuatannya. Sensitifitas material dan cara pengangkutannya. Sampah hasil proses ekstraksinya. EFEK DR KONSUMSI SD THD LINGK ASAL SD DAN THD LINGK YG MENERIMA DAPAT DIKURANGI DG POLA RE-USED DAN RE-CYCLED, DISAMPING PENGURANGAN KONSUMSI DAN PENCEGAHAN POLUSI.

BUILDING METABOLISM

FLOWS
Bangunan sangat tergantung pd input aliran sumberdaya yg berasal dr lingk bina maupun lingk alami, pd tiap tahap siklus hidupnya. Input sumberdaya yg digunakan saat membangun maupun saat operasional dan pemeliharaan bangunan (yg punya interdependency besar dg lingk), yaitu : energi, material, udara dan air. Ketergantungan lain adalah saat bangunan harus mengasimilasi, menyimpan sampah material yang digunakan.

BUILDING METABOLISM STOCKS (KETERSEDIAAN)


LANDS (LAHAN) : hanya 18% permukaan bumi yg tersedia utk
tumbuhnya tanaman, layanan pendukung hidup manusia (sumber oksigen, penyerap karbon, proteksi keanekaragaman, atau tambang dan hutan); 2% digunakan untuk built environment (termasuk jalan), dimana industri bangunan mengambil porsi dominan sebagai tapak bangunan dan tempat penimbunan sampah bahan bangunan.

LAHAN UNTUK TAPAK BANGUNAN


Di area perkotaan lahan utk tapak bangunan terbatas, sehingga perlu merobohkan bangunan lama utk membangun yg baru. Ketersediaan lahan perkotaan juga berkurang bila lahan kosong yg ada tlh terkontaminasi polusi air dan tanah. Lahan kosong yg mash tersedia kebanyakan berada di daerah pinggiran/ pedesaan mengurangi lahan produktif. Alternatif lain adalah reklamasi laut menjadi daratan mengurangi area utk keanekaragaman, menyebabkan banjir, dsb.

BUILDING METABOLISM STOCKS : LANDS


LAHAN UNTUK PEMBUANGAN / PENIMBUNAN LIMBAH (LADS FOR DUMPING)
Diperlukan lahan utk landfill-dumping beribu ton sampah padat buangan proses konstruksi yg tdk berwawasan ekologis. Sering kali kapasitas lingkungan utk menerima penimbunan sampah hampir atau sudah terlampaui, termasuk dampaknya terhadap komunitas manusia, seperti adanya bau, debu dan kebisingan, serta pencemaran tanah, air dan sumber air.

BUILDING METABOLISM

STOCKS : LANDS FOR DUMPING

BUILDING METABOLISM STOCKS : LANDS FOR DUMPING

STOKCS : LANDS FOR DUMPING

BUILDING METABOLISM
STOCKS : EXISTING BUILDINGS AND INFRASTRUCTURES (BANGUNAN dan INFRASTRUKTUR)
Containers of useful space and stores of materials. Merefleksikan kondisi teknologi, ekonomi dan kesadaran lingkungan pada masa itu. Re-use, re-cycling bahan mentah dlm industri bahan bangunan lebih dsarankan Re-use bangunan lebih sedikit dampaknya thd lingkungan dibanding membangun baru, karena akan mengurangi :

BUILDING METABOLISM
STOCKS : INFRASTRUCTURE

BUILDING METABOLISM
STOCKS : INFRASTRUCTURE

URBAN FORM- PEOPLES MOVEMENT HABBITS-TRANSPORT MODES BENTUK KOTA- KEBIASAAN PERGERAKAN PENDUDUK-MODA TRANSPORTASI (Newton, dlm Graham 2003)
DISPERSED CITY Terbentuk krn pembangunan perumahan & tempat kerja kepadatan rendah Infrastruktur didominasi jalan dg moda mobil pribadi. Merupakan urban form yang paling berpolusi dan tidak efisien. COMPACT CITY Terbentuk oleh peningkatan kepadatan penduduk di daerah suburb, serta penyediaan transportasi umum yg bagus. Transport utama adalah jalan kaki. Node transportasi umum berada dalam jarak maksimum 1 km. EDGE CITY Terbentuk oleh peningkatan kepadatan penduduk & tempat kerja. Jalan bebas hambatan merupakan infrastruktur trasortasi utama menghub beberapa edge city, dengan moda mobil pribadi CORRIDOR CITY
Terbentuk krn kota tumbuh sepanjang koridor kota dimulai dr pusat distrik bisnis. Transportasi umum Pertumbuhan kota terkonsentrasi di suburb lingkar pinggir kota besar Ketergantunga pd transportasi umum yg layanannya kurang baik Pertumbuhan di wil regional sekitar 100 km dr kota utama kota satelit, yg dihub dg kota utama dg moda KA dan jalan bebas hambatan

FRINGE CITY

ULTRA CITY

BUILDING METABOLISM
STOCKS : INFRASTRUCTURE

Anda mungkin juga menyukai