0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan25 halaman
Urban sprawl adalah perkembangan kota yang menyebar ke wilayah pinggiran secara tidak terkontrol, mengakibatkan berbagai masalah lingkungan, ekonomi, dan sosial. Dokumen ini menjelaskan definisi, sejarah, penyebab, dan dampak urban sprawl serta solusi untuk menanggulanginya seperti penggunaan batas pertumbuhan kota, pengembangan ruang kota yang ada, dan pembangunan berkelanjutan berbasis transit.
Urban sprawl adalah perkembangan kota yang menyebar ke wilayah pinggiran secara tidak terkontrol, mengakibatkan berbagai masalah lingkungan, ekonomi, dan sosial. Dokumen ini menjelaskan definisi, sejarah, penyebab, dan dampak urban sprawl serta solusi untuk menanggulanginya seperti penggunaan batas pertumbuhan kota, pengembangan ruang kota yang ada, dan pembangunan berkelanjutan berbasis transit.
Urban sprawl adalah perkembangan kota yang menyebar ke wilayah pinggiran secara tidak terkontrol, mengakibatkan berbagai masalah lingkungan, ekonomi, dan sosial. Dokumen ini menjelaskan definisi, sejarah, penyebab, dan dampak urban sprawl serta solusi untuk menanggulanginya seperti penggunaan batas pertumbuhan kota, pengembangan ruang kota yang ada, dan pembangunan berkelanjutan berbasis transit.
– Urban sprawl : multifaceted concept centered around the expansion of low-density development – Urban sprawl >< Batas kemampuan kota : Kontrol & annexion/ “pencaplokan”/perluasan.
CALIFORNIA PERLUASAN SEMARANG
Sprawl ? • Sprawl yakni proses penyebaran keluar (perkembangan) dari suatu kota pada wilayah sub urban/ wilayah perdesaan sekitarnya secara cepat/berlebihan/massif melewati batas daerah perkotaannya. • Secara umum melibatkan konversi ruang terbuka (tanah perdesaan) menjadi kawasan terbangun yang berkembang sejalannya waktu PROBLEMS
Why continue to expand the
suburbs? PERKEMBANGAN FENOMENA URBAN SPRAWL • Fenomena sesudah perang dunia kedua (Overmann, Southeast Missouri State University) – Subsidi harga perumahan di luar kota – Fenomena “baby boom” permintaan perumahan dan permukiman – Perluasan wilayah perkotaan – Perkembangan sistem transportasi : Kendaraan bermotor, sistem perkeretaapian, pajak BBM mensubsidi perkembangan kontruksi jalan secara massif • Migrasi penduduk dari kota ke wilayah sub urban metropolitan • Pengembangan perkotaan yang tidak terkontrol menyebabkan urban sprawl yang menimbulkan masalah lingkungan, ekonomi, dan sosial. • Fenomena scatter (pola menyebar) perkotaan berkembang pesat sejak tahun 1976 (1970an) (Puga, 2008) PENYEBAB URBAN SPRAWL PENYEBAB UMUM (Multi sektor) • Keterbatasan permukiman • Perubahan lokasi aktivitas ekonomi • Peningkatan kendaraan bermotor • Mempercepat kerusakan dari transportasi perkeretaapian publik (konsteks negara maju) • Peningkatan income dan keberagaman sosial • Harga bahan baku material yang murah • Pengurangan pajak untuk investasi bangunan
Sumber : Pietruszewski, 2007
Sumber : Pietruszewski, 2007 PENYEBAB DALAM KONTEKS SPASIAL • Peningkatan quality of life • Harga lahan (harga kota vs harga sub urban/ rural) • Pengembangan kawasan ekonomi basis di luar kota • Terlambatnya perencanaan kota vs kecepatan kebutuhan masyarakat • Urban sprawl = kecepatan migrasi AKIBAT/DAMPAK URBAN SPRAWL DAMPAK FISIK DAN LINGKUNGAN Positif Negatif
- Hubungan kota & - Mengubah struktur ruang
hinterlandnya dari kota-kota terkait - Pengembangan wilayah - Kehilangan nilai ruang/ citra - Wilayah pertanian sebagai kota batas dan transformasi untuk - Ekspansi kawasan terbangun kawasan permukiman (isu pembangunan - Pengembangan pelayanan berkelanjutan) umum di hinterland - Kerusakan alam dan - Jangka panjang dan landscape degradasi menengah adanya lingkungan peningkatan infrastruktur - Biaya tinggi untuk wilayah pembangunan infrastruktur - Pembangunan ruang publik dan transportasi publik di hinterland - Tidak efisiennya tata guna lahan Lanjutan… DAMPAK NEGATIF LINGKUNGAN/FISIK • Kehilangan lahan pertanian, hutan, lahan kering dan habitat bagi hewan dan tumbuhan • Berkurangnya daerah resapan air/ hidrologi • Peningkatan pencemaran udara dan air • Peningkatan penggunaan BBM dan peningkatan CO2 DAMPAK SOSIAL Positif Negatif
- Peningkatan quality of life - Penurunan akses
dalam permukiman dan infrastruktur sosial lingkungannya (nyaman, (sekolah, kesehatan , dll) kepemilikan rumah (bukan - Kesulitan proses appartement/flat) assimilasi penduduk di - Mendekati “ruang rekreasi” sub urban refreshing - Penurunan penduduk di kota sebelumnya DAMPAK EKONOMI
Positif Negatif
- Peningkatan ekonomi di sub - Efektivitas ekonomi yang
urban rendah dalam investasi - Pengembangan pasar tenaga infrastruktur kerja di hinterland - Berkurangnya pendapatan - Pengembangan ekonomi pajak bagi kota asal lokal - Berkurangnya entitas dari ekonomi lokal di kota asal - Pembelian kendaraan bermotor yang meningkat - Kesulitan ekonomi untuk menjamin pelayanan umum (jar. Sampah, jar. Air bersih, dll) SOLUSI URBAN SPRAWL Urban land-use planning can help to reduce uncontrolled sprawl and slow the resulting degradation of air, water, land, biodiversity, and other natural resources. 1. URBAN GROWTH BOUNDARIES (UGB) ATAU BATAS PERTUMBUHAN KOTA – Garis/line resmi dan dipetakan sebagai pembatas suatu area perkotaan dari lingkungan sekitarnya dengan kawasan hijau dari lahan terbuka seperti pertanian, daerah aliran sungai dan taman. – UGB ditetapkan untuk jangka waktu lama yang signifikan biasanya 20 tahun atau lebih dan hal ini dilakukan untuk mencegah spekulasi di lahan perkotaan atau di lahan pinggiran kota (Greenbelt Alliance, 2007). – Tujuan dari UGB adalah : Menetapkan luas lahan terbangun dan ketetapan dari besaran kapasitas daya terima SDA dapat dipastikan, Wilayah perkotaan dapat efektif terbangun, Sebagai perlindungan daerah pertanian dan SDA agar kepastian ruang tersebut dapat terjaga. – Pengembangan Greenbelt (sabuk hijau) – Best practices : Kota portland dan negara bagian oregon 2. INFILL DEVELOPMENT pengembangan ruang- ruang kota “non produktif/ efisien” 3. TRANSFER OF DEVELOPMENT RIGHTS Penguatan lembaga lokal/ masyarakat untuk menjamin/ mengatur kepadatan wilayahnya (izin lokasi, dll) 4. OPEN - SPACE ZONING & CONSERVATION EASEMENTS zonasi ketat untuk ruang hijau/, alam dan lahan pertanian 5. REGIONAL MANAGEMENT DEVELOPMENT 6. TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD) 7. SMART GROWTH Mengurangi ketergantungan kendaraan bermotor, kontrol sprawl, efisiensi konsumsi (mengurangi sumber sampah) 8. NEW URBANISM conventional housing development, cluster development, walkability, mix-use and diversity, quality urban design, enviromental sustainability Build and redesign for people, Use renewable energy 9. ECO CITY/ GREEN CITIES resources, Recycle and purify water, Use energy and matter resources efficiently, Prevent pollution and (CITY FOR PEOPLE NOT CARS) reduce waste, Recycle, reuse and compost municipal waste, Protect and support biodiversity, Urban gardens; farmers markets, Zoning and other tools for sustainability 10. URBAN INDOOR FARMING hydroponic gardens, skyscraper farms, Rooftop greenhouses 11. ECO VILLAGE MOVEMENT SOLUTIONS Smart Growth Tools Limits and Protection Regulations Preserve existing open space Buy new open space Limit building permits Buy development rights that prohibit Urban growth boundaries certain types of development on land Greenbelts around cities parcels Public review of new development Taxes Zoning Tax land, not buildings Tax land on value of actual use (such as Encourage mixed use of housing forest and agriculture) instead of on and small businesses highest value as developed land Concentrate development along Tax Breaks mass transportation routes For owners agreeing not to allow certain Promote high-density cluster types of development (conservation housing developments easements) For cleaning up and developing Planning abandoned urban sites (brownfields) Ecological land-use planning Revitalization and New Growth Environmental impact analysis Revitalize existing towns and cities Integrated regional planning Build well-planned new towns and villages within cities State and national planning