Anda di halaman 1dari 25

URBAN SPRAWL

Bentuk Ketimpangan Ruang Perkotaan


Oleh:

Dr. Nur Miladan, S.T., M.T.

Teori Perkembangan Perkotaan dan Perdesaan


S2 ARSITEKTUR UNS
OUTLINE

• KETIMPANGAN RUANG PERKOTAAN


• URBAN SPRAWL
KETIMPANGAN RUANG PERKOTAAN

PENDEKATAN PENDEKATAN
SPASIAL / EKONOMI & SOSIAL
KERUANGAN

EX : URBAN SPRAWL EX : - KESENJANGAN EKONOMI


- KESENJANGAN SOSIAL
URBAN SPRAWL

• Definisi ?
• Konteks sejarah ?
• Penyebab ?
• Akibat ?
• Solusi ?
DEFINISI URBAN SPRAWL
URBAN SPRAWL

– Urban sprawl : perkembangan kota yang menyebar


– Urban sprawl : multifaceted concept centered around the
expansion of low-density development
– Urban sprawl >< Batas kemampuan kota : Kontrol & annexion/
“pencaplokan”/perluasan.

CALIFORNIA PERLUASAN SEMARANG


Sprawl ?
• Sprawl yakni proses penyebaran keluar (perkembangan) dari
suatu kota pada wilayah sub urban/ wilayah perdesaan
sekitarnya secara cepat/berlebihan/massif melewati batas
daerah perkotaannya.
• Secara umum melibatkan konversi ruang terbuka (tanah
perdesaan) menjadi kawasan terbangun yang berkembang
sejalannya waktu
PROBLEMS

Why continue to expand the


suburbs?
PERKEMBANGAN FENOMENA URBAN SPRAWL
• Fenomena sesudah perang dunia kedua (Overmann, Southeast
Missouri State University)
– Subsidi harga perumahan di luar kota
– Fenomena “baby boom”  permintaan perumahan dan
permukiman
– Perluasan wilayah perkotaan
– Perkembangan sistem transportasi : Kendaraan bermotor,
sistem perkeretaapian, pajak BBM mensubsidi
perkembangan kontruksi jalan secara massif
• Migrasi penduduk dari kota ke wilayah sub urban 
metropolitan
• Pengembangan perkotaan yang tidak terkontrol menyebabkan
urban sprawl yang menimbulkan masalah lingkungan, ekonomi,
dan sosial.
• Fenomena scatter (pola menyebar) perkotaan berkembang pesat
sejak tahun 1976 (1970an) (Puga, 2008)
PENYEBAB URBAN SPRAWL
PENYEBAB UMUM
(Multi sektor)
• Keterbatasan permukiman
• Perubahan lokasi aktivitas ekonomi
• Peningkatan kendaraan bermotor
• Mempercepat kerusakan dari transportasi
perkeretaapian publik (konsteks negara maju)
• Peningkatan income dan keberagaman sosial
• Harga bahan baku material yang murah
• Pengurangan pajak untuk investasi bangunan

Sumber : Pietruszewski, 2007


Sumber : Pietruszewski, 2007
PENYEBAB DALAM KONTEKS SPASIAL
• Peningkatan quality of life
• Harga lahan (harga kota vs harga sub urban/ rural)
• Pengembangan kawasan ekonomi basis di luar kota
• Terlambatnya perencanaan kota vs kecepatan
kebutuhan masyarakat
• Urban sprawl = kecepatan migrasi
AKIBAT/DAMPAK
URBAN SPRAWL
DAMPAK FISIK DAN LINGKUNGAN
Positif Negatif

- Hubungan kota & - Mengubah struktur ruang


hinterlandnya dari kota-kota terkait
- Pengembangan wilayah - Kehilangan nilai ruang/ citra
- Wilayah pertanian sebagai kota
batas dan transformasi untuk - Ekspansi kawasan terbangun
kawasan permukiman (isu pembangunan
- Pengembangan pelayanan berkelanjutan)
umum di hinterland - Kerusakan alam dan
- Jangka panjang dan landscape  degradasi
menengah adanya lingkungan
peningkatan infrastruktur - Biaya tinggi untuk
wilayah pembangunan infrastruktur
- Pembangunan ruang publik dan transportasi publik
di hinterland - Tidak efisiennya tata guna
lahan
Lanjutan…
DAMPAK NEGATIF LINGKUNGAN/FISIK
• Kehilangan lahan pertanian, hutan, lahan kering dan habitat bagi
hewan dan tumbuhan
• Berkurangnya daerah resapan air/ hidrologi
• Peningkatan pencemaran udara dan air
• Peningkatan penggunaan BBM dan peningkatan CO2
DAMPAK SOSIAL
Positif Negatif

- Peningkatan quality of life - Penurunan akses


dalam permukiman dan infrastruktur sosial
lingkungannya (nyaman, (sekolah, kesehatan , dll)
kepemilikan rumah (bukan - Kesulitan proses
appartement/flat) assimilasi penduduk di
- Mendekati “ruang rekreasi” sub urban
refreshing - Penurunan penduduk di
kota sebelumnya
DAMPAK EKONOMI

Positif Negatif

- Peningkatan ekonomi di sub - Efektivitas ekonomi yang


urban rendah dalam investasi
- Pengembangan pasar tenaga infrastruktur
kerja di hinterland - Berkurangnya pendapatan
- Pengembangan ekonomi pajak bagi kota asal
lokal - Berkurangnya entitas dari
ekonomi lokal di kota asal
- Pembelian kendaraan
bermotor yang meningkat
- Kesulitan ekonomi untuk
menjamin pelayanan umum
(jar. Sampah, jar. Air bersih,
dll)
SOLUSI URBAN SPRAWL
Urban land-use planning can help to reduce
uncontrolled sprawl and slow the resulting
degradation of air, water, land, biodiversity, and
other natural resources.
1. URBAN GROWTH BOUNDARIES (UGB) ATAU BATAS
PERTUMBUHAN KOTA
– Garis/line resmi dan dipetakan sebagai pembatas suatu area
perkotaan dari lingkungan sekitarnya dengan kawasan hijau dari
lahan terbuka seperti pertanian, daerah aliran sungai dan taman.
– UGB ditetapkan untuk jangka waktu lama yang signifikan biasanya
20 tahun atau lebih dan hal ini dilakukan untuk mencegah
spekulasi di lahan perkotaan atau di lahan pinggiran kota
(Greenbelt Alliance, 2007).
– Tujuan dari UGB adalah : Menetapkan luas lahan terbangun dan
ketetapan dari besaran kapasitas daya terima SDA dapat
dipastikan, Wilayah perkotaan dapat efektif terbangun, Sebagai
perlindungan daerah pertanian dan SDA agar kepastian ruang
tersebut dapat terjaga.
– Pengembangan Greenbelt (sabuk hijau)
– Best practices : Kota portland dan negara bagian oregon
2. INFILL DEVELOPMENT  pengembangan ruang- ruang kota “non produktif/
efisien”
3. TRANSFER OF DEVELOPMENT RIGHTS  Penguatan lembaga lokal/
masyarakat untuk menjamin/ mengatur kepadatan wilayahnya (izin lokasi, dll)
4. OPEN - SPACE ZONING & CONSERVATION EASEMENTS  zonasi
ketat untuk ruang hijau/, alam dan lahan pertanian
5. REGIONAL MANAGEMENT DEVELOPMENT
6. TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD)
7. SMART GROWTH Mengurangi ketergantungan kendaraan bermotor,
kontrol sprawl, efisiensi konsumsi (mengurangi sumber sampah)
8. NEW URBANISM  conventional housing development, cluster development,
walkability, mix-use and diversity, quality urban design, enviromental
sustainability Build and redesign for people, Use renewable energy
9. ECO CITY/ GREEN CITIES resources, Recycle and purify water, Use energy and
matter resources efficiently, Prevent pollution and
(CITY FOR PEOPLE NOT CARS) reduce waste, Recycle, reuse and compost municipal
waste, Protect and support biodiversity, Urban
gardens; farmers markets, Zoning and other tools for
sustainability
10. URBAN INDOOR FARMING  hydroponic gardens, skyscraper farms,
Rooftop greenhouses
11. ECO VILLAGE MOVEMENT
SOLUTIONS
Smart Growth Tools
Limits and Protection
Regulations Preserve existing open space
Buy new open space
Limit building permits
Buy development rights that prohibit
Urban growth boundaries certain types of development on land
Greenbelts around cities parcels
Public review of new development Taxes
Zoning Tax land, not buildings
Tax land on value of actual use (such as
Encourage mixed use of housing forest and agriculture) instead of on
and small businesses highest value as developed land
Concentrate development along Tax Breaks
mass transportation routes For owners agreeing not to allow certain
Promote high-density cluster types of development (conservation
housing developments easements)
For cleaning up and developing
Planning abandoned urban sites (brownfields)
Ecological land-use planning Revitalization and New Growth
Environmental impact analysis Revitalize existing towns and cities
Integrated regional planning Build well-planned new towns and
villages within cities
State and national planning

Source : Dr. Wesam Al Madhoun


Terima kasih

Salam sehat selalu!

Anda mungkin juga menyukai