Anda di halaman 1dari 11

URBAN REVITALIZATION

 apa dan mengapa


 hakekat/esensi
 prinsip-prinsip
 komponen/elemen
 contoh kasus

Dr. I Komang Gede Santhyasa, ST.,MT


Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota UNHI
santhyasa@unhi.ac.id
URBAN REVITALIZATION;
apa itu? (definisi)

 Peremajaan kembali satu kota atau kawasan kota.


 Meningkatkan kembali daya/vitalitas satu kota atau
kawasan kota.
 Mencakup upaya-upaya preservasi dan konservasi kota
atau kawasan kota.
URBAN REVITALIZATION;
mengapa?

 Terjadinya “pelapukan” bagian-bagian kota lama atau


bagian pusat kota.
 Pusat kota ditinggal penghuninya, menjadi kawasan yg
tidak optimal pemanfaatannya.
 Proses sub-urbanisasi disadari tidak selalu positif dan
menimbulkan banyak persoalan.
 Keterbatasan lahan kota dan keperluan untuk
mempertahankan lahan-lahan pertanian subur.
URBAN REVITALIZATION;
mengapa?

 Tuntutan kehidupan kota yang baru.


 Tuntutan efisiensi ruang kota.
 Kesadaran dan kebutuhan konservasi dan preservasi
urban heritage.
 Kesadaran dan kebutuhan untuk mengakomodasi
masyarakat miskin kota.
 Kesadaran untuk lebih mendaya-gunakan sumberdaya
kota.
URBAN REVITALIZATION;
mengapa?

Urban revitalization punya alasan-alasan: Lingkungan;


Sosial-Politik; Cultural; dan Ekonomi
URBAN REVITALIZATION;
hakekat/esensi

 Optimalisasi sumberdaya kota (terutama ruang kota).


 Bagaimana sumberdaya lama dapat digunakan kembali;
bagaimana “intervensi” minimal menghasilkan output
maksimal.
 Upaya meningkatkan daya dukung lahan/space kawasan
untuk menampung “beban” baru.
 Bagaimana pola hidup urban baru dapat diwadahi.
URBAN REVITALIZATION;
prinsip-prinsip
 Ramah Lingkungan; efisiensi sumberdaya (space, energy,
activity), mengurangi, penggunaan kembali, mendaur
ulang.
 Diterima secara Sosial; diterima masy lokal, tidak
menimbulkan kesenjangan, tidak menggusur, menjamin
kesejahteraan baru, demokratis.
 Sehat secara Ekonomi; menghasilkan income baru,
menghasilkan kesempatan pekerjaan, memberikan
masukan income kota.
 Sensitif Cultural; local identity, image
URBAN REVITALIZATION;
prinsip-prinsip

 Harus memperhatikan image/citra kawasan.


 Harus terkait dengan pengembangan kota secara luas.
 Harus dilakukan secara partisipatory, melibatkan
seluruh stakeholders kota dan menguntungkan seluruh
warga kota.
 Tidak hanya “wadah” tapi juga “isi”: orang dan
kegiatannya.
 Tidak melupakan area permukiman/ kampung.
URBAN REVITALIZATION;
elemen-elemen

 LAHAN-RUANG: land use, zoning, setback.


 INFRASTRUKTUR: jalan/sirkulasi, drainase, air bersih,
sanitasi, sistem limbah, energi.
 LANSEKAP KOTA: tata hijau, open space, street
furnitures, signage, tata lampu.
 BUILDINGS: fungsi, besaran, ketinggian, style, hubungan
antar bangunan, dll.
 AKTIVITIES: besaran, jenis, pelaku, frekuensi, lokasi.
URBAN REVITALIZATION;
kasus-kasus

 MALIOBORO: mengembalikan citra? Konservasi-


preservasi? Meningkatkan daya dukung? Mengembalikan
ruang pada rakyat?
 JAKARTA: super-blok, kapitalisasi-akumulasi ruang,
komodifikasi? Marginalisasi?
 SEMARANG (KOTA LAMA): Preservasi? Wadah tanpa isi?
 SAMARINDA (CITRA-NIAGA): partisipasi-partnership,
income generating?
URBAN REVITALIZATION;
catatan penutup

 Merupakan suatu proses yang menerus-dinamik, siklus


(berputar).
 Dapat terjadi secara organik maupun terencana.
 Dapat menjawab banyak persoalan urban Indonesia.
 Perlu melibatkan seluruh stakeholders dan dilakukan
secara demokratis-transparan.
 Perlu terus mendapat perhatian dan aplikasi di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai