HASIL PENELITIAN
ada penghijauan apalagi halaman rumah peningkatan kualitas dan kondisi fisik
karena masyarakat menggunakan halaman bangunan, tata hijau, sistem penghubung,
untuk tempat usaha, maka mereka membuka sistem tanda/reklame dan ruang terbuka
usaha toko industri kecil maupun warung dan kawasan; Rehabilitasi ekonomi, revitalisasi
kaki lima di rumah. yang diawali dengan proses peremajaan
Selain itu dimana sanitasi lingkungan dan artefak urban harus mendukung proses
drainase tidak berfungsi serta sampah tidak rehabilitasi kegiatan ekonomi; dan
diperhatikan oleh penduduk tersebut. Oleh Revitalisasi sosial/institusional, keberhasilan
karena itu, permukiman dengan revitalisasi sebuah kawasan akan terukur bila
membelakangi sungai, maka masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang
tersebut dengan mudahnya membuang air menarik (interesting), jadi bukan sekedar
limbah ke sungai. Sebagaimana mereka kondisi fisik yang baik.
menggunakan air sungai untuk mencuci
pakaian, piring dll. Disamping itu kurang Kawasan Permukiman Kumuh
terpeliharanya kebersihan lingkungan Kawasan pemukiman kumuh adalah
sehingga menyebabkan permukiman terlihat lingkungan hunian yang kualitasnya sangat
kumuh serta tidak ada lagi lahan yang dapat tidak layak huni, ciri-cirinya antara lain
digunakan untuk membangun sarana lainnya berada pada lahan yang tidak sesuai dengan
seperti sarana pendidikan ataupun keagamaan peruntukan/tata ruang, kepadatan bangunan
serta sarana bermain anak. sangat tinggi dalam luasan yang sangat
Berdasarkan permasalahan di atas, maka terbatas, rawan penyakit sosial dan penyakit
tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini lingkungan, serta kualitas bangunan yang
untuk menentukan strategi revitalisasi sangat rendah, tidak terlayani prasarana
kawasan kumuh yang ada di Kelurahan lingkungan yang memadai dan
Calaca Kecamatan Wenang dan untuk membahayakan keberlangsungan kehidupan
menghasilkan strategi revitalisasi sebagai kota dan penghidupan penghuninya (Budiharjo:
yang bebas permukiman kumuh di Kelurahan 1997).
Calaca. Karakteristik permukiman kumuh
dikemukakan oleh Surtiani (2006), bahwa
Revitalisasi Kawasan
karakteristik permukiman kumuh terbagi atas
Menurut Piagam Burra dalam Surya
tiga point mendasar yakni :
(2009), revitalisasi adalah menghidupkan
1) Karakter fisik
kembali kegiatan sosial dan ekonomi
Karakter dari sarana dan prasarana
bangunan atau lingkungan bersejarah yang
fisiknya seperti suplai air bersih, sanitasi,
sudah kehilangan vitalitas fungsi aslinya,
listrik, jalan lingkungan.
dengan cara memasukkan fungsi baru ke
2) Karakter sosial
dalamnya sebagai daya tarik, agar bangunan
Pada umumnya masyarakat yang berada
atau lingkungan tersebut menjadi hidup
di permukiman kumuh adalah penduduk
kembali. Revitalisasi Kawasan adalah
dengan pendapatan yang rendah, sebagai
rangkaian upaya menghidupkan kembali
pekerja / buruh, informal sektor.
kawasan yang cenderung mati, dan
3) Karakter tanah
mengembangkan kawasan untuk menemukan
Biasanya masyarakat menempati tanah-
kembali potensi yang dimiliki, sehingga
tanah illegal, misalnya mereka
diharapkan dapat memberikan peningkatan
membangun rumahnya bukan diatas tana
kualitas lingkungan yang pada akhirnya
miliknya tetapi tanah milik pemerintah
berdampak pada kualitas kehidupan
atau milik swasta yang biasa tidak
masyarakat (Kimpraswil dalam Jefrizon,
digunakan karena dianggap tidak
2012).
produktif dan mereka tidak memiliki
Tahapan-tahapan revitalisasi di
sertifikat tanda kepemilikan tanah.
antaranya intervensi fisik, yaitu mengawali
kegiatan fisik revitalisasi dan dilakukan Penyebab adanya kekumuhan pada
secara bertahap, meliputi perbaikan dan pemukiman di Kelurahan Calaca (Lantang,
2013) adalah: (a) jarak antara bangunan satu Departemen Pekerjaan Umum tahun 2006.
dengan yang lain; (b) tingginya tingkat (Tabel 1). Analisis data menggunakan metode
kepadatan penduduk; (c) rendahnya Tingkat deskriptif yang digunakan untuk
Pendapatan; (d) rendahnya tingkat pendidikan menggambarkan karakteristik permukiman di
masyarakat; (e) banyaknya penduduk yang Kelurahan Calaca. Dan metode analisis
bermata pencaharian informal; (f) SWOT bertujuan untuk mendapatkan strategi
keterbatasan lahan; dan (g) rendahnya tingkat revitalisasi kawasan permukiman kumuh.
kepedulian dan kesadaran masyarakat
terhadap lingkungan dan kurangnya HASIL DAN PEMBAHASAN
partisipasi masyarakat terhadap penataan Penelitian ini dilaksanakan pada
pemukiman kumuh. kawasan permukiman yang berada di
Perbaikan kualitas lingkungan Kelurahan Calaca, terdapat permukiman
permukiman yang pernah dilakukan kumuh yang begitu cukup padat dengan luas
diantaranya adalah: pemugaran rumah, wilayah ± 7 Ha dan jumlah penduduknya ±
bantuan teknik, rumah contoh, perbaikan 471 jiwa. Permukiman yang berada di
kampung yang meliputi prasarana jalan dan sempadan sungai Tondano dan berdekatan
saluran, perbaikan sanitasi, penyediaan sarana dengan pasar. Pada lokasi ini merupakan
MCK, bak sampah, dan penyediaan air bersih. salah satu wilayah pusat perdagangan dan
Program ini didukung konsep asas tri daya, jasa, dan merupakan daerah kota lama.
yaitu pemberdayaan masyarakat yang Jumlah penduduk Kelurahan Calaca tahun
bertujuan menumbuhkan dan meningkatkan 2013 sebesar 1.327 jiwa yang terdiri dari 632
kesadaran maupun kemampuan diri sendiri jiwa adalah laki-laki dan 695 jiwa adalah
untuk memenuhi kebutuhannya secara perempuan (Tabel 2).
mandiri. (Alit: 2005). Penduduk di Kelurahan Calaca
dikarenakan menuju pusat kegiatan dari jasa
Kelurahan Calaca Kecamatan Wenang
hingga perdagangan, pertokoan serta
Kelurahan Calaca terletak di Kecamatan
berdekatan dengan pasar berseh hati. Luas
Wenang Kota Manado, Kelurahan Calaca
wilayah kelurahan Calaca adalah 16 Ha,
termasuk Kawasan kota lama yakni terdapat
dengan jumlah penduduk 1.327 Jiwa. Maka
bangunan tua atau ruko, dan 1 bangunan
Kepadatan penduduk di kelurahan Calaca
Klenteng sebagai tempat peribadatan agama
adalah 259.23 Jiwa yang menunjukan
Hindu di lingkungan 3. serta 2 bangunan
Kepadatan penduduk cukup padat.
Klenteng di lingkungan 2 dan sebagian
bangunan tua atau ruko. Serta pelabuhan yang
berada di lingkungan 1. Kelurahan Calaca Analisis Karakteristik Fisik
Berdasarkan penelitian di kawasan
sebagai pusat kawasan srategis ekonomi yakni
permukiman Kelurahan Calaca, letak strategi
perdagangan dan jasa menurut RTRW Kota
kawasan tergolong sangat strategis, karena
Manado tahun 2011-2031.
lokasi tersebut berada di dekat kawasan
METODOLOGI perdaganggan dan jasa (pasar, pertokoan, dll)
Metode yang digunakan dalam penelitian dengan jarak tempuh ke tempat mata
ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pencaharian yakni <1 km, karena posisinya
metode kualitatif. Data primer diperoleh dari yang berdekatan dengan kawasan
hasil wawancara, dokumentasi dan observasi, permukiman tersebut, fungsi kawasan
dan data sekunder diperoleh dari instansi- Kelurahan Calaca sebagai perdagangan dan
instansi terkait, media internet, dan buku- jasa menurut RTRW Kota Manado 2011-
buku pendukung. Data dianalisis secara 2031. Pada kondisi bangunan permukiman
deskriptif untuk menguraikan kondisi tersebut dilihat dari orientasi bangunan yang
permukiman di Kelurahan Calaca berdasarkan membelakangi sungai, dengan kualitas
variabel dan indikator Pedoman Identifikasi konstruksi bangunan rendah yakni jenis
Kawasan Permukiman Kumuh yang rumah semi permanen dan tidak permanen
diterbitkan oleh Direktorat Pengembangan yang berada di sempadan sungai, dimana
Permukiman, Ditjen Cipta Karya, yang permanen di bagian tokoh-tokoh,
226 S.TOGUBU, F. WAROUW & R. CH. TARORE
1 441 5 88.2
2 415 4 103.75
3 471 7 67.28
Analisis Karakteristik
Sumber: Tanah 2014
Data Analisis yang digunakan karena lahan tersebut milik F.
Dari hasil penelitian, untuk status Sumilat dan pemilik kos pada lokasi tersebut
kepemilikan rumah sebagian besar ada 2 orang yang termasuk F. Sumilat.
masyarakat pada lokasi permukiman kumuh Sedangkan untuk status kepemilikan dengan
di Kelurahan Calaca status kepemilikan persentase 5%, adalah Rumah peninggalan
rumah yaitu Kos atau menyewa dengan atau warisan. Dimana lahan yang digunakan
persentase 86%. Masyarakat yang menyewa adalah miliknya sendiri yaitu F. Sumilat, yang
setiap bulan membayar Rp. 350.000/bulan, sekarang rumah tersebut sudah ditempati oleh
230 S.TOGUBU, F. WAROUW & R. CH. TARORE
anaknya. Selain itu, Status kepemilikan rumah rumah peninggalan dan sisanya kos. Dapat
dengan persentase 9%, adalah Rumah sendiri. dilihat pada gambar 1. Status Kepemilikan
Dimana tidak dengan lahan yang digunakan Rumah yang ada pada lokasi permukiman
karena lahan tersebut milik F. Sumilat. Dalam kumuh lingkungan 3 kelurahan calaca Hak
hal ini, walaupun masyarakat tersebu tidak Milik hanya 2, dan F. Sumilat itu yang
memiliki sertifikat tanah atau lahan, bukan mempunyai tanah tersebut dan sekarang para
berarti lahan yang digunakan untuk pendatang menggunakan tanah itu tetapi
membangun tempat tinggal ilegal. Karena mereka tidak membayar kepada F. Sumilat,
pola bermukim penduduk dari zaman dahulu mereka sudah tempati tanah tersebut sudah
sampai sekarang adalah tinggal di sempadan lama serta Umur Bangunan yang ada di
sungai menjadi kebiasaan. permukiman tersebut ± 4 - 44 Tahun.
Masyarakat yang tinggal di permukiman
kumuh bukan penduduk asli manado namun Analisis Penetapan Kriteria Kawasan
mereka berasal dari kota lain di antaranya Kumuh
seperti Gorontalo, Sanger Talaud, Bitung dll, Selain penentuan kesimpulan indikator
masyarakat tersebut mencari pekerjaan di kekumuhan, peneliti juga dapat mengukur
manado dan tinggal di permukiman kumuh tingkat kekumuhan dari tiap variabel dalam
lingkungan 3 kelurahan Calaca, serta indikator penilaian berdasarakan penetapan
pekerjaannya di pasar sebagian lagi di toko- kriteria kawasan kumuh tersebut. Menurut
toko. Berdasarkan penelitian pada lokasi hasil penelitian, diperoleh kriteria kumuh
permukiman di lingkungan 3 kelurahan calaca pada kawasan permukiman lingkungan 3
pada tahun 2013, terdapat ± 25 bangunan kelurahan Calaca yakni terurai pada tabel 4.
kumuh yang di huni oleh 3-4 kepala keluarga
dan ada juga beberapa bangunan yang Perencanaan Revitalisasi
merupakan tempat kos yang di huni oleh 20- Perencanaan revitalisasi permukiman kumuh
25 kepala keluarga. Sehingga jumlah kepala di lingkungan 3 kelurahan Calaca Kecamatan
keluarga ± 100 kk, karena tiap rumah ada 2-3 Wenang dengan menggunakan analisis swot
Kepala Keluarga. Serta berdasarkan status dan aspek-aspek revitalisasi yakni terlihat
kepemilikan rumah di Lingkungan 3 dalam Tabel 5.
Kelurahan Calaca memiliki 2 rumah sendiri, 1
a. Strategis revitalisasi non ekonomi
Tabel 5. Hitungan Tingkat Kekumuhan Jalan inspeksi pada daerah bantaran
sungai dari jembatan megawati sampai
ke pasar bersehati ditata sehingga
dijadikan akses utama penghubung antar
kawasan.
Mempertahankan kawasan lindung
Bobot hitungan tingkat kekumuhan dapat dalam kawasan strategis.
dikategori menjadi : Memperlebar badan jalan di kawasan
Nilai total 2 - 2.9 = Kumuh Ringan permukiman.
Nilai total 3 - 4.9 = Kumuh Sedang b. Strategis revitalisasi ekonomi
Nilai total > 5 = Kumuh Berat Mengembangkan fungsi bangunan usaha
dalam penataan kembali.
Tingkat kekumuhan pada kawasan Mempertahankan bangunan bersejarah
permukiman lingkungan 3 kelurahan Calaca, sebagai kepentingan sosial ekonomi.
rata-rata total indikator yakni 3.94 termasuk Meningkatkan penataan nilai lokasi pada
kategori Kumuh Sedang. kawasan tersebut
c. Strategis revitalisasi status tanah
Strategi Revitalisasi
DAFTAR PUSTAKA
Aliyati, R. 2011. Permukiman Kumuh Di
Bantaran Ci- Liwung (Studi Kasus Kel
Manggarai-Srengseng Sawah Dan Kel
Kampung Melayu-Kalisari). Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam Program Pasca Sarjana Magister
Ilmu Geografi, Universitas Indonesia. Surya,F.H. 2009. Konsep revitalisasi
Budiharjo, Eko. 1997. Tata Ruang Perkotaan. Kawasan kota lama sumenep sebagai
Alumni. Bandung. upaya Mempertahankan identitas kota.
Jefrizon, & Rimadewi, S. 2012. Arahan Program Magister Teknik, Bidang
Revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Keahlian Perancangan Kota, Institut
Kota Lama Siak. Jurnal Teknik Teknologi Surabaya.
POMITS, 1:1-4 Surtiani,E.E. 2006. Faktor-faktor yang
Lantang, M. 2013. Analisis Faktor mempengaruhi terciptanya kawasan
Kekumuhan Pemukiman Di Kelurahan permukiman kumuh di kawasan pusat
Calaca Kota Manado. Jurnal Sabua. 28: kota (studi kasus: kawasan pancuran,
28-34 salatiga). Magister Teknik
Rahmawati, A. 2012. Strategi Penanganan Pembangunan Wilayah dan Kota
Permukiman Kumuh. Journal of Public Program Pasca Sarjana, Universitas
Policy and Management Review, 1: 11- Diponegoro Semarang.
20
Sari,Y.E. 2009. Persepsi dan Preferensi
Masyarakat Yang Beraktivitas Di Kota
Lama Semarang Dan Sekitarnya
Terhadap City Walk Di Jalan Merak
Semarang. Undergraduate thesis,
Universitas diponegoro.