Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.14 No.

STRATEGI PENGENDALIAN PEMANFAATAN


LAHAN SEKITAR KAWASAN KALIMALANG
KOTA BEKASI SECARA BERKELANJUTAN
1 2
YULIA ASYIAWATI, NUR EVY OKTAVYA

1,2
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota,
Fakultas Teknik,Universitas Islam Bandung,
Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116
e-mail: 1viedikta@yahoo.com, 2yulia_asyiawati@yahoo.com

ABSTRAK

Sejalan dengan perkembangan penduduk suatu kota, akan meningaktkan kebutuhan


lahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, diantaranya adalah untuk kebutuhan
permukiman, pengembangan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat. Di sisi lain
ketersediaan lahan yang ada tetap, sehingga hal ini mengakibatkan banyak terjadi ali
fungsi peruntukan lahan. Demikian juga halnya yang terjadi di Kawasan Kalimalang
Kota Bekasi.
Kawasan Kalimalang Kota Bekasi yang terdapat di tengah-tengah Kota Bekasi
memupunyai fungsi sebagai kawasan yang berfungsi lindung. Pada kenyataannya pada
saat ini, kawasan Kalimalang secara sporadis dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
permukiman, perdagangan serta penggunaan jasa lainnya seerti seperti jasa bengkel.
Semua kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang terdapat di Kawasan kalimalang,
membuang limbahnya ke Kalimalang. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan
kualitas air sungai Kalimalang yang merupakan salah satu sumber air baku untuk
memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Bekasi. Berdasarkan Kalimalang Bekasi
dimanfaatkan sebagai sumber air baku di Kota Bekasi ialah Kalimalang. Oleh karena itu
perlu dilakukan kajian untuk mengendalikan pemanfaatan lahan di sekitar Kawasan
Kalimalang Kota Bekasi agar dapat mewujudkan kondisi lingkungan yang lestari sesuai
rencana tata ruang.
Tujuan yang diharapkan dari studi ini (1) identifikasi karakteristik masyarakat yang
tinggal di kawasan studi; (2) identifikasi faktor yang mengalami penyimpangan
penggunaan lahan; dan (3) identifikasi faktor yang mempengaruhi penggunaan lahan.
Metode aanalisis yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah metode super
impose antara pemanfaatan lahan eksisting dengan rencana tata ruang dana analisis
kesesuaian peruntukan lahan; analisis korelasi kontingensi untuk melihat hubungan
antara pemanfaatan lahan dengan kondisi masyarakat, serta analisis deskriptif untuk
memberikan gambaran tentang kebijakan tata ruang Kota Bekasi.
Dengan menggunakan analisis tersebut, diperoleh hasil bahwa pemanfaatan lahan di
Kawasan Kalimalang mengalami pergeseran peruntukan sebesar 65,80 % dari luas
lahan kawasan yaitu 123.938 ha. Hal ini disebabkan karena rendahnya tingkat
pendapatan masyarakat dan tingginya aksesibiltas dari kawasan ini menuju ke tempat
kerja masyarakat. Untuk mengatasi kondisi tersebut, kawasan kalimalang harus
dikendalikan pemanfaatannya dengan mengembalikan fungsi kawasan sebagai kawasan
yang berfungsi lindung. Oleh karena itu langkah yang dilakukan adalah dengan

Page | 1
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.14 No.1

merelokasi masyarakat yang tinggal di kawasan studi dan menata ulang Kawasan
kalimalang sesuai dengan daya dukung dan daya tampung kawasan. Hal ini dilakukan
untuk dapat mewujudkan pemanfaatan lahan berkelanjutan di Kawasan Kalimalang.

Kata Kunci : Pengendalian Pemanfaatan lahan , Pemanfaatan lahan, kaewasan


berfungsi lindung, Pemanfaatan lahan berkelanjutan

Pendahuluan sungai 15 (lima belas) meter dari tepi kiri


dan kanan.
Manusia memiliki berbagai jenis Kawasan Kalimalang merupakan
kebutuhan, baik kebutuhan primer area konservasi atau kawasan lindung.
maupun kebutuhan sekunder. Dalam Sementara fenomena yang ada disekitar
memenuhi kebutuhannya tersebut, area yang seharusnya menjadi sempadan
manusia memanfaatkan sumber daya sungai saat ini lebih banyak bangunan –
alam yang tersedia. Salah satu sumber bangunan dengan berbagai fungsi seperti
daya yang dibutuhkan ialah lahan atau perumahan, permukiman kumuh, pusat
ruang. lahan memiliki sifat tetap perbelanjaan, perkantoran, ditambah lagi
sehingga perlunya perencanaan yang adanya penggunaan lahan pinggiran
tepat agar tidak terjadi pemanfaatan sungai yang difungsikan sebagai
lahan yang tidak terkendali. Berdasarkan infrastruktur jalan dan banyak aktifitas
Peraturan Pemerintah Republik lainnya. Sementara salah satu
Indonesia Nomor 16 Tahun 2004 permasalahan Kota Bekasi ialah
Tentang Penatagunaan Tanah pada Pasal minimnya ruang terbuka hijau jika
1 alenia 4 Pemanfaatan tanah atau lahan mengacu pada Peraturan Presiden no 26
adalah kegiatan untuk mendapatkan nilai tahun 2007 Pasal 29 sebuah kota harus
tambah tanpa mengubah wujud fisik memiliki ruang terbuka hijau sebanyak
penggunaan tanahnya. Pasal 2 30% dari luas wilayah kota.
Penatagunaan tanah berasaskan Tingginya angka pertumbuhan
keterpaduan, berdayaguna dan penduduk suatu kota menutut untuk
berhasilguna, serasi, selaras, seimbang, tersedianya lahan sebagai wadah
berkelanjutan, keterbukaan, persamaan, aktivitas penduduk kota tersebut
keadilan dan perlindungan hukum. sehingga pemanfaatan ruang untuk
Kota Bekasi merupakan salah satu pemenuhan kebutuhan penduduk pun
kota di Provinsi Jawa Barat yang menjadi tidak terkendali. Tingkat
merupakan wilayah hinterland DKI pendapatan masyarakat yang relatif
Jakarta sehingga mengalami rendah mengakibatkan masyarakat
perkembangan yang sangat pesat. membangun-bangunan secara ilegal
Tingginya pertumbuhan penduduk dikawasan Kalimalang.
mengakibatkan pemanfaatan ruang di Lingkungan yang baik dan sehat
Kota Bekasi menjadi kurang terkendali. akan menciptakan energi yang positif
Salah satunya adalah pemanfaatan ruang bagi masyarakat sekitar Kota Bekasi.
di sekitar Kalimalang Kota Bekasi. Berdasarkan isu yang diangkat pada latar
Kalimalang memiliki kedalaman sekitar belakang ini penulis mencoba membuat
2,5 meter dan lebar 24 meter sehingga suatu “Kajian Pengendalian
jika mengacu pada Peraturan Pemerintah Pemanfaatan Lahan Sekitar Kawasan
Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai Kalimalang di Kota Bekasi Secara
diatas seharusnya memiliki sempadan Berkelanjutan” kajian tersebut akan
memberikan konsep tepian sungai yang

Page | 2
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.14 No.1

dijadikan ruang publik berupa ruang peruntukan sesuai dengan rencana rinci
terbuka hijau (RTH) ataupun hutan kota tata ruang. Peraturan Zonasi (Zoning
yang dapat difungsikan sebagai kawasan Regulation) adalah ketentuan yang
lindung, konsep penataan tersebut mengatur tentang klasifikasi zona,
bertujuan agar dapat memenuhi pengaturan lebih lanjut mengenai
kebutuhan manusia dengan pemanfaatan lahan, dan prosedur
mempertahankan dan meningkatkan pelaksanaan pembangunan. (Barnet,
kualitas lingkungan serta melestarikan 1982).
sumber daya alam yaitu sungai.
Tujuan dari penyusunan studi kajian Pembangunan Berkelanjutan
pengendalian pemanfaatan lahan sekitar Konsep Sustainable
Kalimalang Kota Bekasi secara Development memberikan wacana
berkelanjutan ini adalah : 1) Identifikasi barumengenai pentingnya melestarikan
karakteristik masyarakat yang tinggal di lingkungan alam di masa depan,
kawasan studi; 2) Identifikasi faktor generasi yang akan datang pembangunan
yang mengalami penyimpangan yang memenuhi kebutuhan sekarang
penggunaan lahan; 3) Identifikasi faktor tanpa mengkompromikan kemampuan
yang mempengaruhi penggunaan lahan. generasi mendatang untuk memenuhi
kebutuhan mereka sendiri. (Brundtland
Tinjauan Pustaka 1987), pembangunan berkelanjutan
adalah bagaimana memperbaiki
Tata Ruang kehancuran lingkungan tanpa
Perencanaan adalah hal memilih dan mengorbankan kebutuhan pembangunan
menghubungkan fakta-fakta serta hal ekonomi dan keadilan sosial.
membuat dan menggunakan dugaan- Pembangunan berkelanjutan terdiri
dugaan mengenai masa yang akan dari tiga tiang utama yakni ekonomi,
datang dalam hal menggambarkan dan sosial, dan lingkungan yang saling
merumuskan kegiatan-kegiatan yang bergantung dan memperkuat. Ketiga
diusulkan, yang dianggap dianggap perlu aspek tersebut tidak bisa dipisahkan satu
untuk mencapai mencapai hasil yang sama lain, karena ketiganya
diinginkan (Moekijat, 1980; 431-432). menimbulkan hubungan sebab–akibat.
Pemanfaatan Ruang adalah upaya Hubungan ekonomi dan sosial
untuk mewujudkan struktur ruang dan diharapkan dapat menciptakan hubungan
pola ruang sesuai dengan rencana tata yang adil (equitable). Hubungan antara
ruang melalui penyusunan dan ekonomi dan lingkungan diharapkan
pelaksanaan program beserta dapat terus berjalan (viable). Sedangkan
pembiayaannya. (Undang-Undang hubungan antara sosial dan lingkungan
Nomor 26 Tahun 2007). bertujuan agar dapat
Pengendalian pemanfaatan ruang terus bertahan (bearable). Ketiga aspek
adalah sebagai usaha untuk menjaga yaitu aspek ekonomi, sosial , dan
kesesuaian pemanfaatan ruang dengan lingkungan akan menciptakan kondisi
fungsi ruang yang ditetapkan rencana berkelanjutan ( sustainable).
tata ruang. (Undang-Undang Nomor 26
Tahun 2007). Hasil Penelitian dan Pembahasan
Peraturan zonasi merupakan Kawasan Kalimalang yang
ketentuan yang mengatur pemanfaatan mempunyai luas 123.938 ha, secara
ruang dan unsur-unsur pengendalian administrasi terletak di Kelurahan
yang disusun untuk setiap zona Kayuringin (Kecamatan Bekasi Barat)
dan Kelurahan Jakasampurna

Page | 3
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.14 No.1

Kecamatan Bekasi Selatan), dengan Batas Selatan : Kelurahan Pekayon Jaya


batas administrasi sebagai berikut : dan Jatibening Baru
Batas Utara : Kelurahan Bintara Batas Barat : Jakarta Timur
Batas Timur : Kelurahan Marga Jaya

Gambar 1 Peta Lokasi Penelitian

jumlah penduduk yang tinggal di


Daya Dukung dan Daya Tampung Lahan kawasan ini pada saat ini adalah 4.850
Daya dukung lahan dilakukan jiwa. Oleh karena itu perlu dilakukan
dengan tujuan untuk mennetukan penanganan relokasi penduduk yang
kemampuan lahan untuk menampung tinggal di sekitar kawasan Kalimalang,
kegiatan yang ada di atasnya. agar pemanfaatan lahan sesuai dengan
Berdasarkan hasil analisis yang daya dukung dan daya tampungnya.
dilakukan dengan mempertimbangkan
kondisi fisik lahan yang terdapat di Analisis Kesesuaian Peruntukan Lahan
kawasan penelitian, diperoleh hasil Analisis kesesuaian peruntukan
bahwa kawasan Kalimalang mempunyai lahan dilakukan dengan tujuan agar
daya dukung rendah sampai dengan pemanfaatan lahan di Kawasan
tinggi, dengan luas lahan yang sesuai Kalimalang dimanfaatkan sesuai dengan
dimanfaatkan untuk pengembangan peruntukkannya. Hal ini dilakukan
kegiatan (daya dukung sedang sampai dengan menggunakan analisis super
tinggi) adalah 88,995 ha. Kawasan impose dari kondisi fisik lahan,
tersebut mempunyai jarak > 15 meter mencakup kondisi topografi, kemiringan
dari Kalimalang, sehingga relatif aman lahan, jenis tanah, kondisi tekstur tanah,
untuk dikembangkan sebagai kawasan curah hujan). Hasil yang diperoleh
pengembangan terbatas. Dari luas lahan adalah bahwa kawasan Kalimalang
tersebut, ditentukan daya tampung sesuai peruntukkannnya untuk kawasan
ruang. Berdasarkan analisis yang yang berfungsi lindung seperti ruang
dilakukan diperoleh hasil bahwa terbuka hijau, kawasan permukiman
Kawasan Kalimalang hanya mampu terbatas. Beradsarkan hasil ini,
menampung 4.272 jiwa, sementara dilakukan overlay antara penggunaan

Page | 4
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.14 No.1

lahan eksisting dengan rencana pola dilakukan diperoleh hasil sebagaimana


ruang. Dari analisis overlay yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1 Hasil Superimpose Pemanfaatan Lahan


Penggunaan Pola
Hasil Dampak
No Lahan Ruang Luasan Keterangan
Overlay Lingkungan
Eksisting RDTR
Perdagangan dan Kawasan
1 Fungsi Jasa 1,054 Tidak -
Jasa Budidaya
Perdagangan dan Fungsi Kawasan
2 18,662 Tidak -
Jasa Perdagangan Budidaya
Mengalami alih fungsi
Kawasan namun tidak
3 Perkantoran Fungsi Jasa 0,370 Ya
Budidaya menciptakan dampak
lingkungan
Fungsi Kawasan
4 Industri 2,454 Ya -
Perdagangan Budidaya
Mengalami alih fungsi
tetapi tidak
menciptakan dampak
penurunan kualitas
Fungsi Kawasan lingkungan namun
5 Kolam Renang 0,277 Ya
Perdagangan Budidaya akan menimbulkan
dampak sosial seperti :
tidak tersediannya
lahan rekreasi dan
tempat bermain.
Mengalami alih fungsi
namun kondisi
eksisting harus
dipertahankan karena
permasalahan Kota
Bekasi yang minim
RTH dan jika diubah
Ruang Terbuka Fungsi Kawasan kondisi eksisitingnya
6 0,932 Ya
Hijau (RTH) Perdagangan Budidaya akan menimbulkan
dampak sosial seperti
tidak adanya lahan
untuk bermain dan
berkurangnya daerah
resapan air yang akan
menimbulkan bencana
banjir.
Mengalami alih fungsi
namun tidak
menciptakan dampak
lingkungan, kondisi
eksisting merupakan
suatu sarana yang
dapat menciptakan
Fungsi Kawasan
7 Pendidikan 2,721 Ya kualitas SDM di
Perdagangan Budidaya
kawasan Kalimalang
menjadi lebih baik dan
memberikan dampak
positif terhadap
lingkungan sekitar
sehingga harus
dipertahankan.
Fungsi Kawasan
8 Pergudangan 0,500 Ya -
Perdagangan Budidaya
Mengalami alih fungsi
namun kondisi
eksisting harus
Fungsi Kawasan
9 Peribadatan 0,320 Ya dipertahankan. kondisi
Perdagangan Budidaya
eksisiting peribadatan
harus dipertahankan
karena dapat menjadi

Page | 5
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.14 No.1

Penggunaan Pola
Hasil Dampak
No Lahan Ruang Luasan Keterangan
Overlay Lingkungan
Eksisting RDTR
icon, sementara lokasi
sekitar tetap menjadi
fungsi perdagangan.
Dan jika kondisi
eksisting diubah
dikhawatirkan akan
menimbuklan konflik
sosial (agama).
Mengalami alih fungsi
Fungsi Kawasan namun tidak
10 Perkantoran 48,357 Ya
Perdagangan Budidaya menciptakan dampak
lingkungan
Mengalami alih fungsi
Fungsi Kawasan namun kondisi
11 Pendidikan 0,271 Ya
Permukiman Budidaya eksisting harus
dipertahankan
Kondisi eksisting dan
pola ruang mengalami
alih fungsi dan
memberikan dampak
terhadap lingkungan,
fungsi perdagangan
dan jasa seharusnya
tidak diizinkan
didirikan di kawasan
permukiman karena
Perdagangan dan Fungsi Kawasan akan mengganggu
12 0,437 Ya
Jasa Permukiman Budidaya situasi yang kondusif
dan akan menimbulkan
dampak sosial seperti
konflik antara
masyarakat. Solusinya
perlunya
dipertahankan rencana
pola ruang kawasan
perdagangan dan jasa
diubah menjadi fungsi
permukiman
Mengalami alih fungsi
dan menimbulkan
dampak lingkungan,
yaitu lahan memiliki
sifat tetap sementara
jumlah penduduk
semakin lama semakin
meningkat dan
Fungsi Kawasan membutuhkan lahan
13 Pergudangan 0,485 Ya
Permukiman Budidaya permukiman yang
semakin besar
jumlahnya jika tidak
dikendalikan akan
menimbulkan dampak
sosial seperti timbulnya
kepadatan penduduk
ditahun-tahun yang
akan datang.
Fungsi Kawasan
14 Perkantoran 5,050 Ya -
Permukiman Budidaya
Mengalami alih fungsi
namun tidak
menyebabkan dampak
Sarana Pelayanan Fungsi Kawasan
15 1,743 Ya lingkungan, kondisi
Umum Permukiman Budidaya
eksisting harus
dipertahankan karena
merupakan fasilitas

Page | 6
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.14 No.1

Penggunaan Pola
Hasil Dampak
No Lahan Ruang Luasan Keterangan
Overlay Lingkungan
Eksisting RDTR
yang menunjang
kebutuhan masyarakat
Fungsi Kawasan
16 Perkantoran 0,001 Ya -
Permukiman Budidaya
Kawasan
17 Sungai Sungai 3,290 Tidak -
Lindung
Kawasan
18 Sungai Sungai 0,333 Tidak -
Lindung
Fungsi Kawasan
19 Pemakaman 0,079 Tidak -
Lindung Lindung
Fungsi Kawasan
20 Tegalan 0,201 Tidak -
Lindung Lindung
Fungsi Kawasan
21 Sungai 5,801 Tidak -
Lindung Lindung
Fungsi Kawasan
22 Tegalan 6,812 Tidak -
Tegalan Lindung
Fungsi Kawasan
23 Tegalan 0,108 Tidak -
Tegalan Lindung
Kawasan
24 Sungai Fungsi Sungai 0,841 Tidak -
Lindung
Fungsi Kawasan
25 Tegalan 0,246 Tidak -
Tegalan Lindung
Fungsi Kawasan
26 Tegalan 0,003 Tidak -
Tegalan Lindung
Kawasan
27 Tegalan Fungsi RTH 0,003 Tidak -
Lindung
Mengalami alih fungsi
Fungsi Kawasan namun tidak
28 Kolam Renang 0,117 Ya
Lindung Lindung menciptakan dampak
lingkungan
Fungsi Kawasan
29 Pendidikan 0,388 Ya -
Lindung Lindung
Perdagangan dan Fungsi Kawasan
30 4,547 Ya -
Jasa Lindung Lindung
Fungsi Kawasan
31 Peribadatan 0,055 Ya -
Lindung Lindung
Fungsi Kawasan
32 Perkantoran 8,037 Ya -
Lindung Lindung
Fungsi Kawasan
33 Jalan 7,598 Ya -
Lindung Lindung
Fungsi Kawasan
34 Jalan Tol 0,018 Ya -
Lindung Lindung
Kawasan
35 Perkantoran Fungsi RTH 0,121 Ya -
Lindung
Kawasan
36 Tegalan Fungsi RTH 4,956 Tidak -
Lindung
Perdagangan dan Fungsi Kawasan
37 3,821 Ya -
Jasa Lindung Lindung
Fungsi Kawasan
38 Perkantoran 0,001 Ya -
Lindung Lindung
Sumber: Rencana Detail Tata Ruang Kota Bekasi 2011 – 2031 dan
Hasil Analisis 2015

Berdasarkan hasil analisis yang (lihat Gambar 2). Hal ini akan
dilakukan, diperoleh hasil bahwa dari memberikan pengaruh yang sangat besar
luas lahan kawasan sebesar 123.938 Ha, terhadap kondisi perairan kalimalang,
terjadi pergeseran perubahan peruntukan karena semua limbah domestik dan non
sebanyak 65,80 % dengan luas 81.539 domestik yang dihasilkan oleh
Ha yang didominasi oleh kegiatan masyarakat yang tinggal di kawasan ini
permukiman, perdagangan dan jasa dibuang langsung ke Kalimalang.

Page | 7
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.14 No.1

Gambar 2 Peta Pergeseran Peruntukan Lahan di Kawasan Kalimalang

sedangkan yang terendah ialah tamatan


Analisis Mata Pencaharian sekolah dasar (SD) sebanyak 54 jiwa
Setelah melakukan analisis mata (1.11%). Hal ini tentunya menjadi faktor
pencaharian terlihat jumlah penduduk penyebab pembangunan-pembangunan
yang bekerja sebanyak 2.968 jiwa. disekitar kawasan Kalimalang karena
Penduduk di kawasan Kalimalang lebih dipengaruhi oleh pola pemikiran
banyak bekerja sebagai wirausaha 1.052 masyarakat yang beragam. Jika melihat
(35.44%) yaitu mayoritas sebagai hasil analisis kualitas sumber daya
pedagang pengusaha barang bekas, kayu masyarakat kawasan Kalimalang cukup
dan kegiatan lainnya. Jika swasta 1.034 tinggi karena mayoritas memiliki
(34.84%) ialah sebagai karyawan swasta pendidikan ditingkat sekolah menengah
kemudian sebagai buruh pabrik 697 atas.
(23.48%). Sementara penduduk yang
bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil, Analisis Hubungan Pembangunan di
polisi dan militer tidak begitu Kawasan Kalimalang dengan
mendominasi, penduduk yang bekerja Penyebabnya
sebagai pegawai negeri sipil 128 jiwa Analisis ini bertujuan untuk melihat
(4.31%) kemudian polisi dan militer 57 korelasi antara kegiatan pembangunan di
jiwa (1.92%). Kawasan Kalimalang dengan kondisi
sosial masyarakat mancakup pendapatan
Analisis Tingkat Pendidikan masyarakat dengan aksesibilitas ke
Jika melihat hasil persentase jumlah tempat bekerja masyarakat. Dengan
penduduk menurut tingkat pendidikan menggunakan analisis korelasi
diatas didapatkan hasil jumlah penduduk kontingensi diperoleh hasil bahwa
terbanyak yang tamat menjalankan kegiatan pembangunan atau
pendidikan ialah tamatan sekolah pemanfaatan lahan di Kawasan
menengah atas (SMA) sebanyak 2.632 Kalimalang mempunyai korelasi positif
jiwa (54,27%) sementara tertinggi kedua dengan pendapatan masyarakat dan
ialah tamatan perguruan tinggi tingkat aksesibilitas masyarakat ke
didapatkan hasil 983 jiwa (20.27%) tempat bekerja. Hal disebabkan karena

Page | 8
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.14 No.1

Kawasan Kalimalang mempunyai lokasi 60%. Ha ini mengakibatkan


yang sangat strategis menuju ke lokasi berkurangnya kawasan yang berfungsi
tempat kerja di Kota Bekasi, karena untuk resapan air, sehingga pada waktu
semua jalur angkutan umum melewati hujan aliran run off semakin besar, yang
kawasan ini. Di samping itu juga mengakibatkan banjir di kawasan. Untuk
masyarakat cenderung membangun di mengantisipasi hal tersebut perlu
kawasan ini, karena lahan pada kawasan difungsikan peruntukan lahan di
ini merupakan lahan milik Pemerintah kawasan kalimalang dengan melakukan
Daerah, sehingga masyarakat dapat keseimbangan antara peruntukan
dengan mudah memeperoleh dan kawasan terbangun dengan kawasan non
menggunakan lahan tersebut karena terbangun, sehingga kondisi lingkungan
kurangnya pengawasan pemanfaatan dapat menjadi baik.
lahan oleh Pemerintah Daerah Kota
Bekasi. Hal ini mengakibatkan Kesimpulan dan Rekomendasi
pertumbuhan pembangunan khususnya Dari penelitian yang dilakukan,
untuk kegiatan permukiman dan jasa dapat disimpulkan mengenai hasil kajian
cukup tinggi pada kawasan ini, sehingga pengendalian pemanfaatan lahan di
mengakibatkan penurunan kualitas Kawasan Kalimalang sebagai berikut :
lingkungan khususnya pada kondisi Pertama, Kawasan Kalimalang
perairan Kalimalang. Sementara disisi memiliki luas lahan sebesar 123.938 Ha,
lain air Kalimalang dimanfaatkan mengalami pergeseran alih fungsi lahan
sebagai sumber air baku untuk sebanyak 65,80 % dengan luas 81.539
memenuhi kebutuhan akan air bersih di Ha yang didominasi oleh kegiatan
Kota Bekasi. Melihat pada kondisi ini, permukiman, perdagangan dan jasa.
pengendalian pemanfaatan lahan di Sementara yang tidak mengalami
kawasan ini sangat dibutuhkan dan harus pergeseran ialah 34,20 % dengan luas
disesuaikan dengan peruntukan dan daya 42.389 Ha.
dkung serta daya tampung lahannya, Kedua, Pada umumnya masyarakat
agar dapat mewujudkan pemanfaatan di Kawasan Kalimalang memiliki mata
lahan berkelanjutan di kawasan ini. pencaharian di sektor perdagangan dan
Analisis Intensitas Bangunan jasa seperti : sebagai pedagang,
Suatu bangunan tentunya pengusaha barang bekas, kayu dan
diharuskan memiliki lahan resapan air karyawan swasta.
yang berguna untuk menghindari banjir Ketiga, Kawasan studi memiliki
dan penyediaan ruang terbuka hijau tingkat aksesibilitas masyarakat yang
(RTH). Kondisi permukiman disekitar tinggi untuk bepergian ketempat kerja,
Kalimalang seharusnya memiliki bersekolah dan kegiatan lainnya.
koefisien dasar bangunan (KDB) yang Keempat, Penggunaan lahan
sesuai namun pada kenyataanya hal dipengaruhi oleh aksesibilitas dan
tersebut tidak sesuai bahkan hampir tingkat pendapatan yang menyebabkan
semua bangunan yang berada di penyimpangan penggunaan lahan.
Kawasan Kalimalang melanggar Kelima, Tidak adanya lahan
ketentuan koefisien dasar bangunan. konservasi di kawasan Kalimalang.
Koefisien dasar bangunan yang sesuai Keenam, 65.8% permukiman ilegal
dengan standar ialah memiliki koefisien yang dibangun dipinggiran Kalimalang
dasar bangunan sebesar 60% sementara Kota Bekasi yang berdampak
permukiman disekitar Kalimalang mengurangi estetika kota dan tidak
memiliki koefisien dasar bangunan > sesuai dengan standar koefisien dasar

Page | 9
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.14 No.1

bangunan (KDB). Koefisien dasar


bangunan di Kawasan Kalimalang >
60% bahkan 100%.
Berdasarkan hasil kajian yang
dilakukan dari penelitian ini, beberapa
hal yang dapat direomendasikan untuk
dapat mewujudkan kondisi pemanfaatan
lahan agar sesuai dengan
peruntukkannya dalam rangka
mewujudkan pemanfaatan lahan
berkelanjutan di kawasan kalimalang,
adalah sebagai berikut :
Pertama, Memfungsikan Kawasan
Kalimalang yang menjadikan ruang
terbuka hijau (RTH) sebagai kawasan
lindung
Kedua, Penertiban tata guna lahan di
sepanjang Kalimalang
Ketiga, Merelokasi masyarakat yang
tinggal di Kawasan Kalimalang
Keempat, Menyediakan rumah susun
sederhana sewa (rusunawa)
Kelima, Arahan pemanfaatan lahan
yang direkomendasikan dari hasil kajian
ini sebagaimana dapat dilihat pada
gambar berikut.

Daftar Pustaka

Moekijat, 1980, Kamus Management,


Alumni, Bandung
Barnett, Jonathan 1982. Introduction to
Urban Design. New York:
Harper & Row Publishers.
Brundtland Report, 1987, Our Common
Future. Oxford University Press,
Oxford
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007
Tentang Penataan Ruang
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
Kota Bekasi 2011 – 2031

Page | 10

Anda mungkin juga menyukai