Anda di halaman 1dari 11

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Jurnal - Universitas Bandar Lampung (UBL)

ANALISIS PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM PERSPEKTIF


PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

LINTJE ANNA MARPAUNG


Dosen Fakultas Hukum Universitas Bandar Lampung Jl. ZA Pagar Alam No.26 Labuhan
Ratu Bandar Lampung

ABSTRACT

Utilization of space that is not appropriate with the spatial planning could threaten
environmental sustainability. The implementation of transparent spatial planning, effective,
and participatory required in order to realize safe area, comfortable, productive, and
sustainable for people’s welfare. The main problem in implementating this research include,
how the implementation of spatial planning in the perspective of sustainable development in
East Lampung Regency. Implementation of spatial planning in order to achieve the orderly
use of space in East Lampung Regency has not been optimally implemented and inhibiting
factors of implementation regional regulation of spatial plan comes from internal factors and
external factors of local government. Internal factors consists of spatial planning is still
general, lack of human resources and funding to carry out surveillance, lack of
understanding of government officials, government officials do not quite have the courage to
impose sanction, lack of socialization and counseling to the community.

Keywords : Implementation of spatial planning, sustainable development

I.PENDAHULUAN antara pemerintah pusat dan pemerintah


Negara Indonesia adalah Negara daerah provinsi, pemerintah daerah
Kesatuan yang berbentuk Republik kabupaten, dan kota, atau provinsi dan
sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 1 kabupaten dan kota, diatur dengan undang-
ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945. undang dengan memperhatikan
Berkaitan dengan ketentuan tersebut, kekhususan dan dan keragaman daerah.
dalam ketentuan Pasal 18 ayat (1) Terkait dengan ketentuan tersebut,
dinyatakan bahwa Negara Kesatuan Pasal 2 ayat (3) Undang-Undang Nomor
Republik Indonesia dibagi atas daerah- 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
daerah provinsi dan daerah provinsi itu Daerah, menyatakan bahwa pemerintahan
dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap- daerah menjalankan otonomi seluas-
tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang
mempunyai pemerintahan daerah, yang menjadi urusan pemerintah, dengan tujuan
diatur dengan undang-undang. meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
Hubungan wewenang antara pelayanan umum dan daya saing daerah.
pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Tujuan pemerintah daerah
atur dalam Pasal 18A ayat (1), yang menjalankan otonomi seluas-luasnya,
menyatakan bahwa hubungan wewenang sebagaimana diatur dalam ketentuan
tersebut di atas, sesuai dengan tujuan wilayah administrasi yang mencapai
negara yang dinyatakan dalam alinea kurang lebih 5.325,03 km2 atau sekitar
keempat pembukaan Undang-Undang 15% dari luas Provinsi Lampung,
Dasar 1945, yaitu ‖melindungi segenap Kabupaten Lampung Timur memiliki
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah sumber daya alam hayati dan non hayati
darah Indonesia dan untuk memajukan yang relatif melimpah. Tingginya
kesejahteraan umum, mencerdaskan kekayaan sumber daya alam hayati di
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan Kabupaten Lampung Timur ditunjukkan
ketertiban dunia yang berdasarkan dengan keanekaragaman flora dan fauna
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan yang ada di Taman Nasional Way
keadilan sosial.‖ Tujuan yang dinyatakan Kambas, selain itu, di bidang agrikultur
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Kabupaten Lampung Timur juga terkenal
1945 tersebut, mengindikasikan bahwa sebagai sentra produksi pertanian tanaman
Indonesia sebagai negara hukum yang pangan, hortikultura (buah dan sayuran),
menganut welfare state atau konsepsi perkebunan (singkong, coklat, lada, karet,
negara kesejahteraan (Hasni, 2008: 2) tembakau), dan peternakan.
Terkait dengan ketentuan tersebut, Penganekaragaman pemanfaatan
pasca pemberlakuan Undang-Undang potensi sumber daya alam, baik hayati dan
Nomor 32 Tahun 2004 tentang non hayati, yang dimiliki oleh Kabupaten
Pemerintahan Daerah, daerah diberikan Lampung Timur tersebut, dapat dijadikan
keleluasaan untuk mengelola dan sumber pendapatan asli daerah sebagai
memanfaatkan potensi sumber daya yang salah satu sumber pembiayaan
dimilikinya. Keleluasaan untuk mengelola pembangunan dalam meningkatkan taraf
dan memanfaatkan potensi sumber daya hidup masyarakat. Namun, wewenang
yang dimiliki tersebut sesuai dengan daerah dalam pemanfaatan sumber daya
ketentuan Pasal 18.A ayat (2) Undang- alam tersebut, juga memiliki kewajiban
Undang Dasar 1945, yang menyatakan untuk memperhatikan kelestarian
bahwa hubungan keuangan, pelayanan lingkungan, kewajiban tersebut sesuai
umum, pemanfaatan sumber daya alam dengan ketentuan Pasal 22 huruf k
dan sumber daya lainnya antara Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004,
pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang menyatakan bahwa dalam
diatur dan dilaksanakan secara adil dan menyelenggarakan otonomi daerah, daerah
selaras berdasarkan undang-undang. mempunyai kewajiban melestarikan
Kabupaten Lampung Timur lingkungan hidup.
sebagai salah satu daerah otonom di Pertimbangan kewajiban
Indonesia, yang terbentuk melalui melestarikan lingkungan hidup dinyatakan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1999 dalam Penjelasan Undang-Undang
tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Tingkat II Way Kanan, Kabupaten Daerah Perlindungan dan Pengelolaan
Tingkat II Lampung Timur dan Lingkungan Hidup, bahwa ketersediaan
Kotamadya Daerah Tingkat II Metro, pun sumber daya alam secara kuantitas ataupun
memiliki kewenangan untuk memanfatkan kualitas tidak merata, sedangkan kegiatan

.............................................
potensi sumber daya alamnya. Dengan luas pembangunan membutuhkan sumber daya

16 Analisis Penyelenggaraan Penataan Ruang … (Lintje Anna Marpaung)


alam yang semakin meningkat. Kegiatan nyaman, produktif, dan berkelanjutan
pembangunan juga mengandung risiko berlandaskan Wawasan Nusantara dan
terjadinya pencemaran dan kerusakan Ketahanan Nasional, diperlukan penataan
lingkungan. Kondisi ini dapat ruang yang dapat mengharmoniskan
mengakibatkan daya dukung, daya lingkungan alam dan lingkungan buatan
tampung, dan produktivitas lingkungan yang mampu mewujudkan keterpaduan
hidup menurun yang pada akhirnya penggunaan sumber daya alam dan sumber
menjadi beban sosial. Oleh karena itu, daya buatan, serta yang dapat memberikan
lingkungan hidup Indonesia harus perlindungan terhadap fungsi ruang dan
dilindungi dan dikelola dengan baik pencegahan dampak negatif terhadap
berdasarkan asas tanggung jawab negara, lingkungan hidup akibat pemanfaatan
asas keberlanjutan, dan asas keadilan. ruang. Kaidah penataan ruang ini harus
Selain itu, pengelolaan lingkungan hidup diterapkan dan diwujudkan dalam setiap
harus dapat memberikan kemanfaatan proses perencanaan tata ruang wilayah.
ekonomi, sosial, dan budaya yang Berkaitan dengan hal tersebut di atas,
dilakukan berdasarkan prinsip kehati- dan untuk melaksanakan ketentuan amanat
hatian, demokrasi lingkungan, Pasal 78 ayat (4) huruf c Undang-Undang
desentralisasi, serta pengakuan dan Nomor 26 Tahun 2007, maka Pemerintah
penghargaan terhadap kearifan lokal dan Daerah Kabupaten Lampung Timur
kearifan lingkungan. menyusun dan menetapkan Peraturan
Konsideran menimbang Undang- Daerah Kabupaten Lampung Timur
Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Nomor 04 Tahun 2012 tentang Rencana
Penataan Ruang, menyatakan bahwa ruang Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung
wilayah Negara Kesatuan Republik Timur Tahun 2011-2031 (yang selanjutnya
Indonesia yang merupakan negara disebut Perda RTRW), dengan tujuan
kepulauan berciri Nusantara, baik sebagai untuk mewujudkan pengembangan
kesatuan wadah yang meliputi ruang darat, wilayah berbasis agribisnis yang berdaya
ruang laut, dan ruang udara, termasuk saing secara berkelanjutan dan merata,
ruang di dalam bumi, maupun sebagai sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 5
sumber daya, perlu ditingkatkan upaya Perda RTRW tersebut.
pengelolaannya secara bijaksana, berdaya Pemerintah Daerah Kabupaten
guna, dan berhasil guna dengan Lampung Timur melalui kebijakan
berpedoman pada kaidah penataan ruang pengaturan penataan ruang telah berupaya
sehingga kualitas ruang wilayah nasional mengarahkan agar tercipta ketertiban
dapat terjaga keberlanjutannya demi pemanfaatan ruang, namun kenyataannya
terwujudnya kesejahteraan umum dan di lapangan Perda RTRW tersebut belum
keadilan sosial sesuai dengan landasan dapat mewujudkan ketertiban pemanfaatan
konstitusional Undang- Undang Dasar ruang. Saat ini di lapangan masih terdapat
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. aktivitas pemanfaatan ruang wilayah yang
Penjelasan Undang-Undang Nomor 26 tidak sesuai wilayah peruntukkan
Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, sebagaimana di atur dalam Perda RTRW.
mengamanatkan bahwa untuk Pencapaian tujuan Perda RTRW untuk

.............................................
mewujudkan ruang wilayah yang aman, mewujudkan pengembangan wilayah yang

PRANATA HUKUM Volume 9 Nomor 1 Januari 2014 17


berbasis agribisnis yang berdaya saing berbasis agribisnis yang berdaya saing
secara berkelanjutan dan merata, seringkali secara berkelanjutan dan merata dapat
berhadapan dengan kepentingan ekonomi tercapai secara maksimal.
yang mengancam kelestarian lingkungan, Berdasarkan uraian pada latar belakang
sebagai contoh, aktivitas penambangan tersebut, maka dapat diidentifikasikan
pasir di Kecamatan Pasir Sakti, yang tidak permasalahan sebagai berikut Bagaimana
sesuai dengan peruntukan, telah penyelenggaraan penataan ruang dalam
menimbulkan kerusakan lingkungan yang perspektif pembangunan berkelanjutan di
cukup meresahkan masyarakat, selain itu Kabupaten Lampung Timur? dan Apakah
pada kawasan hutan lindung Register 38 faktor-faktor penghambat dalam
yang seharusnya dilindungi keberadaannya implementasi Peraturan Daerah Kabupaten
sesuai dengan amanat undang-undang, Lampung Timur Nomor 04 Tahun 2012
telah berubah fungsi menjadi kawasan tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
permukiman. Kabupaten Lampung Timur Tahun 2011-
Pemanfaatan ruang yang melanggar 2031?
ketentuan Perda RTRW tersebut tentu saja
dapat mengakibatkan penurunan kualitas II. PEMBAHASAN
lingkungan di Kabupaten Lampung Timur, Penyelenggaraan Penataan Ruang
yang merupakan kabupaten yang dalam Perspektif Pembangunan
masyarakatnya sebagian besar (44,98%) Berkelanjutan di Kabupaten Lampung
bermatapencaharian dari sektor pertanian, Timur
yang memerlukan ketersediaan lahan subur Pertumbuhan penduduk di
dan air yang melimpah. Aktivitas Kabupaten Lampung Timur menuntut
penambangan pasir liar yang merusak pemerintah daerah untuk mampu
lingkungan dan perubahan fungsi hutan menyediakan berbagai sarana dan
sebagai daerah tangkapan air tentu saja pemenuhan hidup rakyatnya. Kewajiban
mengancam keberlangsungan aktivitas pemerintah daerah untuk memenuhi
pertanian oleh masyarakat. kebutuhan masyarakat tersebut, karena
Implementasi Perda RTRW guna tujuan pembentukan daerah adalah dalam
mewujudkan tujuan penataan ruang rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat,
sebagaimana tercantum dalam Pasal 5 sebagaimana paham negara kita yang
Perda RTRW merupakan kewajiban yang menganut welfare state. Pemerintah daerah
harus dijalankan oleh Pemerintah dituntut berperan lebih jauh dan
Kabupaten Lampung Timur, sehingga melakukan campur tangan terhadap aspek-
untuk mencapai tujuan tersebut, perlu aspek pemenuhan kebutuhan masyarakat
dipelajari faktor-faktor yang menghambat dalam rangka mewujuskan kesejahteraan
implementasi peraturan daeah tersebut, rakyatnya.
sebab dengan teridentifikasinya faktor- Kabupaten Lampung Timur
faktor penghambat implementasi maka sebagai daerah yang sebagian besar
akan dapat dirumuskan langkah-langkah penduduknya bermatapencaaharian di
dalam mengatasinya, sehingga tujuan sektor pertanian tentu saja memerlukan
penyelenggaraan penataan ruang guna ketersediaan lahan yang cukup dan subur

.............................................
mewujudkan pengembangan wilayah serta memiliki ketersediaan air yang

18 Analisis Penyelenggaraan Penataan Ruang … (Lintje Anna Marpaung)


melimpah. Kegiatan di sektor pertanian perumahan, agroindustri, transportasi,
yang mencakup pertanian tanaman pangan, perdagangan dan lain-lain. Aktivitas
perkebunan, peternakan dan perikanan, pembangunan tersebut tentu saja
baik perikanan darat maupun laut, memerlukan lahan dan ruang sebagai
memerlukan kualitas lingkungan yang tempat untuk menampung kegiatan
baik, pelanggaran pemanfaatan ruang dimaksud. Hal ini berarti berhubungan erat
dapat mengakibatkan dampak yang tidak dengan masalah lingkungan tempat
baik terhadap lingkungan. Sebagai contoh, aktivitas pembangunan tersebut
alih fungsi lahan pertanian menjadi berlangsung. Penggunaan lahan oleh setiap
permukiman menyebabkan luas areal lahan aktivitas pembangunan sedikitnya akan
subur di Kabupaten Lampung Timur mengubah rona lingkungan awal menjadi
menjadi berkurang, alih fungsi hutan rona lingkungan baru, sehingga terjadi
lindung Register 38 yang merupakan perubahan kesinambungan lingkungan,
daerah tangkapan air Waduk Way Jepara yang kalau tidak dilakukan penggarapan
menjadi daerah pemukiman, menyebabkan secara cermat dan bijaksana, akan terjadi
turunnya debit air, sehingga ribuan hektar kemerosotan kualitas lingkungan, merusak
lahan pertanian terancam kekeringan. dan bahkan memusnahkan kehidupan
Berdasarkan permasalahan habitat tertentu dalam ekosistem
pelanggaran pemanfaatan ruang tersebut, bersangkutan.
diperlukan adanya campur tangan dari Melihat kondisi tersebut di atas,
pihak pemerintah daerah untuk menjaga penyelenggaraan penataan ruang sebagai
kualitas lingkungan dan sumber daya alam, salah satu instrumen perlindungan dan
karena dalam pemanfaatan sumber daya pengelolaan lingkungan hidup perlu
alam menyangkut hajat hidup orang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten
banyak. Campur tangan pemerintah dalam Lampung Timur secara optimal.
urusan masyarakat sesungguhnya Berdasarkan hal tersebut, penyelenggaraan
merupakan peran sentral, tetapi bukan penataan ruang di Kabupaten Lampung
berarti rakyat berpangku tangan, tanpa Timur yang meliputi pengaturan,
peran dan partisipasi sama sekali. pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan
Pemerintah merupakan pemegang otoritas penataan ruang perlu dianalisis lebih lanjut
kebijakan publik yang harus memainkan dalam perspektif pembangunan
peran penting untuk memotivasi seluruh berkelanjutan.
kegiatan dan partisipasi masyarakat,
melalui berbagai penyediaan fasilitas demi 1.Pengaturan Penataan Ruang
berkembangnya kegiatan perekonomian Penetapan Peraturan Daerah
sebagai lahan masyarakat untuk memenuhi Kabupaten Lampung Timur Nomor 04
kebutuhan sendiri sekarang dan masa yang Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
akan datang. Wilayah Kabupaten Lampung Timur
Secara makro, disamping kegiatan Tahun 2011-2031, telah sesuai dengan
sektor pertanian kegiatan pembangunan amanat Pasal 78 ayat (4) huruf c Undang-
ekonomi di Kabupaten Lampung Timur Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
meliputi berbagai aktivitas pembangunan, Penataan Ruang, dimana Pasal tersebut

.............................................
mulai dari pembangunan sektor mengamanatkan bahwa semua peraturan

PRANATA HUKUM Volume 9 Nomor 1 Januari 2014 19


daerah kabupaten/kota tentang rencana tata di atas, ternyata belum mencakup
ruang wilayah kabupaten/kota disusun atau pelaksanaan keseluruhan aspek pembinaan
disesuaikan paling lambat 3 (tiga) tahun penataan ruang sebagaimana diatur dalam
terhitung sejak undang-undang penataan Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 15
ruang diberlakukan. Hal tersebut Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
mengindikasikan bahwa Pemerintah Penataan Ruang. Pelaksanaan pemberian
Kabupaten Lampung Timur telah taat bimbingan, supervisi, dan konsultasi
terhadap amanat undang-undang dengan pelaksanaan penataan ruang, pelaksanaan
melaksanakan proses kegiatan penyusunan penelitian dan pengembangan, pelaksanaan
dan perencanaan Perda RTRW tersebut pengembangan kesadaran dan tanggung
pada Tahun 2010 atau tepat 3 (tiga) tahun jawab masyarakat dalam penyelenggaraan
setelah undang-undang penataan ruang penataan ruang belum dapat dilaksanakan
diberlakukan. oleh Pemerintah Kabupaten Lampung
Pelaksanaan penyusunan Perda Timur.
RTRW oleh Pemerintah Kabupaten
Lampung Timur pada Tahun 2010 3.Pengawasan Penataan Ruang
merupakan sebuah prestasi yang cukup Berdasarkan hasil wawancara dengan
membanggakan, menurut Bpk. Choldin, Bpk. Choldin, selaku Ketua Kelompok
selaku Ketua Kelompok Kerja Kerja Perencanaan dan Pemanfaatan
Perencanaan dan Pemanfaatan Ruang Penataan Ruang, pelaksanaan pengawasan
BKPRD Kabupaten Lampung Timur, penyelenggaraan penataan ruang oleh
berdasarkan evaluasi Kementerian pemerintah pusat melalui Direktorat
Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan
Pemerintah Kabupaten Lampung Timur Umum terhadap penyelenggaraan penataan
merupakan salah satu kabupaten/kota di ruang di Kabupaten Lampung Timur
Provinsi Lampung yang telah lebih dulu dilakukan secara berkala. Pengawasan
melakukan kegiatan penyusunan Perda dilaksanakan terhadap pelaksanaan
RTRW. penyusunan dan penetapan rencana tata
ruang wilayah dan rencana detail tata
2.Pembinaan Penataan Ruang ruang.
Pelaksanaan sosialisasi Perda RTRW Pelaksanaan pengawasan dilakukan
kepada para pihak terkait dengan media dengan meminta laporan kemajuan
tatap muka yang diselenggarakan oleh pelaksanaan kegiatan penyusunan dan
Pemerintah Kabupaten Lampung Timur, penetapan rencana tata ruang. Disamping
pelaksanaan koordinasi penataan ruang, itu, pihak Kementerian Pekerjaan Umum
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, dan juga melaksanakan cross check langsung
penyebarluasan informasi tata ruang di lapangan, dengan mengirimkan personil
melalui web site, mengindikasikan bahwa untuk bertemu langsung dengan anggota
sebagian aspek pembinaan penataan ruang BKPRD Kabupaten Lampung Timur.
telah dapat dilaksanakan dengan baik oleh Petugas tersebut melakukan inventarisasi
Pemerintah Kabupaten Lampung Timur. langsung mengenai kemajuan pelaksanaan
Pelaksanaan sebagian aspek penyusunan dan penetapan rencana tata

.............................................
pembinaan penataan ruang seperti tersebut ruang beserta hambatan yang ada. Selain

20 Analisis Penyelenggaraan Penataan Ruang … (Lintje Anna Marpaung)


itu, petugas tersebut melakukan sanksi kepada para pelanggar tata ruang
inventarisasi mengenai pencapaian standar sesuai dengan ketentuan peraturan
pelayanan minimal bidang penataan ruang perundang-undangan. Pemerintah daerah
oleh pemerintah daerah. masih terlalu permisif terhadap ancaman
pelanggaran pemanfaatan ruang yang
F aktor -F aktor Pe nghambat dapat mengakibatkan degradasi kualitas
Implementasi Peraturan Daerah lingkungan.
Kabupaten Lampung Timur Nomor 04 Berdasarkan hasil wawancara dengan
Tahun 2012 tentang Rencana Tata Bpk. Choldin, selaku Ketua Kelompok
Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Kerja Perencanaan dan Pemanfaatan
Timur Tahun 2011-2031. Ruang BKPRD Kabupaten Lampung
Implementasi Peraturan Daerah Timur, BKPRD Kabupaten Lampung
Kabupaten Lampung Timur Nomor 04 Timur baru sebatas melakukan tindakan
Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang preventif guna mengatur pemanfaatan
Wilayah Kabupaten Lampung Timur ruang sesuai fungsi ruang wilayah.
Tahun 2011-2031 dirasakan belum Pelaksanaan pengendalian pemanfaatan
berjalan secara optimal, terutama aspek ruang oleh pemerintah daerah terkendala
pelaksanaan pengendalian pemanfaatan berbagai faktor yaitu :
ruang. Sebagai contoh terkini adalah 1. Faktor internal pemerintah daerah
belum ditertibkannya aktivitas para a. rencana tata ruang wilayah adalah
penambang pasir liar di Kecamatan ketentuan yang masih bersifat
Labuhan Maringgai dan Kecamatan Pasir umum, yang merupakan arahan
Sakti yang telah merusak lingkungan bagi pengembangan suatu wilayah
sekitar tambang. Selain itu, di lapangan per kecamatan. Rencana tata ruang
juga masih ditemukan pembangunan fisik wilayah Kabupaten Lampung
terutama rumah tinggal yang tidak Timur baru sebatas
memiliki izin mendirikan bangunan. menggambarkan fungsi ruang dari
Aktivitas pemanfaatan ruang yang tidak suatu kecamatan, fungsi ruang
mengacu pada fungsi ruang dapat masing-masing desa dalam
mengakibatkan berbagai masalah seperti kecamatan belum diatur dalam
penimbunan sampah dan limbah domestik, Perda RTRW. Selain itu, peta
kelangkaan air bersih dan kelangkaan rencana tata ruang dengan skala 1 :
lahan (kesesakan). 50.000 dirasakan masih terlalu
Pelanggaran terhadap Perda RTRW, besar sehingga tidak dapat
berdasarkan hasil wawancara dengan Bpk. menggambarkan secara akurat garis
Sudibyo, selaku Ketua Komisi D DPRD batas administratif hingga ke
Kabupaten Lampung Timur, adalah bukti tingkat desa maupun dusun.
ketidaktegasan pemerintah daerah terhadap Diperlukan rencana detail tata
para perusak lingkungan. Pemerintah ruang per kecamatan dalam bentuk
Kabupaten Lampung Timur sebagai pihak peraturan daerah yang telah
yang berwenang di bidang penataan ruang memiliki fungsi ruang masing-
tidak memiliki cukup keberanian untuk masing desa dan peta yang

.............................................
melakukan penertiban dan memberikan

PRANATA HUKUM Volume 9 Nomor 1 Januari 2014 21


memiliki ketelitian dengan skala 1 : kelompok masyarakat yang tidak
5.000. mengetahui sama sekali tentang
b. kurangnya sumber daya manusia rencana tata ruang di wilayah
dan pendanaan untuk kecamatannya.
melaksanakan pengawasan 2. Faktor eksternal pemerintah daerah
terhadap pemanfaatan ruang secara a. pesatnya pertumbuhan penduduk
menyeluruh di wilayah Kabupaten Kabupaten Lampung Timur, yang
Lampung Timur. Dengan luas berkonsekuensi pada meningkatnya
Kabupaten Lampung Timur yang permintaan akan lahan permukiman
mencapai 5.325,03km2 diperlukan yang cenderung tidak
dukungan pendanaan dan sarana mengindahkan kelestarian
mobilitas yang prima untuk lingkungan.
mencapai ke seluruh pelosok b. adanya oknum-oknum yang
wilayah kabupaten. Saat ini mengambil keuntungan dari
BKPRD Kabupaten Lampung pemanfaatan ruang yang tidak
Timur hanya mengandalkan sesuai dengan peruntukkan, sebagai
pengawasan secara parsial di contoh, aktivitas penambangan
beberapa wilayah kecamatan pasir liar di Kecamatan Pasir Sakti
berdasarkan ketersediaan dana dan dan Kecamatan Labuhan Maringgai
sumber daya manusia. dapat terus berjalan akibat dari
c. kurangnya pemahaman dari adanya oknum-oknum yang
aparatur pemerintah penyelenggara melindungi dan mengambil
perizinan mengenai rencana tata keuntungan dari kelemahan
ruang wilayah Kabupaten Lampung penegakan peraturan daerah oleh
Timur, sehingga sering ditemui izin pemerintah daerah.
yang diberikan tidak sesuai dengan c. adanya keinginan untuk mencari
fungsi peruntukkan ruang. keuntungan dengan cepat diantara
d. aparatur pemerintah seringkali anggota masyarakat yang
tidak cukup memiliki keberanian mencenderungkan orang bertindak
untuk memberikan sanksi kepada dengan jalan melanggar
para pelanggar pemanfaatan ruang. pemanfaatan ruang sehingga
Hal ini diakibatkan kurangnya mengakibatkan kerusakan
dukungan dari pemerintah daerah lingkungan. Sebagai contoh,
terhadap upaya penegakan pembalakan liar di kawasan hutan
peraturan daerah guna. lindung.
e. kurangnya sosialisasi dan d. belum ditetapkannya wilayah
penyuluhan bidang penataan ruang pertambangan oleh pemerintah
yang mengakibatkan belum pusat mengakibatkan pemerintah
tumbuhnya kesadaran masyarakat daerah tidak memiliki dasar hukum
tentang arti penting pemanfaatan yang kuat dalam penerbitan izin
ruang yang sesuai dengan fungsi usaha pertambangan. Hal ini
ruang wilayah. Berdasarkan hasil dimanfaatkan oleh oknum-oknum

.............................................
pengamatan langsung, terdapat

22 Analisis Penyelenggaraan Penataan Ruang … (Lintje Anna Marpaung)


untuk melakukan penambangan liar ketentuan sanksi bagi para pihak pelanggar
dengan berbagai dalih. pemanfaatan ruang. Pengenaan sanksi
e. kurangnya dukungan dari aparat diperlukan untuk tegaknya Perda RTRW,
penegak hukum dalam melakukan ditaati oleh semua pihak, sehingga Perda
penertiban pelanggaran RTRW dapat berjalan sesuai dengan yang
pemanfaatan ruang, hal ini dikehendaki, yaitu menciptakan ketertiban,
mungkin diakibatkan oleh kepastian, dan keadilan guna mewujudkan
kurangnya koordinasi antar pengembangan wilayah berbasis agribisnis
instansi. yang berdaya saing secara berkelanjutan
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dan merata.
dianalisis bahwa faktor-faktor penghambat Faktor-faktor yang menjadi
implementasi Peraturan Daerah Kabupaten penghambat implementasi Perda RTRW
Lampung Timur Nomor 04 Tahun 2012 adalah rencana tata ruang wilayah masih
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah bersifat umum, kurangnya sumber daya
Kabupaten Lampung Timur Tahun 2011- manusia dan pendanaan untuk
2031 sesuai dengan teori yang menyatakan melaksanakan pengawasan, kurangnya
bahwa implementasi kebijakan pemahaman aparatur pemerintah, aparatur
mempunyai beberapa faktor penghambat pemerintah tidak cukup memiliki
antara lain masih samarnya isi kebijakan, keberanian untuk memberikan sanksi,
adanya gangguan informasi, tidak cukup kurangnya sosialisasi dan penyuluhan
dukungan untuk pelaksanaan, dan adanya kepada masyarakat, pesatnya pertumbuhan
keinginan dari anggota masyarakat untuk penduduk yang berkonsekuensi pada
mencari keuntungan secara cepat dengan meningkatnya permintaan akan ruang yang
jalan melawan hukum. cenderung tidak mengindahkan kelestarian
lingkungan, adanya oknum-oknum yang
III.PENUTUP mengambil keuntungan dari pemanfaatan
Penyelenggaraan penataan ruang di ruang yang tidak sesuai dengan
Kabupaten Lampung Timur dalam peruntukkan, adanya keinginan oknum
kegiatan pengaturan, kegiatan pelaksanaan masyarakat untuk mencari keuntungan
perencanaan tata ruang, dan kegiatan dengan jalan melanggar pemanfaatan
pelaksanaan pemanfaatan ruang telah ruang, belum ditetapkannya wilayah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan. pertambangan oleh pemerintah pusat, dan
Penetapan Perda RTRW telah memberikan kurangnya dukungan dari aparat penegak
kepastian hukum bagi penyelenggaraan hukum dalam melakukan penertiban
penataan ruang di Kabupaten Lampung pelanggaran pemanfaatan ruang.
Timur, namun, kegiatan pembinaan
penataan ruang, kegiatan pelaksanaan DAFTAR PUSTAKA
pengendalian pemanfaatan ruang, dan
kegiatan pengawasan penataan ruang A. BUKU
belum dapat dilaksanakan secara optimal. Akib, Muhammad, Politik Hukum
Diperlukan komitmen pemerintah daerah Lingkungan (Dinamika dan
untuk melaksanakan pengendalian Refleksinya Dalam Produk Hukum

.............................................
pemanfaatan ruang terutama pelaksanaan

PRANATA HUKUM Volume 9 Nomor 1 Januari 2014 23


Otonomi Daerah), Rajawali Pers, Genta Publishing, Yogyakarta,
Jakarta, 2012. 2009.

Asshiddiqie, Jimly, Konstitusi Ekonomi, Syafrudin, Ateng, Titik Berat Otonomi


Penerbit Buku Kompas, Jakarta, Daerah Pada Daerah Tingkat II
2010. Dan Perkembangannya, Cetakan
Kesebelas, Penerbit Mandar Maju,
Ayu, I Gusti, Pengantar Hukum Bandung, 1991.
Lingkungan, CakraBooks, Solo,
2011. Yuliandri, Asas-Asas Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan
Biro Pusat Statistik, Lampung Timur Yang Baik (Gagasan Pembentukan
Dalam Angka Tahun 2012, BPS, Undang-Undang Berkelanjutan),
Lampung Timur, 2012. Cetakan Ketiga, PT RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2009.
Gaffar, Affan, Otonomi Daerah Dalam
Negara Kesatuan, Pustaka Pelajar, B. PERATURAN PERUNDANG-
Yogyakarta, 2009. UNDANGAN

Handayaningrat, Soewarno. Pengantar Undang-Undang Dasar Republik Indonesia


Studi Ilmu Administrasi dan Tahun 1945.
Managemen, Gunung Agung,
Jakarta. 1980. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah.
Hasni, Hukum Penataan Ruang dan
Penatagunaan Tanah, PT Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007
RajaGrafindo Persada, Jakarta, Tentang Penataan Ruang.
2008.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
Hardjasoemantri, K., Hukum Tata tentang Perlindungan dan
Lingkungan, Cetakan kedua puluh Pengelolaan Lingkungan Hidup.
satu, Gadjah Mada University
Press, Jogjakarta, 2012. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan
Kelsen, Hans, Teori Umum Tentang Perundang-undangan.
Hukum dan Negara,
Diterjemahkan oleh Raisul Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1999
Muttaqien, Nusa Media Indonesia, tentang Pembentukan Kabupaten
Bandung, 2011. Daerah Tingkat II Way Kanan,
Kabupaten Daerah Tingkat II
Ridwan, Juniarso, dan Achmad Sodik, Lampung Timur, Kotamadya
Hukum Tata Ruang (Dalam Daerah Tingkat II Metro.
Konsep Kebijakan Otonomi
Daerah), Penerbit Nuansa,
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun
Bandung, 2013.
2010 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang.
Rahardjo, Satjipto, Membangun dan

.............................................
24
Merombak Hukum Indonesia,

Analisis Penyelenggaraan Penataan Ruang … (Lintje Anna Marpaung)


Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
50 Tahun 2009 Tentang Pedoman
Koordinasi Penataan Ruang
Daerah.

Peraturan Daerah Kabupaten Lampung


Timur Nomor 04 Tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Lampung
Timur Tahun 2011-2031.

Keputusan Bupati Lampung Timur


Nomor: B.683/19/SK/2013 tentang
Pembentukan Badan Koordinasi
Penataan Ruang Daerah Kabupaten
Lampung Timur.

.............................................
PRANATA HUKUM Volume 9 Nomor 1 Januari 2014 25

Anda mungkin juga menyukai