PULAU KECIL
Oleh Kelompok 3
Sudiarto I2L022045
dunia yang terdiri dari sekitar 17.500 pulau dengan luas laut sekitar 5,8 juta km2
dan bentangan garis sepanjang 81.000 km. sebagian besar dari pulau-pulau
tersebut merupakan pulau kecil yang memiliki kekayaan sumberdaya alam dan
meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi,
maupun sumber daya, merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa
Indonesia Tahun 1945. Dalam rangka mewujudkan amanat Pasal 33 ayat (3)
Pasal 2 ayat (2) huruf a Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan
penggunaan, persediaan dan pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa tersebut.
perkembangan Kota dewasa ini, perkembangan kota yang cukup cepat dengan
pertumbuhan penduduk yang cukup pesat juga, maka masalah lingkungan menjadi
1
Jantje Tjiptabudy. https://fh.unpatti.ac.id/aspek-hukum-pengelolaan-wilayah-pesisir-dan-
pulau-pulau-kecil-terhadap-eksistensi-masyarakat-adat diakses pada selasa, 1 november 2022 pada
pukul 19.00 wita
1
suatu masalah yang cukup urgen dalam pembahasan mengenai keberlanjutan
lingkungan untuk masa depan generasi. Demikian juga dengan perencanaan tata
ruang menjadi hal yang penting maka setiap wilayah Provinsi, Kota/Kabupaten
harus mempunyai aturan yang menjadi pedoman dalam penataan ruang dan
tenaga kerja yang makin lama makin numpuk diwilayah perkotaan, menjamin
dimiliki, baik yang terbarukan maupun tidak terbarukan, oleh karena itu, dalam
proses perubahan ke arah kehidupan yang lebih baik, maka penataan ruang secara
2
www.publikasi.unitri.ac.id, diakses pada selesa, 1 November 2022 pada pukul 19.30
wita
3
Arba, Hukum Tata Ruang dan Tata Guna Tanah, Sinar Grafika, Jakarta Timur, Hal.125
4
Erman Rustiadi, Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, (Jakarta: Yayasan Pustaka
Obor Indonesia, 2009), h.391
2
diganti/diubah dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan
Akibatnya, daerah resapan air semakin sempit sehingga terjadi peningkatan aliran
sungai, sehingga air meluap dan memicu terjadinya banjir. Banjir di Jakarta,
selain akibat ulah manusia seperti mendirikan bangunan liar di bantaran sungai
3
banyak terjadi seperti banyaknya bangunan villa, hotel dan rumah-rumah
air dan tanah, yang memberikan perlindungan bagi kawasan di bawahnya untuk
menjamin ketersediaan air tanah, air pemukiman dan penanggulangan banjir bagi
lahan baik pada daerah hulu maupun hilir Jabodetabek Punjur ini tidak terlepas
lingkungan
menekankan aspek investasi dan lebih pro-dunia usaha, sehingga tidak ada ruang
bagi masyarakat, khususnya nelayan kecil tradisional dan masyarakat adat dalam
masyarakat pesisir hanya menjadi penonton, karena tidak mempunyai modal besar
dan teknologi untuk bersaing dengan para pemilik modal. Hal ini mengakibatkan
selalu mengkaitkan dengan adaptasi terhadap situasi global, namun tidak jelas apa
konteks global yang dimaksud. Jika ditelisik lebih dalam, konsep global di sini
4
lebih mendukung globalisasi; Kedua, terjadinya privatisasi dalam ranah yang
tidak langsung terkait dengan aspek pasisir dan pulau-pulau kecil (Pasal 2 ayat 3
perairan pulau-pulau kecil, sering berbenturan dengan hukum adat yang masih
hidup dan berkembang dalam masyarakat adat dan juga mengatur sistem
5
Mahkamah Konstitusi, http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/putusan/putusan_sidang,
diakses tanggal 27 Juli 2011.
5
dikenal dengan hak adat kelautan. Jika dibandingkan dengan hak ulayat atas
tanah, maka tampak bahwa hak ulayat atas laut sebagai tradisi adat yang sudah
berlangsung turun temurun dan dihormati, belum sepenuhnya diakui secara luas
sehingga kami mengagkat judul “Tata Ruang Dan Pemanfaatan Pesisir Dan
Pulau-Pulau Kecil”
B.
6
C. Landasan Teori
beberapa teori seagai landasan berpijak yaitu teori kepastian hukum dan teori
digunakan, yaitu:
hukum itu sesuai dengan tujuannya yaitu keadilan, kemanfaatan dan kepastian
hukum. Kepastian hukum secara normatif adalah ketika suatu peraturan dibuat
dan diundangkan secara pasti karena mengatur secara jelas dan logis.
itu individu dapat mengetahui apa saja yang boleh dibebankan atau
6
Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum Edisi Revisi, Cetakan ke VI, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta, 2013, hlm. 137
7
Kepastian hukum bukan hanya berupa pasal-pasal dalam undang
antara putusan hakim yang satu dengan putusan hakim lainnya untuk yang
Oleh sebab itu maka perlu ada regulasi atau pengaturan yang jelas di dalam
tantangan pada masa yang akan datang yang harus dihadapi untuk mengatasi
krisis tata ruang yang terjadi. Untuk itu diperlukan penataan ruang yang baik
dan berada dalam satu system yang menjamin konistensi antara perencanaan
baik diperlukan bagi (a) arahan lokasi kegiatan; (b) batasan kemampuan
b. Teori Pemanfaatan
sebagai proses, cara, serta perbuatan memanfaatkan. Davis (1989) dan Adam
7
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Cetakan ke-12, Kencana Media Group,
Jakarta, 2016, hlm. 158
8
Arba, Hukum Tata Ruang Dan Tata Guna Tanah, Sinar Grafika, Jakarta, 2019, hlm. 13
8
seseorang percaya bahwa penggunaan suatu teknologi tertentu akan
D. Rumusan Masalah
yaitu:
a. Bagaimana pengaturan tata ruang dan pemanfaatan pesisir pantai dan pulau-
kecil di Indonesia?
9
Irman Sudiantoro, Teori Pemanfaatan,
https://www.scribd.com/document/430077935/teori-pemanfaatan, diakses pada tanggal 3
November 2022 pukul 22.39
9
E. Pembahasan
Pulau Kecil
ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budaya.
tentang Ruang yang merupakan wadah yang meliputi ruang darat, ruang
laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai salah satu
10
adalah daerah peralihan antara Ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi
oleh perubahan di darat dan laut, sedangkan Pulau Kecil adalah pulau
dengan luas kecil atau sama dengan 2.000 km2 (dua ribu kilometer persegi)
sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil yang dilakukan oleh Pemerintah
dan Pemerintah Daerah, antarsektor, antara ekosistem darat dan laut, serta
kesejahteraan rakyat.
Pulau-Pulau Kecil
yang telah terjadi. The use of sanction is a vital instrument to control space
10
Dyah Ayu Widowati, Disaster Mitigation in Coastal Areas: Perspective of the
Indonesian Spatial Planning Law, Jurnal Media Hukum, Juni 2022, Vol. 29 No.1, hlm. 86
11
Pengaturan tentang penataan ruang diatur dalam Undang-Undang
No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. Dalam pasal 1 ayat 5 UUPR
terkait tentang Tata Ruang dan Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau kecil, yaitu
sebagai berikut:11
1) Undang-Undang
a. UU 9/1960 Tentang Pokok-Pokok Agraria
b. UU 5/1983 Tentang Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia
c. UU 6/1996 Tentang Perairan Indonesia
d. UU 27/2007 Tentang Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
e. UU 1/2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 27 Tahun
2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
f. UU 32/2014 Tentang Kelautan
2) Peraturan pemerintah
a. PP 15/2010 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
b. PP 62/2010 Tentang Pemanfaatan PPKT
c. PP 64/2010 Tentang Mitigasi Bencana WP3K
11
Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir & Laut Padang,
https://kkp.go.id/djprl/bpsplpadang/page/260-regulasi, Diakses pada 4 November 2022 Pukul
01.18
12
d. PP 75/2015 Tentang PNBP pada KKP
e. PP 46/2016 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
3) Peraturan/Keputusan/Instruksi Presiden
a. KEPPRES RI 33/2002 Tentang Pengendalian Pengusahaan
Pengawasan Pasir Laut
b. Perpres 121/2012 Tentang Rehabilitas Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil
c. Perpres 122/2012 Tentang Reklamasi Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil
d. Perpres 73/2015 Tentang Pelaksanaan Koordinasi Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Tingkat Nasional
e. Perpres 51/2016 Tentang Batas Sempadan Pantai.
13
Pesisir dan Pulau kecil memiliki potensi ekonomi yang
pelabuhan.
c. tidak berpenduduk;
14
e. bekerja sama dengan peserta Indonesia;
Indonesia;
lahan.13
Pulau-Pulau Kecil.
15
berlaku adalah menjadi kewenangan Menteri. Adapun Menteri
Pulau-Pulau Kecil
belas) mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan ke arah
a) Perencanaan
16
berkelanjutan dengan mengintegrasikan berbagai perencanaan
b) Pengelolaan
17
perundang-undangan dan kewenangan masing- masing
instansi terkait
18
yang akan datang melalui pengembangan kawasan konservasi
F. Penutup
1. Kesimpulan
19
1) Undang-Undang
2) Peraturan pemerintah
Hidup Strategis
3) Peraturan/Keputusan/Instruksi Presiden
Pulau Kecil
Pulau Kecil
20
d. Perpres 73/2015 Tentang Pelaksanaan Koordinasi Pengelolaan
Kecil yang akan dimuat difokuskan pada norma hukum yang belum
21
tegas, dan menyeluruh guna menjamin kepastian hukum bagi upaya
22
Daftar Pustaka
Arba, Hukum Tata Ruang dan Tata Guna Tanah, Sinar Grafika, Jakarta
Timur, Hal.125
Mahkamah Konstitusi,
http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/putusan/putusan_sidang,
diakses tanggal 27 Juli 2011.
Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum Edisi Revisi, Cetakan ke VI,
Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2013, hlm. 137
Arba, Hukum Tata Ruang Dan Tata Guna Tanah, Sinar Grafika, Jakarta,
2019, hlm. 13
23
Lili Halim, Perlindungan Hukum Terhadap Hak-Hak Masyarakat
Hukum Adat Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Di
Wilayah Pesisir Dan Laut,
http://fhukum.unpatti.ac.id/artikel/hukum-pidana/364-
perlindungan-hukum- terhadap-hak-hak-masyarakat-
hukum-adat-dalam-pengelolaan-sumber-daya- alam-di-
wilayah-pesisir-dan-laut. Diakses pada tanggal 03 November
2022
B. Undang-Undang
24