Anda di halaman 1dari 18

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH STUDIO PPW


(SEMESTER GENAP 2021-2022)

STUDIO PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH

(PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR DAN PULAU KECIL MENURUT ARAHAN UU TATA


RUANG DAN UU/PERATURAN TERKAIT)

OLEH
NAMA : KHAERUNNISA NURUL K

NIM : P022202004

PROGRAM STUDI PERENCANAAN DAN PENGEMBAGAN WILAYAH

SEKOLAH PASACASARJANA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2021
DAFTAR ISI
Daftar Isi .................................................................................................................... i
Daftar Gambar ........................................................................................................... ii
Daftar Tabel ............................................................................................................... ii
I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Bahan Pembahasan ............................................................................................. 2
II PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
2.1 Pentingnya Peraturan dan Perundang-Undangan Terkait Pengembangan
Wilayah Pesisir dan Pulau Kecil ......................................................................... 2
2.2 Peraturan dan Perundang-Undangan yang mengatur Wilayah Pesisir dan Pulau
Kecil .................................................................................................................... 3
2.3 Pengembangan Kawasan Pesisir dan Pulau kecil di Indonesia ditinjau dari UU
No. 11/2020 (Tentang Cipta Kerja) .................................................................... 6
2.4 Tabel Jurnal.......................................................................................................... 8
III PENUTUP............................................................................................................. 14
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 14
3.2 Saran .................................................................................................................... 14
Daftar Pustaka ............................................................................................................ 15

PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR DAN PULAU KECIL MENURUT ARAHAN UU TATA RUANG DAN
UU/PERATURAN TERKAIT | i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Rencana Tata Ruang Laut ......................................................................... 4

Gambar 2: Rencana Zonasi KSNT yang Mencakup Pesisir dan Pulau Kecil.............. 5
Gambar 3: Pengembangan Pesisir dan Pulau Kecil dalam Perspektif Tata Ruang ..... 5
Gambar 4: Peraturan Pemerintah Kelautan dan Perikanan Terhadap Pengembangan
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil ................................................................... 6
Gambar : Ubahan UU No.11/2020 Terhadap UU No.27/2007 dan UU No.1/2014 ... 7

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Tabel Jurnal Penelitan Jurnal Internasional ................................................. 8

PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR DAN PULAU KECIL MENURUT ARAHAN UU TATA RUANG DAN
UU/PERATURAN TERKAIT | ii
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut UU Republik Indonesia No. 27 Tahun 2007, wilayah pesisir adalah daerah
peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut.
Wilayah pesisir memerlukan pengelolaan yang berkelanjutan untuk meningkatkan nilai sosial,
ekonomi, dan budaya masyarakat melalui peran serta masyarakat dalam memanfaatkan sumber
daya pesisir dan pulau-pulau kecil. Pengelolaan wilayah pesisir meliputi perencanaan,
pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian terhadap interaksi manusia dalam memanfaatkan
sumber daya pesisir. Kawasan tepi pantai memiliki berbagai macam karakteristik sesuai
dengan kondisi geografis, sejarah, budaya, kepentingan politik dan berbagai potensi yang
dimiliki oleh kawasan tersebut. Maka dari itu setiap pengembangan yang dilakukan ditinjau
dari segi karakteristik dan potensi kawasan tersebut. Pengembangan wilayah pada kawasan
pesisir sebagaimana pengembangan wilayah pada kawasan lainnya, selalu mempunyai tujuan
utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Wilayah pesisir dan pulau pulau kecil merupakan bagian dari sumber daya alam dan
sekaligus sebagai kekayaan yang dikuasai oleh Negara, yang perlu dijaga kelestariannya dan
dimanfaatkan sebesar-besarnya dimanfaatkan untuk kemakmuran masyarakat baik untuk
generasi sekarang maupun untuk generasi yang akan datang. Keragaman potensi yang dimiliki
oleh wilayah pesisir dan pulau pulau kecil merupakan hal penting bagi pengembangan
ekonomi, social budaya dan lingkungan. Oleh karena itu perlu dikelola secara berkelanjutan
dengan memperhatikan aspirasi serta partisipasi masyarakat, dan tata nilai bangsa yang
berdasarkan norma hukum nasional. Dengan kompleknya pengelolaan wilayah pesisir dan
pulau pulau kecil perlu diatur secara kelembagaan baik secara organisasi maupun dari segi
aturan main.
Undang Undang Nomor 27 Tahun 2007 dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil menyebutkan bahwa Pemerintah
daerah wajib menyusun Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP-3-K)
sesuai dengan kewenangan masing-masing. Pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil pasal 16 ayat 1 menyebutkan
bahwa pemanfaatan ruang dari sebagian perairan pesisir dan pulau-pulau kecil secara menetap
wajib memiliki izin lokasi. Selanjutnya pada pasal 17 menjelaskan bahwa Izin lokasi
sebagaimana dimaksud diberikan berdasarkan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil (RZWP-3-K) yang telah ditetapkan. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014

PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR DAN PULAU KECIL MENURUT ARAHAN UU TATA RUANG DAN
UU/PERATURAN TERKAIT | 1
tentang Pemerintahan Daerah pasal 14 menyebutkan bahwa penyelenggaraan urusan
pemerintahan bidang kehutanan, kelautan, serta energi dan sumber daya mineral dibagi antara
Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi. Selain itu dalam Lampiran Y menyebutkan bahwa
pengelolaan ruang laut sampai dengan 12 mil di luar minyak dan gas bumi serta penerbitan izin
dan pemanfaatan ruang laut di bawah 12 mil di luar minyak dan gas bumi menjadi kewenangan
Pemerintah Daerah Provinsi. Hal ini berimplikasi pada kewajiban Pemerintah Daerah Provinsi
menetapkan Peraturan Daerah Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP-
3-K).

1.2 Bahan Pembahasan


Review jurnal ini akan dibagi dalam tiga bagian, yakni membahas:
a. Pentingnya Peraturan dan Perundang-Undangan Terkait Pengembangan
Wilayah Pesisir dan Pulau Kecil
b. Peraturan dan Perundang-Undangan yang mengatur Wilayah Pesisir dan Pulau
Kecil
c. Pengembangan Kawasan Pesisir dan Pulau kecil di Indonesia ditinjau dari UU
No. 11/2020 (Tentang Cipta Kerja)
d. Tabel Review Jurnal

II. PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Peraturan dan Perundang-Undangan Terkait Pengembangan


Wilayah Pesisir dan Pulau Kecil
Kekayaan alam kelautan dan sumberdaya pesisir yang dimiliki Indonesia antara
lain berupa sumberdaya perikanan, sumberdaya hayati (biodiversity) seperti mangrove,
terumbu karang, padang lamun, serta sumberdaya mineral seperti minyak bumi dan gas
alam termasuk bahan tambang lainnya yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Pulau-pulau
kecil (PPK) dan terluar di wilayah NKRI juga mempunyai potensi yang sangat besar
dilihat dari segi sosial, ekonomi dan budaya serta keamanan negara. Pengembangan dan
Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pulau kecil harus memperhatikan efek samping
dalam pengembangannya sehingga dapat menghasilkan pembangunan yang
berkelanjutan. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 17.508 pulau
PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR DAN PULAU KECIL MENURUT ARAHAN UU TATA RUANG DAN
UU/PERATURAN TERKAIT | 2
dengan garis pantai sepanjang 81.000 serta luas lautan sekitar 3,1 juta km2 (0,3 juta km2
perairan teritorial dan 2,8 juta km2 perairan kepulauan).
Indonesia memiliki potensi sumberdaya pesisir dan lautan yang sangat besar.
Dengan memanfaatkan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), Indonesia memiliki hak daulat
atas kekayaan alam dan berbagai kepentingan pada seluas 2,7 km2 dan hak berpartisipasi
dalam pemanfaatan di laut lepas di luar batas 200 mil ZEE , serta pengelolaan dan
pemanfaatan di dasar laut perairan internasional di laut landas kontinen. Atas dasar itulah
sehingga ada kegiatan Pengembangan Kawasan Pesisir dan Pulau kecil di Indonesia.
Dalam pelaksanaan kedaulatan negara pantai atau negara kepulauan, dan hak lintas
damai kapal asing di laut teritorial, suatu negara mempunyai wewenang untuk membuat
peraturan perundang- undangan yang berkaitan dengan konservasi hayati, pencegahan
terhadap pelanggaran peraturan perundang undangan dibidang perikanan dan pelestarian
lingkungan laut negara pantai. Sehingga Pemerintah Indonesia mengundangkan
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil yang kemudian diubah dengan Undang-Undang No 1 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-pulau Kecil yang telah dilengkapi dengan mekanisme penyelesaian
sengketa, gugatan perwakilan, proses penyidikan, sanksi administrasi dan sanksi pidana,
sebagai peraturan tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di
Indonesia.

2.2 Peraturan dan Perundang-Undangan yang mengatur Wilayah Pesisir dan Pulau
Kecil
Konsep pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pulau kecil secara berkelanjutan
terfokus pada karakteristik ekosistem pesisir yang bersangkutan, yang dikelola dengan
memperhatikan aspek parameter lingkungan, konservasi, dan kualitas hidup masyarakat,
yang selanjutnya diidentifikasi secara komprehensif dan terpadu melalui kerjasama
masyarakat, ilmuwan dan pemerintah, untuk menemukan strategi-strategi pengelolaan
pesisir yang tepat. Berikut Perundang – Undangan Yang Mengatur Pengembangan Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil :
1. Undang Undang Nomor 27 Tahun 2007 dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil menyebutkan bahwa

PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR DAN PULAU KECIL MENURUT ARAHAN UU TATA RUANG DAN
UU/PERATURAN TERKAIT | 3
Pemerintah daerah wajib menyusun Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau
Kecil (RZWP-3-K) sesuai dengan kewenangan masing-masing.
2. Pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil pasal 16 ayat 1 menyebutkan bahwa pemanfaatan ruang dari
sebagian perairan pesisir dan pulau-pulau kecil secara menetap wajib memiliki izin
lokasi. Selanjutnya pada pasal 17 menjelaskan bahwa Izin lokasi sebagaimana
dimaksud diberikan berdasarkan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil (RZWP-3-K) yang telah ditetapkan.
3. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pasal 14
menyebutkan bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang kehutanan,
kelautan, serta energi dan sumber daya mineral dibagi antara Pemerintah Pusat dan
Daerah Provinsi. Selain itu dalam Lampiran Y menyebutkan bahwa pengelolaan ruang
laut sampai dengan 12 mil di luar minyak dan gas bumi serta penerbitan izin dan
pemanfaatan ruang laut di bawah 12 mil di luar minyak dan gas bumi menjadi
kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi. Hal ini berimplikasi pada kewajiban
Pemerintah Daerah Provinsi menetapkan Peraturan Daerah Rencana Zonasi Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP-3-K).
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2019 tentang Rencana Tata Ruang Laut

Gambar 1. Rencana Tata Ruang Laut

PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR DAN PULAU KECIL MENURUT ARAHAN UU TATA RUANG DAN
UU/PERATURAN TERKAIT | 4
5. Rencana Zonasi Kawasan Strategis Nasional Tertentu (RZ KSNT)

Gambar 2. Rencana Zonasi Kawasan Strategis Nasional Tertentu yang


mencakup Pengembangan Pesisir dan Pulau Kecil

6. Tata Ruang Dikaitkan dengan Peraturan Yang Mengatur Pengambangan Pesisir


dan Pulau Kecil

Gambar 3. Pengembangan Pesisir dan Pulau Kecil dalam Perspektif Tata Ruang
Sumber: Website KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan)

PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR DAN PULAU KECIL MENURUT ARAHAN UU TATA RUANG DAN
UU/PERATURAN TERKAIT | 5
7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan no.23/Permen-KP/2016 Temtang
Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Gambar 4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Terhadap Pengembangan Pesisir dan Pulau Kecil
Sumber: Website KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan)

2.3 Pengembangan Kawasan Pesisir dan Pulau kecil di Indonesia ditinjau dari UU
No. 11/2020 (Tentang Cipta Kerja)
• Undang-Undang Cipta Kerja atau Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (disingkat UU Ciptaker atau UU CK) adalah undang-
undang di Indonesia yang telah disahkan pada tanggal 5 Oktober 2020 oleh DPR
RI dan diundangkan pada 2 November 2020 dengan tujuan untuk menciptakan
lapangan kerja dan meningkatkan investasi asing dan dalam negeri dengan mengurangi
persyaratan peraturan untuk izin usaha dan pembebasan tanah. Jika ditinjau dari segi
pengembangan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil undang-undang ini bertujuan
untuk memudahkan mayarakat kecil dalam melakukan usaha, termasuk di sektor
kelautan dan perikanan (nelayan dan masyarakat pesisir). Pengembangan Kawasan
Pesisir dan Pulau kecil di Indonesia ditinjau dari UU No. 11/2020 (Tentang Cipta
Kerja) :
• Ubahan UU No. 11/2020 Terhadap UU No. 27/2007 dan UU No. 1/2014
PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR DAN PULAU KECIL MENURUT ARAHAN UU TATA RUANG DAN
UU/PERATURAN TERKAIT | 6
1. Ubahan UU No. 11/2020 Terhadap UU No. 27/2007 dan UU No. 1/2014
2. RZ KSN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf diintegrasikan
ke dalam Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional.
3. RZ KSNT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf c diserasikan,
diselaraskan, dan diseimbangkan dengan rencana tata ruang, rencana zonasi
kawasan antarwilayah, dan rencana tata ruang laut.
4. Dalam hal RZWP-3-K sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sudah
ditetapkan, pengintegrasian dilakukan pada saat peninjauan kembali Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi.
5. Dalam hal RZ KSN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sudah ditetapkan,
pengintegrasian dilakukan pada saat peninjauan kembali Rencana Tata Ruang
Kawasan Strategis Nasional.

Gambar 5. Ubahan UU No. 11/2020 Terhadap UU No. 27/2007 dan UU No. 1/2014
Sumber: Website KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan)

PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR DAN PULAU KECIL MENURUT ARAHAN UU TATA RUANG DAN
UU/PERATURAN TERKAIT | 7
2.4 Tabel Jurnal
Ada beberapa jurnal yang terkait dengan Pengembangan Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Menurut Arahan Tata Ruang dan
Peraturan Terkait :
No. Penulis Judul Tujuan Metode Hasil
1 Coastal Resources center– Adapting to coastal Membantu penyusuan regulasi Dengan pendekatan • Berikan opsi adaptasi
University of Rhode climate change a yang memberikan urgensi Integrated Siklus praktis untuk merespons
island (cRc–URi) and guidebook for khusus untuk membangun kebijakan Coastal terhadap dampak
international Resources development planner
ketahanan terhadap dampak Management (ICM) variabilitas dan perubahan
group (iRg)
perubahan iklim merancang sering digunakan oleh iklim pada pantai
strategi adaptasi yang dapat praktisi pesisir dan
dicapai secara teknis, finansial, termasuk yang berikut:
dan politis. Sementara itu, langkah-langkah:
donatur juga harus bekerja untuk penilaian kerentanan
melindungi investasi mereka (Langkah 1),
dengan memasukkan analisis Perencanaan
variabilitas iklim dan perubahan dan pemilihan tindakan
ke dalam desain serta (Langkah2), Formal
pelaksanaan pembangunan di adopsi atau
wilayah pesisir pengarusutamaan aksi
adaptasi (Langkah3),
Implementasi

PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR DAN PULAU KECIL MENURUT ARAHAN UU TATA RUANG DAN UU/PERATURAN TERKAIT | 8
(Langkah 4), Evaluasi
2 Gonçalo Carneiro, Sara Rhode Island Ocean • Menumbuhkan ekosistem • Kajian Literatur • Menyederhanakan proses
Méndez Roldán, Special Area yang berfungsi dengan baik diidentifikasi oleh regulasi dan
yang secara ekologis Pakar Regional dan memfasilitasi investasi
Jennifer McCann Management Plan
sehat dan menguntungkan melalui online angin lepas pantai
secara ekonomi pencarian, ditinjau pembangunan,
• Mempromosikan SDA yang dengan tujuan utama menghasilkan
ada di wilayah tersebut menjawab pertanyaan pembangunan ladang
• Mendorong pembangunan FoM dalam analisis angin lepas pantai AS
ekonomi berbasis kelautan kerangka pertama di Zona Energi
yang mempertimbangkan • Wawancara Terbarukan di luar Block
aspirasi masyarakat lokal dan Informan Penting Island (wilayah luar
konsisten dengan dan Wawancara dilakukan sekitar selain wilayah
melengkapi pembangunan tatap muka (27 orang). penelitian)
ekonomi, sosial, dan Orang-orang yang • Menghasilkan dan
kebutuhan dan tujuan diwawancarai dipilih menyusun jumlah
lingkungan berdasarkan pengetahuan yang belum
• Membangun kerangka kerja keterlibatan dan pernah ada sebelumnya
untuk pengambilan keputusan pengetahuan mereka tentang ekosistem di area
yang terkoordinasi antara tentang Kelautan SAMP Laut, termasuk
lembaga manajemen negara RISAMP, Rencana penggunaan manusia
bagian dan federal Kelautan MA dan/atau • Pembatasan area
proses Perencanaan penggunaan terbatas
Wilayah Timur Laut wilayah laut dan pulau-
pulau kecil , untuk
melestarikan lingkungan
atau manusia tertentu

PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR DAN PULAU KECIL MENURUT ARAHAN UU TATA RUANG DAN UU/PERATURAN TERKAIT | 9
kegiatan, masing-masing
Kawasan Peruntukan
Pelestarian (ADP) dan
Kawasan Particular
Concern (APC), yang
telah ditetapkan
berdasarkan data yang
dikumpulkan
• Penciptaan 'modal
sosial', konstituen
individu dan organisasi
yang bergerak dalam
perlindungan dan
pemanfaatan
berkelanjutan laut lepas
pantai

3 Pascal Saffache and Integrated Coastal Untuk menghasilkan kebijakan • Melakukan • Prinsip ekonomi (terkait
Zone Management in terkait pesisir terpadu inventarisasi yang wilayah pesisir dan Pulau
Pierre Angelelli
small islands: A manajemen zona (ICZM) komprehensif kondisi Kecil) pertama: produksi
(September, 2010) pantai dan untuk
comparative outline of dan untuk melestarikan habitat didasarkan pada
mengukur fisiknya
some islands of the alami, untuk mengontrol
dinamika (erosi kombinasi faktor (tanah –
Lesser Antilles pencemaran dan degradasi garis dan/atau pengisian) atau, dengan perluasan,
pantai, untuk mengelola • Mengembangkan modal alam – tenaga kerja
metodologi dan modal teknis

PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR DAN PULAU KECIL MENURUT ARAHAN UU TATA RUANG DAN UU/PERATURAN TERKAIT | 10
dengan keberlanjutan kegiatan (dikembangkan • Antara penawaran dan
yang dilakukan di DAS, terutama di Anguilla, permintaan barang dan jasa
merehabilitasi daerah yang Antigua dan Barbuda, dapat diatur selain dari
Montserrat,Saint Kitts
rusak, akhirnya mengembangkan pasar, baik di dalam
dan Nevis dan St.
alat untuk merasionalisasi Lucia) dapat kerangka ekonomi
pengelolaan sumber daya beradaptasi ke pulau- terencana, maupun aspek
kelautan dan pulau-pulau kecil. pulau Karibia lainnya, kerangka prinsip
memungkinkan berkelanjutan
monitor evolusi garis
pantai berbasis
informasi spasial/GIS

4 Stephen Bass and Barry Small Island States Membangun Kerangka Kerja • Fokus pada faktor Penelitian ini akan berfungsi
Dalal-Clayton (London, And Sustainable untuk Pembangunan ekologi, ekonomi, dan sebagai sarana untuk
Development: Berkelanjutan", berkontribusi sosial yang menjadi ciri mengintegrasikan tujuan
Septmeber,1995)
Strategic Issues And pada "Ekonomi dan Ekologi: pulau kecil lingkungan dengan
Experience Perbatasan Baru dan menyatakan, dan pembangunan secara
Pembangunan Berkelanjutan kemudian keseluruhan cenderung
dalam lingkup Pesisir dan Pulau- mempertimbangkan terbatas pada beberapa proses
Pulau Kecil" peluang untuk, dan perencanaan. Beberapa
kesulitan dalam sumber daya memiliki telah
mengembangkan, dimasukkan ke dalam
NSDS, strategi. Latihan strategi
menggambarkan ini sangat linier - dijalankan
melalui beberapa sebagai proyek dengan a awal
contoh kasus strategi dan akhir, dan belum menjadi
pulau terbaru.

PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR DAN PULAU KECIL MENURUT ARAHAN UU TATA RUANG DAN UU/PERATURAN TERKAIT | 11
• Formulasi NEMS bagian rutin dari perencanaan
(National dan kegiatan pulau.
Environmental
Management
Strategies) bersifat
literatif proses
konsultatif publik
untuk mencapai
konsensus tentang
serangkaian program
dan strategi yang
disepakati yang akan
membutuhkan
keterlibatan penuh
masyarakat untuk
mengimplementasikan
dengan sukses
• Identifikasi Isu dan
Permasalahan
kemudian di analisis
• Perakitan Informasi
• Integrasi tujuan
• Perumusan kebijakan
anggaran dan
perencanaan tindakan
• Implementasi
• Monitoring dan
Evaluasi

PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR DAN PULAU KECIL MENURUT ARAHAN UU TATA RUANG DAN UU/PERATURAN TERKAIT | 12
5 Dietriech G. Bengen Policy Review: Memberikan tinjauan peluang • Melakukan • Rencana strategis wilayah
and Amiruddin Tahir, Opportunities for untuk mengarusutamakan Analisis SWOT pesisir dan kecil
Consultant Enhancing Coastal pertimbangan perubahan iklim • Melakukan • Rencana Zonasi
(Oktober,2013) Community Resilience ke dalam struktur tata kelola sosialisasi kepada • Rencana Pengelolaan
and Climate Change wilayah pesisir, undang-undang, • Rencana Aksi
masyarakat
Adaptation in kebijakan, rencana dan strategi peristiwa dan
Indonesia rehabilitasi
ekosistem pesisir
• Mengembangkan
struktur (dengan
potensi adaptasi
yang lebih tinggi)
Adaptasi strategi
seperti yang akan
disajikan dalam
pengembangan
kawasan pesisir
dan pulau kecil

PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR DAN PULAU KECIL MENURUT ARAHAN UU TATA RUANG DAN UU/PERATURAN TERKAIT | 13
III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam kasus pulau-pulau kecil ataupun wilayah pesisir i mana modal alam
sebenarnya memainkan peran yang sangat penting dalam perekonomian melalui
pendapatan pariwisata, penilaian ekonomi barang dan jasa “output” wilayah pesisir lebih
banyak dikembangkan. Dengan penilaian ekonomi dan disekonomi berdasarkan praktik
kemudian dapat menjadi lebih operasional, juga dalam manajemen itu sendiri seperti
dalam penilaian pemangku kepentingan kepentingan dan kebijakan prioritas kota dan
negara perencanaan. Jadi masalahnya kurang koordinasi kebijakan dan sarana, daripada
memiliki manusia dan materi yang memadai sumber daya untuk pelaksanaan kebijakan.
Kebijakan ICZM telah membuat ilusi selama beberapa tahun tetapi tidak dapat benar-
benar meningkatkan manajemen wilayah pesisir karena konteks politik, budaya, dan
sosial ekonomi tidak menawarkan kerangka yang menguntungkan. Terutama, tidak
adanya kebijakan proteksi berdasarkan valuasi ekonomi wilayah pesisir kesadaran akan
degradasi lingkungan pesisir dan laut. Untuk menegakkan lingkungan pesisir dan
mengelolanya, kita harus memberikannya nilai-nilai yang sejalan dengan ekonomi
dengan tetap menerapkan asas-asas pembangunan berkelanjutan.

3.2 Saran
1. Dengan pendekatan tidak langsung untuk menggantikan pasar sistem dan
harga, nilai positif (atau negatif) ekosistem dan jasanya yang diberikan kepada
individu dan masyarakat dapat diukur. Jadi penilaian ekonomi modal alam
dengan demikian dapat muncul– setidaknya (Pritchard et al., 2000) sebagai
alat untuk pengelolaan wilayah pesisir, khususnya dalam rangka
mengklasifikasikan opsi manajemen yang berbeda dengan mengobjektifikasi
biaya dan manfaat

2. Mengintegrasikan komponen setiap peruntukan zona pemerintah,


badan publik, wali amanat di bawah hukum Inggris Raya, serikat pekerja,
koperasi, asosiasi, atau korporasi atau organisasi di mana mengidentifikasidan
menengahi berbagai biaya selain dari pasar (Coase, 1937; Coase, 1960)

PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR DAN PULAU KECIL MENURUT ARAHAN UU TATA RUANG DAN
UU/PERATURAN TERKAIT | 14
Daftar Pustaka

Adapting To Coastal Climate Change A Guidebook For Development Planners


Adapting To Coastal Climate Change. 2009;(May).

No Title. Published Online 2019:1–38.

Chikmawati Nf. Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Di


Indonesia ( Dalam Perspektif Perlindungan Hukum Bagi Hak-Hak Ekonomi Masyarakat
Tradisional ). (27).

https://kkp.go.id/djprl/bpsplpadang/page/263-tata-ruang-laut

Integrated Coastal Zone Management In Small Islands : A Comparative Outline


Of Some Islands Of The Lesser Antilles * Gestão Integrada Da Zona Costeira Em
Pequenas Ilhas : Uma Abordagem Comparativa De Algumas Ilhas Das Pequenas
Antilhas. Published Online 2010.

Bass S, Dalal-Clayton B. Small Island States And Sustainable Development :


By. 1995;(8).

Study C, Report S. Rhode Island Ocean Special Area Management Plan.; 2017.

Agency Us, Development I, Government Us. Policy Review : Opportunities For


Enhancing Coastal Community Resilience And Climate Change Adaptation In
Indonesia Policy Review : Opportunities For Enhancing Coastal Community Resilience
And Climate Change Adaptation In Indonesia. 2012;(October).

Simpson Mc, Clarke Cslm, Clarke Jd, Clarke Aj. Coastal Setbacks In Latin
America And The Caribbean. 2012;(October).

PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR DAN PULAU KECIL MENURUT ARAHAN UU TATA RUANG DAN
UU/PERATURAN TERKAIT | 15

Anda mungkin juga menyukai