1
Dalam ketentuan Pasal 18 Ayat 1 UUD NRI 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia di bagi atas
daerah-daerah Provinsi dan daerah Provinsi Itu di bagi atas kabupaten dan kota yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintah daerah, yang di atur dengan Undang-Undang
pembangunan, sehingga momentum otonomi daerah dapat memberikan
kontribusi positif bagi percepatan pembangunan daerah.
Daerah Kabupaten/Kota harus dapat memanfaatkan potensi yang ada
di daerahnya untuk dapat bersaing secara sehat dalam memacu
pembangunan. Peluang ini terbuka karena daerah memiliki kewenangan
membuat kebijakan daerah untuk memberi pelayanan, peningkatan peran
peserta, Prakarsa dan pemberdayaan masyarakat. Karena itu, dalam Pasal
12 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
menyatakan urusan pemerintahan daerah terbagi atas kewenangan yang
terdiri dari urusan pemerintahan wajib dan urusan pemerintahan pilihan,
yaitu :
1) Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan
Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Ayat 2 meliputi :
a. Pendidikan
b. Kesehatan
c. Pekerjaan umum dan penataan ruang
d. Perumahan rakyat dan Kawasan permukiman
e. Ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan
masyarakat
f. Social
2) Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan
Pelayanan Dasar sebagai mana dimaksud dalam Pasal 11
Ayat 2 meliputi :
a. Tenaga kerja
b. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
c. Pangan
d. Pertanahan
e. Lingkungan hidup
f. Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
g. Pemberdayaan masyarakat dan desa
h. Pengendalian penduduk dan keluarga berencana
i. Perhubungan
j. Komunikasi dan informatika
k. Koperasi, usaha kecil dan menengah
l. Penanaman modal
m. Kepemudaan dan olah raga
n. Statistic
o. Persandian
p. Kebudayaan
q. Perpustakaan
r. Kearsipan
3) Urusan Pemerintahan Pilihan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11 Ayat 1 meliputi :
a. Kelautan dan perikanan
b. Pariwisata
c. Pertanian
d. Kehutanan
e. Energi dan sumber daya mineral
f. Perdagangan
g. Perindustrian
h. Transmigrasi
Selain hal tersebut, juga berkaitan dengan segala bentuk usaha yang
terselenggara dalam bentuk usaha-usaha yang berkembang dalam sebuah
masyarakat tersebut. Demikian halnya dengan pemerintahan Kota Palopo
berkewajiban untuk melindungi warganya agar dapat beraktivitas dengan
aman dan kehidupan warga yang tertib dan nyaman.
Karena latar belakang tersebut maka penulis merasa tertarik dan perlu
membahas permasalahan dengan mengambil judul sebagai berikut “
ANALISIS ATURAN PENGENDALIAN USAHA BURUNG WALET DI
KOTA PALOPO
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana aturan perizinan dalam pengendalian usaha
burung walet di Kota Palopo ?
2. Bagaimana dampak hukum usaha burung walet di Kota Palopo ?
C. Tipe Penelitian
Penelitian yuridis sosiologis, yaitu suatu penelitian yang dilakukan
terhadap keadaan nyata masyarakat atau lingkungan masyarakat
dengan maksud dan tujuan untuk menemukan fakta (fact-finding),
yang kemudian menuju pada identifikasi (problem-identifacition) dan
pada akhirnya menuju kepada penyelesaian masalah (problem-
solution).
D. Ancangan Hukum