Anda di halaman 1dari 28

LATAR BELAKANG

Untuk mengetahui bagaimanakah upaya-upaya pengembangan dan pengelolaan


lingkungan hidup yang telah di atur dalam undang-undang dan berdasarkan
hak dan kewajiban yang harus di laksanakan oleh masyarakat dan
pemerintah.Baik pemerintah pusat maupun daerah.

TUJUAN
a.Tujuan karya ilmiah ini untuk mengajak para pembaca untuk mau menjaga
lingkungan sekitarnya.
b.Mengajak pembaca untuk menjaga kelestarian hubungan manusia dengan
lingkungan hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya.
c.Mewujudkan manusia sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat
dipisahkan.
d.Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana dan diolah secara
optimal semata demi kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
e.Menghemat dan merawat kekayaan alam baik sumber daya alam, buatan dan
genetic demi generasi yang akan datang.

PEMBAHASAN

1. PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
PENGERTIAN
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan,
pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian
lingkungan hidup.
Lingkungan hidup sendiri memiliki arti kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan dan makhluk hidup, temasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain.

2. DASAR-DASAR DAN PRINSIPPENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Prinsip pengelolaan lingkungan hidup :
a.Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sehingga
dapat membangun manusia seutuhnya.
b.Mewujudkan manusia sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat
dipisahkan.
c.Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana dan diolah secara
optimal semata demi kesejahteraan masyarakat.
d.Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk generasi yang akan
datang.
Dasar-dasar pengelolaan lingkungan hidup :
Untuk memberikan dasar hukum yang kuat tentang usaha pemerintah dan
lembaga swadaya masyarakat dalam melaksanakan pelestarian alam maka di
buat peraturan perundang-undangan tentang lingkunngan.
1. UU RI No.5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam dan
ekosistemnya.
2. UU RI No.51 tahun 1993 tentang analisis mengenai dampak
lingkungan.Untuk memperkecil pencemaran, pada saat ini pemerintah menyusun
dokumen AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) bagi kegiatan yang
diduga menimbulkan pencemaran.AMDAL pada prinsipnya adalah cara
mengidentifikasi, memprediksi dan mengomunikasikan pengaruh dari kegiatan
manusia terutama pembangunan fisik lingkungan.
Dasar hukum pemberlakuan AMDAL yaitu PP No.22 tahun 1999 tentang AMDAL
yang berlaku efektif mulai tanggal 7 November 2000. Jenis-jenis kegiatan
yang harus dilengkapi dengan AMDAL di atur dalam keputusan menteri No.3
tahun 2000. Implikasi PP ini adalah diserahkannya sebagian besar
kewenangan penilaian AMDAL kepada daerah/Prov/Kab/Kota dan diwajibkan
keikutsertaan masyarakat di dalamnya.
Penyesuaian dokumen AMDAL sebagai berikut :
a.Memperkecil pengaruh negative
b.Memaksimalkan pengaruh positif kegiatan manusia bagi lingkungan
c.Mendeteksi secara dini terjadinya pencemaran

3. KEWENANGANPEMERINTAH PUSAT & PEMERINTAH DAERAHDALAM PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
Keikutsertaan pemerintah dalam kelestarian lingkungan hidup
Berdasarkan UU Pengelolaan Lingkungan Hidup Bab IV tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup Pasal 8 bahwa:
Pemerintah menguasai sumber daya alam dan dipergunakan sebesar-besarnya
bagi kemakmuran rakyat, beserta pengaturannya ada di tangan pemerintah
Untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud maka pemerintah mengatur
mengatur beberapa langkah diantaranya:
a. mengatur dan mengembangkan kebijakan dalam rangka pengelolaan
lingkungan hidup.
b. mengatur penyediaan, peruntukan, penggunaan, pengelolaan lingkungan
hidup dan pemanfaatan kembali sumber daya alam termasuk sumber daya alam
genetika
c.. mengatur system dan hubungan hukum antara perseorangan dan atau subyek
hukum lainnya. Serta perbuatan hukum terhadap sumber daya alam, sumber
daya buatan, sumber daya genetika.
d. mengendalikan kegiatan yang mempunyai dampak social.
e. mengembangkan pendanaan bagi upaya pelestarian lingkungan hidup sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selain itu wewenang Pemerintah juga diatur dalam undang-undang pasal 9
yang berisikan bahwa :
a.Pemerintah menetapkan kebijakan nasional tentang pengelolaan lingkungan
hidup dan penataan ruang dengan tetap memperhatikan nilai-nilai agama,
adat istiadat, dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.
b.Pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan secara terpadu oleh instansi
pemerintahan sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing,
masyarakat, serta pelaku pembangunan lain dengan memperhatikan keterpaduan
perencanaan dan pelaksanaan kebijaksanaan nasional pengelolaan lingkungan
hidup.
c.Pengelolaan lingkungan hidup wajib dilakukan secara terpadu dengan
penataan ruang, perlindungan sumber daya alam non hayati, perlindungan
sumber daya alam buatan, konservasi sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya, cagar budaya, keanekaragaman hayati dan perubahan iklim.
Di segi lain pemerintah juga memiliki beberapa kewajiban dalam rangka
pengelolaan lingkungan hidup peraturan ini dijelaskan dalam pasal 10,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan, meningkatkan kesadaran dan
tanggungjawab para pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
2. mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan, meningkatkan kesadaran akan hak
dan kewajiban masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.
3. mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kemitraan
antara masyarakat, dunia usaha dan pemerintah dalam upaya pengelolaan
lingkungan hidup.
4. mengembangkan dan menerapkan kebijakan nasional pengelolaan lingkungan
hidup yang mkenjamin terpeliharanya daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup.
5. memanfaatkan dan mengembangkan teknologi yang akrab lingkungan hidup.
6. menyelenggarakan penelitian dan pengembangan dalam bidang lingkungan
hidup.
7. menyediakan informasi lingkungan hidup dan menyebarluaskan kepada
masyarakat.
8. memberikan penghargaan kepada orang atau lembaga yang berjasa di bidang
lingkungan hidup.

Tidak hanya pemerintah pusat saja yang berhak untuk melaksanakan
pengelolaan lingkungan hidup akan tetapi pemerintah daerah juga memiliki
wewenang untuk mengolah sumber daya alam yang dimiliki oleh daerahnya
sendiri.
Berdasarkan pasal 12 di jelaskan bahwa :
1. untuk mewujudkan keselarasan dan keterpaduan pelaksanaan kebijakan
nasional tentang lingkungan hidup pemerintah melimpahkan wewenang tertentu
kepada perangkat di wilayah.
2. mengikut sertakan peran pemerintah daerah untuk membantu pemerintah
pusat dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup di daerah.
Berdasarkan pasal 13 dijelaskan pula bahwa :
1. dalam rangka pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup, pemerintah dapat
menyerahkan sebagian urusan kepada pemerintah daerah menjadi urusan rumah
tangga.
2. penyerahan urusan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di tetapkan dengan
peraturan pemerintah.
Wewenang pemerintah daerah sesuai dengan pasal 25 :
1. Gubernur/Kepala Daerah Tingkat 1 berwenang melakukan paksaan pemerintah
terhadap penanggungjawab dan atau kegiatan untuk mencegah dan mengakhiri
terjadinya pelanggaran serta menanggulangi akibat yang di timbulkan dari
suatu pelanggaran. Melakukan tindakan penanggulangan dan pemulihan.
2. Wewenang sebagai mana dimaksud dapat diserahkan pada
Bupati/Walikotamadya/Kepala Daerah Tingkat II dengan peraturan daerah
tingkat I.
3. Pihak 3 yang berkepentingan berhak mengajukan permohonan kepada pejabat
yang berwenang untuk melaksanakan paksaan pemerintah.
PERLINDUNGAN FLORA DAN FAUNA
Upaya perlindungan sumber daya alam tidak hanya mencakup beberapa obyek
saja melainkan di bidang yang luas termasuk perlindungan fauna.Flora dan
fauna merupakan sumber daya alam yang harus dilestarikan. Manusia juga
bergantung pada flora dan fauna.Untuk menjaga kelestariannya, pemerintah
membuat UU yang bertujuan untuk melindungi kepunahan dari tangan-tangan
manusia yang tidak bertanggungjawab dan berusaha meningkatkan jumlah
populasinya. Sehingga flora dan fauna tetap lestari.

4. KEWENANGANMASYARAKAT & SEKOLAHDALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Wewenang yang dimiliki masyarakat :
1.pentingnya partisipasi dari masyarakat dalam pengelolaan lingkungan
hidup
Dalam proses pengelolaan lingkungan hidup tentu sangat perlu adanya
keturut sertaan masyarakat dalam memanfaatkan lingkungan dengan sebaik
mungkin. Masyarakat merupakan peranan terpenting dalam hal ini. Karena
pengelolaan lingkungan hidup di peruntukkan bagi masyarakat agar tercapai
kesejahteraan dan keseimbangan dalam berinteraksi dengan alam. Akan tetapi
ada pula masyarakat yang belum mengetahui pentingan bersahabat dengan
alam.Banyak kita temui berbagai permasalah alam yang di timbulkan oleh
ulah manusia itu sendiri dan berakhir bencana yang mereka tuai sendiri.
Misalnya saja akibat polusi yang berasal dari kendaraan-kendaraan bermotor
ataupun asap pabrik yang pastinya dapat merusak lingkungan.
Polusi tidak hanya pada udara melainkan juga bisa terjadi pada air dan
tanah. Permasalahan mengenai polusi factor utama penyebabnya adalah
bermunculannya industi dan terus meningkatnya manusia dalam penggunaan
sumber daya alam.
Asap pabrik dapat mencemari lingkungan
Pada umumnya polusi yang disebabakan oleh pabrik adalah pada air, udara
dan tanah. Limbah yang mengotori lingkungan secara langsung adalah sisa
olahan pabrik yang di buang langsung melalui sungai atau langsung ke laut
tanpa melalui proses penyaringan terlebih dahulu. Sebagai akibatnya
ekosistem perairan pun rusak dan banyak yang merugikan masyarakat pada
akhirnya.Oleh karena hal di atas maka dapat disimpulkan bahwa manusia
memiliki peranan penting dalam pengelolaan lingkungan hidup. Masyarakat
berhak untuk membantu kinerja pemerintah dalam mewujudkan lingkungan yang
seimbang dan selaras. Masyarakat di harapkan mampu bekerja sama dengan
lingkungan untuk membentuk alam yang stabil. Mampu mengolah sumber daya
yang ada dengan sebaik mungkin dan tidak mencemari alam.
Wewenang sekolah dalam pengelolaan lingkungan hidup :Sekolah memiliki
beberapa fungsi dalam membentuk generasi yang sadar akan pentingnya
bersahabat dengan alam dan sekolah juga mempunyai wewenang dalam
pengelolaan lingkungan hidup. Di daerah Tulungagung telah terdapat
beberapa sekolah yang telah melakukan pengelolaan lingkungan hidup secara
optimal. Beberapa di antaranya SD kampungdalem 1, smkn 2 boyolangu dan
smpn 1 boyolangu. Di sekolah ini telah melekat gelar adiwiyata.
Beberapa kewenangan pengelolaan lingkungan hidup di lingkungan sekolah
diantaranya :
1. Menerapkan pendidikan lingkungan hidup
2. Mengajarkan pada siswa untuk lebih peduli pada lingkungan
3. Mengajari tentang cara pengelolaan lingkungan hidup secara teori dan
praktiknya.









4. MEKANISMEPENGELOLAAN LINGKKUNGAN HIDUPBERDASARKAN KEWAJIBAN & HAK
Mekanisme pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan kewajiban & hak :
1. mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan, meningkatkan kesadaran dan
tanggungjawab para pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan
hidup.2. mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan, meningkatkan kesadaran
akan hak dan kewajiban masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.3.
mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kemitraan antara
masyarakat, dunia usaha dan pemerintah dalam upaya pengelolaan lingkungan
hidup.4. mengembangkan dan menerapkan kebijakan nasional pengelolaan
lingkungan hidup yang mkenjamin terpeliharanya daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup.5. memanfaatkan dan mengembangkan teknologi yang
akrab lingkungan hidup.6. menyelenggarakan penelitian dan pengembangan
dalam bidang lingkungan hidup.7. menyediakan informasi lingkungan hidup
dan menyebarluaskan kepada masyarakat.8. memberikan penghargaan kepada
orang atau lembaga yang berjasa di bidang lingkungan hidup.9. masyarakat
berhak untuk mempunyai kesempatan seluas-luasnya untuk berperan dalam
pengelolaan lingkungan hidup.10. pengawasan akan peraturan-peraturan dan
kinerja pemerintah dapat dilakukan oleh masyarakat.11. berhak mendapatkan
pelayanan mengenai pengelolaan lingkungan dari pemerintah.
DAFTAR ISTILAH
1. Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya
sadar dan terencana,yang memadukan lingkungan hidup,termasuk sumber
daya,ke dalam proses pembangunan untuk menjamin Kemampuan,kesejahteran,dan
mutu hidup generasi masa kini dan genersasi masa depan.2. Ekosistem adalah
tatanan unsur lingkungan yang merupakan kesatuan utuh 3. menyeluruh dan
saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbang, stabilitas, dan
produtivitas, lingkungan hidup. 4. Pelestarian fugsi lingkungan hidup
adalah ragkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup.
5. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk
mendukung peri kehidupan manusia dan makhluk hidup lain.
6. Pelestarian daya dukung lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk
melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan/atau
dampak negative yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan, agar tetap mampu
mendukung peri kehidupan manusia dan makhluk hidup lain.
7. Daya tampung lingkungan hidup adalaah kemampuan lingkungan hidup untuk
menyerat zat,energi,dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukan ke
dalamnya. PENUTUP

KESIMPULAN
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan,
pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian
lingkungan hidup.Dasar dan prinsip pengelolaan lingkungan hidup adalah
untuk mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup
sehingga dapat membangun manusia seutuhnya dan mewujudkan manusia sebagai
bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan.Untuk memberikan
dasar hukum yang kuat tentang usaha pemerintah dan lembaga swadaya
masyarakat dalam melaksanakan pelestarian alam maka di buat peraturan
perundang-undangan tentang lingkunngan.
? UU RI No.5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam dan
ekosistemnya.? UU RI No.51 tahun 1993 tentang analisis mengenai dampak
lingkungan.
Untuk memperkecil pencemaran, pada saat ini pemerintah menyusun dokumen
AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) bagi kegiatan yang diduga
menimbulkan pencemaran.Pemerintah menguasai sumber daya alam dan
dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat, beserta
pengaturannya ada di tangan pemerintah Untuk melaksanakan ketentuan
sebagaimana dimaksud maka pemerintah mengatur mengatur beberapa langkah
diantaranya:1. mengatur dan mengembangkan kebijakan dalam rangka
pengelolaan lingkungan hidup.2. mengatur penyediaan, peruntukan,
penggunaan, pengelolaan lingkungan hidup dan pemanfaatan kembali sumber
daya alam termasuk sumber daya alam genetika
Wewenang pemerintah daerah sesuai dengan pasal 25 :
5. Gubernur/Kepala Daerah Tingkat 1 berwenang melakukan paksaan pemerintah
terhadap penanggungjawab dan atau kegiatan untuk mencegah dan mengakhiri
terjadinya pelanggaran serta menanggulangi akibat yang di timbulkan dari
suatu pelanggaran. Melakukan tindakan penanggulangan dan pemulihan.6.
Wewenang sebagai mana dimaksud dapat diserahkan pada
Bupati/Walikotamadya/Kepala Daerah Tingkat II dengan peraturan daerah
tingkat I.Dalam proses pengelolaan lingkungan hidup tentu sangat perlu
adanya keturut sertaan masyarakat dalam memanfaatkan lingkungan dengan
sebaik mungkin. Masyarakat merupakan peranan terpenting dalam hal ini.
Karena pengelolaan lingkungan hidup di peruntukkan bagi masyarakat agar
tercapai kesejahteraan dan keseimbangan dalam berinteraksi dengan alam.
Akan tetapi ada pula masyarakat yang belum mengetahui pentingan bersahabat
dengan alam.Banyak kita temui berbagai permasalah alam yang di timbulkan
oleh ulah manusia itu sendiri dan berakhir bencana yang mereka tuai
sendiri. Misalnya saja akibat polusi yang berasal dari kendaraan-kendaraan
bermotor ataupun asap pabrik yang pastinya dapat merusak
lingkungan.Masyarakat juga memiliki kewenangan dalam mengelola lingkungan
hidup. Beberapa kewenangan pengelolaan lingkungan hidup di lingkungan
sekolah diantaranya :1. Menerapkan pendidikan lingkungan hidup 2.
Mengajarkan pada siswa untuk lebih peduli pada lingkungan3. Mengajari
tentang cara pengelolaan lingkungan hidup secara teori dan
praktiknya.Beberapa kewenangan pengelolaan lingkungan hidup di lingkungan
sekolah diantaranya :1. Menerapkan pendidikan lingkungan hidup 2.
Mengajarkan pada siswa untuk lebih peduli pada lingkungan



Contoh 2
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perubahan lingkungan itu pada akhirnya dapat mempengaruhi kehidupan manusia.
Karena itu, untuk menghindari terjadinya dampak negatif tersebut perlu dilakukan pencegahan,
misalnya melakukan analisis terhadap lingkungan terlebih dahulu sebelum membangun suatu
proyek. Di dalam pembangunan, analisis tersebut dikenal dengan istilah analisis mengenai
dampak lingkungan yang disingkat AMDAL. AMDAL dilakukan sebelum proyek dikerjakan.
Perubahan lingkungan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Perubahan yang terjadi
pada lingkungan hidup manusia menyebabkan adanya gangguan terhadap keseimbangan karena
sebagian dari komponen lingkungan menjadi berkurang fungsinya. Perubahan lingkungan dapat
terjadi karena campur tangan manusia dan dapat pula karena faktor alami. Dampak dari
perubahannya belum tentu sama, namun akhirnya manusia juga yang mesti memikul serta
mengatasinya.

2. Rumusan Masalah
Banyaknya masalah dalam lingkungan hidup tidak membuat manusia sadar bahwa
mereka yang mengambil peran penting dalam perubahan lingkungan hidup ini. Maka dalam
tulisan ini kami merumuskan masalah yang akan dipaparkan:
Seperti apa perubahan lingkungan alami karena campur tangan manusia?
Seperti apa perubahan lingkungan alami karena faktor alam?

3. Tujuan
Untuk mengetahui perubahan lingkungan alam karena campur tangan manusia
Untuk mengetahui perubahan lingkungan alami kerena faktor alam
BAB II PEMBAHASAN
Perubahan lingkungan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Perubahan yang terjadi
pada lingkungan hidup manusia menyebabkan adanya gangguan terhadap keseimbangan karena
sebagian dari komponen lingkungan menjadi berkurang fungsinya. Perubahan lingkungan dapat
terjadi karena campur tangan manusia dan dapat pula karena faktor alami. Dampak dari
perubahannya belum tentu sama, namun akhirnya manusia juga yang mesti memikul serta
mengatasinya.
1. Perubahan Lingkungan karena Campur Tangan Manusia
Manusia sering mengubah lingkungan daan melakukan kegiatan yang dapat
mempengaruhi lingkungan. Seringkali kegiatan manusia yang bermaksud baik dan tidak
mengganggu lingkungan itu pada akhirnya dapat merusak lingkungan. Misalnya,
pembuatan bendungan Aswan di Mesir yang mengalirkan air Sungai Nil ke padang pasir
uantuk pertanian, berakibat menyebarkan wabah penyakit pada penduduk. Penyemprotan
dengan insektisida untuk meningkatkan produksi pertanian dapat mengakibatkan
pencemaran. Perubahan lingkungan itu pada akhirnya dapat mempengaruhi kehidupan
manusia. Karena itu, untuk menghindari terjadinya dampak negatif tersebut perlu dilakukan
pencegahan, misalnya melakukan analisis terhadap lingkungan terlebih dahulu sebelum
membangun suatu proyek. Di dalam pembangunan, analisis tersebut dikenal dengan istilah
analisis mengenai dampak lingkungan yang disingkat AMDAL. AMDAL dilakukan sebelum
proyek dikerjakan. Ketika lingkungan telah tercemar dan mengalami kerusakan, baru
disaradi akan pentingnya pelestarian lingkungan. Jika lingkungan menjadi rusak dan
tercemar, dampaknya memantul kembali ke manusia. Jika Bumi tercemar dan lingkungan
rusak, umat manusia tidak akan mampu menghindar dari dampak negatif ditimbulkannya.
Perubahan lingkungan karena campur tangan manusia contohnya penebangan
hutan, pembangunan pemukiman, dan penerapan intensifikasi pertanian. Penebangan
hutan yang liar mengurangi fungsi hutan sebagai penahan air. Akibatnya, daya dukung
hutan menjadi berkurang. Selain itu, penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadi banjir
dan erosi. Akibat lain adalah munculnya harimau, babi hutan, dan ular di tengah
pemukiman manusia karena semakin sempitnya habitat hewan-hewan
tersebut.Pembangungan pemukiman pada daerah-daerah yang subur merupakan salah
satu tuntutan kebutuhan akan pagan. Semakin padat populasi manusia, lahan yang semula
produktif menjadi tidak atau kurang produktif. Pembangunan jalan kampung dan desa
dengan cara betonisasi mengakibatkan air sulit meresap ke dalam tanah. Sebagai
akibatnya, bila hujan lebat memudahkan terjadinya banjir. Selain itu, tumbuhan di
sekitamya menjadi kekurangan air sehingga tumbuhan tidak efektif melakukan fotosintesis.
Akibat lebih lanjut, kita merasakan panas akibat tumbuhan tidak secara optimal
memanfaatkan CO2, peran tumbuhan sebagai produsen terhambat. Penerapan intensifikasi
pertanian dengan cara panca usaha tani, di satu sisi meningkatkan produksi, sedangkan di
sisi lain bersifat merugikan. Misalnya, penggunaan pupuk dan pestisida dapat
menyebabkan pencemaran. Contoh lain pemilihan bibit unggul sehingga dalam satu
kawasan lahan hanya ditanami satu macam tanaman, disebut pertanian tipe
monokultur, dapat mengurangi keanekaragaman sehingga keseimbangan ekosistem sulit
untuk diperoleh. Ekosistem dalam keadaan tidak stabil. Dampak yang lain akibat penerapan
tipe ini adalah terjadinya ledakan hama.
Penebangan Hutan
Salah satu sebab utama perusakan hutan adalah penebangan hutan. Banyak tipe
kayu yang digunakan untuk perabotan, lantai dan konstruksi diambil dari hutan. Walau
penebangan hutan dapat dilakukan dalam aturan tertentu yang mengurangi kerusakan
lingkungan, kebanyakan penebangan hutan di hutan hujan sangat rusak. Pohon- pohon
besar di tebang dan diseret sepanjang hutan, sementara jalan akses yang terbuka
membuat para petani miskin mengubah hutan menjadi lahan pertanian. Penelitian telah
menemukan bahwa jumlah spesies yang ditemukan di hutan hujan yang telah ditebang jauh
lebih rendah dibandingkan dengan jumlah yang ditemukan di hutan hujan utamayang
belum tersentuh. Banyak hewan hutan hujan yang tudak dapat bertahan hidup karena
berubahnya lingkungan sekitar. Penduduk lokal biasanya bergantung pada penebangan
hutan di hutan hujan untuk kayu bakar dan bahan bangunan. Pada masa lalu, praktek-
praktek semacam itu biasanya tidak terlalu merusak ekosistem. Bagaimanapun, saat ini
wilayah dengan populasi yang besar, curamnya peningkatan jumlah orang yang menebangi
phon di suatu hutan hujan bisa jadi sangat merusak.
Pembangunan Pemukiman
Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan
alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi dan
mencapai aspirasinyayang paling manusiawi. Perumahan adalah kelompok rumah yang
berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau hunian yang dilengkapi dengan
prasarana lingkungan yaitu kelengkapan dasar fisik lingkungan, misalnya penyediaan air
minum, pembuangan sampah, tersedianya listrik, telepon, jalan yang memungkinkan
lingkungan pemukiman berfungsi sebagaimana mestinya.
Analisis sistem menunjukan pembangunan perumahan berdampak terhadap
meningkatnya konversi lahan untuk perumahan, menurunnya kerapatan jumlah jenis flora
dan fauna, menurunnya produksi pertanian, menutunnya keanekaragaman hayati hutan,
menurunnya manfaat lingkungan berupa pemandangan alam dan kenyamanan lingkungan.
Jasa lingkungan yang berkurang menurunkan nilai manfaat pembangunan atau menaikan
nilai pengorbanan pembangunan bagi penduduk sehingga dana pembangunan bidang
pendidikan dan kesehatan yang diterima penduduk akan lebih rendah dibandingkan dana
bencana.
Penerapan Intensifikasi Pertanian
Intensifikasi pertanian adalah salah satu usaha untuk meningkatkan hasil pertanian
dengan cara mengoptimalkan lahan pertanian yang sudah ada. Intensifkasi memang
sangat dianjurkan untuk diterapkan agar produk atau hasil pertanian bisa lebih banyak
dengan kualitas lebih baik pula. Biasanya para petani melakukannya dengan cara panca
usaha tani, yaitu dengan pemilihan dan penggunaan bibit unggul, pengolahan lahan atau
tanah pertanian secara tepat, pengaturan irigasi atau saluran air, pemberian pupuk sesuai
dengan aturan, dan pemberantasan hama dengan baik.
Penerapan intensifikasi pertanian, selain telah memberikan banyak keberhasilan,
ternyata juga banyak memberikan dampak yang kurang menguntungkan terhadap
keseimbangan ekosistem.
Dampak pengolahan tanah
Seringkali para petan mengolah tanah dengan cara membajak sawah, sawah dialiri
sawah hingga tergenang dan terkadang kelebihan air dialirkan ke got dan akhitnya masuk
ke sungai. Jadi di sawah terjadi pencucian unsu harayang dibuang ke sungai sehingga
menyebabkan kesuburan tanah menjadi semakin berkurang.
Dampak pemupukan
Pemupukan dilakukan untuk memberikan zat makanan kepada tanaman agar
tanaman memberikan hasil yang cukup. Pemupukan dan pupuk buatan dapat
menyebabkan tanah menjadi masam.
Dampak pestisida
Dampak pengaturan irigasi
Dampak penggunaan bibit unggul
2. Perubahan Lingkungan karena Faktor Alam
Perubahan lingkungan secara alami disebabkan oleh bencana alam. Bencana alam seperti
kebakaran hutan di musim kemarau menyebabkan kerusakan dan matinya organisme di hutan
tersebut. Selain itu, terjadinya letusan gunung menjadikan kawasan di sekitarnya rusak.
Sehubungan dengan pemanfaatan sumber daya alam, agar lingkungan tetap lstari, harus
diperhatikan tatanan/ tatacara lingkungan itu sendiri. Dalam hal ini manusialah yang paling tepat
sebagai pengelolanya karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan organisme lain.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan,
pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup.
Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan
kerusakan dan pencemaran lingkungan. Melalui penerapan pengelolaan lingkungan hidup akan
terwujud kedinamisan dan harmonisasi antara manusia dengan lingkungannya. Untuk mencegah
dan menghindari tindakan manusia yang bersifat kontradiki dari hal- hal tersebut diatas.
Perubahan lingkungan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Perubahan yang terjadi
pada lingkungan hidup manusia menyebabkan adanya gangguan terhadap keseimbangan karena
sebagian dari kompoen lingkungan menjadi berkurang fungsinya. Salah satu perubahan alam
karena campur tangan manusia yaitu terjadinya perubahan iklim
Pengertian Perubahan Iklim
Seringkali orang salah menginterpretasikan perubahan iklim sama dengan pemanasan
global, padahal keduanya merupakan dua hal yang berbeda. Perubahan iklim merupakan
perubahan variabel iklim, khususnya suhu udara dan curah hujan yang terjadi secara berangsur-
angsur dalam jangka waktu yang panjang antara 50 sampai 100 tahun atau yang biasa disebut
dengan inter centenial (Anonim, 2004). Sedangkan pemanasan global merupakan peningkatan
temperatur rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Adapun dampak nyata dari pemanasan
global adalah terjadinya perubahan iklim yang ekstrim (Kartiwa, 2007).
Penyebab Terjadinya Perubahan Iklim
Faktor-faktor alam seperti fenomena bertambahnya aerosol akibat letusan gunung berapi,
siklon yang dapat terjadi didalam suatu tahun (inter annual), El-Nino dan La-Nina yang bisa
terjadi di dalam sepuluh tahun (inter decadal) tidak masuk dalam kriteria peruabahan iklim
global. Pada dasarnya perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia, khususnya yang
berkaitan dengan penggunaan bahan fosil dan alih guna lahan (Anonim, 2004). Aktivitas
manusia secara langsung maupun tidak langsung dapat menyebabkan perubahan serius pada
komposisi atmosfir secara global. Hal ini disebabkan karena beberapa aktivitas manusia dapat
menyebabkan meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca secara signifikan di atmosfer. Dengan
naiknya temperatur rata-rata bumi atau yang biasa disebut dengan pemanasan global dapat
menyebabkan perubahan variabel iklim suhu udara dan curah hujan. Adapun jenis-jenis gas yang
digolongkan sebagai gas rumah kaca adalah:
1. Karbondioksida (CO2)
CO2 merupakan gas rumah kaca utama, jumlahnya mencapai 80% dari keseluruhan gas
rumah kaca. Gas ini berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti minyak bumi, batu bara,
dan gas alam. Selain itu penebangan hutan juga turut andil dalam menyumbang gas CO2, karena
pada saat pohon ditebang, pohon yang berfungsi sebagai penyerap karbon akan melepaskan
CO2.
2. Metan (CH4)
Areal persawahan, pelapukan kayu, timbunan sampah proses industri, dan eksploitasi
bahan bakar banyak menyumbangkan jenis gas ini. Adapun sumber utama emisi metan adalah
persawahan. Lebih dari 90% metan yang terlepas dari areal persawahan ke atmosfer berasal dari
tanaman padi (Dyah, 2007).
3. Nitrous Oksida (N2O)
Gas rumah kaca yang satu ini berasal dari kegiatan pemupukan oleh para petani,
transportasi, dan proses industri.
4. Hidroflourkarbon (HFCs)
Jenis ini berasal dari sistem pendingin, foam, pelarut, dan pemadam kebakaran.
5. Perflourokarbon (PFCs)
PFCs berasal dari proses-proses industri
6. Sulfurheksa Flourida (SF6)
Seperti halnya dengan PFCs, SF6 juga dihasilkan dari proses industri.

Proses Terjadinya Perubahan Iklim
Pada prinsipnya proses terjadinya perubahan iklim diawali dengan masuknya radiasi
matahari yang kemudian terjebak di dalam atmosfir karena adanya gas rumah kaca (efek rumah
kaca). Gas rumah kaca tersebut akan meneruskan radiasi gelombang panjang yang bersifat panas,
sehingga suhu dipermukaan bumi akan naik dan menjadi semakin panas dimana laju peningkatan
panasnya berbanding lurus dengan laju perubahan konsentrasi gas rumah kaca. dengan laju
perubahan konsentrasi gas rumah kaca.

BAB III PENUTUP
Simpulan

Terjadinya kerusakan alam dengan campur tangan manusia, kerusakan yang ditimbulkan
oleh manusia akan berdampak buruk bagi manusia itu sendiri. Dengan penebangan hutan dapat
menyebabkan populasi hutan tidak nyaman, dengan pembangungan pemukiman pada daerah-
daerah yang subur merupakan salah satu tuntutan kebutuhan akan pagan dan penerapan
intensifikasi pertanian dengan cara panca usaha tani, di satu sisi meningkatkan produksi,
sedangkan di sisi lain bersifat merugikan.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan,
pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup.
Masuknya radiasi matahari yang kemudian terjebak di dalam atmosfir karena adanya gas rumah
kaca (efek rumah kaca). Gas rumah kaca tersebut akan meneruskan radiasi gelombang panjang
yang bersifat panas, sehingga suhu dipermukaan bumi akan naik dan menjadi semakin panas
dimana laju peningkatan panasnya.
Daftar Pustaka
Anonim. 2004. Perubahan iklim global. http://climatechange.menlh.go.id [6 Mei 2009]
Dyah, S. 2007. Konservasi air dalam menanggulangi kelangkaan air sebagai upaya adaptasi
perubahan iklim. http://www.lead.or.id [7 Mei 2009]
www.world.mongabay.com/indonesian/502.html
www.lppm.upi.edu/penelitian/index.php


contoh 3

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Memasuki era yang modern atau lebih dikenal dengan globalisasi, masalah demi masalah
muncul sebagai akibat yang ditimbulkan oleh era tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap
makhluk hidup utamanya manusia tidak dapat lepas dari dampak globalisasi tersebut, karena
makhluk hiduplah pelaku utama dari kegiatan tersebut. Oleh karena itu, setiap manusia harus
senantiasa waspada terhadap dampak yang mungkin ditimbulkan oleh kegiatan yang
dilakukannya terutama dalam melakukan hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan.
Aspek yang paling sensitif terhadap dampak era yang serba industri seperti sekarang ini
adalah lingkungan. Besar kecilnya kegiatan manusia pasti akan berdampak pada kualitas
lingkungan. Dengan demikian, manusia sebagai pelaku utama lingkungan harus senantiasa
mengendalikan dan menjaga lingkungan agar tidak mengalami kerusakan.
Di Indonesia, masalah lingkungan merupakan masalah yang cukup serius yang harus
segera diatasi. Lingkungan hidup Indonesia yang dulu dikenal sangat ramah dan hijau kini
seakan berubah menjadi ancaaman bagi masyarakatnya. Betapa tidak, tingkat kerusakan
lingkungan di indonesia sangat besar. Pencemaran lingkungan dan aktifitas penebangan hutan
secara illegal merupakan penyebab utamanya.
Banyaknya bencana yang sering terjadi di tanah air seperti banjir dan tanah longsor
merupakan bukti betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di era globalisasi.
Kesadaran untuk hidup lebih baik harus senantiasa dipegang oleh manusia khusunya yang
tinggal di kota-kota besar karena manusialah penyebab utama terjadinya bencana tersebut. Tanpa
manusia sadari, ketika membuang sampah di sembarang tempat, menebang pohon tanpa
perencanaan adalah suatu aktifitas yang membahayakan kehidupannya.
Tingkat eksploitasi dan konsumsi energi fosil yang terlalu berlebihan selama beberapa dekat ke
belakang serta pengrusakan hutan dan rendahnya usaha konservasi lahan menyebabkan
terjadinya berbagai masalah lingkungan yang parah di Indonesia. Masalah lingkungan yang
terjadi diantarannya global warming, polusi dan pencemaran lingkungan. Semua masalah itu
berujung pada terjadinya degradasi lingkungan yang mengancam aktifitas kehidupan manusia.
Lingkungan yang terdegradasi tidak mampu lagi menyokong aktifitas kehidupan manusia dengan
baik.
Oleh karena hal-hal tersebut, melalui makalah ini, saya akan mencoba menguraikan
kebijakan-kebijakan lingkungan di Indonesia dengan judul makalah Pengelolaan
LingkunganHidup. Dan berharap dengan hadirnya makalah ini dapat memberikan pengetahuan
tentang pentingnya lingkungan.

B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi masalah dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimanakah upaya pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia?
2. Bagaimanakah kebijakan-kebijakan lingkungan yang ada di Indonesia dalam kaitannya dengan
kegiatan pembangunan?
3. Bagaimanakah manfaat dari pengelolaan dan kebijakan lingkungan di Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui upaya pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia.
2. Untuk mengetahui kebijakan-kebijakan lingkungan yang ada di Indonesia dalam kaitannya
dengan kegiatan pembangunan.
3. Untuk mengetahui manfaat dari pengelolaan dan kebijakan lingkungan di Indonesia.


BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengelolaan Lingkungan Hidup
1. Pengertian
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi
lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan,
pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup.
Lingkungan hidup sendiri memiliki arti kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup, temasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

2. Dasar-dasar dan Prinsip Pengelolaan Lingkungan Hidup :
Prinsip pengelolaan lingkungan hidup :
a) Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sehingga dapat membangun
manusia seutuhnya.
b) Mewujudkan manusia sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan.
c) Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana dan diolah secara optimal semata
demi kesejahteraan masyarakat.
d) Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk generasi yang akan datang.
Dasar-dasar pengelolaan lingkungan hidup :
Untuk memberikan dasar hukum yang kuat tentang usaha pemerintah dan lembaga
swadaya masyarakat dalam melaksanakan pelestarian alam maka di buat peraturan perundang-
undangan tentang lingkungan.
a) UU RI No.5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya.
b) UU RI No.51 tahun 1993 tentang analisis mengenai dampak lingkungan.Untuk memperkecil
pencemaran, pada saat ini pemerintah menyusun dokumen AMDAL (Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan) bagi kegiatan yang diduga menimbulkan pencemaran. AMDAL pada
prinsipnya adalah cara mengidentifikasi, memprediksi dan mengomunikasikan pengaruh dari
kegiatan manusia terutama pembangunan fisik lingkungan. Dasar hukum pemberlakuan
AMDAL yaitu PP No.22 tahun 1999 tentang AMDAL yang berlaku efektif mulai tanggal 7
November 2000. Jenis-jenis kegiatan yang harus dilengkapi dengan AMDAL di atur dalam
keputusan menteri No.3 tahun 2000. Implikasi PP ini adalah diserahkannya sebagian besar
kewenangan penilaian AMDAL kepada daerah/Prov/Kab/Kota dan diwajibkan keikutsertaan
masyarakat di dalamnya. Penyesuaian dokumen AMDAL sebagai berikut :
Memperkecil pengaruh negative
Memaksimalkan pengaruh positif kegiatan manusia bagi lingkungan
Mendeteksi secara dini terjadinya pencemaran

3. Kewenangan Pemerintah Pusat & Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Lingkungan.
Keikutsertaan pemerintah dalam kelestarian lingkungan hidup. Berdasarkan UU
Pengelolaan Lingkungan Hidup tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 8 bahwa:
Pemerintah menguasai sumber daya alam dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran
rakyat, beserta pengaturannya ada di tangan pemerintah.
Untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud maka pemerintah mengatur
mengatur beberapa langkah diantaranya:
a) mengatur dan mengembangkan kebijakan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup.
b) mengatur penyediaan, peruntukan, penggunaan, pengelolaan lingkungan hidup dan pemanfaatan
kembali sumber daya alam termasuk sumber daya alam genetika
c) mengatur system dan hubungan hukum antara perseorangan dan atau subyek hukum lainnya.
Serta perbuatan hukum terhadap sumber daya alam, sumber daya buatan, sumber daya genetika.
d) mengendalikan kegiatan yang mempunyai dampak sosial.
e) mengembangkan pendanaan bagi upaya pelestarian lingkungan hidup sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Selain itu wewenang Pemerintah juga diatur dalam undang-undang pasal 9 yang berisikan
bahwa :
a) Pemerintah menetapkan kebijakan nasional tentang pengelolaan lingkungan hidup dan penataan
ruang dengan tetap memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat, dan nilai-nilai yang hidup
dalam masyarakat.
b) Pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan secara terpadu oleh instansi pemerintahan sesuai
dengan bidang tugas dan tanggung jawab masing-masing, masyarakat, serta pelaku
pembangunan lain dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan pelaksanaan
kebijaksanaan nasional pengelolaan lingkungan hidup.
c) Pengelolaan lingkungan hidup wajib dilakukan secara terpadu dengan penataan ruang,
perlindungan sumber daya alam non hayati, perlindungan sumber daya alam buatan, konservasi
sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, cagar budaya, keanekaragaman hayati dan
perubahan iklim.
Di segi lain pemerintah juga memiliki beberapa kewajiban dalam rangka pengelolaan
lingkungan hidup peraturan ini dijelaskan dalam pasal 10, diantaranya adalah sebagai berikut:
a) mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan, meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab
para pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
b) mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan, meningkatkan kesadaran akan hak dan
kewajiban masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.
c) mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kemitraan antara masyarakat,
dunia usaha dan pemerintah dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup.
d) mengembangkan dan menerapkan kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup yang
mkenjamin terpeliharanya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
e) memanfaatkan dan mengembangkan teknologi yang akrab lingkungan hidup.
f) menyelenggarakan penelitian dan pengembangan dalam bidang lingkungan hidup.
g) menyediakan informasi lingkungan hidup dan menyebarluaskan kepada masyarakat.
h) memberikan penghargaan kepada orang atau lembaga yang berjasa di bidang lingkungan hidup.
Tidak hanya pemerintah pusat saja yang berhak untuk melaksanakan pengelolaan
lingkungan hidup akan tetapi pemerintah daerah juga memiliki wewenang untuk mengolah
sumber daya alam yang dimiliki oleh daerahnya sendiri. Berdasarkan pasal 12 di jelaskan bahwa
:
a) untuk mewujudkan keselarasan dan keterpaduan pelaksanaan kebijakan nasional tentang
lingkungan hidup pemerintah melimpahkan wewenang tertentu kepada perangkat di wilayah.
b) mengikut sertakan peran pemerintah daerah untuk membantu pemerintah pusat dalam
pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup di daerah.
Berdasarkan pasal 13 dijelaskan pula bahwa :
a) dalam rangka pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup, pemerintah dapat menyerahkan
sebagian urusan kepada pemerintah daerah menjadi urusan rumah tangga.
b) penyerahan urusan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di tetapkan dengan peraturan pemerintah.
Wewenang pemerintah daerah sesuai dengan pasal 25 :
a) Gubernur/Kepala Daerah Tingkat 1 berwenang melakukan paksaan pemerintah terhadap
penanggung jawab dan atau kegiatan untuk mencegah dan mengakhiri terjadinya pelanggaran
serta menanggulangi akibat yang di timbulkan dari suatu pelanggaran. Melakukan tindakan
penanggulangan dan pemulihan.
b) Wewenang sebagai mana dimaksud dapat diserahkan pada Bupati/Walikotamadya/Kepala
Daerah Tingkat II dengan peraturan daerah tingkat I.
c) Pihak 3 yang berkepentingan berhak mengajukan permohonan kepada pejabat yang berwenang
untuk melaksanakan paksaan pemerintah.

4. Perlindungan Flora dan Fauna
Upaya perlindungan sumber daya alam tidak hanya mencakup beberapa obyek saja
melainkan di bidang yang luas termasuk perlindungan flora dan fauna. Flora dan fauna
merupakan sumber daya alam yang harus dilestarikan. Manusia juga bergantung pada flora dan
fauna. Untuk menjaga kelestariannya, pemerintah membuat UU yang bertujuan untuk
melindungi kepunahan dari tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab dan berusaha
meningkatkan jumlah populasinya. Sehingga flora dan fauna tetap lestari.

5. Kewenangan Masyarakat & Sekolah dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
1) Wewenang yang dimiliki masyarakat :
Pentingnya partisipasi dari masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup. Dalam proses
pengelolaan lingkungan hidup tentu sangat perlu adanya keturut sertaan masyarakat dalam
memanfaatkan lingkungan dengan sebaik mungkin. Masyarakat merupakan peranan terpenting
dalam hal ini. Karena pengelolaan lingkungan hidup di peruntukkan bagi masyarakat agar
tercapai kesejahteraan dan keseimbangan dalam berinteraksi dengan alam. Akan tetapi ada pula
masyarakat yang belum mengetahui pentingan bersahabat dengan alam. Banyak kita temui
berbagai permasalah alam yang di timbulkan oleh ulah manusia itu sendiri dan berakhir bencana
yang mereka tuai sendiri. Misalnya saja akibat polusi yang berasal dari kendaraan-kendaraan
bermotor ataupun asap pabrik yang pastinya dapat merusak lingkungan.
Polusi tidak hanya pada udara melainkan juga bisa terjadi pada air dan tanah. Permasalahan
mengenai polusi faktor utama penyebabnya adalah bermunculannya industri dan terus
meningkatnya manusia dalam penggunaan sumber daya alam.
Asap pabrik dapat mencemari lingkungan, pada umumnya polusi yang disebabakan oleh
pabrik adalah pada air, udara dan tanah. Limbah yang mengotori lingkungan secara langsung
adalah sisa olahan pabrik yang di buang langsung melalui sungai atau langsung ke laut tanpa
melalui proses penyaringan terlebih dahulu. Sebagai akibatnya ekosistem perairan pun rusak dan
banyak yang merugikan masyarakat pada akhirnya.Oleh karena hal di atas maka dapat
disimpulkan bahwa manusia memiliki peranan penting dalam pengelolaan lingkungan
hidup.Masyarakat berhak untuk membantu kinerja pemerintah dalam mewujudkan lingkungan
yang seimbang dan selaras. Masyarakat di harapkan mampu bekerja sama dengan lingkungan
untuk membentuk alam yang stabil. Mampu mengolah sumber daya yang ada dengan sebaik
mungkin dan tidak mencemari alam.
2) Wewenang sekolah dalam pengelolaan lingkungan hidup :
Sekolah memiliki beberapa fungsi dalam membentuk generasi yang sadar akan pentingnya
bersahabat dengan alam dan sekolah juga mempunyai wewenang dalam pengelolaan lingkungan
hidup. Di daerah Tulung agung telah terdapat beberapa sekolah yang telah melakukan
pengelolaan lingkungan hidup secara optimal. Beberapa di antaranya SDKampong Dalem
1, SMKN 2 Boyolangu dan SMPN 1 Boyolangu. Di sekolah ini telah melekat gelar
adiwiyata. Beberapa kewenangan pengelolaan lingkungan hidup di lingkungan sekolah
diantaranya :
a) Menerapkan pendidikan lingkungan hidup
b) Mengajarkan pada siswa untuk lebih peduli pada lingkungan
c) Mengajari tentang cara pengelolaan lingkungan hidup secara teori dan praktiknya.


6. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup di Indonesia
Pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia menjadi masalah serius yang harus segera
dilaksanakan mengingat besarnya tingkat kerusakan lingkungan yang telah terjadi. Upaya-upaya
tersebut berkaitan erat dengan kegiatan-kegiatan manusia yang selama ini dianggap dapat
mengancam kelestarian dan kestabilan lingkungan. Dengan dilakukannya upaya tersebut
diharapkan dapat mengurangi bahkan menghilangkan kerusakan lingkungan. Salah satu hal yang
harus menjadi perhatian adalah tingginya tingkat pencemaran lingkungan, seperti pencemaran
tanah yang diakibatkan oleh pembuangan sampah yang sembarangan.Pencemaran tersebut
mempunyai dampak yang sangat luas dan sangat merugikan manusia. Oleh karena itu, harus
diupayakan pengurangan pencemaran lingkungan bila perlu meniadakan sama sekali.
Untuk mengatasi tingkat kerusakan lingkungan berbagai upaya yang telah dilakukan guna
meminimalisir dampak kerusakan tersebut, antara lain:
1) Membuat AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
AMDAL (Analisi Mengenai Dampak Lingkungan) didefinisikan sebagai suatu hasil studi
mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup yang diperlukan
sebagai bahan pertimbangan pengambilan suatu keputusan.
Dengan adanya AMDAL dampak kegiatan yang dilakukan khususnya yang berkaitan
dengan lingkungan dapat diminimalkan, karena telah ada perencanaan yang matang sebelum
melakukan suatu kegiatan.
2) Melaksanakan Pembangunan Yang Berwawasan Lingkungan
Pembangunan yang berwawasan lingkungan merupakan upaya mengurangi kerusakan
lingkungan dengan melaksanakan pembangunan yang sesuai dengan pelestarian
lingkungan.Dengan diterapkanya AMDAL sebelum melaksanakan pembangunan berarti
pembangunan yang berwawasan lingkungan telah dilaksanakan.
3) Menerapkan Prinsip Pemeliharaan Daya Dukung Lingkungan Dalam Pengelolaan Sumber
Daya alam.
Adapun yang dimaksud prinsip pemeliharaan daya dukung lingkungan adalah:
a) Prinsip Mengurangi (Reduce) yaitu penghematan, pengendalian, efisiensi sumber daya alam
serta mencari sumber alternatif yang bersifat ramah lingkungan dan banyak tersedia di alam.
b) Prinsip Memakai Ulang (Reuse) yaitu hasil-hasil produksi primer sumber daya alam yang dapat
terpakai tetapi masih memiliki nilai guna untuk kebutuhan lainnya tanpa proses daur ulang.
c) Prinsip Daur Ulang (Recycle) yaitu pengolahan kembali bahan bekas dalam bentuk sampah
yang tidak mempunyai nilai ekonomi menjadi suatu barang yang berharga dan berguna bagi
kehidupan manusia.
Halhal yang berhubungan dengan pelestarian daya dukung lingkungan harus senantiasa
dilakukan, sehingga lingkungan juga dapat memberikan yang terbaik bagi makhluk yang hidup
di bumi ini.
4) Menerapkan Pengelolaan Limbah Secara Benar.
Pengelolaan limbah secara benar dimaksudkan agar limbah yang dihasilkan oleh suatu
kegiatan dapat dikelolah secara benar agar tidak menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan.
Dengan demikian, tingkat pencemaran dapat diminimalkan sehingga tidak merugikan mahkluk
hidup.
Masih banyak lagi upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam rangka
melestarikan dan menstabilkan kualitas lingkungan. Kesemua upaya tersebut secara umum
bertujuan agar kegiatan yang dilakukan manusia dapat dikuarangi bahkan ditiadakan dmapaknya
sehingga tidak membahayakan serta tidak merugikan manusia di bumi ini.

7. Tujuan dari pengelolaan lingkungan hidup yaitu:
a) Tercapainya keselarasan antara hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan
membangun manusia seutuhnya.
b) Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
c) Terwujudnya manusia Indonesia sebagai pembina lingkungan hidup.
d) Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan
mendatang.
e) Terlindunginya negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan
kerusakan dan pencemaran lingkungan.

8. Kebijakan-kebijakan Lingkungan yang ada di Indonesia dalam kaitannya dengan kegiatan
pembangunan.
Lingkungan hidup sebagaimana dinyatakan dalam undang-undang No. 4 tahun 1982
tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup diartikan sebagai kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makluk hidup termasuk didalamnya manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan dan kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup
lain.
Masalah lingkungan di Indonesia mendapat perhatian yang cukup dari
pemerintah.Kebijaksanaan lingkungan sangat erat sekali hubungannya dengan kegiatan
pembangunan.
Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah negara memberikan keyakinan bagi bangsa
indonesia bahwa kebahagiaan hidup akan tercapai apabila didasarkan atas keselarasan,
keserasian dan keseimbangan baik keseimbangan dalam hubungannya dengan tuhan,
hubungannya dengan sesama manusia maupun hubungannya dengan alam. Sedangkan UUD
1945 sebagai landasan konstitusional mewajibkan agar sumber daya alam dipergunakan sebesar-
besarnya untuk kemakmuran rakyat sebagaimana tertuang dalam pasal 33 UUD 1945 yakni bumi
dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Ada beberapa hal yang menjadi dasar dalam menentukan kebijakan lingkungan suatu
kebijakan yaitu:
a) Kebijakan lingkungan menjadi manajemen puncak suatu organisasi
b) Sesuai dengan sifat, skala, dan dampak lingkungan kegiatan produk atau jasa.
c) Komitemen terhadap peningkatan kualitas lingkungan secara berkelanjutan, pencegahan
pencemaran dan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan.
d) Memberikan kerangka kerja untuk membuat dan mengakaji tujuan dan sasaran lingkungan.
e) Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara dan dikomunikasikan kepada semua karyawan.
f) Tersedia kepada masyarakat.



BAB 3
PENUTUP


A. Kesimpulan
Terjadinya kerusakan alam dengan campur tangan manusia, kerusakan yang ditimbulkan
oleh manusia akan berdampak buruk bagi manusia itu sendiri. Dengan penebangan hutan dapat
menyebabkan populasi hutan tidak nyaman, dengan pembangungan pemukiman pada daerah-
daerah yang subur merupakan salah satu tuntutan kebutuhan akan pagan dan penerapan
intensifikasi pertanian dengan cara panca usaha tani, di satu sisi meningkatkan produksi,
sedangkan di sisi lain bersifat merugikan.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan,
pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup.
Masuknya radiasi matahari yang kemudian terjebak di dalam atmosfir karena adanya gas rumah
kaca (efek rumah kaca). Gas rumah kaca tersebut akan meneruskan radiasi gelombang panjang
yang bersifat panas, sehingga suhu dipermukaan bumi akan naik dan menjadi semakin panas
dimana laju peningkatan panasnya.


JAWABAN
1. Menteri Negara Lingkungan Hidup/PPLH/KLH

Keterpaduan pengelolaan Lingkungan Hidup secara sektoral dengan
kebijakan nasional dapat dipandang sebagai kebijakan horisontal, sedang
keterpaduan pengelolaan lingkungan hidup di daerah denagn kebijakan
nasional merupakan keterpaduan vertikal. Yang dalam hal ini merupakan
ciri utama dari pengelolaan lingkungan hidup.

Kementerian Negara Lingkungan Hidup menyelenggarakan beberapa
fungsi :

a. perumusan kebijakan nasional di bidang pengelolaan lingkungan hidup
dan pengendalian dampak lingkungan hidup.

b. Koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang pengelolaan lingkungan
hidup dan pengendalian dampak lingkungan

c. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawabnya

d. Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya

e. Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang
tugas dan fungsinya kepada Presiden.



2. Badan Pengawas Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL)

Pengendalian dampak lingkungan hidup sebagai alat pengawasan dilakukan
oleh suatu lembaga yang dibentuk khusus untuk itu oleh Pemerintah (pasal
22 UU No. 23 tahun 1997). BAPEDAL ini adalah lembaga pemerintah non
departemen yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Presiden. BAPEDAL mempunyai tugas pokok yaitu membantu
Presiden dalam mengendalikan dampak lingkungan hidup yang meliputi
pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan
hidup, serta pemulihan kualitas lingkungan, sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.



3. Bappeda dan Biro BKLH/LH

Bappeda ini dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden No. 15 Tahun 1974
yang kemudian ditinjau kembali dengan keputusan Presiden No. 27 Tahun
1980 tentang Pembentukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah pada
tanggal 29 Maret 1980. Kedudukan Bappeda ada dalam dua tingkat, yaitu :

Bappeda tingkat I yang berkedudukan di Provinsi Daerah tingkat I yang
bertanggung jawab kepada gubernur/Kepala Daerah Tingkat I dan bertugas
membantu kepala daerah tingkat I untuk menentukan kebijaksanaan di
bidang perencanaan pembangunan daerah tingkat I serta menilai atas
pelaksanaannya.
Bappeda tingkat II yang berkedudukan di Kabupaten/Kotamadya Daerah
Tingkat II yang bertanggung jawab kepada Bupati/Walikotamadya Kepala
daerah Tingkat II dan bertugas membantu kepala daerah tingkat II dalam
menentukan kebijaksanaan di bidang perencanaan pembangunan daerah
tingkat II serta menilai atas pelaksanaannya
Sedangkan Biro BKLH dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Dalam
Negeri No. 240 Tahun 1980 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat wilayah/Daerah Tingkat II dan Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Tingkat Daerah Tingkat I. Kemudian Biro BKLH diganti namanya
Biro Bina lingkungan Hidup (BLH) oleh SK Mendagri no. 1 Tahun 1992.
Adapun fungsi dari biro BLH adalah pertama, mempersiapkan bahan
pembinaan dan petunjuk teknis di bidang pelestarian dan pembinaan
lingkungan dan kedua, melakukan koordinasi serta menyiapkan bahan
pembinaan petunjuk teknis pembangunan berwawasan lingkungan



4. Pusat Studi Lingkungan

Pusat studi lingkungan ini merupakan penunjang dalam pengembangan di
bidang ilmu teknologi lingkungan hidup dan meningkatkan penyertaan
aktif masyarakat luas dalam pembinaan lingkungan hidup yang baik.
Dalam pelaksanaan studi lingkungan ini, Kementerian Negara lingkungan
hidup bekerja sama dengan para akademisi dari universitas/institut.



5. Lembaga Swadaya Masyarakat

Kerjasama juga dijalin juga dengan LSM-LSM yang peduli akan masalah
lingkungan dan tidak berafiliasi politik. Secara nasional, lembaga-lembaga
ini diwadahi dalam forum yang disebut WALHI (Wahana Lingkungan
Hidup Indonesia). WALHI adalah forum komunikasi lembaga-lembaga
swadaya masyarakat yang berminat dan bergerak di bidang lingkungan
hidup, tidak berafiliasi polotik dan tidak mencari keuntungan (nirlaba).

WALHI didirikan di Jakarta pada tanggal 15 Oktober 1980, sebagai salah
satu hasil keputusan pertemuan nasional pertama lembaga swadaya
masyarakat yang bergerak dilingkungan hidup, WALHI didirikan untuk
meningkatkan perann serta lembaga-lembaga masyarakat dalam usaha
pengembangan lingkungan hidup, serta menyalurkan aspirasi mereka
dalam lingkup nasional.

Lembaga swadaya masyarakat mencakup antara lain:

a) kelompok profesi, contoh himpunan ahli air, ahli biologi, arsitek, ahli
tanah, dan lain-lain

b) Kelompok hoby, contohnya himpunan pecinta alam, penjelajah gua,
penyelam laut, penyelamat burung, pecinta tanaman langka. Dsb

c) Kelompok minat, contoh pelindungan konsumen, pengembangan koprasi
atau usaha bersama, bantuan hukum dan serta kelompok pengembangan
swadaya masyarakat.

Pelayanan WALHI meliputi 4 bidang :

a. komunikasi dan informasi timbal balik diantara sesama lembaga
swadaya masyarakat, diantara lembaga swadaya masyarakat dengan
khalayak ramai,. Dan LSM dengan pemerintah.

b. Pendidikan dan latihan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna
LSM dalam kegiatan pengembangan lingkungan hidup.

c. Pengembangan program LSM yang dibarengi dengan penggalian
partisipasi pihak swasta, instansi pemerintah, serta anggota masyarakat
lainnya dalam usaha konservasi dan perbaiakan lingkungan hidup.

d. Penelitian atau pengamatan masalah lingkungan yang berguna untuk
menunjang kegiatan advokasi dari masalah yang bersangkutan.



Sebuah LSM yang bergerak di bidang hukum lingkungan adalah Yayasan
Lembaga Pengembangan Hukum Lingkungna Indonesia atau yang lebih
dikenal dengan Indonesian Center for Enviromental Law disingkat ICEL.
Yang berdiri sejak 19 Juli 19 Juli 1993.

ICEL memberikan bantuan hukum secara langsung maupun tidak langsung
dalam bentuk dukungan kepada kelompok masyarakat yang dirugikan dan
LSM yang melakukan advokasi lingkungan.

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup di Indonesia
Pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia menjadi masalah serius yang harus segera
dilaksanakan mengingat besarnya tingkat kerusakan lingkungan yang telah terjadi. Upaya-upaya
tersebut berkaitan erat dengan kegiatan-kegiatan manusia yang selama ini dianggap dapat
mengancam kelestarian dan kestabilan lingkungan. Dengan dilakukannya upaya tersebut
diharapkan dapat mengurangi bahkan menghilangkan kerusakan lingkungan. Salah satu hal yang
harus menjadi perhatian adalah tingginya tingkat pencemaran lingkungan, seperti pencemaran
tanah yang diakibatkan oleh pembuangan sampah yang sembarangan.Pencemaran tersebut
mempunyai dampak yang sangat luas dan sangat merugikan manusia. Oleh karena itu, harus
diupayakan pengurangan pencemaran lingkungan bila perlu meniadakan sama sekali.
Untuk mengatasi tingkat kerusakan lingkungan berbagai upaya yang telah dilakukan guna
meminimalisir dampak kerusakan tersebut, antara lain:
1) Membuat AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
AMDAL (Analisi Mengenai Dampak Lingkungan) didefinisikan sebagai suatu hasil studi
mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup yang diperlukan
sebagai bahan pertimbangan pengambilan suatu keputusan.
Dengan adanya AMDAL dampak kegiatan yang dilakukan khususnya yang berkaitan
dengan lingkungan dapat diminimalkan, karena telah ada perencanaan yang matang sebelum
melakukan suatu kegiatan.
2) Melaksanakan Pembangunan Yang Berwawasan Lingkungan
Pembangunan yang berwawasan lingkungan merupakan upaya mengurangi kerusakan
lingkungan dengan melaksanakan pembangunan yang sesuai dengan pelestarian
lingkungan.Dengan diterapkanya AMDAL sebelum melaksanakan pembangunan berarti
pembangunan yang berwawasan lingkungan telah dilaksanakan.
3) Menerapkan Prinsip Pemeliharaan Daya Dukung Lingkungan Dalam Pengelolaan Sumber
Daya alam.
Adapun yang dimaksud prinsip pemeliharaan daya dukung lingkungan adalah:
a) Prinsip Mengurangi (Reduce) yaitu penghematan, pengendalian, efisiensi sumber daya alam
serta mencari sumber alternatif yang bersifat ramah lingkungan dan banyak tersedia di alam.
b) Prinsip Memakai Ulang (Reuse) yaitu hasil-hasil produksi primer sumber daya alam yang dapat
terpakai tetapi masih memiliki nilai guna untuk kebutuhan lainnya tanpa proses daur ulang.
c) Prinsip Daur Ulang (Recycle) yaitu pengolahan kembali bahan bekas dalam bentuk sampah
yang tidak mempunyai nilai ekonomi menjadi suatu barang yang berharga dan berguna bagi
kehidupan manusia.
Halhal yang berhubungan dengan pelestarian daya dukung lingkungan harus senantiasa
dilakukan, sehingga lingkungan juga dapat memberikan yang terbaik bagi makhluk yang hidup
di bumi ini.
4) Menerapkan Pengelolaan Limbah Secara Benar.
Pengelolaan limbah secara benar dimaksudkan agar limbah yang dihasilkan oleh suatu
kegiatan dapat dikelolah secara benar agar tidak menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan.
Dengan demikian, tingkat pencemaran dapat diminimalkan sehingga tidak merugikan mahkluk
hidup.
Masih banyak lagi upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam rangka
melestarikan dan menstabilkan kualitas lingkungan. Kesemua upaya tersebut secara umum
bertujuan agar kegiatan yang dilakukan manusia dapat dikuarangi bahkan ditiadakan dmapaknya
sehingga tidak membahayakan serta tidak merugikan manusia di bumi ini.

Kebijakan-kebijakan Lingkungan yang ada di Indonesia dalam kaitannya dengan kegiatan
pembangunan.
Lingkungan hidup sebagaimana dinyatakan dalam undang-undang No. 4 tahun 1982
tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup diartikan sebagai kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makluk hidup termasuk didalamnya manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan dan kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup
lain.
Masalah lingkungan di Indonesia mendapat perhatian yang cukup dari
pemerintah.Kebijaksanaan lingkungan sangat erat sekali hubungannya dengan kegiatan
pembangunan.
Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah negara memberikan keyakinan bagi bangsa
indonesia bahwa kebahagiaan hidup akan tercapai apabila didasarkan atas keselarasan,
keserasian dan keseimbangan baik keseimbangan dalam hubungannya dengan tuhan,
hubungannya dengan sesama manusia maupun hubungannya dengan alam. Sedangkan UUD
1945 sebagai landasan konstitusional mewajibkan agar sumber daya alam dipergunakan sebesar-
besarnya untuk kemakmuran rakyat sebagaimana tertuang dalam pasal 33 UUD 1945 yakni bumi
dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Ada beberapa hal yang menjadi dasar dalam menentukan kebijakan lingkungan suatu
kebijakan yaitu:
a) Kebijakan lingkungan menjadi manajemen puncak suatu organisasi
b) Sesuai dengan sifat, skala, dan dampak lingkungan kegiatan produk atau jasa.
c) Komitemen terhadap peningkatan kualitas lingkungan secara berkelanjutan, pencegahan
pencemaran dan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan.
d) Memberikan kerangka kerja untuk membuat dan mengakaji tujuan dan sasaran lingkungan.
e) Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara dan dikomunikasikan kepada semua karyawan.
f) Tersedia kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai