Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KELOMPOK

DOSEN PEMBIMBING: Muslim, S.Ag, M.Hum

HAK DAN PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH:

ENDRIYANTO

ERFAN RHOMALIS

EDWAR

JURUSAN ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM

PEKANBARU 2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan Makalah
hokum lingkungan dengan dosen pembibmbing Muslim, S.Ag, M.Hum

            Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai perkembangan serta perbaikan di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.

            Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas
ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan.

                                                                                                Pekanbaru, 26 Otober 2015

                                                                                                                       Penulis


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketika manusia hidup pada jutaan tahun yang lalu, manusia masih bisa
menggantungkan pada alam, karena alam masih dalam kondisi yang baik dan belum
terkontaminasi oleh zat-zat yang membahayakan bagi kehidupan manusia. Pola kehidupan
manusia pada waktu itu masih sangat sederhana sehingga implikasi terhadap lingkunganpun
sangat kecil sekali, itupun masih bisa ditolelir oleh alam. Karena alam masih bisa mencerna
dan mengolah benda asing (pencemar) secara alamiah.

Pada awal abad 19, 20, 21 manusia berfikir bahwa mereka hidup pada dunia dan
zaman yang modern dan maju dalam teknologi dan segala bidang, yang akhirnya membuat
manusia bergantung pada teknologi. Manusia berfikir kemajuan teknologi adalah suatau
prestasi manusia dalam rangka menguasai dunia, namun manusia terlena dan terlupakan
dengan kehidupan yang akan datang, artinya kehidupan pada generasi pasca kehidupan
mereka.

Dalam perkembangan selanjutnya, terutama dalam abad ke-20, dalam waktu yang
relative singkat, keseimbangan antara kedua bentuk lingkungan hidup manusia, yaitu
lingkungan hidup yang alami (natural environment or the biosphere of his inheritance) dan
lingkungan hidup buatan (man-made environment or the technophere of his creation)
mengalami ganguan (out of balance), secara fundamental mengalami konflik (potentially in
deep conflict). Inilah yang dianggap sebagai awal krisis lingkungan, karena manusia sebagai
pelaku sekaligus menjadi korbanya.

tetapi dengan teknologi juga kondisi lingkungan menjadi tidak bisa dinikmati secara
alamiah karena sudah banyak mengandung Zat pencemar, seperti kendaraan yang kita
tumpangi mengeluarkan gas-gas yang mengganggu udara disekitar kita seperti CO2 (Carbon
dioksida), O2 (Carbon Monoksida) dan lain-lain dan kita bisa meningkatan produksi
pertanian dengan menggunakan pestisida, pupuk buatan yang secara langsung telah
merusak structural tanah dan lingkungan.
B. Rumusan permasalahan
1. Apa peran masyrakat dalam menciptakan lingkungan yang nyaman dan
bersih??
2. Apa langkah pemerintah untuk lingkungan yang sehat??
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hak Masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup

Sebelum kita membicarakan masalah hak masyarakat dalam upaya pengelolaan lingkungan
hidup kita akan bicarakan dahulu tantang tujuan/sasaran dari pengelolaan lingkungan hidup.
Dalam undang-undang Nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkukangan hidup
disbutkan beberapa sasaran dari pengelolaan lingkungan hidup yang antara lain :

1. Tercapainya keselarasan, keserasian dan keseimbangan antara manusia dan


lingkungan hidup.
2. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap
dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup.
3. Terjaminya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan.
4. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup
5. Terkendalinya pemamfaatan sumber daya secara bijaksana
6. Terlindunginya Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap dampak usaha
dan/atau kegiatan di luar wilayah Negara yang menyebabkan pencemaran dan /atau
perusakan lingkungan hidup.

Dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup tentunya tidak akan terlepas dari peran
masyarakat dimana setiap orang/masyarakat mempunyai hak yang sama atas kondisi
lingkungan hidup yang layak dan baik untuk tinggal dan berkembang biak. Jadi dalam hal ini
Negara harus meyediakan sarana lingkungan yang baik untuk seluruh masyarakat baik
masyarakat desa sampai masyarakat kota.

Seringkali mengenai perkembangan yang berkaitan dengan lingkungan hidup


masyarakat tertinggal mengenai informasi tersebut, padahal masyarakat juga berhak
menegetahui informasi apa saja tentang lingkungan hidup terutama disekitar masyarakat itu
tinggal. Pemerintah terkesan bertindak sendiri dalam mengatur tata ruang kota,
pembangunan tempat-tempat tertentu tanpa melibatkan masyarakat, padahal masyarakat
mempunyai hak atas semua itu. Dan masyarakat seringkali menjadi korban atas
kebijaksanaan yang tanpa ada unsur masyarakat.
Dan masyarakat juga berhak berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup yang
diatur dalam undang-undang yang berlaku.dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan
pengelolaan lingkungan, karena masyarakat adalah bagian dari lingkungan tersebut.

B. Kewajiban masyarakat dalam pengelolaan lingkungan

Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian, menjaga lingkungan dari


kerusakan yang sering kali disebabkan oleh manusia yang tidak bertanggung jawab yang
demi menguntungkan diri sendiri dan mengorbankan dan mengakibatkan penderitaan pada
umat manusia yang berkepanjangan, dengan ulah manusia yang menggunduli hutan
mengakibatkan persediaan air di alam menjadi terbatas dan setiap musim kemarau selalu
mengalami kekeringan, dan setiap musim hujan selalu kebanjiran. Dan dalam hal ini setiap
orang baik itu pejabat Negara, pengusaha dan masyarakat harus menjaga kelestarian
lingkungan demi masa depan.

Dalam peransertanya pengelolaan lingkungan setiap orang harus memberikan


informasi yang benar dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan tersebut.

C. Peran masyarakat

Setiap orang adalah bagian dari masyarakat dan masyarakat memiliki hak, kewajiban
dan peran yang sama dalam pengelolaan lingkungan, tanpa terkecuali masyarakat desa,
pelosok maupun kota, karena ruang lingkup lingkungan bukan hanya ditempat-tempat
tertentu saja namun seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keberadaan
masyarakat akan efektif sekali jika peranya dalam mengontrol pengelolaan lingkungan yang
ada.

Adapun implementasi dari peran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup


yang meliputi beberapa bentuk implementasinya :
1. Meningkatkan kemandiran, keberdayaan masyarakat dan kemitraan.

2. Menumbuhkembaangkan kemandirian dan kepeloporan masyarakat

3. Menumbuhkembangkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan


pengawasan sosial

4. Memberikan saran pendapat

5. Menyampaikan informasi dan/atau menyampaikan laporan.

D. Peran Pemerintah dalam Pengelolaan Lingkungan

Pemerintah sebagai lembaga tertinggi dalam suatu Negara berwenang untuk


mengatur ataupun mengendalikan apa saja yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan
hidup di Indonesia, dan dalam Undang-undang Dasar 1945 Amandemen I-IV dalam pasal 33
yang mengatur tentang sumber-sumber Negara yang menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh Negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Dan untuk
mengimplementasikan hal tersebut maka pemerintah melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. mengatur dan mengembangkan kebijaksanaan dalam rangka pengelolaan


lingkungan hidup
2. mengatur penyediaan, peruntukan, penggunaan, pengelolaan lingkungan hidup dan
pememfaatan kembali sumber daya alam, termasuk sumber genetika.
3. mengatur perbuatan hukum dan hubungan hukum antara orang lain dan/atau
subyek hukum lainya serta pembuatan hukum terhadap sumber daya alam dan
sumber daya buatan, termasuk sumber daya genetika
4. mengendalikan kegiatan yang mempunyai dampak sosial
5. mengembangkan pendanaan bagi upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku

Dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup secara nasional pemerintah


bahkan mempunyai kewajiban yang dituangkan dalam undang-undang nomor 23 tahun
1997 yang antara lain :

1. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran dan


tanggung jawab para pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup.

2. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran akan


hak dan tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup

3. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kemitraan antara


masyarakat, dunia usasha dan pemerintah dalam upaya pelestarian daya dukung
dan daya tampung lingkungan hidup

4. Mengembangkan dan menerapkan kebijaksanaan nasional pengelolaan lingkungan


hidup yang menjamin terpeliharanya daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup.

5. Mengembangkan dan menerapkan perangkat yang bersifat preemitif, preventif dan


proaktif dalam upaya pencegahan penurunan daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup

6. Memamfaatkan dan mengembangkan teknologi yang akrab lingkungan hidup

7. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan dibidang lingkungan hidup

8. Menyediakan informasi lingkungan hidup dan menyebarluaskan kepada masyarakat


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Kritik Dan Saran
DAFTAR PUSTAKA

Daud Silalahi, Hukum Lingkungan dalam sistem penegakan hukum lingkungan Indonesia, 2001.
Alumni, Bandung.

Abdurrahman, Pengantar Hukum Lingkungan Indonesia. 1990. Citra Aditya Bakti, Bandung.

Peraturan Per-UU-an Lingkungan Hidup. 2001. Harvarindo, Jakarta

Daud Silalahi dalam Hukum Lingkungan, dalam sistim penegakan hukum lingkungan Indonesia,
Alumni. 2001 hal : 10.

Otto sumarwoto, 1976 di kutip dari bukunya Daud Silalahi Dalam Hukum Lingkungan, dalam sistim
penegakan Hukum Lungkungan, Alumni, 2001 : hal :9.

Anda mungkin juga menyukai