Anda di halaman 1dari 6

d) PEMBAHASAN

2.1 Tugas dan wewenang pemerintah daerah dalam pelayanan terhadap masyarakat

Setiap pemerintah daerah mempunyai hak dan kewenangan dalam pelayanan terhadap keperluan
masyarakat di daerah masing-masing. Hal ini didasarkan pada ketentuan undang-undang yang
berlaku. Menurut asas otonomi dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, pemerintahan
daerah merupakan pengelolaan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).1 Dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia, tugas
pembantuan pemerintahan daerah dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi.

Urusan pemerintah daerah kabupaten/kota berkemampuan dalam meningkatkan kesejahteraan


masyarakat berdasarkan keadaaan di daerah yang bersangkutan, hal ini dijelaskan dalam
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 Pasal 14 ayat 2.2 Selanjutnya, pengaturan berbagai
urusan yang merupakan kewenangan pemerintah daerah kabupaten/kota dijabarkan dalam Pasal
14 ayat 1 sebagai berikut.3

1. Perencanaan dan pengendalian pembangunan


Perencanaan dan pengendalian merupakan dua fungsi manajemen yang saling mengisi.4
Penyusunan perancanaan ini bertujuan memakmurkan masyarakat terkait program
pembangunan. Perencanaan tersebut harus dilaksanakan semaksimal mungkin agar
masyarakat benar-benar mendapatkan pelayanan yang seharusnya didapatkan. Apabila
perencanaan ini terlaksana dengan baik maka akan mempermudah dalam pengendalian
segala sesuatu yang tidak sesuai dengan rencana yang ada sebelumnya.
2. Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang
Pemanfaatan ruang adalah suatu upaya untuk mewujudkan struktur dan pola ruang
berdasarkan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program juga
anggarannya.5
3. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
1
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
2
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 pasal 14 ayat 2
3
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 pasal 14 ayat 1
4
Farida Ulfa, Skripsi: “Peranan Anggaran Sebagai Salah Satu Alat Perencanaan Dan Pengendalian Pembangunan
Daerah” (Malang: UIN Malang, 2008), Hal.97.
5
Agus Sugiarto, “Implementasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang…” Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik,
Maret 2017, hal.41-60.
Penyelenggaraan ini merupakan suatu kegiatan dimana Satpol PP sebagai
penyelenggaranya yang kemungkinan pemerintah daerah dan masyarakat dapat
melaksanakan kegiatannya dalam keadaan yang tertib dan teratur.
4. Penyediaan sarana dan prasarana umum
Secara etimologi, terdapat perbedaan antara sarana dan prasarana dalam pengertiannya
namun memiliki keterkaitan sebagai alat penunjang untuk mewujudkan proses yang
dilaksanakan. Sarana merupakan sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Sedangkan prasarana merupakan penunjang terlaksananya suatu kegiatan.6
5. Penanganan bidang kesehatan
Masyarakat mendapatkan hak berupa pelayanan di bidang kesehatan, hal ini tercantum
dalam UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1). Penyedia fasilitas ini merupakan tanggung jawab
negara yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan walaupun
pada saat ini masih terjadi tarik ulur atau ketidakpastian pembagian urusan antara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Namun, pada akhirnya pelayanan di bidang
kesehatan saat ini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
Pelayanan di bidang kesehatan ini dikatakan berhasil dan berjalan maksimal apabila
terjadi peningkatan keunggulan dalam pelayanan kesehatan yang dapat dilihat dari dua
indeks, yaitu indeks pembangunan manusia dan pemenuhan millennium development
goals.
6. Penyelenggaraan pendidikan
Tanggung jawab terkait pendidikan merupakan urusan pemerintah yang sudah dibagi
antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Dalam hal ini, kewenangan di
pemerintah daerah akan di perluas dan kewenangan di pemerintah pusat akan berkurang.
Penyelenggaraan pendidikan termasuk dalam pelayanan dasar. Pemerintah
kabupaten/kota bertanggung jawab atas pendidikan anak usia dini dan juga pendidikan
dasar dan menengah pertama. Sedangkan pemerintah provinsi bertanggung jawab atas
pendidikan menengah atas.
7. Penanggulangan masalah sosial
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 dapat diketahui bahwa pemerintah
daerah bertanggung jawab atas penanggulangan masalah sosial.

6
ibid
8. Pelayanan bidang ketenagakerjaan
Pelayanan dalam bidang ketenagakerjaan ini dapat berupa perlindungan hukum, hak
dasar tenaga kerja perempuan serta program terkait pelatihan pemberdayaan tenaga
kerja.7
9. Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah
Sejak tahun 2008 berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM,
pemerintah tidak lagi hanya berperan dalam menjamin keamanan dan perdagangan yang
adil bagi usaha kecil, tetapi bertanggung jawab terhadap usaha super kecil, kecil dan
menengah di manapun. membentuk. PT, asosiasi, koperasi dan yayasan. Mengingat
adanya regulasi mengenai usaha mikro, kecil, dan menengah, pemerintah wajib
melaksanakan serangkaian program untuk memfasilitasi kegiatan usaha masyarakat.
Beberapa jenis fasilitas yang dapat diberikan pemerintah kepada badan usaha antara lain
keuangan, sarana dan prasarana, informasi usaha, perizinan usaha, dan promosi
perusahaan, promosi perdagangan dan dukungan kelembagaan.
10. Pengendalian lingkungan hidup
Besarnya tanggung jawab yang diemban instusi lingkungan hidup di daerah tergambar
dari beragamnya kewenangan dan tugas sebagaimana termaktub dalam undang-undang.
Sesuai dengan Pasal 63 ayat 3 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH). Selain menjalankan fungsi
dan kewenangan yang dilimpahkan tersebut di atas, lembaga lingkungan daerah harus
berdaya guna dan mampu bekerja secara efektif dan bereputasi baik di mata masyarakat.
Demikian pula dalam konteks pelatihan, staf lembaga lingkungan hidup harus memiliki
kompetensi sumber daya manusia yang berkualitas dan menunjukkan integritas yang
tinggi. Oleh karena itu, unsur tata pemerintahan yang baik seperti transparansi, partisipasi
dan akuntabilitas harus menjadi dasar pengembangan kelembagaan lingkungan daerah.
11. Pelayanan pertanahan
Dalam hukum pertanahan nasional diatur dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
secara implisit dinyatakan bahwa Administrasi Pertanahan adalah kewenangan
Pemerintah Pusat. Agensi ini bisa berwenang kepada pemerintah daerah dalam PP No. 38
Tahun 2007 diundangkan bahwa ada 9 kewenangan di bidang Pertanahan yang di
7
Andi Alti, Skripsi: “Tinjauan Yuridis Terhadap Kewenangan Pemerintah Daerah Dalam Pelayanan Bidang
Ketenagakerjaan” (Makassar: Universitas Hasanuddin, 2013)
serahkan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota yaitu pemberian izin lokasi,
penyelenggaraan pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan, penyelesaian
sengketa tanah garapan, penyelesaian masalah ganti kerugian dan santunan tanah untuk
pembangunan, penetapan subyek dan obyek retribusi tanah, serta ganti kerugian tanah
kelebihan maksimum dan tanah absentee, penetepan dan penyelesaian masalah tanah
ulayat, pemanfaatan dan penyelesaian masalah tanah kosong, pemberian izin membuka
tanah, perencanaan penggunaan tanah wilayah kabupaten/kota.
12. Pelayanan kependudukan dan catatan sipil
Berdasarkan Undang-undang No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
dijelaskan bahwa instansi pelaksana administrasi kependudukan untuk wilayah
kabupaten/kota adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Dalam melaksanakan
tugas administrasi kependudukan, maka kejadian penting seperti kelahiran, kematian,
lahir mati, perkawinan, perceraian, pengakuan anak, pengesahan anak dan lain-lain yang
wajib dicatat pada pencatatan sipil harus dilaksanakan dengan optimal dalam bentuk
pelayanan publik bagi masyarakat.
13. Pelayanan administrasi umum pemerintahan
Bagian Administrasi Pemerintahan Umum bertanggung jawab untuk melaksanakan
pengembangan program teknis dan pedoman untuk masalah pembangunan,
pemerintahan, kerjasama regional dan pertanahan.
14. Pelayanan administrasi penanaman modal
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah bahwa salah satu
urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan Dasar adalah urusan
penanaman modal, serta sesuai dengan ketentuan Pasal 6 Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 100 Tahun 2016 tentang Pedoman Nomenklatur Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi dan Kabupaten/Kota Pelayanan Terpadu Satu
Pintu. Bertugas membantu Bupati dalam menjalankan tugas pemerintahan daerah terkait
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, serta melaksanakan tugas
administratif dalam hal penerbitan izin.
15. Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya
Berdasarkan Undang-undang atau UU Nomor 23 Tahun 2014, urusan konkuren yang
diserahkan kepada daerah menjadi dasar bagi pelaksanaan otonomi daerah. Tugas penting
pemerintah yang terkait dengan pemberian layanan dasar adalah: pendidikan, kesehatan,
pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan permukiman,
ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat sosial.
16. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan
Urusan wajib lainnya yang telah termuat dalam Pasal 7 ayat (2) Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 yang menjadi kewenangan pemerintah daerah
yang wajib diselenggarkan.

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 14 ayat (1) dan (2).


Farida Ulfa, Skripsi: “Peranan Anggaran Sebagai Salah Satu Alat Perencanaan Dan
Pengendalian Pembangunan Daerah”. Malang: UIN Malang, 2008. Hal. 97.
Agus Sugiarto, “Implementasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang…” Jurnal Kebijakan
dan Manajemen Publik. Maret 2017. Hal. 41-60.
Andi Alti, Skripsi: “Tinjauan Yuridis Terhadap Kewenangan Pemerintah Daerah Dalam
Pelayanan Bidang Ketenagakerjaan”. Makassar: Universitas Hasanuddin. 2013.
https://media.neliti.com/media/publications/58062-ID-kewenangan-pemerintah-
kabupatenkota-dala.pdf
https://langitbabel.com/fasilitas-pemerintah-bagi-umkm-perkoperasian/?amp
https://ngawikab.go.id/sekretariat-daerah/bagian-administrasi-pemerintahan-umum/

Anda mungkin juga menyukai