Anda di halaman 1dari 14

Kerangka Acuan Kerja

Sistem Informasi
Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Sekadau

Tahun Anggaran 2013

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)


Kabupaten Sekadau
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................ 1

I. PENDAHULUAN............................................................................................................. 2

1.1. Latar Belakang......................................................................................................... 2

1.2. Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD)..............................5

1.3. Tujuan dan Sasaran Kegiatan..................................................................................6

1.4. Kedudukan Kerangka Acuan Kerja...........................................................................7

II. RUANG LINGKUP WILAYAH PEKERJAAN....................................................................8

2.1. Ruang Lingkup Pekerjaan........................................................................................8

2.2. Tahapan Pekerjaan..................................................................................................8

2.3. Pelaporan............................................................................................................... 11

III. PELAKSANAAN KEGIATAN DAN KEBUTUHAN PERSONIL....................................12

3.1. Pelaksanaan Kegiatan...........................................................................................12

3.2. Kebutuhan Personil................................................................................................12

1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.1.1. Keterbukaan Informasi Publik
Gerbong reformasi terus berjalan di negara kita, walau di rasa agak lamban namun
melaju secara pasti ke arah tujuan yang dicita-citakan pendiri bangsa ini, sebagaimana
pepatah lebih baik lambat daripada tidak sama sekali. Salah satu yang perlu
dibanggakan adalah diterbitkanya undang-undang yang mewajibkan penyelenggara
negara untuk lebih bersikap transparan kepada warganya, dimana telah diatur di
dalamnya hak rakyat untuk mengetahui dan memperoleh informasi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Dengan mengacu pada pasal 28F UUD 1945 yang menyebutkan bahwa setiap
orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan
pribadi dan lingkungan sosialnya. Termasuk hak untuk mencari, memperoleh memiliki
dan menyimpan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang ada. Dengan
dasar dan pertimbangan itu pemerintah menerbitkan Undang Undang Nomor 14 Tahun
2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik yang mengatur lebih dalam tentang
keterbukaan informasi dan transparansi penyelenggaraan negara sebagai salah satu
wujud dari kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis.
Undang-Undang No. 14 tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik adalah
salah satu produk hukum Indonesia yang dikeluarkan dalam tahun 2008 dan
diundangkan pada tanggal 30 April 2008 dan mulai berlaku dua tahun setelah
diundangkan. Undang-undang yang terdiri dari 64 pasal ini pada intinya memberikan
kewajiban kepada setiap Badan Publik untuk membuka akses bagi setiap pemohon
informasi publik untuk mendapatkan informasi publik, kecuali beberapa informasi tertentu.
Undang-Undang ini bertujuan untuk:
1) menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan
publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik,
serta alasan pengambilan suatu keputusan publik;
2) mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik;
3) meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan
pengelolaan Badan Publik yang baik;
4) mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif
dan efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan;
5) mengetahui alasan kebijakan publik yang memengaruhi hajat hidup orang
banyak;
6) mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa;
dan/atau
7) meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan Publik
untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas.

Kerangka Acuan Kerja


Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
13
Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2008 tentang Informasi Publik
mengamanahkan, keterbukaan informasi dari institusi pemerintah, baik struktural maupun
badan usaha kepada seluruh masyarakat Indonesia. Namun, pelaksanaan undang-
undang ini sampai saat ini masih belum dirasakan masyarakat secara luas.
Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi
dan lingkungan sosialnya serta merupakan bagian penting bagi ketahanan nasional.
Informasi publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim dan/atau
diterima oleh Badan Publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan
negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan Badan Publik lainnya sesuai
dengan undang-undang tentang Keterbukaan Informasi Publik serta informasi lain yang
berkaitan dengan kepentingan publik. Informasi publik wajib disediakan dan diumumkan
secara berkala, serta merta dan tersedia setiap saat mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan Badan Publik, kegiatan kinerja Badan Publik terkait, laporan keuangan dan lain
sebagainya.

1.1.2. Tentang Musrenbang, Forum SKPD dan RKPD


a. Musrenbang
Kata Musrenbang merupakan singkatan dari Musyawarah Perencanaan
Pembangunan. Musyawarah menggambarkan bagaimana masyarakat saling berdiskusi
memecahkan masalah yang ada di masyarakat. Musrenbang merupakan agenda tahunan
dimana masyarakat saling bertemu mendiskusikan masalah yang mereka hadapi dan
memutuskan prioritas pembangunan jangka pendek. Ketika prioritas telah tersusun,
kemudian diusulkan kepada pemerintah di level yang lebih tinggi, dan melalui badan
perencanaan (Bappeda) usulan masyarakat dikategorisasikan berdasar urusan dan alokasi
anggaran.
Proses penganggaran pertisipatif ini menyediakan ruang bagi masyarakat untuk
menyuarakan kebutuhan mereka pada pihak pemerintah. Proses Musrenbang juga terjadi di
level kecamatan dan kota, demikian pula di provinsi dan nasional. Musrenbang merupakan
pendekatan bottom-up dimana suara masyarakat bisa secarra aktif mempengaruhi rencana
anggaran daerah dan bagaimana proyek-proyek pembangunan diusulkaan dan disusun.
Masyarakat semakin memahami proses-proses yang terjadi di lembaga
pemerintahan desa, kecamatan, dan kabupaten serta meningkatkan rasa memiliki dari
keputusan yang diambil, sehingga kepercayaan kepada pemerintah di setiap tingkat akan
meningkat. Selain itu masyarakat akan semakin terampil berpolitik karena mereka akan
terbiasa bernegosiasi, berkompromi, dan menyepakati berbagai hal terkait kepentingan
publik. Partisipasi masyarakat dalam Musrenbang akan menjadikan prosesnya menjadi lebih

Kerangka Acuan Kerja


Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
13
transparan dan akuntabel, sehingga dapat meminimalisir peluang korupsi, kolusi dan
nepotisme.

b. Forum Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD)


Setelah selesai dilaksanakan Musrenbang tingkat kecamatan, langkah selanjutnya
adalah pelaksanaan Forum SKPD. Forum SKPD dan atau Forum Gabungan SKPD adalah
wadah bersama antar pelaku pembangunan untuk membahas prioritas progam dan kegiatan
pembangunan hasil murenbang kecamatan, dengan SKPD atau gabungan SKPD, serta
menyusun dan menyempurnakan Rencana Kerja (Renja) SKPD yang tata cara
penyelenggaraannya difasilitasi oleh SKPD terkait.
Dalam forum ini, dilakukan penyelarasan usulan antara hasil-hasil Musrenbang
Kecamatan dengan Draft Rencana Kerja SKPD, serta memberikan kesempatan kepada
kelompok sektoral untuk memberikan masukan dan usulan kegiatan yang dinilai mampu
mengatasi persoalan yang ada di sektor. Forum SKPD juga ditujukan sebagai arena untuk
melakukan sinergisitas antara usulan kegiatan yang bersifat spasial dan a-spasial.

c. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)


Rencana Kerja Pembangunan Daerah merupakan suatu dokumen perencanaan
pembangunan daerah yang diisyaratkan UU No.32/2004 tentang Pemerintah Daerah.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan
pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dalam tahapan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (RAPBD), yakni sebagai pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum
Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Dokumen ini
memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana
kerja, dan pendanaannya baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang
ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
Rancangan RKPD Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 144 ayat (2)
Permendagri nomor 54 tahun 2010. Pembahasan rancangan RKPD Kabupaten mencakup
hal-hal sebagai berikut:
1. Penyelarasan program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD
berdasarkan usulan program dan kegiaran hasil Musrenbang Kecamatan.
2. Penajaman indicator dan target kinerja program dan kegiatan sesuai dengan
tugas dan fungsi SKPD.

Kerangka Acuan Kerja


Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
13
3. Penyelarasan program dan kegiatan antar SKPD dalam rangka sinergi
pelaksanaan dan optimalisasi pencapaian sasaran sesuai dengan tugas dan
fungsi masing-masing SKPD.

RKPD memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, program prioritas


pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya serta prakiraan maju dengan
mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, baik yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun sumber-sumber lain yang
ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. RKPD selanjutnya menjadi pedoman
penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Anggaran Sementara (PPAS).

1.2. Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD)


Pembangunan Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah dilakukan atas
dasar kebutuhan akan transparansi sebagai bagian dari informasi keterbukaan publik dan
akuntabilitas perencanaan pembangunan mulai dari tingkat desa sampai tingkat Kabupaten.
Sistem ini dibangun untuk mengontrol sejauh mana usulan-usulan masyarakat dapat
diakomodir oleh Pemerintah Daerah. Sistem ini dikembangan untuk dapat diakses oleh
semua SKPD Kabupaten Sekadau, berkaitan dengan proses perencanaan pembangunan di
semua tingkat sistem pemerintahan.
SIPPD merupakan sistem informasi berbasis web yang dikembangkan untuk
memfasilitasi proses Musrenbang Kecamatan, Forum SKPD dan RKPD Sekadau. Dengan
difasiltiasinya Musrenbang tersebut, maka diharapkan proses akan berjalan lebih baik,
efektif dan efisien, bisa berjaan secara sinergis antara Kecamatan, SKPD dan Pemerintah
Daerah, serta bersifat transparan.
Pengguna SIPPD adakah Tim Penyusuan RKPD Kabupaten Sekadau dengan
koordinator Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sekadau.
Seluruh SKPD di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Sekadau, dan pihak lainnya yang
terlibat dalam proses Musrenbang.
Dalam SIPPD ini, dimungkinkan seluruh SKPD mengajukan usulan demi kemajuan
proses perencanaan pembangunan di Kabupaten Sekadau. Usulan tersebut disesuaikan
dengan masukan yang didapat dalam Musrenbang Kecamatan. Secara umum mekanisme
aplikasi sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Pihak terkait dalam Musrenbang Kecamatan, dapat melakukan updating data
terkait dengan hasil Musrenbang yang telah dilakukan di masing-masing
kecamatan.

Kerangka Acuan Kerja


Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
13
2. Masing-masing SKPD dapat melaksanakan updating data terkait Musrenbang
(sesuai bidang kerja masing-masing SKPD) dan Forum SKPD di Kabupaten
Sekadau.
3. SIPPD menggunakan model Time-Frame-Process, dimana proses Musrenbang
dari awal sampai akhir disajikan dalam bagai proses berdasarkan waktu.
Dengan model ini setiap pengguna sistem akan tahu posisinya dimana dan akan
mengerjakan apa. Dengan model ini pula, history data akan tetap terjaga dan
dari waktu ke waktu.
4. Materi SIPPD tidak hanya terbatas pada data tabel progam dan kegiatan, tetapi
juga mengandung data narasi maupun grafis. Dengan kelengkapan materi
tersebut, maka proses penyusunan dokumen perencanaan menjadi lebih mudah
karena ada arahan-arahan yang bersifat kebijakan.

Hasil akhir dari SIPPD ini adalah sebagai berikut:


1. Hasil Musrenbang Kecamatan
Hasil Musrenbang Kecamatan merupakan dokumen output dari data
Musrenbang Kecamatan yang sudah disubmit oleh masing-masing kecamatan
ke dalam SIPPD
2. Hasil Forum SKPD
Hasil Forum SKDP merupakan dokumen output dari data forum SKPD yang
sudah disubmit oleh masing-masing SKPD ke dalam SIPPD
3. RKPD Pemerintah Kabupaten Sekadau
RKPD kaitannya dengan program dan kegiatan yang terkait dengan dana APBD
Kabupaten, APBD Provinsi dan dana APBN

1.3. Tujuan dan Sasaran Kegiatan


Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya software Sistem
Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD) Kabupaten Sekadau (KKR) yang
dapat mempermudah aktivitas penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Kabupaten Sekadau sebagai dokumen perencanaan tahunan di lingkungan Pemerintahan
Kabupaten Sekadau.
Sasaran yang diharapkan tercapat dengan adanya software SIPPD-KKR ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengorganisir usulan-usulan masyarakat yang didapatkan dari hasil
Musrenbang Kecamatan, sehingga dapat tertata rapi dan terurut sesuai dengan
skala prioritas.

Kerangka Acuan Kerja


Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
13
2. Mengorganisir usulan kegiatan SKKPD pada tahun berjalan sesuai dengan Draft
SKPD pada masing-masing SKPD.
3. Adanya sinkronisasi usulan dan skala prioritas hasil Musrenbang Kecamatan
dengan rencana program kerja yang ada di SKPD pada tahun berjalan.
4. Mempercepat proses penyusunan RKPD Kabupaten Sekadau.
5. Sebagai alat control bagi stakeholders sejauh mana usulan mereka diakomodir
dengan prinsip bottom-up oleh Pemerintah Kabupaten Sekadau.

1.4. Kedudukan Kerangka Acuan Kerja


Pelaksanaan kegiatan Kajian Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
ini akan dilakukan dengan seleksi rekanan kerja pihak ketiga melalui mekanisme yang
mengacu kepada Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 20120 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah. Untuk itu, Kerangka Acuan Kerja (term of reference) ini
merupakan guidelines yang mengatur arah, isi/materi serta ketentuan-ketentuan lainya yang
wajib dipenuhi oleh pihak ketiga pemenang seleksi yang selanjutnya akan melaksanakan
pekerjaan ini. Kerangka Acuan Kerja ini juga perlu dipahami serta merupakan dokumen
yang tidak terpisahkan dari dokumen-dokumen lainnya yang relevan dengan kegiatan ini.

Kerangka Acuan Kerja


Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
13
II. RUANG LINGKUP WILAYAH PEKERJAAN
2.1. Ruang Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup pekerjaan ini mengacu kepada ketentuan-ketentuan teknis dalam
mendesain sebuah software yang mudah untuk diaplikasikan, menarik untuk dibaca,
komunikatif dalam penyampaian dan up to date dalam penyajian data. Secata umum lingkup
pekerjaan mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Perancangan struktur data profil perancangan tema, template software.
2. Software design meliputi desain grafis, HTML, CSS, JQuery, tipografi, layouting,
icon dan hal lain yang diperlukan dalam lingkup software desain.
3. Kompatibilitasi software pada berbagai operating system.
4. Software development meliputi penyusunan database dengan MySQL,
pembuatan user interface dan CMS.
5. Instalasi software pada web hosting dan pada website Bappeda Sekadau.

2.2. Tahapan Pekerjaan


Kegiatan pembuatan software Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
ini secara umum meliputi 8 tahapan kegiatan, yaitu:
1. Perencanaan Software (Planning)
2. Perancangan Software (Design)
3. Penyusunan code/scripit (Coding)
4. Pengujian Software (Testing)
5. Instalasi Software (Instalating)
6. Promosi Software (Promotion)
7. Pelatihan penggunaan Software (Training)
8. Pemeliharaan dan pengelolaan data (Maintaining)

2.2.1. Tahapan Perencanaan Software


Sebelum memulai kegiatan, konsultan yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan
ini harus menyiapkan personil-personil pelaksana kegiatan dengan kriteria sebagaimana
yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja ini, alat-alat yang diperlukan dalam pelaksanaan
kegiatan serta data penunjang untuk pembuatan software, yaitu:
a. Penentuan nama software, mencakup penentuan nama domain dan deskripsi
singkat software.
b. Penentuan tema software, mencakup karakteristik, bentuk desain, tata letak,
tipografi dan pewarnaan.
c. Pengumpulan data, mencakup profil, deskripsi kegiatan dalam bentuk berita dan
agenda serta gallery foto.
d. Pembuatan kerangkat software, mencakup manajemen isi, bagan alir software,
dan fungsi pencarian data.
e. Penyusunan jadwal pengerjaan software, mencakup barchart time schedule.

Kerangka Acuan Kerja


Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
13
2.2.2. Tahapan Perancangan Software
Pembuatan spesifikasi dan design software Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan
Daerah ini proses pembuatannya meliputi:
- Pembuatan Prototype spesifikasi dan design software,
- Review dari Bappeda Kabupaten Sekadau, dan
- Fixing spesifikasi dan Design software.
Konsep perancangan software secata detail meliputi item-item sebagai berikut:
a. Pembuatan Header
- Name (nama/judul software)
- Slogan/Motto software
- Logo dan Picture
b. Penyusunan Menu
- Menu Utama software
- Sub Menu software
- User Menu
c. Penyusunan Isi
- Penyusunan tata letak konten/isi software
d. Pembuatan Footer
- Copyright
- Publisher
e. Pembuatan Fitur
- Pencarian Data
- Daftar Berita dan Kolom Komentar Berita
- Buku Tamu
- Slide Halaman depan
- Daftar Link Situs lain
- Login Form
- Menu Download
- Sistem Pewaktuan (tanggal dan jam)
- Statistik Pengunjung
2.2.3. Tahapan Penyusunan Script
Tahapan penyusunan script (coding) secara rinci meliputi item-item pekerjaan
berikut:
a. Penyusunan Script HTML, meiputi pembuatan halaman dengan tampilan statis
dan sederhana dan penyusunan konten.
b. Penyusunan Script PHP, meliputi oembautan fitur/modul dinamis dan
mekanisme inout dan output.
c. Penyusunan Script CSS, meliputi penentuan layout, properti dan tipologi.
d. Penyusunan Script SQL, meliputi pembuatan sistem write, read dan record data.

2.2.4. Tahapan Pengujian Software


Tahapan pengujian software yang dilakukan, meliputi:
a. Pengujian secara offline, pengujian layout, tampilan, tautan dan semua fitur.
b. Pengujian secara online, pengujian pada browser, dan pengujian fungsi.

Kerangka Acuan Kerja


Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
13
2.2.5. Tahapan Instalasi Software
Pihak konsultan terpilih melakukan instalasi software pada web hosting dan website
Bappeda, agar bisa diakses oleh masing-masing user baik user di tingkat kecamatan
maupun setiap SKPD di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Sekadau.

2.2.6. Tahapan Promosi Software


Tahapan ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi keberadaan software pada
website Bappeda Kabupaten Sekadau yang telah dibangun. Promosi link software di
internet melalui pencarian yang mendukung Search Engine optimization (SEO)

2.2.7. Tahapan Pelatihan


Tahapan npelatihan dilakukan untuk semua user yang terlibat di dalam Sistem
Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah.

2.2.8. Pemeliharaan dan Pengelolaan Data


Pada tahap ini, menguji bagaimana software yang telah dibuat dapat bekerja
sebagaimana mestinya, update program, menyelesaikan bug yang tidak ditemukan pada
saat testing, serta pengembangan yang dapat dilakukan dengan program tersebut.
Selanjutnya dilakukan pemeliharaan data yang diperlukan untuk monitoring dan evaluasi
program dan kegiatan SKPD di lingkungan Pemerintah kabupaten Sekadau.

2.3. Pelaporan

Pihak ketiga (konsultan) yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan ini memiliki
kewajiban membuat dan menyerahkan laporan kepada pemberi pekerjaan, meliputi:
a. Laporan Pendahuluan
Konsultan yang ditunjuk harus menyampaikan Laporan Pendahuluan kepada
Pemberi Pekerjaan sebanyak 5 (lima) exemplar paling lampat 4 (empat) minggu
atau 1 (satu) bulan setelah penandatanganan kontrak dilakukan. Laporan
Pendahuluan yang disampaikan berisikan: Latar Belakang, Tujuan dan Lingkup
Pekerjaan; Gambaran Umum pekerjaan yang akan dilaksanakan; Rencana
kegiaran dan tahapan-tahapan lanjutan yang akan dilaksanakan.
b. Laporan Akhir
Laporan Akhir kegiatan ini berisikan gambaran pelaksanaan kegiatan yang telah
dilakukan, yang berisikan rncian tahapan pelaksanaan kegiatan mulai dari tahap
perencanaan hinggap tahap akhir kegiatan berikut hasl tampilan software yang

Kerangka Acuan Kerja


Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
13
telah dibuat. Finalisasi laporan juga didasarkan pada hasil masukan, saran, kritik
selama asistensi, diskusi dan seminar yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Dokumen laporan Akhir ini selambat-lambatnya harus diserahkan kepada
pemberi pekerjaan 4 (empat) bulan kalender setelah penandatanganan kontrak
dilakukan, sebanyak 10 (sepuluh) exemplar beserta CD yang berisikan softcopy
laporan dan software SIPPD sebanyak 10 (sepuluh) keeping.

Kerangka Acuan Kerja


Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
13
III. PELAKSANAAN KEGIATAN DAN KEBUTUHAN PERSONIL

Dalam pelaksanaan pembuatan software ini, pihak konsultan terpilih diharuskan membina
komunikasi yang intensif dan efektif dengan user, dalam hal ini pihak Litbang Bappeda
Kabupaten Sekadau, baik itu pada tahap requirement, design, maupun testing. Dengan
adanya komunikasi yang intensif dan efektif tersebut, maka dapat diketahui sampai
sebarapa jauh progress pembuatan software dan penggunaan software sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh user.

3.1. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan daerah ini dilaksanakan oleh


Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sekadau, bekerjasama
dengan pihak ketiga (konsultan) dengan nilai proyek Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta
rupiah).
Pengerjaan kegiatan Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah ini
direncanakan berlangsung selama 4 (empat) bulan sejak resmi dimulai.

3.2. Kebutuhan Personil

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, konsultan yang ditunjuk harus menyiapkan


perangkat baik kantor/administrasi, peralatan komputer dan tenaga ahli sesuai dengan
ketentuan persyaratan yang ditentukan, baik latar belakang pendidikan, jenjang pendidikan
dan pengalaman kerja tenaga kerja sebagaimana jabatan yang ditentukan agar kegiatan ini
dapat dilaksanakan dengan lancar sesuai dengan spesifikasi materi yang ditetapkan.
Tenaga ahli ini mutlak untuk dipenuhi sebagai persyaratan teknis untuk menunjang
hasil pekerjaan yang diinginkan oleh pemberi pekerjaan. Tenaga-tenaga ahli mapupun
pendukung yang perlu disiapkan oleh konsultan yang ditunjuk dalam pelaksanaan kegiatan
ini, sekurang-kurangnya adalah:

Kerangka Acuan Kerja


Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
13
Tabel Kebutuhan Personil Pelaksanaan Kegiatan

Pengalaman
No. Jabatan Keahlian Pendidikan Kuantitas
(minimal)
Tenaga Ahli
1 Team Leader Ahli Informatika/ S1 Teknik 1 org 6 tahun
Programmer/ Informatika

Programmer
Analyst
2 Engineer Progammer S1 Teknik 1 org 4 tahun
Analyst Analyst/ Informatika
Database Engineer
Tenaga Pendukung
3 Drafter Ilmu Komputer / S1 / D3 1 org 1 tahun
Sistem Informasi
4 Op. Komputer Komputer S1 / D3 1 org 2 tahun

Disetujui Oleh: Dibuat Oleh:


Pejabat Pembuat Komitmen Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

Mengetahui,
Kepala Bappeda
Kabupaten Sekadau

Kerangka Acuan Kerja


Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
13

Anda mungkin juga menyukai