Anda di halaman 1dari 56

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Daftar Isi BAB I . PENDAHULUAN a. Latar Belakang b. Landasan Hukum. c. Tujuan....... BAB II. PROFIL DESA a. Sejarah Desa Orobua.. b. Kondisi Umum Desa Orobua. 1. Keadaan Geografis dan Masyarakat. 2. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Orobua.. 3. Keadaan Demografis Desa Orobua. 4. Mata Pencaharian Masyarakat Orobua.. 5. Dinamika kehidupan sosial budaya dan Ekonomi c. S O T K Desa Orobua Struktur Organisasi Pemerintah Desa Desa Orobua Struktur Organisasi BPD Desa Orobua.. d. Masalah Mendasar... 1. Sarana dan Prasarana Jalan. 2. Saluran Pembuangan air ( Drainase ).. 3. Penerangan Listrik.. 4. Air Bersih. 5. Pertanian, Perkebunan dan Peternakan.. 6. Pemukiman da Perumahan Warga.. 7. Perekonomian Warga... 8. Kelembagaan Desa Orobua.. BAB III. PROSES PENYSUNAN RPJM-DESA. a. Musyawarah Dusun. b. Lokakarya Desa Orobua.. c. Musrenbangdes RPJM-Desa BAB IV. VISI, MISI PROGRAM DAN KEGIATAN a. V is I dan Misi. b. Program dan Kegiatan Indikatif. BAB V. P E N U T U P.. Lampiran Lampiran :.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Matrik Program dan Kegiatan.. Proses Penyusunan Program ( F1 s/d F6 ). Berita Acara Musyawarah ( Musdus, Lokdes, Musrenbangdes ).. Daftar Hadir Musyawarah ( Musdus, Lokdes, Musrenbang ).. Daftar Nama-Nama dan Kondisi Kelompok.. Peta Desa Foto Foto Kegiatan.

i ii 1 1 6 8 9 9 11 11 13 15 17 18 20 20 21 22 22 22 23 23 23 24 24 24 25 25 27 28 30 30 31 36 iii iv V Vi vii viii ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan paradigma pembangunan yang menganut perpaduan antara Bottom Up Planning dengan Top Down Planning, maka suatu perencanaan pembangunan akan tetap mengenai sasaran ,terlaksanan dengan baik, dan

termanfaatkan hasilnya apabila perencanaan tersebut benar-benar memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Untuk memungkinkan hal itu terjadi didesa maka perlu masyarakat Desa terlibat langsung dalam penyusunan rencana. Maka dengan demikian perencanaan pembangunan yang dilaksanakan secara partisipatif menjadi kebutuhan mendasar dalam rangka proses pembangunan berkelanjutan dimana hasil-hasil pembangunan itu sendiri ditujukan bagi kesejahteraan masyarakat. Hal ini sangat relevan karena sesungguhnya masyarakat merupakan komponen yang terkena dampak pembangunan. Oleh karena itu sudah selayaknya masyarakat dilibatkan secara partisipatif sejak dari tahap perencanaan pembangunan hingga tahap pelaksanaan, monitoring evaluasi, serta pemeliharaan. Perencanaan pembangunan secara partisipatif yang dilaksanakan oleh

masyarakat merupakan sebuah model perencanaan pembangunan pada tingkat komunitas, yakni masyarakat local tingkat Desa bahkan tingkat Dusun/ Basis yang mengikutsertakan segenap warga tanpa pengecualian dengan cara langsung, sistematis,musyawarah, Demokratis dan terbuka, mulai dari tahap pembentukan dan pembekalan Tim Pemetaan Potensi, Pemetaan masalah dan Potensi R-O-N / Resorcies ( Sumberdaya ), Organization ( Kelembagaan ) , Norm ( Norma/Nilai ) kemudian Musyawarah Dusun dalam rangka penkajian keadaan Dusun / Desa ( Masalah dan Potensi ) dan Pemilihan Tindakan ( Pengelompokan masalah, penentuan peringkat masalah, pengkajian tindakan pemecahan masalah,dan penentuan peringkat tindakan ) sampai kepada lokakarya dan musrenbang Desa.

Pada dasarnya Perencanaan partisipatif bertumpu ada penguatan partisipasi masyarakat pada tahap-tahap pembangunan dalam mekanisme tertentu yang disepakati bersama masyarakat. Mekanisme ini membuka ruang public seluas-luasnya bagi masyarakat untuk memberikan masukan-masukan yang berkaitan dengan kepentingan public agar dokumen perencanaan yang dimaksud menghasilkan program-program yang tepat sasaran dan lebih berhasil guna. Dengan demikian perencanaan partisipatif dalam rangka penyusunan renacan Pembangunan jangka menengah Desa ( RPJM-Desa ) merupakan sistim / cara / metode untuk meningkatkan kualitas partisipasi dan peran serta masyarakat, dari hanya selaku pembangunan menjadi subyek dan pengambil peran dalam proses pengambilan keputusan. Sedangkan sebagai sebuah mekanisme, tentunya bukanlah sesuatu yang baku akan tetapi tetap terbuka terhadap perbaikan dan

penyempurnaan dalam rangka mengakomodir kebutuhan kebutuhan pada skala local yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam jangka panjang diharapkan peran serta masyarakat sudah mengarah pada peran yang setara dengan stakeholders lainnya dalam proses pengambilan keputusan dan sharing Resiko. Pada tahap tersebut masyarakat tidak hanya sebagai pengusul program tetapi juga sebagai pihak yang bertanggungjawab memikul dampak pelaksanaan. Terkait dengan hal tersebut, maka menjadi penting untuk mengenal lebih jauh prinsip-prinsip, karakteristik, dan metode / langkah-langkah pelaksanaan perencanaan partisipatif. a. Prinsip-prinsip Perencanaan partisipatif. 1) Terbuka, artinya dapat menerima berbagai kemungkinan dan tidak membatasi bidang pembangunan yang direncanakan. 2) Selektif, artinta semua masalah terseleksi dengan baik untuk mencapai hasil optimal. Untuk menyeleksi masalah dalam perencanaan Partisipatif

menggunakan tiga alat kajian keadaan desa untuk menyeleksi masalah tersebut.Penggunaan ketiga alat kajian keadaan desa tersebut dianggap telah memadai untuk mencakup berbagai permasalahan yang ada. 3) Kecermatannya memadai, artinya data yang diperoleh cukup obyektif, teliti, dapat dipercaya, dan menampung aspirasi masyarakat.

4) Proses berulang, artinya pengkajian terhadap suatu masalah/hal dilakukan secara berulang sehingga mendapatkan hasil yang terbaik. 5) Penggalian informasi, artinya dalam menemukan masalah dilakukan penggalian informasi melalui alat kajian keadaan desa dengan sumber informasi utama dari peserta musyawarah perencanaan. 6) Triangulasi, yaitu selalu memeriksa dan memeriksa ulang informasi yang dihasilkan/diperoleh. b. Langkah-langkah Perencanaan Partisipatif. Perencanaan pembangunan didesa dengan metode perencanaan partisipatif dilakukan melalui beberapa kegiatan yang saling berkaitan dan saling

melengkapi.langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut : 1) Pengkajian Keadaan Dusun/Desa. Langkah pertama ini bertujuan untuk mengetahui keadaan Desa secara menyeluruh dalam bentuk masalah-masalah yang dihadapi/dirasakan masyarakat dan potensi ( Sumberdaya) yang tersedia untuk mengatasi setiap masalah tersebut. Langkah pertama ini terdiri dari tiga kegiatan untuk mengumpulkan informasi/data melalui penggunaan alat kajian berikut. a) Sketsa Dusun / Desa Untuk menggali masalah-masalah yang berhubungan dengan keadaan sumberdaya pembangunan dan pottensi yang tersedia untuk mengatasi masalah. b) Kalender musim Untuk menggali masalah-masalah yang berhubungan dengan masa-masa kritis yang bersifat musiman ( Berulang) dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan potensi yang tersedia untuk mengatasi masalah. c) Bagan Kelembagaan

Untuk menggali masalah-masalah yang berhubungan dengan peranan ( Manfaat ) lembaga-lembaga di Desa bagi masyarakat dan potensi yang tersedia untuk mengatasi masalah.

2). Pemilihan Tindakan Langkah ini terdiri atas beberapa kegiatan yaitu : a) Pengelompokan masalah b) Penentuan peringkat masalah c) Pengkajian tindakan pemecahan masalah d) Penentuan peringkat tindakan. 3). Penyusunan Rencana Penyusunan rencana pembangunan adalah muara terakhir dari keseluruhan proses perencanaan partisipatif yang merinci lebih lanjut tindakan. Untuk lebih jelasnya langkah-langkah /Alur kegiatan tergambar dalam bagan sebagai berikut :

B. Landasan Hukum a. Secara Umum 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 tahun 2006, tentang pedoman pembentukan dan Mekanisme penyusunan Peraturan Desa. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 tahun 2007, tentang pedoman penataan lembaga kemasyarakatan. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 7 tahun 2007, tentang kader pemberdayaan masyarakat. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 12 tahun 2007, tentang pedoman penyusunan dan pendayagunaan data profil Desa / Kelurahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 tahun 2007, tentang Perencanaan pembangunan Desa Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 tahun 2007, tentang pendataan Program pembangunan Desa / Kelurahan. Peraturan Daerah Kabupaten Mamasa Nomor 15 tahun 2007, tentang Pedoman pembentukan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa. Peraturan daerah Kabupaten Mamasa Nomor 2 tahun 2008, tentang Alokasi Dana Desa Kabupaten Mamasa. Peraturan Daerah kabupaten Mamasa Nomor 3 tahun 2008, tentang Pedoman pelaksanaanMusyawarah Perencanaan Pembangunan ( Musrenbang ) Desa/Kelurahan Kabupaten Mamasa. Peraturan Daerah kabupaten Mamasa Nomor 4 tahun 2008, tentang Keuangan Desa Kabupaten Mamasa. Peraturan Daerah Kabupaten Mamasa Nomor 7 tahun 2008, tentang Pedoman Organisasi dan tata kerja Pemerintahan Desa Kabupaten Mamasa.

2. 3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Peraturan Daerah Kabupaten Mamasa Nomor 8 tahun 2008, tentang Kerjasama Desa

b. Secara Khusus 1. Peraturan Pemerintah Pembangunan Desa. Pasal 63 : Ayat 1 : Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Desa disusun perencanaan pembangunan Desa sebagai satu kesatuan dalam system perencanaan Pembangunan daerah kabupaten / Kota. Ayat 2 : Perencanaan pembangunan sebagaimana dimaksud ayat (1) disusun secara partisipatif oleh pemerintah Desa sesuai dengan kewenangannya. Pasal 64 : Ayat 1 : Perencanaan pembangunan Desa sebagaimana dimaksud pasal 63 ayat (2) disusun secara berjangka meliputi : a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disebut RPJMD untuk jangka waktu lima tahun. b. Rencana Kerja Pembangunan Desa selanjutnya disebut RKP Desa merupakan penjabaran dari RPJMD untuk jangka waktu 1 ( Satu ) Tahun. Ayat 2 : RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a ditetapkan dengan Peraturan Desa dan RKP Desa ditetapkan dalam Peraturan Kepala Desa. Nomor 72 Tahun 2005 tentang Perencanaan

C. T u j u a n Pada dasarnya Perencanaan partisipatif dalam rangka penyusunan RPJM-Desa bertujuan sebagai berikut : 1. Tujuan Perencanaan Partisipatif a. Menyusun rencana pembangunan Desa yang lebih bermutu sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan Keadaan setempat. b. Agar masyarakat merasa memiliki program/Kegiatan Pembangunan di Desanya sehingga lebih bersungguh-sungguh dan bertanggungjawab dalam melaksanakan pembangunan serta pemeliharaan / pengembangan hasil-hasil pembangunan Desanya. c. Menumbuhkan dan mendorong peran serta masyarakat dalam pengelolaan pembangunan yang telah disepakati bersama. 2. Maksud dan Tujuan Penyusunan RPJM-Desa Maksud penyusunan RPJM-Desa adalah sebagai berikut : a) Desa memiliki rencana induk pembangunan yang berkesinambungan dalam jangka waktu 5 tahun. b) RPJM-Desa merupakan masukan bagi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kecamatan ( RPJMK ) dan lebih lanjut lagi bagi RPJMD Kabupaten / kota. c) Mengarahkan dan memudahkan desa dalam penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Desa ( RKP-Desa ). Tujuan Penyusunan RPJM-Desa adalah sebagai berikut : a) Adanya Dokumen tertulis rencana pembangunan di desa. b) Menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan secara bertahap.

c) Pemanfaatan sumberdaya pembangunan sesuai potensi dan kemampuan masyarakat.

BAB II PROFIL DESA a. Sejarah Desa Sebelum terbentuk menjadi sebuah Desa, Orobua berdiri menjadi sebuah Distrik sebuah model pemerintahan pada masa Belanda, dimana Distrik Orobua ini membawahi beberapa daerah yang sekarang menjadi 10 Desa di Kecamatan sesena Padang. Distrik tersebut dipimpin oleh seorang Kepala Distrik, kemudian setelah dalam perkembangannya Orobua mengalami perubahan dari Distrik menjadi Parengnge yang dipimpin oleh seorang Parengnge bernama Lemba langi kemudian setelah itu dilanjutkan oleh Matasak sampai seterusnya. Kemudian diperkirakan pada tahun 1969 Orobua kemudian berdiri menjadi sebuah Desa Bernama Desa Orobua yang masuk dalam wilayah Kecamatan Mamasa Kabupaten Polewali mamasa dengan Kepala Desa pertama adalah Buntu Pasau, setelah itu dilanjutkan oleh B.Bongga, setelah B.Bongga menyelesaikan masa jabatannya pada waktu itu kemudian dilanjutkan oleh Benyamin.S sebagai Kepala Desa terpilih. Pada tahun 1990 dilakukan pemilihan Kepala Desa maka terpilihllah L.Minanga dan pada masa pemerintahan L.Minanga dilakasanakan Pemekaran Desa yaitu Desa Paladan yang kemudian desa tersebut dipimpin oleh D.Bulo. Pada waktu itu Desa Orobua memiliki 4 Dusun yakni Dusun : Orobua, Waikata, Pongka, dan Tandiallo. Setelah L.Minganga menyelesaikan masa baktinya selama 3 periode kemudian dilanjutkan oleh Sadrap Paminangan kemudian Bongga sampai sekarang. Sebelumnya Desa Orobua masuk dalam wilayah kecamatan mamasa, namun pada

waktu terjadi pemekaran Kecamatan dalam rangka Pembentukan Kabupaten Mamasa, maka Orobua dan beberapa Desa lainnya mendirikan sebuah kecamatan yang bernama kecamatan Sesena padang yang beribukota di desa Orobua. Kemudian tidak lama setelah itu dilakukan lagi pemekaran kecamatan maka berdirilah kecamatan Tawalian sebagai pemekaran dari Kecamatan Sesena Padang yang berbatasan langsung dengan Kota mamasa. NO
1

TAHUN
2

KEJADIAN BAIK
3

KAJADIAN BURUK
4

1960

1969

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1969 1976 1984 1990 1991 1992 1993 2000 2005 2006 2008 2009 2010

Pembetukan Distrik Orobua dipimpin oleh Kepala Distrik, Parenge Pembentukan Desa Orobua yang membawahi Malangkena Padang, Paladan, Satanetean, Orobua selatan, Orobua Timur, Lisuan ada, Malimbong, Marampan Orobua Pemilihan Kepala Desa Orobua terpilihlah Buntu Pasau dan menjabat selama 1 periode Pemilihan Kepala Desa terpilih B.Bongga selama 1 periode Pemilihan Kepala Desa Orobua terpilihlah Benyamin.S Pemilihan Kepala Desa Orobua terpilihlah L.Minanga Pembenahan jalanan ke kampungkampung di Desa Orobua Pembangunan Kantor Desa Orobua Pengerasan jalan poros Mamasa ke Orobua Pemilihan Kepala Desa dan terpilih Sadrap Paminangan Pembentukan Kecamatan Sesena Padang ( Mekar dari Kec.Mamasa ) Pemilihan Kepala Desa Orobua terpilih Bongga Pembangunan Pasar Desa Pembangunan Jembatan Gantung Menjadi Desa sasaran bangun

Banyak terjadi banjir menyebabkan tanah longsor

Sering terjadi wabah penyakit seperti Diare,Tipes Sering terjadi gagal panen Banyak anak yang putus sekolah Banyak terjadi banjir menyebabkan tanah longsor Banyak ternak babi yang terserang penyakit Masih kurang Guru dan Tenaga Pengajar -

Mandar

B, Kondisi umum Desa 1. Keadaan Geografis dan Masyarakat Desa Orobua Kecamatan Sesena Padang Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat terletak kurang lebih 1 km arah Selatan dari kecamatan Sesena Padang. Sementara kecamatan Sesena Padang terletak sebelah selatan kurang lebih 7 km dari kota Mamasa sebagai ibukota kabupaten Mamasa. Jarak tempuh dari kota mamasa ke sesena Padang kurang lebih 30 menit melalui kendaraan darat (roda dua). Dari kota mamasa jika naik motor jalurnya bisa langsung ke sesena Padang, Itu berarti bahwa dari kota mamasa ke sesena padang dapat dijangkau tanpa harus transit dibeberapa tempat. Biaya transfort dari mamasa ke Orobua berkisar Rp. 5.000,Desa Orobua Kecamatan Sesena Padang Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat terletak kurang lebih 1 km arah Selatan dari kecamatan Tawalian. Waktu tempuh dari kota mamasa ke Desa Orobua kurang lebih setengah jam jika menggunakan kendaraan roda dua ( motor ) dan sekitar 90 menit jika menggunakan kendaraan roda empat. Meskipun jarak antara Kota mamasa dengan Desa Orobua hanya sekitar 7 km, tetapi karena jalanan masuk ke Desa Orobua tergolong rusak dan berliku-liku maka jarak tempuhnya agak lambat baik menggunakan roda dua maupun roda empat sehingga harus berhati-hati sebab jalanan agak licin dan berjurang samping kiri dan kanan disamping penuh dengan batuan-batuan kecil yang sewaktu-waktu dapat menjatuhkan. Sedangkan dari kota provinsi Sulawesi Barat ( Mamuju ) jaraknya kurang lebih 295 km dengan waktu tempuh sekitar 8 jam. Meskipun kendaraan roda dua agak lancar ke Desa Orobua, tetapi itu hanya beroperasi mulai pagi sampai sore sekitar jam 18.00 wita, sebab setelah jam 18.00 wita sudah jarang lagi kendaraan yang bisa ditemukan. Untuk itu jika mau berkunjung ke Desa Orobua dengan menggunakan jasa tukang ojek maka harus diperkirakan agar jangan melewati jam 18.00 wita, Secara administratif Desa Orobua merupakan salah satu dari sepuluh desa yang ada di Kecamatan sesena Padang dan desa tersebut masuk dalam kategori Ibukota Kecamatan Sesena Padang karena

kantor camat berada di wilayah Desa orobua. Desa ini terbagi dalam Lima dusun yakni : 1. Lelok (ibukota Desa), 2. Lengkong, 3. Belakodo, 4. Orobua, dan Desa Orobua di sebelah utara berbatasan dengan Desa Tawalian dan Tawalian Timur Kecamatan Tawalian, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Orobua Selatan, sebelah barat berbatasan dengan Desa Paladan, sedangkan sebelah timur berbatasan dengan Desa Lisuan Ada dan Orobua Timur.
Tabel 1 : Nama-Nama Desa diKec.Sesena Padang dan jarak tempuhnya dari Desa orobua :

5. Dusun Lombok

No

Nama Desa

Jarak tempuh dari Desa orobua ( Km ) 17 20 4 5 2 3 5 5 5

Luas Wilayah ( Km2) 18.30 21.90 11.33 17.09 15.16 15.54 14.94 13.30 10.70

Ketinggian dari Permukaan laut 1.200 1.200 1.200 1.200 1.120 1.120 1.125 1.200 1.120

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Rantepuang Malangkena Padang Paladan Satanetean Orobua Selatan Orobua Timur Lisuan Ada Malimbong Marampan Orobua

Adapun luas Wialayah Desa Orobua menurut data dari BPS 2009 sekitar 14.44 Km, sama dengan 9,45% dari luas wilayah Kecamatan sesena Padang ( 152,70 Km2 dan 0,48% dari luas wilayah Kabupaten Mamasa.
Tabel 2. Data Luas Wilayah Desa Orobua berdasarkan jenis penggunaannya :

NO. 1 2 3. 4.

Jenis Penggunaan Sawah Kolam/Tambak Tanah Kering Tanah lainnya Jumlah

Luas Wilayah ( Ha ) 47 2 578 2477 3104

Keterangan

Sumber Data : BPS Tahun 2009

Desa Orobua dikelilingi dan didominasi oleh pegunungan, sehingga bisa dikatakan bahwa wilayahnya terletak di daratan tinggi. Karena itu, maka tidak heran kalau di desa tersebut terdapat beberapa sungai. Sungai-sungai tersebut selain sebagai sumber air untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat setempat sebagai sumber air untuk mengairi persawahan mereka. Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Mamasa tahun 2009 dari 11 jumlah sungai yang ada diKecamatan Sesena Padang 2 sungai diantaranya berada diwilayah Desa orobua yakni : 1. Sungai Orobua 2. Sungai Lengkong,Parak. Sedangkan kondisi gunung, dari 16 jumlah Gunung yang ada dikecamatan sesena padang 2 diantaranya berada diwilayah Desa Orobua yakni :

1. Gunung Lengkong 2. Gunung Parak


Desa Orobua termasuk salah satu desa dikecamatan Sesena Padang yang memiliki sumber daya alam yang potensial untuk pengembangan usaha pertanian karena struktur tanahnya

tergolong subur kendatipun masih terdapat tanah yang belum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk bercocok tanam. Pada malam hari cuaca cukup dingin maklum saja posisinya berada pada ketinggian 1.120m dari permukaan laut, dan masyarakat setempat memanfaatkan untuk istirahat, ini diakibatkan karena sarana / fasilitas lampu listrik PLN belum semuanya menjangkau seluruh dusun kecuali dusun Lelok ( Ibukota desa ) dan Dusun Orobua saja yang dapat terakses PLN. sedangkan yang lain hanya menggunakan lampu penerang seadanya dimalam hari. Dari segi informasi dan transportasi, Desa Orobua belum memiliki akses informasi dan komunikasi karena jaringan komunikasi (Signal ) yang tidak tersedia. Bahkan masih ada dusun yang ketinggalan dibidang informasi seperti dusun Lombok, Belakodo akibat kurangnya sarana untuk mengakses informasi . Sedangkan dibidang transfortasi juga masih mengalami kendala karena masih adanya beberapa dusun yang tidak bisa dijangkau kendaraan terutama pada musin hujan akibat jalan yang menghubungkan daerah tersebut masih sangat rusak dan baru tahap perintisan.

2.Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Orobua Semangat Masyarakat Desa Orobua untuk menyekolahkan anak-anaknya terbilang cukup tinggi, hal ini dibuktikan dengan adanya TK, Sekolah Tingkat Dasar (SD) dan SLTP. Bahkan SMA. Maka tidak heran kalau di pagi hari kita akan menyaksikan anak-anak sekolah tingkat atas bergegas dan berombongan untuk berangkat kesekolah. Sedangkan masyarakat yang bisa melanjutkan keperguruan tinggi masih sangat terbatas akibat banyaknya biaya yang dibutuhkan serta jarak perkuliahan yang agak jauh..
Tabel 3 :. Kondisi fasilitas Umum di Desa Orobua

NO.

JENIS FASILITAS Tempat Ibadah -

NAMA FASILITAS Mesjid/Mushallah Kuil Gereja Wihara


Jenis Sekolah Unit

JUMLAH ( Buah / Unit ) 0 0 6 0


Siswa Guru TU Caraka

II

Pendidikan

Taman Kanak-Kanak SD / sederajat SLTP SLTA

1 1 1 1 0
Dokter gigi

65 278 384 489 0


Dokter Umum

3 14 18 24 0

0 0 2 4 0
Perawat

0 0 1 2 0
Bidan

- TBM Fasilitas III Kesehatan - Puskesdes - Puskesmas - Posyandu - Kantor Desa - Lapangan Volley - Bulu Tangkis - Lap. Tennis meja

IV V

Pemerintahan Olahraga

1 1 1 1

Tabel di atas menunjukkan bahwa fasilitas yang ada di Desa Orobua masih kurang, misalnya belum ada lapangan sepakbola lapangan Volley dan lain-lain, padahal kalau dilihat kondisinya tentu sangat dibutuhkan, perlunya ada rumah adat karena Masyarakat Desa Orobua sangat menjunjung tinggi nilai-nilai adat istiadat dan tradisinya. Serta perlunya perbaikan jalan transfortasi atau pengaspalan jalan jalur Desa Orobua dan kedusun-dusun yang kondisinya rusak parah,jika musim hujan sangat sulit bahkan tidak dapat untuk dilalui termasuk belum adanya Koperasi sebagai lembaga keuangan masyarakat untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. .

3. Keadaan Demografis
Desa Orobua yang memiliki 5 dusun dan termasuk ibukota kecamatan, maka jumlah penduduknya tergolong padat. Pada tahun 2009 jumlah penduduk yang tercatat mencapai 1546 ( Seribu Lima Ratus Empat Puluh Enam ) jiwa yang tersebar di 5 Dusun. Dari jumlah penduduk tersebut 783 jiwa adalah pria dan 763 adalah wanita. Untuk lebih jelasnya lihat tabel di bawah ini :
Tabel
[

4.

Rekapitulasi

Jumlah

Kepala

Keluarga

dan

Jumlah

Jiwa

di

Desa

Orobua

No.

Nama Dusun / RK Lk Dusun Belakodo,RK Kada 93 73 59 93 65 91 60 62 88 99 783

Penduduk ( Jiwa ) Pr 81 75 69 88 70 96 53 53 81 97 763 Total 174 148 158 181 135 187 113 115 169 196 1546

Kepala Keluarga ( KK ) 36 38 30 37 29 42 35 29 32 44 352

Luas Wilayah ( Km2 )

Tingkat Kepadatan Penduduk

1 Dusun Belakodo, RK Parak Dusun Lelok,RK Lelok I 2 Dusun Lelok, RK Lelok II Dusun lengkong, RK Lengkong 3 Dusun Lengkong, RK Palentak Dusun Lombok,RK Lenong 4 Dusun Lombok, RK Lombok Dusun Orobua, RK Orobua I 5 Dusun Orobua, RK Orobua II Total

14,44 Km2

499 / Km2

Dari data diatas menunjukan bahwa tingkat kepadatan penduduk didesa orobua memiliki posisi pertama dari 10 Desa yang ada diKecamata Sesena Padang.
Tabel 5 : Jumlah dan Komposisi Penduduk berdasarkan umur
NO UMUR ( Thn ) JUMLAH ( Jiwa ) KETERANGAN

1 2 3 4 5

0 - 12 13 18 19 24 25 55 55 - keatas Total

778 367 154 133 154 1546

Dari Rekapitulasi jumlah penduduk Desa Orobua di atas, terlihat bahwa populasi laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan Perempuan. Dan dari jumlah penduduk di atas, hampir seluruhnya etnis Mamasa (95% etnis Mamasa ), selebihnya merupakan etnis lain yang masuk karena ikatan perkawinan. Dan semuanya adalah pemeluk agama Kristen (100 % beragama Kristen). Oleh karena kehidupannya yang homogen yakni hampir seluruhnya beretnis asli Mamasa dan juga seluruhnya memeluk agama kristen, maka kehidupannya pun sangat rukun, kekeluargaan yang tinggi, serta kekompakkan dan solidaritas yang kuat antara satu sama lain. Selain itu, tradisi dan adat istiadat mereka di junjung tinggi dan terjaga dengan baik, itu juga karena faktor homogenitas Masyarakat Desa Orobua. Namun demikian, mereka juga tidak tertutup dengan orang lain. Mereka senantiasa lapang dada menerima orang lain kapan saja. Sebagaimana lazimnya Masyarakat yang lain, Masyarakat Desa Orobua juga sangat menghargai orang lain dengan baik. Selain karena faktor agama, adatnya juga mengajarkan untuk senantiasa menghormati dan menghargai orang lain.

4.

Mata Pencaharian
Masyarakat Desa Orobua pada umumnya adalah

petani. Oleh karena Lokasinya yang dikelilingi perbukitan menjadikan mereka menjadikan mereka kebanyakan menjadi petani yang mempunyai lahan-lahan perkebunan dan ladang. Hal ini juga ditunjang dengan beberapa sungai yang mengelilinginya sehingga menjadikan tanah mereka cukup subur untuk ditanami. Tanaman yang mereka tanam di kebun kebanyakan tanaman Kopi dan kakao. Selain itu ada juga tanaman lain seperti, kelapa, dan pohon bambu serta aren yang bermanfaat untuk dibuat gula. Namun yang paling dominan adalah

tanaman Kopi, serta pohon Pinus yang senagaja dipelihara,karena itu sepanjang jalan yang dilewati, pohon pinus merupakan pemandangan yang tidak pernah luput dari pandangan. Tanaman kopi dan padi menjadi tanaman inti karena disamping harga jualnya yang tinggi, juga akses pemasarannya sangat mudah. Selain itu perawatannya gampang, tidak terlalu rumit dan tidak terlalu membebani. Mata pencaharian secara umum dalam Masyarakat Desa Orobua adalah bertani. Makanya petani merupakan entitas yang paling dominan dalam Masyarakat Desa Orobua. Di pagi hari sampai siang rata-rata mereka ke kebun atau ke ladang untuk mengurus dan merawat tanamannya. Selain bertani, sebagian masyarakat juga menyelingi dengan beternak sebagai tambahan penghasilan. Kebanyakan dari mereka beternak Babi dan ayam. Namun karena hanya pekerjaan sampingan, maka beternak ini Tidak terlalu menonjol. Bagi yang memelihara Babi maksimal punya 10 ekor bahkan ada juga yang hanya mempunyai 3 ekor. Babi dan ayam biasanya dijual untuk tambahan penghasilan dan biaya hidup sehari-hari. Namun untuk ayam terkadang juga untuk di konsumsi sendiri. Selain petani, beberapa dari Masyarakat Desa Orobua ini juga ada yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pensiunan dan wiraswasta. Proporsi Mata Pencaharian Penduduk Masyarakat Desa Orobua dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 6 : Komposisi Mata Pencaharian Masyarakat.

No. 1. 2. 3. 4. 5.

Mata Pencaharian Petani Pegawai Negeri Sipil TNI / Polri Pensiunan Wiraswasta Total

Jumlah ( % ) 90,4 3,16 0,19 1,16 1,68

Dari data tabel diatas menunjukan bahwa masyarakat desa orobua didominasi oleh petani sebagai mata pencaharian utama masyarakat. Diantara Masyarakat Desa Orobua ini ada yang memilih mencari nafkah dengan merantau ke kampung orang lain, seperti Kalimantan bahkan sampai ke Malaysia. Tetapi kebanyakan yang memilih jalan seperti ini adalah para pemuda atau remaja yang sudah tamat sekolah atau putus sekolah

5.

Dinamika kehidupan social,Budaya dan Ekonomi


Desa Orobua dalam kategori keagamaan dan kebudayaan sangat homogen. Masyarakat

Desa Orobua 100 % memeluk agama kristen. Karena kondisi internal mereka yang homogen, maka dinamika sosial kebudayaan dan keagamaan yang terjadi dalam Masyarakat Desa Orobua biasa-biasa saja, tidak ada lompatan sosial budaya yang terjadi secara cepat dan simultan. Namun demikian tidak bisa juga dikatakan bahwa tidak terjadi dinamika. Kalau dalam persoalan agama merata memeluk Kristen, maka dalam tradisi kebudayaan begitu juga adanya. Masyarakat Desa Orobua tetap memelihara tradisi budayanya dan hal ini yang membuat Masyarakat Desa Orobua tetap eksis sampai saat ini.
Tabel 7 : Data kelembagaan / organisasi yang ada di Desa Orobua

NO.
1 2 3 4 5 6 7

NAMA LEMBAGA/ORGANISASI
Badan Perwakilan Desa ( BPD ) Lembaga Ketahanan masyarakat Desa ( LKMD ) Karang Taruna Pemuda Gereja Kelompok Tani PKK Kelompok Industri kecil

JUMLAH ( KLP )
1 1 1 6 10 1 10

KETERANGAN
Aktif Tidak aktif Ada Tetapi tidak Aktif Aktif Aktif Aktif Tidak ada Pembinaan

Tabel 8 : Data kelembagaan / Organisasi kesenian

NO.

NAMA LEMBAGA/ORGANISASI

JUMLAH ( KLP )

KETERANGAN

1 2

Kelompok Seni Orobua Group Seni tari

1 1

Tidak Terbina Tidak Terbina

abel 9 : Struktur Pemerintahan Desa

Demikian profil desa orobua yang diformulasi berdasarkan keterangan dan data yang didapatkan pada kegiatan pemetaan Sosial yang dilaksanakan dalam waktu yang relatif singkat. Sehingga dimungkinkan dalam profil desa ini akan terdapat banyak kekurangan yang membutuhkan penyempurnaan.

b. SOTK Desa

Struktur Pemerintahan Desa Orobua


c.

BPD Lemba langi

Kepala Desa BONGGA

Lembaga Adat

Sekretaris Desa Antonius

Kaur Pemerintahan

Kaur Kesra

Kaur Pembangunan

B.Tandi

Runggang

Demianus.D

Kepala Dusun

Belakodo Semel.P

Lelok Marthen.P

Lengkong Petrus.P

Lombok Danial.D

Orobua Marthen.S

Sumber : Monografi Desa orobua. Keterangan : ------------ Garis Koordinasi __________ Garis Komando

Struktur Organisasi BPD Desa Orobua

Ketua Lemba Langi

Pemdes

Wkl.Ketua Semuel.T.Massa Sekretaris Matius.D

Anggota Raden

Anggota Marthen.P

Organisasi

dan Kelembagaan yang ada di Desa orobua belum berkembang

sebagaimana yang terjadi di Desa-Desa maju. Aparat Pemerintah Desa masih sangat membutuhkan peningkatan kapasitas untuk mendukung terselenggaranya roda

Pemerintahan yang ideal. Organisasi dalam Pemerintahan Desa seperti badan Permusyawaratan desa ( BPD ) telah terbentuk namun belum dapat member kontribusi yang maksimal. Sedangkan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa ( LKMD ) belum memiliki struktur yang jelas sehingga Peran Organisasi ini hanya dikendalikan oleh seorang yang menjabat sebagai Ketua.

Kelembagaan masyarakat lainnya seperti kelompok tani, dasawisma,PKK dan lainlain memiliki kondisi yang serupa dengan organisasi diatas, yakni belum bias aktif dan membutuhkan pendampingan yang serius.

d. Masalah Mendasar
Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan dan potensi yang dilaksanakan di setiap Dusun di Desa Orobua maka didapatkan berbagai macam permasalahan yang membutuhkan penanganan serius dan secepatnya. Adapun Masalah mendasar yang berhasil diidentifikasi adalah sebagai berikut : 1. Sarana dan Prasarana jalan. Oleh karena Desa Orobua termasuk desa pegunungan yang memiliki curah hujan yang intensitasnya tergolong tinggi juga karena struktur tanah dimamasa tergolong rawan longsor sehingga sehingga jalanan sering tertimbun ( tidak dapat dilalui ), selain itu jalan yang

berlubang dan tergenang air pada musim hujan, sementara kalau musim kemarau penuh debu yang beterbangan dan sangat mengganggu perjalanan. Kondisi boleh dikata menyeluruh terjadi di seluruh Dusun yang ada di Desa Orobua. Kondisi jalan seperti ini juga terjadi dibeberapa jalan tani yang menghubungkan kantong-kantong produksi hasil bumi,

sehingga sering kali

hasil pertanian warga mengalami

kerusakan akibat tidak dapat diangkut kepasar untuk diperjual belikan.

2. Saluran Pembuangan Air ( Drainase ). Akibat dari tidak adanya Saluran Pembuangan air ( Drainase ) maka lingkungan pemukiman warga pada umumnya tergenang air termasuk jalanan banyak yang mengalami pengikisan bahkan ada jalanan yang nyaris terputus oleh kikisan air hujan yang mengalir dibadan jalan karena galian saluran tertimbun longsor sehingga

dengan demikian tentunya membutuhkan lagi biaya perbaikan yang tidak sedikit jumlahnya. Kondisi seperti ini sangat membutuhkan penangan yang serius dan secepatnya karena kalau tidak bukan tidak mungkin akan menyebabkan orang mengalami kecelakaan apalagi disamping kanan dan kiri jalan adalah jurang tinggi yang sangat berbahaya. 3. Penerangan Listrik Listrik diDesa Orobua boleh dikata masih sangat minim dari segi akses layanan karena dari 5 Dusun yang ada hanya ada dua dusun yang menikmatinya kendatipun masih ada satu dusun yang menungkinkan menikmati PLN namun karena keterbatasan PLN sehingga satu Dusun tersebut tidak terakses padahal jaringan instalasinya melalui Dusun tersebut. Sementara untuk dusun yang lain masih menggunakan lampu seadanya karena sementara dalam proses pembenahan untuk pengadaan listrik ( Turbin ) yang akan dibangun oleh program lain. Dibeberapa tempat ditemukan Generator sebagai solusi alternative penerangan masyarakat dimalam hari, demikian pula disiang hari untuk memenuhi kebutuhan pertukangan. 4. Air Bersih. Ketersediaan air bersih bagi warga masyarakat Desa Orobua menjadi suatu kebutuhan yang mendesak untuk segera ditangani karena air ini masuk dalam hal permasalahan mendasar, hal ini dimungkinkan karena masyarakat masih banyak mengkonsumsi air kotor yang akan berbahaya bagi kesehatan mereka. Hal ini dimungkinkan dilaksanakan oleh karna di Desa Orobua tersedia beberapa potensi sumber daya air yang dapat dikembangkan untuk dikonsumsi oleh warga. 5. Pertanian , Perkebunan dan Peternakan Sebagai salah satu Desa yang tergolong daerah Pertanian dan Perkebunan maka berbagai permasalahan yang dihadapi khususnya berkaitan dengan Pertanian dan Perkebunan adalah Rendahnya Produksi Tanaman padi, tanaman kopi, serta adanya tanaman Hortikultura yang potensial untuk dikembangkan namun mengalami berbagai macam permasalahan diantaranya :

Ketersediaan air yang Sulit karena tidak ada irigasi, Hama tanaman yang merusak, termasuk tingkat kesuburan tanaman yang sangat rendah.

.
6. Pemukiman Perumahan Warga Salah satu permasalahan mendasar yang dialami oleh warga Desa orobua terutama dibidang pemukiman dan perumahan warga yakni dengan banyaknya tempat tinggal/ Rumah warga yang tergolong kategori Rumah yang tidak layak huni. Permasalahan ini muncul bukan diakibatkan karena tidak adanya bahan bangunan yang dapat dikerjakan namun karena tidak adaya biaya untuk melakukan pembangunan /perbaikan. 7. Perekonomian Usaha ekonomi Masyarakat belum dapat berkembang dengan baik sebagaimana dengan Desa-Desa yang lain hal ini disebabkan disamping karena belum adanya lembaga-lembaga ekonomi di Desa tersebut juga karena masyarakat masih menggeluti kegiatan ekonomi secara tradisional yakni menjual hasil bumi dipasar-pasar tradisional, termasuk dipasar Desa yang ada di Desa Ini. Ada beberapa usaha masyarakat yang cukup potensial untuk dikembangkan yakni usaha industry pembuatan alat pertukagan ( Skop) dan kegiatan industry Tenun Sutra, namun hal ini juga mengalami kendala karena tidak adanya pembinaan bagi mereka.

0.

.
8. Kelembagaan Desa

2.

3.

Kelembagaan yang ada di Desa Orobua belum Dapat melaksanakan kegiatan dengan baik karena kapasitas yang dimiliki belum maksimal dan pengurus yang masih belum jelas. Kelembagan tersebut diantaranya : Pemdes, BPD, LKMD, PKK Karang Taruna dan beberapa kelompok lainnya.

4.

5.

6.

7.

BAB III PROSES PENYUSUNAN RPJM-DESA Pada dasarnya Proses penyusunan RPJM-Desa di Desa orobua Kecamatan Sesena Padang sebelum dilaksanakan Musyawarah Dusun diawali dengan Sosialisasi Tentang Rencana Kegiatan Penyusunan RPJM-Desa sekaligus pembentukan Tim Perencanaan partisipatif yang anggotanya terdiri dari : 1. Unsur Pemerintah Desa ( Kepala desa ) selaku Pembina dan Pengendali dan Sekretaris Desa selaku Penanggungjawan Kegiatan 2. Unsur LKMD selaku anggota 3. Unsur PKK selaku anggota 4. Tokoh masyarakat selaku anggota
( SK Susunan anggita Tim Perencanaan Partisipatif terlampir )

Setelah itu sebelum Tim melaksanakan tugas didusun-dusun maka terlebih dahulu tim tersebut mengikuti pembekalan agar dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. a. Musyawarah Dusun Pelaksanaan Musyawarah Dusun yang melibatkan berbagai unsure seperti perwakilan kelompok/Organisasi, perempuan, pemuda, termasuk Profesi dilaksanakan oleh Tim Perencanaan Partisipatif dengan beberapa tahapan/agenda sebagai berkut : 1. Penjelasan tentang Tujuan pertemuan/Musyawarah Dusun tersebut. 2. Melaksanakan pengkajian keadaan Dusun dengan menggunakan : Sketsa Dusun. ( Masalah dan Potenasi ) Kalender Musim. ( Masalah dan Potensi ) Bagan kelembagaan ( Masalah dan Potensi ) Didalam pembuatan alat kajian, dipusatkan pada wilayah Dusun/Lingkungan tersebut.

3. Melaksanakan Proses Pemilihan Tindakan / kajian masalah dan penentuan tindakan yang meliputi : Pengelompokan Masalah ( Bidang Pengembangan Wilayah, Bidang Ekonomi, dan Bidang Sosial Budaya ) Penentuan Peringkat Masalah ( Dengan memberikan scoring berdasarkan indicator yang telah ditetapkan )
Pengkajian tindakan pemecahan Masalah (Dengan mengkaji Penyebab masalah, Alternatif tindakan pemecahan masalah, dan Tindakan yang layak) Penentuan peringkat Tindakan ( Dengan memberikan scoring )

4. Penyepakatan mengenai rencana Pembangunan yang dapat dilaksankan sendiri didusun dan yang harus diajukan ketingkat desa. Untuk lebih lengkapnya proses kegiatan Musyawarah didusun dapat dilihat dalam bagan dibawah ini :
F1
Rencana Pembangunan Dusun yang duajukan ke tingkat Desa

Sketsa Desa

Dusun

Kalender Musim

F2

F4

F5

F6

F7

Bagan Kelembagaan

F3

Rencana Pembangunan Dusun Yg dilak. sendiri

Adapun pelaksanaan Musyawarah Dusun di Desa Orobua dapat dilhat pada tabel berikut :
Jenis kegiatan Musyawarah Dusun dengan Agenda : 1. Tahap Pengkajian keadaan Dusun melalui : Sketsa Dusun Kalender Musim Bagan Kelembagaan 2. Tahap Pemilihan melalui : tindakan Tempat Dusun Lelok ( Aula Kantor Desa Orobua ) Dusun Lengkong ( Rumah Ka. Dusun ) Dusun Lombok ( Rumah Ka.Dusun ) Tanggal /Waktu Pelaksanaan Tgl 15 7 2010 Pkl.08.45-15.15 Tgl 16 7 2010 Pkl. 08.15 14.45 Tgl 17 7 2010 Pkl. 09.00 15.50 Keterangan Peserta : - Lk : 11 - Pr : 4 Peserta : - Lk : 11 - Pr : 3 Org Org Org Org

Peserta : - Lk : 13 Org - Pr : 2 Org

Pengelompokan Masalah Penentuan Peringkat Masalah Pengkajian tindakan pemecahan Masalah Penentuan peringkat tindakan

Dusun Orobua ( Rumah Ketua BPD ) Dusun Belakodo ( Gereja )

Tgl 19 7 2010 Pkl. 09.15 16.45 Tgl 20 7 2010 Pkl. 10.00 16.40

Peserta : - Lk : 22 Org - Pr : 2 Org Peserta : - Lk : 6 Org - Pr : 9 Org

Adapun hasil Musyawarah Dusun terlampir dan merupakan bahagian yang tidak terpisahkan dalam dokumen ini.

b. Lokakarya Desa
Sebagai tindak tindak lanjut dari hasil pelaksanaan Musyawarah Dusun yang menghasilkan berbagai macam Permasalahan,Potensi dan Alternatif Pemecahan Masalah, maka langkah selanjutnya adalah menggelar Lokakarya Desa dengan tahapan Proses sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan : Melakukan Koordinasi dengan Kepala Desa mengenai pelaksanaan Lokakarya. Mengundang para pemangku kepentingan dan perwakilan-perwakilan yang berasal dari dusun-dusun. Mempersiapkan Bahan,Media,Tempat dan segala sesuatu yang dibutuhka dalam pelaksanaan Lokakarya Desa.

2. Tahap Pelaksanaan : Menjelaskan kepada peserta Lokakarya tentang maksud dan Tujuan Lokakarya Desa. Memberikan kesempatan kepada Tim untuk membacakan/mempresentasekan hasil Kegiatan pengkajian Keadaan Dusun dan pemilihan Alternatif Tindakan disetiap Dusun. Meminta Tanggapan dari para peserta lakakarya termasuk unsure Pemerintah Desa dan Kecamatan yang menghadiri mengenai isi presentase tersebut. Menyepakati seluruh keputusan yang sudah diagendakan pada lokakarya Desa. Adapun pelaksanaan Lokakarya di Desa Orobua dilaksanakan sebanayk 2 kali yang dapat dilihat pada tabel berikut :
Jenis kegiatan Tempat Tanggal /Waktu Pelaksanaan Hari Rabu Tgl 14 7 2010 Pkl.09.15-12.00 Keterangan Peserta : 22 Org - Lk : 20 Org - Pr : 2 Org

1. Lokakarya Tk.Desa dengan agenda Perumusan dan Penyempurnaan Visi Misi Desa

Aula Kantor Desa Orobua

2. Lokakarya Tk. Desa dengan agenda Pembahasan Hasil pengkajian ditingkat Dusun

Aula Kantor Desa Orobua

Hari Kamis Tgl 22 7 2010 Pkl.09.25-11.55

Peserta : 16 Org - Lk : 13 Org - Pr : 3 Org

Adapun hasil Lokakarya dapat dilihat pada lampiran Dokumen ini.

c. Musrenbangdes RPJM-Desa Setelah melaksanakan Musyawarah Dusun yang dilanjutkan dengan Lokakarya ditingkat Desa maka proses selanjutnya yang dilaksanakan adalah malaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa ( Musrenbangdesa ) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJM-Desa ) Hasil dari pengkajian keadaan Dusun dan Desa, pengelompokan masalah dan Penentuan peringkat masalah serta penentuan tindakan beserta hasil-hasil Lokakarya Desa yang telah dilaksanakan pada proses sebelumnya merupakan bahan untuk menyusun rencana Pembangunan. Adapun tahapan proses Musrenbangdes dalam rangka penyusunan RPJM-Desa adalah sebagai berikut : Tahap Pra Musrenbang Desa : 1. Penetapan Tim Perencanaan Partisipatif selaku Tim Penyelenggara Musrenbang Desa. 2. Persiapan Tehnis pelaksanaan Musrenbang Desa : Penyusunan agenda Musrenbang Mengundang calon peserta Musrenbang berdasarkan hasil identifikasi. Mengkoordinir persiapan Logistik ( Bahan,alat,konsumsi, tempat, dsb )

Tahap Pelaksanaan Musrenbang Desa : 1. Pemaparan Pemaparan yang dilakukan oleh Tim sebagai masukan untuk musyawarah. 2. Mendiskusikan kembali untuk memperoleh keterpaduan berbagai kegiatan.

3. Menyepakati perencanaan pembangunan Desa yang akan dibiayai swadaya masyarakat dan Pihak ketiga tentang : Program dan Tujuan

Kegiatan,lokasinya,sasaran,Target, Sifat, Waktu Pelaksanaan, serta Biaya dan sumber biayanya. 4. Menyepakati perencanaan Pembangunan Desa yang ada dananya tentang : Program Kegiatannya, Lokasi, Sifat Kegiatan, sasaran manfaat, Perkiraan Biaya, Sumber biaya (APBN/APBD/APB-DESA ) serta Leading Sektornya ( SKPD ). 5. Menyusun dan menetapkan agenda paduan kegiatan anatara swadaya dan dana yang sudah ada tugas pembantuannya, tentang : Kegiatannya,

Penanggungjawab, serta keterangan Paduannya. 6. Menyepakati daftar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJMDesa, tentang : Bidang dan Jenis Kegiatan, Lokasi,Sifat, Volume,Sasaran Manfaat,Waktu Pelaksanaan, Jumlah Biaya dan Sumber pembiayaannya. 7. Menyepakati Pemeringkatan usulan Kegiatan perencanaan pembangunan Desa berdasarkan RPJM-Desa, tahun 2011 s/d 2015 8. Penyusunan dan penetapan Indikasi Perencanaan Pembangunan Desa dari RPJMDesa, tentang : Indikasi Program, Lokasi garapan,dan Perkiraan sasaran. 9. Setelah RPJM-Desa dinyatakan disepakati dan disyahkan kemudian sekaligus dilanjutkan dengan Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Desa ( RKP-Desa ) untuk jangka 1 Tahun yang mengacu kepada Dokumen RPJM-Desa yang telah dibahas dan disepakati. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa ( Musrenbang-Desa ) dalam rangka penyusunan RPJM-Desa di Desa Orobua dilaksanakan pada hari Sabtu Tanggal 14 Agustus 2010 Pukul.08.30 s/d 17.25 bertempat di Aula kantor Desa Orobua dan dihadiri 35 Orang Peserta yang terdiri dari laki-Laki 27 Orang dan Perempuan 8 Orang Peserta. Adapun hasil dan penjelasan yang lebih rinci mengenai Murenbang Desa ini dapat dilihat pada berita acara terlampir.

BAB IV VISI,MISI, PROGRAM DAN KEGIATAN a. Visi dan Misi. 1. V i s i TERCIPTANYA MASYARAKAT DESA OROBUA YANG MANDIRI,BERIMAN,SEHAT DAN SEJAHTERA DENGAN BERBASISKAN INTENSIFIKASI PERTANIAN,PERIKANAN,PERKEBUNAN, INDUSTRI DAN PARIWISATA TAHUN 2015 Visi tersebut diatas mencerminkan aspirasi serta cita-cita sebagai berikut : Mandiri adalah Desa/Masyarakat yang tidak menggantungkan diri kepada pihak lain terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar. Sehat adalah Desa/Masyarakat memiliki derajat Kesehatan yang tinggi, baik dari segi Kesehatan lingkungan maupun Pelayanan Medis. Sejahtera adalah Masyarakat desa dapat memenuhi kebutuhan dasarnya melalui pemberdayaan masyarakat dan pengembangan potensi local yang dimiliki. Memiliki daya saing yang tinggi untuk mendukung terciptanya iklim pembangunan yang inovatif dan kompetitif baik secara intern maupun ekstern. 2. M i s i Melestarikan nilai-nilai budaya sebagai bahagian dari kearifan local. Menciptakan masyarakat yang sehat fisik materil melalui Pelayanan kesehatan yang maksimal dan Menciptakan kesehatan lingkungan dengan meminimalisir pencemaran lingkungan dan mental sprituil meningkatkan kesadaran akan perilaku Hidup bersih dan sehat. Menciptakan tatanan kehidupan masyarakat yang tertib, aman dan bersahaja. Mengembangkan kualitas sumberdaya manusia ( SDM ) melalui bidan pendidikan dan pelatihan. Mewujudkan pengelolaan Sumberdaya Alam ( SDA ) secara berimbang dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

Mengoptimalkan mutu dan produksi pertanian, perikanan, perkebunan, industry dan Pariwisata. Membangun jaringan dengan pihak lain termasuk Dunia usaha dan Dunia Industri untuk mengembangkan potensi local yang dimiliki.

b. Program dan Kegiatan Indikatif


No A. I. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Program Kegiatan BIDANG PENGEMBANGAN WILAYAH : Pekerjaan Umum : Perluasan Jalan setapak Pembangunan Drainase Pembangunan SAB yang memenuhi standar Kesehatan untuk melayani 3 Dusun Pembangunan Drainase Pembangunan Rabat Beton Pengadaan jembatan Gantung Pemberian bantuan Perbaikan Gereja Pembangunan Gereja Pembangunan Rabat Beton Pembangunan Drainase Pembangunan Jembatan gantung di dusun Orobua Pembangunan jalan setapak Ponding Pembangunan Jalan setapak Tallang Tanete Pembangunan Rabat Beton jalanan ke dusun Lombok Perluasan lokasi pasar Desa Orobua Pembangunan Rabat Beton Biaya
1500 M 1000 M 5000 M 1000 M Dusun Orobua Kamp.Lelok - Lombok, - Orobua - Belakodo Jalan setapak diorobua mengalami perluasan Adanya saluran air (Drainase) Masyarakat dapat menikmati air bersih Adanya saluran air (Drainase) Jalanan dapat dilalui kendaraan meskipun musim hujan Terbangunnya jembatan gantung di Dusun Belakodo Adanya perbaikan Gereja untuk digunakan beribadah Tersedia fasilitas untuk beribadah ( Gereja ) Jalanan dapat dilalui kendaraan meskipun musim hujan Adanya saluran air (Drainase) Terbangunnya jembatan gantung di Dusun Belakodo Tersedianya jalan setapak ponding Adanya jalan Tallang Tanete setapak

Volume

Lokasi

Indikasi

Belakodo Dikampung Parak Dusun Belakodo


Belakodo Belakodo

1000 M
2 Bh 1 Unit 1 Unit 1500 M 3000 M 20 x 4 M 600 M 1500 M

Lengkong Kampung Orobua


Orobua Orobua Orobua Tallang Tanete Orobua Lombok

1000 M

15.
16.

1 Unit 1500 M

Lombok Lengkong +

Adanya rabat beton sehingga dapat dilalui kendaraan meskipun pada musim hujan Pasar Desa mengalami perluasan sehingga dapat menampung lebih banyak Jalanan dapat dilalui

menghubungkan Dusun Lengkong dengan Belakodo


17. 18.

Belakodo 2000 M 2000 M Lengkong Lengkong

kendaraan meskipun musim hujan Adanya (Drainase) saluran air

Pembangunan Drainase Perluasan jalan antar kampung didusun lengkong Pemasangan Travo PLN dan meteran bagi warga yang sudah mendaftar Pembangunan Rabat Beton poros tawalian - Orobua Pembangunan Irigasi pertanian di Desa Orobua Pemukiman dan Perumahan Rakyat : Pemberian bantuan pembangunan rumah yang layak huni BIDANG EKONOMI Pertanian : Pemberian bantuan Pupuk organik di 4 Dusun Pemberian bantuan traktor tangan 5 Unit ( 1 Unit / Dusun ) Membangun jaringan pemasaran Tanaman Seong,Markisa,Alpokat dan kentang Pembangunan pabrik pengolahan markisa,alpokat,seong,kentang Pengadaan mesin giling padi sebanyak 5 unit ( 1 Unit perdusun ) Pembinaan komoditi tanaman kopi disetiap Dusun Pemberian bantuan pestisida dan Racun hama padi Peternakan : Pemberian bantuan bibit Babi bagi warga di 5 Dusun Pemberian bantuan vaksin

Jaanan mengalai perluasan

19.

25 KK

Lenngkong

Masyarakat dapat menikmati Listrik PLN Adanya rabat beton sehingga dapat dilalui kendaraan meskipun pada musim hujan Tersedianya airigasi untuk kebutuhan pertanian masy.

20.

5000 M

Poros Orobua

21.

15,5 Km

Orobua

II. 1. B. I. 1. 2.

75 KK

Semua Dusun

Adanya rumah warga yang layak huni

40 Ton 5 Unit

Semua Dusun 5 Dusun

Masy.dapat memupuk tanaman dengan baik Masy.dapat mengolah lahan pertanian dengan baik dan cepat Masy.dapat memasarkan hasil bumi sesuai dengan standar harga yang umum - Masy.dapat mengolah hasil pertaniannya dengan cara yang lebih baik - Hasil bumi tidak rusak begitu saja. Masy.dapat mengolah padi/gabahnya dengan mesin giling/tidak mengolah lagi dengan cara tradisional (ditumbuk) Produksi kopi mengalami peningkatan Tanaman padi tidak lagi terserang dan penyakit Peternak babi dapat meningkatkan produksi ternaknya. Ternak babi tidak lagi

3.

1 Paket

Desa Orobua

4.

1 Unit

Desa Orobua

5.

5 Unit

Semua Dusun

6. 7. II. 1. 2.

100 Ha 500 Kg

Semua Dusun Setiap Dusun

5 Klp 5 Klp

Setiap Dusun Setiap Dusun

terhadap ternak babi di 5 Dusun 3. Pemberian bantuan bibit ayam dan Bebek di 5 Dusun Industri kecil : Pemberian bantuan tambahan Modal usaha bagi kelompok Tenun sutra di 4 Dusun Membangun jaringan Pemasaran produk tenun sutra Pemberian bantuan tambahan Modal usaha bagi kelompok pandai besi dan kelompok pertukangan Perikanan : Pemberian bantuan modal usaha budidaya Ikan Mas didusun Lengkong BIDANG SOSIAL BUDAYA Pendidikan : Pembangunan Klp.bermain 1 unit setiap dusun Penambahan tenaga guru sebanyak 4 orang di SDN.025 Lelok Pembangunan Talud penahan/ Bronjong dengan ukuran 3 M x 50 M di SDN.025 Lelok Rehabilitasi berat gedung kantor UPTD Pendidikan di Lelok sebanyak 1 unit di Desa Orobua Pemberian bantuan BKM bagi siswa yang kurang mampu Pelatihan dan Pengembangan SDM : Pelatihan anggota BPD (Khususnya mengenai pembuatan Perdes ) Pelatihan bagi pemerintah Desa tentang manajemen pengelolaan pemerintahan Desa
4 Klp Lombok,Orobua, Belakodo, Lengkong Desa Orobua
5 Klp

diserang penyakit mematikan Setiap Dusun Peternak mengembangkan peternakannya

yang dapat usaha

III. 1.

2.

2 Jrg

- Kelp.tersebut mengalami perkembangan - Meiliki modal usaha yang cukup Masy.adapat memasarkan produk dengan harga yang stabil Klp. Tersebut memiliki modal yang cukup untuk menjalankan usahanya

3. IV. 1. C. I. 1.

5 Klp

Desa Orobua

1 Klp

Dusun Lengkong

Usaha budidaya Ikan mas mengalami perkembangan

5 Unit

Desa Orobua

Anak usia dini mendapatkan pembinaan yang cukup Tersedianya tenaga guru yang cukup sehingga proses belajar mengajar berjalan aktif Lokasi sekolah ditalud sehingga aman dari longsor Gedung UPTD Pendidikan direhabilitasi agar dapat beroperasi dengan baik Siswa yang kurang mampu memiliki biaya pendidikan

2.

4 Org

Dusun Lelok

3.

50 M

Dusun Lelok

4.

1 Unit

Dusun Lelok

5. II.

25 Org

Setiap Dusun

1.

11 Orang

Desa Orobua

Anggota BPD memiliki kkapasitas yang cukup untuk menjalankan kegiatannya Pemerintah Desa dapat bekerja dengan baik dengan kapasitas yang dimilikinya

2.

15 Org

Desa Orobua

3.

Pelatihan keterampilan bagi kelompok pemuda di 5 Dusun Pemberian bantuan alat dan modal usaha bagi kelompok pemuda di 5 Dusun Pembinaan / pelatihan mengenai tugas pokok dan fungsi PKK Penguatan dan pembinaan organisasi karang taruna Pembinaan dan kelompok tani pelatihan

5 Klp

Desa Orobua

4.

5 Klp

Desa Orobua

Pemuda dan Pengangguran memiliki keterampilan untuk membuka lap.erja sendiri. Pemuda dan Pengangguran dapat bekerja dengan modal dan alat yang dimiliki. PKK Memiliki kapasitas untuk menjalankan tugas dan fungsinya. - Karang taruna memiliki Pengurus yang jelas. - Memiliki rencana kerja yang ril Klp.Tani memiliki kapasitas untuk mengembangkan usaha taninya Klp.Tani memiliki modal usaha kelompok untuk meningkatkan pendapatannya. Adanya rumah dinas sehingga memiliki waktu yang banyak untuk melayani masy. Masy.miskin dapat menikmati layanan kesehatan tanpa biaya. Masy.memiliki MCK sehingga tidak lagi BAB disembarang tempat Kader memiliki kapasitas yang memadai untuk melaksanakan kegiatan Adanya fasilitas pelayanan kesehatan Ibu dan anak disetiap dusun Tersedianya fasilitas kesehatan rawat inap untuk menampung warga yang sakit. Adanya penambahan peserta jamkesmas bagi warga miskin yang belum terdata. Kesenian tradisional Orobua dapat terbina dan Lestari. Tersedianya sanggar seni sebagai pusat kegiatan kesenian.
Terbangunnya Obyek wisata Lenong yang indah dan menarik

5.

10 Org

Desa Orobua

6.

15 Org

Desa Orobua

7.

5 Klp

Desa Orobua

8. III. 1.

Pemberian modal kelompok Tani Kesehatan : Pembangunan Rumah Dinas petugas kesehatan sebanyak 1 unit Pemberian bantuan pengobatan gratis bagi warga yang kurang mampu Pembangunan MCK sebanyak 150 Unit tersebar disemua dusun Pelatihan Kader Posyandu Pembangunan Posyandu Pembangunan sarana kesehatan rawat inap 1 unit di Desa Orobua Penambahan peserta jamkesmas bagi warga miskin disemua Dusun Kebudayaan dan Pariwisata Pembinaan dan pelestarian seni orobua Rehabilitasi sanggar Orobua di Dusun Lelok Pembangunan / seni

5 Klp

Desa Orobua

1 Unit

Lelok

2.

5 kali

Dusun Lelok

3.

150 Unit

Desa Orobua

4. 5.

5 Klp

Setiap Dusun

5 Unit

Desa Orobua

6.

1 Unit

Desa Orobua

7. IV. 1. 2. 3.

100 KK

Desa Orobua

1 Klp 1 Unit 1 lokasi

Desa Orobua Lelok Dusun Lombok

revitalisasi

4.

obyek wisata lenong di dusun lombok Pembangunan Rumah adat Orobua sebanyak 2 Unit

untuk menghasilkan /APB-Desa.

Devisa

2 Unit

Dusun Orobua

Adanya rumah adat sebagai ciri kahhas dan identitas daerah.

BAB V PENUTUP

Demikian uraian tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJM-Desa ) yang disusun dengan menggunakan metode perencanaan partisipatif yang berproses dari identifikasi dan perumusan masalah dan potensi sampai tersusunnya rencana pembangunan desa secara partisipatif. Perlu diperhatikan bahwa alat dan langkah-langkah kajian keadaan desa tersebut hanya sebagai pedoman. Apakah setiap kegiatan dan urutan langkah-langkah harus dilakukan disetiap dusun pada setiap tahun ? Pada dasarnya pedoman tersebut hanyalah sebagai langkah-langkah utama dalam metode perencanaan partisipatif. Pengembangan dan penyesuaiannya tergantung pada keadaan dan kemampuan Dusun/Desa itu sendiri. Pelaksanaan Perencanaan partisipatif dapat berbeda-beda sesuai dengan keadaan desa. Hal yang terpenting adalah bahwa seluruh lapisan/golongan masyarakat Desa, laki-laki dan wanita, serta golongan profesi terwakili aspirasinya dalam penyusunan perencanaan pembangunan Desa. Setelah pelaksanaan kegiatan program yang disusun melalui perencanaan partisipatif, perlu diadakan kegiatan pemantauan ( Monitoring dan Evaluasi ). Hasil Monitoring dan evaluasi tersebut harus menjadi bahan pertimbangan penentuan kegiatan/program pada tahuntahun selanjutnya, selain melihat kembali hasil-hasil kajian keadaan desa melalui perencanaan partisipatif pada tahun sebelumnya. Tidak setiap tahun Rencana Pembangunan jangka Menengah Desa ( RPJM-Desa ) disusun kembali karena RPJM-Desa adalah bahan utama penyusunan Rencana Kerja Pembangunan

Desa ( RKP-Desa ) sampai seluruh rencana yang tercakup dalam dalam RPJM-Desa tersebut selesai dilaksanakan. Selama hasil kajian keadaan desa tersebut dianggap oleh masyarakat desa masih sesuai dengan keadaan sebenarnya maka kajian tersebut tidak perlu diulang lagi. Dalam kondisi ini, hasil kajian keadaan desa yang lalu cukup dilihat dan dibahas kembali agar perubahanperubahan yang terjadi dapat tercermin secara baik. Kegiatan ini, selain akan menghemat waktu juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan perkembangan penting yang terjadi dan dibandingkan keadaan tahun-tahun yang lalu. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kualitas peserta, dimana peserta tersebut harus benar-benar mewakili seluruh lapisan masyarakat,bukan hanya laki-laki,orang kaya, miskin atau yang berpendidikan tinggi tetapi semua kalangan termasuk keseimbangan Gender. Untuk dapat menentukan secara tepat langkah-langkah yang akan dilakukan didesa maka peran kelompok atau tim perencanaan partisipatif menjadi sangat penting. Demikian pula yang tidak kalah pentingnya adalah peran Pembina dan pengendali termasuk unsure pemerintah Kecamatan dan kabupaten dalam membantu mengelola seluruh proses kegiatan Perencanaan pembangunan didesa.

***

LAMPIRAN LAMPIRAN RPJM-DES

PEMERINTAH KABUPATEN MAMASA KECAMATAN SESENA PADANG OROBUA


KEPALA DESA OROBUA KECAMATAN SESENAPADANG KABUPATEN MAMASA PERATURAN DESA NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA ( RPJM-DESA ) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA OROBUA Menimbang : a.

DESA

b. c. d. Mengingat : 1. 2 3. 4. 5.

Bahwa dalam rangka RPJM-Desa perlu dibuat peraturan Desa yang merupakan landasan hukum untuk mengatur kebijakan-kebijakan perencanaan pembangunan Desa. Bahwa untuk menetapkan RPJM-Desa sebagaimana dimaksud huruf a,diperlukan adanya Peraturan Desa. Bahwa untuk menjabarkan dan melengkapi Peraturan tersebut diperlukan Keputusan Kepala Desa. Bahwa dalam menjalankan kebiijakan tertentu,diperlukan rekomendasi dan petunjuk teknis. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007, tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007, tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat ; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007, tentang pedoman penyusunan dan pendayagunaan Data Profil Desa/Kelurahan ; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007, tentang perencanaan Pembangunan Desa; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007, tentang pendataan Program Pembangunan Desa/ Kelurahan;

6.

Peraturan Daerah Kabupaten Mamasa Nomor 15 tahun 2007 tentang pedoman pembentukan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa. 7. Peraturan Daerah Kabupaten Mamasa Nomor 2 tahun 2008 tentang Alokasi Dana Desa Kabupaten Mamasa. 8. Peraturan Daerah Kabupaten Mamasa Nomor 3 tahun 2008 tentang pedoman pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan ( Musrenbang ) Desa / Kelurahan Kabupaten Mamasa. 9. Peraturan Daerah Kabupaten Mamasa Nomor 4 tahun 2008 tentang Kuangan Desa Kabupaten Mamasa. 10. Peraturan Daerah Kabupaten Mamasa Nomor 7 tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata kerja Pemerintahan Desa Kabupaten Mamasa. 11. Peraturan Daerah Kabupaten Mamasa Nomor 8 tahun 2008 tentang Kerjasama Desa.

DENGAN PERSETUJUAN BERSAMA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DAN KEPALA DESA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA ( RPJM-DESA ) OROBUA KECAMATAN SESENAPADANG KEBUPATEN MAMASA TAHUN 2011 S/D 2015 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam rangka Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintahan Desa adalah Pemerintahan Desa Orobua Kecamatan Sesena Padang dan Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ) Desa Orobua. 2. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa. 3. Peraturan Desa adalah semua Peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Desa dan BPD. 4. Keputusan Kepala Desa adalah semua Keputusan yang bersifat mengatur dan merupakan pelaksanaan dari peraturan desa dan kebijaksanaan Kepala Desa yang menyangkut Pemerintahan,pembangunan dan kemasyarakatan. 5. Rencana Pembangunan jangka menengah yang selanjutnya disingkat RPJM-Desa adalah Dokumen perencanaan untuk periode 5 ( Lima ) tahunan yang memuat arah kebijakan pembangunan desa, arah kebijakan Keuangan Desa,kebijakan umum,program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD), lintas SKPD dan Program prioritas kewilayahan,disertai dengan Rencana Kerja. 6. Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat RKP-Desa adalah Dokumen Perencanaan untuk periode 1 ( satu ) tahun yang merupakan penjabaran dari RPJM-Desa yang memuat rancangan kerangka ekonomi Desa dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang dimutakhirkan, Program prioritas pembangunan Desa, rencana kerja dan pendanaan serta prakiraan maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah desa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah ( RKP ). 7. Lembaga Pemberdayaan masyarakat/lembaga Ketahanan Masyarakat Desa yang selanjutnya disingkat LPM/LKMD adalah Lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan Kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat. 8. Kader Pemberdayaan Masyarakat yang selanjutnya disingkat KPM adalah anggota masyarakat Desa yang memiliki pengetahuan,kemauan untuk menggerakkan masyarakat berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan Partisipatif. 9. Profil Desa adalah gambaran menyeluruh tentang karakter desa yang meliputi data dasar keluarga,potensi sumberdaya alam,sumberdaya manusia,kelembagaan,prasarana dana sarana serta perkembangan kemajuan dan permasalahan yang dihadapi desa.

BAB II TATACARA PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPJM-DESA Pasal 2 1. Rencana RPJM-Desa dapat diajukan oleh pemerintahan Desa. 2. Dalam menyusun Rancangan RPJM-Desa, pemerintahan Desa harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh aspirasi yang berkembang dimasyarakat yang diwadahi oleh LPM/LKMD. 3. Rancangan RPJM-Desa yang berasal dari Pemerintahan Desa disampaikan oleh Kepala Desa kepada pemangku Kepentingan yaitu LPM/LKMD,LK,PKK,-Desa,KPM,Tokoh masyarakat,Tokoh Agama, dan sebagainya. 4. Setelah menerima rancangan RPJM-Desa, pemerintahan desa melakukan Musrenbang desa untuk mendengarkan penjelasan kepala desa tentang perencanaan pembangunan desa. 5. Jika rancangan RPJM-Desa berasal dari pemerintahan Desa,maka pemerintahan desa mengundang LPM/LKMD, Lembaga-lembaga kemasyarakatan,Tokoh Agama,Tokoh masyarakat dan lain-lain untuk melaksanakan Musrenbang Desa membahas RPJM-Desa. 6. Setelah dilakukan Musrenbang Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) dan ayat (5), maka Pemerintahan Desa menyelenggarakan Rapat Paripurna yang dihadiri oleh BPD dan Pemerintah Desa serta LPM/LKMD dan llembaga Kemasyarakatan dalam acara penetapan persetujuan BPD atas rancangan RPJM-Desa menjadi RPJM-Desa yang dituangkan dalam Peraturan Desa ; dan 7. Setelah mendapatkan persetujuan Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (6) maka Kepala Desa Menetapkan RPJM-Desa,serta memerintahkan Sekretaris Desa atau kepala urusan yang ditunjuk untuk mengundangkannya dalam Lembaran Desa. BAB III MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENETAPAN RPJM-DESA Pasal 3 1. Pemerintahan desa wajib mengembangkan nilai-nilai demokrasi, para anggotanya untuk mengambil Keputusan yang dikoordinir oleh LPM/LKMD atau sebutan lain dalam forum Musrenbang Desa. 2. Mekanisme pengambilan Keputusan dalam forum Musrenbang-Desa dalam perencanaan pembangunan desa berdasarkan musyawarah dan mufakat. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 4 Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam peraturan RPJM-Desa ini akan diatur oleh keputusan kepala Desa. Pasal 5 Peraturan Desa tentang RPJM-Desa ini mulai berlaku pada saat diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan Desa ini dengan menempatkannya dalam lembaran desa.

Ditetapkan di Desa orobua Pada Tanggal 16 Agustus - 2010 KEPALA DESA OROBUA

BONGGA Diundangkan di Desa Orobua Pada tanggal 16 Agustus - 2010 Sekretaris Desa Orobua

( ANTONIUS )

BERITA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA ( MUSRENBANG DESA ) RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA ( RPJM-DESA )
Berkaitan dengan rencana pelaksanaan Musrenbang Desa tahun 2010 di Desa Orobua Kecamatan SesenaPadang Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat dalam rangka penyusunan dan pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJM-DESA ) ,maka pada hari ini : Hari / Tanggal Jam Tempat : Sabtu, 14 Agustus 2010 : 08.30 12.30 : Aula Kantor Desa Orobua

Telah dilaksanakan Musyawarah perencanaan Pembangunan Desa ( Musrenbang Desa ) yang dihadiri oleh wakil-wakil dari kelompok, Dusun dan tokoh masyarakat serta unsur lain yang terkait di Desa sebagaimana tercantum dalam Daftar Hadir terlampir. Materi atau topik yang dibahas dalam musyawarah ini serta yang bertindak selaku unsure Pimpinan rapat dan narasumber adalah : A. Materi atau Topik 1. Penjelasan singkat oleh Tim Perumus RPJM-Desa. 2. Arahan oleh Camat Sesena Padang sekaligus membuka secara Resmi Musrenbang Desa RPJM Desa 3. Penyampaian Hasil Lokakarya Desa Pengkajian keadaan dan Pemilihan Tindakan. 4. Pembahasan dan Penyepakatan mengenai Program Pembangunan Desa yang terdiri dari : a. Perencanaan Pembangunan Desa yang dibiayai swadaya masyarakat dan Pihak ketiga. b. Perencanaan Pembangunan Desa yang ada dananya. c. Agenda Paduan Kegiatan antara Swadaya dan Dana yang sudah ada Tugas Pembantuan. d. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJM-Desa ) e. Pemeringkatan usulan kegiatan perencanaan pembangunan Desa berdasarkan RPJM-Desa tahun 2011 2015 f. Indikasi Perencanaan Pembangunan Desa dari RPJM-Desa. B. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber Pemimpin Rapat Sekretaris/Notulen Nara Sumber : YOHANIS : ANTONIUS : 1. BONGGA 2. ALEX DEMMANABA,SE 3. M.DAAMIN,S.Ag 4. M.YASIN HAKIM dari dari dari dari dari dari LPM-Desa Sekretaris Desa Orobua Kepala Desa Orobua Camat Sesena Padang Faskom Bangun Mandar Supervisor Bangun Mandar

Setelah dilakukan pembahasan dan diskusi terhadap materi atau topik diatas selanjutnya seluruh peserta Musrenbang Desa menyetujui serta memutuskan beberapa hal yang berketetapan menjadi Keputusan Akhir dari Musrenbang Desa yaitu :

1. Hasil Pembahasan dan Kesepakatan Musyawarah akan dituangkan dalam Dokumen Rencana Pembangunan jangka Menengah Desa ( RPJM-Desa ) Desa Orobua tahun 2011 2015. 2. Peserta Musyawarah atas nama Masyarakat bersedia untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan Desa. 3. Keputusan Musyawarah yang akan tertuang dalam Dokumen RPJM-Desa akan dilegalisasi melalui Peraturan Desa Orobua pada Hari Senin Tanggal 16 Agustus 2010 dan selanjutnya akan dijabarkan dalam Rencana Kerja pembangunan Desa ( RKP- Desa ). Keputusan tersebut diambil secara : Musyawarah Mufakat.dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dan dibutuhkan perbaikan maka akan dimusyawarahkan kembali. Demikian berita acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggungjawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Orobua, Tanggal, 14 Agustus - 2010 Pimpinan Musrenbang Notulen / Sekretaris

( YOHANIS ) Mengetahui Kepala Desa Orobua

( ANTONIUS )

(BONGGA)

Mengetahui dan Menyetujui Wakil dan Peserta Musrenbang Desa No 1. 2 3 4 5 6 Nama Lemba langi Petrus.P Daniel.P Marthen.S Semel.P Marthen.P Alamat Orobua Lengkong Lombok Orobua Belakodo Lelok 1. 3. 5. Tanda Tangan 2. 4. 6.

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA MANDIRI BERBASIS MASYARAKAT ( BANGUN MANDAR) PROPINSI SULAWESI BARAT KABUPATEN MAMASA KECAMATAN SESENAPADANG DESA OROBUA

BERITA ACARA SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN TIM PERENCANAAN PARTISIPATIF


Desa Kecamatan Kabupaten Propinsi :OROBUA : SESENAPADANG :MAMASA : SULAWESI BARAT

Dalam rangka penyusunan dan perumusan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJMDesa ) dan Rencana Kerja Pembangunan Desa ( RKP-Desa ), maka telah dilaksanakan sosialisasi dan pembentukan Tim Perencanaan Partisipatif untuk melaksanakan seluruh proses dan tahapan kegiatannya. Kegiatan sosialisasi dan pembentukan Tim Perencanaan Partisipatif adalah sebagai berikut : Jenis Kegiatan
1. Sosialisasi tentang perencanaan partisipatif dengan materi : a. Penjelasan tentang Perencanaan partisipatif. b. Pembentukan Tim. c. Tugas dan tanggungjawab Tim.

Tempat

Hari / Tanggal

Waktu ( Pukul )

Aula Kantor Desa Orobua

Rabu 14 Juli - 2010

08.30 - 11.45

2. Pembentukan Tim Perencanaan Partisipatif

Aula Kantor Desa Orobua

Rabu 14 Juli - 2010

11.50 - 13.00

Adapun Kartu bukti pertemuan/ Daftar hadir sosialisasi dan pembentukan Tim serta komposisi anggota sebagaimana terlampir. Demikian Berita acara ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Tanggal .......................................2010 KEPALA DESA OROBUA FASILITATOR KOMUNITAS

BONGGA

M.DAAMIN

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA MANDIRI BERBASIS MASYARAKAT ( BANGUN MANDAR ) PROPINSI SULAWESI BARAT KABUPATEN MAMASA KECAMATAN SESENAPADANG DESA OROBUA

SUSUNAN DAFTAR ANGGOTA TIM PERENCANAAN PARTISIPATIF


Desa Kecamatan Kabupaten Propinsi No.
1. 2 3 4 5 6 7 8 9 10

:OROBUA : SESENA PADANG :MAMASA : SULAWESI BARAT L/P


L L L P L P L L L L

Nama
BONGGA ANTONIUS YOHANIS KORY TANDI KARAENG MALITINTING RUNGGANG BERNADUS MARTHEN.P DOMINGGUS.M

Jabatan dlm Tim


Pengendali Kegiatan Penanggungjawab Kegiatan Penanggungjawab pelaksana Kegiatan Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota

Unsur
Kepala Desa Sekretaris Desa LKMD TP PKK Tokoh Masyarakat Tokoh Masyarakat Tokoh Masyarakat Tokoh Masyarakat Tokoh Masyarakat

Tanggal .......................................2010 KEPALA DESA OROBUA FASILITATOR KOMUNITAS

BONGGA

M.DAAMIN

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA MANDIRI BERBASIS MASYARAKAT ( BANGUN MANDAR ) PROPINSI SULAWESI BARAT KABUPATEN MAMASA KECAMATAN SESENAPADANG DESA OROBUA

BERITA ACARA PEMBEKALAN TIM PERENCANAAN PARTISIPATIF

Desa Kecamatan Kabupaten Propinsi

:OROBUA : SESENAPADANG :MAMASA : SULAWESI BARAT

Dalam rangka Pelaksanaan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJM-Desa ) dan Rencana Kerja Pembangunan ( RKP-Desa ), maka pada Hari Selasa Tanggal 13 Bulan Juli Tahun 2010 bertempat di Aula Kantor Desa Orobua telah dilaksanakan

pembekalan bagi Tim Perencanaan Partisipatif untuk melakukan proses kegiatan penyusunan RPJM-Desa dan RKP-Desa. Materi Pembekalan Tim trsebut adalah sebagai berikut :

1. Substansi Perencanaan Partisipatif. 2. Metode pengkajian keadaan Desa berdasarkan : Sketsa Desa, Kalender musim dan bagan Kelembagaan. 3. Proses pemilihan Tindakan melalui : Pengelompokan masalah, Penentuan peringkat masalah, Pengkajian tindakan pemecahan masalah, Penentuan Peringkat tindakan masalah 4. Dam materi pendukung lainnya. Adapun Kartu bukti pertemuan/ Daftar hadir Kegiatan sebagaimana terlampir.
Demikian Berita acara ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Tanggal .......................................2010
KEPALA DESA OROBUA FASILITATOR KOMUNITAS

B O N G G A

M.DAAMIN

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA MANDIRI BERBASIS MASYARAKAT ( BANGUN MANDAR ) PROPINSI SULAWESI BARAT KABUPATEN MAMASA KECAMATAN SESENAPADANG DESA OROBUA JADWAL DAN AGENDA KEGIATAN TIM PERENCANAAN PARTISIPATIF

No.

Hari/Tanggal
Rabu 17 Juli- 2010 Kamis 18 juli- 2010

Uraian Kegiatan
Lokakarya Perumusan dan Pembahasan Visi Misi Desa Musyawarah Desa pengkajian keadaan Desa serta proses pemilihan tindakan Musyawarah Desa pembahasan dan Penetapan RPJM-Desa dan RKP-Desa Musyawarah perumusan rancangan Perdes tentang RPJM-Desa dan Keputusan Kepala Desa tentang RKPDesa Pengajuan Rancangan Perdes tentang RPJM-Desa dan RKP-Desa untuk disyahkan melalui sidang BPD Pemasyarakatan hasil Dokumen RPJM-Desa dan RKP-Desa melalui fasilitas umum serta pelaporan Dokumen RPJM-Desa secara berjenjang

Tempat
Aula Kantor Desa orobua Aula Kantor Desa Orobua

Keterangan
Peninjauan kembali Visi,misi Desa yang sudah ada Jelas

Jumat 19 Juli - 2010

Aula Kantor Desa Orobua

Jelas

Sabtu 20 Juli - 2010

Aula Kantor Desa Orobua

Jelas

Senin 22 Juli - 2010

Sekretariat BPD

Jelas

26 31 - Juli -2010

Disetiap Dusun

Jelas

Tanggal .......................................2010
KEPALA DESA OROBUA FASILITATOR KOMUNITAS

B O N G G A

M.DAAMIN

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA MANDIRI BERBASIS MASYARAKAT ( BANGUN MANDAR ) PROPINSI SULAWESI BARAT KABUPATEN MAMASA KECAMATAN SESENAPADANG DESA OROBUA

BERITA ACARA PERUMUSAN VISI MISI DESA

LOKAKARYA

Desa Kecamatan Kabupaten Propinsi

:OROBUA : SESENA PADANG :MAMASA : SULAWESI BARAT

Dalam rangka pelaksanaan Program Pembangunan Desa Mandiri Berbasis Masyarakat ( Bangun Mandar ) tahun 2010 , maka dengan ini telah dilaksanakan Lokakarya perumusan, pembahasan dan penyepakatan visi, misi Desa Orobua pada hari Rabu /tanggal 14 Juli 2010 Jam: 09.15 S/d 12.00 , bertempat di Aula Kantor Desa Orobua yang dihadiri sebanyak 22 orang peserta. Adapun Hasil Perumusan Visi,Misi Desa Orobua adalah sbb : Visi : TERCIPTANYA MASYARAKAT DESA OROBUA YANG MANDIRI,BERIMAN,SEHAT DAN SEJAHTERA DENGAN BERBASISKAN INTENSIFIKASI PERTANIAN,PERIKANAN, PERKEBUNAN,INDUSTRI DAN PARIWISATA TAHUN 2015. ...........................................................................................................................................

Demikian berita acara ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

.................................................................. 2010

M.DAAMIN Fasilitator Komunitas

BONGGA Kepala Desa

( .......................................) Tim Perencanaan Partisipatif

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA MANDIRI BERBASIS MASYARAKAT ( BANGUN MANDAR ) PROPINSI SULAWESI BARAT KABUPATEN MAMASA KECAMATAN SESENAPADANG DESA OROBUA

BERITA CARA PELAKSANAAN KAJIAN KEADAAN DUSUN DAN PEMILIHAN TINDAKAN


Desa : Orobua Kecamatan : Sesena Padang Kabupaten : Mamasa Dalam rangka pelaksanaan penyusunan rencana Pembangunan jangka menengah Desa (RPJMDesa) Desa Orobua Kecamatan Sesena Padang, maka telah dilaksanakan pengkajian keadaan Dusun dan Pemilihan tindakan disetiap Dusun sebagai salah satu tahapan dalam proses perencanaan partisipatif sebagaimana diatur dalam Permendagri Nomor 66 tahun 2007. Kegiatan pengkajian Keadaan dan pemilihan tindakan tersebut adalah sebagai berikut : Jenis Kegiatan Musyawarah Dusun : 1. Pengkajian Keadaan Dusun melalui : Sketsa dusun Kalender Musim Bagan Kelembagaan 2. Pemilihan Tindakan melalui : Pengelompokan masalah Penentuan peringkat masalah Pengkajian tindakan pemecahan masalah Penentuan Peringkat Tindakan Tempat Tanggal Keterangan

Adapun uraian hasil pengkajian keadaan dan pemilihan tindakan disetiap Dusun sebagaimana terlampir. Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Tanggal, Kepala Desa Fasilitator Komunitas Tim Perencanaan Partisipatif

Kantor Desa Orobua yang terletak didusun Lelok ( Ibukota Desa ) menjadi tempat pelayanan warga setiap hari

Warga Masyarakat dengan berjalan kaki pulang dari pasar karena tidak adanya sarana transfortasi ( Kendaraan )

Faskom didampingi Kades Orobua saat melakukan pertemuan ditingkat Dusun yang dilaksanakan dibawa lumbung padi disalah satu Dusun

Suasana Pertemuan Dusun yang dihadiri oleh warga dusun Lombok disalah satu rumah warga.

Faskom didampingi Kades Orobua dan LKMD saat melakukan pertemuan ditingkat Desa yang dilaksanakan diAula Kantor Desa Orobua

Suasana Pertemuan Desa yang dihadiri oleh warga desa yang berasal dari setiap Dusun.

Ketua PKK Desa Orobua pada saat memberikan saran/ masukan pada pertemuan ditingkat Desa yang dilaksanakan diAula Kantor Desa Orobua

Para Kepala Dusun pada waktu menghadiri pertemuan ditingkat Desa dalam rangka penyususnan RPJM-Desa di Aula kantor Desa Orobua.

Kepala Desa Orobua didampingi Faskom BM pada saat memberikan saran / arahan pada pertemuan ditingkat Desa yang dilaksanakan diAula Kantor Desa Orobua

Anggota Tim dengan kopi pahitnya pada waktu membuat data dalam rangka penyusunan RPJM-Desa di Aula kantor Desa Orobua.

Beginilah kondisi jalanan yang menghubungkan antara kota mamasa dengan Desa Orobua yang sangat membutuhkan perhatian serius karena hal ini merupakan permasalahan yang sangat mendasar di Desa ini

Anda mungkin juga menyukai