Anda di halaman 1dari 45

TEKNIK PERENCANAAN

PARTISIPATIF
APA YANG DIMAKSUD DENGAN
:
 PERENCANAAN ?
PARTISIPASI MASYARAKAT ??
PERENCANAAN PARTISIPATIF
???
PERENCANAAN
1. Proses pengambilan keputusan dari sejumlah pilihan
untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.
2. Upaya untuk memilih dan menghubungkan fakta-fakta
dan membuat serta enggunakan asumsi mengenai masa
yang akan datang dengan jalan menggambarkan dan
merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk
mencapai hasil yang diinginkan.
PARTISIPASI MASYARAKAT

1. Partisipasi Masyarakat merupakan keterlibatan fisik, mental,


dan emosi seseorang atau suatu kelompok dalam organisasi
untuk memberikan sumbangan dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
2. Partisipasi Masyarakat merupakan gambaran keterlibatan
anggota masyarakat secara sukarela yang berkenaan dengan
aspirasi, gagasan, pengetahuan, keterampilan dan dukungan
sumber daya yang dimiliki.
PERENCANAAN PARTISIPATIF

1. Perencanaan Partisipatif adalah perencanaan yang berbasis


kesukarelaan masyarakat untuk berperan dalam rangkaian
proses perencanaan.
2. Perencanaan Partisipatif adalah keterlibatan masyarakat secara
sadar dan sukarela ( keterlibatan Otonom ) bukan keterlibatan
yang dipaksakanatau dimobilisasi oleh pihak laindalam proses
perencanaan, sehingga seluruh kesepakatan yang dihasilkan
dapat diterima oleh pihak yang berpartisipasi.
Pentingnya Perencanaan Partisipatif
Sebagai alat untuk memperoleh informasi mengenai kondisi,
kebutuhan dan sikap masyarakat setempat
Masyarakat akan lebih mempercayai Pekerjaan atau Program
pembangunan sehingga timbul rasa memiliki terhadap
pekerjaan atau Program.
Adanya anggapan bahwa suatu hak demokrasi bila masyarakat
dilibatkan dalam pembangunan masyarakat mereka sendiri
Alternatif pemecahan masalah yang diperoleh akan lebih baik
karena adanya keterlibatan masyarakat .
Komitmen terhadap hasil keputusan yang ditetapkan meningkat
sehingga pelaksanaan hasil keputusan akan mudah.
CIRI – CIRI PERENCANAAN
PARTISIPATIF

Masyarakat sebagai pelaku utama


Adanya hubungan yang erat dan sinergi antar
masyarakat dengan stakeholder yang ada secara terus
menerus
Perencanaan Partisipatif dilakukan sesuai dengan
kemampuan atau situasi setempat.
Masyarakat mendapat manfaat yang maksimal dari
hasil perencanaan partisipatif karena benar-benar
mencerminkan kebutuhan dan permasalahan yang ada.
DASAR HUKUM
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
1. Undang – undang No. 06 Tahun 2014
tentang Desa
2. Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2015 Tentang
penjelasan UU Nomor 06 Tahun 2014
3. Peraturan pemerintah No.47 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas PP 43 Tahun 2015
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 114 tahun 2015
tentang Perencanaan Pembangunan Desa
Pembentukan Tim Penyusun RPJM Desa ( Pasal 8 )
permendagri Nomor 114
Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri
dari:
kepala Desa selaku pembina;
sekretaris Desa selaku ketua;
ketua lembaga pemberdayaan masyarakat selaku
sekretaris; dan
anggota yang berasal dari perangkat Desa,
lembaga pemberdayaan masyarakat, kader
pemberdayaan masyarakat Desa, dan unsur
masyarakat lainnya
Jumlah tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
paling sedikit 7 (tujuh) orang dan paling banyak 11
Tugas Tim Penyusun ( Pasal 19 )
Tim penyusun RPJM Desa melaporkan kepada kepala
Desa hasil pengkajian keadaan Desa.
Kepala Desa menyampaikan laporan kepada Badan
Permusyawaratan Desa setelah menerima laporan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam rangka
penyusunan rencana pembangunan Desa melalui
musyawarah Desa
SISTEM PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DESA
Sistem Perencanaan Pembangunan Desa adalah
satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan
untuk menghasilkan rencana-rencana
pembangunan desa dalam jangka menengah dan
tahunan yang dilaksanakan oleh unsur
Pemerintahan desa dan masyarakat desa.
TUJUAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
1. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan di desa ( Pemerintah
desa, BPD, Lembaga Kemasyarakatan, dunia usaha, dan masyarakat )
2. Menjamin terciptanya keserasian antara pembangunan desa dengan
pembangunan daerah melalui keterkaitan fungsional antara program
pembangunan desa dengan Program pembangunan daerah
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
Pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan desa.
4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya desa secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan.
Aktor / Pemeran
Perencanaan Pembangunan Desa

1. Kepala Desa
2. Badan Permusyawaratan Desa
3. Lembaga kemasyarakatan Desa
4. Kader Pemberdayaan Masyarakat
Desa
Tahapan
Perencanaan Pembangunan Desa
Musyawarah Desa Sosialisasi Perencanaan Pembangunan
Desa ( memilih Tim Perumus RPJMDesa dan RKP Desa)
Pelatihan Pelaku – Pelaku
Pengkajian Keadaan Desa dalam Perencanaan Pembangunan
Desa ( Menggali dan mengkaji segala potensi dan masalah
yang ada di desa dengan mengggunakan Peta Sosial Desa,
Kalender Musim, dan Bagan kelembagaan )
Musyawarah tim Perumus RPJMDesa dan RKP Desa
MusRen Bang Desa Pembahasan Draft Rumusan RPJMDesa
Rapat BPD Penetapan RPJMDesa ( Perdes RPJMDesa )
Penyusunan RKP Desa
Penetapan RKP Desa
Metode dan Teknik Pengkajian Keadaan
Desa
Dalam Metode Pengkajian Keadaan Desa kita dapat
bersandar pada Metode P3MD ( Perencanaan
Partisipatif Pembangunan Masyarakat Desa ).

Dalam Perencanaan Pembangunan dengan


menggunakan metode P3MD terdapat 3 ( tiga ) alat
kajian desa , yaitu :
1. Teknik Pengkajian sketsa desa
2. Teknik pengkajian Kalender Musim
3. Teknik Pengkajian bagan Kelembagaan
1. Teknik Pengkajian Sketsa Desa
Sketsa / potret Desa adalah gambaran desa secara kasar
umum mengenai keadaan sumber daya fisik ( alam maupun
buatan ) yang ada di desa. Artinya sketsa / potert desa
merupakan alat untuk menggali masalah-masalah yang
berhubungan dengan keadaan sumber daya pembangunan
dan potensi yang tersedia untuk mengatasi masalah.
Tujuan dari Sketsa dilakukan adalah ;
a. Menyadari jenis, jumlah dan mutu sumber daya di desa
b. Menyadari cara, pola dan tingkat pemanfaatan sumber daya
c. Dapat menggali masalah sesuai dengan keadaan desa
d. Dapat menggali potensi untuk memecahkan masalah
e. Dapat menayamakan persepsi tentang masalah yang
dihadapi desa
Hal yang perlu digambar pada Sketsa /
Potret Desa
Batas Desa
Sumber Daya Alam ( Sungai, danau, laut, Hutan,
Batu, Bukit,dll )
Penggunaan Lahan ( Tanam padi, palawija,
Perkebunan, Pengembala Ternak, dll )
Sumber Daya Buatan ( Prasarana dan Sarana
seperti jalan desa, Jembatan sekolah, Balai desa,
jembatan,Rumah ibadah, Posyandu, Rumah
penduduk, Pekan, dll )
2. Teknik Pengkajian Kalender Musim
Kalender Musim adalah alat untuk mengetahui masa-
masa kritis dalam kehidupan, yaitu saat-saat
dirasakannya masalah-masalah yang menyangkut
pemenuhan kebutuhan dasar dan terjadi cukup parah
dan berulang-ulang.
Tujuan Kalender Musim
a. Mengetahui masalah yang berhubungan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat ( Infeksi
saluran pernafasan, diare, DBD, Paceklik, sulit
mendapatkan air bersih,dll.
b. Mengetahui masa-masa kritis bagi kehidupan
masyarakat yaitu dimana masyarakat menghadapi
banyak masalah.
Informasi yang dapat dihimpun dari
kalender Musim
Masalah – masalah kebutuhan dasar
masyarakat (Kesehatan, sandang, pangan,
papan, dan pendidikan)
Masalah Kegiatan masyarakat di Perdesaan
(kegiatan menanam, panen, menangkap ikan,
dll )
Masa Kritis pada musim tertentu ( Kemarau,
hujan, Pancaroba, Angin Barat, Angin Timur
dan paceklik )
3. Teknik Pengkajian Bagan Kelembagaan

Bagan kelembagaan adalah suatu gambaran keadaan peranan


(manfaat) lembaga-lembaga di desa bagi masayarakat.

Tujuan Bagan kelembagaan :


a. Untuk Mengetahui jumlah lembaga yang berperan di desa
b. Untuk mengetahui susunan pria dan wanita yang aktif dalam
lembaga
c. Untuk mengetahui besarnya manfaat lembaga yang
dirasakan masyarakat
d. Untuk mengetahui sering tidaknya hubungan antar lembaga
di desa dengan masyarakat
Jenis – Jenis Lembaga di Desa
Lembaga formal adalah lembaga yang memiliki
dasar hukum seperti : Pemerintahan desa, BPD,
LPMD/K, PKK, Karang Taruna, RT/RW,
Kelompok Masyarakat, Puskesmas, posyandu,
Kelompok Tani / Ternak, Kelompencapir, dll .
Lembaga Non formal adalah lembaga yang
tidak memiliki dasar hukum / SK. Seperti ;
Jemaah tahlilan, Kelompok arisan, Paguyuban
seniman, Kelompok simpan pinjam, dll .
Tindak Lanjut setelah dilakukan
Pengkajian Keadaan Desa
Dari hasil ketiga teknik tersebut selanjutnya dilakukan analisa
lebih lanjut untuk merumuskan masalah dan potensi dengan
langkah sebagai berikut :
1. Pengelompokan dan Penentuan Peringkat Masalah
2. Penentuan Peringkat Tindakan
Setelah selesai penentuan peringkat tindakan dilakukan, maka
semua data tersebut dibawa untuk dibahas dalam Musyawarah
Rencana Pembangunan Desa ( MusRenBang Desa )
1. PENGELOMPOKAN MASALAH
1. Indentifikasikan masalah – masalah yang sama dari hasil
penjaringan masalah di tingkat didusun
2. Jadikanlah masalah-masalah yang sama tersebut menjadi
satu rumusan masalah
3. Jika langkah 2 telah selesai, kelompokanlah masalah
kedalam sektor ( sektor pendidikan, kesehatan, pertanian,
perdagangan, peternakan ,pemerintahan, pekerjaan
umum, Sumber daya air dll )
4. Kelompokanlah sektor – sektor yang ada kedalam dalam
bidang ( Pengembangan wilayah, Sosial budaya,
Ekonomi ) tuliskan dalam kolom 2 format 4
5. Periksalah potensi hasil kajian di tingkat dusun ( tiga alat
kajian ) tuliskan dalam kolom 2 format 4
PENENTUAN PERINGKAT
MASALAH
PENGERTIAN
Menentukan Peringkat Masalah adalah suatu kegiatan
mengkaji berat ringannya masalah yang sedang dihadapi
dengan methode dan teknik tertentu
TUJUAN
Untuk mengetahui bobot masing
masing masalah
Menentukan urutan masalah secara
tepat berdasar bobot
Menentukan urut urutan masalah yang
harus segera diselesaikan
TAHAPAN MEMBUAT PRIORITAS
MASALAH
Sampaikan terlebih dahulu mengapa harus
membuat prioritas masalah
Sepakati terlebih dahulu apapun hasil
kesepakatan tentang prioritas masalah
adalah kesepakatan bersama
Sepakati terlebih dahulu kriteria dan bobot
Lakukanlah pensekoran secara partisipatif
PENENTUAN KRITERIA PERINGKAT
MASALAH
Tentukan dan sepakati terlebih dahulu kriteria yang akan digunakan
untuk menentukan peringkat masalah
Misal :
Pengembangan Wilayah
1. Tingkat kerusakan
2. Dampak
3. Pengaruh tehadap kemiskinan
Bidang Ekonomi
4. Menghambat peningkatan pendapatan
5. Dampak
6. Pengaruh terhadap Kemiskinan
Bidang Sosial Budaya
7. Menghambat pemenuhan hak dasar
8. Dampak
9. Pengaruh terhadap Kemiskinan
PEMBOBOTAN MASALAH
 Sepakati bobot dan nilai untuk setiap indikator
Misal :
1. Tingkat kerusakan
 Sangat parah
 Cukup parah
 Parah
 Kurang parah
2. Dampak
 Dirasakan 1 desa atau lebih
 Dirasakan 1 RW
 Dirasakan 1 RT
 Dirasakan individu
MELAKUKAN SKORING
 Siapkan Format skoring masalah
 Salinlah semua kegiatan pada kolom 2 format 2 kedalam kolom 2 format 5
 Ajaklah peserta musyawarah melakukan skoring masalah dengan satu
kriteria terlebih dahulu
 Tuliskan skor yang disepakati pada kolom yang tersedia l
 akukanlah hal demikian sehingga semua masalah diberi skor dengan
kriteria yang telah disepakati
 Jika semua masalah telah diberi skor, ajaklah peserta musyawarah untuk
menjumlah skor pada setiap masalah dan hasilnya tuliskan pada kolom 7
format 5
 Jika ada jumlah yang sama, ulanglah kembali pensekoran pada masalah
yang mempuyai jumlah skor sama
 Buatlah ranking berdasar besar kecilnya jumlah skor dan tuliskan pada
kolom 8 format 5
MENENTUKAN ALTERNATIF
TINDAKAN MASALAH

PENGERTIAN
Menyusun alternatif tindakan Pemecahan Masalah adalah
serangkaian kegiatan kajian dan analisis
masalah,penyebab dan potensi untuk menentukan
alternatif tindakan pemecahan masalah
TUJUAN
Untuk mengetahui penyebab mendasar
dari setiap masalah
Mengetahui potensi yang tepat untuk
memecahkan masalah
Merumuskan berbagai alternatif
tindakan yang dapat dilakukan untuk
memecahkan masalah
MERUMUSKAN ALTERNATIF
TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH
 Persiapan
• Persiapkan tempat yang memadai
• Siapkan alat yang akan digunakan (Spidol, Plano, , Kertas manila,gunting dan
isolatif )
• Menyiapkan Format Alternatif Tindakan Pemecahan Masalah
• Membagi tugas ( Fasilitator dan Pencatat )
 Langkah-Langkah
• Tulislah setiap masalah berdasar pada pengelompokan masalah (Format 5 )
pada kolom 2 format 6
• Kajilah penyebab mendasar dari setiap masalah dan hasilnya tuliskan pada
kolom 3 format 6
• Kajilah potensi yang dapat menyelesaikan masalah dan penyebabnya pada
setiap masalah, hasilnya tuliskan pada kolom 4 format 6
• Rumuskanlah alternatif tindakan pemecahan masalah dengan mendasarkan
pada penyebabnya dan memperhitungkan potensi yang ada, hasilnya
tuliskan pada kolom 5 format 6

Anda mungkin juga menyukai