Anda di halaman 1dari 37

Kelas E-Learning

MUSYAWARAH PERENCANAAN
PEMBANGUNAN

Kuliah Hukum Administrasi Perencanaan


Oleh
Nia Kurniasari ST.,MT
Tarlani, ST.,MT
DASAR HUKUM
Undang Undang no. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Undang Undang no. 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
Undang Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
UU No 6 tahun 2014 tentang Desa
PP No 47 tahun 2015 (pengganti PP 43 tahun 2014) tentang
peraturan pelaksanaan UU No 6 tahun 2014.
Permendagri no 114 tahun 2014 tentang Pembangunan Desa
Permendesa No 2 tahun 2015 tentang Pedoman tata tertib dan
mekanisme pengambilan keputusan musyawarah desa
BATASAN PENGERTIAN
(Ps. 1 UU 25/2004)

Perencanaan adalah suatu proses untuk


menentukan tindakan masa depan yang tepat,
melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia.
Pembangunan Nasional adalah upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam
rangka mencapai tujuan bernegara.
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah
satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan
untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan
dalam jangka panjang, jangka menengah, dan
tahunan yang dilaksanakan oleh unsur
penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat
Pusat dan Daerah.
BATASAN PENGERTIAN
(Ps. 1 UU 25/2004)

Rencana Pembangunan Jangka Panjang, yang selanjutnya


disingkat RPJP, adalah dokumen perencanaan untuk periode 20
(dua puluh) tahun.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah, yang selanjutnya
disingkat RPJM, adalah dokumen perencanaan untuk periode 5
(lima) tahun.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja
Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Renstra-SKPD,
adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah
untuk periode 5 (lima) tahun.
Rencana Pembangunan Tahunan Daerah, yang selanjutnya
disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), adalah
dokumen perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya
disingkat Musrenbang adalah forum antarpelaku dalam rangka
menyusun rencana pembangunan Nasional dan rencana
pembangunan Daerah.
TUJUAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
NASIONAL
(Ps. 2 ayat 4 UU 25/2004)

1. mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan;


2. menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan
sinergi baik antarDaerah, antarruang, antarwaktu,
antarfungsi pemerintah maupun antara Pusat dan
Daerah;
3. menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan;
4. mengoptimalkan partisipasi masyarakat;
5. menjamin tercapainya penggunaan sumber daya
secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan.
PENDEKATAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
(Penjelasan Umum UU 25/2004)

Politik; rakyat memilih Presiden/ Kepala Daerah secara


langsung berdasarkan program-program yang
ditawarkannya.
Teknokratik; dilaksanakan dengan menggunakan
metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga
atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas
untuk itu.
Partisipatif; dilaksanakan dengan melibatkan semua
pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap
pembangunan untuk mendapatkan aspirasi dan
menciptakan rasa memiliki.
Atas-bawah (top-down) dan bawah-atas (bottom-up);
dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan, melalui
musyawarah yang dilaksanakan baik di tingkat
Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan
Desa.
(Presentasi Ketua Bappenas)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(Ps. 150 UU 32/2004 dan Ps. 5 UU 25/2004)

1.RPJP Daerah memuat visi, misi, dan arah pembangunan


Daerah yang mengacu pada RPJP Nasional.
2.RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi, dan
program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada
RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah
kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah,
kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah,
lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan
disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi
dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
3.RKPD merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan
mengacu pada RKP, memuat rancangan kerangka ekonomi
Daerah, prioritas pembangunan Daerah, rencana kerja, dan
pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh
pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong
partisipasi masyarakat.
SKEMA PERENCANAAN PEMBANGUNAN
TINGKAT KABUPATEN

RPJM Desa Musrenbangdes

Musrenbangcam
Forum SKPD
MusrenbangKab

RPJP RPJM RKPD RAPBD APBD

Renstra Renja RKA- Rincian


SKPD SKPD SKPD APBD
SKEMA PROSES PELAKSANAAN
MUSKERBANG DES/CAM/KAB

MASYARAKAT

3. Penyepakatan 5. Pengambilan
1. Aspirasi Keputusan
dan 2. Konsultasi
Kebutuhan
4. Aspirasi
dan
Kebutuhan
Aspirasi dan
Kebutuhan
PEMERINTAH DPRD
Pengesahan
MUSRENBANG DESA Th. 2005
(SEB Menneg PPN/ Kepala Bappenas dan Mendagri
no. 0259/M.PPN/I/2005 - 050/166/SJ tgl. 20 Januari 2005)

1. Adalah forum musyawarah tahunan stakeholders desa/kelurahan


(pihak yang berkepentingan untuk mengatasi permasalahan
desa/kelurahannya dan pihak yang akan terkena dampak hasil
musyawarah) untuk menyepakati rencana kegiatan tahun
anggaran berikutnya).
2. Dilaksanakan dengan memperhatikan rencana pembangunan
jangka menengah desa/kelurahan, kinerja implementasi rencana
tahun berjalan serta masukan dari nara sumber dan peserta
yang menggambarkan permasalahan nyata yang sedang
dihadapi.
3. Adanya narasumber sebagai pihak pemberi informasi yang perlu
diketahui peserta Musrenbang untuk proses pengambilan
keputusan hasil Musrenbang.
4. Peserta adalah pihak yang memiliki hak pengambilan keputusan
dalam Musrenbang melalui pembahasan yang disepakati
bersama.
Partisipasi Masyarakat dalam
Musrenbang desa

Konsep “Musyawarah” menunjukkan sifat


Partisipatif dan Dialogis
Keluaran pada pengambilanb kesepakatan
bersama, bukan seminar atau hanya
sosialisasi informasi/seremonial
fokus pada program pembangunan untuk
kemajuan keadaan desa
TUJUAN MUSRENBANG DESA Th. 2005
(SEB Menneg PPN/ Kepala Bappenas dan Mendagri
no. 0259/M.PPN/I/2005 - 050/166/SJ tgl. 20 Januari 2005)

Sepakati prioritas kebutuhan dan kegiatan desa


yang akan menjadi bahan penyusunan RKPDes
dengan pemilahan :
 Dibiayai secara swadaya desa/masyarakat dan atau dari
dana desa (DD)
 Dibiayai melaui ADD yang berasal dari Kabupaten
 Prioritas masalah desa yang diusulkan melalui
musrenbang kecamatan yang perlu didanai dari dana
APBD kab/Prov
Menyepakati tim delegasi desa yang akan
memaparkan hasilnya ke musrenbang kecamatan
LUARAN KEGIATAN MUSRENBANG DESA
(

Daftar prioritas kegiatan untuk menyusun


RKPDes untuk tahun anggaran yang
direncanakan.
Daftar prioritas masalah desa untuk disampaikan
di musrenbang di tingkat kecamatan.
Daftar 3-5 orang nama (30% ada perwakilan
perempuan) anggota delegasi yang akan
membahas hasil Musrenbang desa/kelurahan
pada forum Musrenbang Kecamatan.
Berita acara Musrebang Desa
PESERTA MUSRENBANG DESA
(SEB Menneg PPN/ Kepala Bappenas dan Mendagri
no. 0259/M.PPN/I/2005 - 050/166/SJ tgl. 20 Januari 2005)

Ketua RT/RW
Kepala dusun
Lembaga Pemberdayaan masyarakat (LPM)
Ketua Adat
Kelompok perempuan
Kelompok pemuda
Organisasi masyarakat
Pengusaha
Kelompok tani
Komite sekolah
Kelompok-kelompok lainnya
NARASUMBER MUSRENBANG DESA
(SEB Menneg PPN/ Kepala Bappenas dan Mendagri
no. 0259/M.PPN/I/2005 - 050/166/SJ tgl. 20 Januari 2005)

Kepala desa atau lurah


Ketua dan para anggota BPD
Camat dan aparat kecamatan
Kepala sekolah
Kepala puskesmas
Pejabat instansi yang ada di desa
LSM yang bekerja di desa yang bersangkutan
MASUKAN MUSRENBANG DESA
(SEB Menneg PPN/ Kepala Bappenas dan Mendagri
no. 0259/M.PPN/I/2005 - 050/166/SJ tgl. 20 Januari 2005)
Dari Desa/ Kelurahan:
1. Daftar permasalahan desa/ kelurahan, seperti kerawanan kemiskinan,
pengangguran, dll.
2. Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa/ Kelurahan.
3. Hasil Evaluasi pelaksanaan pembangunan desa/ kelurahan tahun
sebelumnya.
4. Daftar prioritas masalah di bawah desa/ kelurahan dan kelompok-
kelompok masyarakat.

Dari Kabupaten:
1. Kode desa dan kode kecamatan
2. Formulir daftar usulan kegiatan prioritas ke tingkat kecamatan
3. Hasil evaluasi kecamatan dan atau masyarakat terhadap pemanfaatan
dana alokasi desa.
4. Informasi Pemkab ttg indikasi jumlah alokasi dana desa yang akan
diberikan.
5. Prioritas kegiatan pembangunan daerah berdasarkan SKPD pelaksananya
dan rencana pendanaan.
TAHAPAN MUSRENBANG DESA
(SEB Menneg PPN/ Kepala Bappenas dan Mendagri
no. 0259/M.PPN/I/2005 - 050/166/SJ tgl. 20 Januari 2005)
TAHAP PERSIAPAN
 Musyawarah/ rembuk di tingkat RW/ dusun dan kelompok masyarakat
 Penetapan Tim Penyelenggara oleh Kade/ Lurah
 Penyusunan jadwal dan agenda, pengumuman minimal 7 hari sebelum
pelaksanaan, pendaftaran peserta dan penyiapan peralatan dan
bahan/ materi Musrenbang.

TAHAP PELAKSANAAN
 Pendaftaran Peserta
 Pemaparan Camat ttg hasil evaluasi pembangunan tahun sebelumnya.
 Pemaparan Kades/ Lurah ttg prioritas pembangunan tahun berikutnya
berdasarkan RJPM Desa/ Kelurahan.
 Pemaparan masalah masyarakat oleh perwakilan peserta.
 Pemisahan kegiatan
 Perumusan dan penetapan prioritas kegiatan tahunan
 Penetapan 3-5 orang delegasi untuk Musrenbangcam.
MUSRENBANG KECAMATAN Th. 2005
(SEB Menneg PPN/ Kepala Bappenas dan Mendagri
no. 0259/M.PPN/I/2005 - 050/166/SJ tgl. 20 Januari 2005)

1. Adalah forum musyawarah tahunan stakeholders kecamatan


untuk mendapatkan masukan prioritas kegiatan dari desa/
kelurahan serta menyepakati kegiatan lintas desa/ kelurahan di
kecamatan tsb sebagai dasar penyusunan Renja SKPD Kab/
Kota tahun berikutnya.
2. Stakeholder kecamatan adalah pihak yang berkepentingan
dengan prioritas kegiatan dari desa/ kelurahan untuk mengatasi
permasalahan di kecamatan serta pihak-pihak yang berkaitan
dengan dan atau terkena dampak hasil musyawarah.
3. Adanya narasumber sebagai pihak pemberi informasi yang perlu
diketahui peserta Musrenbang untuk proses pengambilan
keputusan hasil Musrenbang.
4. Peserta adalah pihak yang memiliki hak pengambilan keputusan
dalam Musrenbang melalui pembahasan yang disepakati
bersama.
TUJUAN MUSRENBANG KECAMATAN
(SEB Menneg PPN/ Kepala Bappenas dan Mendagri
no. 0259/M.PPN/I/2005 - 050/166/SJ tgl. 20 Januari 2005)

Membahas dan menyepakati hasil-hasil Musrenbang


dari tingkat desa/kelurahan yang akan menjadi
prioritas kegiatan pembangunan di wilayah
kecamatan yang bersangkutan.
Membahas dan menetapkan kegiatan prioritas
pembangunan di tingkat kecamatan yang belum
tercakup dalam prioritas kegiatan pembangunan
desa/kelurahan.
Melakukan klarifikasi atas prioritas kegiatan
pembangunan kecamatan sesuai dengan fungsi-
fungsi satuan kerja perangkat daerah
kabupaten/kota.
HASIL MUSRENBANG KECAMATAN
(SEB Menneg PPN/ Kepala Bappenas dan Mendagri
no. 0259/M.PPN/I/2005 - 050/166/SJ tgl. 20 Januari 2005)

Daftar prioritas kegiatan yang akan


dilaksanakan di kecamatan tersebut pada
tahun berikutnya yang disusun menurut
SKPD dan atau gabungan SKPD.
Daftar nama delegasi kecamatan untuk
mengikuti Musrenbang Kabupaten.
PESERTA MUSRENBANG KECAMATAN
(SEB Menneg PPN/ Kepala Bappenas dan Mendagri
no. 0259/M.PPN/I/2005 - 050/166/SJ tgl. 20 Januari 2005)

Wakil dari desa/ kelurahan


Wakil kelompok-kelompok masyarakat yang
beroperasi dalam skala kecamatan
NARASUMBER MUSRENBANG KECAMATAN
(SEB Menneg PPN/ Kepala Bappenas dan Mendagri
no. 0259/M.PPN/I/2005 - 050/166/SJ tgl. 20 Januari 2005)

Bappeda
Perwakilan SKPD dari Kabupaten
Kepala-kepala cabang SKPD di kecamatan
bersangkutan
Kepala-kepala unit pelayanan di kecamatan
Anggota DPRD dari wilayah pemilihan
bersangkutan
Camat dan aparat kecamatan
LSM yang bekerja di kecamatan
Ahli/ profesional yang dibutuhkan
MASUKAN MUSRENBANG KECAMATAN
(SEB Menneg PPN/ Kepala Bappenas dan Mendagri
no. 0259/M.PPN/I/2005 - 050/166/SJ tgl. 20 Januari 2005)
Dari Desa/ Kelurahan:
1. Dokumen Rencana Kerja Tahunan masing-masing desa/ kelurahan yang
berisi prioritas kegiatan dengan dilengkapi kode desa/ kelurahan dan
kecamatannya.
2. Daftar nama anggota delegasi desa/ kelurahan yang akan mengikuti
Musrenbang Kecamatan.
3. Daftar nama para wakil kelompok fungsional/ asosiasi warga, koperasi,
LSM yang bekerja di kecamatan atau organisasi tani/ nelayan tingkat
kecamatan.

Dari Kabupaten:
1. Kode kecamatan
2. Prioritas kegiatan pembangunan daerah utntuk tahun mendatang,
berdasarkan SKPD pelaksana dan rencana pendanaannya.
3. Penjelasan nama dan jumlah forum SKPD dan forum gabungan SKPD
sebagaimana telah ditentukan Bappeda, berikut fungsi dan program
terkaitnya.
TAHAPAN MUSRENBANG KECAMATAN
(SEB Menneg PPN/ Kepala Bappenas dan Mendagri
no. 0259/M.PPN/I/2005 - 050/166/SJ tgl. 20 Januari 2005)
TAHAP PERSIAPAN
 Penetapan Tim Penyelenggara oleh Camat.
 Penyusunan jadwal dan agenda, pengumuman secara terbuka minimal 7 hari
sebelum pelaksanaan, pendaftaran peserta dan penyiapan peralatan dan
bahan/ materi Musrenbang.
TAHAP PELAKSANAAN
 Pendaftaran Peserta
 Pemaparan Camat mengenai prioritas masalah kecamatan, seperti kemiskinan,
pendidikan, kesehatan, prasarana dan pengangguran.
 Pemaparan Tim Penyelenggara ttg masalah dan prioritas kegiatan yang
diusulkan Desa/ Kelurahan.
 Pembagian peserta ke dalam kelompok pembahasan berdasarkan jumlah
fungsi/ SKPD atau gabungan SKPD yang tercantum.
 Kesepakatan prioritas kegiatan pembangunan yang dianggap perlu oleh
peserta Musrenbang namun belum tercantum dalam usulan desa/ kelurahan
 Kesepakatan kriteria penentuan prioritas kegiatan pembangunan
 Pemaparan prioritas pembangunan kec. oleh setiap kelompok fungsi/ SKPD.
 Penetapan 3-5 orang delegasi untuk Musrenbang Kabupaten dengan
didalamnya terdapat unsur perempuan.
KELUARAN MUSRENBANG KECAMATAN
(SEB Menneg PPN/ Kepala Bappenas dan Mendagri
no. 0259/M.PPN/I/2005 - 050/166/SJ tgl. 20 Januari 2005)

1. Daftar prioritas kegiatan pembangunan di wilayah


kecamatan menurut fungsi/ SKPD atau gabungan
SKPD, yang siap dibahas pada forum satuan kerja
perangkat daerah dan Musrenbang Kabupaten
yang akan didanai melalui APBD dan sumber
pendaan lainnya.
2. Terpilihnya delegasi kecamatan untuk mengikuti
Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah dan
Musrenbang Kabupaten.
3. Berita acara Musrenbang tahunan Kecamatan.
FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG DPRD
DALAM KAITAN DENGAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
(ps. 77-78 UU 22/2003)
Fungsi DPRD:
a. legislasi;
b. anggaran; dan
c. pengawasan.

Tugas dan Wewenang DPRD:


a. membentuk peraturan daerah yang dibahas dengan bupati
untuk mendapat persetujuan bersama;
b. menetapkan APBD Kabupaten bersama-sama dengan bupati;
c. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan
daerah dan peraturan perundang-undangan lainnya,
keputusan bupati/walikota, APBD, kebijakan pemerintah
daerah dalam melaksanakan program pembangunan daerah,
dan kerjasama internasional di daerah;
PERANAN DPRD DALAM MUSRENBANG
(SEB Menneg PPN/ Kepala Bappenas dan Mendagri
no. 0259/M.PPN/I/2005 - 050/166/SJ tgl. 20 Januari 2005)

1. Sebagai narasumber dalam Musrenbang Kecamatan


2. Sebagai narasumber dalam Forum SKPD Kabupaten
3. Mendiskusikan hasil forum SKPD dengan delegasi
Forum SKPD sesuai komisi terkait
4. Sebagai narasumber dalam Musrenbang Kabupaten
5. Menindaklanjuti hasil Musrenbang Kabupaten
dalam pembahasan dan penetapan APBD
MASUKAN DPRD BAGI
PENYELENGGARAAN MUSRENBANG YANG
PARTISIPATIF
Perlunya Pemkab segera menyusun perangkat teknis
pelaksanaan Musrenbang di tingkat Desa/ Kelurahan,
kecamatan dan Kabupaten.
Aparatur desa/ kelurahan dan kecamatan agar segera
mempersiapkan diri sedini mungkin dan melakukan
sosialisasi kepada masyarakat ikhwal penyelenggaraan
Musrenbang.
Masyarakat mulai menginventarisasi usulan prioritas
kegiatan yang akan disampaikan dalam forum Musrenbang
desa/ kelurahan maupun kecamatan.
Sesuai petunjuk SEB, pemkab perlu segera
menyelenggarakan pelatihan bagi tim penyelenggara
Musrenbang di tingkat desa/ kelurahan maupun kecamatan
untuk mengenalkan sejumlah metode perencanaan
partisipatif, seperti PRA, RRA, ZOPP dan lain-lain.
INOVASI MUSRENBANG
Inovasi Musrenbang
PRINSIP PENTING PERENCANAAN
PEMBANGUNAN PARTISIPATIF

1. Partisipasi harus dijalankan secara benar, bukan


dengan manipulasi dan eksploitasi. Masyarakat
harus dijamin eksistensinya untuk ikut serta dalam
setiap proses pengambilan keputusan publik.
2. Partisipasi harus memastikan peran masyarakat
akan meningkat dan memiliki pengaruh yang
berarti baik dalam proses pengambilan keputusan
maupun dalam perbaikan kapasitas masyarakat,
pemerintah dan legislatif.
3. Sasaran partisipasi haruslah menyebar, meliputi
strata sosial yang beragam, kompleks dan bersifat
individual.
(Plummer; 1999 dikutip dari Haerudin, 2003)
TANGGA PARTISIPASI MENURUT UNDP
Pengelolaan mandiri

Kemitraan 8

Pembagian resiko 7

Pengambilan keputusan 6

Membangun kesepakatan 5

Konsultasi 4 Di tangga
Penginformasian 3 manakah kita
Manipulasi 2
berada?
1
Faktor yang mempengaruhi
Keterlibatan Masyarakat (Maxwell )

di bukunya “25 Ways to win with people”.


Syarat mendasar orang mau terlibat hanya
jika sudah memahami dirinya sendiri
Hambatan-hambatan yang membuat tidak
berani berpartisipasi :
 Faktor Psikologis

 Faktor Ekonomi

 Faktor Budaya
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai