1. Dasar Pemikiran
Pembangunan Desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan
kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan
sarana dan prasarana Desa, pengembangan potensi ekonomi lokal,
serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara
berkelanjutan (Pasal 78 ayat (1) UU 6/2014).
Perencanaan pembangunan Desa disusun berdasarkan hasil
kesepakatan dalam musyawarah Desa (Pasal 114 ayat (1) PP
43/2014).
Dalam menyusun perencanaan Pembangunan Desa, Pemerintah Desa
wajib menyelenggarakan musyawarah perencanaan Pembangunan
Desa (Pasal 80 ayat (2) UU 6/2014).
Dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Desa,
pemerintah Desa didampingi oleh pemerintah daerah kabupaten/kota
yang secara teknis dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah
kabupaten/kota (Pasal 2 ayat (4) Permendagri 114/2014). Maka
berkenaan dengan hal tersebut di atas, salah satu upaya yang
dilakukan adalah memberikan pedoman bagi pemerintah Desa dalam
menyelenggarakan Musyawarah Desa dan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan di Desa agar dapat berjalan secara efektif, berdaya-
guna dan berhasil-guna.
2. Landasan Hukum
3. Tujuan Penyusunan
-2-
b.1.3. Persiapan/Masukan/ Input
Hal-hal yang perlu disiapkan untuk penyelenggaraan Musyawarah
Desa tahunan adalah sebagai berikut:
1. Laporan Hasil Pengkajian Keadaan Desa (PKD) yang disusun oleh
Tim Penyusun RPJMDesa meliputi:
a) Penyelarasan Data Desa terdiri dari:
1) data sumber daya alam (Format F.I.2.1)
2) data sumber daya manusia (Format F.I.2.2)
3) data sumberdaya pembangunan (Format F.I.2.3)
4) data sumberdaya sosial budaya (Format F.I.2.4)
-3-
c. tokoh pendidikan;
d. perwakilan kelompok tani;
e. perwakilan kelompok nelayan;
f. perwakilan kelompok perajin;
g. perwakilan kelompok perempuan;
h. perwakilan kelompok pemerhati dan pelindungan anak; dan
i. perwakilan kelompok masyarakat miskin.
Dalam hal menetapkan calon peserta musyawarah Desa, perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1). Keterwakilan wilayah (dusun/kampung/RW/RT);
2) Keterwakilan berbagai sektor (ekonomi/ pertanian/ kesehatan/
pendidikan/ lingkungan/dsb.);
3) Keterwakilan kelompok usia (generasi muda; generasi tua);
4) Keterwakilan kelompok sosial dan jenis kelamin (tokoh
masyarakat, tokoh adat; tokoh agama; bapak-bapak; ibu-ibu;
kelompok marjinal);
5) Keterwakilan 3 unsur tata pemerintahan (pemerintah desa,
kalangan swasta/bisnis, masyarakat umum);
6) Serta keterwakilan berbagai organisasi yang menjadi
pemangku kepentingan dalam upaya pembangunan desa.
2. Penyelenggara : Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
3. Narasumber: Kepala Desa dan Ketua Tim Penyusun RPJMDesa.
4. Pemandu : KPMD/LPM anggota Tim Penyusun RPJMDesa, jika
dirasa perlu dapat meminta bantuan Tenaga Pendamping Profesional
yang bertugas di Desa/kecamatan setempat.
b.1.5. Proses
Tahapan Pelaksanaan Musyawarah Desa penyusunan rancangan
RPJMDesa:
1. Pembukaan. Acara dipandu oleh pembawa acara dari BPD/perangkat
Desa dengan kegiatan sebagai berikut:
• Kata pembuka dan penyampaian agenda Musyawarah;
• Sambutan dari kepala Desa sekaligus pembukaan secara resmi;
2. Penyampaian Tujuan dan Tata tertib musyawarah oleh Ketua BPD:
3. Pemaparan kepala desa mengenai: Visi dan Misi serta arah kebijakan
pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 tahun ke depan.
4. Diskusi kelompok secara terarah dengan pembagian tugas sebagai
berikut:
Klp I. bidang penyelenggaraan pemerintahan Desa
Klp II. bidang pelaksanaan pembangunan
Klp III. bidang pembinaan kemasyarakatan
Klp IV. bidang pemberdayaan masyarakat.
Setiap kelompok menetapkan rencana prioritas kegiatan dengan
membahas :
a. daftar gagasan dusun/ kelompok hasil pengkajian keadaan Desa;
-4-
b. rencana program dan kegiatan pembangunan yang akan masuk
ke Desa.
c. prioritas rencana kegiatan Desa dalam jangka waktu 6 (enam)
tahun;
d. sumber pembiayaan rencana kegiatan pembangunan Desa; dan
e. rencana pelaksana kegiatan Desa yang akan dilaksanakan oleh
perangkat Desa, unsur masyarakat Desa, kerjasama antar Desa,
dan/atau kerjasama Desa dengan pihak ketiga.
Hasil kesepakatan diskusi masing-masing kelompok dicatat pada
Format F.I.6a sebagaimana terlampir.
5. Pleno Hasil Diskusi kelompok; setiap kelompok diberi kesempatan
memaparkan hasil Diskusinya, dan kelompok lain diminta untuk
memberikan masukan untuk perbaikan.
6. Pembahasan RKTL oleh Tim Penyusun mengenai jadwal penyusunan
Rancangan RPJMDesa dan Jadwal Musrenbang Desa.
7. Penutupan dan Penanda-tangan Berita Acara oleh Ketua BPD
b.2.2. Tujuan
Kepala Desa menyelenggarakan musyawarah perencanaan
pembangunan Desa bertujuan untuk membahas dan menyepakati
rancangan RPJM Desa:
Musrenbang Desa dalam rangka penyusunan RPJMDesa, bertujuan
untuk membahas dan menyepakati hal hal sebagai berikut:
a. membahas Visi dan Misi Kepala Desa;
b. rumusan akhir arah kebijakan pembangunan Desa, penjabaran
dari visi dan misi kepala Desa; dan
-5-
c. rencana prioritas kegiatan penyelenggaraan pemerintahan Desa,
pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat Desa dalam jangka waktu 6 (enam)
tahun.
b.1.4. Peserta/Penyelenggara/Narasumber/Pemandu
1. peserta musyawarah desa terdiri atas BPD, Kepala Desa dan
perangkat desa dan unsur masyarakat. Adapun unsur masyarakat
yang harus diundang terdiri atas:
a. tokoh agama;
b. tokoh masyarakat;
c. tokoh pendidikan;
d. perwakilan kelompok tani;
e. perwakilan kelompok nelayan;
f. perwakilan kelompok perajin;
g. perwakilan kelompok perempuan;
h. perwakilan kelompok pemerhati dan pelindungan anak; dan
-6-
i. perwakilan kelompok masyarakat miskin.
b.1.5. Proses
Tahapan Pelaksanaan Musyawarah Perencanan Pembangunan Desa
penyusunan rancangan RPJMDesa:
1. Pembukaan. Acara dipandu oleh pembawa acara dari perangkat Desa
dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Kata pembuka dan penyampaian agenda Musyawarah;
b. Sambutan dari kepala Desa sekaligus pembukaan secara resmi;
2. Penyampaian Tujuan dan Tata tertib musyawarah oleh Ketua BPD:
3. Pemaparan kepala desa mengenai: Visi dan Misi serta arah kebijakan
pembangunan Desa selama 6 tahun ke depan.
-7-
b. Daftar prioritas pada tahun ke 1 pelaksanaan RPJMDesa akan
ditindaklanjuti untuk perubahan RKPDesa tahun berjalan
dan/atau RKPDesa (N+1) dan menjadi dasar perubahan
APBDesa tahun berjalan dan/atau Rancangan APBDesa tahun
N+1.
c.1.2. Tujuan
Musyawarah Desa penyusunan RKPDesa diselenggarakan oleh BPD,
bertujuan untuk:
1. Menyepakati prioritas kegiatan pembanguan desa yang akan
menjadi bahan rancangan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah
Desa dengan pemilahan sebagai berikut:
a. Prioritas kegiatan desa yang sesuai agenda tahun pelaksanaan
dalam RPJMDesa;
b. Prioritas kegiatan desa yang belum/tidak terlaksana pada
RKPDesa yang lalu;
c. Prioritas masalah yang ada di desa akibat bencana alam/kejadian
luar biasa sehingga perlu dipercepat pelaksanaannya;
2. Membentuk Tim Verifikasi desa yang akan memverifikasi usulan
prioritas sebagai bahan penyusunan Rancangan RKPDesa.
c.1.3. Masukan/Input
Hal-hal yang perlu disiapkan untuk penyelenggaraan Musyawarah Desa
tahunan antara lain:
1. Daftar Kegiatan yang sesuai agenda tahun pelaksanaan pada
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMDesa);
-8-
2. Arahan kepala desa berkenaan Tema Pembangunan Desa tahun
(N+1).
3. Peraturan Menteri Desa PDTT tentang Prioritas Penggunaan Dana
Desa bersumber dari APBN untuk tahun berkenaan.
4. Indikator capaian pembangunan Desa melalui ketahanan Sosial,
Ekonomi dan Ekologi dalam Indek Desa Membangun (IDM) yang
dikeluarkan oleh Kementerian Desa PDTT.
5. Daftar nama para wakil unsur masyarakat kelompok/asosiasi
warga/lembaga kemasyarakatan (RT, RW, Karangtaruna, PKK),
koperasi dan kelompok tani/nelayan, kader kesehatan, kader
pendidikan, LSM yang bekerja di desa untuk diundang menjadi
peserta musyawarah.
6. Susunan penanggung-jawab kelompok Diskusi dari unsur BPD dan
Kepala Seksi/Kepala Urusan sesuai bidang tugasnya.
c.1.4. Proses
Proses atau tahapan Pelaksanaan Musyawarah Desa tahunan sebagai
berikut:
1. Pembukaan. Acara dipandu oleh pembawa acara dari BPD dengan
kegiatan sebagai berikut:
• Kata pembuka dan penyampaian agenda musyawarah Desa;
• Laporan dari ketua Tim Penyelenggara musyawarah Desa
(Sekdes);
• Sambutan dari kepala Desa sekaligus pembukaan secara resmi;
• Doa bersama.
2. Penyampaian Tujuan dan Tata tertib musyawarah oleh Ketua BPD:
3. Pemaparan kepala desa mengenai:
(1) hasil evaluasi RKP Desa dan APBDesa tahun anggaran berjalan;
(2) kerangka prioritas program tahun (N+1)menurut RPJM Desa
dengan memperhatikan data Indek Desa Membangun (IDM);
(3) Informasi terkait capaian indikator Indek Desa Membangun
(IDM) dan informasi lainnya yang aktual;
• Tanggapan/diskusi bersama warga masyarakat.
-9-
b. Setiap kelompok memilih Ketua dan Sekretaris, sebaiknya dari
anggota BPD atau dipilih dari unsur masyarakat. Ketua berperan
memimpin diskusi dan Sekretaris berperan sebagai notulis;
c. Setiap kelompok mencermati ulang (Review) dokumen RPJMDesa
dengan memprioritaskan kegiatan yang sesuai dengan kondisi tipologi
Desa sebagaimana ketentuan dalam peraturan Menteri Desa PDTT
serta hubungannya dengan capaian Indikator Indek Desa
Membangun;
2) Dalam merekap hasil diskusi kelompok juga dilakukan pemilahan mana yang
menjadi kewenangan Desa dan mana yang bukan menjadi kewenangan Desa misal
pembangunan kawasan, hal ini untuk memudahkan menyusun Rancangan DU
RKPDesa (Form F.I.13)
-10-
5. Musyawarah perencanaan pembangunan Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diikuti oleh Kepala Desa dan perangkat
Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan unsur masyarakat.
6. RKP Desa ditetapkan dengan peraturan Desa paling lambat akhir
bulan September tahun berjalan (Pasal 118 ayat (6) PP 43/2014).
-11-
dan menyeluruh sehingga tidak boleh muncul egosektor dan
egowilayah dalam menentukan prioritas kegiatan
pembangunan.
c.2.2. Tujuan
c.2.3. Masukan/Input
Sebelum pelaksanaan musyawarah, tim penyusun dan atau
pemerintah Desa menyiapkan :
1. Dokumen Rancangan RKPDesa yang telah disusun oleh Tim
Penyusun meliputi;
a. Tema Pembangunan Tahun (N +1);
b. Daftar rencana prioritas program, kegiatan, penganggaran,
pelaksanaan pembangunan (N+1) /Form F.I.12.
2. Pagu Indikatif Tahun Anggaran (N+1) meliputi:
1) pagu Dana Desa sumber APBN;
2) pagu Alokasi Dana Desa, BHP dan Retribusi Daerah sumber
APBD
3) perkiraan maju pendapatan asli Desa;
4) kesanggupan swadaya masyarakat;
5) bantuan keuangan dari pihak ketiga; dan
6) bantuan keuangan dari pemerintah daerah provinsi, dan/atau
pemerintah daerah kabupaten.
3. Daftar Usulan RKPDesa tahun (N+2)/Form F.I.13.
4. Berkas administrasi kegiatan berupa kertas karton, daftar hadir,
berita acara musyawarah desa penyusunan rancangan RKPDesa
(Format F.I.15)
5. KPMD/LPM menuliskan usulan kegiatan hasil kesepakatan
Musyawarah Desa dan penyusunan rancangan RKPDesa pada
-12-
kertas lebar dengan huruf besar dan mudah dibaca oleh banyak
orang dari jarak yang relatif jauh.
6. Alat/ Media pedukung berupa Laptop, OHV/Infocus, Slide, pengeras
suara/sound system dll.
7. Daftar nama unsur masyarakat yang akan diundang, daftar
nominatif pembagian kelompok diskusi dengan ketentuan setiap
kelompok ada BPD dan perangkat Desa/Kepala Seksi sesuai bidang
tugasnya.
Klp I. bidang penyelenggaraan pemerintahan Desa
Klp II. bidang pelaksanaan pembangunan
Klp III. bidang pembinaan kemasyarakatan
Klp IV. bidang pemberdayaan masyarakat.
7. Penetapan jadwal dan tempat pelaksanaan musrenbang Desa.
8. Pengumuman jadwal dan tempat pelaksanaan musrenbang Desa
secara terbuka pada papan informasi /media sosial.
9. Penyebaran undangan minimal 3 hari sebelum pelaksanaan (H-3)
c.2.4. Peserta/Penyelenggara/Pemandu
1. Peserta dari unsur masyarakat yang harus diundang terdiri atas:
a. tokoh agama;
b. tokoh masyarakat;
c. tokoh pendidikan;
d. perwakilan kelompok tani;
e. perwakilan kelompok nelayan;
f. perwakilan kelompok perajin;
g. perwakilan kelompok perempuan;
h. perwakilan kelompok pemerhati dan pelindungan anak; dan
i. perwakilan kelompok masyarakat miskin.
j. Ketua RT/RW dan atau wakil dari kelompok/Dusun.
2. Penanggungjawab/Penyelenggara : Kepala Desa/Tim Penyusun.
3. Narasumber: Camat/ pejabat yang ditugaskan Pemerintah
Kabupaten.
4. Pemandu : KPMD/LPM anggota Tim Penyusun RPJMDesa, jika
dirasa perlu dapat meminta bantuan Tenaga Pendamping
professional yang bertugas di Desa/kecamatan setempat.
c.2.5. Proses
Proses atau tahapan Pelaksanaan Musyawarah Desa tahunan sebagai
berikut:
1. Pembukaan. Acara dipandu oleh pembawa acara dari perangkat
Desa dengan kegiatan sebagai berikut:
• Kata pembuka dan penyampaian agenda musrenbang Desa;
• Laporan dari ketua Tim Penyelenggara mussrenbang Desa
(Sekdes);
• Sambutan dari kepala Desa sekaligus pembukaan secara resmi;
-13-
2. Penyampaian Tujuan dan Tata tertib musrenbang desa oleh Ketua
BPD:
3. Pemaparan Kepala Desa mengenai:
(1) hasil evaluasi RKP Desa dan APBDesa tahun anggaran berjalan;
(2) kerangka prioritas program tahun (N+1)menurut RPJM Desa;
(3) Informasi lainnya yang aktual;
• Tanggapan/diskusi bersama warga masyarakat.
-14-
9. Memilih dan menetapkan Tim Penyusun Desain dan RAB dalam
penyusunan Rancangan APBDesa N+1 (kriteria: Warga masyarakat
yang memiliki keahlian membuat Desain dan RAB dan/atau dari
pelaksana teknis perangkat Daerah yang berada dekat desa/lingkup
tugas wilayah setempat).
10. Informasi Rencana Kerja Tindaklanjut Penyempurnaan Dokumen
RKPDesa dan penetapan melalui Peraturan Desa.
Menegaskan pula bahwa Rancangan RKPDesa Tahun (N+1) masih
bersifat indikatif sangat tergantung pada ketersedian pagu anggaran,
dan Rancangan DU-RKPDesa (N+2) akan diusulkan pada Musrenbang
Kecamatan awal tahun (N+1), untuk itu kepastiannya akan dibahas
lebih lanjut pada Musrenbangdesa penyusunan rancangan APBDesa
tahun ini.
-15-
Bisa dibuat jarak per 4 baris
kursi untuk memudahkan
keluar masuknya peserta
-16-
Format diskusi kelompok tanpa meja Format diskusi kelompok dengan meja
Meja sebaiknya ringan (mudah dipindah),
kecil (tidak membuat sempit) seperti meja
disekolah
-17-
Lampiran:
A. Form F.I.6a. Hasil Diskusi Kelompok pada Musdes RPJMDesa
Bidang : …………………………………………
Sub Bidang : …………………………………………………………….
Hasil Penilaian Peringkat
No Jenis Kegiatan Lokasi Volume
A B C Jml
1
2
dst
-18-
B= Berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masy.
C= Mudah dilaksanakan karena didukung oleh kemampuan teknis dan
sumber daya lokal yang tersedia.
Parameter penilaian ; Sangat baik skor 5, Baik skor 4, Cukup skor 3,
Agak kurang skor 2 dan Kurang skor 1.
-19-
Sub Bidang Ekonomi.
Keluaran Hasil Kegiatan :
1. peningkatan kualitas dan akses terhadap kegiatan ekonomi
masyarakat;
2. berpengaruh terhadap pengembangan kapasitas usaha dan
kesempatan berusaha bagi masyarakat;
3. meningkatkan pendapatan masyarakat.
Kriteria Penilaian:
A= Pengaruh terhadap Keluaran Hasil Kegiatan
B= Berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masy.
C= Mudah dilaksanakan karena didukung oleh kemampuan teknis dan
sumber daya lokal yang tersedia.
Parameter penilaian ; Sangat baik skor 5, Baik skor 4, Cukup skor 3,
Agak kurang skor 2 dan Kurang skor 1.
-20-
1. peningkatan kualitas dan akses terhadap kegiatan ekonomi
masyarakat;
2. berpengaruh terhadap pengembangan kapasitas usaha dan
kesempatan berusaha bagi masyarakat;
3. meningkatkan pendapatan masyarakat.
Kriteria Penilaian:
A= Pengaruh terhadap Keluaran Hasil Kegiatan
B= Berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masy.
C= Mudah dilaksanakan karena didukung oleh kemampuan teknis dan
sumber daya lokal yang tersedia.
Parameter penilaian ; Sangat baik skor 5, Baik skor 4, Cukup skor 3,
Agak kurang skor 2 dan Kurang skor 1.
-21-