Anda di halaman 1dari 21

LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI SUKABUMI

NOMOR : 99 TAHUN 2015


TANGGAL : 16 DESEMBER 2015
TENTANG : PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA

PANDUAN PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH DESA DAN MUSYAWARAH


PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
A. PENDAHULUAN

1. Dasar Pemikiran
Pembangunan Desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan
kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan
sarana dan prasarana Desa, pengembangan potensi ekonomi lokal,
serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara
berkelanjutan (Pasal 78 ayat (1) UU 6/2014).
Perencanaan pembangunan Desa disusun berdasarkan hasil
kesepakatan dalam musyawarah Desa (Pasal 114 ayat (1) PP
43/2014).
Dalam menyusun perencanaan Pembangunan Desa, Pemerintah Desa
wajib menyelenggarakan musyawarah perencanaan Pembangunan
Desa (Pasal 80 ayat (2) UU 6/2014).
Dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Desa,
pemerintah Desa didampingi oleh pemerintah daerah kabupaten/kota
yang secara teknis dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah
kabupaten/kota (Pasal 2 ayat (4) Permendagri 114/2014). Maka
berkenaan dengan hal tersebut di atas, salah satu upaya yang
dilakukan adalah memberikan pedoman bagi pemerintah Desa dalam
menyelenggarakan Musyawarah Desa dan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan di Desa agar dapat berjalan secara efektif, berdaya-
guna dan berhasil-guna.

2. Landasan Hukum

1. Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 213,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
47 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5717);
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2094);
4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Tertib
dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 9 tahun 2015
tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun
2015 Nomor 9);

3. Tujuan Penyusunan

Tujuan penyusunan panduan penyelenggaraan musyawarah


desa dan musyawarah perencanaan pembangunan desa adalah:
a. Menyediakan acuan yang dapat digunakan BPD dan
Pemerintah Desa, untuk menyelenggarakan Musyawarah di
Desa dalam rangka penyusunan perencanaan Desa;
b. Mendorong Pemerintah Desa meningkatkan kualitas proses
musyawarah Desa yang demokratis dan partisipatif.
c. Mendorong terwujudnya RPJMDesa dan RKPDesa sebagai
dokumen perencanaan yang penting dan berfungsi secara
efektif dalam pelaksanaan pembangunan Desa.
B. MUSYAWARAH DESA PENYUSUNAN RPJMDESA
b.1. Musyawarah Desa RPJMDesa
b.1.1. Pengertian
a. yang dimaksud musyawarah desa RPJMDesa adalah musyawarah
desa yang diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa
berkenaan dengan Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa. Dilaksanakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam
jangka waktu 6 Tahun.
b. pelaksanaan musyawarah desa sebagaimana dimaksud
dilaksanakan setelah selesai dilaksanakan tahapan Pengkajian
Keadaan Desa (PKD).
c. waktu pelaksanaan bersifat tentatif (menyesuaikan), dengan
ketentuan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan terhitung sejak
Kepala Desa dilantik.
d. musyawarah Desa diselenggarakan secara partisipatif, demokratis,
transparan dan akuntabel dengan berdasarkan kepada hak dan
kewajiban masyarakat.
b.1.2. Tujuan
Musyawarah Desa dalam rangka penyusunan RPJMDesa,
dilaksanakan dengan tujuan untuk membahas dan menetapkan:
a. rumusan arah kebijakan pembangunan Desa yang dijabarkan dari
visi dan misi kepala Desa; dan
b. prioritas rencana kegiatan penyelenggaraan pemerintahan Desa,
pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat Desa sebagai bahan menyusun
Rancangan RPJMDesa.

-2-
b.1.3. Persiapan/Masukan/ Input
Hal-hal yang perlu disiapkan untuk penyelenggaraan Musyawarah
Desa tahunan adalah sebagai berikut:
1. Laporan Hasil Pengkajian Keadaan Desa (PKD) yang disusun oleh
Tim Penyusun RPJMDesa meliputi:
a) Penyelarasan Data Desa terdiri dari:
1) data sumber daya alam (Format F.I.2.1)
2) data sumber daya manusia (Format F.I.2.2)
3) data sumberdaya pembangunan (Format F.I.2.3)
4) data sumberdaya sosial budaya (Format F.I.2.4)

b) Penggalian Gagasan berupa:


1) daftar gagasan dusun/ kelompok (Format F.I.3.1)
2) sketsa Desa (Format F.I.3.1a)
3) kalender musim (Format F.I.2.1b)
4) diagram kelembagaan (Format F.I.2.1c)
2. Berkas administrasi kegiatan berupa Daftar Gagasan
Dusun/Kelompok yang ditulis pada kertas karton/kertas
koran/plano, daftar hadir, berita acara musyawarah desa
penyusunan rancangan RPJMDesa (Format F.I.5), Format
Rancangan RPJMDesa (Format F.I.6)
3. Alat/ Media pedukung berupa Laptop, OHV/Infocus, Slide,
pengeras suara/sound system dll.
4. Daftar nama unsur masyarakat yang akan diundang dan daftar
anggota kelompok diskusi dari unsur Perangkat desa dan BPD:
Klp I. bidang penyelenggaraan pemerintahan Desa
Klp II. bidang pelaksanaan pembangunan
Klp III. bidang pembinaan kemasyarakatan
Klp IV. bidang pemberdayaan masyarakat.
5. Penetapan jadwal dan tempat pelaksanaan musyawarah desa.
6. Pengumuman jadwal dan tempat pelaksanaan musdes secara
terbuka pada papan informasi /media sosial.
7. Surat undangan musdes yang ditanda-tangani Ketua BPD.
8. Penyebaran undangan minimal 3 hari sebelum pelaksanaan (H-3)
b.1.4. Peserta/Penyelenggara/Narasumber/Pemandu
1. peserta musyawarah desa terdiri atas BPD, perangkat desa dan
unsur masyarakat. Adapun unsur masyarakat yang harus diundang
terdiri atas:
a. tokoh agama;
b. tokoh masyarakat;

-3-
c. tokoh pendidikan;
d. perwakilan kelompok tani;
e. perwakilan kelompok nelayan;
f. perwakilan kelompok perajin;
g. perwakilan kelompok perempuan;
h. perwakilan kelompok pemerhati dan pelindungan anak; dan
i. perwakilan kelompok masyarakat miskin.
Dalam hal menetapkan calon peserta musyawarah Desa, perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1). Keterwakilan wilayah (dusun/kampung/RW/RT);
2) Keterwakilan berbagai sektor (ekonomi/ pertanian/ kesehatan/
pendidikan/ lingkungan/dsb.);
3) Keterwakilan kelompok usia (generasi muda; generasi tua);
4) Keterwakilan kelompok sosial dan jenis kelamin (tokoh
masyarakat, tokoh adat; tokoh agama; bapak-bapak; ibu-ibu;
kelompok marjinal);
5) Keterwakilan 3 unsur tata pemerintahan (pemerintah desa,
kalangan swasta/bisnis, masyarakat umum);
6) Serta keterwakilan berbagai organisasi yang menjadi
pemangku kepentingan dalam upaya pembangunan desa.
2. Penyelenggara : Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
3. Narasumber: Kepala Desa dan Ketua Tim Penyusun RPJMDesa.
4. Pemandu : KPMD/LPM anggota Tim Penyusun RPJMDesa, jika
dirasa perlu dapat meminta bantuan Tenaga Pendamping Profesional
yang bertugas di Desa/kecamatan setempat.
b.1.5. Proses
Tahapan Pelaksanaan Musyawarah Desa penyusunan rancangan
RPJMDesa:
1. Pembukaan. Acara dipandu oleh pembawa acara dari BPD/perangkat
Desa dengan kegiatan sebagai berikut:
• Kata pembuka dan penyampaian agenda Musyawarah;
• Sambutan dari kepala Desa sekaligus pembukaan secara resmi;
2. Penyampaian Tujuan dan Tata tertib musyawarah oleh Ketua BPD:

3. Pemaparan kepala desa mengenai: Visi dan Misi serta arah kebijakan
pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 tahun ke depan.
4. Diskusi kelompok secara terarah dengan pembagian tugas sebagai
berikut:
Klp I. bidang penyelenggaraan pemerintahan Desa
Klp II. bidang pelaksanaan pembangunan
Klp III. bidang pembinaan kemasyarakatan
Klp IV. bidang pemberdayaan masyarakat.
Setiap kelompok menetapkan rencana prioritas kegiatan dengan
membahas :
a. daftar gagasan dusun/ kelompok hasil pengkajian keadaan Desa;

-4-
b. rencana program dan kegiatan pembangunan yang akan masuk
ke Desa.
c. prioritas rencana kegiatan Desa dalam jangka waktu 6 (enam)
tahun;
d. sumber pembiayaan rencana kegiatan pembangunan Desa; dan
e. rencana pelaksana kegiatan Desa yang akan dilaksanakan oleh
perangkat Desa, unsur masyarakat Desa, kerjasama antar Desa,
dan/atau kerjasama Desa dengan pihak ketiga.
Hasil kesepakatan diskusi masing-masing kelompok dicatat pada
Format F.I.6a sebagaimana terlampir.
5. Pleno Hasil Diskusi kelompok; setiap kelompok diberi kesempatan
memaparkan hasil Diskusinya, dan kelompok lain diminta untuk
memberikan masukan untuk perbaikan.
6. Pembahasan RKTL oleh Tim Penyusun mengenai jadwal penyusunan
Rancangan RPJMDesa dan Jadwal Musrenbang Desa.
7. Penutupan dan Penanda-tangan Berita Acara oleh Ketua BPD

b.2. Musrenbangdesa RPJMDesa


b.2.1. Pengertian
a. yang dimaksud musrenbangdesa RPJMDesa adalah musyawarah
desa yang diselenggarakan oleh Kepala Desa berkenaan dengan
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa.
Dilaksanakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam jangka waktu 6
Tahun.
b. pelaksanaan musrenbangdesa RPJMDesa dilaksanakan setelah
selesai penyusunan Rancangan Dokumen RPJMDesa oleh Tim
Penyusun.
c. waktu pelaksanaan bersifat tentatif (menyesuaikan), dengan
ketentuan dilaksanakan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelah
Kepala Desa dilantik.
d. musrenbangdesa diselenggarakan secara partisipatif, demokratis,
transparan dan akuntabel dengan berdasarkan kepada hak dan
kewajiban masyarakat.

b.2.2. Tujuan
Kepala Desa menyelenggarakan musyawarah perencanaan
pembangunan Desa bertujuan untuk membahas dan menyepakati
rancangan RPJM Desa:
Musrenbang Desa dalam rangka penyusunan RPJMDesa, bertujuan
untuk membahas dan menyepakati hal hal sebagai berikut:
a. membahas Visi dan Misi Kepala Desa;
b. rumusan akhir arah kebijakan pembangunan Desa, penjabaran
dari visi dan misi kepala Desa; dan

-5-
c. rencana prioritas kegiatan penyelenggaraan pemerintahan Desa,
pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat Desa dalam jangka waktu 6 (enam)
tahun.

b.1.3. Persiapan/Masukan/ Input


Hal-hal yang perlu disiapkan untuk penyelenggaraan musyawarah
Desa tahunan adalah sebagai berikut:
1. Dokumen Rancangan RPJMDesa yang telah disusun meliputi:
a) Visi dan Misi Kepala Desa;
b) Hasil penyelarasan Data Desa;
c) Rancangan RPJMDesa berisi prioritas pembangunan pada
tahun ke 1, 2, 3, 4, 5 dan 6, rencana pelaksanaan dan
penganggarannya yang dikelompokan per bidang.
2. Berkas administrasi kegiatan berupa kertas karton/plano, daftar
hadir, berita acara musyawarah desa penyusunan rancangan
RPJMDesa (Format F.I.5), Format Rancangan RPJMDesa (Format
F.I.6)
3. Alat/ Media pedukung berupa Laptop, OHV/Infocus, Slide,
pengeras suara/sound system dll.
4. Daftar nama unsur masyarakat yang akan diundang dan daftar
anggota kelompok diskusi:
Klp I. bidang penyelenggaraan pemerintahan Desa
Klp II. bidang pelaksanaan pembangunan
Klp III. bidang pembinaan kemasyarakatan
Klp IV. bidang pemberdayaan masyarakat.
5. Penetapan jadwal dan tempat pelaksanaan musrenbang Desa.
6. Pengumuman jadwal dan tempat pelaksanaan musrenbang Desa
secara terbuka pada papan informasi /media sosial.
7. Penyebaran undangan minimal 3 hari sebelum pelaksanaan (H-3)

b.1.4. Peserta/Penyelenggara/Narasumber/Pemandu
1. peserta musyawarah desa terdiri atas BPD, Kepala Desa dan
perangkat desa dan unsur masyarakat. Adapun unsur masyarakat
yang harus diundang terdiri atas:
a. tokoh agama;
b. tokoh masyarakat;
c. tokoh pendidikan;
d. perwakilan kelompok tani;
e. perwakilan kelompok nelayan;
f. perwakilan kelompok perajin;
g. perwakilan kelompok perempuan;
h. perwakilan kelompok pemerhati dan pelindungan anak; dan

-6-
i. perwakilan kelompok masyarakat miskin.

Perwakilan kelompok yang diundang sebaiknya yang pernah ikut


terlibat dalam penggalian gagasan dan musyawarah Desa. Perlu
diperhatikan juga bahwa selain unsur masyarakat tersebut di atas,
juga perlu mengundang para Ketua RT/RW.

2. Penanggungjawab/Penyelenggara : Kepala Desa/Tim Penyusun.


3. Narasumber: Camat/ pejabat yang ditugaskan Pemerintah
Kabupaten.
4. Pemandu : KPMD/LPM anggota Tim Penyusun RPJMDesa, jika
dirasa perlu dapat meminta bantuan Tenaga Pendamping profesional
yang bertugas di Desa/kecamatan setempat.

b.1.5. Proses
Tahapan Pelaksanaan Musyawarah Perencanan Pembangunan Desa
penyusunan rancangan RPJMDesa:
1. Pembukaan. Acara dipandu oleh pembawa acara dari perangkat Desa
dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Kata pembuka dan penyampaian agenda Musyawarah;
b. Sambutan dari kepala Desa sekaligus pembukaan secara resmi;
2. Penyampaian Tujuan dan Tata tertib musyawarah oleh Ketua BPD:

3. Pemaparan kepala desa mengenai: Visi dan Misi serta arah kebijakan
pembangunan Desa selama 6 tahun ke depan.

4. Pembahasan Rancangan RPJMDesa dilakukan dengan diskusi


kelompok secara terarah yang dibagi berdasarkan bidang
penyelenggaraan pemerintahan Desa, pembangunan Desa,
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat
Desa.

5. Diskusi kelompok secara terarah dengan pokok bahasan, sebagai


berikut:
a. Pencermatan prioritas kegiatan per bidang per tahun pelaksanaan
dalam jangka waktu 6 (enam) tahun;
b. Pencermatan rencana program dan kegiatan pembangunan yang
akan masuk ke Desa dari RPJM Kabupaten, Renstra/Renja SKPD.
c. sumber pembiayaan rencana kegiatan pembangunan Desa;
d. rencana pelaksana kegiatan Desa yang akan dilaksanakan oleh
perangkat Desa, unsur masyarakat Desa, kerjasama antar Desa,
dan/atau kerjasama Desa dengan pihak ketiga.
e. Setiap kelompok diminta untuk mengkritisi serta memberikan
usul/saran perbaikannya baik secara tertulis maupun lisan.
f. Kesepakatan hasil Diskusi.

8. Pleno penetapan hasil Diskusi Kelompok :


a. Hasil pencermatan dokumen Rancangan RPJMDesa/termasuk
saran perbaikan.

-7-
b. Daftar prioritas pada tahun ke 1 pelaksanaan RPJMDesa akan
ditindaklanjuti untuk perubahan RKPDesa tahun berjalan
dan/atau RKPDesa (N+1) dan menjadi dasar perubahan
APBDesa tahun berjalan dan/atau Rancangan APBDesa tahun
N+1.

9. Informasi Rencana Kerja Tindaklanjut oleh tim Penyusun untuk


penyempurnaan Dokumen RKPDesa serta penetapan melalui
Peraturan Desa.

10. Kesimpulan hasil kesepakatan Musrenbang Desa.

11. Penutupan oleh Kepala Besa, dilanjutkan dengan penanda-tanganan


berita acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa.

C. MUSYAWARAH DESA PENYUSUNAN RKPDESA


c.1. Musdes Tahunan
c.1.1. Pengertian
1. Musyawarah Desa penyusunan RKPDesa disebut juga Musdes
Tahunan karena secara reguler dilaksanakan setiap tahun;
2. Musyawarah Desa paling lambat dilaksanakan pada bulan Juni
tahun anggaran berjalan (Pasal 114 ayat (2) PP 43/2014)
3. Musyawarah desa diselenggarakan secara partisipatif, demokratis,
transparan dan akuntabel dengan berdasarkan kepada hak dan
kewajiban masyarakat.

c.1.2. Tujuan
Musyawarah Desa penyusunan RKPDesa diselenggarakan oleh BPD,
bertujuan untuk:
1. Menyepakati prioritas kegiatan pembanguan desa yang akan
menjadi bahan rancangan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah
Desa dengan pemilahan sebagai berikut:
a. Prioritas kegiatan desa yang sesuai agenda tahun pelaksanaan
dalam RPJMDesa;
b. Prioritas kegiatan desa yang belum/tidak terlaksana pada
RKPDesa yang lalu;
c. Prioritas masalah yang ada di desa akibat bencana alam/kejadian
luar biasa sehingga perlu dipercepat pelaksanaannya;
2. Membentuk Tim Verifikasi desa yang akan memverifikasi usulan
prioritas sebagai bahan penyusunan Rancangan RKPDesa.
c.1.3. Masukan/Input
Hal-hal yang perlu disiapkan untuk penyelenggaraan Musyawarah Desa
tahunan antara lain:
1. Daftar Kegiatan yang sesuai agenda tahun pelaksanaan pada
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMDesa);

-8-
2. Arahan kepala desa berkenaan Tema Pembangunan Desa tahun
(N+1).
3. Peraturan Menteri Desa PDTT tentang Prioritas Penggunaan Dana
Desa bersumber dari APBN untuk tahun berkenaan.
4. Indikator capaian pembangunan Desa melalui ketahanan Sosial,
Ekonomi dan Ekologi dalam Indek Desa Membangun (IDM) yang
dikeluarkan oleh Kementerian Desa PDTT.
5. Daftar nama para wakil unsur masyarakat kelompok/asosiasi
warga/lembaga kemasyarakatan (RT, RW, Karangtaruna, PKK),
koperasi dan kelompok tani/nelayan, kader kesehatan, kader
pendidikan, LSM yang bekerja di desa untuk diundang menjadi
peserta musyawarah.
6. Susunan penanggung-jawab kelompok Diskusi dari unsur BPD dan
Kepala Seksi/Kepala Urusan sesuai bidang tugasnya.

c.1.4. Proses
Proses atau tahapan Pelaksanaan Musyawarah Desa tahunan sebagai
berikut:
1. Pembukaan. Acara dipandu oleh pembawa acara dari BPD dengan
kegiatan sebagai berikut:
• Kata pembuka dan penyampaian agenda musyawarah Desa;
• Laporan dari ketua Tim Penyelenggara musyawarah Desa
(Sekdes);
• Sambutan dari kepala Desa sekaligus pembukaan secara resmi;
• Doa bersama.
2. Penyampaian Tujuan dan Tata tertib musyawarah oleh Ketua BPD:
3. Pemaparan kepala desa mengenai:
(1) hasil evaluasi RKP Desa dan APBDesa tahun anggaran berjalan;
(2) kerangka prioritas program tahun (N+1)menurut RPJM Desa
dengan memperhatikan data Indek Desa Membangun (IDM);
(3) Informasi terkait capaian indikator Indek Desa Membangun
(IDM) dan informasi lainnya yang aktual;
• Tanggapan/diskusi bersama warga masyarakat.

4. Pemaparan “Tema Pembangunan” oleh Tim Penyusun (Sekdes) dan


tanggapan, usul dan saran dari peserta (unsur masyarakat/BPD).

5. Diskusi Kelompok dalam rangka mencermati ulang (Review) dokumen


RPJMDesa dan kesepakatan kegiatan prioritas dan anggarannya per
bidang yang dilaksanakan secara terbuka dan demokratis.

a. Pembentukan kelompok diskusi per bidang;


Klp I. bidang penyelenggaraan pemerintahan Desa
Klp II. bidang pelaksanaan pembangunan
Klp III. bidang pembinaan kemasyarakatan
Klp IV. bidang pemberdayaan masyarakat

-9-
b. Setiap kelompok memilih Ketua dan Sekretaris, sebaiknya dari
anggota BPD atau dipilih dari unsur masyarakat. Ketua berperan
memimpin diskusi dan Sekretaris berperan sebagai notulis;
c. Setiap kelompok mencermati ulang (Review) dokumen RPJMDesa
dengan memprioritaskan kegiatan yang sesuai dengan kondisi tipologi
Desa sebagaimana ketentuan dalam peraturan Menteri Desa PDTT
serta hubungannya dengan capaian Indikator Indek Desa
Membangun;

12. Pleno penetapan hasil pencermatan ulang dokumen RPJMDesa/daftar


prioritas rencana kegiatan pembangunan per bidang; Setiap kelompok
memaparkan hasil diskusinya dan kelompok lainnya diberi
kesempatan untuk menyampaikan usul, saran dan masukan.
13. Hasilnya ditulis dalam format Rancangan RKPDesa Form F.I.12
(sebagaimana terlampir)

14. Memilih dan menetapkan Tim Verifikasi ( kriteria: Warga masyarakat


yang memiliki keahlian sesuai jenis kegiatan dan/atau dari pelaksana
teknis perangkat Daerah yang berada dekat desa/lingkup tugas
wilayah setempat).

15. Informasi Rencana Kerja Tindaklanjut tim Penyusun (jadwal Penulisan


usulan/proposal dan Verifikasi kelayakan)
Menegaskan pula bahwa daftar prioritas kegiatan yang telah disepakati
akan menjadi acuan dalam menyusun Rancangan RKPDesa Tahun
(N+1) dan Rancangan DU RKPDesa (N+2) yang diusulkan pada
Musrenbang Kecamatan awal tahun (N+1), untuk itu kepastiannya akan
dibahas lebih lanjut pada Musrenbangdesa tahun ini.

16. Penutupan oleh Ketua BPD, dilanjutkan dengan yaitu penanda-


tanganan berita acara Musyawarah Desa.
Hasil musyawarah Desa menjadi pedoman bagi pemerintah Desa
dalam menyusun rancangan RKP Desa tahun (N+1) dan daftar usulan
RKP Desa tahun (N+2).
Catatan:
1) Tim Penyusun merekap hasil Diskusi Kelompok (Form F.I.12a) kedalam Form
Rancangan RKPDesa (Form F.I.12.)

2) Dalam merekap hasil diskusi kelompok juga dilakukan pemilahan mana yang
menjadi kewenangan Desa dan mana yang bukan menjadi kewenangan Desa misal
pembangunan kawasan, hal ini untuk memudahkan menyusun Rancangan DU
RKPDesa (Form F.I.13)

c.2. Musrenbang Desa Tahunan


c.2.1. Pengertian
3. Musyawarah perencanaan pembangunan Desa dalam rangka
penyusunan RKPDesa disebut juga Musrenbang Desa Tahunan
karena secara regular harus dilaksanakan setiap tahun.
4. Musrenbang Desa tahunan dilaksanakan paling lambat bulan
September tahun berjalan.

-10-
5. Musyawarah perencanaan pembangunan Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diikuti oleh Kepala Desa dan perangkat
Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan unsur masyarakat.
6. RKP Desa ditetapkan dengan peraturan Desa paling lambat akhir
bulan September tahun berjalan (Pasal 118 ayat (6) PP 43/2014).

Prinsip-prinsip musrenbang desa


Prinsip-prinsip musrenbang desa, berlaku baik untuk pemandu,
peserta, narasumber, maupun semua pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan musrenbang desa. Prinsip-prinsip ini tidak boleh
dilanggar agar musrenbang desa benar-benar menjadi forum
musyawarah pengambilan keputusan bersama dalam rangka
menyusun program kegiatan pembangunan desa.

1. Prinsip kesetaraan. Peserta musyawarah mempunyai hak yang


setara untuk menyampaikan pendapat, berbicara, dan dihargai
meskipun terjadi perbedaan pendapat. Sebaliknya, juga
memiliki kewajiban yang setara untuk mendengarkan
pandangan orang lain, menghargai perbedaan pendapat, dan
menjunjung tinggi (menghormati) hasil keputusan forum
meskipun kita sendiri tidak sependapat.

2. Prinsip musyawarah dialogis. Peserta musrenbang


desa memiliki keberagaman tingkat pendidikan, latar belakang,
kelompok usia, jenis kelamin, status sosial-ekonomi, dan
sebagainya. Perbedaan dan berbagai sudut pandang
tersebutdiharapkan menghasilkan keputusan terbaik bagi
kepentingan masyarakat banyak dan desa di atas kepentingan
individu atau golongan.

3. Prinsip anti dominasi. Dalam musyawarah, tidak boleh ada


individu/kelompok yang mendominasi sehingga keputusan-
keputusan yang dibuat tidak lagi melalui proses
musyawarah semua komponen masyarakat secara seimbang.

4. Prinsip keberpihakan. Dalam proses musyawarah,


dilakukan upaya untuk mendorong individu dan kelompok
yang paling ’diam’ untuk menyampaikan aspirasi dan
pendapatnya, terutama kelompok miskin, perempuan dan
generasi muda.

5. Prinsip anti diskriminasi. Semua warga desa memiliki hak


dan kewajiban yang sama dalam menjadi peserta musrenbang
Desa. Kelompok marjinal dan perempuan, juga punya hak
untuk menyatakan pendapat dan pikirannya dan tidak boleh
dibedakan.

6. Prinsip pembangunan desa secara holistik. Musrenbang desa


dimaksudkan untuk menyusun rencana pembangunan desa,
bukan rencana kegiatan kelompok atau sektor tertentu saja.
Musrenbang desa dilakukan sebagai upaya mendorong
kemajuan dan meningkatkan kesejahteraan desa secara utuh

-11-
dan menyeluruh sehingga tidak boleh muncul egosektor dan
egowilayah dalam menentukan prioritas kegiatan
pembangunan.

c.2.2. Tujuan

Musrenbang Desa tahunan diselenggarakan oleh Pemerintah Desa


bertujuan untuk membahas dan menetapkan:
1. Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Desa tahun (N+1) yang
meliputi:
a. evaluasi pelaksanaan RKP Desa tahun sebelumnya.
b. prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola oleh
Desa;
c. prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola
melalui kerja sama antar-Desa dan pihak ketiga;
d. rencana program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola oleh
Desa sebagai kewenangan penugasan dari Pemerintah,
pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah
kabupaten/kota; dan
2. Rancangan Daftar Usulan RKPDesa yang akan diusulkan dalam
Musrenbang Kecamatan sebagai masukan dalam penyusunan
RKPD Kabupaten tahun (N +2)
3. Pelaksana kegiatan dari unsur masyarakat Desa yang akan
diusulkan menjadi mengelola kegiatan bersama perangkat Desa.

c.2.3. Masukan/Input
Sebelum pelaksanaan musyawarah, tim penyusun dan atau
pemerintah Desa menyiapkan :
1. Dokumen Rancangan RKPDesa yang telah disusun oleh Tim
Penyusun meliputi;
a. Tema Pembangunan Tahun (N +1);
b. Daftar rencana prioritas program, kegiatan, penganggaran,
pelaksanaan pembangunan (N+1) /Form F.I.12.
2. Pagu Indikatif Tahun Anggaran (N+1) meliputi:
1) pagu Dana Desa sumber APBN;
2) pagu Alokasi Dana Desa, BHP dan Retribusi Daerah sumber
APBD
3) perkiraan maju pendapatan asli Desa;
4) kesanggupan swadaya masyarakat;
5) bantuan keuangan dari pihak ketiga; dan
6) bantuan keuangan dari pemerintah daerah provinsi, dan/atau
pemerintah daerah kabupaten.
3. Daftar Usulan RKPDesa tahun (N+2)/Form F.I.13.
4. Berkas administrasi kegiatan berupa kertas karton, daftar hadir,
berita acara musyawarah desa penyusunan rancangan RKPDesa
(Format F.I.15)
5. KPMD/LPM menuliskan usulan kegiatan hasil kesepakatan
Musyawarah Desa dan penyusunan rancangan RKPDesa pada

-12-
kertas lebar dengan huruf besar dan mudah dibaca oleh banyak
orang dari jarak yang relatif jauh.
6. Alat/ Media pedukung berupa Laptop, OHV/Infocus, Slide, pengeras
suara/sound system dll.
7. Daftar nama unsur masyarakat yang akan diundang, daftar
nominatif pembagian kelompok diskusi dengan ketentuan setiap
kelompok ada BPD dan perangkat Desa/Kepala Seksi sesuai bidang
tugasnya.
Klp I. bidang penyelenggaraan pemerintahan Desa
Klp II. bidang pelaksanaan pembangunan
Klp III. bidang pembinaan kemasyarakatan
Klp IV. bidang pemberdayaan masyarakat.
7. Penetapan jadwal dan tempat pelaksanaan musrenbang Desa.
8. Pengumuman jadwal dan tempat pelaksanaan musrenbang Desa
secara terbuka pada papan informasi /media sosial.
9. Penyebaran undangan minimal 3 hari sebelum pelaksanaan (H-3)
c.2.4. Peserta/Penyelenggara/Pemandu
1. Peserta dari unsur masyarakat yang harus diundang terdiri atas:
a. tokoh agama;
b. tokoh masyarakat;
c. tokoh pendidikan;
d. perwakilan kelompok tani;
e. perwakilan kelompok nelayan;
f. perwakilan kelompok perajin;
g. perwakilan kelompok perempuan;
h. perwakilan kelompok pemerhati dan pelindungan anak; dan
i. perwakilan kelompok masyarakat miskin.
j. Ketua RT/RW dan atau wakil dari kelompok/Dusun.
2. Penanggungjawab/Penyelenggara : Kepala Desa/Tim Penyusun.
3. Narasumber: Camat/ pejabat yang ditugaskan Pemerintah
Kabupaten.
4. Pemandu : KPMD/LPM anggota Tim Penyusun RPJMDesa, jika
dirasa perlu dapat meminta bantuan Tenaga Pendamping
professional yang bertugas di Desa/kecamatan setempat.

c.2.5. Proses
Proses atau tahapan Pelaksanaan Musyawarah Desa tahunan sebagai
berikut:
1. Pembukaan. Acara dipandu oleh pembawa acara dari perangkat
Desa dengan kegiatan sebagai berikut:
• Kata pembuka dan penyampaian agenda musrenbang Desa;
• Laporan dari ketua Tim Penyelenggara mussrenbang Desa
(Sekdes);
• Sambutan dari kepala Desa sekaligus pembukaan secara resmi;

-13-
2. Penyampaian Tujuan dan Tata tertib musrenbang desa oleh Ketua
BPD:
3. Pemaparan Kepala Desa mengenai:
(1) hasil evaluasi RKP Desa dan APBDesa tahun anggaran berjalan;
(2) kerangka prioritas program tahun (N+1)menurut RPJM Desa;
(3) Informasi lainnya yang aktual;
• Tanggapan/diskusi bersama warga masyarakat.

6. Pemaparan “Tema Pembangunan” oleh Tim Penyusun (Sekdes) dan


tanggapan, usul dan saran dari peserta (unsur masyarakat/BPD).

7. Diskusi Kelompok dalam rangka mencermati Rancangan RKPDesa


dan kesepakatan kegiatan prioritas dan anggarannya per bidang
yang dilaksanakan secara terbuka dan demokratis.

a. Pembentukan kelompok diskusi per bidang;


Klp I. bidang penyelenggaraan pemerintahan Desa
Klp II. bidang pelaksanaan pembangunan
Klp III. bidang pembinaan kemasyarakatan
Klp IV. bidang pemberdayaan masyarakat
b. Setiap kelompok memilih Ketua dan Sekretaris, sebaiknya dari
anggota BPD atau dipilih dari unsur masyarakat. Ketua berperan
memimpin diskusi dan Sekretaris berperan sebagai notulis;

c. Setiap kelompok mencermati Rancangan RKPDesa;


(1) Prioritas, program dan kegiatan, dirumuskan berdasarkan
penilaian terhadap kebutuhan masyarakat Desa serta
kesesuaiannya dengan tipologi Desa sebagaimana ketentuan
dalam peraturan Menteri Desa PDTT tentang prioritas
penggunaan Dana Desa, yang meliputi:
a. peningkatan kapasitas penyelenggaraan pemerintahan Desa;
b. peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan sosial
dasar;
c. pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dan
lingkungan berdasarkan kemampuan teknis dan sumber
daya lokal yang tersedia;
d. pengembangan ekonomi pertanian berskala produktif;
e. pemanfaatan teknologi tepat guna untuk kemajuan ekonomi;
f. pendayagunaan sumber daya alam;
g. pelestarian adat istiadat dan sosial budaya Desa;
h. peningkatan kualitas ketertiban dan ketenteraman
masyarakat Desa berdasarkan kebutuhan masyarakat Desa;
dan
i. peningkatan kapasitas masyarakat dan lembaga
kemasyarakatan Desa.

8. Pleno penetapan hasil pencermatan Rancangan RKPDesa/daftar


prioritas rencana kegiatan pembangunan per bidang; Setiap kelompok
memaparkan hasil diskusinya dan kelompok lainnya diberi
kesempatan untuk menyampaikan usul, saran dan masukan.
Hasilnya ditulis dalam format yang disediakan penyelenggara.

-14-
9. Memilih dan menetapkan Tim Penyusun Desain dan RAB dalam
penyusunan Rancangan APBDesa N+1 (kriteria: Warga masyarakat
yang memiliki keahlian membuat Desain dan RAB dan/atau dari
pelaksana teknis perangkat Daerah yang berada dekat desa/lingkup
tugas wilayah setempat).
10. Informasi Rencana Kerja Tindaklanjut Penyempurnaan Dokumen
RKPDesa dan penetapan melalui Peraturan Desa.
Menegaskan pula bahwa Rancangan RKPDesa Tahun (N+1) masih
bersifat indikatif sangat tergantung pada ketersedian pagu anggaran,
dan Rancangan DU-RKPDesa (N+2) akan diusulkan pada Musrenbang
Kecamatan awal tahun (N+1), untuk itu kepastiannya akan dibahas
lebih lanjut pada Musrenbangdesa penyusunan rancangan APBDesa
tahun ini.

11. Penutupan oleh Kepala Desa, dilanjutkan dengan yaitu penanda-


tanganan berita acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa.

Hal-hal yang harus diperhatikan


 Persiapkan secara baik dan lengkap media atau alat bantu serta
materi (tulis di kertas lebar dengan huruf besar dan mudah dibaca
oleh banyak orang dari jarak yang relatif jauh).guna memudahkan
peserta memahami tujuan dan proses pertemuan.
 KPMD/LPM harus mempersiapkan diri secara baik, khususnya teknik
memfasilitasi dalam penetapan prioritas kegiatan. KPMD/LPM
berbagi peran dalam memfasilitasi proses musyawarah.
 KPMD dibantu anggota Tim Penyusun RKPDesa yang lainnya
menangani hal-hal yang perlu dilakukan untuk memperlancar proses
musyawarah sehingga KPMD/LPM bisa berkonsentrasi sebagai
fasilitator.
 Segera setelah musyawarah selesai notulensi dan hasil
keputusannya dipasang di papan informasi.
 Formulir-formulir yang sudah disediakan setelah Musrenbang desa
segera diisi.
 Buat pengumuman pertemuan di papan informasi pada lokasi
strategis.
Pengaturan ruangan pertemuan.

Ruangan pertemuan perlu disiapkan dengan cermat sebelum


pelaksanaan musrenbang. Mengatur (tata letak) ruangan untuk
peserta musyawarah berjumlah cukup besar dilakukan dengan
mempertimbangkan suasana yang nyaman dan memungkinkan
partisipasi yang seluas-luasnya.

Tata letak ruangan (model-O) beberapa lapis tanpa meja, bisa


dibuat jarak per 4 baris kursi untuk
memudahkan keluar-masuk

-15-
Bisa dibuat jarak per 4 baris
kursi untuk memudahkan
keluar masuknya peserta

Tata letak ruangan (model-U)


dibuat beberapa lapisan tanpa meja,
bisa di aula atau tempat terbuka (di
bawah tenda) Tata letak ruangan (model-Q)

Tata letak ruangan (model kelas) bisa dilakukan di tempat cukup


luas seperti aula/balai desa atau
mesjid

-16-
Format diskusi kelompok tanpa meja Format diskusi kelompok dengan meja
Meja sebaiknya ringan (mudah dipindah),
kecil (tidak membuat sempit) seperti meja
disekolah

-17-
Lampiran:
A. Form F.I.6a. Hasil Diskusi Kelompok pada Musdes RPJMDesa
Bidang : …………………………………………
Sub Bidang : …………………………………………………………….
Hasil Penilaian Peringkat
No Jenis Kegiatan Lokasi Volume
A B C Jml
1
2
dst

1. Kelompok I Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa


Keluaran Hasil Kegiatan :
1. Peningkatan kapasitas penyelenggaraan Pemerintah Desa
2. Meningkatkan terhadap kualitas pelayanan umum
3. Meningkatkan kinerja perangkat Desa
Kriteria Penialaian:
A= Pengaruh terhadap capaian Keluaran Hasil Kegiatan
B= Berdampak langsung terhadap kualitas kinerja perangkat Desa
C= Didukung dengan sumberdaya lokal
Parameter penilaian ; Sangat baik skor 5, Baik skor 4, Cukup skor 3,
Agak kurang skor 2 dan Kurang skor 1.
2. Kelompok II Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Sub Bidang Infrastruktur dan Lingkungan Pemukiman Penduduk.
Keluaran Hasil Kegiatan :
1. peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan masyarakat;
2. peningkatan akses terhadap pengembangan perekonomian
masyarakat;
Kriteria Penilaian:
A= Pengaruh terhadap Keluaran Hasil Kegiatan

-18-
B= Berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masy.
C= Mudah dilaksanakan karena didukung oleh kemampuan teknis dan
sumber daya lokal yang tersedia.
Parameter penilaian ; Sangat baik skor 5, Baik skor 4, Cukup skor 3,
Agak kurang skor 2 dan Kurang skor 1.

Sub Bidang Kesehatan.


Keluaran Hasil Kegiatan :
1. peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan kesehatan;
2. berpengaruh terhadap pengembangan perilaku hidup bersih dan
sehat bagi masyarakat;
Kriteria Penilaian:
A= Pengaruh terhadap Keluaran Hasil Kegiatan
B= Berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masy.
C= Mudah dilaksanakan karena didukung oleh kemampuan teknis dan
sumber daya lokal yang tersedia.
Parameter penilaian ; Sangat baik skor 5, Baik skor 4, Cukup skor 3,
Agak kurang skor 2 dan Kurang skor 1.
Sub Bidang Pendidikan dan Budaya
Keluaran Hasil Kegiatan :
1. peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan pendidikan;
2. tercapainya pendidikan dasar dan menengah seluruh warga
masyarakat Desa;
3. Pelestarian dan pengembangan budaya lokal.
Kriteria Penilaian:
A= Pengaruh terhadap Keluaran Hasil Kegiatan
B= Berdampak langsung terhadap peningkatan kualitas belajar dan
mengajar.
C= Mudah dilaksanakan karena didukung oleh kemampuan teknis dan
sumber daya lokal yang tersedia.
Parameter penilaian ; Sangat baik skor 5, Baik skor 4, Cukup skor 3,
Agak kurang skor 2 dan Kurang skor 1.

-19-
Sub Bidang Ekonomi.
Keluaran Hasil Kegiatan :
1. peningkatan kualitas dan akses terhadap kegiatan ekonomi
masyarakat;
2. berpengaruh terhadap pengembangan kapasitas usaha dan
kesempatan berusaha bagi masyarakat;
3. meningkatkan pendapatan masyarakat.
Kriteria Penilaian:
A= Pengaruh terhadap Keluaran Hasil Kegiatan
B= Berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masy.
C= Mudah dilaksanakan karena didukung oleh kemampuan teknis dan
sumber daya lokal yang tersedia.
Parameter penilaian ; Sangat baik skor 5, Baik skor 4, Cukup skor 3,
Agak kurang skor 2 dan Kurang skor 1.

Sub Bidang Lingkungan Hidup.


Keluaran Hasil Kegiatan :
1. peningkatan kualitas dan akses terhadap kegiatan ekonomi
masyarakat;
2. berpengaruh terhadap pengembangan kapasitas usaha dan
kesempatan berusaha bagi masyarakat;
3. meningkatkan pendapatan masyarakat.
Kriteria Penilaian:
A= Pengaruh terhadap Keluaran Hasil Kegiatan
B= Berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masy.
C= Mudah dilaksanakan karena didukung oleh kemampuan teknis dan
sumber daya lokal yang tersedia.
Parameter penilaian ; Sangat baik skor 5, Baik skor 4, Cukup skor 3,
Agak kurang skor 2 dan Kurang skor 1.

3. KELOMPOK III Bidang Pembinaan Kemasyarakatan


Keluaran Hasil Kegiatan :

-20-
1. peningkatan kualitas dan akses terhadap kegiatan ekonomi
masyarakat;
2. berpengaruh terhadap pengembangan kapasitas usaha dan
kesempatan berusaha bagi masyarakat;
3. meningkatkan pendapatan masyarakat.
Kriteria Penilaian:
A= Pengaruh terhadap Keluaran Hasil Kegiatan
B= Berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masy.
C= Mudah dilaksanakan karena didukung oleh kemampuan teknis dan
sumber daya lokal yang tersedia.
Parameter penilaian ; Sangat baik skor 5, Baik skor 4, Cukup skor 3,
Agak kurang skor 2 dan Kurang skor 1.

4. KELOMPOK IV Bidang Pemberdayaan Masyarakat.


Keluaran Hasil Kegiatan :
1. peningkatan kualitas dan akses terhadap kegiatan ekonomi
masyarakat;
2. berpengaruh terhadap pengembangan kapasitas usaha dan
kesempatan berusaha bagi masyarakat;
3. meningkatkan pendapatan masyarakat.
Kriteria Penilaian:
A= Pengaruh terhadap Keluaran Hasil Kegiatan
B= Berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masy.
C= Mudah dilaksanakan karena didukung oleh kemampuan teknis dan
sumber daya lokal yang tersedia.
Parameter penilaian ; Sangat baik skor 5, Baik skor 4, Cukup skor 3,
Agak kurang skor 2 dan Kurang skor 1.

-21-

Anda mungkin juga menyukai