Anda di halaman 1dari 28

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB-Desa)

Pengertian APB Desa


merupakan suatu rencana keuangan tahunan desa yang
ditetapkan berdasarkan peraturan desa yang mengandung
prakiraan sumber pendapatan dan belanja untuk
mendukung kebutuhan program pembangunan desa
bersangkutan.
Manfaat APB-Desa
Melalui APB-Desa, pemerintah dan masyarakat secara
jelas dapat menentukan skala prioritas dan
operasionalisasi pembangunan yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan.
Prinsip-prinsip Penganggaran
Desa
Sukasmanto (2004:73) menjelaskan proses penganggaran dipengaruhi
oleh beberapa faktor sebagai berikut:
 Transparansi

 Akuntabilitas

 Partisipasi masyarakat

 Penyelengaraan pemerintahan yang efektif

 Pemerintah tanggap terhadap aspirasi yang berkembang di masyarakat

 Profesional
Sumber Pendapatan Desa
Alokasi Dana Desa (ADD)
Dalam rangka meningkatkan pemberdayaan, kesejahteraan dan
pemerataan pembangunan di perdesaan melalui dana APBD
kabupaten, propinsi dan pemerintah (nasional), maka perlu
direalisasikan dalam APBD masing-masing sebesar 10% untuk dana
alokasi desa. Dana tersebut dapat direalisasikan untuk pembangunan
sumber daya manusia dan prasarana penunjang yang dibutuhkan serta
mendorong otonomi desa sekaligus sebagai upaya pemberdayaan
pemerintahan desa dan masyarakat tetapi pemerintah kabupaten
banyak mengalami kesulitan teknis dalam penyalurannya dikarenakan
belum adanya pola pembagian ADD yang baku
Pengelolaan Keuangan
Pendirian BUMDes melalui kerjasama pihak ketiga dan memiliki
kewenangan untuk melakukan pinjaman desa dapat dilakukan untuk
pemberdayaan potensi desa dalam meningkatkan pendapatan desa
Sumber pendapatan yang berada di desa baik dalam bentuk pajak
maupun retribusi yang telah dipungut oleh daerah kabupaten tidak
dibenarkan adanya pungutan oleh pemerintah desa begitu juga dengan
Sumber pendapatan yang telah dimiliki dan dikelola oleh desa tidak
dibenarkan diambil oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah.
Rencana Pembangunan dan
Penganggaran
Penganggaran merupakan proses untuk menyusun dan menetapkan rencana pendapatan
dan belanja untuk suatu jangka waktu tertentu. Dalam melakukan proses penganggaran
ada beberapa prasyarat yang perlu dipenuhi terlebih dahulu, Penganggaran juga
berkaitan dengan beberapa pertanyaan

 Apakah belanja yang dikeluarkan sesuai dengan isu strategis, tujuan dan prioritas
pembangunan yang disepakati stakeholders dan masyarakat

 Apakah biaya yang dikeluarkan efisien dan efektif dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

Terdapat tiga jenis penganggaran yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi perencanaan
strategis yaitu; (a) anggaran kinerja, (b) anggaran program dan (c) anggaran modal
investasi.
Prinsip-prinsip Penganggaran
Perencanaan pembangunan dan anggaran desa harus memperhatikan prinsip-
prinsip sebagai berikut
 Disiplin Anggaran

 Prioritas Anggaran

 Akuntabilitas

 Efektivitas dan Efisiensi

 Kemandirian

 Transparansi

 Keadilan Anggaran

 Anggaran Berimbang dan Dinamis


Penganggaran Partisipatif
Penyusunan anggaran pembangunan desa dapat disusun secara partisipatif
dengan melibatkan tim ahli dan masyarakat setempat. Dalam Panduan
Perencanaan Strategis Program (Perform, 2002) diuraikan tentang aspek
penting dalam menyusun anggaran partisipatif beberapa diantaranya yaitu

 Penganggaran partisipatif dilingkungan pemerintah daerah merupakan


instrumen untuk mengembangkan dan mewujudkan pemerintahan yang
baik dan akuntabel.

 Penganggaran partisipatif berkaitan dengan penyediaan informasi


anggaran yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk mempengaruhi
pengambilan keputusan tentang anggaran pendapatan dan belanja.
 Ada formula ataupun konsentrasi tema yang
disepakati untuk alokasi dana publik.

 Direncanakan secara bertahap, misalnya tahap


pertama 30-50 persen anggaran dilaksanakan secara
partisipatif.

 Terdapat tiga tahapan penganggaran partisipatif


Penyusunan APB-Desa

Dalam penyusunan APBD ini ada peran dari

1. Bupati yang menetapkan pedoman penyusunan


APB-Desa dan

2. Peran masyarakat dalam proses penyusunan APB-


Desa
Rencana Anggaran Pengeluaran
Desa
Pada umumnya anggaran pengeluaran desa dibagi dalam
dua bagian, yaitu pengeluaran rutin dan pengeluaran
pembangunan yang dicantumkan dalam APB Desa
pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan
terdiri dari beberapa pos
Langkah-langkah penyusunan APB-Desa yang dikutip
dari Tim P3M-OTDA (2002) terbagi menjadi 4

1. Peraturan Pelaksanaan APB-Desa

2. Persetujuan dan Pengundangan APB-Desa

3. Pembahasan RAPB-Desa

4. Penyusunan Rancangan APB-Desa


Musyawarah Rencana Pembangunan Desa
Pengertian Musrenbang Desa
Musyawarah perencanaan desa biasa dikenal dengan
istilah Musbangdes (Musyawarah Pembangunan Desa)
merupakan wahana perencanaan partisipatif yang melibatkan
seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) di tingkat
desa/kelurahan untuk menemukenali masalah, potensi,
kebutuhan, tantangan eksternal dan menyelesaikan masalah
yang dihadapi masyarakat.
Tujuan Musrenbang Desa
Secara umum :

maksud diselenggarakannya musrenbang untuk


memfasilitasi keterlibatan berbagai pihak melalui proses
dialog, berdiskusi dan memformulasikan berbagai
persoalan yang dihadapi terkait kebutuhan, masa depan
dan rencana pembangunan desa
Secara Khusus :
1. Menyepakati prioritas kebutuhan atau kegiatan desa yang akan
menjadi bahan penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP
Desa);
2. Menyepakati prioritas kegiatan desa yang akan dilaksanakan desa
sendiri dan dibiayai melalui dana swadaya desa/masyarakat;
3. Menyepakati prioritas kegiatan desa yang akan dilaksanakan desa
sendiri yang dibiayai melalui Alokasi Dana Desa (ADD) yang berasal
yang berasal dari APBD kabupaten/kota atau sumber dana lain;
4. Menyepakati prioritas kegiatan desa yang akan diusulkan melalui
musrenbang kecamatan untuk menjadi kegiatan pemerintah daerah
dan dibiayai melalui APBD kab./kota atau APBD propinsi; dan
5. Menyepakati Tim Delegasi Desa yang akan memaparkan persoalan
daerah yang ada di desanya pada forum musrenbang kecamatan
untuk penyusunan program pemerintah daerah/SKPD pada tahun
berikutnya.
Manfaat Musrenbang Desa
1. Musrenbang memberikan kesempatan kepada berbagai pemangku
kepentingan khususnya kelompok marjinal dan perempuan untuk
mengemukakan ide, gagasan, harapan dan perubahan desa ke depan
2. Setiap warga desa mendapat peluang yang sama untuk mengemukakan
pendapatnya dalam forum musyawarah.
3. Manfaat diskusi dan curah pendapat (brainstorming) dapat menjadi
kesempatan untuk belajar merumuskan strategi alternatif dan
mendesain skenario pembangunan yang diharapkan masyarakat.
4. Proses pembelajaran dalam pembuatan kebijakan yang melibatkan
beragam pemangku kepentingan yang berusaha untuk mempengaruhi
isi dan bentuk kebijakan secara interaktif.
5. Pembuatan kebijakan sebagai upaya untuk menanggapi tuntutan dari
berbagai kelompok kepentingan dengan cara bargaining, negosiasi,
mediasi dan kompromi.
6. Membangun forum dialog lintas pelaku dalam rangka meningkatkan
kohesi sosial dan penyelesaian masalah melalui pendekatan tanpa
kekerasan dan non litigasi.
Sumber Pembiayaan
1. Alokasi Dana Desa (ADD) dari APBD
kabupaten/kota.
2. Partisipasi masyarakat desa bersangkutan.
3. Sumber dana lain yang tidak mengikat.
Pokok-Pokok Tahapan Perencanaan Pembangunan
1. Tahap Persiapan :
 Pembentukan Tim Teknis
 Pelatihan Perencanaan Pembangunan
 Penyusunan Rencana Kegiatan Umum (RKU)
 Pengorganisasian
 Sosialisasi
2. Tahap Pelaksanaan :
 Identifikasi Masalah dan Analisis Lingkungan
 Analisis Kapasitas Internal dan Eksternal
 Perumusan Isu Strategis
 Perumusan Kebutuhan Masyarakat
 Penentuan prioritas
 Penentuan prioritas
3. Tahap Pelembagaan :
 Pengesahan, Pengusulan dan Sinkronisasi
 Pemasyarakatan Rencana Pembangunan Desa
Pemangku Kepentingan yang Terlibat
peserta Musbangdes terdiri dari;
 Pemerintah desa, BPD, atau lembaga lain dengan nama yang sejenis.
 Unsur lembaga agama atau adat yang bersifat lokal, seperti alim ulama,
pemuka adat, cerdik pandai, di tingkat desa.
 Semua ketua RT/RW, kepala dusun, marga dan jorong.
 Kelompak masyarakat marjinal (ekonomi lemah, miskin, lanjut usia, dan
kelompok minoritas lain).
 Kelompok perempuan dan kelompok lain yang memiliki kepedulian terhadap
masalah perempuan.
 Tokoh masyarakat yang berdomisili baik di dalam atau di luar desa yang
memiliki komitmen terhadap pembangunan desa bersangkutan, seperti anggota
DPRD, kalangan akademisi atau profesional lain.
 Unsur kelompok organisasi masyarakat lainnya yang ada pada tingkat desa.
 Individu, kelompok atau lembaga lain yang dapat diterima dan dianggap
memiliki kepentingan terhadap pembangunan masyarakat desa.
Peran Fasilitator
Fasilitator adalah orang yang diberikan mandat
untuk memfasilitasi dan mendampingi kelompok
dalam proses pembahasan Musbangdes.
Fasilitator terdiri dari; kepala desa, ketua BPD,
pendamping dari LSM lokal, petugas kecamatan,
petugas Bappeda dan lembaga lain yang
berkepentingan
Pokok-Pokok Tahapan Musrenbang Desa
1. Tahap Persiapan :
 Pemerintah desa dan BPD atau lembaga lain yang sejenis.
 Tim kerja atau fasilitator
 Panitia pengarah
 Panitia pelaksana
2. Tahap Pelaksanaan :
 Pembukaan musyawarah
 Penyampaian draft tata tertib pelaksanaan Musbangdes
 Pimpinan sidang musyawarah
 Pada kegiatan pleno pertama pimpinan sidang menyampaikan materi
proses dan hasil identifikasi masalah serta rencana kegiatan pembangunan
desa
 Lakukan pembagian kelompok diskusi sesuai dengan bidang atau sektor
yang akan dilaksanakan
 Lakukan pembahasan terhadap seluruh usulan dari masing-masing
kelompok
 Pada kegiatan sidang pleno kedua, pemimpin sidang menyampaikan hasil
sementara keputusan Musbangdes
 Memilih tim perumus yang berasal dari wakil kelompok untuk menjadi tim
perumus. tim ini akan mewakili dalam pembahasan selanjutnya pada
pertemuan MAD di tingkat kecamatan
3. Tahap Penutupan:
 Tim perumus bersama panitia pengarah menyelesaikan rumusan rencana
kegiatan desa untuk kepentingan bahan diskusi MAD di tingkat
kecamatan.
 Panitia pelaksana menyampaikan dan menyebarluaskan hasil keputusan
Musbangdes kepada masyarakat melalui media lokal yang tersedia.
 Usulan kegiatan atau program yang bersumber dari dana pemerintah dan
swasta dikonsultasikan kepada tim kerja terpadu yang terdiri dari instansi
terkait di desa untuk disempurnakan.
 Hasil rumusan rencana kegiatan ditandatangani secara resmi oleh panitia
pengarah, tim perumus, wakil dusun/kelompok/hamparan, BPD atau
lembaga lainnya. Salinannya disampaikan kepada kantor kecamatan.
 Perwakilan desa wajib mengikuti MAD di tingkat Kecamatan, dan
menyampaikan hasil MAD kepada masyarakat.
Memfasilitasi Lokakarya
Lokakarya merupakan salah satu kegiatan
pembekalan dalam upaya peningkatan pengetahuan dan
keterampilan pelaku yang terlibat dalam perencanaan
pembangunan.
Lokakarya difasilitasi oleh pemerintah desa
bersama LPMD atau lembaga lainnya (LSM).
Tujuan :
 Meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat
dalam penyusunan rencana pembangunan desa.
 Mendesiminasikan beberapa kebijakan pemerintah tentang
rencana pembangunan daerah/desa.
 Memfasilitasi masyarakat dalam membahas hasil penilaian
kondisi desa secara terpadu.
 Memfasilitasi penyusunan dokumen rencana strategis desa.
 Meningkatkan kerjasama antarpelaku dalam perencanaan
pembangunan.
Langkah persiapan:
 Lakukan pembahasan proses pelaksanaan lokakarya
dengan semua pihak yang terlibat.
 Memastikan sumber pendanaan untuk kegiatan lokakarya
tersebut.
 Menyusun garis-garis besar program pembelajaran dan
jadual lokakarya.
 Menetapkan strategi dan proses pembelajaran yang akan
berlangsung pada saat lokakarya.
 Mempersiapkan bahan dan alat lokakarya.
 Menentukan pembagian tugas antara panitia, fasilitator
dan kelompok peserta lokakarya.
 Memastikan semua materi, bahan dan alat yang diperlukan
telah tersedia sehari sebelum penyelenggaraan lokakarya.

Anda mungkin juga menyukai