I. PENDAHULUAN
III.METODE PENELITIAN
III.1 Jenis Penelitian …..……………....………………………………
31
III.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .......………………………………
31
III.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ……………
31
III.4 Defenisi Operasional ......................……………………………
32
III.5 Jenis dan Sumber Data ......................……………………………
35
III.6 Teknik Pengambilan dan Pengumpulan Data ……………………
36
III.7 Teknik Analisis Data ….....................................…………………
36
BAB II
menunjukkan bahwa penggunaan ADD sebesar 67, 69 % untuk belanja publik dan
32,31 % untuk belanja operasional. Hal penting lainnya dari hasil penelitian
tersebut bahwa dalam proses penetapan kegiatan ADD tidak sesuai aturan karena
ini kepala desa terkait program ADD di desa Wakai Kecamatan Una-Una
secara partisipatif. Hal ini karena ADD terintegrasi ke dalam APBdes dan tahap
Hasil penelitian memperihatkan bahwa ADD juga menjadi arena bagi elemen-
bahwa berbagai program yang diusung Desa menjadi sangat dekat dengan aspirasi
signifikan.
tentang formula ADD. Penggalian ini sebagai wujud partisipasi masyarakat terkait
kebijakan ADD di Kabupaten Sigi. Penerapan ADD selain dilihat pada tingkat
desa juga dilihat keterkaitan berbagai unsur yang berperan dalam kebijakan ADD
di Kabupaten Sigi.
1) Pembangunan Desa
sadar oleh suatu bangsa, negara, dan pemerintah, menuju modernitas dalam
4
1997; 18), pembangunan adalah salah satu bentuk perubahan sosial, dan
dilakukan oleh suatu negara pada saat ini tidak akan dapat lepas dari
dan ekonomi tidak dapat lagi hanya dipandang sebagai persoalan nasional.
Masalah ekonomi atau politik yang dihadapi oleh satu negara membawa
Tingkatan yang paling umum dari globalisasi berarti sebuah proses perubahan
yang lebih tepat mengenai globalisasi adalah sebuah proses atau rangkaian
proses yang berwujud suatu transformasi dalam organisasi spasial dari relasi
kerjasama yang saling bertautan antar instansi sehingga tidak dijumpai saling
banyak anak usia sekolah yang tidak sempat mengenyam bangku sekolah, dan
Indonesia berada di wilayah pedesaan. Untuk menuju hasil yang positif dalam
diperlukan manajemen atau pengurusan yang tepat dan efisien, mulai dari
memperbaiki struktur pasar yang tidak sehat (monopsoni dan oligopsoni); (6)
12 Desember 2006)
2) Pemerintahan
7
eksekutif yaitu presiden beserta jajarannya mulai dari menteri sampai tukang
sapu di kantor.
sejumlah orang yang diberi kekuasaan legal oleh masyarakat setempat untuk
secara sadar oleh jumlah terbesar dari suatu kelompok (misalnya masyarakat)
Hubungan antara yang diurus dan yang mengurus inilah yang disebut
mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Dalam hal ini, lembaga dan aparat
Pemerintahan Daerah.
Desentralisasi pada rezim Orde Baru merupakan inti masalah dari krisis
asasnya.
kepada daerah dan desa dan dari daerah ke desa untuk melaksanakan tugas
pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan
Pemerintahan Desa
tahun 2005 (pasal 1, ayat 5) menyebutkan bahwa desa atau yang disebut
adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
oleh pemerintah desa dan badan permusyawaratan desa dalam mengatur dan
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara
lain adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara
disebut dengan nama lain, selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang
pasal 1).
12
desa dalam hal ini kepala desa juga akan berbeda dari sebelumnya. Namun
yang tidak kalah pentingnya adalah masalah keuangan desa yang mengatur
Pemerintah daerah. Pendapatan asli desa berasal dari: hasil usaha desa; hasil
kekayaan desa; hasil swadaya dan partisipasi; hasil gotong royong; dan lain-
lain pendapatan asli desa yang sah). Bantuan dari pemerintah kabupaten
berupa bagian yang diperoleh dari pajak dan retribusi serta bagian dari dana
kabupaten, selain itu terdapat bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah
Provinsi, sumbangan pihak ketiga dan pinjaman desa. Beberapa hal yang
dimuat dalam keuangan desa ini merupakan hal yang baru bagi pemerintah
desa karena selama ini mereka belum terbiasa untuk berkreasi mencari
3) Partisipasi Masyarakat
diperlukan sehingga masyarakat dapat berperan serta secara aktif, mulai dari
sebagaimana dikemukakan oleh Burkens (dalam Hadjon, 1997 : 2), 1). Pada
dasarnya setiap orang mempunyai hak yang sama dalam pemilihan yang
bebas dan rahasia; 2). Pada dasarnya setiap orang mempunyai hak untuk
dipilih; 3). Setiap orang mempunyai hak-hak politik berupa hak atas
recht” (hak untuk ikut memutuskan dan atau melalui wewenang pengawas; 5).
memberikan jawaban atau alternatif model yang dirasa lebih tepat. Post-
kalangan ilmuan sosial dan LSM. Isu strategis yang diusung antara lain anti
modernisme terbagi dalam tiga aspek, yaitu agen pembangunan, metode dan
pembuatan Perda adalah : 1). Memberikan landasan yang lebih baik untuk
publik, maka sumber daya yang digunakan dalam sosialisasi kebijakan publik
dapat dihemat.
Pemerintahan Daerah, adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat
dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun barang
yang dapat dijadikan milik desa dengan pelaksanaan hak dan kewajiban.
penerimaan bantuan desa berasal; a). Pendapatan asli desa, hasil usaha desa,
hasil kekayaan desa, hasil swadaya dan partisipasi, hasil gotong royong, dan
lain-lain pendapatan asli desa yang sah; b).Bagi hasil pajak daerah
kabupaten/kota paling sedikit 10% (sepuluh per seratus) untuk desa dan dari
kabupaten/kota untuk desa paling sedikit 10% (sepuluh per seratus), yang
Dana Desa; d). Bantuan keuangan dari pemerintah, pemerintah provinsi, dan
yang mandiri. Alokasi bantuan dana dari pemerintah pusat kepada pemerintah
17
yang kapasitas fiskalnya rendah, suatu potensi yang relatif rendah untuk
bantuan, yaitu : 1). Menutup kesenjangan fiskal. Salah satu alasan penting
penerimaan yang diberikan kepada mereka tidak mencukupi. Hal ini terjadi
yang tidak mudah bergerak, dan penerimaan dari pajak dan retribusi seperti ini
pada daerah yang miskin sumber daya alamnya. Disinilah peranan transfer
antar daerah; 3). Untuk mengatasi eksternalitas akibat adanya eksternalitas dari
maka penyediaan barang publik itu oleh daerah tidak akan optimal. Alasan
inilah perlunya dana transfer dari pemerintah pusat kepada daerah untuk
tinggi.
tersebut, besarnya bantuan atau total bantuan bagi seluruh desa dirumuskan
dan retribusi daerah dan dana perimbangan yang diterima oleh daerah setelah
kepada desa diperoleh dari persentase jumlah perolehan pajak dan retribusi
umumnya mengalami hal yang tidak jauh berbeda, dimana transfer dana dari
(Devas dkk, 1989 ). Dengan kondisi keuangan desa yang tidak merata inilah
desa. Oleh karena itu desain dari transfer dana sangat penting demi
dua pendekatan, yaitu adanya alokasi minimal yang harus diterima masing-
masing desa dan jumlahnya sama untuk semua desa. Ditambah adanya
alokasi yang diberikan sebagai tambahan dari alokasi minimal tersebut, yang
masing-masing desa besarnya sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa; 3).
tugas dan kewenangan yang dimiliki oleh desa belum dapat dilakukan. Perlu
dialokasikan kepada desa harus lebih besar dari pada jumlah bantuan yang
keputusan politis yang diambil oleh pejabat politis dalam menentukan alokasi
anggaran untuk bantuan desa. Besar kecilnya alokasi bantuan desa dari
lain.
besaran total bantuan, paling tidak kestabilan besaran bantuan tersebut untuk
yang besar cenderung menimbulkan kesulitan bagi desa, karena akan sulit
diprediksi oleh desa dan akibatnya akan berdampak luas tidak saja
22
bagaimanapun juga peranan bantuan bagi sejumlah besar desa amat penting
5) Perhitungan ADD
menggunakan rumus adil dan merata. Asas merata adalah besarnya bagian
ADD yang sama untuk setiap desa, yang disebut Alokasi Dana Desa Minimal
atau ADDM, sedangkan asas adil adalah adalah besarnya bagian ADD yang
dibagi secara proporsional untuk setiap desa berdasarkan Nilai Bobot Desa
ADDM adalah 60 persen dan besarnya ADDP adalah 40 persen dari jumlah
ADD. ADDP juga dihitung berdasarkan nilai bobot desa. Nilai Bobot Desa
Bobot setiap desa (BDx) yang dapat membedakan beban yang ditanggung
antara satu desa dengan desa lainnya. Variabel independen yang digunakan
untuk menentukan nilai bobot desa dibedakan atas variabel utama dan variabel
a. Kemiskinan;
b. Pendidikan Dasar;
c. Kesehatan dan;
d. Keterjangkauan desa.
meliputi :
a. Jumlah penduduk;
b. Luas wilayah;
c. Potensi ekonomi;
d. Partisipasi masyarakat;
selanjutnya ada penetapan dan hasil perhitungan ADD setiap tahunnya yang
masyarakatnya akan terwujud jika ditopang oleh suatu kebijakan yang berpihak
pada masyarakat itu sendiri. Salah satu bentuk keperpihakan tersebut adalah
program yang dibutuhkan masyarakat. Hal ini dapat terwujud jika dalam
Selain itu untuk memastikan kebijakan Alokasi Dana Desa yang berpihak pada
masyarakat. Hal ini karena pada masing-masing desa tentu saja memiliki karakter
MASYARAKAT
25
Gambar 1.
Kerangka Pikir Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Mustapa, Isna, 2010, Analisis Pelaskanaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa
Bancea Kecamatan Pamona Selatan Kabupaten Poso. Tesis Universitas
Tadulako. Palu.
Mustapa, Isna, 2010, Analisis Pelaskanaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa
Bancea Kecamatan Pamona Selatan Kabupaten Poso. Tesis Universitas Tadulako.
Palu.