SRI AMRIANI
(E011191015)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Salah satu penelitian skripsi terdahulu yang dilakukan oleh Cindy Vatika
Sari dengan judul penelitian “Efektivitas Pelaksanaan Program Mappadeceng di
Dinas Sosial Kabupaten Soppeng” yang dilakukan pada tahun 2020.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terkait dengan
efektivitas pelaksanaan program mappadeceng di Dinas Sosial Kabupaten
Soppeng secara keseluruhan belum efektif dalam pelaksanaannya.
“Kalau ada rumah warga yang sudah tidak layak huni, seharusnya bisa
langsung diperbaiki oleh kordinator masing masing desa atau SKPD, karena
Semua desa dan kelurahan sudah terbagi tugasnya dalam gerakan
mappadeceng ini. Gerakan Mappadeceng ini belum Maksimal, Bagusnya seluruh
SKPD bisa bergerak bersama untuk melaksanakan gerakan ini” tutur
A.Haeruddin kepada Awak Media, Jumat (8/3/2019).
https://kabar-satu.com/metro/gerakan-mappadeceng-di-soppeng-belum-
maksimal.html
1. Manfaat Praktis
2. Akademis
TINJAUAN PUSTAKA
Kata efektivitas diartikan oleh para ahli dengan kalimat dan makna yang
berbeda-beda tergantung dengan pendekatan dan cara mengukur tingkat
efektivitas yang digunakan oleh masing-masing para ahli. Dari sejumlah
pendapat yang telah dijabarkan sebelumnya maka dapat disintesiskan bahwa
efektivitas adalah suatu tingkat keberhasilan yang telah dicapai dengan tepat dan
cepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan kata lain
efektivitas menekankan pada hasil dalam pencapaian tujuan.
4. Tingkat perbandingan input dan output Pada efektivitas tingkat input dan
output dapat dilihat dari perbandingan antara masukan (input) dengan keluaran
(output). Jika output lebih besar dari input maka dapat dikatakan efisien dan
sebaliknya jika input lebih besar dari output maka dapat dikatakan tidak efisien.
5. Pencapaian tujuan menyeluruh Sejauh mana organisasi melaksanakan
tugasnya untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini merupakan penilaian umum
dengn sebanyak mungkin criteria tunggal dan menghasilkan penilaian umum
efektivitas organisasi.
Relevan dengan dua pendapat di atas, kriteria atau ukuran dari pencapaian
tujuan apakah efektif atau tidak, Sondang P. Siagian (2003:77) menyampaikan
beberapa hal sebagai berikut :
1) Kejelasan tujuan yang hendak dicapai, hal ini dimaksud supaya karyawan
dalam pelaksanaan tugas mencapai sasaran yang terarah dan tujuan organisasi
dapat tercapai.
5) Penyusunan program yang tepat suatu sasaran yang baik masih perlu
dijabarkan dalam program-program pelaksanaan yang tepat sebab apabila tidak,
para pelaksanaan akan kurang memiliki pedoman bertindak dan bekerja.
c. Karakterisitik pegawai
1) Kualitas Aparatur
Bahwa kualitas sumber daya manusia pada dasarnya adalah tingkat
pengetahuan, kemampuan dan kemauan yang terdapat pada sumber
daya manusia.
2) Kompetensi Administator
Menjelaskan bahwa kemampuan adalah kapasitas individu untuk
melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertetu.
3) Sarana prasarana
Merupakan penunjang atau peralatan kerja dalam hal ini termasuk dalam
pengertian sarana prasarana adalah bagian penting dan ikut menentukan
terselenggaranya aktivitas. faktor sarana dan prasarana di artikan
sebagai peralatan penting dalam penyelenggaraan aktivitas pemerntah,
dalam hal ini sarana digunakan untuk mempermudah atau memperlancar
gerak dan aktivitas pemerintah.
4) Pengawasan
Adalah satu diantara fungsi manajemen yang merupakan proses kegiatan
pemimpin untuk memastikan dan menjamin bahwa tujuan dan tugas
dalam sebuah lembaga akan terlaksana dengan baik sesuai dengan
kebijakan, intruksi, rencana dan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Menurut Beni (2016: 69) efektivitas adalah hubungan antara output dan
tujuan atau dapat juga dikatakan merupakan ukuran seberapa jauh tingkat
output, kebijakan dan prosedur dari organisasi. Efektivitas juga berhubungan
dengan derajat keberhasilan suatu operasi pada sektor publik sehingga suatu
kegiatan dikatakan efektif jika kegiatan tersebut mempunyai pengaruh besar
terhadap kemampuan menyediakan pelayanan masyarakat yang merupakan
sasaran yang telah ditentukan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa indikator efektifitas dalam arti
tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya merupakan
sebuah pengukuran suatu target telah tercapai sesuai dengan yang telah
direncanakan.
3. Kriteria Motivasi
5. Strategi pelaksanaan.
Definisi dari para ahli yang sudah disebutkan diatas, maka dapat
diketahui bahwa secara umum pengertian program adalah penjabaran dari
suatu rencana, program merupakan bagian dari perencanaan dan sering pula
diartikan bahwa program adalah kerangka dasar dari pelaksanaan suatu
kegiatan.
Dalam setiap pelaksanaan, program faktor efektivitas selalu menjadi
dasar utama pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini karena efektivitas
merupakan alat pengukur tingkat keberhasilan suatu organisasi dalam
melaksanakan kegiatannya dalam rangka pencapaian suatu tujuan. Aspek-aspek
efektivitas berdasarkan pendapat Muasaroh (2010:13) menyatakan, “Efektivitas
dapat dijelaskan bahwa efektivitas suatu program dapat dilihat dari aspek-aspek
sebagai berikut :
Lebih lanjut, efektifitas suatu program dikatakan efektif atau tidak dapat dilihat
pada ukuran pencapaian tujuan. S.P. Siagian (2001:77) mengemukakan
pendapatnya mengenai kriteria efektifitas, yaitu: 1). Kejelasan tujuan terhadap
apa yang akan dicapai. Kejelasan tujuan ini dimaksudkan supaya tenaga
manusia yang digunakan dalam pelaksanaan tugas mencapai sasaran yang
terarah dan tujuan organisasi dapat tercapai. 2). Kejelasan strategi pencapaian
tujuan. Kejelasan strategi pencapaian tujuan melihat "pada jalan" yang diikuti
para pelaksana agar tidak tersesat sebagai upaya dalam mencapai sasaran-
sasaran yang ditentukan dalam pencapaian tujuan organisasi. 3). Proses analisis
dan perumusan kebijakan yang mantap. Proses yang dimaksud ini berkorelasi
dengan tujuan yang hendak dicapai dan strategi yang telah ditetapkan artinya
kebijakan mampu menjembatani tujuan dengan usaha-usaha pelaksanaan
kegiatan operasional. 4). Perencanaan yang matang, pada hakekatnya berarti
memutuskan saat ini apa yang dikerjakan organisasi di masa depan. 5).
Penyusunan program yang tepat. Penyusunan program yang tepat sesuai
rencana harus dijabarkan dengan cermat pelaksanaannya sebab apabila tidak,
para pelaksana akan kurang memiliki pedoman bertindak dan bekerja. 6).
Tersedianya sarana dan prasarana kerja. Indikator efektivitas organisasi adalah
kemampuan bekerja secara produktif dengan tersedianya sarana dan prasarana
kerja. 7). Pelaksanaan yang efektif dan efisien. Pelaksananaan program akan
mencapai atau tidaknya efektif dan efisien, harus dibarengi dengan pencapaian
sasarannya terukur. 8). Sistem pengawasan dan pengendalian. Sistem
pengawasan dan pengendalian harus memiliki sifat mendidik mengingat sifat
manusia yang tidak sempurna.
METODE PENELITIAN
a. data primer
Data Primer Data primer adalah sumber data yang berhubungan secara
langsung dengan masalah yang dibahas orang yang terdapat di daerah tersebut.
Responden merupakan orang yang bersedia dimintai keterangan tentang suatu
fakta atau pendapat. Keterangan tersebut dapat berupa tulisan atau lisan
(Arikunto, 2002: 122).
Dalam penelitian ini data primer merupakan data yang diperoleh dari lokasi
penelitian atau data yang bersumber dari informan/nasarasumber yang terlibat
dalam program mappadeceng di dinas osial kabupaten soppeng.
Pemilihan responden atau informan yang tepat, akan menjamin validitas data
yang didapat dari wawancara. Sebaliknya, pemilihan informan yang salah akan
mengakibatkan data yang diperoleh akan sama dan tidak valid. Penelitian ini
mengambil beberapa informan tertentu (Key Informan) sebagai subjek penelitian
yang dianggap mampu mewakili stakeholder yang terlibat dalam permasalahan
yang diteliti.
b. data sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek
penelitian seperti penelitian yang sudah ada, catatan instansi, atau laporan.
Dalam penelitian ini data sekunder dapat bersumber dari sumber-sumer yang
berkaitan dengan objek penelitian yang dapat berupa laporan pertanggung
jawaban atau cacatan dinas sosial kabupaten soppeng terkait dengan program
mappadeceng yang sedang dijalankan yang sekaligus menjadi objek pada
penelitian ini. Data sekunder ini penting untuk mempermudah penulis dalam
melakukan penelitian, serta untuk mengetahui kebenaran narasumber dalam
memberikan keterangan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan objek
penelitian.
Ada tiga teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
observasi dan wawancara dan studi dokumentasi.
a. Observasi
Observasi merupakan penyelidikan mendalam tentang gejala sosial
secara sistematis (Adon Nasrullah Jamaludin, 2011: 62). Ini dilakukan
untuk memperoleh data secara langsung dari sumber primer, hkususnya
untuk melihat situasi lokasi, suasana kehidupan dan perilaku-perilaku
subjek peneliti yang teramati. Observasi dilakukan pada lokasi penelitian
dengan mengidentifikasi Efektivitas Pelaksanaan Program Mappadeceng
di Kabupaten Soppeng.
b. Wawancara
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara.
Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan
pertanyaan secara langsung. Teknik pengumpulan data dengan cara
mengadakan pertanyaan, percakapan dan Tanya jawab secara lisan dan
langsung dengan tatap muka pada informan dengan menggunakan
interview guide (pedoman wawancara) tujuannya untuk mengetahui
mengenai masalah yang ada tidak dapat diobservasi, kemudian jawaban-
jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam (Moleong,
2006: 67). Penulis melakukan proses memperoleh keterangan atau
informasi untuk penelitian dengan cara tanya jawab dengan bertatap
muka langsung antara peneliti dan informan atau narasumber.
c. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi yaitu mencari sumber data-data tertulis dilapangan
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Studi dokumentasi dapat
dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan
(Lexy J. Moleong, 2001:161). Didalam melakukan pengumpulan data
melalui studi dokumen ini berarti, menyelidiki atau memeriksa benda-
benda tertulis, seperti buku-buku, dokumen, peraturan, yang dapat
menunjang dan dianggap relevan dengan penelitian.
1. Data Condesation
Kondensasi data ini merujuk pada bagaimana proses pemilihan,
memfokuskan, menyederhanakan, mengabstarksikan, dan
mentransformasikan data yang diperoleh dari catatan lapangan,
transkrip wawancara, dokumen, dan materi empiris yang dipilih untuk
mendapatkan focus penelitian sesuai yang dibutuhkan.
2. Data Display
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam
bentuk uraian yang singakat, bagan, maupun menyajikan data berupa
teks yang bersifat naratif.
3. Conslusion atau Verification
Penarikan kesimpulan dan verifikasi merupakan langkah selanjutnya
dalam penelitian kualitatif. Kesimpulan awal yang dikemukakan
bersifat sementara dan akan berubah jika tidak ditemukan bukti yang
kuat untuk mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
Namun jika penelitian tahap awal memiliki bukti yang valid dan
konsisten maka akan ditetapkan sebagai data yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Jurnal
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/41841/perpres-no-96-tahun-2015
Skripsi