Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DASAR KEBIJAKAN PUBLIK


KEBIJAKAN PUBLIK YANG ADA DI DEALER HONDA

Dosen
Dr. H. Irawanto, S. Sos, M. Si

Disusun Oleh :

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB 1.....................................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
2.1 Kebijakan Publik..........................................................................................................................5
2.2Pengertian Kebijakan Publik.........................................................................................................6
BAB III....................................................................................................................................................8
3.1 Penjelasan singkat Dealer Honda................................................................................................8
3.2 Kebijakan Pemerintah terhadap Kepemilikan Kendaraan Bermotor......................................10
3.3 Pembahasan..............................................................................................................................12
BAB IV..................................................................................................................................................13
4.1 Kesimpulan................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan anugrah

dan nikmatnya sehingga makalah yang berjudul “ Kebijakan Publik di Dealer Honda “ ini

dapat terselesaikan. Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas Dasar Kebijakan

Publik.

Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Dosen yang telah menjelaskan

tentang materi perkuliahan yang dapat membantu dalam penyusunan makalah ini.

Terlepas dari semua itu makalah ini tidak memungkinkan adanya kekurangan baik

dari segi penulisan,sajian, materi dan Bahasa yang dituliskan.

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebijakan publik pada dasarnya adalah suatu kewenangan karena dibuat oleh sekelompok

individu yang mempunyai kekuasaan yang sah dalam sebuah sistem pemerintahan.

Keputusan akhir yang telah ditetapkan memiliki sifat yang mengikat bagi para pelayan publik

atau publik servant untuk melakukan tindakan kedepannya. Kebijakan publik menjadi faktor

penting dalam pencapaian penyelenggaraan pemerintahan yang baik.

Hal tersebut bergantung kepada setiap kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan oleh

pemerintah dan dampak yang dirasakan oleh objek kebijakan tersebut. Sering kali kebijakan

publik yang dilaksanakan tidak berpihak kepada rakyat dan justru hanya menguntungkan

pihak-pihak tertentu. Maka dari itu, kebijakan publik yang dikeluarkan oleh pemerintah harus

memiliki keberpihakan kepada rakyat dan memang ditujukan untuk menyelesaikan setiap

permasalahan yang berada di tengahtengah masyarakat.

Pada dasarnya kebijakan publik merupakan suatu rangkaian kegiatan yang umumnya

dipikirkan, didesain, dirumuskan, dan diputuskan oleh para pemangku kebijakan. Walaupun

dalam suatu siklus kebijakan publik telah dilakukan tetapi fakta di lapangan sering

menunjukan bahwa kebijakan tersebut gagal untuk mencapai sasaran. Kebijakan publik

sebagai proses yang krusial seringkali dicampuri oleh unsur-unsur politik kepentingan yang

dibawa oleh pihak tertentu. Sehingga baik 2 dalam perumusan maupun pelaksanaan

kebijakan, dapat melenceng dari apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh masyarakat.

Begitu banyak masalah yang timbul dalam masyarakat setiap harinya, hal tersebut

menjadi tugas pemerintah untuk menyelesaikan masalah tersebut melalui suatu kebijakan

3
publik. Salah satunya adalah tentang masalah pembangunan, baik secara fisik maupun non-

fisik. Pembangunan keduanya sangat penting bagi masyarakat karena keduanya saling

mendukung keberhasilan satu dengan lainnya. Walaupun pada kenyataannya sering kali

terjadi ketimpangan antar keduanya. Ketimpangan ini yang menjadikan efektifitas suatu

kebijakan menurun dan dapat menjadi faktor kegagalan suatu kebijakan.

Dalam pengelolaan sistem pemerintahan, good governance telah menjadi salah satu

paradigma dalam penyelenggaran untuk mengelola urusan-urusan publik. Menurut World

Bank, good governance didefinisakan sebagai suatu penyelenggaraan manajeman

pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan

pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik

secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and

political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha (Mardiasmo, 2002).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja kebijakan Pemerintah yang di jalankan pada usaha dealer motor Honda ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk bisa mengetahui kebijakan pemerintah yang ada

di dealer motor honda dan dapat mengetahui maksud dari kebijakan itu sendiri.

4
BAB II
KONSEP TEORI

2.1 Kebijakan Publik


Kebijakan publik memiliki keterkaitan dengan berbagai hal di dalam kehidupan

masyarakat yang suatu ketika dapat mengalami perubahan seiring dengan dinamika yang

ada. Pentingnya fleksibilitas dari suatu kebijakan publik dimaksudkan agar sebuah policy

dapat mengikuti perkembangan keadaan. Munculnya sebuah kebijakan publik merupakan

bentuk reaksi dari adanya suatu permasalahan yang muncul di dalam masyarakat. Realitas

kebijakan publik merupakan otoritas karena dibuat oleh orang-orang yang memiliki

kekuasaan yang legitimate dalam sistem pemerintahan (Nawawi, 2009: 9).

Carl J. Frederick dalam (Nawawi, 2009: 8) menjelaskan kebijakan publik sebagai

“suatu arah tindakan yang diusulkan seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu

lingkungan tertentu yang memberikan hambatan-hambatan dan kesempatan-kesempatan

terhadap kebijakan yang diusulkan untuk menggunakan dan mengatasi dalam rangka

mencapai suatu tujuan atau merealisasikan suatu sasaran atau suatu maksud tertentu”.

Sehingga pada dasarnya kebijakan publik dapat bersifat positif ataupun negative

tergantung dari kualitas kebijakan tersebut. Akan menjadi suatu solusi bagi suatu

permasalahan dalam masyarakat atau bahkan akan memperkeruh permasalahan yang ada.

Pentingnya proses perumusan menjadi titik penting bagi awal mula suatu kebijakan,

karena dalam proses tersebut terjadi tarik menarik kepentingan oleh aktor-aktor politik

Studi analisis kebijakan mempunyai posisi yang strategis dan penting karena

mengharuskan para aktor kebijakan menghadirkan berbagai alternatif secara mendalam

dengan berbagai dampak kebijakan di setiap pilihannya. Dalam artian sebuah kebijakan

5
publik memerlukan berbagai sudut pandang serta keilmuan yang beragam guna mencapai

hasil yang memuaskan.

Solichin Abdul Wahab mengemukakan bahwa istilah kebijakan sendiri masih terjadi

silang pendapat dan merupakan ajang perdebatan para ahli. Maka untuk memahami istilah

kebijakan, Solichin Abdul Wahab (2008: 40-50) memberikan beberapa pedoman sebagai

berikut :

a) Kebijakan harus dibedakan dari keputusan

b) Kebijakan sebenarnya tidak serta merta dapat dibedakan dari administrasi

c) Kebijakan mencakup perilaku dan harapan-harapan

d) Kebijakan mencakup ketiadaan tindakan ataupun adanya tindakan

e) Kebijakan biasanya mempunyai hasil akhir yang akan dicapai

f) Setiap kebijakan memiliki tujuan atau sasaran tertentu baik eksplisit maupun

implisit

g) Kebijakan muncul dari suatu proses yang berlangsung sepanjang waktu

h) Kebijakan meliputi hubungan-hubungan yang bersifat antar organisasi dan yang

bersifat intra organisasi

i) Kebijakan publik meski tidak ekslusif menyangkut peran kunci lembaga-lembaga

pemerintah

j) Kebijakan itu dirumuskan atau didefinisikan secara subyektif

2.2Pengertian Kebijakan Publik

6
Lingkup dari studi kebijakan publik sangat luas karena mencakup berbagai

bidang dan sektor seperti ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum, dan sebagainya.

Disamping itu dilihat dari hirarkirnya kebijakan publik dapat bersifat nasional,

regional maupun lokal seperti undangundang, peraturan pemerintah, peraturan

presiden, peraturan menteri, peraturan pemerintah daerah/provinsi, keputusan

gubernur, peraturan daerah kabupaten/kota, dan keputusan bupati/walikota.

Secara terminologi pengertian kebijakan publik (public policy) itu ternyata

banyak sekali, tergantung dari sudut mana kita mengartikannya. Easton memberikan

definisi kebijakan publik sebagai the authoritative allocation of values for the whole

society atau sebagai pengalokasian nilainilai secara paksa kepada seluruh anggota

masyarakat. Laswell dan Kaplan juga mengartikan kebijakan publik sebagai a

projected program of goal, value, and practice atau sesuatu program pencapaian

tujuan, nilai-nilai dalam praktek-praktek yang terarah.

Dapat disimpulkan bahwa kebijakan publik adalah serangkaian tindakan yang

dilakukan atau tidak dilakukan oleh pemerintah yang berorientasi pada tujuan tertentu

guna memecahkan masalah-masalah publik atau demi kepentingan publik. Kebijakan

untuk melakukan sesuatu biasanya tertuang dalam ketentuanketentuan atau peraturan

perundang-undangan yang dibuat pemerintah sehingga memiliki sifat yang mengikat

dan memaksa.

7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Penjelasan singkat Dealer Honda

A. Dealer Honda Haur Kuning

Dealer Honda Haur Kuning berdiri pada tahun 1997 bertempat di Jl.A Yani Km 36,5

Simpang 4 Banjarbaru. Pada mula karyawannya hanya berjumlah 4 divisi yaitu Marketing,

administrasi, finance, service dan dipimpin oleh seorang kepala toko. Seiring dengan

perkembangan pasar jumlah karyawan bertambah, sehingga kapasitas gedung yang ada sudah

tidak dapat menampung kebutuhan yang terus meningkat menyesuaikan perkembangan bisnis

penjualan dan service kendaraan bermotor. Hingga saat ini Honda Haur kuning memiliki 3

cabang dealer yaitu berada di Sekumpul Martapura dan di Bati-bati. Semua lokasi Dealer

termasuk dalam kawasan pertokoan sehingga mudah dijangkau oleh para karyawan maupun

customers.

B. Job Description Dealer Honda Haur Kuning

Di dalam sebuah organisasi pembagian kerja adalah keharusan mutlak, tanpa itu

kemungkinan terjadinya tumpang tindih menjadi amat besar pembagian kerja pada akhirnya

akan menghasilkan Job description dari masing-masing pekerjaan. Dalam pembagian kerja

ditetapkan sekaligus struktur organisasi, tugas dan fungsi masing-masing unit dalam

organisasi, serta wewenang masing-masing organisasi.

Adapun tugas serta wewenang dari masing-masing unit yang terdapat dalam struktur

organisasi Dealer Honda Haur Kuning sebagai berikut :

a. Koordinator marketing:

8
1) Mengkoordinir sales-sales membuat kerja sama yang solid dan iklim kerja yang kondusif
2) Mengcover area pembagian wilayah untuk para sales
3) Bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan penjualan
4) Mengotorisasi semua kegiatan penjualan

b. Salesman

1) Mencari pasar sasaran untuk memasarkan sepeda motor yang ditawarkan dealer
2) Melayani konsumen atau calon konsumen dengan sebaik-baiknya agar reputasi baik atau
terjaga
3) Berusaha terus untuk meningkatkan penjualan agar target dealer dapat tercapai 35
4) Menjaga hubungan baik dengan konsumen atau calon konsumen
5) Memberikan informasi kondisi pasar dan aktifitas kompotitor kepada Koordinator Sales.
6) Membuat laporan kunjungan dan mempertanggung jawabkannya kepada marketing
supervisor

c. Sales counter

1) Melayani calon konsumen yang datang langsung ke dealer atau melalui telepon sebak-
baiknya
2) Menjelaskan produk-produk dan menginformasikan harga tunai/kredit secara transparan
kepada konsumen.
3) Membantu mengisi data konsumen dan melengkapi data yang diperlukan dalam proses
penjualan
4) Mengantar konsumen memilih sepeda motor. Mencatat data konsumen dan mem-follow up
potensial konsumen yang tercatat dalam buku tamu.
5) Menangani keluhan konsumen sesuai dengan standar dan apabila keluhan tidak dapat
diselesaikan sendiri diteruskan kepada Koordinator Sales atau Koordinator Adm &
Keuangan/Kepala dealer.
6) Membuat laporan penjual counter setiap akhir bulan dan mempertanggung jawabkannya
ke marketing supervisor

d. Bagian Pengiriman (driver)

1) Mengirim sepeda motor konsumen atau instansi dengan membawa kembali surat jalan
yang telah di tandai atau di cap oleh konsumen atau instansi yang menerimanya untuk
diberikan kepada administrasi supervisor

9
2) Mengantar staf yang memerlukan untuk kepentingan perusahaan dan menjaga kendaraan
dan kelengkapan dengan sebaik-baiknya

e. Kasir

1) Pemegang kas kecil untuk keperluan sehari-hari dan menyediakan pengeluaran atau
pembayaran telepon, listrik, air, biaya pengurusan pajak kendaraan bermotor
2) Bertanggungjawab kepada administrasi supervisor

f. Accounting

1) Melakukan pengaturan administrasi keuangan perusahaan


2) Menyusun dan membuat laporan keuangan perusahaan
3) Menyusun dan membuat laporan perpajakan perusahaan
4) Menyusun dan membuat anggaran pengeluaran perusahaan secara periodik (bulanan atau
tahunan )
5) Menyusun dan membuat anggaran pendapatan perusahaan secara periodik (bulanan atau
tahunan )
6) Melakukan pembayaran gaji karyawan
7) Menyusun dan membuat surat-surat yang berhubungan dengan perbankan dan kemampuan
keuangan perusahaan
8) Bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan keuangan

g. Bagian gudang

1) Melakukan pencatatan atas penerimaan dan pengeluaran barang di gudang


2) Membuat laporan atas barang yang masuk dan keluar kepada administrasi supervisor
3) Menjaga keamanan barang yang ada di gudang
4) Bertanggung jawab kepada administrasi supervisor

3.2 Kebijakan Pemerintah terhadap Kepemilikan Kendaraan Bermotor

MENURUT Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

(UU PDRD), salah satu jenis pajak daerah yang menjadi wewenang pemerintah provinsi

10
adalah pajak kendaraan bermotor (PKB). PKB didefinisikan sebagai pajak atas kepemilikan

dan/atau penguasaan kendaraan bermotor. Dalam Pasal 1 angka 12 UU PDRD dinyatakan

bahwa kendaraan bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang

digunakan di semua jenis jalan darat dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau

peralatan lainnya. Peralatan teknik tersebut berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya

energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan. Peralatan ini

termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang dalam operasinya menggunakan roda dan

motor dan tidak melekat secara permanen serta kendaraan bermotor yang dioperasikan di air.

Berdasarkan Pasal 3 ayat (1) dan (2) UU PDRD, objek PKB adalah kepemilikan dan/atau

penguasaan kendaraan bermotor. Termasuk dalam kendaraan bermotor adalah kendaraan

beroda beserta gandengannya, yang dioperasikan di semua jenis jalan darat dan kendaraan

bermotor yang dioperasikan di air dengan ukuran isi kotor gross tonnage 5 sampai

dengan gross tonnage 7.

Awalnya, alat berat dikategorikan sebagai objek PKB. Namun, sejak keluarnya

Putusan Mahkamah Konstitusi No. 15/PUU-XV/2017 mengenai pengujian UU PDRD, alat

berat tidak lagi diklasifikasikan sebagai kendaraan bermotor bermotor yang dipungut pajak.

Hakim menyatakan bahwa pemungutan pajak atas alat berat berlaku selama tiga tahun setelah

putusan Mahkamah Konstitusi keluar dan sepanjang belum ada regulasi baru. Keputusan ini

sejalan dengan dibatalkannya pasal yang menyatakan bahwa alat berat/besar termasuk

kendaraan bermotor dalam UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

11
3.3 Pembahasan

Dealer Honda Haur kuning mampu melaksanakan kebijakan pemerintah yang sudah

ditetapkan, adanya kewajiban membayar pajak bangunan, Pajak motor, dan pajak

kepemilikan motor. Selain kewajiban pembayaran pajak pemerintah juga memberikan

kebijakan terhadap usia kepemilikan kendaraan yang lain tidak bukan harus berusia 17 dan

memiliki KTP serta sudah bisa mengendarai kendaraan beroda 2 yang sudah disahkan dengan

kepemilikan SIM.

Begitu juga dengan para pengiriman atau driver, para driver yang bekerja di Honda

Haur Kuning semua memiliki SIM A, dengan Kebijakan tersebut para pengirim motor dapat

mengantar motor denga aman. Dan pengambilan motor di Gudang dapat terlaksanakan

dengan sesuai kebijakan lalu lintas yang sudah ditetapkan.

Para pembeli juga dengan gampang bisa menyerahkan pembayaran pajak kepemilikan

kendaraan dikarenakan Honda Haur kuning juga melayani pembayaran pajak pertahun nya.

Dengan begitu dapat membantu mempermudah konsumen yang memiliki aktifitas yang

sibuk.

12
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kebijakan Pemerintah atau kebijakan Publik sebagai “kekuasaan pengalokasian nilai-

nilai untuk masyarakat secara keseluruhan” dengan adanya kebijakan pemerintah di sebuah

sector usaha dapat berdampak pada kinerja dan keberhasilan nya suatu usaha. Dengan

menerapkan kebijakan tersebut mampu membantu usaha menjalankan tugas atau kinerja nya

dengan baik karena adanya sebuah aturan tersebut.

13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/44179309/MAKALAH_EVALUASI_KEBIJAKAN_KEBIJAKAN_PUBLIK

https://eprints.umm.ac.id/20517/5/jiptummpp-gdl-bellafortu-39492-5-bab5

https://eprints.uny.ac.id/8530/3/BAB%202%20-%2007401241045.
http://digilib.uinsby.ac.id/21677/5/Bab%201
https://www.google.com/search?
q=kebijakan+pemerintah+terhadap+dealer&sxsrf=AOaemvJb9RzEmrdHDY0-
6gSdRtO8ewm9-w
%3A1634021804712&ei=rDFlYafiKo3sz7sPjouaKA&ved=0ahUKEwin6OXJpcTzAhUN9n
MBHY6FBgUQ4dUDCA0&uact=5&oq=kebijakan+pemerintah+terhadap+dealer&gs_lcp=C
gdnd3Mtd2l6EAMyBQghEKABOgcIIxCwAxAnOgcIABBHELADOgYIABAWEB46CAg
AEAgQDRAeOgcIIRAKEKABSgQIQRgAUKGcB1ifpAdgyKYHaAFwAngAgAG0AYgB
wAaSAQMwLjaYAQCgAQHIAQnAAQE&sclient=gws-wiz

https://www.google.com/search?
q=kebijakan+pemerintah+terhadap+kepemilikan+motor&sxsrf=AOaemvKz0yq41iZbSJUbx
mgbfOgBVIji7w%3A1634021031419&ei=py5lYb-
UGeHbz7sPiP6YsAg&oq=kebijakan+pemerintah+terhadap+kepemilikan+motor&gs_lcp=Cg
dnd3Mtd2l6EAEYADIECCMQJzIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgUIABCABDIFCAAQgAQ
yBQgAEIAEMgUIABCABDIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgUIABCABDoECAAQQzoICA
AQgAQQsQM6CAgAELEDEIMBOgsIABCABBCxAxCDAToICC4QgAQQsQM6CggAE
LEDEIMBEEM6BwgAELEDEENKBAhBGABQirIuWOrsLmClii9oBHACeAGAAZUCiA
H1HJIBBzE4LjE1LjGYAQCgAQHAAQE&sclient=gws-wiz

14

Anda mungkin juga menyukai