KEBIJAKAN PUBLIK
Disusun Oleh :
ESTI PRATIWI
NIM.E1031181017
Disusun Oleh :
ESTI PRATIWI
NIM.E1031181017
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat
saya menyadari jika penyusunan Praktikum I ini tidak akan selesai tanpa bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan
terimakasih kepada;
2. Dr. Rusdiono, M.Si selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Kebijakan Publik
3. Bima Sujendra, S.IP, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan
Saya menyadari Praktikum I ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Oleh
karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan
Penulis
ESTI PRATIWI
NIM.E1031181017
ii
DAFTAR ISI
iii
A. Deskripsi Mata Kuliah
Kebijakan Publik adalah salah satu mata kuliah yang ada dalam Prodi Ilmu
Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada semester IV dengan
rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam
efisiensi.
yang mempunyai tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang pelaku
strategi yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu, suatu
b) taktik atau strategi dari berbagai langkah untuk mencapai tujuan yang diinginkan;
1
2
Publik berasal dari kata Public yang artinya umum, rakyat, masyarakat,
negara atau pemerintahan. Publik sendiri memiliki makna yang luas karena dapat
policy dan public health. Meskipun kata publik memiliki arti yang cukup luas
namun arti kata publik harus berkaitan dengan kepentingan umum atau kepentingan
banyak orang.
Sekitar tahun 1970-an mulai berkembang konsep public policy dalam ilmu
kebijakan yang lebih baik (Thohah, 2008). Kebijakan publik atau public policy
pertama kali digambarkan oleh John Dewey “Logic : The Theory of Inquiry” yang
Laswell. Menurut Harold Laswell, public policy merupakan studi tentang proses
publik atau public policy menurut Thomas R. Dye adalah apa pun yang dipilih
perhatian kebijakan publik tidak hanya pada apa saja yang dilakukan pemerintah,
masyarakat. Artinya pada hal ini yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah
negara.
publik sebagai tindakan yang mengarah pada tujuan, ketika kita dapat memerinci
maupun pemerintah.
kebijakan publik.
merupakan dampak yang dapat dirasakan oleh masyarakat baik apa yang
Pembuatan kebijakan publik bukan suatu hal yang mudah karena masih
pemerintah. Partisipasi merupakan salah satu unsur penting dalam terbentuk dan
efektif jika tidak ada partisipasi dari masyarakat. Partisipasi masyarakat dapat
5
Berdasarkan dari hal tersebut pemerintah perlu rasa tanggung jawab dan
kemauan yang tinggi untuk menanggung resiko atas apa yang telah diputuskan.
dimana kebijakan ini harus memiliki manfaat bagi masyarakat luas. Walaupun
pada realitanya seringkali kebijakan publik belum dapat diterima dan memenuhi
Ruang lingkup dari studi kebijakan publik sangat luas karena mencakup
berbagai bidang dan sektor seperti ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum, dan
sebagainya. Disamping itu dilihat dari hirarkirnya kebijakan publik dapat bersifat
universal. Dalam arti kebijakan publik harus dipatuhi oleh seluruh kelompok
6
sasaran dari suatu kebijakan tersebut dan berlaku bagi seluruh kelompok yang
publik meliputi :
faktor.
yaitu (1) tipe kebijakan distributif, (2) tipe kebijakan redistributif, (3) tipe
kebijakan regulatif protective dan (4) tipe kebijakan regulatif kompetitif. Tipe
sekelompok masyarakat.
bagaimana sesuatu usul kebijakan tertentu dipilih di antara begitu banyak pilihan.
Kebijakan publik lahir karena adanya tuntutan kebijakan (policy demand) dimana
kebijakan publik :
sifat-sifat/urusan pribadi?
Fokus masalah yang saya ambil dalam mata kuliah Kebijakan Publik yaitu
publik yang dibuat oleh pemerintah, hal ini menjadi pertanyaan apakah
suatu kebijakan atau pemerintah kurang transparan dalam hal proses kebijakan
3. Rumusan Masalah
publik?
kebijakan publik?
4. Tujuan Kajian
kebijakan publik.
9
B. Kajian Teori
1. Demokrasi
rakyat dan “kratos atau cratein” yang berarti kekuasaan. Gabungan dua kata
yang secara langsung (direct democracy) dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat (as government of the people, by the people and for the people). Menurut
diperintah itu adalah sama dan tidak dapat terpisah-pisah. Artinya satu sistem
pada dasarnya kedaulatan negara berada ditangan rakyat. Setiap warga negara
Karena itu, setiap warga negara sejatinya memiliki kekuasaan yang sama untuk
dalam hal mana mayoritas anggota dewasa dari masyarakat politik ikut serta
Dengan kata lain, negara demokrasi didasari oleh sistem perwakilan yang
dilakukan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat (as government of the
people, by the people and for the people). Maka dari itu tentunya Indonesia
jelas bahwa masyarakat mempunyai hak untuk ikut serta berperan aktif dan juga
pemerintah.
kriteria, yaitu :
b. Partisipasi efektif, yaitu kesempatan yang sama bagi semua warga negara dalam
c. Pembeberan kebenaran, yaitu adanya peluang yang sama bagi setiap orang
secara logis
masyarakat untuk menentukan agenda mana yang harus dan tidak harus
Akan tetapi sejak dahulu sampai saat ini, demokrasi masih sering menjadi
perdebatan antar para filsuf politik karena ada yang setuju dengan konsep
demokrasi dan ada juga yang yang menentang konsep demokrasi tersebut. Seperto
Harrison dan Jeremy Bentham, filsuf utilitarian asal Inggris yang setuju dengan ide-
ide dasar demokrasi. Sedangkan Jean-Jacques Rousseau, filsuf politik Prancis yang
pada saat ini. Menurutnya, dalam demokrasi rakyat harus berpartisipasi langsung
dan tidak bisa diwakilkan. Seperti yang diterapakan di Indonesia dimana DPR yang
12
terpilih sebagai perwakilan dari seluruh rakyat, yang mana masih seringkali tidak
2. Asas Keterbukaan/Transparansi
hak masyarakat untuk memperoleh akses ingormasi yang benar, jujur, dan tidak
perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara (Jubaidah dkk.,
menyeluruh, dan memberi tempat bagi partisipasi aktif dari seluruh lapisan
yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaan, serta hasil-
hasil yang dicapai (Krina, 2003:13). Prinsip ini memiliki 2 (dua) aspek, yakni :
komunikasi publik oleh pemerintah dan hak masyarakat terhadap akses informasi.
keterbukaan adalah asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk
berpedoman pada asas-asas pembentukan Peraturan Daerah yang diatur pada Pasal
58 UU No. 23 Tahun 2014, yang terdiri dari atas asas kepastian hukum, tertib
13
negara atau pemerintahan merupakan perwujudan tata pemerintahan yang baik dan
yang dibutuhkan serta untuk turut serta dalam mengontrol penyelenggaraan negara
atau pemerintahan.
informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. Dalam negara
membuat masyarakat dapat ikut berpartisipasi aktif mengontrol setiap langkah dan
informasi publik di setiap Negara adalah memastikan bahwa lembaga publik akan
lebih akuntabel dan kredibel dengan menyediakan informasi dan dokumen sesuai
3. Partisipasi Masyarakat
secara sukarela, baik karena alasan-alasan dari dalam maupun dari luar pada
sangat dibutuhkan karena hal ini berpengaruh pada pengembangan sinergi dalam
dengan masyarakat terjalin dengan baik maka akan menghasilakan sesuatu yang
baik juga. Partisipasi tidak sekedar terlibat atau ikut serta, tetapi mengendalikan
ada semacam kesadaran untuk benar terlibat dalam proses politik. Harus dibedakan
15
antara partispasi sebagai sekedar ikut serta dengan partispasi sebagi sebuah bentuk
turut serta dalam menjalankan pemerintahan yang baik, terutama dalam fungsi
percetapan pelaksanaan kebijakan, pada sisi lain akan berdampak pada proses
(Rohman, 2016).
a. Mengikut sertakan dalam tim atau kelompok kerja penyusunan peraturan daerah
peraturan daerah.
publik.
mengakses informasi serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara dalam
yang partisipatif dan ideal bagi suatu negara yang ideal yang telah memilih
memecahkan maslash publik, akan tetapi hanya akan melahirkan masalah baru
karena tidak diberikannya ruang bagi publik untuk ikut berpartisipasi dalam
merumuskan kebijakan.
17
C. Kerangka Teori
1. Tinjauan Literatur
Daerah. Kemudian pada buku ini dijelaskan bahwa pada Pasal 45 anggota DPRD
masyarakat berhak memberikan masukan secara lisan atau tulisan dalam rangka
kebijakan publik, agar kebijakan publik memenuh rasa keadilan dan tidak
publik dimulai dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, terutama pada negara
demokrasi.
aktivitas yang dilakukakan oleh warga negara, baik secara pribadi maupun
baik terus menerus ataupun sporadis; baik secara damai ataupun kekerasan, baik
legal ataupun tidak legal, dan baik dilakukan secara efektif ataupun tidak efektif.
Pada buku tersebut juga memuat pendapat dari Gerald Caiden yang
merumuskan ruang lingkup studi kebijakan publik yang mana salah satunya yaitu
yang tidak bisa dipisahkan dari kebijakan publik. Kebijakan publik adalah suatu
bidang yang harus dipikirkan oleh seluruh masyarakat, dimana warga negara
Dalam jurnal yang ditulis oleh Syakwan Lubis, yang berjudul partisipasi
Pengambilan Kebijakan Publik Salah satu persyaratan agar ada ketertiban sosial
2. Studi-Studi Terdahulu
dilakukan oleh Milwan dan Ace Sriati Rachman dengan judul Analisis Partisipasi
Publik Dalam Perumusan Kebijakan Daerah (Studi Kasus Perumusan Perda DKI
telah melakukan semua tahapan dalam perumusan kebijakan publik yaitu mulai
formulation, dan sampai pada tahap akhir yaitu legitimation. Rancangan Perda
19
Nomor 4 Tahun 2007 dibuat diluar program legislasi daerah (Prolegda), disusun
dalam waktu yang sangat singkat sehingga termasuk kategori Perda yang tidak
normal. Pemda dan DPRD DKI Jakarta telah berusaha untuk melibatkan partisipasi
publik pada tahap pembahasan Perda Nomor 4 Tahun 2007 yaitu melalui forum
rapat dengar pendapat umum. Sementara pada tahap perencanaan dan penyusunan
rancangan Perda publik terutama yang terkena dampak langsung dari Perda Nomor
4 Tahun 2007 belum dilibatkan. Oleh karena itu, Perda DKI Jakarta Nomor 4 Tahun
tersebut dapat diketahui bahwa alasan publik DKI Jakarta berpartisipasi dalam hal
mendukung Perda Nomor 4 tahun 2007 yaitu karena adanya kesadaran untuk
menerima kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemda. Sementara alasan publik
DKI menolak pemberlakuan Perda Nomor 4 tahun 2007 yaitu karena mereka
merasa dirugikan dengan adanya Perda yang bersangkutan dan mereka tidak
penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar masyarakat di Kota Manado masih
dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini dikarenakan oleh dua faktor yaitu
adanya akses untuk menyampaikan partisipasi dan masayrakat lebih fokus pada
pekerjaan. Kemudian faktor kedua yaitu faktor kendala politis dalam masyarakat
Di Kota Surabaya” oleh Priskila Kartika. Dalam penelitian ini menyatakan bahwa
kebijakan. Masyarakat yang turut berpartisipasi juga dari tingkat terbawah yaitu
Masyarakat (LSM).
3. Kerangka Pikir
tidak turut berperan dalam merumuskan kebijakan publik disebabkan oleh dua
faktor kendala seperti yang dikaji dalam penelitian diatas yaitu yang pertama faktor
kendala teknis. Faktor kendala teknis dalam hal ini yaitu tidak adanya informasi
masyarakat tentang cara penyampaian aspirasi serta masyarakat yang lebih fokus
Faktor kendala politis yaitu seperti masyarakat yang tidak diberikan kesempatan
Kemudian pemerintah juga dapat membuka ruang publik untuk berdiskusi untuk
informasi resmi secara online agar seluruh masyarakat dapat mengakses dan
23
24
Milwan, & Rachman, Ace Sriati (2013) Analisis Partisipasi Publik Dalam
Perumusan Kebijakan Daerah (Studi Kasus Perumusan Perda DKI Jakarta).
In: Seminar Nasional Fisip-UT 2013.