Anda di halaman 1dari 14

JENIS-JENIS PENDEKATAN DALAM STUDI

KEBIJAKAN SEKTOR PUBLIK

(Makalah dibuat untuk Memenuhi Tugas Kebijakan Sektor Publik)

MAKALAH

OLEH:

KELOMPOK 2

ANDI CAHYADI (180565201016)

PIPI LATIFAH (180565201034)

MEGA RESTY (180565201031)

ZAHROTUL MUNAWAROH (180565201003)

PRODI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis hantarkan atas kehadirat Allah Swt, karena atas berkat
rahmat dan hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Jenis-Jenis Pendekatan Dalam Studi Kebijakan Sektor Publik” guna memenuhi
tugas mata kuliah Kebijakan Sektor Pubik dengan sebaik-baiknya. Penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih yang pertama penulis
persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kemudian kepada dosen mata
kuliah Kebijakan Sektor Publik serta orang tua, dan teman-teman sekalian yang
ikut membantu dalam menyumbangkan ide demi kelancaran pembuatan makalah
ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Demikian
makalah ini penulis buat, apabila masih banyak ditemukan kesalahan di dalamnya,
penulis memohon maaf sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat membantu
pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang keterkaitan antara
konsep dengan fenomena pemerintahan yang terjadi.

Tanjungpinang, 09 Maret 2020

Penulis

Mata Kuliah Kebijakan Sektor Publik Page 2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ 2


DAFTAR ISI ...................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 4
1.3 Tujuan dan Manfaat .................................................................................... 4
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR ............................. 6
2.1 Kajian Teori ............................................................................................... 6
2.2 Kerangka Berpikir ...................................................................................... 6
BAB III PEMBAHASAN................................................................................... 8
3.1 Konsep dan Definisi dari Kebijakan Sektor Publik ...................................... 8
3.2 Jenis-Jenis Pendekatan dalam Pembuatan Kebijakan Publik ....................... 8
BAB IV PENUTUP .......................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 13
3.2 Saran ........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 14

Mata Kuliah Kebijakan Sektor Publik Page 3


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebijakan merupakan aturan dan ketetapan yang diambil oleh pemerintah
untuk mengatasi suatu problem atau permasalahan yang terjadi di dalam
masyarakat. Adanya kebijakan ditujukan untuk menjamin kepentingan umum
semaksimal mungkin, ditetapkan berdasarkan prosuder yang berlaku, serta di
dorong oleh keingian untuk menghindari pertentangan yang destruktif. Tindakan
pemerintah baik untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu, itu
mempunyai dan dilandasi dengan maksud dan tujuan tertentu.

Kebijakan publik pada uumnya dipahami sebagai salah satu upaya atau
tindakan pemerintah yang dibuat dalam rangka melaksanakan tugas-tugas
pemerintahannya, dalam wujud pengaturan ataupun keputusan. Pada praktiknya,
kebijakan publik merupakan hasil dari proses politik yang dijalankan dalam suatu
sistem pemerintahan Negara, yang di dalamnya terkandung langkah-langkah atau
upaya yang harus dilaksanakan oleh pemerintah selaku penyelenggara Negara.
Dalam praktiknya, kebijakan publik tidak terlepas dari peran dan fungsi aparat
pemerintah yang disebut birokrasi. Kebijakan public adalah keputusan yang
mengikat bagi orang banyak pada tataran strategis atau bersifat garis besar yang
dibuat oleh pemegang otoritas publik.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apakah konsep dan definisi dari kebijakan sektor publik?
b. Apa saja jenis-jenis dari pendekatan studi kebijakan sektor publik?

1.3 Tujuan dan Manfaat


a. Manfaat penelitian bagi penulis

Meningkatkan hasil belajar dan solidaritas mahasiswa untuk menemukan


pengetahuan dan mengembangkan wawasan, meningkatkan kemampuan
menganalisis suatu masalah melalui pembelajaran dengan model pembelajaran
inovatif, dan hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan yang sangat berharga
pada perkembangan ilmu pendidikan, terutama pada penerapan model-model
pembelajaran untuk meningkatkan hasil proses pembelajaran dan hasil belajar di
kelas.

b. Manfaat penelitian bagi dosen

Sebagai sarana publikasi atau penyebaran karya Ilmiah yang telah ditulis dan
siap untuk disampaikan ke masyarakat. Karya ilmiah sebagai sarana dalam

Mata Kuliah Kebijakan Sektor Publik Page 4


menuangkan ide, gagasan, dan pemikiran dalam memecahkan permasalahan yang
ada secara teori dan dapat dibuktikan kebenaran dari teori tersebut. Membangun
dan mengembangkan sikap profesionalisme dosen melalui pengembangan
kemampuan menulis karya ilmiah.

Mata Kuliah Kebijakan Sektor Publik Page 5


BAB II

KAJIAN TEORI
DAN KERANGKA BERPIKIR

2.1 Kajian Teori


a. Definisi Pendekatan

Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai
titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk
pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat
umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.

b.Pendekatan Kebijakan Sektor Publik

Thomas Dye 1 (1992: 2-4) mendefinisikan bahwa kebijakan publik adalah


segala sesuatu yang dikerjakan atau tidak dikerjakan oleh pemerintah, alasan suatu
kebijakan harus dilakukan dan manfaat bagi kehidupan bersama harus menjadi
pertimbangan yang holistic agar kebijakan tersebut mengandung manfaat yang
besar bagi warganya dan tidak menimbulkan kerugian.

2.2 Kerangka Berpikir

1. Empiris

Jenis-Jenis
Pendekatan

2. Valuatif
3.
Informativ

1
Thomas Dye. 1992. Hlm. 2-4.

Mata Kuliah Kebijakan Sektor Publik Page 6


No Pendekatan Pertanyaan Utama Tipe Informasi

1 Empiris Adakah dan akankah ada fakta? Deskriptif dan


Prediktif

2 Valuatif Apa manfaatnya? (Nilai) Valuatif

3 Informativ Apakah yang harus diperbuat? Preskriptif


(Aksi)

Mata Kuliah Kebijakan Sektor Publik Page 7


BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Konsep dan Definisi dari Kebijakan Sektor Publik


Istilah kebijakan publik merupakan terjemahan istilah bahasa Inggris, yaitu
public policy. Kata policy ada yang menerjemahkan menjadi “kebijakan.”2
Meskipun belum ada kesepakatan bahwa policy diterjemahkan menjadi kebijakan
atau kebijaksanaan, kecenderungan untuk policy digunakan istilah kebijakan.
Oleh karena itu, public policy diterjemahkan menjadi kebijakan publik. Menurut
Thomas R. Dye (1992), “Public policy is whatever the government choose to do
or not to do” (Kebijakan publik adalah apapun pilihan pemerintah untuk
melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu).

Sementara itu, Thomas Dye 3 (1992: 2-4) mendefinisikan bahwa kebijakan


publik adalah segala sesuatu yang dikerjakan atau tidak dikerjakan oleh
pemerintah, alasan suatu kebijakan harus dilakukan dan manfaat bagi kehidupan
bersama harus menjadi pertimbangan yang holistic agar kebijakan tersebut
mengandung manfaat yang besar bagi warganya dan tidak menimbulkan kerugian.
Di sinilah pemerintah harus bijaksana dalam menetapkan kebijakan supaya
kebijakan yang telah ditetapkan mampu memberikan kesejahteraan pada
masyarakat dan mampu untuk meminimalisir kerugian pada masyarakat.

3.2 Jenis-Jenis Pendekatan dalam Pembuatan Kebijakan Publik


a. Pendekatan Kelompok

Pendekatan kelompok ini memiliki asumsi bahwa individu–individu yang


memiliki kepentingan yang sama akan bergabung dan membentuk sebuah
kelompok sehingga mampu mempengaruhi pemerintah dalam mengambil sebuah
kebijakan publik. Kelompok-kelompok yang mewakili aspirasi individu lainnya
akan bersaing dan saling mencari pengaruh untuk mencapai kebijakan publik yang
diinginkan. Contoh adanya pembentukan koalisi partai politik akan memiliki
pengaruh kuat dalam suatu pemerintahan. Dampak positif dari model ini adalah
adanya sebuah wadah misalkan partai politik untuk menyalurkan aspirasi individu
yang tergabung didalamnya, sedangkan dampak negatifnya adalah adanya
overlapping atau tumpang tindih dalam sebuah kelompok yang bersatu, selain itu
persaingan tidak sehat acap kali terjadi dalam model ini.

2
Samodra Wibowo, Muhadjir Darwin. 1994.
3
Thomas Dye. 1992. Hlm. 2-4.

Mata Kuliah Kebijakan Sektor Publik Page 8


b. Pendekatan Proses Fungsional

Pendekatan model fungsional adalah pendekatan yang dilakukan dalam


studi kebijakan publik dimana dilakukan dengan cara memusatkan perhatian
kepada berbagai kegiatan fungsional yang terjadi dalam proses kebijakan publik.
Harold Laswell mengatakan beberapa kategori analisis fungsional yang dapat di
gunakan sebagai dasar bagi pembahasaan teori fungsiona.

a. Intelegensi: Bagaimana informasi tentang masalah-masalah kebijakan


mendapat perhatian para pembuat keputusan kebijakan dikumpulkan dan
diproses.
b. Rekomendasi: Bagaimana rekomendasi- rekomendasi atau alternatif-
alternatif untuk memngatasi suatu masalah tertentu.
c. Aplikasi: Bagaimana undang-undang atau peraturan-peraturan sebenarnya
diberlakukan atau diterapkan.
d. Penilaian: Bagaimana pelaksanaan kebijakan, keberhasilan tau kegagalan
itu di nilai.
e. Terminasi: Bagaimana peraturan-peraturan atau undang-undang semula
dihentikan atau dilanjutkan dalam bentuk yang berubah atau dimodifikasi.

Pendekatan fungsional memiliki beberapa keuntungan yaitu tidak adanya


keterikatan dengan lembaga–lembaga pemerintah ataupun peraturan politik
khusus, serta memberikan keuntungan untuk analisis komparasi kebijakan publik.
Namun model ini juga memiliki kelemahan yaitu pengabaian terhadap politik
pembentukan kebijakan dan pengaruh variabel-variabel lingkungan karena
merupakan porses intelektual.

c. Pendekatan Kelembagaan

Pendekatan kelembagaan diasumsikan bahwa sebuah kebijakan publik


diambil, dilaksanakan, dan dipaksakan secara otoritatif oleh lembaga yang ada
dalam pemerintahan, misalnya parlemen, kepresidenan, pemerintah daerah,
kehakiman, partai politik dan sebagainya. Kebijakan publik model ini memiliki
beberapa karakteristik yaitu pemerintah mampu memberikan legitimasi atas
kebijakan yang dikeluarkan, kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah mampu
bersifat universal artinya menjangkau semua lapisan masyarakat, terakhir adalah
kebijakan yang dikeluarkan pemerintah mampu memonopoli paksa semua
masyarakat, adalam artian mampu menjatuhkan sanksi bagi pelanggar kebijakan.
Model ini juga memiliki kelemahan yaitu dalam ilmu politik tidak memberikan
curahan perhatian kepada hubungan antar lembaga – lembaga pemerintahan dan
substansi dari kebijakan publik.

d. Pendekatan Peran Serta Warga Negara

Mata Kuliah Kebijakan Sektor Publik Page 9


Terkait pendekatan peran serta warga negara, kebijakan publik ini
didasarkan pada pemikiran demokrasi klasik dari John Locke dan pemikiran John
Stuart Mill, yang menekankan pengaruh yang baik dari peran warganegara dalam
perkembangan kebijakan publik. Keikutsertaan warga negara dalam maslah-
masalah masyarakat, maka para warga negara akan memproleh pengetahuan dan
pemahaman, mengembangkan rasa tanggung jawab sosial yang penuh, dan
menjangkau persepektif mereka diluar batas-batas kehidupan peribadi. Peran serta
warga negara didasarkan pada harapan-harapan yang tinggi tentang kualitas warga
negara dan keingginan merekauntuk terlibat dalam kehidupan publik. Menurut
teori ini, dibutuhkan warga negara yang memiliki struktur-struktur yang memiliki
kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai dan fungsi-fungsi demokrasi. Setiap
warga negara harus memiliki cukup kebebasan untuk berpean serta dalam
masalah-masalah politik, mempunyai sifat kritis yang sehat dan harga diri yang
cukup dan lebih penting adalah perasaan mampu.

e. Pendekatan Psikologis

Pendekatan diberikan pada hubungan antara pribadi dan faktor-faktor


kejiwaan yang mempengaruhi tingkah laku orang-orang yang terlibat dalam
proses pelaksanaan kebijakan. Psikologi banyak memberi kontribusi untuk
memahami pembuatan keputusan. Psikolog seperti Mayo dan Maslow banyak
memberi kontribusi untuk perkembangan teori manajemen. Fakta bahwa
perkembangan awal dan pendekatan kebijakan publik banyak berhubungan
dengan penggabungan pandangan psikologi ke dalam kebijakan publik, pengaruh
psikologi terhadap studi pembuatan kebijakan tidak sebesar pengaruh terhadap
manajemen.

Munculnya manajerialisme dalam sektor publik, diharapkan bahwa


pengaruh psikologi terhadap studi kebijakan publik akan bertambah. Pengabaian
konteks psikologis dari analisis kebijakan ini menghalangi pemahaman tentang
pembuatan keputusan. Harold Lasswell, dimensi psikologis sangat penting untuk
memahami politik kekuasaan. Tetapi terlalu banyak teori yang menunjukkan
bahwa analisis kebijakan didasarkan pada pandangan yang dangkal dan parsial
tentang perilaku “rasional” manusia. Ini terutama kelihatan dalam ilmu ekonomi.
Bahkan Boulding, memberikan penjelasan yang tidak memadai untuk pembuatan
keputusan entah itu di level individu atau kelompok.

f. Pendekatan Proses

Pendekatan proses, yaitu pendekatan untuk mengidentifikasi tahap-tahap


dalam proses dalam kebijakan publik dan kemudian menganalisisnya. Analisis
proses tidak terlalu fokus pada isi kebijakan,namun lebih memfokuskan diri pada
politik dan interaksi faktor-faktor lingkungan luar yang kompleks dalam
membentuk suatu kebijkan.

Mata Kuliah Kebijakan Sektor Publik Page 10


g. Pendekatan Subtantif

Pendekatan substantif, yaitu spesialis substantif dalam suatu bidang


tertentu, misalnya menganalisa determinan dari perumusan kebijakan lingkungan,
implentasi, atau perubahan.

h. Pendekatan logical positivis

Pendekatan logical positivis, yaitu pendekatan perilaku behavioral


approach atau pendekatan keilmuan scientific approach. Positivisme menegaskan
bahwa pengetahuan otentik adalah pengetahuan yang didasarkan pada akal,
pengalaman dan verifikasi positif. Pada awal abad 20, muncul paham positivisme-
logis yang diturunkan dari tesis dasar Comte, tetapi gerakan ini bersifat
independen yang muncul di Wina dan tumbuh menjadi salah satu paham yang
dominan dalam filsafat Anglo-Amerika dan tradisi analitik.

i. Pendekatan Ekonomentrik

Pendekatan ekonometrik, disebut dengan pendekatan pilihan publik (the


public choice approach) atau pendekatan ekonomi politik.

j. Pendekatan Fenomenologik

Fenomenologi merupakan salah satu jenis metode penelitian kualitatif


yang diaplikasikan untuk mengungkap kesamaan makna yang menjadi esensi dari
suatu konsep atau fenomena yang secara sadar dan individual dialami oleh
sekelompok individu dalam hidupnya. Salah satu poin penting yang menjadi
kelebihan studi fenomenologis adalah pengalaman yang tersembunyi di dalam
aspek filosofis dan psikologis individu dapat terungkap melalui narasi sehingga
peneliti dan pembaca seolah dapat mengerti pengalaman hidup yang dialami oleh
subjek penelitian. Tujuan dari penelitian fenomenologis, seperti yang sudah
disinggung di awal adalah mereduksi pengalaman individual terhadap suatu
fenomena ke dalam deskripsi yang menjelaskan tentang esensi universal dari
fenomena tersebut. Fenomenolog berupaya ”memahami esensi dari suatu
fenomena”.

k. Pendekatan Partisipatori

Pendekatan partisipatori adalah inklusi perhatian yang besar dan nilai-nilai dari
berbagai stakcholders dalam proses pembuatan keputusan kebijakan. Pengertian
penelitian partisipatoris adalah metode riset yang bersifat dari atas ke bawah
(bottom-up) dimana dalam tahapan ini si peneliti berusaha untuk memberikan
dorongan serta mendukung masyarakat dalam melakukan berbagai kegiatan
keseharan. Diantaranya seperti;

1. Melakukan identifikasi kebutuhan mereka sendiri

Mata Kuliah Kebijakan Sektor Publik Page 11


2. Menetapkan tujuan mereka sendiri
3. Memonitor dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri

l. Pendekatan Normatif / Preskriptif

Pendekatan normatif atau preskriptif, adalah pendekatan preskriptif


merupakan hasil dari usaha pemerintah untuk menetapkan „standar‟ dalam bahasa.
Pemerintah menganggap dengan adanya „standar‟ dalam bahasa, maka identitas
kebahasaan suatu bangsa akan terbentuk. Seorang analis perlu mendefinisikan
tugasnya sebagai analis kebijakan sama seperti orang yang mendefinisikan “end
state” dalam arti bahwa preskripsi ini bisa diinginkan dan bisa dicapai.

m. Pendekatan Ideologis

Pendekatan ideologis, adalah secara eksplisit mengadopsi pandangan


konservatif atau pandangan liberal, Thomas Sowell menamakan pendekatan
ideologi ini “visi” (visions) dan mengidentifikasi dua perspektif yang bersaing.
Yaitu pertama “visi yang dibatasi” the constrained vision merupakan suatu
gambaran manusia egosenttrik dengan keterbatasan moral, kedua. “visi yang tidak
dibatasi” the unconstrained vision memberikan suatu pandangan tentang sifat
manusia di mana pemahaman dan disposisi manusia adalah mampu untuk
memperoleh keuntungan-keuntungan sosial.

n. Pendekatan Historis/Sejarah

Pendekatan historis /sejarah, adalah pendekatan yang semakin


meningkatkan perhatian mereka kepada evolusi kebijakan publik melintasi waktu.
Semua pendekatan tersebut adalah model kebijakan publik yang merupakan
representasi sederhana mengenai aspek-aspek yang terpilih dari suatu kondisi
masalah yang disusun untuk tujuan-tujuan tertentu. Kebijakan publik yang di
tetapkan pemerintah dan telah direalisasikan kepada masyarakat ada kalanya
merupakan sebuah kebijakan publik yang dapat diterima masyarakat.

Kebijakan publik tersebut agar mampu menanggulangi krisis dan


ketimpangan serta masalah-masalah yang ada dalam masyarakat. Dalam
implementasinya, ada kalanya pemerintah dalam membuat sebuah kebijakan
publik tidak diterima oleh masyarakat karena kebijakan publik tersebut dinilai
tidak sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada dalam masyarakat. Oleh karena
itu, sebaiknya pemerintah dalam membuat sebuah kebijakan publik hendaklah
melihat realitas dalam masyarakat sehingga kebijakan publik yang akan
ditetapkan dapat diterima masyarakat dan dapat menjadikan solusi tepat dalam
mengurai problematika yang ada dalam masyarakat.

Mata Kuliah Kebijakan Sektor Publik Page 12


BAB IV
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kebijakan publik adalah segala sesuatu yang dikerjakan atau tidak


dikerjakan oleh pemerintah, alasan suatu kebijakan harus dilakukan dan manfaat
bagi kehidupan bersama harus menjadi pertimbangan yang holistic agar kebijakan
tersebut mengandung manfaat yang besar bagi warganya dan tidak menimbulkan
kerugian. Ketika berbicara mengenai kebijakan publik pasti tidak akan terlepas
dari pendekatan kebijakan publik tersebut. Adapun pendekatan kebijakan publik
terdiri dari beberapa jenis, diantaranya pendekatan kelompok, pendekatan proses
fungsional, pendekatan kelembagaan, pendekatan peran serta warga Negara,
pendekatan proses, pendekatan substantif, pendekatan logical positivis,
pendekatan ekonomentrik, pendekatan fenomenologik, pendekatan partisiatori,
pendekatan normative atau preskriptif, pendekatan ideologis, serta pendekatan
historis atau sejarah.

3.2 Saran

Besar harapan kami sebagai penulis, supaya para pembaca mampu


melakuakn penelitian lanjutan terkait pendekatan dari kebijakan publik ini supaya
nantinya mampu melengkapi kekurangan dari makalah yang telah kami buat.

Mata Kuliah Kebijakan Sektor Publik Page 13


DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, K. (2016). Kebijakan Publik Konsep dan Aplikasi. Bandung: Media


Citra Mandiri Press .

Anggara, S. (2014). Kebijakan Publik. Bandung : CV Pustaka Setia.

Nugroho, R. (2003). Kebijkan Publik: Formulasi, Implementasi, dan Evaluasi.


Jakarta: Elex Media Komputindo.

Nugroho, R. (2008). Public Policy. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Satria, A. (2015). Materi Pelayanan Publik: Teori Pelayanan Publik Menurut


Para Ahli. Retrieved Januari Jumat, 2020, from Materi Belajar Web Site:
https://www.materibelajar.id/2016/01/materi-pelayanan-publik-teori-
pelayanan.html?m=1

Wibowo, S. (1994). Evaluasi Kebijakan Publik. Jakarta:__________

Winarto, B. (2007). Kebijkan Publik: Teori dan Proses. Yogyakarta: Media


Pressindo.

Mata Kuliah Kebijakan Sektor Publik Page 14

Anda mungkin juga menyukai