Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN

AGENDA KEBIJAKAN DAN EVALUASI


KEBIJAKAN

DISUSUN:

KELOMPOK III

1. ZULKIFLI LABOLO (501180053)


2. ASRIYANI H. HADJINGO (501180022)
3. JULIA LASIDO (501180006)
4. FRANSISKA RAHIM (501180042)
5. WINDI WULANDARI (501180015)
6. DIWENUS TOWOLOM (501170008)
7. AKA ALFADILAH HILALA (501170022)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS GORONTALO

T.A 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“AGENDA KEBIJAKAN DAN EVALUASI KEBIJAKAN”. Pada makalah ini
kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai
pihak .oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-
sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna,
untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.

Gorontalo, 20 Maret 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................
C. Tujuan....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
            A. Pengertian kebijakan.............................................................................................. 
            B. Urgensi kebijakan publik.......................................................................................
            C. Kerangka kerja kebijakan publik............................................................................
            D. Jenis kebijakan publik............................................................................................
E.   Pengertian evaluasi kebijakan...............................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kebijakan publik pada dasarnya adalah suatu kewenangan karena dibuat oleh
sekelompok individu yang mempunyai kekuasaan yang sah dalam sebuah sistem
pemerintahan. Keputusan akhir yang telah ditetapkan memiliki sifat yang mengikat
bagi para pelayan publik atau public servant untuk melakukan tindakan kedepannya.
Kebijakan publik menjadi faktor penting dalam pencapaian penyelenggaraan
pemerintahan yang baik.

Hal tersebut bergantung kepada setiap kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan


oleh pemerintah dan dampak yang dirasakan oleh objek kebijakan tersebut. Sering
kali kebijakan publik yang dilaksanakan tidak berpihak kepada rakyat dan justru
hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu. Maka dari itu, kebijakan publik yang
dikeluarkan oleh pemerintah harus memiliki keberpihakan kepada rakyat dan memang
ditujukan untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang berada di tengahtengah
masyarakat.

Pada dasarnya kebijakan publik merupakan suatu rangkaian kegiatan yang


umumnya dipikirkan, didesain, dirumuskan, dan diputuskan oleh para pemangku
kebijakan. Walaupun dalam suatu siklus kebijakan publik telah dilakukan tetapi fakta
di lapangan sering menunjukan bahwa kebijakan tersebut gagal untuk mencapai
sasaran. Kebijakan publik sebagai proses yang krusial seringkali dicampuri oleh
unsur-unsur politik kepentingan yang dibawa oleh pihak tertentu. Sehingga baik
dalam perumusan maupun pelaksanaan kebijakan, dapat melenceng dari apa yang
sebenarnya dibutuhkan oleh masyarakat.

Begitu banyak masalah yang timbul dalam masyarakat setiap harinya, hal
tersebut menjadi tugas pemerintah untuk menyelesaikan masalah tersebut melalui
suatu kebijakan publik. Salah satunya adalah tentang masalah pembangunan, baik
secara fisik maupun non-fisik. Pembangunan keduanya sangat penting bagi
masyarakat karena keduanya saling mendukung keberhasilan satu dengan lainnya.
Walaupun pada kenyataannya sering kali terjadi ketimpangan antar keduanya.
Ketimpangan ini yang menjadikan efektifitas suatu kebijakan menurun dan dapat
menjadi faktor kegagalan suatu kebijakan.

Pembangunan memiliki pengertian sebagai proses perubahan yang mencakup


seluruh sistem sosial yang ditujukan untuk meningkatkan berbagai aspek kehidupan
dalam masyarakat dan dilaksanakan secara terencana. Sebagai suatu proses tentu
pembangunan tidak bisa dilaksanakan secara instan dan harus melalui berbagai
tahaptahap yang pada dasarnya memiliki kemiripan seperti proses kebijakan publik.
Pembangunan juga akan selalu berlanjut selama suatu bangsa masih ada dan memiliki
tahapan yang pada satu pihak sebagai independensi dan pada pihak lain sebagai
bagian dari sesuatu yang tidak akan pernah berakhir. Oleh karena itu, pembangunan
yang telah dilaksanakan oleh seluruh komponen masyarakat sesuai dengan potensi
yang dimilikinya perlu diawasi pelaksanaan dan kesinambungannya.

B. Rumusan masalah

1. Apa yang di maksud dengan kebijakan

2. Bagaimana urgensi kebijakan publik

3. Bagaimana kerangka kerja kebijakan publik

4. Apa saja jenis kebijakan publik

5. Apa yang di maksud dengan evaluasi kebijakan

C. Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu kebijakan

2. Untuk mengetahui urgensi kebijakan publik

3. Untuk mengetahui kerangka kerja kebijakan publik

4. Untuk mengetahui jenis kebijakan publik

5. Untuk mengetahui apa itu evaluasi kebijakan


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian kebijakan

kebijakan diartikan sebagai rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis
besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara
bertindak (tentang pemerintahan, organisasi, dsb); pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip
dan garis pedoman untuk manajemen dalam usaha mencapai sasaran.

Carl J Federick sebagaimana dikutip Leo Agustino(2008: 7) mendefinisikan


kebijakan sebagai serangkaian tindakan/kegiatan yang diusulkan seseorang, kelompok
atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dimana terdapat hambatan-hambatan
(kesulitan-kesulitan) dan kesempatan-kesempatan terhadap pelaksanaan usulan
kebijaksanaan tersebut dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Pendapat ini juga
menunjukan bahwa ide kebijakan melibatkan perilaku yang memiliki maksud dan
tujuan merupakan bagian yang penting dari definisi kebijakan, karena bagaimanapun
kebijakan harus menunjukan apa yang sesungguhnya dikerjakan daripada apa yang
diusulkan dalam beberapa kegiatan pada suatu masalah.

Menurut Budi Winarno (2007 : 15), istilah kebijakan (policy term) mungkin
digunakan secara luas seperti pada “kebijakan luar negeri Indonesia” , “kebijakan
ekonomi Jepang”, dan atau mungkin juga dipakai untuk menjadi sesuatu yang lebih
khusus, seperti misalnya jika kita mengatakan kebijakan pemerintah tentang
debirokartisasi dan deregulasi. Namun baik Solihin Abdul Wahab maupun Budi
Winarno sepakat bahwa istilah kebijakan ini penggunaanya sering dipertukarkan
dengan istilah lain seperti tujuan (goals) program, keputusan, undang-undang,
ketentuanketentuan, standar, proposal dan grand design (Suharno :2009 : 11).

Berdasarkan pendapat berbagai ahli tersebut di atas maka dapat disimpulkan


bahwa kebijakan adalah tindakan-tindakan atau kegiatan yang sengaja dilakukan atau
tidak dilakukan oleh seseorang, suatu kelompok atau pemerintah yang di dalamnya
terdapat unsur keputusan berupa upaya pemilihan diantara berbagai alternatif yang
ada guna mencapai maksud dan tujuan tertentu.

B. Urgensi kebijakan publik

Untuk melakukan studi kebijakan publik merupakan studi yang bermaksud untuk
menggambarkan, menganalisis, dan menjelaskan secara cermat berbagai sebab dan
akibat dari tindakan-tindakan pemerintah. Studi kebijakan publik menurut Thomas R.
Dye, sebagaimana dikutip Sholichin Abdul Wahab ( Suharno: 2010: 14) sebagai
berikut:

“Studi kebijakan publik mencakup menggambarkan upaya kebijakan publik,


penilaian mengenai dampak dari kekuatankekuatan yang berasal dari lingkungan
terhadap isi kebijakan publik, analisis mengenai akibat berbagai pernyataan
kelembagaan dan proses-proses politik terhadap kebijakan publik; penelitian
mendalam mengenai akibat-akibat dari berbagai kebijakan politik pada masyarakat,
baik berupa dampak kebijakan publik pada masyarakat, baik berupa dampak yang
diharapkan (direncanakan) maupun dampak yang tidak diharapkan.”

Sholichin Abdul Wahab sebagaimana dikutip Suharno (2010: 16- 19) dengan
mengikuti pendapat dari Anderson (1978) dan Dye (1978) menyebutkan beberapa
alasan mengapa kebijakan publik penting atau urgen untuk dipelajari, yaitu:

a) Alasan Ilmiah Kebijakan publik dipelajari dengan maksud untuk memperoleh


pengetahuan yang luas tentang asal-muasalnya, proses perkembangannya, dan
konsekuensi-konsekuensinya bagi masyarakat. Dalam hal ini kebijakan dapat
dipandang sebagai variabel terikat (dependent variable) maupun sebagai variabel
independen (independent variable). Kebijakan dipandang sebagai variabel terikat,
maka perhatian akan tertuju pada faktor-faktor politik dan lingkungan yang
membantu menentukan substansi kebijakan atau diduga mempengaruhi isi
kebijakan piblik. Kebijakan dipandang sebagai variabel independen jika focus
perhatian tertuju pada dampak kebijakan tertuju pada sistem politik dan
lingkungan yang berpengaruh terhadapo kebijakan publik

b) Alasan professional Studi kebijakan publik dimaksudkan sebagai upaya untuk


menetapkan pengetahuan ilmiah dibidang kebijakan publik guna memecahkan
masalah-masalah sosial sehari-hari.

c) Alasan Politik Mempelajari kebijakan publik pada dasarnya dimaksudkan agar


pemerintah dapat menempuh kebijakan yang tepat guna mencapai tujuan yang
tepat pula.

C. Kerangka kerja kebijakan publik

Menurut Suharno (2010: 31) kerangka kebijakan publik akan ditentukan oleh
beberapa variabel dibawah ini, yaitu:

a) Tujuan yang akan dicapai, hal ini mencakup kompleksitas tujuan yang akanm
dicapai. Apabila tujuan kebijakan semakin kompleks, maka semakin sulit
mencapai kinerja kebijakan. Sebaliknya, apabila tujuan kebijakan semakin
sederhana, maka untuk mencapainya juga semakin mudah

b) Prefensi nilai seperti apa yang perlu dipertimbangkan. Suatu kabijakan yang
mengandung berbagai variasi nilai akan jauh lebih sulit untuk dicapai dibanding
dengan suatu kebijakan yang hanya mengejar satu nilai.

c) Sumber daya yang mendukung kebijakan. Kinerja suatu kebijakan akan


ditentukan oleh sumber daya finansial, material, dan infrastruktur lainnya.

d) Kemampuan aktor yang terlibat dalam pembuatan kebijakan. Kualitas dari suatu
kebijakan akan dipengaruhi oleh kualitas aktor kebijakan yang terlibat dalam
proses penetapan kebijakan. Kualitas tersebut ditentukan oleh tingkat pendidikan,
kompetensi dalam bidangnya, pengalaman kerja dan integritas moralnya.
e) Lingkungan yang mencakup lingkungan sosial, ekonomi, politik, dan
sebagainya. Kinerja dari suatu kebijakan akan dipengaruhi oleh konteks sosial,
ekonomi, maupun politik tempat kebijakan tersebut diimplementasikan

f) Strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan. Strategi yang digunakan untuk
mengimplementasikan suatu kebijakan akan mempengaruhi kinerja suatu
kebijakan. Stretegi yang digunakan dapat bersifat top/down approach atau bottom
approach, otoriter atau demokratis.

D. Jenis kebijakan publik

Banyak pakar yang mengajukan jenis kebijakan publik berdasarkan sudut pandang
masing-masing. James Anderson sebagaimana dikutip Suharno (2010: 24-25)
menyampaikan kategori kebijakan publik sebagai berikut:

a. Kebijakan substantif versus kebijakan prosedural Kebijakan substantif yaitu


kebijakan yang menyangkut apa yang akan dilakukan oleh pemerintah. Sedangkan
kebijakan prosedural adalah bagaimana kebijakan substantif tersebut dapat
dijalankan.

b. Kebijakan distributif versus kebijakan regulatori versus kebijakan redistributif


Kebijakan distributif menyangkut distribusi pelayanan atau kemanfaatan pada
masyarakat atau individu. Kebijakan regulatori merupakan kebijakan yang berupa
pembatasan atau pelarangan terhadap perilaku individu atau kelompok
masyarakat. Sedangkan, kebijakan redistributif merupakan kebijakan yang
mengatur alokasi kekayaan, pendapatan, pemilikan atau hak-hak diantara berbagai
kelompok dalam masyarakat.

c. Kebijakan materal versus kebijakan simbolik Kebijakan materal adalah


kebijakan yang memberikan keuntungan sumber daya komplet pada kelompok
sasaran. Sedangkan, kebijakan simbolis adalah kebijakan yang memberikan
manfaat simbolis pada kelompok sasaran
d. Kebijakan yang barhubungan dengan barang umum (public goods) dan barang
privat (privat goods) Kebijakan public goods adalah kebijakan yang mengatur
pemberian barang atau pelayanan publik. Sedangkan, kebijakan privat goods
adalah kebijakan yang mengatur penyediaan barang atau pelayanan untuk pasar
bebas.

Sholichin Abdul Wahab sebagaimana dikutip Suharno (2010: 25- 27)


mengisyaratkan bahwa pemahaman yang lebih baik terhadap hakikat kebijakan publik
sebagai tindakan yang mengarah pada tujuan, ketika kita dapat memerinci kebijakan
tersebut kedalam beberapa kategori, yaitu:

a. Tuntutan kebijakan (policy demands)

Yaitu tuntutan atau desakan yang diajukan pada pejabat-pejabat


pemerintah yang dilakukan oleh actor-aktor lain, baik swasta maupun
kalangan pemerintah sendiri dalam sistem politik untuk melakukan tindakan
tertentu atau sebaliknya untuk tidak melakukan tindakan pada suatu masalah
tertentu. Tuntutan ini dapat bervariasi, mulai dari desakan umum, agar
pemerintah berbuat sesuatu hingga usulan untuk mengambil tindakan konkret
tertentu terhadap suatu masalah yang terjadi di dalam masyarakat.

b. Keputusan kebijakan (policy decisions)

Adalah keputusan yang dibuat oleh para pejabat pemerintah yang


dimaksudkan untuk memberikan arah terhadap pelaksanaan kebijakan publik.
Dalam hal ini, termasuk didalamnya keputusankeputusan untuk menciptakan
statuta (ketentuan-ketentuan dasar), ketetapan-ketetapan, ataupun membuat
penafsiran terhadap undang-undang.

c. Pernyataan kebijakan (policy statements)


Ialah pernyataan resmi atau penjelasan mengenai kebijakan publik
tertentu. Misalnya; ketetapan MPR, Keputusan Presiden atau Dekrit Presiden,
keputusan peradialn, pernyataan ataupun pidato pejabat pemerintah yang
menunjukkan hasrat, tujuan pemerintah, dan apa yang dilaksanakan untuk
mencapai tujuan tersebut.

d. Keluaran kebijakan (policy outputs)

Merupakan wujud dari kebijakan publik yang paling dapat dilihat dan
dirasakan, karena menyangkut hal-hal yang senyatanya dilakukan guna
merealisasikan apa yang telah digariskan dalam keputusan dan pernyataan
kebijakan. Secara singkat keluaran kebijakan ini menyangkut apa yang ingin
dikerjakan oleh pemerintah.

e. Hasil akhir kebijakan (policy outcomes)

Adalah akibat-akibat atau dampak yang benar-benar dirasakan oleh


masyarakat, baik yang diharapkan atau yang tidak diharapkan sebagai
konsekuensi dari adanya tindakan atau tidak adanya tindakan pemerintah
dalam bidang-bidang atau masalah-masalah tertentu yang ada dalam
masyarakat.

E. Pengertian evaluasi kebijakan

Menurut William N Dunn dalam Publik Policy Analisis: An Introduction


menjelaskan bahwa evaluasi merupakan salah satu dari proses ataupun siklus
kebijakan publik setelah perumusan masalah kebijakan, implementasi kebijakan, dan
monitoring atau pengawasan terhadap implementasi kebijakan. Pada dasarnya,
evaluasi kebijakan bertujuan untuk menilai apakah tujuan dari kebijakan yang dibuat
dan dilaksanakan tersebut telah tercapai atau tidak. Tetapi evaluasi tidak hanya
sekedar mengahasilkan sebuah kesimpulan mengenai tercapai atau tidaknya sebuah
kebijakan atau masalah telah terselesaikan, tetapi evaluasi juga berfungsi sebagai
klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari kebijakan, membantu dalam
penyesuaian dan perumusan masalah pada proses kebijakan selanjutnya. Evaluasi
merupakan salah satu dari prosedur dalam analisis kebijakan publik.

Metodologi analisis kebijakan publik pada hakikatnya menggabungkan lima


prosedur umum yang lazim dipakai dalam pemecahan masalah manusia yaitu definisi
(perumusan masalah), prediksi (peramalan), preskripsi (rekomendasi), dan evaluasi
yang mempunyai nama sama dengan yang dipakai dalam bahasa sehari-hari yang
berfungsi menyediakan informasi mengenai nilai atau kegunaan dari konsekuensi
pemecahan masalah atau pengatasan masalah. Dalam beberapa tahun belakangan ini,
dimana persoalan-persoalan yang dihadapi pemerintah sedemikian kompleks akibat
krisis multidimensional, maka bagaimanapun keadaan ini sudah barang tentu
membutuhkan perhatian yang besar dan penanganan pemerintah yang cepat namun
juga akurat agar persoalan-persoalan yang begitu kompleks dan berat yang dihadapi
oleh pemerintah segera dapat diatasi.

Kondisi seperti ini pada akhirnya menempatkan pemerintah dan lembaga


tinggi Negara lainnya berada pada pilihan-pilihan kebijakan yang sulit.Kebijakan
yang diambil tersebut terkadang membantu pemerintah dan rakyat Indonesia keluar
dari krisis, tetapi dapat juga terjadi sebaliknya, yakni malah mendelegitimasi
pemerintah itu sendiri. Dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang muncul
diperlukan pengambilan kebijakan yang tepat, sehingga kebijakan tersebut tidak
menimbulkan permasalahan baru Pengambilan suatu kebijakan tentunya memerlukan
analisis yang cukup jeli, dengan menggunakan berbagai model serta pendekatan yang
sesuai dengan permasalahan yang akan dipecahkan. Untuk bisa mengambil kebijakan
yang sesuai dengan permasalahan yang ada, dipandang sangat perlu bagi pengambil
kebijakan untuk mengerti serta memahami berbagai model dan pendekatan yang dapat
digunakan sebagai dasar dalam pengambilan suatu kebijakan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

kebijakan diartikan sebagai rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis
besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara
bertindak (tentang pemerintahan, organisasi, dsb); pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip
dan garis pedoman untuk manajemen dalam usaha mencapai sasaran. kebijakan
adalah tindakan-tindakan atau kegiatan yang sengaja dilakukan atau tidak dilakukan
oleh seseorang, suatu kelompok atau pemerintah yang di dalamnya terdapat unsur
keputusan berupa upaya pemilihan diantara berbagai alternatif yang ada guna
mencapai maksud dan tujuan tertentu.

Kebijakan publik pada dasarnya adalah suatu kewenangan karena dibuat oleh
sekelompok individu yang mempunyai kekuasaan yang sah dalam sebuah sistem
pemerintahan. Keputusan akhir yang telah ditetapkan memiliki sifat yang mengikat
bagi para pelayan publik atau public servant untuk melakukan tindakan kedepannya.
Kebijakan publik menjadi faktor penting dalam pencapaian penyelenggaraan
pemerintahan yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?q=Makalah+Agenda+kebijakan+Bab+2&safe=stric

https://www.academia.edu/6301422/MAKALAH_IAN_EVALUASI_KEBIJAKAN_PU
BLIK

https://www.google.com/search?
q=makalah+bab+1+dan+2+mengenai+agenda+kebijakan+dan+evaluasi+kebijakan&sa
fe=strict&cl

https://www.google.com/search?
q=makalah+mengenai+agenda+kebijakan+dan+evaluasi

Anda mungkin juga menyukai