Disusun Oleh:
PENULIS
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
Pada tahun 2008, terjadi krisis keuangan global yang dipicu oleh masalah dalam
sektor perbankan dan pasar properti. Kebijakan ekonomi dan regulasi yang kurang
ketat di negara Amerika Serikat, berperan dalam mendorong perilaku risiko dalam
industri keuangan. Krisis ini memicu resesi ekonomi yang berdampak pada hilangnya
pekerjaan, penurunan pendapatan, dan kesulitan ekonomi bagi banyak masyarakat di
seluruh dunia
Pada tahun 2007-2009, Amerika Serikat (AS) mengalami krisis keuangan hebat
yang akhirnya menjadi resesi global karena menghasilkan efek domino pada negara-
negara lain. Kejadian ini merupakan kemerosotan ekonomi terlama dan terparah sejak
masa Great Depression tahun 1929. Berawal dari krisis subprime mortgage di mana
banyak bank yang melakukan investasi di sana dalam bentuk instrumen derivatif.
Namun gelembung mulai pecah ketika debitur gagal bayar akibat kenaikan suku bunga
The Fed. Berikut adalah ulasan selengkapnya mengenai krisis tahun 2008.
Krisis tahun 2008 dilatarbelakangi oleh upaya The Fed selaku bank sentral AS
dalam memberlakukan kebijakan moneter seperti tingkat suku bunga dan standar
pinjaman yang rendah. Kebijakan tersebut bermaksud untuk mengatasi dampak dari
fenomena dotcom bubble, serangkaian skandal akuntansi perusahaan, hingga
serangan teroris 9/11. Alhasil suku bunga The Fed yang semula 6,1% pada Mei 2000
turun menjadi 1% pada Juni 2003.
Mengapa suku bunga dibuat lebih rendah? Karena The Fed ingin meningkatkan
kembali kondisi ekonomi dengan cara memperbanyak uang yang beredar untuk bisnis
dan konsumen dengan harga murah. Dampaknya, banyak orang yang memanfaatkan
momentum itu untuk membeli rumah dengan tingkat bunga KPR yang rendah. Tidak
terkecuali debitur yang sebenarnya tidak layak menerima pinjaman KPR (subprime
mortgage). Tingginya permintaan akhirnya meningkatkan harga perumahan di
sana.Melihal hal itu, banyak bank dan perusahaan pembiayaan KPR yang kemudian
meramu KPR yang sudah disalurkan itu.
Adapun kebijakan dari Securities and Exchange Commision (SEC) membuat risiko
makin besar. Pada Oktober 2004 diberlakukan pelonggaran syarat modal bersih untuk
lima bank investasi antara lain Goldman Sachs, Merrill Lynch, Lehman Brothers, Bear
Stearns, dan Morgan Stanley. Ini memungkinkan kelima bank untuk meningkatkan
investasi awal hingga 30 sampai 40 kali lipat.
Detik-detik menuju krisis mulai terlihat ketika suku bunga perlahan naik dan
kepemilikan rumah mencapai titik jenuh. Pada Juni 2004 suku bunga The Fed
mencapai 5,25%. Angka ini terus berlaku hingga Agustus 2007. Kepemilikan rumah di
AS juga mencapai puncaknya sebesar 69,2% pada tahun 2004. Harga rumah pun turun
di awal tahun 2006.Mereka yang beli rumah dengan bunga mengambang mau tidak
mau harus bayar bunga lebih besar dengan kondisi nilai rumah yang sudah turun.
Akhirnya debitur subprime mortgage banyak yang gagal bayar karena kesulitan bayar
utang KPR.
Kronologi Penting Selama Masa Krisis, pada Agustus 2007,Interbank market yang
membuat uang bergerak di seluruh dunia “membeku”. Hal ini diakibatkan oleh faktor
fear pelaku pasar. Bahkan Norther Rock meminta Bank of England untuk pendanaan
darurat karena masalah likuiditas.Pada Oktober 2007 bank Swiss UBS menjadi bank
besar pertama yang merugi hingga US$3,4 miliar dari investasi terkait
subprime.Beberapa bulan kemudian The Fed dan bank sentral dunia lainnya berupaya
untuk memberi pinjaman miliaran dolar ke pasar kredit global yang terhenti karena
harga asset turun. Selain itu suku bunga mulai diturunkan hingga ke 4,25%. Sayangnya
langkah ini kurang ampuh untuk menenangkan pasar.
Maret 2008,Pada periode ini ekonomi AS bisa dibilang berada dalam kondisi yang
paling buruk. Pada Januari 2008 The Fed kembali memangkas suku bunga acuan
menjadi 2,5% guna memperlambat krisis ekonomi. Selagi lembaga keuangan
membenahi masalah likuiditas, pasar saham di seluruh dunia mengalami kemerosotan
terparah sejak serangan teroris 9/11. Bank investasi raksasa Bear Stearns runtuh dan
diakuisisi oleh JPMorgan Chase dengan harga yang murah pada Maret 2008.
BAB
Kesimpulan
Saran
Pada makalah ini masih ada kekurangan dan banyak hal yang belum kami bahas
tentang “Pariwisata Berkelanjutan” dan kami harapkan kepada pembaca agar
mengkritiki serta membenahi kekurangan dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA