KEBIJAKAN PUBLIK
Oleh:
1. Alma Kampi
2. Velisia Kaligis
3. Misilia Umboh
4. Indah Ismail
5. Anjelia Kumajas
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Pengertian Kebijakan Banyak definisi yang dibuat oleh para ahli untuk menjelaskan
arti kebijakan.) menyebutkan kebijakan sebagai “pilihan pemerintah untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu (whatever governments choose to do or not to do) [5]. Definisi ini
dibuat dengan menghubungkan beberapa definisi lain dari David Easton, Lasswell dan
Kaplan. kebijakan pemerintah sebagai “kekuasaan pengalokasian nilai-nilai untuk masyarakat
secara keseluruhan” [6]. Hal ini mengandung konotasi tentang kewenangan pemerintah yang
meliputi keseluruhan kehidupan bermasyarakat. Tidak ada organisasi lain yang wewenangnya
dapat mencakup seluruh masyarakat kecuali pemerintah. Sementara itu, Lasswell dan Kaplan,
yang melihat kebijakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan, menyebutkan kebijakan
sebagai “program yang diproyeksikan berkenaan dengan tujuan, nilai, dan praktik [6].
2. Menurut pendapat sebagian ahli kebijakan, evaluasi dimasukkan dalam tahap akhir
siklus (proses) kebijakan. Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa evaluasi bukan
merupakan tahap akhir namun masih ada tahap selanjutnya dari hasil evaluasi
tersebut. Sejatinya, kebijakan publik lahir mempunyai tujuan untuk menyelesaikan
permasalahan, namun seringkali terjadi kebijakan tidak berhasil mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Untuk mengetahui sejauh mana pencapaian suatu
kebijakan dan sebab-sebab kegagalan suatu kebijakan dilakukan evaluasi. Dalam
bahasa yang lebih singkat evaluasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk menilai
“manfaat” suatu kebijakan [1]
3. Menurut Harris, yang evaluasi adalah penggunaan metode pengujian atau penelitian
sosial untuk mengetahui efektifitas suatu program. evaluasi adalah suatu proses untuk
mengetahui / menguji apakah suatu kegiatan,proses kegiatan, keluaran suatu program
telah sesuai dengan tujuan atau kegiatan yang telah ditentukan. Suatu program tidak
hanya sekedar dirancang dan dilaksanakan melainkan harus diukur pula sejauh mana
efektifitas dan efisiensinya [5].
9. Menurut Edi Suharto, tujuan kebijakan publik sosial, dalam konteks pembangunan
sosial, kebijakan sosial merupakan suatu perangkat, mekanisme, dan sistem yang
dapat mengarahkan dan menterjemahkan tujuan-tujuan pembangunan. Kebijakan
sosial senantiasa berorientasi kepada pencapaian tujuan sosial. Tujuan sosial ini
mengandung dua pengertian yang saling terkait, yakni memecahkan masalah sosial
dan memenuhi kebutuhan social [8].
10. James Anderson dalam Winarno, membagi evaluasi kebijakan dalam tiga tipe,
masing-masing tipe evaluasi yang diperkenalkan ini didasarkan pada pemahaman para
evaluator terhadap evaluasi, sebagai berikut:
a. Tipe pertama Evaluasi kebijakan dipahami sebagai kegiatan fungsional. Bila
evaluasi kebijakan dipahami sebagai kegiatan fungsional, evaluasi kebijakan
dipandang sebagai kegiatan yang sama pentingnya dengan kebijakan itu
sendiri.
b. Tipe kedua Merupakan tipe evaluasi yang memfokuskan diri pada bekerjanya
kebijakan atau program-program tertentu. Tipe evaluasi ini lebih
membicarakan sesuatu mengenai kejujuran atau efisiensi dalam melaksanakan
program.
c. Tipe ketiga Tipe evaluasi kebijakan sistematis, tipe kebijakan ini melihat
secara obyektif program-program kebijakan yang dijalankan untuk mengukur
dampaknya bagi masyarakat dan melihat sejauhmana tujuan-tujuan yang telah
dinyatakan tersebut tercapai [1].
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
[1] B. Winarno, “Kebijakan Publik (Teori, Proses, dan Studi Kasus),” Caps, 2012.
[2] L. Agustino and B. A. Mohamed@Bakar, “The Paradox of Social Media: The De-
democratization of Malaysia,” Insign. J. Int. Relations, 2015.
[3] R. Nugroho, Public Policy: Dinamika Kebijakan, Analisis Kebijakan, dan Manajemen
Politik Kebijakan Publik. 2017.
[4] Dunn, William. (2003). Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
[5] Dye, Thomas R. (1995). Understanding Public Policy. New Jersey: Prentice-Hall.
[6] Abidin, Said Zainal. 2012. Kebijakan Publik. Jakarta : Salemba Humanika.
[7] Islamy, Irfan. 2009. Prinsip- prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Bumi Aksara:
Jakarta.
[8] Suharto, Edi. 2012. Analisis Kebijakan Publik. Alfabeta. Bandung.